Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan field trip teknik penambangan.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan Laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki Laporan ini. Akhir kata kami berharap semoga Laporan field trip
teknik penambangan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Kegiatan...........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Maksud dan Tujuan Kegiatan.........................................................................................5
1.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan..........................................................................................5
1.5 Lokasi Kesampaian.........................................................................................................6
2.4 Alat Yang Digunakan Pada Penambangan Metode Open Pit......................................14
BAB III......................................................................................................................................19
INTI PEMBAHASAN..............................................................................................................19
3.1 Induksi K3 saat di PT BBE............................................................................................19
3.2 Titik lokasi Pemboran....................................................................................................20
3.3 Titik lokasi Penambangan ( Eksploitasi ).....................................................................21
3.4 Titik lokasi Peledakan ( Blasting ).................................................................................22
3.5 Titik lokasi Stokfile.........................................................................................................23
BAB 4........................................................................................................................................26
PENUTUP.................................................................................................................................26
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................26
4.2 Saran...............................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................28
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
2.2.2 Eksplorasi
Penambangan bahan galian dibagi alas tiga bagian yaitu tambang terbuka, tambang
bawah tanah dan tambang bawah air. Tambang terbuka dikelompokkan atas quarry strip
mine, open cut, tambang alluvial, dan tambang semprot. Tambang bawah tanah
dikelompokkan atas room and pillar, longwall, caving, open stope, supported stope, dan
shrinkage. Sistem penambangan dengan menggunakan kapal keruk dapat
dikelompokkan menjadi tambang bawah air, walaupun relatif dangkal.
2.2.6 Pengelolahan/Meralurgi
Bahan galian yang sudah selesai ditambang pada umumnya harus diolah terlebih
dahulu di tempat pengolahan. Hal ini disebabkan antar lain oleh tercampurnya pengotor
bersama bahan galian, perlunya spesifikasi tertentu untuk dipasarkan serta kalau tidak
diolah maka harga jualnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan yang sudah
diolah. Selain itu, bahan galian perlu diolah agar dapat mengurangi volume dan ongkos
angkut, meningkatkan nilai tambah bahan galian, dan untuk mereduksi senyawa kimia
yang tidak dikehendaki pabrik peleburan.
Cara Pengolahan bahan galian secara garis besar dapat dibagi alas pengolahan
secara fisika, secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal, dan pengolahan secara fisika
dan kimia dengan ekstraksi metal. Pengolahan bahan galian secara fisika ialah
pengolahan bahan galian dengan cara memberikan perlakuan fisika seperti peremukan,
penggerusan, pencucian, pengeringan, dan pembakaran dengan suhu rendah. Contoh
yang tergolong pengolahan ini seperti pencucian batu bara. Pengolahan secara fisika dan
kimia tanpa ekstraksi metal, yaitu pengolahan dengan cara fisika dan kimia tanpa
adanya proses konsentrasi dan ekstraksi metal. Contohnya,pengolahan batu bara skala
rendah menggunakan reagen kimia. Pengolahan bahan galian secara fisika dan kimia
dengan ekstraksi metal, yaitu pengolahan logam mulia dan logam dasar.
2.2.7 Pemasaran
Jika bahan galian sudah selesai diolah maka dipasarkan ke tempat konsumen.
Biasanya, antara perusahaan pertambangan dan konsumen terjalin ikatan jual beli
kontrak jangka panjang, dan penjualan sesaat.
2.2.8 Reklamasi
- Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari
pembongkaran keatas alat angkut.
- Dump Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke
tempat pabrik peremukan/penggerusan.
- Power shovel, digunakan untuk menggali bahan tambang dengan sekop ke arah
depan
- Back hoe, digunakan untuk menggali bahan tambang ke arah belakan
INTI PEMBAHASAN
Ga
mbar 3.1
Dokumentasi Seluruh peserta Field trip sehabis penyampaian materi K3
3.2 Titik lokasi Pemboran
Pemboran ( Drilling) merupakan kegiatan menggali atau mengambil sampel
mineral ataupun bahan galian dari bawah permukaan bumi sampai ke target di bawah
permukaan, sehingga minyak, gas dan panas bumi dapat diproduksikan. Pemboran
adalah salah satu bagian dari kegiatan yang dilakukan dalam industri perminyakan
terutama pada saat eksplorasi. Berbagai masalah sering terjadi dalam pelaksanaan dan
operasi pemboran tersebut. Salah satunya adalah fluida pemboran atau biasa disebut
lumpur pemboran. Kegiatan pemboran merupakan tahapan awal sebelum dilakukan
aktivitas peledakan. Tujuan dilakukan pemboran adalah untuk menyediakan lubang
ledak yang akan diisi bahan peledak. Pada PT BBE ini, jenis pemboran nya ada 3 yaitu
pemboran Eksplorasi, pemboran Geotek, dan pemboran hidrologi.
