Anda di halaman 1dari 58

[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

MAKALAH
“ LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG MENGGUNAKAN TOTAL
STATION “

DI SUSUN OLEH :

TRI SUGIANTORO ( 41117210041 )


ALDY AGUSTIAWAN ( 41117210044 )
IRDHAM RADJIP ( 41117210065 )
PANDWAN JASA BAGINDA MAHAPUTRA ( 41117210086 )
GISELA HILLARY LUMANGKUN ( 41117210039 )
ALDY MAULANA SIDIQ ( 41117210056 )
SITI NUR AFIFAH ( 41117210047 )

Dosen Pembimbing : Sity asyiah

KELOMPOK 1
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 1


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum perpetaan kelas teknik sipil Reguler 1 Universitas Mercu

Buana Tahun 2017/2018 ini telah di sahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Dosen pembimbing Asisten Dosen Perpetaan

Siti Asyiah Opyn Devinta Mauretta Sihombing

Mengetahui

Sekretaris Program Studi Teknik Sipil

( Muhammad. Isradi, ST, MT )

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur patut kita persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh

karena-Nya laporan ini dapat terselesaikan dengan baik serta tepat pada waktunya.

Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah

dan assisten dosen yang turut membantu mengarahkan dan membimbing

kelompok kami dalam menyelesaikan laporan ini.

Adapun laporam ini merupakan laporan praktikum dari Ilmu Ukur Tanah. Akhir

kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan kepada

pembaca. Adapun laporan ini masih memiliki kekurangan. Maka dari itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Bekasi, 24 November 2017

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 3


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................1

DAFTAR ISI........................................................................................................2

BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................6

1.1 Latar Belakang...........................................................................................6

1.2 Maksud Dan Tujuan...................................................................................9

1.2.1 Manfaat Dan Tujuan..........................................................................9

1.3 Ruang Lingkup .........................................................................................9

1.4 Pembahasan Masalah ..............................................................................11

BAB 2. PEMBAHASAN...................................................................................12

2.1 Dasar Teori...............................................................................................14

2.2 Penjelasan & PengertianTotal Station......................................................14

2.2.1 Tujuan Praktikum alat Total Station...............................................23

2.2.2 Manfaat Praktikum Total Station....................................................24

2.2.3 Fungsi & Syarat Total Station.........................................................24

2.2.4 Bagian – Bagian & Fungsi Total Station.........................................25

2.2.5 Cara Kerja Total Station..................................................................26

2.2.6 Langkah – langkah Menggunakan Total Station ............................26

2.2.7 Fungsi tombol Total station.............................................................30

BAB 3. PELAKSANAAN & PENGOLAHAN DATA....................................35

3.1 Jadwal Praktikum.....................................................................................35

3.2 Peralatan...................................................................................................35

3.3 Pelaksaan Langkah Kerja.........................................................................41

3.4 Management Data Pengukuran di lapangan.............................................42

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 4


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

3.5 Tabel Hasil Perhitungan ...........................................................................47

3.6 Pemindahan Data......................................................................................48

3.7 Tampak Hasil Kontur Denah Pemetaan...................................................53

BAB 4. PENUTUP............................................................................................54

4.1 Kesimpulan...............................................................................................54

4.2 Saran.........................................................................................................55

BAB 5. DAFTAR PUSTAKA...........................................................................56

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 5


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

BAB

PENDAHULUAN

Pembahasan Praktikum pengenalan alat dibahas mengenai mengenai ilmu ukur

secara umum serta metode dalam melakukan pengurkuran terhadap suatu wilayah.

Ilmu ukur wilayah adalah suatu kegiatan pemetaan atau penggambaran kontur

muka bumi pada bidang datar. Hal ini sesuai dengan pendapat Putro (2015) bahwa

ilmu ukur bertujuan untuk memindahkan keadaan permukaan bumi yang tidak

beraturan dan yang melengkung ke bidang peta yang datar. Untuk memindahkan

keadaan permukaan bumi ini perlu adanya pengukuran-pengukuran permukaan

bumi dalam arah mendatar dan tegak guna mendapatkan hubungan mendatar dan

tegak dari titik-titik yang diukur. Dalam melakukan pengambilan data di lapangan,

terdapat beberapa hal yang diperhatikan antara lain adalah alat yang digunakan

dan metode yang harus dilakukan pada saat pengambilan data. Ada tiga alat yang

dapat digunakan dalam pengambilan data, yaitu waterpass, theodolite, dan total

station. Waterpass adalah generasi pertama alat ukur wilayah dimana alat ini

masih sederhana dibanding theodolite dan total station. Alat ini hanya dapat

diputar pada sumbu vertikalnya dan tidak dapat diputar pada sumbu horizontal.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hidayat (2012) bahwa waterpass adalah alat yang

digunakan untuk mengukur beda tinggi antara dua titik atau lebih dengan

menggunakan metode sifat datar untuk menentukan ketinggian titik-titik kerangka

dasar pemetaan pada pekerjaan rekayasa. Alat kedua yang dapat digunakan adalah

theodolite. Alat ini merupakan generasi kedua setelah waterpass. Kekurangan

pada waterpass ditutupi oleh theodolite. Alat ini mampu diputar pada sumbu

horizontal pada saat pembidikan namun cara pembacaannya masih secara manual

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 6


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

seperti pada waterpass, yaitu dengan melihat batas benang atas, benang tengah,

dan benang bawah. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhamadi (2014) bahwa

theodolite merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan untuk

mengukur sudut harizontal dan sudut vertikal, theodolite juga dapat digunakan

untuk mengukur jarak secara optis. Alat terakhir adalah total station, yaitu

generasi ketiga setelah theodolite. Alat ini tergolong canggih karena pembacaan

tidak lagi manual seperti waterpass dan theodolite. Alat ini menembakkan sinar

secara otomatis akan terpantul dengan kecepatan tertentu dan data akan terekam

secara otomatis. Hal ini sesuai dengan pendapat Darmawan (2015) bahwa total

station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak yang menyatu dalam 1

unit alat. Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang berupa

on-board/internal, eksternal (select field book) atau berupa card. Ilmu yang

mempelajari tentang penggambaran muka bumi pada bidang datar, maka dari itu

ilmu ini sangat bermanfaat di bidang pertanian. Salah satu bentuk penerapannya

adalah pada penentuan konstruksi lahan yang akan ditanami. Selain itu, ilmu ukur

juga dapat aplikasikan dalam pembuatan saluran irigasi atau pengairan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Muhamadi (2014) bahwa pada pemetaan kota untuk

mengetahui kedataran suatu wilayah dilakukan dengan metode survey pada suatu

daerah. Setelah mengetahui bentuk kontur daerah tersebut maka dapat ditentukan

model bangunan dan model sistem pengairan daerah tersebut.

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 7


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

1.1 Latar Belakang

Latar Belakang Bentuk permukaan bumi sangat tidak teratur. Ketidakteraturan ini

memerlukan determinasi untuk merepresentasikan ukuran dan bentuknya.

Penggambaran bentuk dan ukuran permukaan bumi pada sebuah peta dapat

memudahkan dalam mengamati keadaan suatu wilayah. Dalam pembuatan peta

yang dikenal dengan istilah pemetaan dapat dicapai dengan melakukan

pengukuran-pengukuran di atas permukaan bumi yang mempunyai bentuk tidak

beraturan. Pengukuran-pengukuran dibagi dalam pengukuran yang mendatar

untuk mendapat hubungan titik-titik yang diukur di atas permukaan bumi

(pengukuran kerangka dasar horizontal) dan pengukuran-pengukuran tegak guna

mendapat hubungan tegak antara titik-titik yang diukur (Pengukuran Kerangka

Dasar Vertikal) serta pengukuran titik-titik detail. Pengukuran detail memberikan

data topografi di atas peta sehingga diperoleh bayangan atau informasi dari relief

bumi. Kelengkungan dan ketelitian data topografi tersebut sangat tergantung dari

kerapatan titik detail yang akan diukur. Untuk mengukur titik detail yang lengkap

dan efisien, maka harus dipahami maksud dan kegunaan peta yang akan dibuat.

Sebelum suatu daerah dilakukan pengukuran detail harus sudah ada titik ikat.

Biasanya hal-hal yang perlu diukur secara detail adalah segala benda atau

bangunan yang terdapat di areal yang dipetakan akan menambah kelengkapan data

peta. Dalam melakukan pengukuran terhadap suatu wilayah ada beberapa hal yang

harus diperhatikan yaitu metode pengukuran dan alat yang digunakan dalam

melakukan pengukuran. Alat-alat yang biasa digunakan pada pengukuruan suatu

wilayah adalah waterpass, theodolite, total station, GPS, tripod, dan bak ukur.

Berdasarkan pemaparan di atas maka perlu dilakukan praktikum pengenalan alat

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 8


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

yang digunakan dalam mengambil data untuk mengetahui penggunaan alat-alat

tersebut serta metode yang harus dilakukan pada saat pengambilan data.

1.2 . Maksud Dan Tujuan

Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini dimaksudkan sebagai aplikasi lapangan dari teori-

teori dasar Ilmu Ukur Tanah yang didapatkan oleh praktikan di bangku kuliah

seperti poligon, alat dan penggunaannya, sampai pada pembuatan peta.

Tujuan diadakannya praktikum pengenalan alat adalah untuk mengetahui alat-alat

yang digunakan dalam mengambil data, untuk mengetahui fungsi masing-masing

alat, serta hal-hal yang harus dilakukan dalam pengambilan data.

1.2.1 Manfaat Dan Tujuan

A. Manfaat praktikum total station yaitu :

a) dapat mngetahui cara membididk suatu titik &

b) memahami tata cara penggunaan alat dan fungsi - fungsi pengunjang

keterampilan kerja sebelum terjun kedunia kerja

c) mengetahui tata cara pengukuran polygon pada alat total station

d) mampu menghitung hasil praktikum dalam menghasilkan koordinat

e) dapat mengetahui koordinat suatu titik

f) dapat menggambarkan koordinat titik yang dibidik

B. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum Ilmu Ukur Tanah ini adalah sbb:

Praktikan dapat memahami cara menentukan jarak optis patok utama dan

detail,

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 9


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

1) Memahami cara menentukan beda tinggi

2) Memahami cara menentukan koreksi kesalahan,

3) Memahami cara menentukan tinggi patok, dan

4) Memahami cara mentukan kemiringan patok

1.3. Ruang Lingkup

Pekerjaan mengukur tanah dan pemetaan (Survei dan pemetaan) meliputi

pengambilan/ pemindahan data-data dari lapangan ke peta atau sebaliknya.

Pengukuran yang akan dipelajari dibagi bagi dalam pengukuran mendatar dari

titik titik yang terletak diatas permukaaan bumi , dan pengukuran tegak guna

mendapatkan beda tinggi antara titik titik yang diukur diatas permukaan bumi

yang tidak beraturan ,yang pada akhirnya dapat digambar diatas bidang datar

(Peta). Ilmu ukur tanah merupakan ilmu sebagai dasar dalam melaksanakan

pekerjaan survey atau ukur mengukur tanah. Dalam bidang teknik sipil, meliputi

pekerjaan-pekerjaan untuk semua proyek pembangunan, seperti perencanaan dan

pembuatan gedung, jembatan, jalan, saluran irigasi. Sedangkan dalam bidang

pertanian untuk perncanaan proyek seperti : pembukaan lahan baru, saluran irigasi

dll. Ruang lingkup atau jenis pekerjaan survey ada berbagai macam, antara lain:

a. Survey batas :

menentukan batas kepemilikan lahan atau wilayah. Jamandulu sampai jaman

sekarang orang bisa baku bunuh gara-gara sengketabatas wilayah. Untuk itu

sangat perlu ditentukan batas aktual dilapangandan kemudian

didokumentasikan dalam sebuah peta agar orang lain tahubatas wilayah kita.

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 10


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

b. Survey deformasi :

menentukan apakah stuktur atau object mengalamiperubahan bentuk atau

pergerakan. Diperlukan pengukuran 3D padaobjek yang akan diukur dan

dilakukan pengukuran kembali pada titik yangsama secara berkala. Hasil dari

pengukuran kedua dan seterusnyadibandingkan dengan pengukuran pertama

untuk dihitung besarpergerakannya. Jenis survey ini biasa dilakukan untuk

pemantauanbendungan, rig platform, dan yang lagi hangat-hangatnya adalah

penentuan nilai penurunan tanah akibat semburan lumpur diPorong,sidoarjo.

c. Survey rekayasa :

biasa dilakukan dalam pekerjaan konstruksi, baik itupembuatan jalan, gedung,

rel, dll. Sebenarnya pekerjaan survey dibidangrekayasa inilah yang banyak

kita temui di setiap proyek pembangunan,tapi seringkali kegiatan survey-nya

tidak diperhatikan oleh masyarakatkarena masyarakat memandang proyek itu

dari namanya, misal proyekjembatan layang Paspasti, proyek jalan tol… dan

tentu saja yang dikenaladalah insinyur sipilnya,arsitek dan lain-lain.

d. Survey topografi :

mengukur/memetakan permukaan bumi yangdirepresentasikan dalam

kumpulan titik-titik koordinat 3D kemudian bisa digambarkan dalam garis

kontur (garis yang menghubungkan titik-titikyang tingginya sama.

e. Survey Hidrografi :

survey yang dilakukan untuk memetakan topografidasar laut untuk digunakan

lebih lanjut dalam navigasi kapal, konstruksilepas pantai, atau manajemen

sumber daya laut.

f. Survey konstruksi :

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 11


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

bisa dibilang merupakan bagian dari survey rekayasa,tetapi lebih spesifik

kebidang kontroksi.

g. Survey navigasi :

untuk mengetahui posisi suatu wahana bergerak (misalkapal, pesawat terbang,

mobil,rudal)

1.4. Pembahasan Masalah

Total Station adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan

tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass

yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam total station sudut yang dapat

di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Total station merupakan alat yang

paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya

alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk

membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,

sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga

dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu

horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut

tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington 1997).

Survei dengan menggunakan total station dilakukan bila situs yang akan dipetakan

luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki

relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini,

keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan

efisien (Farrington 1997) Instrumen pertama lebih seperti alat survey total station

benar adalah kemungkinan yang dibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus

Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap dengan kompas dan tripod. Awal

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 12


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di

sayap vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah

lingkaran. Alidade pada sebuah dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk

pengukuran sudut horisontal, dan yang kedua alidade telah terpasang pada vertikal

setengah lingkaran. Nanti satu instrumen telah alidade pada vertikal setengah

lingkaran dan setengah lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat

digunakan untuk menunjukkan sudut horisontal secara langsung. Pada akhirnya,

sederhana, buka-mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini pertama

kali dilakukan oleh Jonathan Sisson pada 1725. Alat survey theodolite yang

menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan diperkenalkannya Jesse

Ramsden alat survey theodolite besar yang terkenal, yang dia buat menggunakan

mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri. Di dalam pekerjaan – pekerjaan

yang berhubungan dengan ukur tanah, totalstation sering digunakan dalam bentuk

pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.

Total station juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar

bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada total station,

maka total station dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan

gedung, thotal station sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku

pada perencanaan / pekerjaan pondasi, total station juga dapat digunakan untuk

menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 13


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

Peta adalah bayangan rupa bumi yang digambarkan di bidang datar ( bidang

gambar ) dengan skala tertentu, sedangkan peta topografi

adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur asli dan buatan manusia di atas

permukaan bumi. unsur-unsur tersebut dapat dikenal maupun diidentifikasi dan

pada umumnya untuk memperlihatkan keadaan yang esungguhnya, ilmu ukur

tanah adalah ilmu yang berhubungan dengan bentuk muka bumi topografi artinya

ilmu yang bertujuan menggambarkan bentuk topografi muka bumi dalam suatu

peta dengan segala sesuatu yang ada pada permukaan bumi seperti kota, jalan,

sungai, bangunan, dan lain-lain dengan skala lingkaran tertentu sehingga

denganmempelajari peta kita dapat mengetahui jarak, arah dan posisi tempat yang

kita inginkan.Pedoman ini mencakup kegiatan pengumpulan data sekunder

( topografi, geologi permukaan, hidrologi), data primer ( pengukuran topografi

dan pemetaan, surveyhidrometri,sampling sedimen dan penyelidikan geoteknik),

analisis hidrologi, analisishidrolika, desain hidraulik, perhitungan volume

pekerjaan sebagai acuan dalam penyusunan rencangan biaya, analisis ekonomi,

analisis dampak lingkungan serta penyusunan dokumentender yang diperlukan

untuk penyelesaian dari pekerjaan pembangunan bending

Pengertian lain mengenai peta topografiada dua, yaitu :

a) Peta yang menggambarkan relief permukaan bumi beserta bangunan alami

maupun buatan manusia yang ada di atasnya

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 14


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

b) Peta yang menggambarkan relief/sifat permukaan bumi yang digambarkan

dengan garis kontur..

Adapun contoh peta topogrfi yaitu:

Gambar 2.1 Peta Topografi

Sumber : Google.com

a. Garis Kontur

garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik-titik

yangmempunyai ketinggian yang sama terhadap bidang refrensi yang

digunakan. Kecuraman dari suatu lereng (stepness) dapat ditentukan dengan

adanya interval kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan jarak horizontal

antara dua garis kontur dapat ditentukandengan cara interpolasi. garis kontur

tidak boleh saling berpotongan satu sama lain.selain itu garis kontur harus

merupakan garis yang tertutup baik di dalam maupun di luar peta

Pada gambar berikut ditunjukan jenis-jenis garis kontur :

Gambar 2.2 Jenis Garis Kontur

Sumber : Google.com

Ket :

a) Kontur Sebuah sungai

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 15


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

b) Kontur pada daerah datar

1. sifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut :

a) Garis kontur selalu merupakan garis tertutup ( loop ) kecuali pada batas peta

b) Dua garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin saling

berpotongan

c) Garis kontur tidak mungkin bercabang ( dalam hubungan dengan keaslian

alam, kecuali buatan manusia )

d) Garis kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu, kecuali

pada bagian tanah vertical akan digambarkan sebagai garis yang berimpit

e) Semakin miring keadaan tanah , kontur akan di gambarkan semain rapat

f) semakin landai kondisi tanah, kontur yang digambarkan semakin jarang

g) garis kontur yang melalui tanjung/lidah bukit akan cembung kearah turunnya

tanah

h) garis kontur yang melalui lembah atau teluk akan cembung kearah titik atau

hulu lembah

i) garis kontur yang memotong sungai akan cembung kearah hulu sungai

j) garis kontur yang memotong jalan akan cembung kearah turunnya

Jalan contoh Peta Kontur

Gambar 2.5 Peta Kontur

Sumber : Pribadi

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 16


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

b. Polygon

metode poligon adalah cara penentuan titik posisi horizontal dengan banyak

titik dimana titik satu dengan titik lainnya dihubungkan satu sama lain melalui

pengukuransudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon)

(brinker dan wolf), 1997. jarak adalah garis hubungan terpendek antara 2 dua

titik yang dapat diukur dengan menggunakan alat ukur, misalnya, mistar, pita

ukur, theodolith, waterpass, danlain-lain

Gambar2.3 Polygon tertutup

Sumber : Google.com

Gambar 2.4 Polygon Terbuka

Sumber : Google.com

Sudut adalah besaran antara (Dua) arah yang bertemu pada satu titik ( untuk

menentukan azimuth dan arah). Ketinggian adalah jarak tegak diatas atau dibarah

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 17


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

bidang refiners yang dapat diukur dengan waterpass dan rambu ukur). bidang nivo

adalah suatu permukaan yang arah gaya berat pada setiap titik selalu tegak lurus

dengan arah gaya berat tersebut.bila suatu daerah yang dibatasi oleh garis-garis

lurus tertutup, maka daerah tersebutdapat diukur berapa luasnya. salah satu cara

untuk menentukan luas adalah dengan menggunakan angka-angka yang

menyatakan jarak

2.2 Penjelasan total station

Total station adalah pengukur sudut alat yang sudah dilengkapi dengan alat

pengukur jarak yang bekerja dengan sistem elektrolis aau dengan kata lain

totalstation adalah theodolit yang sudah dilengkapi dengan EDM ( Electric

Distance Meter )

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi di berbagai bidang, tanpa terkecuali

dunia infrastruktur pun ikut berperan andil dalam mengikuti arus medernnisasi.

Munculnya berbagai alat ukur tanah modern merupakan salah satu dari bentuk

bahwa dunia Teknik Sipil ikut ambil bagian dari modernnisasi. Dahulunya

melakukan survey menggunakan alat-alat sederhana serta dengan cara

manual,tetapi sekarang dengan munculnya alat-alat yang menggunakan sistem

digital semua dapat dilakaukan secara elektronis, cepat dan akurat. Pada saat ini

cukup banyak jenis - jenis alat ukur modern seperti Total station, GPS

,Geodimeter, Ekosonder, Meteran laser dan masih banyak lainya. Salah satu alat

yag banyak digunakan dalam melakukan survey saat ini adalah Total Station.

Total Station merupakan suatau alat elektronik modern yang digunakan dalam

melakukan survey . Alat ini digunakan untuk mengujur sudut dan jarak. Total

station adalah kombinasi transit (teleskop) antara elektronik dan alat pengukur

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 18


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

jarak elektronik EDM (electronic distance measurement). EDM merupakan alat

ukur jarak elektronik yang menggunakan gelombang elektromagnetik berupa sinar

infra merah sebagai gelombang pembawa sinyal pengukuran dan dibantu dengan

sebuah reflektor berupa prisma sebagai target yaitu alat pemantul sinar infra

merah agar kembali ke EDM. Jadi, total Station merupakan alat teknologi yang

menggabungkan secara elektornik antara teknologi theodolite dengan teknologi

EDM. Total station itu sendiri merupakan perkembangan terakhir dari theodolit.

Total station di lengkapi dengan perangkat, seperti transit dan tape, yang dapat

menentukan sudut dan jarak dari instrumen poin yang dapat disurvei. EDM, untuk

mengukur jarak dari instrumen target. Sebuah kalkulator untuk mencari lokasi

titik terlihat. Perekam data untuk mengurangi potensi kesalahan. Dengan bantuan

trigonometri, sudut dan jarak dapat digunakan untuk menghitung posisi

sebenarnya (x, y, dan z atau arah timur dan elevasi) titik yang disurvei secara

absolut.

