CLASSIFICATION
Disusun untuk memenuhi mata kuliah
Pengolahan Bahan Galian
Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayahnya
dan tidak lupa shalawat beriring salam kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW.
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam mata kuliah Pengolahan Bahan Galian.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Bapak Dr. Abrar
Muslim, S.T., M.Eng. selaku Dosen Mata Kuliah Pengolahan Bahan Galian yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan baik dalam pembuatan makalah ini maupun dalam
bidang lainnya. Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kami sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan
makalah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan dalam makalah ini, kami selaku
penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran yang
membangun dan membuat kami menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan pertambangan bahan galian berharga dari lapisan bumi telah berlangsung
sejak lama. Selama kurun waktu 50 tahun, konsep dasar pengolahan relatif tidak berubah,
yang berubah adalah skala kegiatannya. Mekanisasi peralatan pertambangan telah
menyebabkan skala pertambangan semakin membesar. Perkembangan teknologi pengolahan
menyebabkan ekstraksi bijih kadar rendah menjadi lebih ekonomis, sehingga semakin luas
dan semakin dalam mencapai lapisan bumi jauh di bawah permukaan. Hal ini menyebabkan
kegiatan tambang menimbulkan dampak lingkungan yang sangat besar dan bersifat penting.
Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang
yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk dilebur atau
dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani pengolahan bahan galian
(PBG) agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan sampai memenuhi kriteria pemasaran atau
peleburan.
Disamping itu bila bijih mengandung lebih dari satu mineral berharga akan lebih
menguntungkan bila diusahakan mengambil semua mineral berharga dengan masing-masing
merupakan konsentrat tertentu. Dari segi ekonomis pengolahan bahan galian bertujuan
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Pada pengolahan bahan galian akan selalu ada
mineral berharga yang hilang masuk dalam tailing, yang penting disini kehilangan mineral
berharga tersebut harus diusahakan sekecil mungkin. Disamping itu ongkos pengolahan dapat
diperkecil dengan mengolah bijih dengan kapasitas yang besar.
Keuntungan yang bisa diperoleh dari proses PBG tersebut antara lain adalah :
1
3. Mengurangi kehilangan (losses) logam berharga pada saat peleburan.
4. Proses pemisahan (pengolahan) secara fisik jauh lebih sederhana dan menguntungkan
daripada proses pemisahan secara kimia.
1.3 Tujuan
Dengan adanya tugas makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mempelajari apa itu
Classification, dan dapat mengetahui cara kerja dari Classification serta kelebihan dan
kekurangan dari Classification itu sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Classification
Prinsip-Prinsip Klasifikasi
Bila partikel padat jatuh bebas dalam ruang hampa, ia akan mengalami akselerasi
konstan dan kecepatannya meningkat tanpa batas waktu, terlepas dari ukuran dan
kerapatannya.
Dalam media kental, seperti udara atau air, ada perlawanan terhadap gerakan ini dan
nilainya meningkatkan kecepatannya. Ketika ekuilibrium dicapai antara kekuatan gravitasi
dan tahanan cairan, tubuh mencapai kecepatan terminalnya dan kemudian jatuh pada tingkat
yang seragam.
Sifat resistansi tergantung pada kecepatan turunnya. Pada gerakan kecepatan rendah
itu halus karena lapisan cairan yang bersentuhan dengan badan bergerak bersamaaan,
sedangkan cairan yang jaraknya agak jauh tidak bergerak. Antara kedua posisi ini adalah
zona geser yang intens pada cairan di sekitar partikel yang turun. Secara efektif semua
resistensi terhadap gerakan disebabkan oleh gaya geser atau viskositas fluida dan karenanya
disebut viscous resistance Pada kecepatan tinggi hambatan utama adalah karena perpindahan
cairan oleh tubuh, dan ketahanan kental relatif kecil; ini dikenal sebagai turbulent resistance.
Classifiers pada dasarnya terdiri dari kolom sortir dimana cairan naik pada tingkat
yang seragam (Gambar 1.1). Partikel yang dimasukkan ke dalam kolom sortir baik tenggelam
atau naik sesuai dengan apakah kecepatan terminal mereka lebih besar atau lebih kecil
3
daripada kecepatan ke atas cairan. Oleh karena itu, kolom pemilahan memisahkan umpan
menjadi dua produk - sebuah limpasan yang terdiri dari partikel dengan kecepatan terminal
lebih rendah daripada kecepatan fluida dan arus atau produk keran dari partikel dengan
kecepatan terminal lebih besar dari pada kecepatan naik.
