Anda di halaman 1dari 35

LABORATORIUM EKSPLORASI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK - UNISBA

Nomor Tugas : 10
Praktikum : Perpetaan

LAPORAN AKHIR
PENGENALAN TOTAL STATION

Nama : Muhammad Rynal Fachrie F


NPM : 10070120059
Shift / Waktu : 6 (enam) / 08.10 – 11.40 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Sabtu / 7 November 2020
Hari/Tanggal Laporan : Sabtu / 21 November 2020
Instruktur : 1. Riswandina
2. M. Izzat Ibrahim
3. M. Kaisya Hidayat
4. Abyan Gugus P
5. Fadlan Al Anshar
6. Ayu Ramadhina
7. Maylina Sagita

PARAF PEMERIKSA NILAI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2020 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

Bismillahirrahmanirrahiim,
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allahh SWT yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta karunia-Nya yang besar
sehingga saya pada akhirnya dapat menyelesaikan laporan praktikum
perpetaan dalam pengenalan Total Station tepat pada waktunya. Rasa
terimakasih juga saya ucapkan kepada teman – teman, sahabat yang
turut membantu saya dalam menyelesaikan dan menyusun laporan ini
untuk kegiatan praktikum. Selayaknya kalomat saya menyadari bahwa
laporan praktikum perpetaan ini masih memiliki banyak kekurangan,
maka dari itu saya mengharapkan saran dan masukan agar
penyusunan laporan praktikum perpetaan yang lebih baik lagi.

Laporan ini menjadi syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya.


Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bandung, 30 Oktober 2020


Penulis

Muhammad Rynal Fachrie F


NPM
100.701.20.059

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................................. 1

1.2.1 Maksud .............................................................................................. 1

1.2.2 Tujuan................................................................................................ 2

BAB II ...................................................................................................................... 3

LANDASAN TEORI ................................................................................................. 3

2.1 Pengertian ................................................................................................ 3

2.2 Bagian-Bagian Alat serta Fungsinya........................................................ 4

2.3 Manfaat Total station ................................................................................ 4

2.4 Tampilan Layar dan Tombol .................................................................... 5

2.5 Prosedur Pengukuran ............................................................................ 11

2.5.1 Centring Instrumen (Total Station).................................................. 11

2.5.2 Pelaksanaan Pengukuran ............................................................... 11

BAB III ................................................................................................................... 13

TUGAS DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 13

3.1 Tugas ...................................................................................................... 13

3.2 Pembahasan .......................................................................................... 14

BAB IV ................................................................................................................... 21

ANALISA ............................................................................................................... 21

ii
BAB V .................................................................................................................... 22

KESIMPULAN ....................................................................................................... 22

DAFTAR PUSKATA .............................................................................................. 23

LAMPIRAN ............................................................................................................ 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang
m e m p e l a j a r i d a n menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta
obyek-obyek di atasnyauntuk keperluan pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Ilmu
ukur tanah menjadi dasarbagi mata kuliah perpetaan
.Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik dan berkualitas
baikditinjau dari segi biayanya yang murah dan tepat waktu juga dari segi
kesesuaiandengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan diperlukan metode
pengukuran yangt e p a t s e r t a p e r a l a t a n u k u r y a n g t e p a t p u l a .
P e n g u k u r a n - p e n g u k u r a n menggunakan waterpas, theodolit.
T o t a l s t a t i o n d a n s e b a g a i n y a d a p a t mengasilkan data dan ukuran yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Total station adalah alat ukur paling canggih dari alat ukur lainnya
karena total station merupakan theodolit terintegrasi dengan komponen
pengukuranjarak elektronik EDM (electronic distance meter) u n t uk
m e m b a c a j a r a k d a n kemiringan dari instrumen ke titik tertentu.
Total station banyak digunakan dalam pemetaan Kawasan pertambangan.
Teknologi ini dapat digunakan di dalam tambang tertutup untuk mengukur
kedalaman dan jarak tambang dari permukaan dan mulut tambang, juga
kedalaman penggalian pada tambang terbuka.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui serta dapat
menoperasikan alat menggunakan alat salah satunya total station dalam
pandangan umum maupun khusus dan mengetahui fungsi pada bagian –
bagiannya.

1
2

1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini dalam pengenalan total station adalah
sebagi berikut:
1. Dapat menjelaskan kelebihan dan kekurangan total station dari alat ukur
lainnya.
2. Dapat mengenal secara rinci bagian-bagian total station serta fungsinya.
3. Praktikan dapat mengoperasikan serta melakukan pengukuran
menggunakan total station.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian
Alat ukur total station merupakan kemajuan teknologi di bidang
pengukuran. Pada prinsipnya antara theodolit dengan total station mempunyai
cara kerja yang sama namun dari segi efisiensi dan kecanggihan lebih unggul alat
ukur total station. Beberapa pengertian alat ukur total station berbeda-beda namun
pada prinsipnya semua sama.
Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam
pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi
dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic distance meter atau EDM)
untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu. EDM
merupakan alat ukur jarak elektronik yang menggunakangelombang
elektromagnetik sinar infra merah sebagai gelombang pembawasinyal
pengukuran dan dibantu dengan sebuah reflektor berupa prisma
sebagaitarget (alat pemantul sinar infra merah agar kembali ke EDM).
Total station banyak digunakan dalam pemetaan lahan, seperti pemetaan
topografi untuk konstruksi jalan dan bangunan. Total station juga digunakan di
situs arkeologi untuk mengukur kedalaman penggalian dan oleh kepolisian dapat
digunakan untuk melakukan investigasi tempat kejadian perkara.
Dalam dunia pertambangan, total station banyak digunakan dalam
pemetaan kawasan pertambangan. Alat ini dapat digunakan di dalam tambang
tertutup untuk mengukur kedalaman dan jarak tambang dari permukaan dan mulut
tambang, juga kedalaman penggalian pada tambang terbuka.

3
4

2.2 Bagian-Bagian Alat serta Fungsinya

Gambar 2.1
Bagian-bagian Total station

Rekomendasi Pemakaian Total Station


1. Sebaiknya alat ukur total station digunakan untuk pengukuran tata batas
baru, baik tata batas hutan maupun tata batas dengan pihak ketiga
seperti halnya pinjam pakai dan tukar menukar kawasan hutan.
2. Sebaiknya total station digunakan untuk pengukuran berulang. Sebagai
contoh rekontruksi batas kawasan hutan, di mana data sebelumnya
diperoleh dari pengukuran menggunakan total station juga.

2.3 Manfaat Total station


Beberapa manfaat dari total station ini adalah:
1. Alat yang praktis karena peralatan elektronik ukur sudut dan jarak (EDM)
menyatu dalam 1 unit
2. Data Dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang berupa on
board/internal, external (elect field book) atau berupa card/PCMCIA card
sehingga kemungkinan salah cata tidak ada.
5

3. Mampu melakukan beberapa hitungan jarak datar, beda tinggi dan


sebagainya di dalam alat.
4. Mampu menjalankan program-program survey, misal : orientasi arah,
setting out, hitungan luas dan sebagainya. Kemampuan ini tergantung
dengan type alat ukur total station.
5. Total station dengan type "high end" dilengkapi dengan motor penggerak
dan dilengkapi dengan ATR (Automatic Target Recognition), dan pengenal
objek otomatis (prisma).
6. Untuk total station dengan type tertentu mampu mengeliminir kesalahan-
kesalahan seperti kolimasi HZ & V, kesalahan diametral, koreksi refraksi,
dan sebagainya. Sehingga data yang didapat sangat akurat.
7. Mempunyai ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik
dari theodolit manual dan meteran terutama untuk pengukuran peta situasi.
8. Total station dilengkapi dengan laser plummet, sangat praktis dan reflector-
less EDM ( EDM tanpa reflector).
9. Data secara elektronis dapat dikirim ke PC komputer dan diolah menjadi
peta dengan program mapping.

2.4 Tampilan Layar dan Tombol


1. Instrumen menggunakan layar LCD dot matrix dengan ukuran 160x64 dot
dengan lampu latar.

2. LCD yang digunakan memiliki empat baris dan 20 karakter untuk setiap
baris.

3. Tiga baris pertama berisikan data hasil pengukuran termasuk atributnya


sedangkan baris keempat berisikan tombol - tombol fungsi yang berubah

sesuai dengan mode pengukuran yang ditampilkan.

Gambar 2.2
Tampilan Pada LayarTotal station
6

Tabel 2.1
Tampilan Huruf atau Simbol
Tampilan Pengertian Tampilan Pengertian

V Zenith/vertikal angle (VA) * EDM aktif

HR Sudut dalam kanan (Hz m Satuan meter

Right)
Tampilan Pengertian Tampilan Pengertian

HL Sudut dalam kiri (Hz Left) f Satuan feet/inchi

HD Jarak datar (Hz Distance)

VD Jarak vertikal (Vertical

Distance)
SD Jarak miring (Slope

Distance)
N Unsur koordinat N

E Unsur koordinat E

Z Unsur koordinat Z

Tabel 2.2
Simbol dan Fungsinya
Tombol Pengertian Fungsi
Star Key Pengaturan:

1. Pencahayaan garis bidik (Recticle


illumination)

2. Lampu latar pada layar

3. Koreksi kemiringan (tiltcorrection)


7

4.Konstanta prisma, koreksi atmosfer,


temperatur & tekanan udara, serta mengukur
intensitas inframerah pada EDM.

Tombol mode
Mode pengukuran koordinat
koordinat

Tombol mode
Mode pengukuran jarak
jarak

ANG Tombol mode


sudut Mode pengukuran sudut
POWER Tombol power Penyalaan instrumen (ON/OFF)

Tombol Pengertian Fungsi


MENU Pemilihan mode pengukuran dan mode normal

Tombol menu
ESC Tombol keluar

(escape) Kembali ke menu sebelumnya


Tombol Konfirmasi hasil pengetikan atribut atau
konfirmasi perekaman data ukuran
ENT
(enter)
F1-F4 Tombol fungsi

(Softkey) Akses fungsi tampilan pada layar


8

Gambar 2.3
Tampilan Layar pada Mode Pengukuran Sudut

Tabel 2.3

Tampilan Tombol dan Fungsinya pada Mode Pengukuran Sudut


Halaman Softkey Tampilan Fungsi
F1 OSET Pengaturan bacaan sudut horizontal

F2 HOLD Kunci bacaan Horizontal

F3 HSET Pengaturan nilai bacaan sudut horizontal


F4 P1↓ Akses halaman kedua
1
F1 TILT Pengaturan koreksi kemiringan sumbu
instrumen
2
Halaman Softkey Tampilan Fungsi
F2 R Mode pengulangan bacaan sudut

F3 V Mode pengukuran persen kemiringan (%)

F4 P Akses halaman ketiga


9

F1 H-BZ Pengingat berupa bunyi setiap bacaan sudut


horizontal kelipatan 90º00’00”

F2 R Pengaturan bacaan sudut horizontal kanan


atau kiri

3 F3 CMPS Aktivasi bacaan sudut metode kompas

00°00’00” sampai 90°00’00” (atas) atau-

90°00’00” (bawah)
F4 P Kembali ke halaman pertama

Gambar 2.4
Tampilan Layar pada Mode Pengukuran Jarak

Tabel 2.4
Tampilan Tombol dan Fungsinya pada Mode Pengukuran Jarak
Halaman Tombol Tampilan Fungsi
1 F1 MEAS Memulai mengukur jarak
Pengaturan mode pengukuran jarak
(fine/coarse/tracking)
F2 MODE
Halaman Tombol Tampilan Fungsi
F3 S/A Pengukuran intensitas inframerah pada

EDM
F4 P1 Akses halaman kedua
10

F1 OFFSET Pengukuran OFFSET

2 F2 S.O Pengukuran untuk keperluan pematokan


(Stake Out) jarak
F3 m/f/i Pengubah satuan (meter,feet,daninchi)

F4 P2 Kembali ke halaman pertama

Gambar 2.5
Tampilan Layar pada Mode Pengukuran Koordinat

Tabel 2.5

Tampilan Tombol dan Fungsinya Pada Mode Pengukuran Jarak


Halaman Tombol Tampilan Fungsi

1 F1 MEAS Memulai pengukuran koordinat


F2 MODE Pengaturan mode pengukuran jarakfine atau
tracking

F3 S/A Pengukuran intensitas inframerah pada EDM

F4 P1↓ Akses halaman kedua

2 F1 R.HT Memasukkan nilai tinggi reflektor di atas patok

F2 INSHT Memasukkan nilai tinggi instrumen di atas


patok
F3 OCC Memasukkan koordinat posisi instrumen
Halaman Tombol Tampilan Fungsi
11

F4 P2 Akses halaman ketiga


3 F1 OFFSET Pengukuran OFFSET

F2 m/f/i Pengubah satuan (meter,feetdaninchi)


F3 P3 Kembali ke halaman pertama

2.5 Prosedur Pengukuran


2.5.1 Centring Instrumen (Total Station)

1. Dirikan statif di atas titik dengan sedatar mungkin, ketinggian disesuaikan


dengan pembidik atau pengukur. Tancapkan statif dengan benar sehingga
tidak mudah bergerak.

