Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TUGAS AKHIR

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA PADA TAMBANG BATUBARA BAWAH TANAH
CV. TAHITI COAL, SANGKAR PUYUH, KECAMATAN TALAWI,
KOTA SAWAHLUNTO, PROVINSI SUMATERA BARAT

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Teknik Pada Program S-1 Teknik Pertambangan

Disusun Oleh :
LULU DWI OKTARI
NIM. 17137012

Konsentrasi : Pertambangan Umum

Program Studi : S1 Teknik Pertambangan

Jurusan : Teknik Pertambangan

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021

A. JUDUL PENELITIAN

Evaluasi Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tambang

Batubara Bawah Tanah CV. Tahiti Coal, Sangkar Puyuh, Kecamatan


Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Industri pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang

berpengaruh besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

Beberapa negara seperti Australia dan Amerika Serikat menggerakan

pembangunan ekonomi dan sosialnya dari pertambangan. Begitu juga di

Indonesia pertambangan memegang peran sangat penting dalam

perekonomian. Sebagai negara yang berkembang, Indonesia terus berusaha

meningkatkan pembangunan di segala bidang salah satunya adalah

memanfaatkan sumberdaya alam yang banyak terkandung di dalamnya. Salah

satu sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan saat ini adalah batubara.

Batubara merupakan sumberdaya alam dengan jumlah cadangan yang

memadai serta cukup berpotensial di Indonesia. Batubara merupakan bahan

galian yang berupa senyawa organik yang terbentuk dari sisa tumbuh-

tumbuhan yang telah lama mengendap di dalam perut bumi.

CV. Tahiti Coal merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa

pertambangan yang melakukan penambangan batubara. CV.Tahiti Coal telah

memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi produksi batubara

berdasarkan keputusan Wali Kota Nomor 05.77 Perindagkop Tahun 2010.

Dilanjutkan dengan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi

Produksi dengan Nomor 05.09 Perindagkop Tahun 2018 tanggal 21 Oktober

2028 dengan luas areal 53,80 Ha dengan masa berlaku 10 (sepuluh) Tahun.

Secara administrasi lokasi izin tersebut berada di Sangkar Puyuh, Desa

Sijantang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera barat.

CV. Tahiti Coal adalah perusahaan industri tambang yang

mengeksploitasi batubara menggunakan metode tambang bawah tanah dan

tambang terbuka. Perusahaan memiliki 5 lobang bukaan yang masih aktif,


yaitu THC 02, Main Gate THC 03, Tail Gate THC 03 dan Main Gate THC

04, Main Gate THC 05. Selain itu juga terdapat 1 lobang bukaan yang

berhenti operasi sementara dikarenakan pernah terjadi swabakar, yaitu THC

01. Metode penambangan bawah tanah yang diterapkan oleh CV. Tahiti Coal

ini adalah metode Room and Pillar. Dilakukan cara pengambilan tarik

mundur yaitu pengambilan batubara dimulai dari ujung yang pengambilannya

dilakukan dari bawah mengarah ke atas (jalur cabang sebelumnya) dengan

menyisakan pillar atas sepanjang 3 meter, pengambilan ini dilakukan selebar

6 meter dan diselingi pillar selebar 3 meter begitu seterusnya sampai ke pintu

cabang. Batubara yang telah diambil dibantu dengan pemasangan penyangga

dan dilakukan pemasangan cribbing.

CV. Tahiti Coal mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP)

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, tapi pada kenyataannya di

lapangan masih banyak karyawan atau para pekerja yang masih belum

mematuhi peraturan atau SOP yang telah dibuat. Pada dasarnya kecelakaan

kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan lingkungan. Faktor

manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti sengaja melanggar

peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan dan kurang terampilnya pekerja

itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari

lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesin-mesin,

tetapi frekuensi terjadinya kecelakaan lebih banyak terjadi karena faktor

manusia. Alat pelindung diri merupakan salah satu upaya untuk melindungi

sebagian atau seluruh tubuh dari adanya potensi bahaya kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja. Sedangkan penerapan APD di perusahaan tidak semata-

mata hanya digunakan oleh setiap pekerja saja karena setiap orang yang

berkunjung ke dalam perusahaan juga perlu memakai APD.

Dari hasil pengamatan penulis di lapangan saat melakukan Praktek


Lapangan Industri (PLI) pada bulan Januari-Februari 2021, penulis melihat

kurangnya keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan di perusahaan.

Baik itu dari faktor manusia maupun lingkungan. Masih ada para pekerja

yang mengabaikan APD (Alat Pelindung Diri), seperti tidak menggunakan

helm (safety helmet), sepatu (safety shoes), kacamata, sarung tangan, tidak

memakai baju saat bekerja, dan kurangnya kesadaran akan akibat dari

kecelakaan itu bagi diri sendiri, perusahaan, dan lingkungan. Tidak hanya itu,

berdasarkan info yang penulis dapatkan bahwasanya sering terjadi kecelakaan

tambang di CV. Tahiti Coal. Berdasarkan data pada tahun 2015 sampai tahun

2017 telah terjadi 27 kecelakaan kerja di CV. Tahiti Coal. Kecelakaan kerja

dengan klasifikasi luka ringan memiliki jumlah kejadian terbanyak dengan 23

kali kejadian, sedangkan kecelakaan kerja dengan klasifikasi luka berat terjadi

sebanyak 4 kali.

