Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI
LABORATORIUM TERMOHIDROLKA
PUSAT TEKNOLOGI KESELAMATAN
REAKTOR NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
(PTKRN-BATAN)

MUHAMMAD RAFFI ALHUDA

141105130984

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS IBN KHALDUN

BOGOR

2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK


DI
LABORATORIUM TERMOHIDROLIKA
PUSAT TEKNOLOGI DAN KESELAMATAN

REAKTOR NUKLIR
15 AGUSTUS S.D. 30 SEPTEMBER 2016

MUHAMMAD RAFFI ALHUDA

141105130984

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

DISETUJUI

PEMBIMBINNG LAPANGAN DOSEN PEMBIMBING

Dr. Mulya Juarsa,S.Si, MESc kosong

NIP: 19690908 199703 1 005 NIK. kosong

MENGESAHKAN :

KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

SETYA PERMANA SUTISNA, S.TP.,M.SI.

NIK. 410 100 514

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktik (KP) selama 1 (satu) bulan
Sub.bidang Termohidrolika, pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir
(PTKRN-BATAN) serpong dan telah menyusun laporan Kerja Praktek (KP) yang
berjudul “Instalasi Sistem Pengujian Komponen Pendingin dan Untai Uji
BETA”

Kerja praktek merupakan program wajib bagi setiap mahasiswa Program


Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Ibn Khaldun Bogor sebagai salah
satu persyaratan dalam penyelesaian studi, dengan adanya kerja praktek ini
diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku
perguruan tinggi dengan situasi dan kondisi dilapangan sesungguhnya.

Penyusun laporan ini penulis banyak dibantu dan dibimbing baik dari pihak
instasnsimaupun dari pihak dosen dari fakultas, untuk itu penulis banyak
mengucapkan terima kasih kepada yang penulis hormati, yaitu:

1. Bapak Dr. Yogi Sirodz Gaos, Ir., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Dosen pembimbing dalam penyusunan laporan kerja praktik.
2. Bapak Setya Permana Sutisna, S.T.,M.Si.selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin.
3. Ibu Dr. Geni Rina Sunaryo, M.Sc., selaku Kepala Pusat Teknologi dan
Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) Badan Tenaga nuklir Nasional.
4. Bapak Drs. Deswandri, M.Eng.selaku Kepala Bidang Pengembangan Fasilitas
Keselamatan Reaktor, PTKRN, yang telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan Kerja Praktik.
5. Bapak Dedy Haryanto, A.Md., selaku Kepala Subbidang Termohidrolika,
Bidang Pengembangan Fasilitas Keselamatan Reaktor, PTKRN, BATAN, yang
memberikan saran-saran dan masukan selama pelaksanaan Kerja Praktik.
6. Bapak Dr. Mulya Juarsa,S.Si.,MESc.,selaku pembimbing lapangan yang telah
banyak membantu dan memberi masukan dalam menyusun Laporan Kerja
Praktik..

ii
7. Bapak Edi Sumarno, S.T. yang telah memberikan ilmunya selama peraktik kerja
lapangan.
8. Semua Staf Subbidang Termohidrolika PTKRN-BPFKR, BATAN dan semua
karyawan/i PTKRN yang tidak bisa dituliskan satu per satu, yang telah
membantu dalam melaksanakan dan menyusun Laporan Kerja Praktik.
9. Semua dosen Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Ibn
Khaldun Bogor yang telah banyak membantu dalam pada pelaksanaan Kerja
Praktik.
10. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan do’a dan dukung baik material
maupun spiritual demi kelancaran menyusun laporan ini.
11. Semua rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Angkatan 2014
yang telah membantu dalam pelaksanaan Kerja Praktik. “SALAM
SOLIDARITY FOREVER”
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Kerja Praktik ini masih
banyak kekurangan, baik dalam isi maupun dalam penyajiannya, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan Laporan Kerja Praktik ini.
Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat untuk diri pribadi dan
masyarakat umumnya.

Bogor, 19 September 2016


Penulis

Muhammad Raffi Alhuda


NPM: 141105130984

iii
PERNYATAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Bahwa saya:
Nama : Muhammad Raffi Alhuda
NPM : Bogor, 17 Mei 1996
Status : Mahasiswa Kerja Praktek
Institusi asal : Fakultas Teknik Mesin Universitas Ibn Khaldun Bogor
Periode : KOSONG
Telah melakukan penelitian dalam rangka Kerja Praktek, dengan judul: “Instalasi Sistem
Pengujian Komponen Pendingin dan Untai Uji BETA” yang merupakan bagian dari
kegiatan Penelitian Tahun 2018 Anggaran DIPA PTKRN BATAN dan Kontrak CRP:
Pengembangan Sistem Pendingin Pasif untuk Manajemen Kecelakaan Reaktor Nuklir
Menggunakan Teknologi Heat Pipe.

Sehingga, bedasarkan perjanjian awal, isi kontrak pelaksanaan di atas dan perlindungan hak
kekayaan intelektual, dengan ini saya pihak perguruan tinggi asal saya menyanggupi untuk
tidak mempublikasikan hasil Kerja Praktek ini dalam bentuk apapun, kecuali untuk
kebutuhan laporan Kerja Praktek dan 1 Karya Tulis Ilmiah yang akan saya buat sebagai
salah satu syarat dari kegiatan penelitian saya dengan pembimbing Gambar 0.1 PTKRN
BATAN. Jika saya dan pihak perguruan tinggi saya melanggar pernyataan ini, maka kami
siap untuk dituntut secara hukum. Demikian, surat pernyataan ini saya buat dengan kesadara
penuh dan tanpa unsur paksaan dari pihak manapun.

Tangerang, 29 Agustus 2017


Penanggung jawab,
Peneliti Utama INSINAS Kemitraan

Dr. Mulya Juarsa,S.Si, MESc MuhammadRaffi Alhuda


NIP: 19690908 199703 1 005 NPM:141105130984

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
PERNYATAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ........................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. viii
1 BAB 1PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Kegiatan ......................................................................................... 3
1.4 Sistematika Penulisan................................................................................. 3
2 BAB 2 TINJAUAN UMUM ............................................................................. 4
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL ............................................................. 4
2.1 BATAN ...................................................................................................... 4
2.1.1 Badan Tenaga Nuklir Serpong (BATAN) .......................................... 7
2.1.2 Struktur BATAN ................................................................................. 9
2.1.3 Kedudukan, tugas pokok dan fungsi Badan Tenga Nuklir ............... 10
2.1.4 Visi Badan Tenaga Nuklir ................................................................ 11
2.1.5 Misi Badan Tenaga Nuklir ................................................................ 11
2.1.6 Tujuan ............................................................................................... 11
2.1.7 Sasaran .............................................................................................. 12
2.1.8 Prinsip ............................................................................................... 12
2.1.9 Nilai-Nilai ......................................................................................... 12
2.1.10 Lima Pedoman BATAN ................................................................... 13
2.2 Pusat Teknologi dan Keselmatan Reaktot Nuklir (PTKRN-BATAN) .... 13
2.2.1 Struktur PTKRN-BATAN ................................................................ 13
2.2.2 Visi .................................................................................................... 14
2.2.3 Misi ................................................................................................... 14
2.2.4 Layanan Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir ...................... 15

v
2.2.5 Laboratorium Termohidrolika Eksperimental .................................. 15
2.3 Instalasi Pemipaan .................................................................................... 21
2.4 Alat-alat pada Untai Uji BETA (UUB) .................................................... 22
2.4.1 Pre-cooler .......................................................................................... 23
2.4.2 Refrigerator ....................................................................................... 23
2.4.3 Tangki ............................................................................................... 24
2.4.4 Pompa ............................................................................................... 24
2.4.5 Pipa Pendingin .................................................................................. 25
2.4.6 Panel .................................................................................................. 26
2.5 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) ....................................................... 27

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo BATAN ....................................................................................... 8
Gambar 2.2 Gedung Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy ....................................... 8
Gambar 2.3 Struktur BATAN ................................................................................... 9
Gambar 2.4 Para Petinggi BATAN ........................................................................ 10
Gambar 2.5 Gedung 80 PTKRN BATAN .............. Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.6 Struktur PTKRN ................................................................................ 14
Gambar 2.7 Untai Uji Beta (UUB) ....................................................................... 16
Gambar 2.8 Fasilitas Uji NC-QUEEN ................................................................... 16
Gambar 2.9 Bagian Uji HeaTING-02 ................................................................... 17
Gambar 2.10 Fasilitas FESFECo (Sungkup PWR)................................................ 17
Gambar 2.11 UUV (Untai Uji Vibrasi).................................................................. 18
Gambar 2.12 Untai FASSIP-01 ............................................................................. 18
Gambar 2.13 HeaTING-03..................................................................................... 19
Gambar 2.14 Untai Pre-FASSIP-02 ....................................................................... 20
Gambar 3.1 Untai Uji BETA (UUB) ..................................................................... 21
Gambar 3.2 Pre-cooler .......................................................................................... 23
Gambar 3.3 Refrigerator ........................................................................................ 23
Gambar 3.4 Tangki Reservoir ................................................................................ 24
Gambar 3.5 Pompa................................................................................................. 25
Gambar 3.6 Pipa Pendingin ................................................................................... 25
Gambar 3.7 Panel Untai Uji BETA (UUB) ........................................................... 26

vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sejarah Perkembangan BATAN. .............................................................. 5

viii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) adalah salah


satu lembaga penelitian pengembangan keselamatan reaktor dan nuklir di bawah
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang mempunyai tugas untuk
mengoperasikan reaktor nuklir dengan aman dan selamat. Untai Uji BETA (UUB)
adalah fasilitas eksperimen untuk menggambarkan karakteristik bahan bakar pada
reaktor nuklir. Sejak dibuat telah banyak dilakukan untuk penelitian teknologi
keselamatan nuklir dari aspek termohidrolika.
Fasilitas UUB adalah merupakan sistem eksperimen untuk menginvestigasi
fenomena thermohidrolika baik dalam keadaan transien (kecelakaan) ataupun dalam
keadaan tunak (operasi normal) sebagai simulasi sistem pendingin. Adapun
komponen dari UUB terdiri dari pre-heater, pompa primer dan sekunder, alat
penukar kalor, dan resevoir tank. Salah satu komponen UUB yang menjadi
komponen penting dalam pemanasan air di UUB adalah pre-heater, yaitu komponen
untuk memanaskan air sebelum masuk ke fasilitas uji. Pada saat ini pre-heater
dimodifikasi menjadi pre-cooler. Precooler adalah bagian dari Heat Sink System
(HSS).
Untai FASSIP-01 adalah fasilitas simulasi system pasif yang digunakan
untuk menginvestigasi fenomena sirkulasi alami guna penguasaan kemampuan
desain reaktor dengan system keselamatan pasif. Untai FASSIP-01 yang terdiri dari
section berupa pipa stainless steel berdiameter 1 inch yang disusun membentuk untai
rectangular dengan ukuran lebar 350 cm tinggi 600 cm. Komponen utama yang
terpasang pada untai rectangular adalah tangki heater sebagai pemanasan dan tangki
cooler sebagai pendingin. Dalam rangka persiapan eksperimen, perlu dilakukan
analisis awal untuk mengetahui unjuk kerja pemanas dan pendingin pada untai
FASSIP-01. Analisis dilakukan dengan perhitungan berdasarkan data pengukuran
yang diperoleh melalui variasi daya pemanas untuk mengetahui waktu optimal
dalam proses pemanasan dan pendinginan. Hasil analisis menunjukan bahwa pada

1
daya total 20 kW, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai temperatur air 75 °C
adalah sekitar 0,48 jam. Begitu juga dengan kinerja refrigerator dan tangka
pendingin, dimana dila kalor yang diserap refrigerator selama pendinginan semakin
besar maka waktu pendinginan optimal akan semakin cepat tercapai.

Heat Sink System (HSS) adalah sistem pendingin untai FASSIP-01 yang
berfunsig untuk mengambil kalor dari Rectangular loop melalui tangki Cooler
kemudian dibuang ke lingkungan oleh mesin pendingin (Refrigerator) melalui Pre-
cooler

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dibahas sebelumnya, penulis melakukan


beberapa analisa kinerja dengan permasalahan yang ditemukan sebagai berikut:

1. Mengetahui prinsip kerja komponen dari fasilitas Untai Uji BETA (UUB)
2. Memperoleh data teknis dan data uji instalasi pengujian RCS menggunakan
UUB. (distribusi temperatur)

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan dalam kerja praktik ini adalah sebagai berikut:


1. Melakukan pada instalasi sitem fasilitas UUB.
2. Memperoleh data pengujian temperatur pada Pre-cooler menggunakan alat
ukur thermometer analog dan instrumen DAS (Data AcQuisition)

1.4 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan kerja praktik ini terdiri dari lima bab yang didalamnya
terdiri dari beberapa subbab. Bab 1 Pendahuluan, menjelaskan latar belakang
pembahasan masalah tujuan Kerja Praktek. Tujuan pembuatan laporan Kerja
Praktik, metode penulisan serta sistematik penulisan. Bab 2 Tinjauan umum Batan
Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang meliputi sejarah dan profil, fungsi, tujuan
dan stuktur organisasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Bab3 Berisikan
tentang penjelasan Instalasi Pemipaan, Heat Sink System (HSS), Pre-cooler

3
BAB 2
TINJAUAN UMUM
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
2.1 BATAN

Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia diawali


dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954. Panitia
Negara tersebut mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya
jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di lautan Pasifik.
Dengan memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga
atom bagi kesejahteraan masyarakat, maka melalui Peraturan Pemerintah No. 65 tahun
1958, pada tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga
Tenaga Atom (LTA), yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom
Nasional (BATAN) berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Tenaga Atom. Selanjutnya setiap tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal
bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan ditetapkan sebagai hari jadi
BATAN
Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang
iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark
II) di Bandung. Kemudian berturut-turut, dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang
tersebar di berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat,
Jakarta (1966), Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA, Yogyakarta (1967), dan Reaktor
Serba Guna 30 MW (1987) disertai fasilitas penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian
bahan bakar, uji keselamatan reaktor, pengelolaan limbah radioaktif dan fasilitas nuklir
lainnya.
Sementara itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997 ditetapkan UU No. 10
tentang ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan
pemanfaatan tenaga nuklir yang dilaksanakan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional disingkat
BATAN (kata “Atom” berubah menjadi “Nuklir”), sedangkan unsur pengawas dilaksanakan
oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) [2].
Berikut ini beberapa kegiatan dari BATAN yang penting:

4
Tabel 2.1 Sejarah Perkembangan BATAN.
1954 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet
Pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom
1954
(PP No.65 Tahun 1958)
Penetapan UU No.31 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan
1964
Pokok Tenaga Atom
Peresmian Pusat Reaktor Atom Bandung dan Pengoperasian
Reaktor Triga Mark II berdaya 250 kW oleh Presiden RI serta
1965
perubahan nama Lembaga Tenaga Atom menjadi Badan Tenaga
Atom Nasional (BATAN)
Pembentukan Pusat Penelitian Tenaga Atom (PPTA) Pasar Jumat,
1966
Jakarta
1967 Pembentukan Pusat Penelitian GAMA Yogyakarta
Peresmian penggunaan Iradiator Gamma Cell Co-60 PPTA Pasar
1968
Jumat oleh Presiden RI
1970 Peresmian Klinik Kedokteran Nuklir di PPTA Bandung
1971 Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW
Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-
1972
PLTN)
Peresmian mulai beroperasinya Reaktor Kartini dengan daya 100
1979
kW di PPTA Yogyakarta oleh Presiden RI
Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 300 keV di PPTA Pasar
1984
Jumat oleh Presiden RI
Peresmian pengoperasian Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy
dengan daya 30 MW dan Instalasi Elemen Bakar Nuklir di PPTA
1987 Serpong - Tanggerang oleh Presiden RI 1988: Peresmian
pengoperasian Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif di PPTA
Serpong oleh Presiden RI
Peresmian pengoperasian Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif
1988
di PPTA Serpong oleh Presiden RI

5
Peresmian pengoperasian Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka,
1989 Instalasi Elemen Bakar Eksperimental di PPTA Serpong oleh
Presiden RI
Peresmian Instalasi Radiometalurgi, Instalasi Keselamatan dan
1990 Keteknikan Nuklir, Laboratorium Mekano Elektronik Nuklir di
PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI
Peresmian pengoperasian Instalasi Spektrometri Neutron, Instalasi
1992 Penyimpanan Elemen Bakar Bekas dan Pemindahan Bahan
Terkontaminasi di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI
Peresmian pengoperasian Mesin Berkas Elektron 2 MeV di PPTA
1994
Pasar Jumat oleh Presiden RI
Dalam memperingati HUT RI ke 50, BATAN berhasil
1995 melaksanakan “Whole Indonesian Core” untuk Reaktor Serba
Guna GA. Siwabessy
Pembentukan PT Batan Teknologi (persero), Divisi: Produksi
1996 Elemen Bakar Reaktor, Produksi Radioisotop, Produksi
Instrumentasi dan Rekayasa Nuklir
Penetapan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran yang
1997 memisahkan Badan Pelaksana dan Badan Pengawas penggunaan
tenaga nuklir
Perubahan Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Badan Tenaga
1998
Nuklir Nasional (Keppres No.197 Tahun 1998)
Peresmian peningkatan daya Reaktor Triga 2 MW di pusat
2000
Penelitian Tenaga Nuklir Bandung oleh wakil Presiden RI
Peningkatan status Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN)
2001
menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
Peresmian pengoperasian Instalasi Spektrometri Neutron, Instalasi
2003 Penyimpanan Elemen Bakar Bekas dan Pemindahan Bahan
Terkontaminasi di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI
2005 Terwujudnya perpustakaan digital di bidang nuklir

6
Pencapaian 1 juta hektar penyebaran varietas padi unggul BATAN
2006
di seluruh Indonesia
2008 50 tahun BATAN Berkarya.
Pencapaian 20 varietas unggul padi, 6 varietas unggul kedelai, 1
2012
varietas unggul kacang hijau, dan 1 varietas kapas 54 tahun
Peringatan 55 tahun BATAN Tetap Berkarya dan Penggantian
logo BATAN yang memiliki makna BATAN adalah sebuah
lembaga yang melakukan penelitian, pengembangan dan
2013
pemanfaatan ilmu pengetahuan tentang nuklir yang jujur, terbuka,
disiplin, kreatif, inovatif, mengutamakan keselamatan dan
keamanan untuk kesejahteraan bangsa.
Indonesia meraih penghargaan tertinggi di bidang nuklir
(Outstanding Achievment Award) dunia, atas peran serta
mendukung ketahanan pangan melalui radiasi dengan
mengembangkan varietas benih unggul. Penghargaan disampaikan
2014
langsung oleh Direktur Jenderal International Atomic Energy
Agency (IAEA) Yukiya Amano kepada Duta Besar Indonesia
Rachmat Budiman disaksikan oleh Kepala BATAN Prof. Dr.
Djarot Sulistio Wisnubroto

2.1.1 Badan Tenaga Nuklir Serpong (BATAN)

Kawasan Nuklir Serpong merupakan kawasan pusat Litbangyasa iptek nuklir


yang dibangun dengan tujuan untuk mendukung usaha pengembangan industri
nuklir dan persiapan pembangunan serta pengoprasian PLTN di Indonesia.
Pembangunan instalasi dan laboratorium Kawasan Nuklir Serpong dilaksanakan
melalui 3 (tiga) fase yang dimulai sejak tahun 1983 dan selesai secara keseluruhan
pada tahun 1992. Luas kawasan mencapai sekitar 25 hektare dan terletak dikawasan
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahun Teknologi (Puspitek), Serpong.
Di kawasan ini, terdapat Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan
Nuklir (PTKRN), Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG), Pusat Pengembangan
Informatika Nuklir (PPIN), Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN), Pusat

7
Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir
(PTBIN), Pusat Standardisasi dan Jaminan Mutu Nuklir (PSJMN), dan Pusat
Kemitraan Teknologi Nuklir (PKTN).
Fasilitas utama yang terdapat di kawasan ini adalah Reaktor Serba Guna
GA. Sisabessy (RSG-GAS) dengan daya 30 MW, Instalasi Produksi Elemen Bakar
Reaktor Riset, Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka, Instalasi Elemen Bakar
Eksperimental, Intalasi Pengolahan Limbah Radioaktif, Instalasi Radiometalurgi,
Instalasi Mekano Elektronik Nuklir, Instalasi Spektrometri Neutron serta Instalasi
Penyimpanan Elemen Bakar Bekas dan Bahan Terkontaminasi

Gambar 2.1 Logo BATAN

Gambar 2.2 Gedung Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy

8
2.1.2 Struktur BATAN

Berdasarkan Keppres No 71 Th. 2001 dan Perka BATAN No. 14 Th. 2013,
adapun struktur organisasi BATAN adalah sebagai berikut:

Kepala

Inspektorat Sekretaris Utama

Deputi Bidang Sains Deputi Bidang Deputi Bidang Pendayagunaandan


dan Teknologi Nuklir Teknologi Nuklir Teknologi Nuklir Biro Umum

Pusat Biro
Pusat Sains Pusat
Rekayasa Perancangan
Dan Teknologi
Teknolgi
Teknologi Bahan
Nuklir
Nuklir Galian
Biro Sumber
Terapan Nuklir
Daya Manusia
Pusat
Dan
Pusat Teknologi
Pusat Sains Organisasi
Teknologi Radioisotop
Dan
Bahan Bakar Dan
Teknologi
Nuklir Radiofarmaka Biro Hukum,
Bahan Maja
Humas Dan
Kerjasama
Pusat
Pusat Sains
Teknologi Pusat
Dan
Dan Reaktor
Teknologi
Keselamatan Serba Guna
Akselerator
Reaktor
Pusat Kajian
Nuklir
Sistem Pusat
Pusat Sains
Energi Deseminasi
Dan
Pusat Kajian Nuklir Dan
Teknologi
Sistem Kemitraan
Keselamatan
Energi
Metrologi
Nuklir Pusat Kajian
Radiasi Pusat
Sistem
Pendayaguna
Energi
an
Pusat Nuklir
Informatika
Aplikasi
Dan
Isotop Dan
Pusat Kajian Kawasan
Radiasi
Sistem Stragis
Energi Nuklir
Nuklir

Gambar 2.3 Gambar Bagan Struktur Organisasi Badan Tenaga Nuklir Nasional

9
Gambar 2.4 Pimpinan Jabatan Tinggi BATAN

2.1.3 Kedudukan, tugas pokok dan fungsi Badan Tenga Nuklir

Tugas pokok BATAN sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun


2013 adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan
dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai dengan ketentua
peraturan perundang-undangan. Penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir di Indonesia hanya diarahkan untuk tujuan damai
dan sebesar-besarnya untuk kesejateraan rakyat Indonesia.
Komitmen ini secara tegas dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia
dengan meratifikasi Traktat Pencegahan Senjata Nuklir dengan Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1978, dan meratifikasi Traktat mengenai Kawasan Asia Tenggara
Bebas dari Senjata Nuklir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1997.
Kemudian sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun
2013, dalam melaksanakan tugasnya tersebut BATAN menyelenggarakan fungsi:
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian,
pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir;
2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN;

10
3. Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir;
4. Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan lembaga
lain di bidang penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir;
5. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan BATAN;
6. Pelaksanaan pengelolaan standardisasi dan jaminan mutu nuklir;
7. Pembinaan pendidikan dan penelitian;
8. Pengawasan atas pelaksanaan tugas BATAN; dan
9. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan dibidang penelitian,
pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir;

2.1.4 Visi Badan Tenaga Nuklir

BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan


Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa.

2.1.5 Misi Badan Tenaga Nuklir

1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir.


2. Mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat
bagi masyarakat.
3. Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan
berperan aktif secara internasional.
4. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi kepuasan
pemangku kepentingan.
5. Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada asas
kemanfaatan, keselamatan dan keamanan.

2.1.6 Tujuan

Tujuan pembangunan iptek nuklir adalah memberikan dukungan nyata


dalam pembangunan nasional dengan peran;

11
1. Meningkatkan hasil litbang energi nuklir, isotop dan radiasi,
dan pemanfaatan/pendayagunaan oleh masyarakat dalam
mendukung program pembangunan nasional.
Meningkatkan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi dalam
rangka mendukung penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan
radiasi.

2.1.7 Sasaran

Sasaran pembangunan iptek nuklir yang dicapai adalah :


1. Penigkatan hasil litbang enisora berupa bibit unggul
tanaman pangan, tersedianya insfrastruktur dasar
pemangunan PLTN, pemahaman masyarakat terhadap
teknologi isotop dan radiasi untuk kesehatan; dan
2. Pengikatan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan
sistem inovasi meliputi kelembagaan iptek, sumber daya
iptek dan penguatan jejaring iptek dalam rangka
mendukung pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan
dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi di
masyarakat.

2.1.8 Prinsip

Segenap kegiatan iptek nuklir dilaksanakan secara profesional untuk tujuan


damai dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan, serta kelestarian
lingkungan hidup.

2.1.9 Nilai-Nilai

Segenap kegiatan nuklir dilandasi nilai-nilai


1. Visionary, Innovative, Excellent dan Accountable
2. Kejujuran, Kedisiplinan, Keterbukaan , Tanggung jawab,
Kreatif dan Kesetiakawanan

12
2.1.10 Lima Pedoman BATAN

1. Berjiwa pionir
2. Bertradisi ilmiah
3. Berorientasi industri
4. Mengutamakan keselamatan
5. Komunikatif

2.2 Pusat Teknologi dan Keselmatan Reaktot Nuklir (PTKRN-BATAN)

PTKRN adlah lembaga penelitian dan pengembangan yang berbeda


dibawah naungan Badan Tenaga Nuklir Nasional yang bertugas melaksanakan
penelitian dan pengembangan desain reaktor riset inovatif, desain reaktor daya
maju kogenerasi, kajian desain teknis & keselamatan PLTN, serta optimalisasi
fasilitas dan insfrastruktur litbang. PTKRN terletak dikawasan Pusat Penelitian
Tenaga Nuklir (PPTN) Serpong Tangerang Selatan.

Gambar 2.5 Gedung 80 PTKRN BATAN

2.2.1 Struktur PTKRN-BATAN

Adapun struktur dari Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir


BATAN adalah sebagai berikut

13
Dr.Geni Rina Sunaryo

Kepala PTKRN
Sofia L. Butar Butar. ST., Msc
Unit Jaminan Mutu
Ir. Agoes
Soejoendi Kepala Nursinta A.w,.
Bagian Mutu M Kom
SubBagian
Perlengkapan

Dr. Jupiter Syaful Bakhri, Drs. Deswandri, Anik Purwa


Sitorus Pane, ST,MT,Ph.D
M.Eng. Bidang Ningsih,S.Si
Msc Bidang Bidang
Fasilitas Subbidang
Fisika Dan Keselamatan
Keselamatan Perlengkapan
Teknologi Reaktor
Reaktor Reaktor

Avinda
Permata Sari,
SE Subbidang
Keuangan
Kelompok Kelompok Dedy Haryanto.
Jabatan Jabatan A.Md Subbidang
Fungsional Fungsional Fasilitas
[pratama & [pratama & Thermohidrolika
muda] muda]

Alim Mardhi,ST.
M.Sc Subbidang
Fasilitas Uji
Alim Mardhi,ST. Mekanik
M.Sc Subbidang
Fasilitas Uji
Mekanik

Gambar 2.6 Struktur PTKRN

2.2.2 Visi

Rencana Strategis PTKRN (2015 – 2019) “Menjadi Pusat Teknologi dan


Keselamatan Reaktor Nuklir yang unggul di tingkat regional”.

2.2.3 Misi

Rencana Strategis Misi PTKRN (2015 – 2019):


1. Melaksanakan kajian desain teknis dan kesealamatan reaktor
daya eksperimental.
2. Melaksanakan litbang desain reaktor riset inovatif.

14
3. Melaksanakan litbang desain reaktor daya maju kogenerasi.
4. Melaksanakan kajian desain teknis dan keselamatan PLTN
tipe LWR.
5. Mengembangkan fasilitas penelitian dan pengembangan
teknologi dan keselamatan reaktor nuklir.

2.2.4 Layanan Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir

1. Konsultasi dan Bimbingan Penelitian Teknologi dan


Keselamatan Reaktor Nuklir.
2. Pengujian dan Analisis Penelitian Teknologi dan
Keselamatan Reaktor Nuklir.

2.2.5 Laboratorium Termohidrolika Eksperimental

Untai Uji TermoHidrolika adalah sarana untuk melakukan penelitian dan


pengembangan teknologi keselamatan teknologi keselamatan reaktor, ditinjau dari
aspek termohidrolika, pada kondisi tunak (steady state) dan transient, pada kanal
daya PLTN jenis air ringan (PWR) dan air berat (PHWR). Ragam penelitian yang
dikerjakan pada kondisi tunak adalah perubahan tekanan, fraksi gelembung, fluks
panas kritis (CHF), koefisien perpindahan panas dan lain-lain. Sedangkan pada
kondisi transient seperti kecelakaan kehilangan pendingin atau kebocoran yang kecil
(S.B. LOCA) kehilangan pembuang panas atau aliran dan lain-lain.

Kepala Subbidang

Penata Nuklir Penata Nuklir Penata Nuklir Penata Nuklir Penata Nuklir

1. Untai Uji BETA (UUB)


Untai Uji BETA (UUB) adalah untai uji TermoHidrolika berskala kecil
untuk studi pengujian kecelakaan reaktor nuklir yang ditinjau dari aspek
termohidroliknya, dan merupakan loop dengan tekanan maksimal 10 bar dan air
pendingin bertemperatur maksimal 98oC.

15
Gambar 2.7 Untai Uji Beta (UUB)
2. NC-QUEEN
NC-QUEEN adalah sebuah alat eksperimen yang dapat dipakai untuk
mensimulasikan sistem pasif. Konstruksi NC-QUEEN terdiri dari heater, cooler,
tabung expansion tank, dan refrigerant. Eksperimen yang dilakukan yaitu ketinggian
cooler dengan heater (ΔH).

Gambar 2.8 Fasilitas Uji NC-QUEEN


3. HeaTING-02
HeaTING-02 (Heat Trasfer in Narrow Grap-02) adalah alat ekperimen
yang terdapat di Pusat Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) – BATAN.
HeaTING-02 merupakan alat uji yang digunakan untuk ekperimen kecelakaan

16
parah, alat tersebut bertujuan untuk mempelajari fenomena karakteristik
perpindahan panas pendidihan pada celah sempit yang berbentuk semi-sphere.
4. FESFEco (Sungkup PWR)
Sungkup PWR adalah sebuah fasilitas eksperimen simulasi pendinginan
pada sungkup. Sebuah sarana yang dapat mensimulasikan akibat adanya
pembebanan internal berupa naiknya tekanan akibat uap air dan gas tidak dapat
terkondensasi setelah terjadinya kecelakaan kehilangan air pendingin (LOCA) pada
sistem primer maupun pipa uap.

Gambar 2.9 Bagian Uji Gambar 2.10 Fasilitas FESFECo


HeaTING-02 (Sungkup PWR)

5. UUV (Untai Uji Vibrasi)


UUV adalah untai uji vibrasi termohidrolika skala kecil studi pengujian
kecelakaan
reaktor nuklir yang ditinjau dari aspek termohidrolikanya, bagian utama dari UUV
adalah fuel plate test plenum, pompa pendingin air, katup kontrol air, pipa, tangki
penampung air.

17
Gambar 2.11 UUV (Untai Uji Vibrasi)

6. Untai FASSIP-01
Suatu untai uji yang dapat menggambarkan proses sirkulasi alam terutama
pada kondisi satu fasa. Untai uji tersebut disebut sebagai untai fassip-01 yang terdiri
dari satu untai tertutup vertikal terdiri dari komponen perpipaan, tabung silinder
yang dilengkapi dengan heater dan tabung penukar kalor. Tabung silinder dengan
heaterakan berfungsi sebagai sumber panas fluida, sementara tabung penukar kalor
atau cooler sebagai heat sink.

Gambar 2.12 Untai FASSIP-01

18
7. HeaTING-03
HeaTING-03 (Heat Transfer In Narrow Grap-03) adalah alat eksperimen yang
terdapat di Pusat Teknologi Keselamatan Reaktor dan Nuklir (PTKRN)-
BATAN. HeatTING-03 merupakan alat uji yang digunakan untuk eksperimen
kecelakaan

Gambar 2.13 HeaTING-03

Pre-FASSIP-02

Suatu untai uji yang didapat menggambarkan proses sirkulasi alami terutama pada
kondisi satu fasa, dengan menggunakan high speed camera untuk mengetahui
bagaimana pergerakan aliran dari pipa pyrex. Untai uji tersebut disebut sebagai
Untai Pre-FASSIP-02 yang terdiri dari satu untai tertutup vertikal (Rectanguler
Loop) terdiri dari komponen perpipaan, tabung silinder yang dilengkapi dengan
heater dan tabung penukar kalor. Tabung silinder dengan heater akan berfunsi
sebagai sumber panar fluida, sementara tabung penukar kalor tau cooler sebagai
pendingin.

19
Gambar 2.14 Untai Pre-FASSIP-02

20
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA DAN METODOLOGI

2.3 Instalasi Pemipaan

Dalam rangka mendukung eksperimen studi perpindahan panas pada celah


sempit dimensi plat, Untai Uji BETA (UUB) membutuhkan HeaTiNG-02 untuk
bagian ujinya. Untai Uji BETA terintegrasi HeaTiNG-02 bertujuan agar mampu
digunakan untuk eksperimen perpindahan panas pada celah sempit dimensi plat
dengan variasi debit aliran dan suplai air pendingin yang tidak terbatas. Integrasi
dilakukan dengan memodifikasi pemipaan baru sistem primer dan skunder Untai Uji
BETA seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1. Pengembangan dan eksperimen
Untai Uji BETA dilakukan dalam rangka memahami proses perpindahan panas pada
aliran dan dua fasa didalam celah sempit mengingat fenomena ini merupakan salah
satu kondisi yang dipostulatkan dalam skenario kecelakaan suatu PLTN tipe PWR.

Gambar 0.1 Skema Untai Uji BETA (UUB)

21
1. Tangki Reservoir
2. Katup
3. Pompa Primer
4. Tabung Pre Heater
5. Pipa Pendingin
6. RCS (Refrigator)
7. Panel Untai Uji BETA (UUB)

Fungsi dari sistem pemipaan adalah sebagai sarana transportasi fluida, dimana fluida
tersebut dialirkan dari suatu tempat ke tempat yang lainya. Fluida yang melewati
jalur pemipaan pada Untai Uji BETA (UUB) adalah berupa air yang bertekanan dan
bertemperatur cukup tinggi. Oleh karena itu, tube dan aksesoris fitting pada loop
Untai Uji BETA (UUB) menggunakan Swagelock Connector yang terbuat dari
bahan Stainless Steel grade 316 yang mampu beroperasi pada tekanan 760 bar dan
pada temperatur 200°C. Pemilihan ketebalan pipa tidak dapat dilakukan secara
sembarangan, tetapi harus berdasarkan kriterian cukup, aman, dan ketersedian
dipasaran. Kekuatan pipa perlu diperhatikan untuk menjaga tekanan yang terjadi
didalam pipa.

2.4 Alat-alat pada Untai Uji BETA (UUB)

Peralatan yang digunakan didalam Untai Uji BETA dalam mensimulasi


kegiatan kerjanya menggunaka berbagai macam alat diantaranya adalah:
1. Pre-cooler
2. Refrigator
3. Tangki
4. Pompa
5. Pipa pendingin
6. Panel
7. Tubing
Adapun kegunaan masing-masing dari alat tersebut dalam instalasi Untai
Uji BETA dijelaskan sebagai berikut:

22
2.4.1 Pre-cooler

Pre-cooler digunakan Heat Sink System untuk tempat pendinginan fluida


kerja yang didinginkan oleh mesin refrigator. Gambar Pre-cooler dibawah
ini

Gambar 0.2 Pre-cooler

2.4.2 Refrigerator

Refrigerator adalah mesin bagian dari Heat Sink System (HSS) yang
bekerja untuk mendinginkan fluida kerja air yang berada didalam pre-
cooler, dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 0.3 Refrigerant Cooling System(RCS)

23
2.4.3 Tangki Reservoir

Tangki adalah tempat penampungan fluida yang telah didinginkan dan


didalam pre-cooler dan tangki cooler adalah alat penukar kalor pada sistem
FASSIP, pada dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 0.4 Tangki Reservoir

2.4.4 Pompa

Pompa berfungsi untuk memindahkan fluida kerja yang telah didinginkan


didalam pre-cooler ke tabung cooler yang berada di sistem FASSIP, dapat
dilihat pada gambar dibawah ini

24
Gambar 0.5 Pompa

2.4.5 Pipa Pendingin

Pipa berfungsi untuk tempat aliran fluida, dapat dilihat pada gambar
dibawah ini

Gambar 0.6 Pipa Pendingin

25
2.4.6 Panel Untai Uji BETA (UUB)

Salah satu perangkat yang berfungsi membagi, menyalurkan dan


mendistribusi tenaga listrik dari sumber/pusat listrik ke
konsumen/pemaka. Juga dapat di terapkan pada instalasi listrik Untai Uji
BETA (UUB)

Gambar 0.7 Panel Untai Uji BETA (UUB)

26
2.5 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule)

Tabel Kegiatan Pelaksanaan Kerja Praktek

27
BAB 4
INSTALASI PEMIPAAN

4.1. Prinsip Kerja Komponen UUB

1. Langkah pertama sistem kelistrikan pada panel Untai Uji BETA dihidupkan,
selanjutnya pompa sekunder dihidupkan dan dilakukan pencatatan laju
alirannya.
 Pre heater dihidupkan sebanyak 1 buah
 Pompa primer dihidupkan dan pada inverter dilakukan penyetingan
sebesar 20 Hz lalu DAS (Data Acquisisi System) dihidupkan dan
dilakukan perekaman datanya.
2. Selanjutnya ditunggu hingga temperaturmasukan dan temperatur masukan
dan temperatur keluaran pada penukar panas benar-benar stabil, dan jika
sudah menunjukan data yang stabil maka inverter pada motor primer
dinaikan tahap demi tahap hingga mencapai 50 Hz
3. Setiap kali dilakukan penambahan perubahan laju aliran maka putaran (rpm)
pompa primer pada inverter harus dinaikan selanjutnya dilakukan pencatan
laju aliran dan perekaman datanya menggunakan DAS.

Metode dalam penentuan efisiensi adalah dengan membandingkan


energi panas yang masuk yang dibawa oleh fluida primer dengan energi
keluar yang diambil oleh fluida sekunder. Sehingga peralatan yang
dipersiapkan adalah yang dapat untuk mencatat besaran parameter yang
diperlukan misalnya laju aliran, temperatur fluida dan lain-lainya.

4.1.1. Komponen pendukung

1. Alat yang digunakan adalah Untai Uji BETA

2. DAS (data acquisition system), alat pencatat data

3. Flow meter pengukur laju aliran, termokopel

4. Tang kombinasi, untuk melakukan pemasangan termokopel

5. Obeng plus dan obeng minus untuk melakulan pemasangan termokopel

6. Serta alat bantu lainya

28
4.1.2.Instalasi pemipaan

Sistem pemipaan terbuat dari baja SS316 ukuran ¾ inci. Pompa sirkulasi
merupakan jenis sentrifugal yang laju alirnya dapat divariasikan hingga 50
liter/menit, pengaturan laju alir digunakan katup pada alir digunakan katup pada
aliran by-pass. Pemanas mula mempunyai daya maksimum 50 kWatt. Eksperimen
prosess pembahasan kembali (rewetting) yaitu saat teras PWR mengalami
reflooding dapat disimulasikan dengan cara mengalirkan dari bagian bawah.

Studi pemindahan panas pendidihan pada celah sempit diarahkan pada


pemahaman terhadap karakteristik pendinginan pada celah panas yang terbentuk
antara debris dan dinding dalam bejana reactor. Studi tersebut dilakukan dengan
menggunakan alat eksperimen yang didesain untuk mensimulasikan pendinginan
pada celah sempit dengan temperatur awal batang panas hamper mencapai 900°𝐶.

Sedangkan sistem penyambung tube pada UUB menggunakan Swagelock


Connector. Jenis sambungan pada UUB dan fungsinya.

4.3. Pengujian Komponen Pendingin

Pengujian pada mesin refrigrator dengan dua model evaporator ini dilakukan
dengan durasi 90 menit (sampai temperature dalam box atau steady ). Langkah-
langkah proses pengujian adalah sebgai berikut :

1. Melakukan inspeksi pada mesin pendingin sesuai dengan prosedur


operasional yang standar. Melakukan pemeriksaan tekanan pada system
apakah tidak ada kebocoran, memeriksa instalasi pengkabelan pada mesin
dan mencatat massa refrigerator yang ada pada system pada waktu
pengesian system. Sehingga memastikan layak untuk dilakukan pengujan.
2. Langkah berikutnya adalah menghubungkan steker ke sumber arus (stop
kontak).
3. Menghidupkan power pengukur temperature (display termokopel) dan
tekanan (pressure gauges dan charging) sebelum system dijalankan
4. Start system dan membiarkan system bekerja 10 menit sebelum
pengambilan data pertama. Mencatat data-data tekanan dan temperature
pada beberapa titik yang telah ditetapkan dan mengulang pengambilan data
dengan durasi waktu 5 menit. Pencatat dilakukan sampai 18 kali sehingga
lama pengambilan selama 90 menit.

4.3.1. Hasil pengujian di UUB

29
KESIMPULAN

30
DAFTAR PUSTAKA

[1] https://www.slideshare.net > wayanSantika

[2] jurnal.batan.go.id/index.php/sigma/article/view3180

[3]

31
LAMPIRAN

Gambar Tabel Kegiatan Kerja Praktek

1
2

Anda mungkin juga menyukai