Adapu keutamaan alat ukur Total Station secara umum yaitu Tingkat ketelitian

bacaan ukuran jarak berkisar antara 0,1 Cm – 0,01Cm, jadi dapat dapat

disimpulkan bahwa alat ini sudah cukup teliti. Kemampuan jarak ukur rata-rata

3.000 meter. Sumber kesalahan bisa di hilangkan atau dieleminasi, misalnya yaitu

kesalahan kasar (blunder) yaitu kesahan karena kelalaian manusia,seperti : salah

baca, salah tulis dan salah dengar. Karena pada Total Station bacaan arah, sudut

dan bacaan jarak sudah ditampilkan otomatis pada tampilan layar, bahkan dapat

tersimpan secara otomatis dalam memori alat ukur. Pengolahan data dilengkapi

dengan software seperti AutoCAD dan Mincom, sehingga pengolahan data lebih

cepat. Data ukuran jarak, sudut, azimuth dan koordinat tersimpan di memory alat.

Format data hasil ukuran Total Station sudah bisa diaplikasikan langsung dengan

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 19


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

program GIS dan digabungkan dengan data GPS. Kesalahan Kolimasi, kesalahan

index vertikal sudah diset Nol sehingga tidak perlu pengaturan lagi. Pada proses

pengukuran stake out atau pencarian titik,Total Station lebih memudahkan

pelaksana dalam mencari titik-titik tersebut. Dengan memasukan koordinat acuan

titik dan data jarak dan sudut yang diketahui, maka pencarian titik tersebut lebih

mudah, karena alat Total Station menghitung secara otomatis posisi prisma

berdiri, Pada kondisi cahaya redup ataupun gelap, pengukuran masih bisa

dilaksanakan karena Total Station menggunakan teknologi infra merah.

Jadi, Total Station merupakan peralatan pengukuran tipe teliti berbasis elektronik

yang mempunyai kemampuan berintegrasi dengan peralatan pemetaan lainnya

seperti halnya GPS dan software sistem informasi geografis.

Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit

alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa

menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu

kalkulator lagi.

Berikut ini penjabaran mengenai pengertian Total station :

1) Total Station : adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak (EDM)

yang menyatu dalam 1 unit alat.

2) Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang berupa

on-board/internal, external (elect field book) atau berupa card/PCMCIA

Card. -> salah catat tidak ada.

3) Mampu melakukan beberapa hitungan (misal: jarak datar, beda tinggi dll)

di dalam alat. Juga mampu menjalankan program-program survey, misal :

Orientasi arah, Setting-out, Hitungan Luas dll, kemampuan ini tergantung

type total stationnya.

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 20


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

4) Untuk type “high end”nya ada yang dilengkapi motor penggerak, dan

dilengkapi dengan ATR-Automatic Target Recocnition, pengenal objek

otomatis (prisma).

5) Type tertentu mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan : kolimasi Hz &

V, kesalahan diametral, koreksi refraksi, dll. Hingga data yang didapat

sangat akurat.

6) Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari

theodolite manual dan meteran. Terutama untuk pemetaan situasi.

7) Alat baru dilengkapi Laser Plummet, sangat praktis dan Reflector-less

EDM ( EDM tanpa reflector )

8) Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan diolah menjadi Peta

dengan program mapping software.

Rekomendasi Pemakaian :

A. Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran tata batas baru, baik itu

tata batas hutan maupun tata batas dengan pihak ketiga seperti halnya pinjam

pakai dan tukar menukar kawasan hutan.

B. Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran berulang (contoh :

rekonstruksi batas kawasan hutan), dimana data sebelumnya diperoleh dari

pengukuran menggunakan Total Station juga.

a. Prinsip Kerja Total Station

Alat ukur total station merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi

dengan piringan horizontal, piringan vertikal, dan komponen pengukur

jarak. Dari ketiga primer ini (sudut horizontal, sudut vertikal, dan jarak)

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 21


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

bisa didapatkan nilai koordinat X, Y, dan Z serta beda tinggi. Data-data

tersebut direkam dalam memori dan selanjutnya bisa ditransfer ke

komputer untuk diolah menjadi kontur tanah.

b. Perbedaan alat ukur total station dengan theodolit

Kedua alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur sudut horizontal dan

vertikal selama pelaksanaan survey. Kedua alat tersebut memiliki

kelebihan dan kekurangan yang dapat digunakan dalam berbagai situasi.

Proses pengukuran sangat tergantung dengan waktu, uang, tenaga, dan

keahlian. Bila anda menginginkan keakuratan dalam pekerjaan kontruksi,

bisa menggunakan alat Laser Auto Level.

Meskipun theodolit telah digunakan selama bertahun-tahun, pengoperasian

utama dari alat ini tetap sama. Theodolit terdiri dari teleskop bergerak

dipasang antara sumbu vertikal dan horizontal. Sudut dari masing-masing

sumbu dapat diukur dengan presisi cukup akurat selama operator alat

memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakan alat dan

trigonometri dasar. Namun penggunaan alat ukur theodolit memerlukan

bantuan dari asisten surveyor yang bertugas untuk memegang bak ukur.

Total station sebenarnya untuk mengukur sudut saja. Sehingga data primer

yang dihasilkan hanya sudut horizontal, sudut vertikal, dan bacaan rambu

ukur. Untuk mendapatkan jarak diperlukan data pendukung seperti EDM,

meteran. Sedangkan alat ukur total station langsung bisa menghasilkan

data sudut dan jarak dalam satu pengukuran.

c. Kelebihan Menggunakan total station

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 22


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

Total station menggunakan sistem prisma dan laser untuk mengembangkan

pembacaan digital dari seluruh pengukuran selama pekerjaan Anda. Semua

informasi yang dikumpulkan dengan total station disimpan dalam sebuah

komputer eksternal di mana data dapat dimanipulasi dan ditambahkan ke

program CAD. Robotic total stasiun yang tersedia yang memungkinkan

operator untuk bekerja sendiri dengan menggunakan remote control.

Ketika menyelesaikan survei span jarak pekerjaan yang besar, terutama

daerah berbahaya, sebuah total station akan menyediakan hasil yang paling

handal dan akurat.

d. Kekurangan menggunakan Total Station

1. Total station umumnya lebih baik untuk sebuah teodolit karena integrasi

digital dan presisi. Namun, kekurangan memakai total station adalah

sebagai berikut:

2. Faktor harga yang jauh lebih mahal.

3. Memerlukan pelatihan tidak hanya survei.

4. Adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan.

5. Ketergantungan akan sumber daya manusia yang ada.

2.2.1. Tujuan Praktikum Alat Total Station

1. mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum ilmu tanah.

2. mengetahui cara kerja total station

3. mengetahui dasar-dasar pengoperasian alat total station dengan baik dan benar

4. dapat mengukur jarak serta sudut pada alat total station

5. dapat menentukan titik-titik yang kana dibidik dan dihitung

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 23


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

6. mampu mengolah datapengukuran dan pemetaan

7. mampu mengambar kordinat titik-titik yang sudah dibidik

8. dapat mengetahui koordinat setelah didapatkan titik-titk setelah diolahdari

praktikum tersebut dan mengetahui apakah letak titik hasil praktikum sesuai

dengan letak titk dilapangan

2.2.2 Manfaat Total Station

1. Dapat menginformasikan cara mengoprasikan Theodolit.

2. Dapat menginformasikan peralatan dan prosedur dalam pengukuran

menggunakan Theodolit

3. Dapat menginformasikan cara menghitung jarak, dan sudut.

2.2.3 Fungsi Dan Syarat Total Station

a. Adapun Fungsi theodolit di antaranya :

1 Mengukur sudut ketinggian tanah

2. Menentukan sudut siku-siku pada pekerjaan pondasi rumah

3. Mengukur ketinggian suatu bangunan gedung bertingkat

4. Mengamati sudut arah lintas matahari

5. Mengukur polygon pada penghitungan rumus bangunan

6. Membuat pemetaan situasi yang mendetail

b. Adapun Syarat – Syarat Total station di antaranya :

Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite (pada galon air)

sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb :

1) Sumbu kesatu benar – benar tegak / vertical.

2) Sumbu kedua haarus benar – benar mendatar.

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 24


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

3) Garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.

4) Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu

2.2.4 Bagian – Bagian Dan Fungsi Total Station

Gambar 2.6. Total Station

Total station dan bagian-bagiannya :

N Nama Bagian Fungsi


o
1 Gagang Sebagai Pegangan Alat
2 Display Menampilkan Hasil Bidikan
3 Sekrup Penyeimbang Menyeimbangkan Alat
4 Nivo Kotak Menentukan Kedataran Sumbu Vertikal
5 Teropong Membidik Suatu Objek
6 Pengunci Horizontal Mengunci Gerak Alat Secara
Horizontal
7 Pemutar Halus Memperhalus Objek Yang di Lihat
Horizontal
8 Pengunci Vertikal Mengunci gerak Alat Secara Vertikal
9 Sekrup Penyeimbang Mengatur Keseimbangan Alat
10 Dudukan Penyangga Alat
11 Nivo Tabung Menentukan kedataran Alat
Gambar
2.7 Tabel

Sumber : pribadi

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 25


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

2.2.5 Cara Kerja Total Station

Total station merupakan perangkat elektronik yang di lengkapi piringan

horizontal, pringan vertical dan komponen mengukur jarakdan ketiga data primer

ini ( sudut horizontal, sudut vertical dan jarak ) bias di dapatkan nilai koordinat

X,Y,Z serta beda tinggi. Data di rekam dalam memory dan selanjutnya bias di

transfer ke computer untuk di olah menjadi data special.

 Totalstation sebaiknya di gunakan untuk pengukuran atat batas baru, baik itu

tata batas hutan maupun tata batas dengan pihak ketiga seperti halnya pinjam

pakai dan tukar menukar kawasan hutan

 Total station sebaiknya di gunakan untuk pengukuran berulang ( contoh

rekontruksi batas kawasan hutan ) di mana tata sebelumnya di peroleh dari

pengukuran menggunakan total station juga

2.2.6 langkah – langkah Menggunakan Total Station

a. Centring

Sebelum melakukan pengukuran kita harus melakukan setup alat terlebih

dahulu, langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Dirikan alat TS di titik STN (titik tempat berdiri alat, missal titik 2 )

dan lakukan centering dengan mengatur nivo kotak dan nivo tabung

sampai seimbang.

2) Dirikan prisma polygon masing masing pada titik 1 ( untuk backsight =

BS ) dan titik 3 ( untuk forstsight = FS ) kemudian lakukan centering.

Langkah centering sama dengan waktu centering dengan alat TS

3) Total station siap di gunakan untuk melakukan pengukuran.

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 26


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

b. Setting job

Setting ini di perlukan sewaktu kita akan setting seperti : skala factor,

temperature dan pressure, sudut, jarak dan sebagainya, setelah kita buat job

aka nada pilihan untuk masuk ke menu sett.

1) Untuk masuk ke menu setting tekan tombol MSR2

 Sett premature yang sesuai dengan menekan tombol navigator

kanan / kiri

 Untuk pindah baris tekan navigas di bawah atau tombol ENT

2) Berikut parameter yang perlu untuk di setting :

 Scale parameter yang perlu di setting : 1.000000

 T-P corr ( temperature dan pressure ) : On ( koreksi

temperature & tekanan aktif )

3) OFF ( temperature dan tekanan tidak aktif )

sea level : ON press : mmHg


C & R Corr : 0.132 VA Zero : Zenith
Angle : DEG AZ Zero : North
Distance : Meter Order : NEZ / ENZ
Temp HA : Azimuth

4) Setting ini cukup dilakukan sekali karena akan tetap tersimpan

meskipun alat di matikan.

5) Setting ini juga bisa di lakukan dari menu ( tombol menu ) – setting

( Nomer 3 )

c. Setting pressure
PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 27
[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

Setting MSR ini di gunakan untuk melakukan setting seperti : target, konstan

prisma dan lain – lain. Dengan ada nya dua tombol MSR ( MSR1 – MSR2 )

memungkinkan kita untuksetting dua mode pengukuran berbeda, missal MSR1

untuk yang non prisma dan MSR2 untuk yang prisma. Tekan tombol MSR dan

tahan beberapa saat, sehingg akan muncul

1) Target : - N – Prisma : reflektorless ) : Prisma ( untuk pakai reflector )

2) Const : - isiskan sesuai dengan konstan prisma ( missal : 0mm, 30

mm.dsbnya )

3) Mode : - precicse / Normal

4) Ave : 1 – 99

5) Rec Mode : - MSR only ( hanya mengukur dan data tidak d impan / tidak)

a) Confirm ( ada pertanyaan data mau di simpan / tidak )

b) All ( mengukur dan data otomatis langsung ).

Perlu di perhatikam juga adalah setting constan prisma, karena jika kita

memasukkan nilai konstan prisma yang tidak sesuai maka hasil pengukuran yang

kita lakukan juga tidak tepat, untuk itu perlu di perhatikam jika kita mau

melakukan, maka kita pastikan bahwa nilai konstanta prismanya sudah selesai.

Contoh setting konstanta prisma.

1) Konstanta prisma = 0 ( NOL )

2) Maka kita isikan juga

3) Target : kita pilih prisma

4) Const : kita masukkan nol

5) Demikian juga jika konstan prismanya adalah -30mm, maka isikan dengan

30mm.

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 28


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

d. Metode pengukuran

1) Pengukuran sudut

V : 90010’20”
HR : 120030’40”
0 SET HSET P1

Keterangan :

Bacaan sudut vertical : V : 90010’20”

Bacaan sudut horizontal kanan : HR : 120030’40”

2) Mode pungukuran jarak

HR :120030’40”
VD :65.432 M
HD :12.345 M
MEAS MODE S/A P1

Keterangan :

Bacaan sudut horizontal kanan : 120030’40-

Bacaan jarak mendatar : 65.432 m

Bacaan beda tinggi terhadap posisi instrument : 12.345 m

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 29


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

3) Tampilan huruf atau symbol

Tampila pengertian tampilan pengertian


n
V sudut vertikal * EDM aktif
HR sudut horizontal kanan m satuan meter
HL sudut horizontal kiri f satuan feet / inchi
HD jarak mendatar    
VD beda tinggi terhadap instrument    
SD jarak miring    
N unsur kordinat N    
E unsur kordinat E    
Z unsur kordinat Z    

2.2.7 Fungsi tombol Total Station

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 30


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

Gambar 2.7 fungsi tombol alfanumerik


tombol pengertian fungsi

star key pengaturan :

  1. derajat kehitaman layar


2. pencahayaan garis bidik ( recticle illimination )
3. lampu latar pada layar
4. koreksi kemiringan (tilt correction )
5. konstanta prisma, koreksi atmosfer, temperatur & tekanan
udara
serta mengukur intensitas inframerah pada EDM
  tombol mode koordinat mode pengukuran koordinat

  tombol mode jarak mode pengukuran jarak


ANG tombol mode sudut mode pengukuran sudut
POWE tombol power penyalaan instrument
R
MENU tombol menu pemilihan mode pengukuran dan mode normal
ESC tombol keluar ( escaoe ) kembali ke menu sebelum nya
ENT tombol konfirmasi konfirmasi hasil pengetikan atribut atau perekaman data
( enter) ukuran
F1 - F4 tombol fungsi ( softkey ) akses fungsi tampilan pada layar

Sumber : Google.com

a. Mode pengukuran koordinat

N : 123.456 m
E : 34.567 m
Z : 78.913
1 MEAS MODE NP/P P1

R. HT INSHT OCC P1

OPSET m/f/i S/A P3

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 31


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

halama tombol tampila fungsi


n n
1 F1 MEAS mulai pemgukuran koordinat
F2 MODE pengaturan mode pengukuran jarak
fine/coarse/tracking
F3 S/A pengukuran intensitas infra merah pada EDM
F4 P1 akses halaman kedua
2 F1 R.HT memasukkan nilai tinggi reflektor di atas patok
F2 INSHT memasukkan koordinat posisi instrument
F3 OCC akses halaman ketiga
F4 P2 pengukuran OFFSET
3 F1 OFFSET pengukuran OFFSET
F2 m/f/i pengubah satuan ( meter,feet dan inchi )
F3 P3 kembali ke halaman pertama

b. Metode pengukuran sudut

V V : 90010’20”
HR : 120030’40”
0 SET HOLD HSEL P1
V
TILT REP V6 P2

H – BZ R/L CMPS P3

F1 F2 F3 F4

Soft Keys

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 32


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

hala softk tampi fungsi


man eys lan
1 F1 OSET pengaturan bacaan sudut horizontal 00°000’00”
F2 HOL kunci bacaan horizontal
D
F3 HSET pengaturan nilai bacaan sudut horizontal
F4 P1,1 akses halaman ke dua
2 F1 TILT pengaturan koreksi kemiringan sumbu instrument
F2 REP mode pengulangan bacaan
F3 V% mode pengukuran persen ( % )
F4 P2,1 akses halaman ke tiga
3 F1 H- pengingat berupa bunyi setiap bacaan sudut horizontal kelipatan
BZ 90°000’00”
F2 R/L pengaturan bacaan sudut horizontal kanan dan kiri
F3 CMPS aktivasi bacaan sudut metode kompas 00°000’00” sampai 90°000’00”
( atas ) / 90°000’00” ( bawah )
F4 P3,1 kembali ke halaman pertama

Mode Tombol Bintang


Tekan tombol bintang ( * ) untuk menampilkan pilihan pengaturan sebagai berikut :
1. Pengaturan derajat kehitaman ( kontras ) layar ( tahap 0 smapai 9 )
2. Lampu latar pada layar ON/OFF ( F1 )
3. Aktivasi koreksi kemiringan sumbu – sumbu instrument ( F2 )
4. Pengaturan konstanta kemiringan sumbu – sumbu instrument ( F2 )
5. Pengaturan konstanta prisma, koreksi atmosfer, temperature, & tekanan udara,
serta pengaturan intensitas inframerah pada EDM.

Gambar 2.8 Mode Tombol Bintang


Sumber : google.com

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 33


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

to tam fungsi
mb pila
ol n
F1 pengaturan lampu latar pada layar
F2 aktivasi koreksi kemiringan sumbu - sumbu instrument ( tilt sensor )
F4 pengaturan konstanta prisma ( PRISM ), koreksi atmosfer ( PPM ), temperatur dan
tekanan udara ( P-T ) serta pengukuran instensitas infra merah pada EDM ( signal )
pengaturan derajat kehitaman layar
pengaturan pencahayaan garis bidik ( reticle )

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 34


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

BAB 3
Pelaksanaan Dan Pengolahan Data

3.1 Jadwal Praktikum


1. Pengenalan Alat Total Station

Jadwal Pratikum

Hari / Tanggal : Kamis, 23 November 2017

Waktu : 09.00 – 11.00

Lokasi : Universitas Mercu Buana, Kranggan

Kelompok : 1

3.2 Peralatan

Survey atau surveying didefinisikan sebagai pengumpulan data yang berhubungan

dengan pengukuran permukaan bumi dan digambarkan melalui peta atau digital.

Sedangkan pengukuran didefinisakan peralatan dan metode yang berhubungan

dengan kelangsungan survey tersebut. jadi, surveying adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan pengumpulan data. Mulai dari pengukuran permukaan bumi

hingga penggambaran bentuk bumi. Sedangkan pengukuran adalah segala sesuatu

yang berhubungan dengan penggunaan alat mulai dari pita ukur hingga

pengukuran jarak dengan metode elektro magnetik.

Survey umumnya dilakukan pada bidang datar, yaitu dengan tidak

memperhitungkan kelengkungan bumi. Dalam proyek surveying, kelengkungan

buminya kecil, jadi pengaruhnya dapat diabaikan, dengan menggunakan

perhitungan yang rumusnya disederhanakan. Sedangkan pada proyek yang

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 35


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

memiliki jarak jauh, kelengkungan bumi tidak dapat diabaikan, karena keadaan ini

termasuk surveying geodesi.

Peralatan utama yang digunakan dalam ilmu ukur tanah adalah :

1. Total Station

Gambar 3.1 Total Station

Sumber : Pribadi

2. Tripod

Gambar 3.2

Tripod Sumber : Pribadi

Sumber : google.com

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 36


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

Terbuat dari kayu atau aluminium. Terdiri dari sebuah kepala kaki tiga

,tempat alat diletakkan . 3 buah kepala kaki tiga terbuat dari kayu atau logam

yang bersendi pada kepala kaki tiga. fungsinya sebagai dasar atau penampang

yang menyangga alat survey dan menjaga agar tetap stabil terpancah ditanah.

3. Pita Ukur ( Roll Meter )

Gambar 3.3 Pita Ukur

Sumber : google.com

Terbuat dari steel tape ,memiliki panjang 3m dan berat 0,5 kg. memiliki fungsi

untuk mengukur panjang.

4. Alat tulis

Gambar 3.4 Atal Tulis Sumber : Pribadi

Sumber : google.com

Berfungsi untuk mencatat data – data saat melakukan pengukuran

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 37


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

5. Pilox

Gambar 3.5 Pilox

Sumber : Pribadi

Berfungsi untuk menandakan patok

6. Jalo

Gambar 3.6 Jalo Sumber : Pribadi

Sumber : google.com

terbuat dari tonggak kayu atau besi,memiliki diameter 1,5 - 3 centimeter,

dan pangjang 1,5 - 3m. Fungsi sebagai pelurusan dalam pengukuran.

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 38


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

7. Prisma

Gambar 3.7 Prisma Sumber : pribadi

Sumber : google.com

Prisma adalah alat yang digunakan untuk pemba!aan kordinat titk utama. Alat

ini diletakan diatas static yang berada pada forside atau beckside.

8. Kompas

Gambar 3.8 kompas


Sumber : pribadi

Kegunaan utama atau yang umum dari kompas adalah untuk menentukan arah

mata angin terutama arah utara atau selatan sesuai dengan magnit yang

digunakan. Kegunaan lain yang juga didasarkan pada penunjukkan arah utara

atau selatan adalah

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 39


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

a) penentuan arah dari satu titik/tempat lain, yang ditunjukkan oleh

besarnya sudut azimut, yaitu besarnya sudut yang dimulai dari arah

utara atau selatan, bergerak searah jarum jam sampai di arah yang

dimaksud,

b) mengukur sudut horizontal dan

c) membuat sudut siku-siku.

9. GPS

Gambar 3.9 GPS Sumber : Pribadi


Sumber : google.com

N Nama Fungsi
o
1 Antena Menangkap Sinyal
2 Tombol On / Off Menghidupkan Atau mematikan alat
3 Display Menampilkan perintah yang ada pada GPS
4 Tombol Zoom In Memperbesar skala Peta
5 Tombol Zoom Memperkecil Skala Peta
Out
6 Tombol Find Menampilkan menu yang di temukan
7 Tombol Page Memindahkah halaman 1 ke halaman berikutnya
8 tombol Mark Menandai koordinat posisi
9 Tombol menu menampilkan optiondari masing - masing tampilan
10 Tombol Quit Keluar dari 1 Tampilan menu atau kembali ke halaman

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 40


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

berikutnya

3.3 Pelaksanaan Langkah Kerja

A. mengetahui bagian-bagian alat dan membedakan jenis alat

a) Pasang pesawat total station dan pengunting pada tripot.

b) Perhatikan bagian-bagian dari masing-masing alat, sebutkan fungsi dan

cara kerja

c) Perhatikan perbedaan total station dan pengunting, sebutkan apa

perbedaanya

B. Pemusatan dan Penyetelan

a) Pasang pesawat tripot pada patok yang ditunjuk

b) Pusatkan letak tripot pada patok yang ditunjuk

c) Aturlah pesawat dengan menggunakan unting-unting atau prisma

sehingga alat terletak di atas patok

d) Aturlah nivo kotak sehingga masuk pada skala paris

e) Aturlah nivo tabung agar seimbang

1) Arahkan teropong tegak lurus menyetel A dan B seimbangkan

teropong dengan mengatur nivo reverse, seimbangkan nivo

2) Putar terong 900 seimbangkan nivo reserve

3) ulangi sampai teropong benar-benar seimbang

f) Atur pembacaan paling terang dan tajam

1) Arahkan teropong pada objek

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 41


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

2) Atur round sel sehingga menghasilkan gambar paling terang

3) Atur dengan pengatur okuler, dapatkan gambar paling tajam

3.4 Manajemen data pengukuran di lapangan

Metode pengukuran normal

ESC MENU

MENU
F1 : DATA COLLECT
F2 : LAYOUT
F3 : MEMORY MGR P

SELECT A FILE
FN :
INPUT LIST . . . . . ENTER F1
Pilih File OCC.PT# INPUT

Atur posisi berdiri instrument (Occ


DATA COLLECT 1/2
Pt) F2
F1 : OCC.ST# INPUT BACK SIGHT
ESC
F2 : BACKSIGHT
F3 : FS/SS P
F3 Atur arah acuan
FS/SS

Pengukuran titik polygon atau detail

|F4|
F1
SELECT FILE

Pilih file penyimpanan data


DATA COLLECT 2/2
F2
F1 : OCC.ST# INPUT P CODE INPUT
F2 : BACKSIGHT
F3 : FS/SSPROGRAM STUDI
P FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 42
[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

F3 Edit daftar kode titik ( P


KODE )
CONFIG

Pengaturan parameter konfigurasi instrument

a. Pelaksanaa pengukuran

1 3

2
STA
MENU [F1] [DATA COLLECT]
BS # 1 Masukkan nomor titik Backsight
PCODE : Masukkan kode titik acuan
R. HT : 0.0 m Masukkan tinggi reflector Backsight
INPUT OSET MEAS BS

Untuk masukkan koordinat acuan tekan [F4] BS

BACKSIGHT Tekan [F1] [INPUT] untuk memasukkan nomer titik acuan.

PT# : Tekan [F3] [NE/AZ] untuk memasukkan koordinat


Acuan atau arah ( sudut jurusan atau azimuth )
INPUT LIST NE/AZ ENTER

N : 2000.000 m Apabila koordinat acuan di masukkan, tekan [F3]


E : 2000.000 m [YES] untuk konfirmasi.
Z : 100.000 m
>OK? [YES]
[NO]
BS # 1 PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 43
PCODE : BS
R. R.HT : 1.50 m
INPUT OSET MEAS BS
[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

Selanjutnya bidik titik acuan dan tekan [F3] [MEAS]


Untuk konfirmasi arah, diakhiri dengan konfirmasi
Dengan menekan tombol [F3] [REC]

Masukkan informasi titik berdiri instrument selanjutnya ( foresight ) atau titik detail
( side shot ), tekan [F3] [FS/SS]
PT # 3 Masukkan no titik foresight atau titik
PCODE : FS Masukkan kode untuk foresight atau sideshot
R. R.HT : 1.455 m Masukkan tinggi reflector foresight atau sideshot
INPUT OSET MEAS ALL

b. Pematokan
Metode pengukuran normal
ESC MENU

MENU
F1 : DATA COLLECT
F2 : LAYOUT
F3 : MEMORY MGR P
| F2 | 2
SELECT A FILE STA
FN :
INPUT LIST SKP ENTER
OCC.PT# INPUT

OCC.PT
ESC
PT # :

INPUT LIST NEZ ENTER

LAYOUT MENU 1/2


LAYOUT 1/2
F1 : OCC.ST# INPUT BASKSIGHT
F2 : BACKSIGHT BACKSIGHT
F3 : LAYPOUT P PT# :

INPUT
PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS LIST NE/AZ
MERCU BUANAENTER
44
[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

LAYOUT

LAYOUT
PT# :

INPUT LIST NEZ

c. Stake out

1
STA

1. Metode pematokan ( stake out )


MENU LAYOUT
Masukkan informasi tempat berdiri alat, misalnya titik , tekan ( F1 ) ( OCC.PT
INPUT )

OCC.PT N 100.234 m
{ F3 } { NEZ } E : 12.345 m
PT # :
Z :1.678 m

INPUT LIST NEZ ENTER INPUT : …… PT#INPUT

2. Arahkan ke titik acuan ( BS ) misalnya titik 3, tekan { F2 } { BACKSIGHT }


Menggunakan data koordinat titik acuan :
BACKSIGHT N 0.000 m
{ F3 } { NEZ }
PT# : E : 0.000 m

INPUT SCRH NE/AZSTUDI


PROGRAM ENTERFAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU
INPUT …… AZ ENTER
BUANA 45
[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

Menggunakan data azimuth dari instrument ke titik acuan, tekan { F3 } { AZ }

BACKSIGHT BACKSIGHT
{ F3 }
HR : { F1 } HR : 30015’30”

INPUT …… PT# ENTER INPUT …… PT# ENTER


3. Pematokan titik yang telah di ketahui koordinatnya :

LAYOUT 1/2 { F3 }
F1 : OCC.ST# INPUT
F2 : BACKSIGHT
F3 : LAYPOUT P

LAYOUT Tekan { F3 } NEZ untuk memasukkan koordinattitik


yang akan di patok atau tekan { F2 }{ LIST } untuk
PT# :
memili darhi daftar koordinatyang telah di unggah.

INPUT LIST NEZ ENTER

REFLECTOR HEIGHT Tidak perlu memasukkan tinggi reflector apabila


INPUT hanya men – stake out X and Y
R.HT : 0.000 m
INPUT ….. PT# ENTER

PT# : 103 Putar teropong sampai memberikan hasik


perhitungan dHR sama dengan 00000’00”
HR : 6020’40”
dHR :23040’20”
DIST ……… NEZ ………..

HD 143.84 m
Tempatakn reflector pda arah tersebut, ukur jarank
dHD : - 43,85 m dari instrument ke reflector dengan menekan tombol
dZ : -0.05 m F1 { DIST }. Gerakkan prisma maju / mundur
sampai dHD sama dengan 0 { NOL }.
MODE NEZ NP/P NEXT

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 46


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

3.5 Tabel Hasil Perhitungan

No TITIK N E Z
1 1 712425 9298014 85
2 2 712415.783 9298018.094 85.675
3 3 712431.65 9298018.751 84.912
4 4 712430.732 9298027.112 84.988
5 5 712430.721 9298027.088 84.988
6 6 712444.541 9298045.479 85.221
7 7 712425.876 9298042.174 85.825
8 8 712423.918 9298029.355 85.67
9 9 712426.975 9298031.964 84.743
10 10 712426.814 9298050.85 86.103
11 1-Feb 712416.611 9297978.017 83.868
12 11 712417.441 9298057.273 87.047
13 12 712412.264 9298055.094 87.34
14 13 712418.872 9298028.028 85.67
15 14 712409.205 9298035.028 86.236
16 15 712418.873 9298049.559 86.508
17 16 712414.393 9298058.746 87.241
18 17 712392.775 9298069.055 88.257
19 18 712384.437 9298073.592 88.565
20 19 712379.556 9298078.392 88.718
21 20 712371.558 9298084.126 88.97
22 21 712351.182 9298069.667 88.573
23 22 712362.692 9298070.027 88.671
24 23 712366.456 9298066.498 88.631
25 24 712372.271 9298071.216 88.822
26 25 712369.863 9298079.197 88.966
27 26 712351.858 9298068.999 88.543
28 27 712363.858 9298052.151 88.196
29 28 712362.884 9298051.358 88.171
30 29 712375.722 9298051.501 87.69
31 30 712399.048 9298052.057 86.385

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 47


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

2.2.8

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 48


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

3.6 Pemindahan data

a) langkah 1

 Buka aplikasi yang bernama QuikGrid

b) Langkah 2

Gambar 3.10 Langkah 2

Sumber :Pribadi

 Klik Tab File scattered data points

c) Langkah 3

Gambar 3.11 Langkah 3

Sumber : Pribadi

 Pili file file coor yang akan di pilih Open file

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 49


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

d) Langkah 4

Gambar 3.12 Langkah 4

Sumber : pribadi

 Klik OK

e) Langkah 5 Pemindahan data

Gambar 3.15
Langkah 5

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 50


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

Sumber : pribadi

 Arahkan Kursor pada Tab View Pilih [with hidden coloured grid]

f) Langkah 6

Gambar 3.16 Langkah 6

Sumber : Pribadi

 Tampilan Akan seperti Gamar di atas.

g) Langkah 7

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 51


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

Gambar 3.17 Langkah 7


Sumber : Pribadi

 Klik View Klik dan pilih [3d Surface] / alt 3

h) Langkah 8

Gambar 3.18 Langkah 8


Sumber : pribadi

 Pilih Tab Edit Countour intervals Labels

i) Langkah 9

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 52


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

Gambar 3.19 Langkah 9

Sumber : Pribadi

 Ubah Labelsed bold line menjadi 5

j) Langkah 10

 Setelah Labeled bold line sudah di ubah dari 20 ke 5, tampilan akan seperti

gambar di bawah.

Gambar 3.20 Langkah 10

Sumber : pribadi

 Sebelum dan sesudah Labeled Bold line di ubah , lihat gambar!

Before
After

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 53


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

Gambar 3.21 Kontur


Sumber : pribadi
3.7 Tampak Hasil Kontur Denah Pemetaan

Ketinggian daratan 750 >

Ketinggian daratan 500 > 750

Ketinggian daratan 300 > 500

Ketinggian daratan 200 > 300

Ketinggian daratan 100 > 200

Ketinggian daratan 0 > 100 m

Kedalaman laut 0 > 20 m

Kedalaman laut 20 > 50 m

Kedalaman laut 50 > 200 m

Kedalaman laut > 200 m

Gambar
3.22 Kontur Pemetaan

Sumber : Pribadi

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 54


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum kelompok II yang berlokasi di gedung lab teknik

sipil, diperoleh data pengukuran sebagaimana yang terlampir. Dari pengolahan

data hasil praktikum tersebut telah kami buat peta topografinya dan juga gambar

penampang melintang dan memanjang. Untuk data-data dan gambar dapat dilihat

pada lampiran.

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini ada dua yaitu Theodolit dan

Waterpass. Theodolit digunakan untuk mengukur besarnya sudut dan arah,

berguna untuk mengukur beda tinggi, data yang diproleh digunakan untuk

pembuatan gambar penampang melintang. Waterpass juga mempunyai prinsip

yang tidak jauh berbeda, kegunaan dari alat ini adalah untuk mengukur beda

tinggi antara dua titik atau lebih yang berbeda letaknya yang dapat ditentukan

dengan pembacaan benang atas, benang tengah, dan benang bawah.

Kesalahan-kesalahan dalam pembacaan yang tidak dapat dihindari masih terdapat

dalam melakukan praktikum ini, namun kesalahan-kesalahan tersebut masih dapat

di toleransi, kesalahan ini dapat disebabkan oleh :

Kesalahan/kekeliruan praktikum dalam membaca besar sudut dan bak meter, baik

pada ataupun pada total station. Kesalahan yang memang terdapat pada

instrumen. Medan yang berat.

Situasi alam yang tidak menentu seprti cuaca, iklim, dan sebagainya yang tidak

mendukung.

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 55


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

5.2 Saran-saran

a. Kami mengharapkan untuk saat-saat mendatang, kepada kelompok-

kelompok yang melakukan praktikum agar lebih teliti lagi dalam

melakukan pengukuran dilapangan.

b. Kami mengharapkan agar ada kerjasama yang baik ataupun teman-teman

dalam melakukan praktikum sehingga dapat selesai tepat waktu.

c. Hendaknya teman-teman dalam membuat laporan segera mungkin agar

data yang didapat tidak rusak atau hilang, dan sering-seringlah konsultasi

dengan pembimbing praktikum.

d. Dalam melaksanakan praktikum diharapkan agar sangat berhati-hati dalam

menggunakan instrumen.

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 56


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

DAFTAR PUSTAKA

Wongsotjitro, Soetomo.  1964.  Ilmu ukur tanah.  Kanisius.  Jakarta

Frick, heinz.  1979.  Ilmu Ukur Tanah.   Kanisius.  Jakarta.

http://wikipedia.com/ Diakses Pada Tanggal 12 November 2017 pukul 17.00 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ukur_tanah.

Sosrodarsono.  Suyono.  1983.  Pengukuran Topografi dan Teknik

Pemetaan. PT Pradnya Paramita.  Jakarta.

Darfis, Irwan 1995. Penuntun Praktikum ilmu ukur tanah. Faperta Universitas

Andalas . Padang

Gabungan Asisten Survey. 2006. Peyunjuk pelaksanaan praktikum ilmu Ukur

Tanah I , Fakultas Teknik Universitas Andalas. Padang

Anonim, 2007 Artikel http://geodesy.gd.itb.ac.id, 18 september 2008

Anonim, 2008 Artikel http://www.geodesy.com/yaslinus/masukgps.html

http://wwwcrayonpedia.org/mw

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 57


[LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN & SIG] KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 58

Anda mungkin juga menyukai