Anda di halaman 1dari 4

RESUME MODIFIKASI PERILAKU

“ kelompok 1(sejarah dan metode penelitian dengan modifikasi perilaku) ”

DISUSUN OLEH

Hamidah Azzahra
A1I021017
VI. A

DOSEN PENGAMPU :

Mona Ardina,S.Psi.M.Si

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERISTAS BENGKULU

2024/2025
Sejarah Dan Metode Penelitian Dengan Modifikasi Perilaku

A. Pengertian Modifikasi Perilaku


Modifikasi perilaku merupakan upaya, proses, atau tindakan untuk mengubah perilaku
dengan menerapkan prinsip-prinsip belajar yang teruji secara sistematis untuk mengubah
perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif.
Menurut pandangan behavioristik, modifikasi perilaku dapat diartikan sebagai
penggunaan secara sistematik teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan
perubahan frekuensi perilaku tertentu dengan mengontrol lingkungan perilaku tersebut.
Apabila teknik kondisioning dilakukan secara ketat dengan memfokuskan pada stimulus,
respon, dan akibat konsekuensi diharapkan dapat membentuk perilaku baru yang
diharapkan sesuai dengan tujuan.
Modifikasi perilaku merupakan penerapan prinsip-prinsip belajar yang telah teruji
secara eksperimental untuk mengubah perilaku yang maladaptif, kebiasaan-kebiasaan
yang tidak adaptif dilemahkan dan dihilangkan, dan perilaku adaptif dimunculkan dan
dikukuhkan. Konsep modifikasi perilaku menurut Eysenk adalah usaha mengubah
perilaku dan emosi manusia dengan cara yang menguntungkan berdasarkan
hukumhukum teori modern proses belajar. Sedangkan Powers dan Osborn
mendefinisikan modifikasi perilaku sebagai penggunaan secara sistematis teknik
kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi perilaku sosial
tertentu atau tindakan mengontrol lingkungan perilaku tersebut. Mengacu pada definisi
modifikasi perilaku maka menekankan pada penerapan teori dan hukum belajar. Ketika
teknik kondisioning diterapkan secara ketat, stimulus didefinisikan secara objektif,
respon dan akibat.
(konsekuensi) dicatat secara tepat dan cermat maka dapat mengubah perilaku sehingga
disebut dengan modifikasi perilaku.
B. Karakteristik Modifikasi Perilaku Karakteristik modifikasi perilaku, yaitu
 Memberikan penekanan yang kuat dalam mendefinisikan masalah berdasarkan
perilaku yang dapat diukur dengan cara tertentu.
 Modifikasi perilaku merupakan prosedur dan teknik penanganan caracara
mengubah lingkungan individu untuk membantu berfungsi secara penuh.
 Modifikasi perilaku merupakan metode dan alasan yang dapat dideskripsikan
secara tepat dan detail.
 Modifikasi perilaku merupakan teknik modifikasi perilaku yang sering kali dapat
langsung diaplikasikan individu dalam kehidupan sehari-hari.
 Modifikasi perilaku merupakan teknik dan prosedur yang dikembangkan dari riset
dasar dan terapan dan prinsip-prinsip pengkondisian operan dan pengkondisian
Pavlovian.
 Modifikasi perilaku menekankan pembuktian ilmiah bahwa intervensi atau
penanganan tertentu terhadap perilaku harus menghasilkan perubahan perilaku
yang terukur.
 Modifikasi perilaku memberikan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak
yang terlibat dalam program modifikasi perilaku
C. Karakteristik Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku adalah kegiatan yang sekarang ini sebagian besar diaplikasikan
pada perilaku manusia seperti dalam proses pengajaran, pendidikan jasmani, kesehatan,
dan kesejahteraan manusia. Oleh karena itu dalam melakukan praktek modifikasi
perilaku harus memperhatikan prinsip dan etika modifikasi perilaku. Berikut ini adalah
karakteristik modifikasi perilaku: Fokus pada perilaku. Prosedur modifikasi perilaku
didesain untuk mengubah perilaku, bukan karakteistik pribadi atau sifat. Di dalam
modifikasi perilaku, perilaku yang akan dimodifikasi disebut sebagai perilaku targat
(target behavior). Ada dua bentuk target perilaku dalam modifikasi perilaku:
= Behavioral exceses adalah perilaku target yang negatif (tidak layak) yang ingin
dikurangi frekuensi, durasi, atau intensitasnya, contohnya: perilaku merokok.
= Behavioral deficit adalah aladah target perilaku yang positif (lanyak) yang ingin
ditingkatkan frekuensi, durasi, atau intensitasnya, contohnya: perilaku gemar membaca.

