Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja praktik (KP) merupakan salah satu syarat Mata Kuliah Wajib

pada kurikulum program pendidikan Strata-1 (S1) Jurusan Teknik

Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya (UPR),

Kalimantan Tengah yang dilakukan pada suatu Perusahaan/Instansi yang

bergerak di bidang pertambangan.

PT. Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah perusahaan korporasi

Indonesia yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan batubara.

Kegiatan penambangan batubara PAMAberada di beberapa lokasi yang salah

satunya berpusat di Desa Buhut, Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah,

sekitar 142 km dari Ibu Kota Palangka Raya. Pada tahun 2007PAMA

mengadakan perjanjian kontrak kerja penambangan batubara dengan PT.

Telent Orbit Prima yang selanjutnya menjadi Project District TOPB. PT.

Pamapersada Nusantara memulai kegiatan konstruksi untuk persiapan

produksi pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 tambang batubara District

TOPB Project mulai beroperasi.


2

Batubara yang dimiliki bumi Kalimantan dikenal memiliki kandungan

sulfur dan abu yang relatif rendah. Pola susunan lapisan permukaan tanah di

area tambang TOPB pada umumnya tersusun dari beberapa lapisan utama

sebelum mencapai lapisan batubara. Lapisan batubara memiliki ketebalan

antara 0,5 - 4 meter, dengan kemiringan bervariasi antara 3-20o. Nilai GAR

(Gross Ash Range) merepresentasikan kualitas (nilai kalori dan jumlah

pengotor) dari batubara yang diproduksi, yang dapat diperoleh dengan jalan

pencampuran maupun langsung dari area tambang. Secara umum TOPB

Project menghasilkan dua jenis batubara yang dibedakan dari nilai

kualitasnya, yaitu Dirty Coal dan Clean Coal.

PT. Pamapersada Nusantara adalah perusahaan kontraktor

pertambangan batubara dengan reputasi internasional yang memiliki

fundamental perusahaan yang kuat. PAMA menerapkan standar pelaksanaan

kegiatan tambang yang ketat terhadap keselamatan pekerja dan kelestarian

lingkungan. Disamping itu untuk mendukung proses produksi, PT.

Pamapersada Nusantara District TOPBterbagi menjadi tiga area yaitu “Area

tambang, Port Paring Lahung dan ISP Teluk Timbau” yang menjadikan

project ini sebagai project yang kompleks dari hulu sampai hilir dan juga

banyak melibatkan mesin-mesin produksi dan transportasi batubara berskala

besar, baik itu dalam ukuran, maupun jumlahnya. Dikarenakan luasnya area

operasional tersebut di atas, maka penulis memilih salah satu area operasional

sebagai pertimbangan dalam menentukan tempat pengamatan atau penelitian

yaitu Intermediate Stockpile Teluk Timbau.


3

Intermediete Stockpile Teluk Timbau merupakan tempat pengelolaan

atau penyimpanan sementara produk batubara dari tambang sebelum

dilakukan pengapalan ke pembeli (Buyer). ISP Teluk Timbau mempunyai

peran yang sangat penting dalam proses produksi maupun penjualan.

Dikarenakan dengan adanya ISP Teluk Timbau penjualan dapat terus

dilakukan tidak terpengaruh oleh keadaan pasang surut Sungai Barito.

Untuk menjaga kualitas dari hasil produksi pada suatu stockpile

diperlukan adanya strategi pengolahan maupun penyimpanan batubara yang

optimal dan efektif. Hal itu juga bertujuan untuk menjaga pencapaian target

kapasitas produksi perusahaan dan menjaga kepercayaan dari Buyer.

Hal tersebut diatas yang sebagai pertimbangan bagi penulis dalam

menentukan tempat pengamatan yang mendukung proses pembelajaran yang

memadai, khususnya dalam hal stockpile management.

Stockpile managementpada Intermediate Stockpile yang baik dan

benar diperlukan agar pemanfaatan batubara lebih efektif dan efisien. Oleh

karena itu penulis mengambil judul kerja praktik “Pengamatan Kegiatan

Stockpile Management Pada PT. Pamapersada Nusantara District TOPB Port

Teluk Timbau, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi

Kalimantan Tengah”.
4

1.2 Maksud dan Tujuan

A. Maksud

Maksud dari kerja praktek ini adalah sebagai salah satu syarat pada

kurikulum program Strata-1 Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,

Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

B. Tujuan

Tujuan pelaksanaan kerja praktik di PT Pamapersada Nusantara

District TOPB Port Teluk Timbau adalah sebagai berikut:

1 Mengetahui aktivitas kerja pada Intermediate Stockpile Teluk Timbau.

2 Mengetahui pengelolaan stockpile pada Intermediate Stockpile Teluk

Timbau.

1.3 Manfaat

Diharapkan dalam penyusunan laporan kerja praktek dengan judul

“Pengamatan Kegiatan Stockpile Management Pada Intermediate Stockpile

(ISP) Di PT Pamapersada Nusantara District TOPB Port Teluk Timbau

Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan

Tengah” adabeberapamanfaat yang dapatdiperoleh, diantaranya :

1. Mengenal secara langsung kondisi kerja di lapangan.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Stockpile Management.

3. Membina hubungan yang baik dengan perusahaan pertambangan.


5

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari kerja praktik di PT Pamapersada

Nusantara District TOPB Port Teluk Timbau adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana aktivitas kerja pada Intermediate Stockpile Teluk Timbau?

2. Bagaimana pengelolaan stockpile padaIntermediate Stockpile Teluk

Timbau?

1.5 Batasan Masalah

Agar penulisan lebih terarah dan mudah untuk dipahami sesuai

dengan tujuan pembahasannya, maka pengamatan hanya akan dilakukan

didalamruanglingkup :

1. Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan judul Kerja Praktik yaitu

Pengamatan Kegiatan Stockpile Management pada PT Pamapersada

Nusantara District TOPB Port Teluk Timbau.

2. Tidak membahas biaya produksi.

3. Tidak membahas dari segi K3.

4. Tidak membahas keserasian alat.

5. Perhitungan dilakukan hanya untuk mengetahui cycle time dan produksi

pada unit produksi.

Anda mungkin juga menyukai