Anda di halaman 1dari 11

Manajemen Kesehatan & Keselamatan kerja pada usaha Pertambangan

Disusun oleh:
NAMA : Kirana Hasti Wulan
NIM : 5101416009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb,

Alhamdulillah hirabbil ‘alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah
SWT atas segala rahmat dan hidayat- Nya yang tercurah untuk hamba-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah dengan judul: “Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pada
usaha Pertambangan ”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang
dibuat baik disengaja maupun tidak, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta
pengalaman penulis. mohon maaf jika masih banyak kekurangan dari makalah yang penulis buat .

Semarang , 2 Oktober 2016

KIRANA HASTI WULAN

DAFTAR ISI
COVER……………………………….…………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..
BAB .I. PENDAHULUAN…………………………………………………………………………
I.1.Latar Belakang………………………………………………………………………….
I.2. Rumusan Masalah………………………………………………………….…………..
I.3. Tujuan dan Manfaat……………………………………………………………………
BAB .II. PEMBAHASAN………………………………………………………………………….
II.1.Pengertian kesehatan dan keselamatan kerja di industry pertambangaN
II.2.Faktor penyebab kecelakaan kerja di sector industry pertambamgan
II.3.Penerapan Kesehatan dan Keselamatan kerja di lingkungan industry pertambangan.
II.4.Manajemen Kesehatan dan Keselamatan yang cocok untuk lingkungan industry
pertambangan.
II.5.Strategi untuk meningkatkan tingkat keselamatan para pekerja tambang
BAB.III.PENUTUP…………………………………………………………………………………
III.1.Kesimpulan
III.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….……………………
KATAPENUTUP………………………………………….........………........................................
BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Di Indonesia banyak terdapat sektor industri salah satunya yaitu industri pertambangan.
Pertambangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Pertambangan
memberikan peran yang sangat signifikan dalam perekonomian nasional, baik dalam sektor fiscal,
moneter, maupun sektor riil. Peran dari pertambangan sendiri terlihat jelas sekali dimana pertambangan
menjadi salah satu sumber bagi penerimaan negara dan berkontribusi dalam pembangunan daerah, baik
dalam bentuk dana bagi hasil maupun program community development atau coorporate social
responsibility. yang terpenting adalah transparan nya kepada public sehingga bisa memberikan nilai
surplus dalam neraca perdagangan, meningkatkan investasi sangat positif terhadap ketenagakerjaan
menjadi salah satu faktor dominan dalam menentukan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan
menjadi salah satu sumber energy, di kawasan tambang. Mungkin banyak orang yang belum tahu
seberapa penting (K3) di kawasan pertambangan, sebenarnya bagaimana tingkat keselamatan
diperusahaan tambang?.

I.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut:
a.) Apa sajakah cara menerapkan k3 di lingkungan industry pertambangan ?
b.) Manajemen k3 seperti apa yang cocok untuk lingkungan industry pertambangan ?
c.) Bagaimana strategi untuk meningkatkan tingkat keselamatan para pekerja tambang ?

I.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan manfaat kesehatan dan keselamatan kerja ialah sebagai berikut :

a.) Agar para pekerja senantiasa berhati-hati dalam melakukan pekerjaan.


b.) Agar para pekerja patuh terhadap peraturan yang berlaku di industry pertambangan.
c.) Meningkatkan perilaku keselamatn pada saat bekerja.
d.) Mengurangi insiden kecelakaan pada saat di lapangan pekerjaan.
e.) Menghindari risiko kematian para pekerja.
BAB II. PEMBAHASAN

II.1 . Pengertian kesehatan dan keselamatan kerja di industry pertambangan

Keselamatan dan Kesehatan adalah Segalanya , Kesehatan berasal dari bahasa Inggris yaitu
kata “Health” yang saat ini tidak hanya berarti terbebasnya seorang dari penyakit namun memeiliki
makna sehat secara fisik, mental maupun social. sedangkan Keselamatan berasal dari bahas Inggris
yaitu “Safety” dan pada umunya dihubungktan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa
kecelakaan ?(accident) atau nyaris celaka (near-miss).
Menurut Permen 38 : Keselamatan Pertambangan adalah segala kegiatan yang meliputi
pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan dan keselamatan operasioanal
pertambangan. K3 Pertambangan adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi pekerja
tambang agar selamat dan sehat melalui upaya pengelolaan keselamatan kerja,kesehatan kerja,
lingkungan kerja, dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ,KO Pertambangan adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi operasional tambang yang aman, efisien, dan
produktif melalui upaya antara lain pengelolaan system dan pelasanaan .
Dari Pendekatan Praktis di simpulkan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan
kajian –kajian praktis yang membahas mengenai upaya-upaya yang ditempuh untuk melakukan
pencegahan atau memperkecil timbulnya bahaya-bahaya (Hazard) dan resiko (Risk) terjadinya
kecelakaan kerja.

II.2. Faktor penyebab kecelakaan kerja di sector industry pertambamgan

Resiko yang dialami oleh pekerja di sector pertambangan baik tambang batu bara, tambang
minyak, maupun tambang lainnya adalah resiko terpapar oleh bahan kimia yang berbahaya , asap
bahan kimia yang ditimbulkan oleh tambang minyak dan batu barabisa menyebabkan resiko lainnya
seperti homesick, Para pekerja tambang tersebut seharusnya mendapatkan jaminan keselamatan dan
kesehatan lingkungan.
Beberapa factor kecelakaan kerja :
1.) melanggar peraturan
2.) sembrono
3.) peralatan dan perlindungan kerja yang kurang memadai
4.) kondisi tubuh yang tidak fit
II.3. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan kerja di lingkungan industry pertambangan.

Keberadaan lokasi tambang memberikan kontribusi yang besar bagi negara baik dari segi
ekonomi maupun sosial, karena pertambangan mempunyai kapasitas sebagai penggerak (prime mover)
pembangunan di daerah terpencil , untuk mengatur pekerja yang begitu banyak maka perlu ada system
keselamatan yang baik . contohnya yaitu menggunakan pakaian keselamatan yang disediakan industry
pertambangan yaitu sepeti : Safety Vest, helm, kacamata anti uv dan sepatu both khusus Kruher sepatu
safety yang di desain dan dirancang untuk menjaga keselamatan pekerja dalam beraktivitas ,Krusher
adalah sepatu safety dengan sole yang terbuat dari bahan T.P.U ( Thermo Plastic Urethane).
penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja setiap harinya.

II.4. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan yang cocok untuk lingkungan industry
pertambangan.

Setiap cidera dan penyakit di tempat kerja dapat dicegah. Prakarsa keselamatan dan kesehatan,
di tempat kerja maupun di luar tempat kerja, merupakan investasi berharga bagi pekerja , Keselamatan
dan keamanan pekerja telah dan akan selalu menjadi prioritas utama bagi industry – industry
khususnya industry tambang yang pekerjaanya sangat beresiko .maka dari itu di industry pertambangan
perlu ada manajemen Kesehatan dan Keselamatan kerja . Dunia Tambang saat ini telah memiliki
peraturan mengenai Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP).

 Apa itu SMKP ?

Sesuai dengan Permen ESDM Nomor 38 Tahun 2014 (Permen 38) , SMKP (Selanjutnya
disebut SMKP Minerba) adalah bagian dari system manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian resiko keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan dan keselamatan operasi
pertambangan.
Salah satu pertimbangan terbitnya Permen 38 ini adalah dalam rangka menjamin pekerja
tambang yang selamat dan sehat serta operasional tambang yang aman, efisien dan produktif dalam
pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan, didalam peraturan ini dijelaskan mengenai apa itu
Keselamatan Pertambangan, Keselamatan dan kesehatan kerjapertambangan (K3 Pertambangan) dan
Keselamatan operasional Pertambangan (KO Pertambangan).
Penerapan SMKP Minerba bertujuan untuk :
1.) meningkatkan efektifitas keselamatan pertambangan yang terencana ,terukur, terstruktur, dan
terintegrasi.
2.) mencegah kecelakaan tambang penyakit akibat kerja , dan kejadian berbahaya.
3.) menciptaka kegiatan operasional tambang yang aman, efisien, dan produktif
4.) menciptakan tempat kerja yang aman, sehat , nyaman , danefisien untuk meningkatkan
produktifitas.
 Isi SMKP Minerba.
Permen 38 ini terdiri dari 111 halaman, terdiri dari Isi dan Lampiran I hingga Lampiran III. Isi
SMKP ini terdiri dari 8 Bab dan 24 Pasal, yang mengatur tentang :
1.) Ketentuan Umum
2.) Penerapan SMKP Mineral dan Batubaara
3.) Elemen SMKP Minerba
4.) Pedoman Penerapan dan Audit SMKP Minerba
5.) Pembinaan dan Pengawasan
6.) Sanksi Administratif
7.) Ketentuan Peralihan
8.) Ketentuan Penutup

Dalam menerapkan SMKP Minerba ini perusahan pertambangan wajib memiliki Kepala
Teknik Tambang (KTT) dan perusahaan jasa pertambangan wajib memiliki Penanggung JawaB
Operasi (PJO).Di dalam penerapan SMKP Minerba ini memiliki elemen-elemn yang berisikan tentang :
1.) kebijakan
2.) perencanaan
3.) organisasi dan pesonel
4.) implementasi
5.) evaluasi dan tindak lanjut
6.) dokumentasi
7.) tinjauan manajemen

Sistem majamemen K3 berdiri sendiri atau telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sehingga dapat diartikan Bahwasanya SMKP Minerba merupakan Sistem Manajemen yangtelah mengi
ntegrasika Sistem Manajemen K3 kedalam Sistem Manajemen khususnya di dunia pertambangan.
Sesuai dengan pasal 22, perusahaan wajib menerapkan SMKP Minerba dalam jangka waktu
paling lambat 1(satu) tahun sejak berlakunya permen 38. Permen 38 sendiri ditetapkan di Jakarta oleh
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 30 Desember 2014 dan diundangkan pada
tanggal yang sama oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dengan tebitnya SMKP Minerba tentunya akan membuat tata kelola atau system manajemen
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan termasuk jasa pertambangan dapa menjadi lebih
baik lagi.

II.5. Strategi untuk meningkatkan tingkat keselamatan para pekerja tambang

Jaminan yang diberikan terhadap keselamatan dan kesehatan saat bekerja dari perusahaan
ditujukan untuk beberapa hal. Tujuan utama dari pemberian jaminan tersebut adalah untuk
memaksimalkan kinerja Karyawan dan memberikan kenyamanan bagi mereka saat di tempat kerja.
Berikut strategi untuk meningkatkan tinkat keselamatan pekerja :
1.) pemanfaatan peralatan dan perlengkapan kerja secara efisien.
2.) menjaga keamanan hasil industry
3.) meningkatkan semangat kerja
4.) menaati peraturan k3 yang berlaku

BAB III. PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Keselamatan menjadi ukuran utama yang diterapkan dalam pengelolaan kinerja perusahaan dan
program pengembangan karyawan untuk mendorong praktek kerja yang aman di antara seluruh tenaga
kerjai salah satunya adalah usaha pertmbangan .Usaha pertambangan adalah kegiatan yang berbahaya
dan oleh karena itu kita harus meningkatkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi risiko
kerja dan menjaga keselamatan pekerja. Keselamatan adalah tanggung jawab langsung dari pihak
manajemen, bersifat instruksional yang harus dipatuhi dengan seksama dan harus dilaksanakan oleh
pekerja yang berada dalam struktur formal perusahaan. Pelaksanaan program keselamatan dimulai
dengan menjalankan kebijakan keselamatan dan kesehatan perusahaan.Perusahaan mengharuskan
dilakukan audit komprehensif untuk memastikan bahwa sistem manajemen keselamatan berjalan
dengan efektif, kelemahan yang ada dapat teridentifikasi dan sumber daya yang ada telah digunakan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Audit independen yang dilakukan turut dilengkapi juga dengan
audit keselamatan internal dan inspeksi yang berfokus pada bahaya tertentu atau pada kegiatan operasi
yang performanya di bawah standar keselamatan. Program keselamatan perusahaan telah dirancang
untuk mengurangi insiden dan menghindari risiko kematian.

III.2. Saran

Sebaiknya karyawan selalu bertanggung jawab atas keselamatan dirinya dan rekan kerjanya
lainnya, dengan mengedepankan keselamatan sebagai nilai yang mendasar dalam pekerjaan serta
penggunaan alat keselamatan kerja savety vest seperti yang dianjurkan perusahaan kemungkinan resiko
kecelakaan kerja dapat berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.kompasiana.com/mochwingga/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-
pertambangan_54f35cd57455139d2b6c7314
 http://ptfi.co.id/id/media/news/media-update-sistem-manajemen-keselamatan-kerja
 http://artikel-k3.blogspot.com/2015/11/pengertian-arti-tujuan-penerapan-k3-kesehatan-dan-
keselamatan-kerja.html
 http://mine-plan.blogspot.com/2015/03/sisem-manajemen-keselamatan.html
 http://ptfi.co.id/id/csr/safety-and-health
KATA PENUTUP

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Alah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas kesehatan dan keselamatan kerja.apabila
ada kekurangan dan kesalahan penulis meminta maaf sebesar-besarnya dan semoga tugas kesehatan
dan keselamatan kerja ini bisa bermanfaat. sekali lagi saya berterima kasih kepada bapak / ibu guru atas
bimbingan dan motivasinya kepada penulis selama ini .

Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai