PENDAHULUAN
Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sama
kayanya, di mana harta ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian,
seharusnya Indonesia tidak memiliki kesulitan untuk menggarap dan mengolah
semua yang dimiliki dalam usaha meningkatkan kualitas hidup nasional.
Pertambangan merupakan salah satu sumber daya alam potensial yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber devisa untuk pembangunan nasional. Adanya industri
pertambangan memberikan pengaruh besar kepada kondisi perekonomian Indonesia
dan juga daerah-daerah tempat adanya industri pertambangan tersebut.
Bauksit adalah material yang berupa tanah atau batuan yang tersusun dari
komposisi utama berupa mineral-mineral aluminium hidroksida seperti gibsit, buhmit
dan diaspor. Selain itu juga terdapat mineral pengotor atau mineral gangue seperti
kuarsa, titanium oksida, besi oksida, mineral lempung dan air yang umumnya hadir
dalam bauksit (Gow dan Gian, 1993). Bauksit ini kemudian diolah menjadi
aluminium dan aluminium adalah logam yang lunak dalam bentuk murni namun
1
keras seperti baja jika padat, ringan, tahan terhadap korosi dan merupakan konduktor
listrik yang baik.
Sebaliknya cadangan bauksit yang terdapat di Kalimantan Barat umumnya
belum dieksploitasi secara optimal dan diperkirakan berjumlah besar, Kalimantan
Barat memiliki sumber daya bauksit yang cukup besar, bahkan terbesar di Indonesia
mencapai 2 3.268.533.344 ton, cadangan sebesar 1.129.154.090 ton tersebar secara
luas di Kabupaten Pontianak, Bengkayang, Sanggau, Mempawah, Landak, Ketapang,
Sekadau, Kubu Raya, dan Kayong utara (Pusat Data dan Informasi Energi dan
Sumber Daya Mineral, 2012). Bauksit pertama kali ditemukan di Singkawang dan
Bengkayang. Namun, bauksit ini memiliki kadar aluminium yang rendah (34,6%) dan
kandungan silika yang tinggi (32,5%) sehingga dinilai kurang ekonomis (Tarring dkk,
1952, dalam Suwarna dkk, 1993). Salah satu lokasi tambang bauksit di Kalimantan
Barat yang memiliki cadangan besar yaitu di daerah Tayan dan termasuk dalam IUP
PT.
2
yang memiliki banyak tenaga ahli geologi dan pertambangan, menangani dalam
pengerjaan eksplorasi dan produksi bahan galian Bauksit. Mahasiswa Jurusan Teknik
Pertambangan Program Studi Teknik Pertambangan berkesempatan untuk ikut serta
dalam pekerjaan yang dilakukan oleh CV. Bhumigeostcorp, yaitu melakukan kegiatan
pengamatan tahapan produksi di Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau untuk
mengetahui kualitas bauksit pada PT. Kalbar Bumi Perkasa.
Gambar 1.1 Kegiatan pengangkutan bijih bauksit dari stock pile ke tongkang
(sumbe:Dokumen Pribadi)
1.1.2 Lokasi
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini diadakan di lokasi CV.Bhumi Geos
Crop, jl purnama satu komplek perumahan Geria no 3A Pontianak Provinsi
Kalimantan Barat. Dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan dari akhir bulan maret
sampai dengan bulan april yaitu pada tanggal 26 Maret s/d 20 April. Selama
dilapangan dibimbing oleh para karyawan di kantor tersebut baik kegiatan lapangan
3
yaitu pengamatan pengangkutan bijih bauksit dari stock pile ke tongkang di
PT.Kalbar Bumi Perkasa.
1.4 Metodologi
Adapun metodelogi yang kami gunakan dalam pengambilan data antara lain:
1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung pada suatu pekerjaan.
4
2. Interview, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melalui
proses tanya jawab dengan pihak – pihak yang terkait langsung pada suatu
pekerjaan .
3. studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari bahan-bahan
pustaka yang menunjang, baik yang bersifat sebagai dasar penelitian maupun
yang bersifat sebagai pendukung dan referensi yang berkaitan dengan
penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan di perpustakaan umum politeknik
Negeri Ketapang.
1.5 Sistematika
Adapun sistematika penulisan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dapatdi
ketahui sebagai berikut :
1. HALAMAN JUDUL
2. HALAMAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN
a. Dosen Penguji
b. Pembimbing Industri, Dosen pembimbing ketua jurusan teknik
pertambangan
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1. Kegiatan yang diamati
2. Lokasi
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1.4. Metodologi
1.5. Sistematika
5
1.6. Tempat dan jadwal pelaksanaan
6. BAB II GEOLOGI REGIONAL
7. BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1. Sejarah Singkat Perusahan
3.2. Organisasi perusahaan
3.3. Pelaksanaan disiplin kerja dan lain-lain.
3.4. Proses pelaksanaan produksi perusahaan
8. BAB IV. KEGIATAN YANG DIAMATI
4.1. Pekerjaan yang diamati
1. Studi kasus
4.2.Lingkup pekerjaan
4.3.Tugas Selama Praktek
9. BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
10. LAMPIRAN
- Surat Keterangan dari perusahan yang menyatakan bahwa telah
menyelesaikan PKL
- Laporan kegiatan harian
- Daftar Absensi
- Daftar nilai yang telah diberikan oleh Pembimbing Lapangan
- Daftar selama bimbingan dengan Dosen Pembimbing
- Fhoto-fhoto kegiatan selamaPKL
- Certifikate Of Appreciation
6
1.6 Tempat Dan Jadwal Pelaksanaan
7
Gambar 1.2 Lokasi PT.Kalbar Bumi Perkasa
(Sumber: Dukumen Pribadi)