Panduan yang berguna untuk beberapa jenis peralatan klasifikasi utama yang
digunakan dalam pengolahan mineral dapat ditemukan di tempat lain (Anon, 1984;
Heiskanen, 1993).
4
1. Klasifikasi Hidrolik
Klasifkasi Ini ditandai dengan penggunaan air tambahan pada feed, yang dikenal
sehingga arah alirannya melawan partikel pengendapan. Mereka biasanya terdiri dari
serangkaian kolom sortasi melalui masing-masing arus vertikal air meningkat dan partikel-
partikelnya padam.
Arus naik dinilai dari kecepatan yang relatif tinggi di kolom sortasi pertama, dengan
kecepatan yang relatif rendah pada akhirnya, sehingga serangkaian keran produksi dapat
diperoleh, dengan partikel padat dan padat pada keran pertama dan habis pada keran yang
terakhir. kototran yang sangat halus melimpah pada kolom pengurutan terakhir dari
pengklasifikasi. Ukuran setiap bejana berturut-turut meningkat, sebagian karena jumlah
cairan yang harus ditangani mencakup semua air yang digunakan untuk mengklasifikasi pada
wadah sebelumnya dan sebagian karena diinginkan untuk menguranginya secara bertahap,
kecepatan permukaan fluida yang mengalir dari satu wadah ke wadah yang berikutnya.
2. Klasifikasi Horizontal
Settling cones adalah bentuk dari golongan yang paling sederhana, di mana hanya
sedikit usaha untuk melakukan pemisahan padatan dari cairan yang lebih, yaitu kadang-
kadang digunakan sebagai unit pengeringan dalam operasi skala kecil. Mereka sering
digunakan dalam industri besar untuk menurunkan produksi pasir kasar. Prinsip settling cone
ditunjukkan berdasarkan pulp tersebut dimasukkan ke dalam tangki sebagai aliran
terdistribusi pada F, dengan spigot dilepas yang awalnya tertutup. Ketika tangki penuh,
luapan air dan lumpur bergereak, dan setumpuk pasir yang terkumpul terbentuk sampai
mencapai tingkat yang ditunjukkan. Jika katup spigot sekarang dibuka dan debit pasir
dipertahankan pada tingkat yang sama dengan pemasukan, klasifikasi dengan tindakan arus
horisontal terjadi secara radial melintasi zona D dari silinder umpan B ke bibir overflow.
5
Kesulitan utama dalam pengoperasian perangkat sejenis itu adalah pada
penyeimbangan debit pasir dan pengendapannya, hampir tidak mungkin untuk menjaga debit
pasir secara teratur melalui pipa yang terbuka di bawah pengaruh gravitasi. Banyak desain
kerucut yang berbeda telah diperkenalkan untuk mengatasi masalah ini (Taggart, 1945).
3. Klasifikasi Mekanik
Klasifikasi mekanis telah digunakan secara luas dalam operasi gerinda sirkuit tertutup
dan dalam klasifikasi produksi dari pabrik pencucian bijih. Dalam mencuci mineral
klasifikasi ini bertindak lebih atau kurang sebagai perangkat ukuran, karena partikel pada
dasarnya tidak dilipat, sehingga memiliki kerapatan serupa. Dalam penggilingan tertutup,
mereka memiliki kecenderungan untuk mengembalikan partikel padat kecil ke penggilingan,
yang menyebabkan penggelimpahan. Klasifikasi ini juga telah digunakan untuk memadatkan
media padat.
6
Gambar 1.4 Prinsip klasifikasi mekanik
4. Klasifikasi Rake
Klasifikasi rake menggunakan alat yang digerakkan oleh gerakan eksentrik, yang
menyebabkannya bahan dapat terpisah dan menetap untuk menggesernya ke atas serta miring
untuk jarak yang dekat. Penggaruk kemudian ditarik, dan kembali ke titik awal, di mana
siklus diulang; Bahan yang menetap dengan demikian perlahan-lahan bergerak miring ke
arah pelepasan.
Pada tipe dupleks yang ditunjukkan, satu set penggaruk bergerak ke atas, sementara
yang lain kembali; Mesin simplex dan quadruplex juga dibuat di mana ada satu atau empat
macam rakes.
7
5. Klasifikasi Spiral
Meningkatkan laju umpan juga meningkatkan kecepatan secara horizontal dan dengan
demikian meningkatkan ukuran partikel yang tertinggal di dalam luapan. Umpan tidak boleh
dimasukkan langsung ke bak, karena hal ini menimbulkan agitasi dan melepaskan bahan
kasar dari zona pengendapan yang terhambat. Aliran umpan harus diperlambat dengan
menyebarkannya ke pinggiran sebagian kolam, dan meluncur menuju ujung pelepasan pasir,
sehingga sebagian besar energi kinetik diserap dari bagian bak yang paling jauh dari luapan.
Kecepatan penggaruk atau spiral menentukan tingkat agitasi pulp dan laju tonase
pemindahan pasir. Untuk pemisahan kasar, tingkat agitasi yang tinggi mungkin diperlukan
untuk menjaga partikel kasar dalam suspensi di kolam renang, sedangkan untuk pemisahan
yang lebih halus, kurang agitasi dan dengan demikian diperlukan kecepatan penyemprotan
yang lebih rendah. Namun, sangat penting bahwa kecepatannya cukup tinggi untuk
mengangkut pasir di lereng.
8
Gambar 1.6 Klasifikasi Spiral
9
Hal ini dapat berlangsung apabila sejumlah partikel dengan bermacam-macam
ukuran jatuh bebas di dalam suatu media atau fluida (udara atau air), maka setiap partikel
akan menerima gaya berat dan gaya gesek dari media. Pada saat kecepatan gerak partikel
menjadi rendah (tenang/laminer), ukuran partikel yang besar-besar mengendap lebih dahulu,
kemudian diikuti oleh ukuran-ukuran yang lebih kecil, sedang yang terhalus (antara
lain slimes) akan tidak sempat mengendap.
Digunakan untuk memisahkan bahan yang mempunyai massa jenis yang berbeda (
alatsorting).
Pertama-tama mengatur kecepatan aliran (air hidrolik) yang masuk dalam tabung
,ditetapkan kecepatan air yang akan dihasilkan.
Apabila arus air meningkat maka akan tumpah, dan partikel yang kecepatan
terminalnya lebih rendah akan mengalir kedalam alat pembersih
Cara Kerja
Umpan yang masuk bagian tangki yang sempit, kecepatan horizontalnya dikurangi
untuk menjaga grafitasinya, sehingga pertikel pada tanda patturun.
Partikel yang tidak turun akan terpental keatas menuju corong selanjutnya
Asas Spitzkasten :
Kran di Tarik keatas untuk mengurangi hidrostatik pada saat mengeluarkan dan
mempercepat saluran.
Terdiri dari sebuah corong di lengkapi dengan kran untuk air hidrolik yang akan di
umpan secara terus-menerus.
Ketinggian alat kerucut bagian luar lebih tinggi dan memiliki tempat untuk
menampung material yang tidak mengendap/terbawa oleh fluida keatas.
11
Gambar 2.3 Double Cone Classifier
Merupakan alat pemisah berbentuk kerucut (terdiri 2 kerucut berlapis) dengan prinsip
operasi menggunakan gerakan udara.
Cara Kerja
Umpan berupa bahan padat kering yang masuk kedalam kerucut bagian tengah dan
jatuh di atas penampang plat berputar
Kipas yang berputar menyebabkan pertikel halus terdorong kebagian luar silinder
terbawa oleh aliran udara. Kemudian menumbuk dinding dan jatuh.
12
Sementara bahan padat yang lebih besar tidak dapat terdorong keluar oleh udara,
langsung jatuh silinder bagian dalam.
Jadi bahan halus keluar lewat silinder kerucut bagian luar, sementara bahan yang
lebih kasar melalui silinder kerucut bagian dalam.
5. Rake Classifier
Merupakan alat klasifikasi pengpenggarukk yang terdiri dari settling tank. Alat ini terdiri
dari tangki yang biasanya terbuat dari besi, beton kayu maupun metal lainnya dan settling
box yang berbentuk segiempat. Bagian atas (sand discharge end) terbuka sedangkan bagian
bawah (slime overflow end) tertutup oleh tail board dan bibir overflow. Rake yang digunakan
satu, dua maupun tiga buah.
Rake ini degerakkan oleh head motion yang terletak pada sand discharge end. Gerakan
yang dihasilkan diteruskan pada sebuah sistem dari heavy gear, pinion, crank dan exentric.
