Anda di halaman 1dari 28

PT.

DAS PROFICO UTAMA PROFICO


UTAMA

LAPORAN KEGIATAN EXPLORASI

PERIODE APRIL 2022

KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA


IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP)
KECAMATAN MATARAMAN KABUPATEN BANJAR
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PT DAS PROFICO UTAMA


KATA PENGANTAR

Dokumen ini dibuat sebagai bentuk pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan explorasi yang dilakukan
oleh pihak PT DAS PROFICO UTAMA Profico Utama yang bergerak di bidang pertambangan batubara.
Laporan ini disusun dalam rangka pertanggungjawaban kegiatan explorasi secara data serta diharapkan
dapat memberikan gambaran terhadap kondisi dan situasi yang dilakukan proses explorasi secara real

Dalam laporan ini diuraikan secara rinci hasil kegiatan explorasi secara keseluruhan dengan bentuk
format laporan agar bisa dipelajari dan dimengerti secara jelas

Semoga laporan ini dapat memberikan informasi dan gambaran objektif tentang pelaksanaan explorasi
yang dilakukan oleh unit manajemen PT DAS PROFICO UTAMA Profico Utama. Tidak menutup diri bahwa
apa yang telah kami lakukan selama ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mohon segala
masukan demi perbaikan dan kemajuan dimasa yang akan datang khususnya didalam usaha pengelolaan
dan pemantauan lingkungan akan sangat kami harapkan.

Simpang Empat, April 2022

PT DAS PROFICO UTAMA Profico Utama

Dedy Prayogi

Manager Tambang

|i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................. v
1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 6
2. KONDISI UMUM ................................................................................................................. 8
3. PELAKSANAAN KEGIATAN EKPLORASI ............................................................................8
4. HASIL KEGIATAN EKSPLORASI .......................................................................................... 10
4. 1. DAERAH EKSPLORASI ..................................................................................... 10
4. 2. METODE EKSPLORASI ..................................................................................... 12
4. 3. TIMELINE PEMBORAN ..................................................................................... 14
4. 4. HASIL PENGEBORAN ....................................................................................... 21
4. 5. ANALISA HASIL PEMBORAN ......................................................................... 24
5. KESIMPULAN ................................................................................................................... 25
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 26

| ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Koordinat IUP PT. DAS PROFICO UTAMA


Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi
Tabel 3 Perlengkapan Pemboran
Tabel 4. Data Hasil Pemboran

| iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kesampaian Lokasi


Gambar 2 Peta Area Konsesi IUP PT. DAS Profico Utama
Gambar 3. Peta Rencana Bor Awal
Gambar 4. Peta Overlay Penyesuaian Rencana Bor
Gambar 5. Titik Pengeboran Tanggal 13 April 2022
Gambar 6. Titik Pengeboran Tanggal 14 April 2022
Gambar 7. Titik Pengeboran Tanggal 15 April 2022
Gambar 8. Titik Pengeboran Tanggal 16 April 2022
Gambar 9. Titik Pengeboran Tanggal 17 April 2022
Gambar 10. Titik Pengeboran Tanggal 18 April 2022
Gambar 11. Titik Pengeboran Tanggal 19 April 2022
Gambar 12. Titik Pengeboran Tanggal 20 April 2022
Gambar 13. Titik Pengeboran Tanggal 21 April 2022
Gambar 14. Peta Aktual Pengeboran

| iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Litologi Pemboran

|v
1. Latar Belakang

PT. DAS Profico Utama merupakan IUP Operasi Produksi yang merupakan
pengembangan dan peralihan dari CV. Busthomy yang merupakan IUP Explorasi untuk
mengoperasikan konsesi seluas 531 Hektar dimana dalam melakukan kegiatan
penambangan data yang dimiliki sangat terbatas sehingga berpotensi tidak dapat melakukan
perencanaan penambangan secara optimal, baik dari segi teknis maupun ekonomis
Secara administrasi pemerintahan, lokasi daerah penyelidikan berada pada kecamatan
Mataraman, kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan pertambangan PT. DAS
PROFICO UTAMA merupakan IUP Operasi Produksi dengan koordinat berdasarkan tabel dan
gambar berikut :
Tabel 1 Koordinat IUP PT. DAS PROFICO UTAMA