Kemudian pada tahun 2020 terdapat 3 kali kecelakaan kerja

diantaranya kecelakaan akibat lori yang mengakibatkan satu korban patah

tulang, terjadinya swabakar yang mengakibatkan 8 korban dan terjadinya

runtuhan pada lubang tambang yang mengakibatkan 3 orang meninggal dunia,

1 orang mengalami cacat fisik dan satu orang selamat. Pada tahun 2021 pada

akhir bulan Februari juga terdapat kecelakaan kerja yang mengakibatkan 1

orang patah tulang dan pada bulan maret terdapat kecelakaan kerja yang

disebabkan karena kawat sling lori yang putus sehingga menimbulkan 1 orang

korban mengalami patah tulang pada kedua kakinya.

Tindakan-tindakan tidak aman yang dilakukan oleh karyawan CV.

Tahiti Coal seperti tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), masih

banyaknya karyawan CV. Tahiti Coal yang menggunakan atau menumpang

pada lori untuk masuk kedalam terowongan. Kondisi tidak aman karena

sering terjadi runtuhan dan terdapat patahan pada atap terowongan, ini
diakibat kurangnya perhatian terhadap sistem penyanggaan.

Gambar 1. Runtuhan Yang Terjadi di THC 04 Tahiti Coal

Gambar 2. Patahan Yang Terjadi di THC 04 Tahiti Coal

Kurangnya perawatan terhadap penyanggaan tersebut, dimana

penyanggaan yang digunakan adalah penyangga kayu. Berdasarkan hasil

pengamatan di lapangan dan data kecelakaan di atas, diketahui bahwa dalam

pelaksanaan kegiatan di CV. Tahiti Coal masih terdapat tindakan tidak aman

dan kondisi tidak aman untuk itu perlu dilakukan peniliaian dan evaluasi

penerapan keselamatan dan kesehatan kerja untuk menciptakan kondisi aman,

menghindari tindakan tidak aman dan pengawasan pada setiap kegiatan.

Berdasarkan permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada CV.

Tahiti Coal maka penulis mengangkat judul “Evaluasi Penerapan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tambang Batubara Bawah

Tanah CV. Tahiti Coal, Sangkar Puyuh, Kecamatan Talawi, Kota

Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat”.

C. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Metoda tambang bawah tanah rentan terhadap resiko kecelakaan.

2. Terdapat 27 kasus kecelakaan di CV. Tahiti Coal pada tahun 2015-2017.

3. Terdapat 5 kasus kecelakaan di CV. Tahiti Coal pada tahun 2020- maret

2021.

4. Kecelakaan disebabkan oleh tindakan tidak aman (unsafe action) dan

kondisi tidak aman (unsafe condition).

5. Kurangnya kesadaran diri dari para karyawan untuk menggunakan Alat

Pelindung Diri (APD) dilingkungan perusahaan seperti helm safety,

sepatu safety, dll.

6. Masih banyaknya karyawan CV. Tahiti Coal yang menggunakan atau

menumpang pada lori untuk masuk kedalam terowongan.

7. Kurangnya perhatian terhadap alat dan mesin yang digunakan untuk proses

penambangan batubara bawah tanah.

8. Sering terjadi runtuhan atap terowongan, ini diakibat kurangnya perhatian

terhadap sistem penyanggaan dan kurangnya perawatan terhadap penyanggaan

tersebut.

D. BATASAN MASALAH

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meninjau Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tambang batubara bawah tanah

CV. Tahiti Coal.

2. Data penelitian diambil dalam rentang waktu Januari 2015 – Maret 2021.

E. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Berapakah persentase frequency rate dan severity rate pada tambang

batubara bawah tanah CV. Tahiti Coal tahun 2015 – Maret 2021?

2. Apakah faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di

tambang batubara bawah tanah CV. Tahiti Coal tahun 2015 – Maret

2021?

F. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan pada penelitian ini adalah:

1. Mendapatkan nilai frequency rate dan severity rate pada tambang

batubara bawah tanah CV. Tahiti Coal tahun 2015 – Maret 2021.

2. Mengetahui penyabab kecelakaan kerja yang terjadi pada tambang

batubara bawah tanah CV. Tahiti Coal.

G. MANFAAT PENELITIAN

Setelah kegiatan penelitian ini dilakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

a. Penulis dapat mengaplikasikan teori perkuliahan kedalam kondisi

nyata dilapangan.

b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam keselamatan dann

kesehatan kerja pada tambang bawah tanah agar dapat menjadi bekal

untuk memasuki dunia kerja nantinya.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai informasi mengenai bagaimana keselamatan dan

kesehatan kerja yang baik dan benar agar tidak membahayakan para

pekerja tambang bawah tanah dan tidak merugikan perusahaan tambang.