D. Fungsi

Modifikasi perilaku dapat menilai dan memperbaiki perilaku individu baik yang dapat
diamati maupun yang tidak dapat diamati. Hal tersebut berfungsi dalam peningkatan
potensi individu. Modifikasi perilaku umumnya digunakan sebagai pendekatan dalam
memunculkan suatu perilaku baru atau memperkuat perilaku yang telah ada tetapi
sifatnya lemah. Selain itu, modikasi perilaku juga berfungsi mengurangi perilaku yang
berlebihan dan menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan.

E. Sejarah Modifikasi Perilaku


sejarah modifikasi perilaku anak dimulai pada tahun 1920-an dengan karya-karya
awal dari psikolog John B. Watson. Ia mengembangkan teori perilaku yang menekankan
bahwa perilaku anak dipengaruhi oleh pengalaman belajar dan lingkungan eksternal.
Watson percaya bahwa perilaku dapat diubah melalui kondisioning klasik dan operant.
Pada tahun 1930-an, psikolog Burrhus Frederic Skinner mengembangkan konsep
operant conditioning yang menjadi dasar utama dalam modifikasi perilaku anak. Skinner
berpendapat bahwa perilaku dapat diperkuat atau dihukum untuk mengubah perilaku
anak. Ia menggunakan prinsip-prinsip ini dalam eksperimen dengan hewan dan manusia.
Pada tahun 1960-an, modifikasi perilaku anak semakin populer dengan munculnya
pendekatan terapi perilaku. Terapi perilaku menggunakan teknik-teknik seperti penguatan
positif, penguatan negatif, penghukuman, dan penghapusan untuk mengubah perilaku
anak. Pendekatan ini terbukti efektif dalam mengatasi masalah perilaku seperti gangguan
tidur, kecemasan, dan hiperaktif. Selama beberapa dekade berikutnya, modifikasi
perilaku anak terus berkembang dan menjadi pendekatan yang umum digunakan dalam
bidang psikologi anak. Teknik-teknik seperti token economy, time-out, dan shaping
digunakan untuk mengubah perilaku anak secara sistematis. Pada saat ini, modifikasi
perilaku anak terus berkembang dengan adanya pendekatan baru yang mengintegrasikan
prinsip-prinsip modifikasi perilaku dengan pendekatan lain seperti terapi kognitif dan
terapi keluarga. Pendekatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah perilaku anak secara
holistik dengan memperhatikan faktor-faktor psikologis, sosial, dan lingkungan.

F. Metode Penelitian Dengan Modifikasi Perilaku


Metode penelitian dengan modifikasi perilaku adalah pendekatan yang digunakan
untuk mengubah atau memodifikasi perilaku individu melalui intervensi atau strategi
tertentu. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan
atau meningkatkan perilaku yang diinginkan. Berikut adalah langkah-langkah umum
dalam metode penelitian dengan modifikasi perilaku:
 Identifikasi perilaku target: Langkah pertama adalah mengidentifikasi perilaku
yang akan dimodifikasi. Perilaku ini harus jelas dan dapat diukur secara objektif.
Misalnya, perilaku target dapat berupa kebiasaan makan yang tidak sehat atau
perilaku agresif pada anak.
 Pengumpulan data: Selanjutnya, data tentang perilaku target dikumpulkan untuk
memahami pola dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data ini dapat
diperoleh melalui observasi langsung, wawancara, atau penggunaan instrumen
penilaian perilaku.
 Analisis fungsi perilaku: Setelah data terkumpul, analisis dilakukan untuk
memahami fungsi atau alasan di balik perilaku tersebut. Misalnya, perilaku makan
yang tidak sehat mungkin terkait dengan keinginan untuk mendapatkan perhatian
atau emosi yang tidak terkendali.
 Perencanaan intervensi: Berdasarkan analisis fungsi perilaku, intervensi atau
strategi modifikasi perilaku dirancang. Ini dapat mencakup penggunaan
penguatan positif, penguatan negatif, pengendalian stimulus, atau teknik
penggantian perilaku.
 Implementasi intervensi: Intervensi atau strategi modifikasi perilaku diterapkan
pada individu yang diteliti. Ini melibatkan memberikan instruksi yang jelas,
memberikan umpan balik yang terarah, dan memberikan dukungan yang
konsisten.
 Pengukuran dan evaluasi: Selama dan setelah implementasi intervensi, perilaku
target terus diukur dan dievaluasi untuk melihat efektivitas intervensi. Pengukuran
dapat dilakukan dengan menggunakan skala penilaian, observasi langsung, atau
metode lain yang sesuai.
 Revisi dan penyesuaian: Jika intervensi awal tidak efektif, perlu dilakukan revisi
dan penyesuaian. Ini dapat melibatkan perubahan strategi atau pendekatan yang
digunakan untuk memodifikasi perilaku.

Anda mungkin juga menyukai