Dari data koordinat sebagaimana tabel di atas, maka akan didapatkan peta lokasi
kesampaian daerah dengan rute tempuh sekitar 1 jam sejauh 39 km menggunakan jalur darat yang
dimulai dari kota Banjarbaru sebagaimana pada gambar 1.1. berikut :

|6
Gambar 1 Peta Kesampaian Lokasi
Administrasi IUP sebagaimana gambar 1 berisikan informasi mengenai batas-batas beserta luas
desa yang terdiri dari 6 desa, yaitu :
1. Bawahan Seberang = 178,28 ha
2. Tanah Abang =265,29 Ha
3. Tanah Intan = 44,09 Ha
4. Takuti = 41,96 Ha
5. Bawah Selan = 5,52 Ha
6. Bawahan Pasar = 1, 47 Ha
Pelaksanaan kegiatan eksplorasi ini diharapkan untuk mendapatkan kelengkapan data
keadaan endapan batu bara yang mencakup lokasi singkapan, jurus, dan kemiringan lapisan
batubara, ketebalan serta kondisi geologinya guna memaksimalkan potensi cadangan batubara.
Di sisi lain, tujuan dari dibuatnya dokumen eksplorasi ini selain untuk melokalisir daerah-
daerah yang memperlihatkan adanya indikasi batubara yang masih memungkinkan untuk lebih
dikembangkan, juga sebagai salah satu dasar untuk pembuatan/revisi dokumen studi kelayakan
serta memvalidasi ketersediaan batubara di lokasi IUP PT. DAS Profico Utama

|7
2. Kondisi Umum
Lokasi IUP PT. DAS Profico Utama secara kondisi aktual merupakan lokasi yang sudah
terbuka bekas dilakukannya kegiatan penambangan sebelumnya dan berada di area konsesi HGU
PT.Perkebunan Nusantara XIII yang dioperasikan oleh PT. Mitra Agro Semesta (PT. MAS) dan
berada pada Area Penggunaan Lain (APL) sebagaimana pada gambar 1.2 berikut :

Gambar 2 Peta Area Konsesi IUP PT. DAS Profico Utama

Morfologi daerah kegiatan termasuk dalam kategori perbukitan bergelombang rendah,


dimana ketinggian berkisar antara 20 – 50 M di atas permukaan laut. Alur-alur sungai yang ada
di daerah penyelidikan membentuk pola aliran subdendritik yang sebagian bermuara ke Sungai
Raya yang merupakan salah satu anak sungai Riam Kiwa.
Kondisi lokasi saat ini didominasi kegiatan PT. MAS yang melakukan kegiatan bajak dan
planting tanaman dengan mayoritas jenis jagung khusus pakan ternak beserta beberapa varian
tanaman karet dan persawahan di lokasi kegiatan pengeboran.

3. Pelaksanan Kegiatan Explorasi


Adapun total waktu yang diperlukan bagi tim untuk melaksanakan kegiatan eksplorasi
beserta penyusunan laporan PT. DAS PROFICO UTAMA dapat dilihat dengan uraian kegiatan
sebagaimana di dalam tabel berikut ini :

|8
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi lanjutan yang dilakukan dalam rangka penyelidikan ini, dilaksanakan
di bawah manajemen PT. DAS PROFICO UTAMA, dimana tim yang digunakan adalah tim
internal perusahaan dengan menggunakan jasa konsultan geologist yang memiliki kompetensi
yang sesuai dengan bidang geologi dan pemboran.
Kegiatan eksplorasi lanjutan yang dilaksanakan oleh tim diawali dengan penyelidikan
literatur, penyelidikan singkapan kemudian dilakukan rangkaian kegiatan lainnya yaitu pemetaan
rencana kerja dan pemboran
Pemboran yang dilaksanakan pada tahap pertama adalah pemboran open hole
menggunakan alat jacro untuk mendapatkan data ketebalan tanah penutup dan arah penyebaran
batubara. Serta susunan litologi di daerah eksplorasi dengan variasi jarak antara 20 meter antar
titik dan 20 meter kedalaman lubang bor serta beberapa kondisi yang menyesuaikan kegiatan
pengeboran.

