Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Modifikasi perilaku adalah penerapan teknik yang terbukti secara empiris untuk
memperbaiki perilaku, seperti mengubah perilaku dan respons seseorang terhadap
rangsangan melalui penguatan positif dan negatif dari perilaku adaptif dan/atau
mengurangi perilaku maladaptif melalui kepunahan, hukuman dan/atau terapi. Dua
istilah terkait adalah terapi perilaku dan analisis perilaku terapan. Beberapa penulis,
menekankan akar empiris dari perubahan perilaku, menganggapnya lebih luas dan
memasukkan dua kategori tambahan dari metode perubahan perilaku. Karena teknik
yang berasal dari psikologi perilaku cenderung paling efektif untuk mengubah
perilaku, kebanyakan terapis menganggap perubahan perilaku, bersama dengan terapi
perilaku terapan dan analisis perilaku, menjadi dasar behaviorisme.
Terapi dan konseling hanya efektif bila perilaku yang akan diubah dipahami dalam
konteks tertentu. Proses memahami perilaku dalam konteks disebut penilaian perilaku
fungsional. Salah satu metode yang paling sederhana namun paling efektif untuk
mengevaluasi perilaku fungsional disebut pendekatan "ABC", yang melibatkan
pengamatan anteseden, perilaku, dan konsekuensi. Dengan kata lain: "Apa yang
terjadi tepat sebelum perilaku?", "Seperti apa perilaku itu?" dan "Apa yang terjadi
segera setelah perilaku tersebut?" Setelah pengamatan yang cukup dilakukan, data
dianalisis dan pola diidentifikasi. Jika ada kondisi dan/atau konsekuensi yang
konsisten, intervensi harus bertujuan untuk memperkuat atau menurunkan perilaku
sasaran. Metode ini inti untuk mendukung perilaku positif siswa di pendidikan dasar
dan luar biasa. Pengubah perilaku suka menggunakan berbagai teknik demonstrasi.
Kerjasama dengan klien meningkatkan efektivitas pengobatan. Penilaian perilaku
fungsional membentuk inti dari analisis perilaku terapan dan dengan demikian
membentuk inti dari modifikasi perilaku
Sejarah penilaian perilaku terkait erat dengan behaviorisme sebagai paradigma
psikologi ilmiah dan aplikasi terapeutiknya. Oleh karena itu, penilaian perilaku
dimulai ketika perilaku manusia yang kompleks pertama kali diakui sebagai subjek
studi ilmiah. Empat periode utama telah diidentifikasi sejak tahun 1960-an. Mengenai
jenis penilaian perilaku, tujuan utamanya adalah modifikasi perilaku. Penilaian
perilaku memeriksa dan mengukur banyak komponen perilaku untuk menentukan
mengapa perilaku tertentu terjadi dan apa yang menyebabkan perilaku itu. Ini akan
terdiri dari perilaku terbuka, perasaan, kognisi, dan variabel yang mengaturnya, yang
mungkin berasal dari dalam atau luar individu. Penilaian perilaku berfokus pada apa
yang dilakukan seseorang daripada apa yang dimiliki atau dimiliki seseorang.
Dinyatakan pula bahwa penilaian perilaku lebih merupakan kegiatan eksperimen
yang mencoba menentukan rentang proses yang digunakan untuk memahami anak-
anak, orang dewasa, kelompok, dan sebagainya. Konsep ini menekankan paradigma
penilaian pemecahan masalah pengujian hipotesis untuk mengidentifikasi opsi
intervensi yang efektif untuk memperbaiki gangguan perilaku yang
teridentifikasi.Landasan teoretis dari gagasan penilaian perilaku di atas berasal dari
interaksi antara pembelajaran sebelumnya seseorang dan konteks eksternal dan
organisme di mana orang tersebut bekerja. Lingkungan di mana perilaku terjadi
sangat penting, dan konstitusi biologis serta fungsi fisiologis individu membantu
mereka dalam beradaptasi dan merespons lingkungan mereka. Mengevaluasi perilaku
memerlukan pemeriksaan terhadap individu, lingkungan, dan hubungan antara
keduanya. Dalam pengertian ini, setting mengacu pada faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi terjadinya atau tidak terjadinya perilaku. Kondisi lingkungan terkait
dengan kejadian yang terjadi segera dan jauh sebelum dan sesudah perilaku. Oleh
karenanya pentingnya untuk mengenali lebih lanjut tentang penilaian perilaku.
Dengan melakukan analisis fungsional, seseorang baik dokter, konselor atau guru
dapat memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang lingkungan dan alasan
perilaku. Penting juga untuk dicatat bahwa penilaian perilaku adalah proses yang
berkelanjutan di semua tahap pengobatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Penilaian Perilaku?
2. Apa fungsi dari Penilaian Perilaku?
3. Apa saja jenis-jenis Penilaian Perilaku?
4. Bagaimana proses atau tata cara dalam Penilaian Perilaku?
5. Apa keuntungan dari Penilaian Perilaku?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Penilaian Perilaku
2. Untuk mengetahui jenis dari Penilaian Perilaku.
3. Untuk mengetahui cara atau tahapan dalam Penilaian Perilaku.

D. Manfaat
1. Teoritis
Secara tertulis di dalam makalah ini diharapkan menjadi sumber ilmu dan
bahan kajian ilmiah yang akan terus digunakan sebagai pembelajaran yang
berkaitan dengan Penilaian Perilaku.
2. Praktis
Setelah menjadi sumber ilmu secara teoritis, makalah ini diharapakan menjadi
pegangan untuk terjun ke lapangan dalam membantu setiap permasalahan yang
ada di sekolah maupun kehidupan sosial.

Anda mungkin juga menyukai