2. Pasang instrumen (total station) di atas statif kemudian putar sekrup


pengunci pada statif.

3. Angkat dan gerakkan kaki statif sambil melihat titik patok melalui centring
optik sampai benang centring mendekati titik patok.

4. Apabila benang centring sudah mendekati titik patok, tancapkan kembali


kaki statif yang diangkat tersebut.

5. Atur nivo kotak dengan cara menaik-turunkan kaki statif. Setelah


gelembung udara pada nivo kotak tepat ditengah, kemudian atur nivo
tabung dengan memutarkan 3 sekrup A,B,C secara searah dan bersamaan
sampai gelembung udara pada nivo tabung tepat ditengah.

6. Kemudian cek kembali benang centering optik apakah masih tepat berada
diatas titik patok. Apabila tidak tepat lagi, longgarkan sekrup pengunci total
station dan gerakkan total station secara perlahan sambil melihat pada
centering optik sampai benang centering optik benar-benar tepat berada di
atas titik patok. Bila sudah tepat kencangkan kembali sekrup pengunci total
station, dan pengukuran dapat dilakukan.

2.5.2 Pelaksanaan Pengukuran

Total station Topcon


12

1. Buat Job dengan cara menekan tombol MENU >> JOB >> ENTER
2. Kemudian CREATE >> Isikan nama pada JOB NAME >> ENTER>>
ANG
3. Jika diketahui Referensi koordinat kita dapat memasukan koordinat
tersebut dengan cara menekan tombol MENU >> COGO >> ENTER
4. Setelah itu pilih INPUT >> INPUT X,Y,Z >> Masukan koordinat pada
kolom tersedia (koordinat X,Y,Z ; Point ; Code)>>ENTER >> hingga
muncul ke display berikutnya >> setelah selesai memasukan koordinat
tekan tombol ESC hingga kembali ke display bacaan sudut.
5. Lalu tekan tombol STN (no.7)>> KNOWN >> Isikan ST ( nomor titik
tempat berdiri alat ), HI (tinggi alat), CD ( kode titik tempat berdiri alat ) >>
ENTER >> COORD >>Isikan BS ( nomor titik tempat berdiri prisma ), HT (
tinggi alat target prisma ), CD ( kode backsight ) >> ENTER.
6. Kemudian bidik target (prisma) backsight hingga pas ditengah, lalu tekan
tombol MSR1 dan ENTER (untuk mengunci koordinat).
7. Kemudian tekan tombol MSR1 lagi untuk penyimpanan secara manual.
8. Lalu bidik target (prisma) lagi dengan menggunakan pengukuran luar
biasa, kemudian tekan MSR2 untuk penyimpanan secara otomatis.
9. Kemudian data hasil pembidikan bisa di lihat dengan cara menekan
tombol DAT (nomor 6).
10. Untuk pembacaan frontsight lakukan langkah yang sama seperti langkah
(9–13.)
BAB III

TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
1. Perhitungan azimuth, Jarak Datar, Sudut Dalam, koreksi sudut, luas
poligon pengukuran

2. Peta Lintasan Total Station

3. Resume penggunaan total station pada pertambangan

DATA PENGAMATAN
KOORDINAT
No
X Y Z

1 788213.2618 9236164.991 737.7861

2 788221.151 9236179.882 738.605

3 788234.917 9236172.824 737.92

4 788229.177 9236161.391 737.596

5 788244.834 9236153.511 736.977

6 788237.524 9236138.456 736.612

7 788219.575 9236147.146 737.611

8 788214.898 9236155.688 737.669

1' 788213.247 9236165.002 737.750

13
14

3.2 Pembahasan
SKALA
𝑋𝑚𝑎𝑥−𝑋𝑚𝑖𝑛 788244,834−788213,247
X= = = 1,128107143
𝑃.𝐹𝑟𝑎𝑚𝑒 28
𝑌𝑚𝑎𝑥−𝑌𝑚𝑖𝑛 9236179,882−9236138,456
Y= = = 1,4795
𝑃.𝐹𝑟𝑎𝑚𝑒 28