|9
Peralatan yang digunakan dalam mendukung kegiatan eksplorasi lanjutan adalah sebagai berikut
:
Tabel 3 Perlengkapan Pemboran
No Nama Peralatan Jumlah
1 Jacro 175 3 Set
2 Pipa Rod 210 Batang
3 Pompa Alkon 3 Unit
4 Selang 1000 m
5 Kunci-kunci 3 Set
6 Peralatan Pendukung 3 Set
7 GPS 1 Pcs

4. Hasil Kegiatan Explorasi


4.1.Daerah Explorasi
Rencana Lokasi penyelidikan dilakukan di area barat daya di dalam IUP PT. DAS Profico
Utama, sekitaran area tersebut terdiri dari lokasi lahan perkebunan, sekitaran area jagung, lahan
pertanian dan rawa dengan rencana awal sebanyak 75 titik pengeboran

Gambar 3. Peta Rencana Bor Awal

| 10
Gambar 4. Peta Overlay Penyesuaian Rencana Bor
Rencana kegiatan explorasi mengalami perubahan disebabkan karena masalah penolakan dan
permintaan kompensasi tinggi oleh masyarakat di rencana lahan bor berupa lahan pertanian
(sawah), lahan karet produktif dan jalan masyarakat serta terjadi beberapa perubahan struktur
batuan sehingga titik pengeboran berubah sebagai berikut :
a. Dari titik bor bermula dari titik DB01 sampai dengan DB37 dengan lithologi batuan dengan
beberapa perubahan pola dan pada titik DB01, DB02, DB03, DB07 dan DB08 ketemu
batubara dengan variasi ketebalan dari 0.2 meter sampai dengan ketebalan 1.45 meter. Pada
titik DB36 dan DB37 terindikasi material pembawa limestone/gamping (batu kapur)
ditambah area pengeboran selanjutnya di area sawah dan warga meminta kompensasi senilai
Rp. 2.000.000,- per titik lubang sehingga dilakukan moving ke area lain
b. Pengeboran lanjutan dilakukan di titik DB08A, DB08B, DB08C untuk melakukan pengikatan
batuan untuk memastikan arah dan ketebalan batuan kemudian dilakukan pengeboran pada
DB39 dan DB40 dikarenakan adanya informasi singkapan batubara disekitar lokasi tersebut
serta sebagai acuan data dan analisa selanjutnya penyebaran batubara seperti perubahan
formasi batuan yang terendap akibat adanya limestone
c. Pengeboran dilanjutkan di DB41

| 11
4.2 Metode Explorasi
Pengeboran dilakukan secara vertikal sesuai dengan skema “bor acak” menggunakan metode
open hole dengan jarak 20 meter antar titik dengan kedalaman rata-rata 20 meter dan
menyesuaikan kondisi aktual di lapangan dengan memotong arah strike sehingga
memungkinkan terbacanya semua data dan potensial batubara yang akan muncul. apabila
terdapat batubara lebih dari 1 (satu) meter maka dilakukan dengan menggunakan titik ikat di
arah strike batubara yang ditemukan batuannya

4.3 TIMELINE PEMBORAN

1. Hari Rabu tanggal 13 April 2022 pengeboran dilakukan menggunakan Jacro 175 Rig 1
dioperasikan Ramli. dengan kedalaman 50 meter. Litologi titik tersebut dijumpai di
kedalaman 8.1m berupa Coal dengan ketebalan 0.8m dan didominasi oleh Batupasir. Begitu
juga dengan titik selanjutnya DB02 dengan kedalaman 30m dan DB03 yang terdapat sisipan
Coal.

Gambar 5. Titik Pengeboran Tanggal 13 April 2022

2. Hari Kamis tanggal 14 April 2022. Pengeboran dilanjut oleh Rig1 dengan titik pengeboran
DB04 dengan total kedalaman 20m, DB05 dengan total kedalaman 20m, dan DB07 dengan
total kedalaman 30m dikarenakan pada kedalaman 20.10m dijumpai batubara dengan
ketebalan 1.40m. pengeboran mendapatkan tambahan bantuan 1 unit Jacro 175 (Rig 2) yang

| 12
dioperasikan oleh operator Aan. Dan langsung ditaruh di titik pengeboran DB08. Di DB08
dijumpai Coal dikedalaman 8m dengan ketebalan 1.45m. dan DB07 merupakan Downdip dari
DB08 yang diperkuat dari hasil pengeboran DB07 (coal di kedalaman 20.10 m), perlu diingat
plan pengeboran dengan jarak 20m dan kedalaman 20m. Rig 2 lanjut pengeboran ke titik
DB09 dengan total kedalaman 20m.

Gambar 6. Titik Pengeboran Tanggal 14 April 2022

3. Hari Jumat tanggal 15 April 2022. Jacro 175 Rig 3 yang dioperasikan oleh Aldi tiba di lokasi
pengeboran, titik DB11 total kedalaman 20m, DB12 total kedalaman 20m, dan DB13 total
kedalaman 20m. Sedangkan Rig 1 dilakukan pengeboran di Titik DB14 dengan total
kedalaman 20m, dan Rig 2 di titik DB10 dan DB15 total kedalaman masing-masing 20m.

| 13
Gambar 7. Titik Pengeboran Tanggal 15 April 2022

4. Hari Sabtu tanggal 16 April 2022. Rig 1 melakukan pengeboran di titik DB17, DB20, DB23,
DB26 dengan masing-masing kedalaman 20m. Rig 2 melakukan pengeboran di titik DB18,
DB21, DB24, DB27 dengan masing-masing kedalaman 20m. Rig 3 melakukan pengeboran
di titik DB16, DB19, DB22, DB25, DB28 dengan masing-masing total kedalaman 20m.
Litologi daerah berupa batuanpasir.

| 14
Gambar 8. Titik Pengeboran Tanggal 16 April 2022

5. Hari Minggu tanggal 17 April 2022, Rig 1 melakukan pengeboran di titik DB29 dengan total
kedalaman 20m, kemudian melakukan pengeboran pengikat untuk titik DB08 dan DB07.
Jarak dari titik DB29 ke titik pengikat DB08A adalah 600m. Pengeboran di Titik DB08A
dengan total kedalaman 20m. Dengan litologi tidak lagi berupa batuanpasir, lebih
mendominasi batuan lanau. Rig 2 melakukan pengeboran di titik DB30, DB32, DB34 total
kedalaman masing-masing titik adalah 20m. Rig 3 melakukan pengeboran di titik DB31,
DB33, DB35 dengan total kedalaman masing-masing titik adalah 20m. Litologi daerah berupa
batuanpasir.

| 15
Gambar 9. Titik Pengeboran Tanggal 17 April 2022

6. Hari Senin tanggal 18 April 2022, Rig 1 melakukan pengeboran di titik DB08B dengan
kedalaman 8m ditemukan batubara dengan tebal 0.40 m (Cropline) dan DB08C ditemukan
batubara dikedalaman 14m dengan ketebalan batubara 1.00 m. Dan dilanjut moving ke titik
DB41 sejauh 600m. Rig 2 melakukan pengeboran di titik DB38 dengan total kedalaman 20m,
formasi batuan titik DB36 ditemukan batuan gamping (limestone). Rig 3 melakukan
pengeboran di titik DB37 dengan total kedalaman 20m, formasi batuan titik DB37 ditemukan
batuan gamping (limestone). Sehingga dipastikan daerah tersebut tidak ada batubara dan
memanjang ke selatan dan timur . Maka dipindah titik bor menuju ke arah tenggara IUP
karena memungkinkan untuk dibor dan sebagai data acuan, perlanjutan pencarian batubara.
Jarak moving menuju titik DB39 dan DB40 sekitar 900m. Dilakukan permboran di daerah
tersebut dikarenakan untuk data acuan, analisa data penyebaran batubara seperti perubahan
formasi batuan yang terendapkan akibat adanya limestone termasuk adanya informasi
mengenai batubara disekitar itu. Rig 2 melakukan pemboran di titik DB39 dengan total
kedalaman 20m. Formasi batuan berubah lebih dominan batuanlumpur.

| 16
Gambar 10. Titik Pengeboran Tanggal 18 April 2022

7. Hari selasa tanggal 19 April 2022, Rig 1 melakukan pemboran di titik DB41, DB44, DB47,
DB50, DB53 dengan masing-masing total kedalaman 20m. Rig 2 melakukan pemboran di
titik DB42, DB45, DB48, DB51, DB54 dengan masing-masing total kedalaman 20m. Rig 3
melakukan pemboran di titik DB43, DB46, DB49, DB52 dengan total kedalaman 20m.
Formasi batuan lebih dominan batuanlumpur. Pemboran dilakukan lebih rapat untuk
pencarian batubara.

| 17
\
Gambar 11. Titik Pengeboran Tanggal 19 April 2022

8. Hari Rabu tanggal 20 April 2022, Ketiga Rig melakukan moving menuju tenggara dari titik
DB54 karena untuk ke utara ataupun titik perlanjutan titik berikutnya 20m tidak
diperbolehkan untuk melakukan permboran. Rig 1 melakukan pemboran di titik DB55, DB56,
dan DB57. Dengan total kedalaman masing-masing 20m. Rig 1 finish pemboran karena total
kedalaman pemboran 510m dan dibagi untuk kedua Rig lainya yang belum mencapai 500m.
Rig 2 melanjutkan pemboran di titik DB58, DB60, DB62, DB64. Dengan total kedalaman
masing-masing titik 20m. Rig 3 melanjutkan pemboran di titik DB59, DB61, DB63 dengan
total kedalaman masing-masing titik 20m.

| 18
Gambar 12. Titik Pengeboran Tanggal 20 April 2022

9. Hari Kamis tanggal 21 April 2022, Rig 2 melakukan pemboran di titik DB66, DB67, DB68
dengan masing-masing total kedalaman di tiap titiknya adalah 20m. Rig 2 Finish dengan total
kedalaman 493m. Rig 3 melakukan pemboran di titik DB65, DB69, DB70, DB71, DB72
dengan total kedalaman masing-masing di tiap titiknya adalah 20m. Rig 3 finish dengan total
kedalaman 500m. Formasi batuan di titik ini dominan batuanpasir. Dari DB65 sampai DB72
dapat dilihat bahwa batuanpasir menerus dari DB39 menuju selatan. Maka dapat disimpulkan
penyebaran batubara di IUP DAS adalah menuju timur.

| 19
Gambar 13. Titik Pengeboran Tanggal 21 April 2022

Gambar 14. Peta Aktual Pengeboran

| 20
4.4 Hasil Pengeboran
Data hasil pengeboran terlampir seperti tabel di bawah ini :
Tabel 4. Data Hasil Pengeboran

Hole_ID Easting Northing Elevasi Total Depth From To Thick Seam Litho
DB01 273655,000 9634829,000 15,817 50,000 7,30 8,10 0,80 6A CO
DB02 273682,000 9634811,000 15,747 30,000 15,60 15,80 0,20 6B CO
DB03 273701,000 9634799,000 15,666 20,000 9,00 9,05 0,05 6B CO
DB04 273712,000 9634785,000 15,620 20,000 0,50 0,50 0,00 W "
DB05 273730,000 9634774,000 15,520 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB07 273741,000 9634728,000 15,687 30,000 20,10 21,50 1,40 7 CO
DB08 273747,000 9634707,000 15,902 33,000 8,00 9,45 1,45 7 CO
DB08A 273466,000 9634149,000 29,280 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB08B 273405,000 9634342,000 24,397 20,000 10,00 10,40 0,40 7 CO
DB08C 273402,000 9634357,000 24,088 20,000 14,00 15,00 1,00 7 CO
DB09 273773,000 9634688,000 15,902 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB10 273782,000 9634677,000 15,955 20,000 3,50 3,50 0,00 W "
DB11 273785,000 9634656,000 16,129 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB12 273785,000 9634632,000 16,316 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB13 273787,000 9634613,000 16,413 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB14 273803,000 9634606,000 15,978 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB15 273829,000 9634603,000 15,280 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB16 273849,000 9634592,000 14,773 20,000 4,00 4,00 0,00 W "
DB17 273866,000 9634589,000 14,308 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB18 273878,000 9634589,000 13,921 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB19 273896,000 9634589,000 13,810 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB20 273920,000 9634578,000 13,791 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB21 273958,000 9634598,000 13,575 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB22 273978,000 9634585,000 13,583 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB23 273999,000 9634574,000 13,574 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB24 274022,000 9634560,000 13,581 20,000 4,00 4,00 0,00 W "
DB25 274040,000 9634549,000 13,590 20,000 4,00 4,00 0,00 W "
DB26 274066,000 9634536,000 13,629 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB27 274086,000 9634524,000 13,686 20,000 4,50 4,50 0,00 W "
DB28 274107,000 9634518,000 13,716 20,000 4,00 4,00 0,00 W "
DB29 274130,000 9634512,000 13,737 20,000 1,50 1,50 0,00 W "
DB30 274151,000 9634508,000 13,716 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB31 274174,000 9634503,000 13,655 20,000 1,00 1,00 0,00 W "
DB32 274200,000 9634496,000 13,518 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB33 274218,000 9634493,000 13,411 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB34 274243,000 9634485,000 13,196 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB35 274265,000 9634481,000 12,944 20,000 4,00 4,00 0,00 W "
DB36 274285,000 9634476,000 12,649 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB37 274306,000 9634466,000 12,245 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB39 273490,000 9634102,000 29,579 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB40 273511,000 9634081,000 29,277 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB41 273762,000 9633927,000 19,018 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB42 273711,000 9633861,000 19,533 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB43 273718,000 9633840,000 19,395 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB44 273685,000 9633790,000 21,030 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB45 273705,000 9633770,000 20,813 20,000 3,00 3,00 0,00 W "

| 21
Hole_ID Easting Northing Elevasi Total Depth From To Thick Seam Litho
DB46 273720,000 9633734,000 20,838 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB47 273875,000 9633641,000 18,882 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB48 273924,000 9633747,000 18,424 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB49 273975,000 9633746,000 18,181 20,000 1,50 1,50 0,00 W "
DB50 274031,000 9633781,000 16,473 20,000 4,00 4,00 0,00 W "
DB51 274080,000 9633811,000 14,643 20,000 1,00 1,00 0,00 W "
DB52 274132,000 9633816,000 13,980 20,000 1,00 1,00 0,00 W "
DB53 274185,000 9633848,000 13,708 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB54 274236,000 9633816,000 13,343 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB55 273722,000 9633413,000 17,900 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB56 273733,000 9633357,000 16,522 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB57 273751,000 9633340,000 16,126 20,000 4,50 4,50 0,00 W "
DB58 273792,000 9633309,000 16,699 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB59 273800,000 9633290,000 16,703 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB60 273806,000 9633264,000 16,353 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB61 273824,000 9633243,000 16,564 20,000 1,00 1,00 0,00 W "
DB62 273847,000 9633227,000 17,457 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB63 273876,000 9633194,000 18,377 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB64 273939,000 9633155,000 16,337 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB65 273966,000 9633131,000 14,984 20,000 1,00 1,00 0,00 W "
DB66 273975,000 9633111,000 14,306 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB67 273996,000 9633100,000 14,005 20,000 1,00 1,00 0,00 W "
DB68 274012,000 9633079,000 13,633 20,000 2,00 2,00 0,00 W "
DB69 274001,000 9633044,000 12,890 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB70 274030,000 9633029,000 13,328 20,000 3,00 3,00 0,00 W "
DB71 274035,000 9633002,000 13,437 20,000 5,00 5,00 0,00 W "
DB72 274054,000 9632981,000 13,934 20,000 3,00 3,00 0,00 W "

4.5 ANALISA HASIL PEMBORAN DI IUP DAS

Pada hari rabu tanggal 13 April 2022, dilakukan kegiatan pengeboran di mulai dari area yang
telah direncanakan di titik DB01 oleh Jacro 175 Rig 1 yang dioperasikan operator Ramli dengan
kedalaman 50 meter. Litologi titik tersebut dijumpai di kedalaman 8.1m berupa Coal dengan ketebalan
0.8m dan didominasi oleh Batupasir. Begitu juga dengan titik selanjutnya DB02 dan DB03 yang terdapat
sisipan Coal.

Pada hari berikutnya tanggal 14 April 2022, pengeboran mendapatkan tambahan bantuan 1 unit
Jacro 175 (Rig 2) yang dioperasikan oleh operator Aan. Dan langsung ditaruh di titik pengeboran DB08.
Di DB08 dijumpai Coal dikedalaman 8m dengan ketebalan 1.45m. dan DB07 merupakan Downdip dari
DB08 yang diperkuat dari hasil pengeboran DB07 (coal di kedalaman 20.10 m), perlu diingat plan
pengeboran dengan jarak 20m dan kedalaman 20m, hal ini untuk mendapatkan updip dan downdip dari

| 22
batubara. Dan meminimalkan miss, apabila salah satu titik dari tiga titik maka dapat dilihat dari salah
satu titik tersebut.

Pemilihan tempat pengeboran dimulai dari titik tengah karena :

1. Daerah tengah yang dapat mengikat semua IUP DAS


2. Kemudahan dalam akses baik dari daerah yang bebas dari lahan jagung maupun lahan yang
bermasalah lainnya.
3. Ketersediaan sumber air untuk Rilay dan cooling pengeboran. Dapat dilihat bahwa apabila
mengambil daerah atas sangat jauh untuk sumber air.

Pada hari berikutnya tanggal 15 April 2022, pengeboran mendapatkan tambahan bantuan 1 unit Jacro
175 (Rig 3) yang diperasikan oleh operator Aldi. Dari DB07 sampai DB11 masih tiidak didominasi
Batupasir. Dari DB12 sampai DB37 geologi daerah lebih didominasi Batuanpasir, hal ini dapat dilihat
dari adanya bekas kegiatan pendulangan dan diakhiri oleh limestone (batuan gamping). Dalam formasi
warukin daerah yang didominasi oleh batuanpasir maka terjadi batuan tudung dan cebakan. Batuan
tudung yaitu pencekungan yang dapat menghambat panas bumi sehingga tidak terjadi Carbonisasi pada
proses peatifikasi atau coalifikasi. Perlu diingat dalam proses terbentuknya Coal yaitu sungai ataupun
rawa-rawa yang tertimbun pepohonan pada zaman purba dulu. Dan terus terbentuk gunung-gunung dan
lembah pada zaman sekarang. Sehingga strike batubara merupakan bekas sungai dan rawa yang menerus,
oleh karenanya tahap awal eksplorasi adalah mencari sungai, biasanya dijumpai Outcrop (singkapan)
batubara. Pembentukan batubara diperlukan Heatifikasi (panas bumi) untuk membentuk Carbon, akan
tetapi batuanpasir menghambat terbentuknya Coal. Miosen lebih muda dibanding formasi Tanjung.

Batuanpasir biasanya berupa cebakan yaitu tempat mengendapnya mineral-mineral lainnya. Dari
kasus yang sering terjadi, batuan gamping membuat hilang jalur batuan atau membelokkan jalur batuan
termasuk Coal. Daerah batuan gamping dahulu merupakan laut yang kemudian mengalami proses
pengangkatan menjadi daratan sehingga tidak terbnetuk batubara. Umumnya ditandai dengan tersebarnya
lapisan batuanpasir. Dari titik pengeboran yang dimulai dari DB65 sampai DB72 yang merupakan
daerah-daerah pinggir sawah ataupun terdekat daerah sawah di dominasi batuanpasir, Daerah tenggara
IUP DAS merupakan formasi baru. Dan Selatan IUP DAS dapat dipastikan tidak ada batubara.

Jacro Rig 1 setelah pengeboran DB27 dimovingkan ke tenggara IUP untuk mendapatkan titik
pengikat dari DB08 dan DB07. Pemilihan tempat dilakukan karena kemudahan akses yang seperti

| 23
dicantumkan di atas, tidak di daerah lahan jagung, dan akses sumber air ataupun daerah –daerah
bermasalah lainnya. Setelah pengeboran DB37 yang dijumpai Batuan Gamping maka pengeboran semua
dipindah ke titik terdekat dari Rig 1. Pemilihan dilakukan karena alasan yang telah disebut di atas.
Pengeboran Rig 2 dan Rig 3 dimulai di titik DB39 dan DB40 karena informasi mengenai adanya batubara
disekitar. Daerah DB39 dan DB40 dari hasil pengeboran dapat diketahui bahwa formasi berbeda dengan
sejalur di atasnya karena lebih didominasi Batuan lumpur atau lanau. Perlu diketahui batuanlumpur lebih
erat terhadap batubara, sedangkan pada Miosen daerah batuanpasir, batubara hanya sebagai sisipan.

Perubahan arah strike dapat dilihat pada titik pengikat DB08B yang mulai mengalami perubahan.
Titik pengikat DB08A untuk melakukan pembuktian apakah daerah tenggara IUP DAS masih berupa
batuanpasir. Dapat dipastikan bagian utara dari DB39 merupakan daerah batuanpasir dan tinggi.
Pemilihan titik dari DB39 sampai DB75 mengikuti perubahan arah strike. Pengeboran setelah DB39
tidak dapat sesuai Plan dengan jarak 20m dikarenakan lahan berkaret yang susah mendapat izin
pengeboran dan kompensasi pengeboran yang mencapai Rp 250.000,- - Rp 300.000,-. Kasusnya sering
terjadi hari ini pemilik lahan mengratiskan pemboran tetapi esok harinya meminta uang kompensasi
pengeboran.

5. KESIMPULAN
1. Secara litologis dan hasil pengeboran, Sebaran Batubara di IUP DAS formasi warukin sebaran
batubara kombinasi persilangan batu lempung dan batu lumpur. Bagian tengah IUP DAS
sampai ke Timur DAS bersifat gampingan yang diendapkan dalam lingkungan susut laut yang
berangsur menjadi lingkungan darat. Sebaran Batubara mengarah ke arah Barat DAS. Dan
Bagian Tenggara DAS merupakan formasi baru dari endapan warukin.
2. Bagian tengah IUP DAS terdapat sebaran batuan pasir yang memanjang dapat dilihat dari
hasil pengeboran dari DB13 sampai DB37 yang terbentuk limestone atau batuan gamping.
Bagian timur merupakan perpanjangan dari batuanpasir. Bagian atas IUP merupakan daerah
yang tinggi dan merupakan penyebaran dari batuan pasir sehingga dapat dipastikan batubara
di sana hanya sebuah sisipan saja.
3. Batubara di IUP DAS terendapkan ke bagian barat

| 24
| 25
| 26
| 27

Anda mungkin juga menyukai