PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya mengubah perilaku pasien dan perilaku yang mal adaptif,
menjadi perilaku yang adaptif maka terapi yang utama dalam keperawatan jiwa
adalah terapi modalitas (Kusumawati dan Hartono). Terapi modalitas bertujuan
agar pola perilaku atau kepribadian seperti keterampilan koping, gaya
komunikasi dan tingkat hargadiri bertahap dapat berkembang, mengingat
bahwa klien/pasien dengan gangguan jiwa membutuhkan pengawasan yang
ketat dan lingkungan supportif yang aman. Beberapa terapi keperawatan
didasarkan ilmu dan seni keperawatan jiwa (Ade Herman: 2011).
Terapi modalitas keperawatan jiwa dilakukan untuk memperbaiki dan
mempertahankan sikap klien agar mampu bertahan dan bersosialisasi dengan
lingkukan masyarakat sekitar dengan harapan klien dapat terus bekerja dan
tetap berhubungan dengan keluarga, teman dan sistem pendukung yang ada
ketika menjalani terapi (Nasir dan Muhits, 2011).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian terapi modifikasi perilaku
2. Untuk mengetahui karakteristik terapi modifikasi perilaku
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari terapi modifikasi
perilaku
4. Untuk mengetahui peran terapis dan klien pada terapi modifikasi perilaku
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dalam proses terapi
6. Untuk mengetahui petunjuk dalam analisis masalah pada terapi
modifikasi perilaku
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Terapi Modifikasi Perilaku adalah terapi modalitas yang didasarkan pada
keyakinan bahwa perilaku dipelajari, dengan demikian perilaku yang tidak
diinginkan atau maladaptif dapat diubah menjadi perilaku yang diinginkan atau
adaptif. Terapi Modifikasi Perilaku menggunakan teknik perubahan perilaku
yang empiris untuk memperbaiki perilaku, seperti mengubah perilaku individu
dan reaksi terhadap rangsangan melalui penguatan positif dan negatif. Teknik
yang digunakan dalam terapi modifikasi perilaku adalah conditioning yaitu
klien suatu proses dimana klien belajar mengubah perilaku. Cara melakukan
conditioning adalah sebagai berikut (Farida dan Yudi, 2010).
1. Reciprocal inhibition
Cara mengurangi ansietas yang dirasakan dengan mengendalikan
situasi yang dapat meredakan ansietas yang dirasakan.
2. Positive conditioning
Dengan memberikan hadiah (reward) pada setiap perilaku yang
diinginkan dan tidak memberikan reward atau menghukum pada
perilaku yang tidak diinginkan
3. Eksperimental extinction
Yaitu menurunkan suatu perilaku dengan cara tidak memberikan
reward berulang-ulang.
Penggunaan pertama istilah modifikasi perilaku digunakan oleh Edward
Thorndike pada tahun 1911. Penelitian awal tahun 1940-an dan 1950-an istilah
ini digunakan oleh kelompok penelitian Joseph Wolpe, teknik ini digunakan
untuk meningkatkan perilaku adaptif melalui reinforcement dan menurunkan
perilaku maladaptive melalui hukuman (dengan penekanan pada sebab).
Terapi Modifikasi Perilaku merupakan salah satu cara untuk memberikan
dukungan positif dalam modifikasi perilaku dalam memberikan pujian,
persetujuan, dorongan, dan penegasan; rasio lima pujian untuk setiap satu
keluhan yang umumnya dipandang sebagai efektif dalam mengubah perilaku
dalam cara yang dikehendaki dan bahkan menghasilkan kombinasi stabil (Ade
Herman: 2011).
Penerapan teori perilaku ini adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
Kriteria evaluasi;
1)
2)
3)
4)
B. Karakteristik
Terdapat empat ciri utama modifikasi perilaku, yaitu:
1. Fokus pada perilaku (focuses on behavior)
2. Menekankan pengaruh belajar dan lingkungan (emphasizes influences of
learning and the environment)
3. Mengikuti pendekatan ilmiah (takes a scientific approach)
4. Menggunakan metode-metode aktif dan pragmatik untuk mengubah
perilaku (uses pragmatic and active methods to change behavior).
Fokus pada perilaku artinya menempatkan penekanan pada perilaku yang
dapat diukur berdasara atas dimensi-dimensinya, seperti frekuensi, durasi, dan
intensitasnya. Karena itu metode modifikasi perilaku selalu mengamati dan
mengukur setiap tahap perubahan sebagai indikator dari berhasil atau tidaknya
program bantuan yang diberikan. Dalam modifikasi perilaku, akan menghindari
label-label interpretatif dan sistem diagnostik (avoid interpretive labels and
diagnostic systems), serta fokus pada perilaku yang berkekurangan atau yang
berlebihan (focus on behavioral deficits or behavioral excess).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi Modifikasi Perilaku merupakan salah satu cara untuk memberikan
dukungan positif dalam modifikasi perilaku dalam memberikan pujian,
persetujuan, dorongan, dan penegasan; rasio lima pujian untuk setiap satu
keluhan yang umumnya dipandang sebagai efektif dalam mengubah perilaku
dalam cara yang dikehendaki dan bahkan menghasilkan kombinasi stabil.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini pembaca diharapkan mampu memahami
pembahasan teoritis tentang terapi modifikasi perilaku. Dan bagi perawat
sendiri diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang baik dan
sesuai dengan kondisi klien yang di rawat. Sehingga tidak ada lagi citra buruk
perawat yang tidak memberikan pelayanan yang baik bagi klien.
DAFTAR PUSTAKA
Antai Otong, Deborah. 1994. Psychiatric Nursing: Biological and Behavioral
Conceps. Philadelpia: WB Saunders Company.
Iyus, Yosep. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Medika.
Herman, Ade. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Riyadi, Sujono dan Teguh Purwanto. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Graha Ilmu.