Skala= 2
Kenaikan
(𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 . 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒)−(𝑋𝑚𝑎𝑥−𝑋𝑚𝑖𝑛)
Xawal= = 12,2065
2
(𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 .𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒)−(𝑌𝑚𝑎𝑥−𝑌𝑚𝑖𝑛)
Yawal= = 7,728
2

Ploting Titik
788213,2618−788201,0405 9236153,511−9236130,728
T1) 𝑋= = 𝑌= =
2 2

6,11065 11,3915
9236164,991−9236130,728 788237,524−788201,0405
𝑌= = T6) 𝑋= =
2 2

17,1315 18,24175
788221,151−788201,0405 9236138,456−9236130,728
T2) 𝑋= = 𝑌= =
2 2

10,05525 3,864
9236179,882−9236130,728 788219,575−788201,0405
𝑌= = T7) 𝑋= =
2 2

24,577 9,26725
788234,917−788201,0405 9236147,146−9236130,728
T3) 𝑋= = 𝑌= =
2 2

16,93825 8,209
9236172,824−9236130,728 788214,898−788201,0405
𝑌= = T8) 𝑋= =
2 2

21,048 6,92875
788229,177−788201,0405 9236155,688−9236130,728
T4) 𝑋= = 𝑌= =
2 2

14,06825 12,48
9236161,391−9236130,728 788213,247−788201,0405
𝑌= = T1’) 𝑋= =
2 2

15,3315 5,7595
788244,834−788201.0405 9236165,002−9236130,728
T5) 𝑋= = 𝑌= =
2 2

21,89675 17,137
15

1. A. Perhitungan Azimuth

1-2 = arc tan = 27º 54’ 52, 15”

2-1 = arc tan = 27º 54’ 52, 15” + 180º = 207º 54’ 52, 15”

2-3 = arc tan = 180º - 62º 51’ 18, 79” = 117º 8’ 41, 20”

3-2 = arc tan = 360º - 62º 51’ 18, 79” = 297º 8’ 41, 21”

3-4 = arc tan = 180º + 26º 39’ 33, 08” = 206º 39’ 33”

4-3 = arc tan = 26º 39’ 33, 08”

4-5 = arc tan = 180º - 63º 17’ 3, 76” = 116º 42’ 52”

5-4 = arc tan = 360º - 63º 17’ 3, 76” = 296º 42’ 56, 2”

5-6 = arc tan = 180º + 25º 53’ 56, 5” = 205º 53’ 56, 5”

6-5 = arc tan = 25º 53’ 56, 51”

6-7 = arc tan = 360º - 64º 9’ 57, 88” = 295º 50’ 2, 12”

7-6 = arc tan = 180º - 64º 9’ 57, 88” = 115º 50’ 2, 12”

T-8 = arc tan = 360º - 28º 42’ 7,28 “ = 331º 17’ 52,

8-7 = arc tan = 180º -28º 42’ 7, 28” = 151º 17’ 52, 7”

8-1¹ = arc tan = 360º - 10º 3’ 6, 62” = 349º 56’ 53, 3”

1¹-8 = arc tan = 180º - 10º 3’ 6, 62 “ = 169º 56’ 53, 3”