Gambar 3.2.4 Dokumentasi Titik lokasi Pemboran PT BBE.
Berikut informasi yang saya dapatkan pada lokasi peledakan di PT BBE ini, antara lain :
4. Bahan peledak yang digunakan untuk kegiatan ini adalah jenis Anfo dan Heavy Anfo.
7. Waktu delay per ledakan berkisar 5,10,15 detik atau 6000 ms.
1. Stok file adalah sebuah tempat penyimpanan batubara matang setelah proses
pengolahan batubara.
2. Sedangkan ada juga istilah ROM, yakni sebuah tempat penyimpanan batubara juga,
namun dalam kondisi masih mentah dan belum di lakukan proses pengolahan batubara.
4. PT. Bukit Baiduri Energi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertambangan berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Lokasi penelitian berada di pit North dengan sistem penambangan yang diterapkan
adalah sistem tambang terbuka. PT. Bukit Baiduri Energi menetapkan target
pengupasan lapisan penutup untuk pit North sebesar 480.000 BCM/bulan. Proses
pengupasan lapisan penutup menggunakan alat mekanis 2 unit backhoe Komatsu PC
450 LC melayani 6 unit articulated dump truck Volvo A40E dan 2 unit backhoe
Komatsu PC 1250-7 melayani 8 unit dump truck Komatsu HD 465-7 dari front North
menuju disposal dengan jarak 1200 meter.
Permasalahan yang terjadi adalah belum terpenuhinya produksi dari alat muat
dan alat angkut sehingga target produksi belum tercapai. Kemampuan produksi saat ini
405.000 BCM/bulan. Tidak tercapainya target pengupasan dikarenakan banyaknya
waktu kerja yang terbuang karena adanya hambatan kerja baik hambatan yang dapat
dihindari maupun hambatan yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya hambatan-
hambatan tersebut akan memeperkecil waktu kerja efektif sehingga menyebabkan
effisiensi kerja rendah. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan kecepatan alat angkut yang semula 15 km/jam menjadi 20 km/jam, hal
ini dapat dilakukan jika kondisi jalan sudah sesuai dengan standart perhitungan. Upaya
kedua yang dapat dilakukan dengan cara mengurangi hambatan-hambatan yang terjadi
sehingga dapat meningkatkan waktu kerja efektif dan efisiensi kerja alat gali muat
backhoe Komatsu PC 450 LC yang semula 76,41% menjadi 78,82%, backhoe Komatsu
PC 1250-7 yang semula 67,58 % menjadi 74,95%, dan alat angkut Articulated
Dumptruck Volvo A40E yang semula 67,58% menjadi 74,16%, Heavy Dumptruck HD
465 yang semula 66,58% menjadi 73,30%. Setelah dilakukan upaya produksi maka ada
peningkatan produksi alat gali muat backhoe Komatsu PC 450 LC yang semula 159.000
BCM menjadi 164.000 BCM, backhoe Komatsu PC 1250-7 yang semula 431.000 BCM
menjadi 466.000 BCM, dan alat angkut Articulated Dumptruck Volvoe A40E yang
semula 132.000 BCM menjadi 162.000 BCM, Heavy Dumptruck Komatsu HD 465
yang semula 273.000 BCM menjadi 337.000 BCM.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Study tour atau Field trip PT.
Bukit Baiduri Energi, daerah Loa Duri, Kec. Tenggarong Seberang, Kab. Kutai
Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur yang dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober
2023 antara lain:
4.2 Saran
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari seberapa manfaatnya dan
seberapa pentingnya kegiatan field trip diadakan untuk pembelajaran bengkel dan
pengembangan pengalaman siswa. Maka dari itu penulis menyarankan sebaiknya
kegiatan positif ini terus berlanjut dilakukan untuk generasi selanjutnya dan saya juga
berpesan untuk para siswa yang nantinya akan melakukan kegiatan fieldtrip ini, harus
bisa memfokuskan diri saat berada di area lokasi karena 1 menit disana amat sangat
berharga, ilmu yang bisa didapatkan sangat berlimpah, dan begitupun pengalaman yang
akan diraih.
DAFTAR PUSTAKA