Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

FIELDTRIP TEKNIK PENAMBANGAN


PT. BUKIT BAIDURI ENERGI
DAERAH LOA DURI KEC. TENGGARONG SEBERANG KAB.
KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

NAMA : YASMIN MAHARANI


NIS : 21225221
KELAS : XII GEOLOGI PERTAMBANGAN 1

PROGRAM STUDI GEOLOGI PERTAMBANGAN


SMK NEGERI 1 BALIKPAPAN
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan field trip teknik penambangan.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan Laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki Laporan ini. Akhir kata kami berharap semoga Laporan field trip
teknik penambangan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Balikpapan, 15 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Kegiatan...........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Maksud dan Tujuan Kegiatan.........................................................................................5
1.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan..........................................................................................5
1.5 Lokasi Kesampaian.........................................................................................................6
2.4 Alat Yang Digunakan Pada Penambangan Metode Open Pit......................................14
BAB III......................................................................................................................................19
INTI PEMBAHASAN..............................................................................................................19
3.1 Induksi K3 saat di PT BBE............................................................................................19
3.2 Titik lokasi Pemboran....................................................................................................20
3.3 Titik lokasi Penambangan ( Eksploitasi ).....................................................................21
3.4 Titik lokasi Peledakan ( Blasting ).................................................................................22
3.5 Titik lokasi Stokfile.........................................................................................................23
BAB 4........................................................................................................................................26
PENUTUP.................................................................................................................................26
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................26
4.2 Saran...............................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................28
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan


Field trip adalah suatu kegiatan kunjungan ke objek tertentu diluar lingkungan
sekolah yang bertujuan untuk mencapai tujuan. Field trip adalah kegiatan yang
diselenggarakan tiap tahunnya oleh Program keahlian Geologi Pertambangan di SMK
Negeri 1 Balikpapan. Kunjungan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2023.
Adapun tujuan kunjungannya yaitu PT BBE di Tenggarong. Berkaitan dengan kegiatan
field trip ini, kami diberi tugas untuk membuat sebuah laporan dalam bentuk makalah .

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang bisa dibuat dalam
laporan field trip ini antara lain :
1. Bisa menjelaskan apa itu kegiatan Pertambangan dan penambangan ?
2. Bisa menjelaskan bagaimana proses kegiatan penambangan dari awal hingga
selesai
3. Bisa menjelaskan metode penambangan apa yang bisa digunakan pada kegiatan
pertambangan secara umum
4. Bisa menyebutkan dan menjelaskan berbagai macam jenis alat alat yang
digunakan
5. Bisa menjelaskan K3, keamanan, dan tata tertib Ketika memasuki daerah
pertambangan
1.3 Maksud dan Tujuan Kegiatan
Maksud nya adalah memberi gambaran secara nyata dan tujuan nya adalah sebagai
siswa bisa mengetahui dan memahami apa itu kegiatan pertambangan lewat kegiatan
field trip.

1.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Hari/Tanggal : Sabtu, 14 Oktober 2023
Waktu : 08.00 – 15.00 WITA
Tempat : PT. Bukit Baiduri Energi Loa Duri Kec.
Tenggarong Seberang Kab. Kutai Kartanegara

1.5 Lokasi Kesampaian


Kegiatan Filed Trip ini di laksanakan di daerah Loa Duri Kec. Tenggarong
Seberang Kab. Kutai Kartanegara waktu yang di tempuh dari SMKN 1 Balikpapan Jl.
Marsma R. Iswahyudi, Sepinggan, Kec. Balikpapan Selatan sekitar 2 jam 13 menit
(melalui tol).
Gambar 1.5.1 ( Peta Kesampaian SMKN 1 Balikpapan – PT BBE)

BAB II

TEORI PROSES PENAMBANGAN

2.1 Pengertian Proses Penambangan

Proses penambangan adalah serangkaian tahapan yang dilakukan untuk mengakses


dan mengambil sumber daya mineral atau bahan galian dari dalam bumi. Berikut adalah
beberapa tahapan umum dalam proses penambangan, metode penambangan yang
digunakan, dan beberapa alat yang seringkali digunakan dalam industri penambangan:

2.2 Tahapan Penambangan:

2.2.1 Penyelidikan Umum (Prospeksi)

Prospeksi merupakan kegiatan penyelidikan, pencarian, atau penemuan endapan


mineral berharga yang bertujuan untuk menemukan keberadaan atau indikasi adanya
bahan galian yang memberikan harapan untuk diselidiki lebih lanjut.
Metode prospeksi antara lain; tracing float, dan pemetaan geologi dan bahan galian.
Metode tracing floa tdigunakan terutama pada anak sungai, yang lebih mudah dilakukan
pada musim kemarau. Metode ini dilakukan untuk mencari atau menemukan float bahan
galian yang diinginkan, yang berasal dari lapukan zone mineralisasi yang melewati
lereng bukit atau terpotong anak sungai dan terhanyutkan oleh aliran sungai. Dengan
melakukan tracing float dari hilir ke hulu sungai, diharapkan ditemukan zone
mineralisasi yang tersingkap pada arah hulu sungai. Pada metode ini litologi setempat
sebagian besar sudah diketahui.
Metode pemetaan geologi dan bahan galian dilakukan apabila litologi setempat pada
umumnya tidak diketahui, atau diperlukan data yang rinci lagi.

2.2.2 Eksplorasi

Eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah prospeksi atau setelah


endapan suatu bahan galian ditemukan yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian
tentang endapan bahan galian yang meliputi bentuk, ukuran, letak kedudukan, kualitas
(kadar) endapan bahan galian serta karakteristik fisik dari endapan bahan galian
tersebut.
Selain untuk mendapatkan data penyebaran dan ketebalan bahan galian, dalam
kegiatan ini juga dilakukan pengambilan contoh bahan galian dan tanah penutup. Tahap
eksplorasi ini juga sangat berperan pada tahap reklamasi nanti. Melalui eksplorasi ini
kita dapat mengetahui dan mengenali seluruh komponen ekosistem yang ada
sebelumnya.

2.2.3 Perencanaan Tambang

Perencanaan tambang akan dilakukan apabila sudah ditemukan cadangan bahan


galian yang sudah layak untuk ditambang, dengan tingkat cadangan terukur. Seperti kita
ketahui bahwa cadangan itu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

 Pertama, cadangan terukur merupakan cadangan dengan tingkat kesalahan


maksimal 20% dan pada cadangan terukur ini telah dilakukan pengeboran untuk
pengambilan sampel.
 Kedua, cadangan terindikasi, merupakan cadangan dengan bahan galian dengan
tingkat kesalahan 40% dan belum ada dilakukan pengeboran.
 Ketiga, cadangan tereka, merupakan cadangan dengan tingkat kesalahan 80%
dan belum dilakukan pengeboran. Apabila tahap telah sampai pada tahap
perencanaan tambang. Berarti cadangan bahan galiannya telah sampai pada
tingkat cadangan terukur.

Perencanaan tambang dilakukan untuk merencanakan secara teknis, ekonomi dan


lingkungan kegiatan penambangan, agar dalam pelaksanaan kegiatannya dapat
dilakukan dengan baik, aman terhadap lingkungan.

2.2.4 Persiapan/Kontruksi (Development)

Persiapan/konstruksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan fasilitas


penambangan sebelum operasi penambangan dilakukan. Pekerjaan tersebut seperti
pembuatan akses jalan tambang, pelabuhan, perkantoran, bengkel, mes karyawan,
fasilitas komunikasi dan pembangkit listrik untuk keperluan kegiatan penambangan,
serta fasilitas pengolahan bahan galian.

2.2.5 Penambangan (Eksploitasi)

Penambangan bahan galian dibagi alas tiga bagian yaitu tambang terbuka, tambang
bawah tanah dan tambang bawah air. Tambang terbuka dikelompokkan atas quarry strip
mine, open cut, tambang alluvial, dan tambang semprot. Tambang bawah tanah
dikelompokkan atas room and pillar, longwall, caving, open stope, supported stope, dan
shrinkage. Sistem penambangan dengan menggunakan kapal keruk dapat
dikelompokkan menjadi tambang bawah air, walaupun relatif dangkal.

2.2.6 Pengelolahan/Meralurgi

Bahan galian yang sudah selesai ditambang pada umumnya harus diolah terlebih
dahulu di tempat pengolahan. Hal ini disebabkan antar lain oleh tercampurnya pengotor
bersama bahan galian, perlunya spesifikasi tertentu untuk dipasarkan serta kalau tidak
diolah maka harga jualnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan yang sudah
diolah. Selain itu, bahan galian perlu diolah agar dapat mengurangi volume dan ongkos
angkut, meningkatkan nilai tambah bahan galian, dan untuk mereduksi senyawa kimia
yang tidak dikehendaki pabrik peleburan.
Cara Pengolahan bahan galian secara garis besar dapat dibagi alas pengolahan
secara fisika, secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal, dan pengolahan secara fisika
dan kimia dengan ekstraksi metal. Pengolahan bahan galian secara fisika ialah
pengolahan bahan galian dengan cara memberikan perlakuan fisika seperti peremukan,
penggerusan, pencucian, pengeringan, dan pembakaran dengan suhu rendah. Contoh
yang tergolong pengolahan ini seperti pencucian batu bara. Pengolahan secara fisika dan
kimia tanpa ekstraksi metal, yaitu pengolahan dengan cara fisika dan kimia tanpa
adanya proses konsentrasi dan ekstraksi metal. Contohnya,pengolahan batu bara skala
rendah menggunakan reagen kimia. Pengolahan bahan galian secara fisika dan kimia
dengan ekstraksi metal, yaitu pengolahan logam mulia dan logam dasar.

2.2.7 Pemasaran

Jika bahan galian sudah selesai diolah maka dipasarkan ke tempat konsumen.
Biasanya, antara perusahaan pertambangan dan konsumen terjalin ikatan jual beli
kontrak jangka panjang, dan penjualan sesaat.

2.2.8 Reklamasi

Merupakan kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang rusak akibat


penambangan. Reklamasi dilakukan dengan cara penanaman kembali atau penghijauan
suatu kawasan. Reklamasi perlu dilakukan karena Penambangan dapat mengubah
lingkungan fisik, kimia dan biologi seperti bentuk lahan dan kondisi tanah, kualitas dan
aliran air, debu, getaran, pola vegetasi dan habitat fauna, dan sebagainya. Perubahan ini
harus dikelola untuk menghindari dampak lingkungan yang merugikan seperti erosi,
sedimentasi, drainase yang buruk, masuknya gulma/hama/ penyakit tanaman,
pencemaran air permukaan / air tanah oleh bahan beracun dan lain-lain.
Reklamasi terdiri dari dua kegiatan yaitu; pemulihan lahan bekas tambang untuk
memperbaiki lahan yang terganggu ekologinya, dan mempersiapkan lahan bekas
tambang yang sudah diperbaiki ekologinya untuk pemanfaatan lebih lanjut.

2.3 Metode Penambangan

2.3.1 Metode Tambang Terbuka

Tambang terbuka secara umum didefinisikan sebagai kegiatan penambangan


bahan galian yang berhubungan langsung dengan udara luar. Terdapat tahapan umum
dalam kegiatan penambangan terbuka yaitu pembersihan lahan, pengupasan tanah
pucuk dan menyimpannya di tempat tertentu, pembongkaran dan penggalian tanah
penutup (overburden) dengan menggunakan bahan peledak ataupun tanpa bahan
peledak dan memindahkannya ke disposal area, penggalian bahan galian atau
eksploitasi, dan membawanya ke stockpile untuk diolah dan dipasarkan serta melakukan
reklamasi lahan bekas penambangan (pembahasan selanjutnya).
Gambar 2.3.1 Contoh tambang terbuka

2.3.2 Tambang Bawah Tanah

Tambang bawah tanah secaraumum didefinisikan sebagaitambang yang tidak


berhubunganlangsung dengan udara luar.Terdapat beberapa tahapan dalam tambang
bawah tanah yaitu,pembuatan jalan utama (main road), pemasangan
penyangga(supported), pembuatan lubang maju untuk produksi, ventilasi, drainase, dan
fasilitas tambang bawah tanah lainnya. Setelah itu melakukan operasional penambangan
bawah tanah dengan atau tanpa bahan peledak dan kemudian membawa bahan galian ke
stock pile untuk diolah dan dipasarkan.

Kegiatan penambangan yang dimaksud adalah kegiatan yang ditujukan untuk


membebaskan dan mengambil bahan galian dari dalam kulit bumi, kemudian dibawa ke
permukaan untuk dimanfaatkan.
Gambar 2.3.2 Contoh tambang bawah tanah

2.3.3 Metode Tambang Bawah Air


Tambang bawah air ialah metode penambangan di bawah air yang dilakukan
untuk endapan bahan galian alluvial, marine dangkal dan marine dalam. Pralatan utama
penambangan bawah air ini ialah kapal keruk.
Secara umum, penambangan adalah kegiatan penggalian terhadap bahan
tambang yang kemudian untuk dilakukan pengolahan dan pemasaran. Pada tahap ini
kegiatannya terdiri dari pembongkaran/penggalian, pemuatan ke dalam alat angkut, dan
pengankutan ke fasilitas pengolahan maupun langsung dipasarkan apabila tidak
dilakukan pengolahan terlebih dahulu.

Gambar 2.3.3 Contoh tambang bawah air

2.4 Alat Yang Digunakan Pada Penambangan Metode Open Pit

Penambangan yang akan dilakukan difokuskan dengan menggunakan peralatan


mekanis. Adapun alat yang digunakan diperlukan untuk kegiatan penambangan, yaitu:
- Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan dan pengupasan lapisan
tanah penutup.
- Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari
pembongkaran keatas alat angkut.
- Dump Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke
tempat pabrik peremukan/penggerusan.
- Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat
preparasi batuan dari front penambangan guna mendapatkan ukuran butiran
yang diinginkan oleh pasar.
- Pompa Air, digunakan untuk memompa atau mengambil air guna memenuhi
kebutuhan peralatan dan karyawan.
- Power shovel, digunakan untuk menggali bahan tambang dengan sekop ke arah
depan

- Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan dan pengupasan lapisan


tanah penutup.
Gambar 2.4.1 Gambar Alat pertambangan yaitu Bulldozer

- Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari
pembongkaran keatas alat angkut.

Gambar 2.4 2 Gambar Alat pertambangan yaitu Loader

- Dump Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke
tempat pabrik peremukan/penggerusan.

Gambar 2.4.3 Gambar Alat penambangan Dump Truck


- Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat
preparasi batuan dari front penambangan guna mendapatkan ukuran butiran
yang diinginkan oleh pasar.

Gambar 2.4.4 Gambar Alat penambangan Crushing Plant


- Pompa Air, digunakan untuk memompa atau mengambil air guna memenuhi
kebutuhan peralatan dan karyawan.

Gambar 2.4.5 Gambar Alat penambangan Pompa air

- Power shovel, digunakan untuk menggali bahan tambang dengan sekop ke arah
depan
- Back hoe, digunakan untuk menggali bahan tambang ke arah belakan

Gambar 2.4.7 Gambar Alat penambangan Back Hoe


BAB III

INTI PEMBAHASAN

3.1 Induksi K3 saat di PT BBE


1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja.
6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman &
barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan
barang
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya
bertambah tinggi
Berikut pelaksaan K3 saat di lokasi PT BBE yang berhasil saya rangkum dan pahami
secara seksama :

1. Pelaksanaan study tour ini merupakan kegiatan bersenang senang sekaligus


belajar, untuk itu kami dihimbau untuk tetap fokus dalam mengikuti kegiatan
dari awal hingga selesai.
2. Diminta untuk mengikuti secara penuh kegiatan dan tidak pergi meninggalkan
rombongan.
3. Selalu berada di awasan guru maupun panitia PT BBE agar menghindari tersesat
ataupun hal buruk lainnya.
4. Selalu memakai peralatan safety yang lengkap seperti Sepatu safety, masker,
rompi safety, dan helm safety ketika berkunjung ke berbagai titik lokasi
pertambangan. Karena tidak ada yang akan menduga jika kecelakaan bisa
terjadi.

Ga
mbar 3.1
Dokumentasi Seluruh peserta Field trip sehabis penyampaian materi K3
3.2 Titik lokasi Pemboran
Pemboran ( Drilling) merupakan kegiatan menggali atau mengambil sampel
mineral ataupun bahan galian dari bawah permukaan bumi sampai ke target di bawah
permukaan, sehingga minyak, gas dan panas bumi dapat diproduksikan. Pemboran
adalah salah satu bagian dari kegiatan yang dilakukan dalam industri perminyakan
terutama pada saat eksplorasi. Berbagai masalah sering terjadi dalam pelaksanaan dan
operasi pemboran tersebut. Salah satunya adalah fluida pemboran atau biasa disebut
lumpur pemboran. Kegiatan pemboran merupakan tahapan awal sebelum dilakukan
aktivitas peledakan. Tujuan dilakukan pemboran adalah untuk menyediakan lubang
ledak yang akan diisi bahan peledak. Pada PT BBE ini, jenis pemboran nya ada 3 yaitu
pemboran Eksplorasi, pemboran Geotek, dan pemboran hidrologi.
Gambar 3.2.4 Dokumentasi Titik lokasi Pemboran PT BBE.

3.3 Titik lokasi Penambangan ( Eksploitasi )


Informasi unik yang berhasil saya rangkum saat berada di titik lokasi penambangan PT
BBE antara lain :

1. Aktivitas pengambilan batubara juga bisa disebut coal getting.


2. Kegiatan penambangan ini merupakan kegiatan utama dalam kegiatan Panjang
pertambangan yang bekerja mengambil bahan galian pada permukaan atau
bawah permukaan bumi.
3. Flit merupakan pasangan 1 heksa meterdengan holler, dengan perbandingan 1 : 5
yaitu 1 heksa : 5 holler.
4. Luas area pertambangan total PT BBE kurang lebih sekitar 7.081 Ha dengan
kantor pusat di Jakarta.
5. PT BBE awalnya memakai metode penambangan Underground Mining atau
tambang bawah tanah, namun sekarang telah berubah menjadi metode tambang
open pit atau Tambang terbuka.
6. PT BBE memiliki beberapa relasi yang baik dengan beberapa perusahaan
lainnya seperti PT CK ( PT Cipta Kridatama ), PT Dahana, dan PT Dickson R.
Prima.
Gambar 3.3 Dokumentasi di Titik lokasi Penambangan PT BBE.

3.4 Titik lokasi Peledakan ( Blasting )


Peledakan merupakan kegiatan dalam pertambangan dimana ditaruh nya bahan
peledak untuk membuka lokasi penambangan dan untuk menghancurkan batuan.

Berikut informasi yang saya dapatkan pada lokasi peledakan di PT BBE ini, antara lain :

1. Lokasi peledakan pada PT BBE ini dinamakan Pit Jongkang.


2. Lokasi peledakan ini masuk ke dalam formasu Satuan Balikpapan.

3. Terdapat 300 lubang ledak.

4. Bahan peledak yang digunakan untuk kegiatan ini adalah jenis Anfo dan Heavy Anfo.

5. Per lubang ledak memiliki kedalaman 6 meter.

6. Jarak antar lubang ledak adalah 5,5 meter.

7. Waktu delay per ledakan berkisar 5,10,15 detik atau 6000 ms.

Gambar 3.4 Potret Pit Jongkang Titik Lokasi Peledakan PT BBE.

3.5 Titik lokasi Stokfile


Berikut beberapa informasi unik yang berhasil saya dapatkan saat berada di lokasi Stok
file pada PT BBE, antara lain :

1. Stok file adalah sebuah tempat penyimpanan batubara matang setelah proses
pengolahan batubara.
2. Sedangkan ada juga istilah ROM, yakni sebuah tempat penyimpanan batubara juga,
namun dalam kondisi masih mentah dan belum di lakukan proses pengolahan batubara.

3. Kualitas batubara PT BBE bermacam macam, namun secara keseluruhan memiliki


nilai kalor yang tinggi antara 5.262 - 6.186 Kcal/Kg (adb) dan tergolong kedalam
batubara jenis sub bituminus dan bituminus.

4. PT. Bukit Baiduri Energi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertambangan berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Lokasi penelitian berada di pit North dengan sistem penambangan yang diterapkan
adalah sistem tambang terbuka. PT. Bukit Baiduri Energi menetapkan target
pengupasan lapisan penutup untuk pit North sebesar 480.000 BCM/bulan. Proses
pengupasan lapisan penutup menggunakan alat mekanis 2 unit backhoe Komatsu PC
450 LC melayani 6 unit articulated dump truck Volvo A40E dan 2 unit backhoe
Komatsu PC 1250-7 melayani 8 unit dump truck Komatsu HD 465-7 dari front North
menuju disposal dengan jarak 1200 meter.
Permasalahan yang terjadi adalah belum terpenuhinya produksi dari alat muat
dan alat angkut sehingga target produksi belum tercapai. Kemampuan produksi saat ini
405.000 BCM/bulan. Tidak tercapainya target pengupasan dikarenakan banyaknya
waktu kerja yang terbuang karena adanya hambatan kerja baik hambatan yang dapat
dihindari maupun hambatan yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya hambatan-
hambatan tersebut akan memeperkecil waktu kerja efektif sehingga menyebabkan
effisiensi kerja rendah. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan kecepatan alat angkut yang semula 15 km/jam menjadi 20 km/jam, hal
ini dapat dilakukan jika kondisi jalan sudah sesuai dengan standart perhitungan. Upaya
kedua yang dapat dilakukan dengan cara mengurangi hambatan-hambatan yang terjadi
sehingga dapat meningkatkan waktu kerja efektif dan efisiensi kerja alat gali muat
backhoe Komatsu PC 450 LC yang semula 76,41% menjadi 78,82%, backhoe Komatsu
PC 1250-7 yang semula 67,58 % menjadi 74,95%, dan alat angkut Articulated
Dumptruck Volvo A40E yang semula 67,58% menjadi 74,16%, Heavy Dumptruck HD
465 yang semula 66,58% menjadi 73,30%. Setelah dilakukan upaya produksi maka ada
peningkatan produksi alat gali muat backhoe Komatsu PC 450 LC yang semula 159.000
BCM menjadi 164.000 BCM, backhoe Komatsu PC 1250-7 yang semula 431.000 BCM
menjadi 466.000 BCM, dan alat angkut Articulated Dumptruck Volvoe A40E yang
semula 132.000 BCM menjadi 162.000 BCM, Heavy Dumptruck Komatsu HD 465
yang semula 273.000 BCM menjadi 337.000 BCM.

Gambar 3.5.1 dan 3.5.2 Foto Titik


Lokasi Stokfile.

BAB 4

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Study tour atau Field trip PT.
Bukit Baiduri Energi, daerah Loa Duri, Kec. Tenggarong Seberang, Kab. Kutai
Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur yang dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober
2023 antara lain:

1. Di PT BBE kami diberikan berbagai ilmu baru baik bersifat teoritical


maupun pengalaman langsung tentang dunia pertambangan secara nyata.
2. Kami diberikan pengalaman emas untuk menyaksikan secara langsung
tahapan dan kegiatan pertambangan dari awal hingga akhir.
3. Kami juga mempelajari seluk beluk pertambangan dengan mempelajari
proses tambang di PT BBE dan memanfaatkan ilmu tersebut untuk kegiatan
belajar mengajar di Bengkel sekolah dan akan dibawa ke PKL mendatang.
4. Pada kegiatan ini kami juga dibekali informasi yang menjelaskan tentang
sejarah dan profil PT BBE, metode penambangan, kualitas penambangan,
relasi perusahaan, alat alat yang digunakan dan lain sebagainya.

4.2 Saran
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari seberapa manfaatnya dan
seberapa pentingnya kegiatan field trip diadakan untuk pembelajaran bengkel dan
pengembangan pengalaman siswa. Maka dari itu penulis menyarankan sebaiknya
kegiatan positif ini terus berlanjut dilakukan untuk generasi selanjutnya dan saya juga
berpesan untuk para siswa yang nantinya akan melakukan kegiatan fieldtrip ini, harus
bisa memfokuskan diri saat berada di area lokasi karena 1 menit disana amat sangat
berharga, ilmu yang bisa didapatkan sangat berlimpah, dan begitupun pengalaman yang
akan diraih.
DAFTAR PUSTAKA

Kaimudin Alpiana, Diah Rahmawati. 2020. MEKANISME PEMBORAN AIR


TANAH DI DESA KERANDANGAN KECAMATAN BATU LAYAR KABUPATEN
LOMBOK BARAT NUSA TENGGARA BARAT. Journal.ummat.ac.id.24 Agustus. 2020.
Mahesti, Nurulia. 2020. Imajinasi dan Teknik tambang. Linikampus.com. 1
Agustus 2020.

Putri, intan kusuma. 2023. Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Pertambangan.


Www.informasi.bisnis. 12 Januari 2023.

SOEMARTO, C. D. Hidrologi teknik. 1987.ARISMUNANDAR, Wiranto.


Penggerak mula: turbin. Penerbit Universitas ITB, 2000.

Anda mungkin juga menyukai