Gerakan mengpenggarukk (raking) yang diberikan oleh head motion akan disalurkan pada
bidang datar vertikal yang berbentuksegiempat (indicator diagram) dengan bagian sudut atas
bundar. Sesaat sebelum raking stroke dimulai, rake blade diturunkan dan akan memberikan
gerakan maju ke arah depan discharge end classifier. Pada batas raking stroke maka blade
akan naik dan bergerak lagi ke titik semula.
Cara kerja
Umpan berupa bahan berbentuk pulp (bubuk) atau slurry yang masuk secara berkala
melalui feed launder pada ketinggian sepertiga ketinggian tangki.
13
Jalan keluar bahan dipisahkan oleh saluran buang (over flow lip) sehingga materi
halus yang tidak mengendapakan keluar dengan aliran terus menerus.
Materi kasar jatuh mengendap di bawah dan dikeluarkan lewat saluran terpisah.
Ketika rake bergerak naik, akan membantu pengeluaran bahan halus yang terbawa
oleh aliran air/fluida
1. Bowl Classifier
- Terdiri dari silinder pendek yang bagian bawahnya membentuk sudut terhadap
pusatnya.
- Bahan masuk melalui loading well, dan baffle plate yang berada di bawah permukaan
cairan mengarahkan umpan bergerak keluar secara radial (berputar/melingkar)
Alat ini dilengkapi dengan settling tankyang luas dan berbentuk silinder dengan
bagian atas dan bawah berbentuk flat cone. Bowl Classifier dengan settling area yang luas
digunakan untuk material berukuran sangat halus dari pada Rake Classifier. Penyekat
overflow yang panjang dan settling tank yang relatif luas akan mengurangi amplitudo dari
gelombang pulp dan akan menghasilkan ukuran overflow yang lebih tepat.
2. Spiral-Valve Classifier
14
Terdiri dari tangki berbentuk silinder, as tengah, dan lengan spiral atau radial
yang menyapu bagian bawah/dasar silinder.
Cara Kerja
Umpan dipompakan dalam bentuk slurry. Padatan mengendap dan disapu ke tengah
dan diambil secara terus-menerus.
1. Klasifikasi Hidrolik
15
pada bagian-bagian tersebut dengan sendirinya akan terlumasi. Sistem inilah yang akan
mengurangi angka gesekan.
Beban dengan mudah dikontrol memakai katup pengatur tekanan (relief valve). Karena
apabila beban lebih tidak dengan segera diatasi akan merusak komponen-komponen itu
sendiri. Sewaktu beban melebihi dari kemampuan penyetelan katupnya, pemompaan
langsung dihantarkan ke tangki dengan batas-batas tertentu terhadap gayanya.
Dengan sistem hidrolik, begitu pompa tidak mampu mengangkat, maka beban berhenti
dan dapat dikunci pada posisi mana saja. Lain halnya dengan motor listrik dalam
keadaan jalan tiba-tiba dipaksa untuk berhenti.
Mudah dalam pemasangan
2. Klasifikasi Spiral
Kelebihan dari klasifikasi ini, antara lain :
Karena kecenderungan perubahan yang selalu terjadi diimbangi dengan katup, debit
akan diambil tempat pada kepadatan hampir konstan. Untuk pasir kuarsa ini biasanya
sekitar 65%, tapi lebih tinggi untuk mineral yang lebih berat.
16
3. Klasifikasi Horizontal
Bentuk pengklasifikasian yang paling sederhana, di mana ada sedikit usaha untuk
berbuat lebih banyak daripada memisahkan padatan dari cairannya.
Digunakan sebagai unit pengeringan dalam skala kecil pengoperasiannya. sering
digunakan secara agregat industri untuk de-slime produk pasir kasar.
4. Klasifikasi Mekanik
Klasifikasi mekanis telah digunakan secara luas dalam operasi gerinda sirkuit tertutup
dan dalam klasifikasi produk dari pabrik pencuci bijih
Cocok untuk mineral atau bahan galian yang berupa padapatan
Menggunakan media cairan (air, dll) sehingga proses pemisahannya lebih akurat
Dalam mencuci mineral klasifikasi ini bertindak lebih atau kurang sebagai perangkat
ukuran
Dapat menyebabkan penggelimpahan pada saat proses pemisahan
5. Klasifikasi Rake
Teknologi dari alat ini masih ketinggalan dibandingkan dengan klasifikasi lainnya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara (concept), yaitu :
1. Partition concept
2. Tapping concept
3. Rein concept
18
DAFTAR PUSTAKA
19