3. Bagi Universitas Negeri Padang

Dapat dijadikan sebagai referensi dan pedoman bagi mahasiswa


yang akan melakukan penelitian khususnya dibidang keilmuan teknik

pertambangan.

H. METODELOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam

mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu (Suryana 2010:15).

Sedangkan menurut Sugiono (2013:18) menyatakan bahwa metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari penjelasan beberapa ahli

tersebut maka dapat dijelaskan bahwa metode penelitian

menggambarkan suatu rancangan penelitian yang isinya menjelaskan

tentang langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh atau

menganalisis data tersebut.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian terapan

(applied) yang mengacu pada penelitian eksperimen. Penelitian terapan

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan

praktis. Penelitian terapan berkepentingan dengan penemuan-penemuan

yang berkenaan dengan aplikasi dan sesuatu konsep-konsep teoritis

tertentu (A. Muri Yusuf, 2005:102). Data yang akan ditampilkan pada

tugas akhir ini adalah data kuantitatif (data dalam bentuk angka-angka).

Menurut Sugiyono (2013:23) metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan bertujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan.

2. Objek Penelitian
Adapun yang menjadi objek penelitian adalah penerapan

keselamatan dan kesehatan kerja oleh seluruh lapisan karyawan yang

bekerja pada tambang batubara bawah tanah CV. Tahiti Coal.

3. Instrumen Penelitian

Adapun isntrumen (peralatan) yang dibutuhkan selama penelitian

adalah sebagai berikut:

a. Laptop

b. Kamera

c. Alat tulis

d. Kuisioner

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Mempelajari studi pustaka yaitu kegiatan mengutip dari berbagai

literatur baik berupa buku, penelitian terdahulu, data-data yang telah

dimiliki perusahaan dan sebagainya yang merujuk pada hal-hal

mendukung kegiatan penelitian.

b. Pengamatan Langsung di Lapangan

Penelitian langsung di lapangan meliputi orientasi lapangan

bersama karyawan perusahaan untuk langkah awal penelitian,

penentuan objek yang diteliti dan pengambilan data primer.

c. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah mempelajari

literatur dan orientasi lapangan. Data yang diambil berupa data

primer dan data sekunder. Untuk data primer diukur dan diamati

sendiri di lapangan, sedangkan untuk data sekunder didapat dari


literatur perusahaan.

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang di dapatkan dari hasil

pengamatan langsung di lapangan. Data tersebut berupa hasil

wawancara yang diajukan kepada karyawan tambang CV.

Tahiti Coal selaku sampel penelitian.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang

tidak dipublikasikan. Data sekunder tersebut berupa :

a) Jumlah kecelakaan di CV. Tahiti Coal 2015 - Maret

2021

b) Jumlah karyawan CV. Tahiti Coal

c) Jumlah jam kerja

d) Jumlah hari hilang

d. Pengolahan Data

Teknik yang dilakukan dalam analisis data yaitu dengan

menggabungkan antara teori dengan data-data lapangan sehingga

dari keduanya didapat pendekatan penyelesaian masalah. Setelah

data didapatkan maka selanjutnya adalah pengelompokan dan

pengolahan data dikarenakan penelitian terdiri dari beberapa

variabel, maka data harus dikelompokkan sesuai dengan tahapan

pengerjaan.

e. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan diperoleh dari hasil evaluasi penerapan

keselamatan dan kesehatan kerja pada tambang batubara bawah

tanah CV. Tahiti Coal. Hasil pengolahan data yang didapatkan yaitu

berupa hasil dari analisis frequency rate, severity rate dan faktor

penyebab kecelakaan. Sedangkan saran yang disampaikan

berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ada dalam penelitian

untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik dari yang diteliti

sekarang.

I. DIAGRAM PENELITIAN

Mulai

Pengamatan di
Studi Literatur
Lapangan (Observasi)

Pengumpulan

Data Primer Data Sekunder

Hasil wawancara yang diajukan kepada Jumlah kecelakaan tahun 2015-2021


karyawan tambang batubara bawah Jumlah karyawan CV. Tahiti Coal
tanah CV. Tahiti Coal selaku sampel Jumlah jam kerja
penelitian. Jumlah jam hilang

Pengolahan Data

Menentukan frequency rate


(FR) dan severity rate (SR)
Menentukan faktor penyebab
kecelakaan

Keluaran/Hasil
Selesai

DAFTAR PUSTAKA

Mu’amalla, Khurry. 2015. “Pengaruh Perilaku Karyawan Terhadap Penerapan Norma

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Area Penambangan Batubara Bawah

Tanah PT. Nusa Alam Lestari Sawahlunto, Sumatera Barat Tahun 2015”.

Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.

Ahmad Dharief Dahlawy. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Area Pengolah PT. ANTAM Tbk,

Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Kabupaten Bogor Tahun 2008”.

Skripsi. Jakarta:UIN

Appendix. Pengaruh Perilaku Tenaga Kerja Terhadap Penerapan Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi PT. Gold Coin Indonesia

Tahun 2010. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung:

Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai