Dosen Pengampu :
Kukun Rusyandi S.T
Disusun Oleh :
Nama : Almiansyah nurdin
NPM : 1911035
Penulis menyatakan bahwa laporan tugas besar ini merupakan tindakan yang
dilakukan dengan kesadaran dan tanpa paksaan dengan tujuan mendapatkan
kebenaran ilmiah dari ilmu pengetahuan, serta penulis menyatakan bahwa laporan
tugas besar ini merupakan hasil perhitungan personal berdasarkan materi yang telah
dipelajari dan diajarkan.
Penulis telah melalui masa asistensi bersama dosen menyatakan bahwa laporan
tugas besar ini telah diperiksa secara seksama dan dicapai pemufakatan, bahwa tugas
besar merupakan syarat sebagai komponen kelulusan pada mata kuliah Praktikum
Mekanika Fluida & Hidroulika, serta memenuhi tugas buku kuning pada Program
Studi Teknik Sipil STT-Garut.
Penulis,
Almiansyah Nurdin
NPM : 1911017
Menyetujui,
Dosen Praktikum
Puji dan syukur saya panjatkan yang sebesar-besarnya kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah - Nya. Sehingga tugas ini dapat saya
selesaikan. Alhamdulillah atas izin Allah SWT, maka tersusunlah tugas ini dibuat
untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Praktikum Pemetaan. Dan tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak yang
telah membantu kelancaran penyusunan tugas ini khususnya kepada orang tua saya
yang sangat mendukung makalah ini.
Saya juga meminta maaf apabila dalam penyusunan laporan ini terdapat
banyak kekurangan baik dalam segi penyusunan atau dalam isi tugas tersebut. Saya
sangat mengharapkan kritik atau saran yang membangun demi perbaikan laporan
ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya kami selaku yang
menyusun tugas ini, umumnya untuk semua orang.
Wassalam’mualaikum Wr. Wb.
Almiansyah Nurdin
NPM. 1911017
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan...........................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.4 Manfaat Praktikum............................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................6
2.1 Teori Pengukuran...............................................................................................6
2.2 Kegunaan Alat...................................................................................................7
2.3 Teori Poligon.....................................................................................................8
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................................13
3.1 Metode Poligon................................................................................................13
3.2 Peralatan Yang Digunakan..............................................................................13
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum.....................................................................17
3.4 Kesalahan Dalam Pengukuran.........................................................................20
3.5 Hambatan Yang Terjadi Di Lapangan.............................................................20
3.6 Panduan Pengisian Tabel Dan Rumus Yang Digunakan.................................21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................24
4.1 Pengolahan Data..............................................................................................24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................33
5.1 Kesimpulan......................................................................................................33
5.2 Saran................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
1. Menentukan jarak optis dari patok utama ke patak utama berikutnya misal
(BM-P1) dan menentukan jarak optis dari patok utama ke detail di
sekitarnya misal (P1-a)
2. Menentukan beda tinggi antara patok satu dengan patok yang lainnya di
permukaan bumi
3. Menentukan koreksi kesalahan antara patok
4. Menentukan tinggi patok antara patok sebelumnya ke patok selanjutnya
- Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum
dianggap sama dengan garis unting-unting.
- Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap
titik. Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.
- Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk
ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.
- Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang
datum.
- Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya
terhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah
sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur theodolit adalah membuat garis sumbu
teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal
adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di
dalamnya.
Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sbb :
- Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
- Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
- Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I.
a. Benang stadia, yaitu dua buah benag yang berada di atas dan dibawah
serta sejajar dan dengan jarak yang sama dari benang diafragma
mendatar. Dengan adanya benang stadia dan bantuan alat ukur
waterpass berupa rambu atau bak ukur alat ini dapat digunakan
sebagai alat ukur jarak horizontal atau mendatar. Pengukuran jarak
dengan cara seperti ini dikenal dengan jarak optik.
b. Lingkaran berskala, yaitu lingkaran di badan alat yang dilengkapi
dengan skala ukuran sudut. Dengan adanya lingkaran berskala ini arah
yang dinyatakan dengan bacaan sudut dari bidikan yang ditunjukkan
oleh benang diafragma tegak dapat diketahui, sehingga bila dibidikkan
ke dua buah titik, sudut antara ke dua titik tersebut dengan alat dapat
ditentukan atau dengan kata lain dapat difungsikan sebagai alat
pengukur sudut horizontal.
2.3 Teori Poligon
2.3.1 Pengertian poligon
Poligon adalah serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-
titik yang terletak di permukaan bumi. Garis-garis lurus membentuk
sudut-sudut pada titik-titik perpotongannya. Dengan menggunakan
poligon dapat ditentukan secara sekaligus koordinat beberapa titik yang
letaknya berurutan dan memanjang.
Pada ujung awal poligon diperlukan satu titik yang telah diketahui
koordinat dan sudut jurusannya. Karena untuk menentukan koordinat
titik yang lain diperlukan sudut mendatar dan jarak mendatar, maka
pada pengukuran di lapangan data yang diambil adalah data sudut
mendatar dan jarak mendatar di samping itu diperlukan juga penentuan
sudut jurusan dan satu titik yang telah diketahui koordinatnya.
2.3.2 Pengukuran poligon
2.3.2.1 Pengukuran Jarak Mendatar
( Pengukuran jarak )
Caranya :
skala nol pita ukur diletakkan tepat berimpit di atas pusat anda titik
A
pita ukur ditarik dengan kuat agar keadaannya benar-benar lurus,
tidak melengkung
himpitkan skala pita ukur lainnya di atas pusat tanda titik B, maka
bacaan skala inilah yang merupakan jarak antara titik A dan titik B
2.3.2.2 Pengukuran Jarak Pada Tanah Miring
seperti pada gambar 2.2
Caranya :
Caranya :
Perhitungan Data
Tahapan perhitungan data-data poligon tertutup adalah:
1. Merata-rata nilai sudut dalam tiap titik poligon dari hasil pengukuran
biasa dan luar biasa kemudian menjumlahkannya.
2. Mencari nilai koreksi untuk megetahui besar kesalahan pengukuran
sudut dalam dengan rumus :
∑ sudut dalamrata−rata−( n−2 ) x 1800
Koreksi=(−1 ) x
n
Vizier
Fokus Diafragma
a.
Nivo tabung
Landasan Theodolite
Sekrup pengunci
Theodolite dengan
statip
Sekrup pengunci
Bagian kaki yang dapat
diturun naikkan
Kaki Statif
( Statif )
3.2.3 Rambu Ukur
Rambu ukur memiliki dua bagian, yaitu :
1. Bagian depan digunakan untuk pembacaan benang atas (BA) dan
benang bawah (BB)
2. Bagian belakang digunakan sebagai mistar biasa.
Kapasitas rambu ukur yang dimiliki oleh STTG adalah 5m,
satuannya adalah milimeter.
1c
0.5 cm
m
0.5 cm
( Kompas )
3.2.6 GPS
Gps digunakan untuk menentukan titik ketinggian awal dan untuk
menentukan titik ketinggian P1.
3.2.7 Alat tulis, berfungsi untuk menulis data.
3.2.8 Patok ukur
Patok ukur berfungsi untuk menadakan bahwa titik P sudah pada
posisinya.
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
1) Lakukan observasi kelapangan dan tentukan titik patok dari daerah atau
lahan yang akan kita ukur.
2) Setting alat di P1 mulai dari setting kedataran alat, setting arah utara,
sampai pesawat siap digunakan.
3) Tentukan titik koordinat awal serta ketinggian dari permukaan air laut
dengan menggunakan Gps,
4) Ukurlah tinggi alat dengan menggunakan rambu ukur,
5) Carilah sudut azimuth,
6) Carilah sudut dalam, caranya :
- Dari P1, pesawat arahkan ke P2
- Setelah mengarah ke P2, alat di set ke 0˚
- Setelah di set 0˚, arah teropong mengarah ke P2
- Alat diputar mengarah ke P5
- Setelah itu dapat dibaca di display.
3.3.1 Cara Mengoperasikan Alat Ukur Theodolite Digital
Ada 4 jenis kegiatan yang harus dikuasai dalam mengoperasikan
alat ini, yaitu :
Tinggi
Titik
: 736 MDPL
Awal
(Gps)
Desima
Derajat Menit Detik l
Koordinat x 7 12 22 7
:
Gps Y 107 53 43 108
Azimuth
: 358 24 25 358
Awal
KORDINAT LUAS
AREAL
X Y (X.N) (X.Y)
7 108 -1306
22 149 3127
0 141 8
0 116 1052
-9 89 -1416
8 75 341
902,0972
Perintah Autocad
Rumus =concatenate(kunci shortcut titik;kordinat
X;”,”koordinat Y)
P1 = concatenate(kunci shortcut titik;7;”,”108) =
po7,20603805555556,107,895408055556
P2 = concatenate(kunci shortcut titik;3;”,”162) =
po22,0712098472743,149,197355332474
P3 = concatenate(kunci shortcut titik;-3;”,”133) = po-
0,0790927143358715,141,133788402946
P4 = concatenate(kunci shortcut titik;-13;”,”112) = po-
0,118985604203991,116,138065955933
P5 = concatenate(kunci shortcut titik;-25;”,”74) = po- po-
9,14793249367943,89,4181005255291
P6 = concatenate(kunci shortcut titik;11;”,”71) =
po8,16576123523023,75,003885387046
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum ini luas area yang dicari adalah di Komplek Yayasan
Al-Musaddadiyah yang memiliki bentuk lahan persegi panjang dan juga
lahan datar. Dan dengan melakukan penembakan di enam titik setiap
penjuru lapangan, maka didapatkanlah luas area yang dibantu dengan
menggunakan aplikasi AutoCad 2010 untuk panggambaran sketsanya
didapatkanlah luas area lapan Al-Musadaddiyah sebesar 902,0972 m2.
5.2 Saran
Dalam pemetaan tingkat akurasi kesesuaian antara perhitungan dengan
keadaan asli di lapangan haruslah sesuai, oleh karena itu banyak hal yang
harus diperhatikan. Diantaranya adalah:
1. Pemasangan alat ukur, khususnya pada saat kalibrasi nivo.
2. Titik penembakan harus pas pada titik yang telah dientukan.
3. Titik penembakan seharusnya dilakukan lebih banyak lagi.
4. Penentuan sudut harus sesuai.
5. Perhitungan data harus dilakukan secara lebih teliti lagi.
DAFTAR PUSTAKA