15
16

B. Jarak Datar

1-2 = √( 788221,181 − 788213,2618)2 + ( 9236179,882 − 9236164,991 )2

= 16,92247965

2-3 = √( 788234,917 − 788221,151 )2 ( 9236172,824 − 9236179.882 )²

= 15,46991015

3-4 = √( 788229,177 − 788234,917 )2 + ( 9236161,391 − 9236172,824 )²

= 12,79300938

4-5 = √( 788244,834 − 788229,177 )2 + ( 9236153,511 − 9236161,391 )²

= 17,528115019

5-6 = √( 788237,524 − 788244,834 )2 + ( 9236138,456 − 9236153,511 )²

= 16,73586344

6-7 = √( 788219,575 − 788237,524 )2 + ( 9236147,146 − 9236138,456 )²

= 19,94198338

7-8 = √( 788214,898 − 788219,575 )2 + ( 9236155,688 − 9236147,146 )²

= 9,7385587834

8-1¹ = √( 788213,247 − 788214,898 )2 + ( 9236165,002 − 9236155,688 )² =


9,459196425

16
17

C. Sudut Dalam
< 123 = 117º 81’ 41, 20” - 207º 54’ 52,15”
= 269º 13’ 49, 06”
< 234 = 206º 39’ 33” - 297º 8’ 41, 21”
= 269º 30’ 51, 87”
< 345 = 116º 42’ 56, 2” - 26º 39’ 33, 08”
= 90º 13’ 23, 12”
< 456 = 205º 53’ 56, 5” - 296º 42’ 56, 2”
= 269º 11’ 0, 3”
< 567 = 295º 50’ 2, 12” - 25º 53’ 56, 51”
= 215º 27’ 50, 5”
< 781 = 349º 56’ 53, 3” - 151º 17’ 52, 7”
= 198º 39’ 0, 6”
< 812 = 27º 54’ 52, 15” - 169º 56’ 53, 3”
= 217º 57’ 58, 8”
Σ = 1800º

D. Koreksi Sudut

Σ a = ( 8 + 2 ) x 180º
= 1800º
Σ a = 1800º
1800º = 1800º
1800º - 1800º = 0”
18

E. Luas Poligon
X1 Y1

X2 Y2

X3 Y3

X4 Y4

X5 Y5

X6 Y6

X7 Y7

X8 Y8

L=
= 693,28125 m²

X Y Serong Kanan Serong Kiri


788213,2618 9236164.991 7.28008E+12 7.28014E+12
788221.151 9236179.882 7.28015E+12 7.28028E+12
788234.917 9236172.824 7.28026E+12 7.28022E+12
788229.177 9236161.391 7.28021E+12 7.28036E+12
788244.834 9236153.511 7.28034E+12 7.28028E+12
788237.524 9236138.456 7.28028E+12 7.28011E+12
788219.575 9236147.146 7.28012E+12 7.28007E+12
788214.898 9236155.688 7.28008E+12 7.28006E+12
788213.2618 9236164.991 jumlah = 5.82415E+13 5.82415E+12

Luas -693.28125

693.28125 m²

18
19

2 Sketsa Peta Lintasan Total Station


20

3 Resume
Total Station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam
pemetaan dan konstruksi bangunan. Total Station banyak digunakan di dalam
tambang tertutup untuk mengukur kedalaman dan jarak tambang dari permukaan
dan mulut tambang, juga kedalaman penggalian pada tambang terbuka.
Total Station merupakan theodolite terintegrasi dengan komponen
pengukur jarak elektronik ( electronic distance meter (EDM) ) untuk membuka jarak
dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu.
Total Station yang digunakan dalam bidang konstruksi umumnya untuk
melakukan suatu pengukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan perataan
tanah dan peletakan pondasi, juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan
lantai yang dikehendaki serta posisi bangungan tertentu terhadap bangunan
lainnya.
BAB IV

ANALISA

Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan


dalam pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan
teodolit terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik
(electronic distance meter atau EDM) untuk membaca jarak dan
kemiringan dari instrumen ke titik tertentu. Dari data hasil pengukuran
menggunakan Total Station, akan didapat output berupa data koordinat
berserta elevasinya. Data tersebut kemudian perlu diolah lebih lanjut agar dapat
disajikan ke dalam bentuk peta. Dari data tersebut, terdapat 2 jenis peta yang
dapat dihasilkan, yaitu peta topografi dan peta situasi, setelah itu data yang
didapat dari Total Station harus dipindahkan terlebih dahulu untuk pengolahan
hasil data yang dilakukan menggunakan dengan menggunakan software
ArcMap ataupun Surfer.

21
BAB V

KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa, Total Station merupakan
theodolite terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik ( electronic
distance meter (EDM) ) untuk membuka jarak dan kemiringan dari instrumen ke
titik tertentu.
Total Station yang digunakan dalam bidang konstruksi umumnya untuk
melakukan suatu pengukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan perataan
tanah, juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan lantai yang dikehendaki
serta posisi bangunan tertentu terhadap bangunan lainnyaa.
Dalam pengoperasian alat total station tidak beda jauh dengan alat
sebelumnya, hanya saja total station sendiri sudah dimodernisasi dan mempunyai
fitur yang tidak dimiliki theodol

22
DAFTAR PUSKATA
- Guntoro, Dono. Diktat Praktikum Perpetaan. Laboratorium Eksplorasi Unisba :
2020.\
- https://www.kucari.com/total-station-alat-ukur-survei/

23
LAMPIRAN

24
25
26
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai