Anda di halaman 1dari 23

Pendekatan Behavior

Therapy
Disusun Oleh Kelompok 6:
Cahaya Bulan 11960124686
Melisa Aggraini 11960124824
Rindy Ani Pratiwi 11960124929
Vanessa Edward 11960123512
01 02
Konsep Dasar Terapi Pandangan behavior
Behavior Therapy Terhadap
Manusia.

03 04
Proses/tahapankonseling Teknik-teknik yang
behavioral digunakan dalam behavior
therapy.
05
Contoh kasus
01. Konsep Dasar
Terapi Behavior
1. Pengertian terapi behavior
Terapi behavior adalah penerapan aneka ragam teknik dan
prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar.Ia
menyatakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar
pada perubahan tingkah laku kearah cara-cara yang lebih
adaptif. Pendekatan ini telah memberikan sumbangan-
sumbangan yang berarti baik kepada bidang-bidang klinis
maupun pendidikan.
2. Ciri-Ciri dan Tujuan Terapi Behavior

Terapi tingkah laku, berbeda dengan sebagaian besar pendekatan terapi lainnya,
ditandai oleh :

•Pemusatan perhatian kepada tingkah laku yang tampak dan spesifik.


•Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment.
•Perumusan prosedur treatment yang spesifik yang sesuai dengan masalah.
•Penafsiran objektif atas hasil-hasil terapi.
ciri-ciri terapi behavior antara lain, tujuan konseling behaviour adalah
memusatkan perhatian pada tingkah untuk memperoleh perilaku baru,
laku yang nampak dan lengkap, harus mengeliminasi perilaku yang maladaptif
cermat dalam penguraian tujuan dan memperkuat serta
treatment, menggunakan prosedur mempertahankan perilaku yang
treatment yang sesuai dengan masalah diinginkan dalam jangka waktu
dan hasil terapi dijabarkan sesuai lama.Adapun tujuan umumnya yaitu
dengan proses terapi. menciptakan kondisi baru untuk
belajar.Dengan asumsi bahwa
pembelajaran dapat memperbaiki
masalah perilaku.
02. Pandangan behavior
Therapy Terhadap Manusia
Pendekatan behavioral didasarkan pada pandangan ilmiah tentang tingkah laku
manusia yang menekankan pada pentingnya pendekatan sistematik danterstruktur
pada konseling. Proses belajar tingkah laku adalah melalui kematangan dan belajar.
Selanjutnya tingkah laku lama dapat diganti dengan tingkah laku baru.Manusia
dipandang memiliki potensi untuk berperilaku tepat atau salah. Manusia mampu
melakukan refleksi atas tingkah laku baru atau dapat mempengaruhi perilaku orang
lain,
Pendekatan ini juga memandang
Tingkah laku bermasalah atau
bahwa seluruh tingkah laku manusia
maladaptif muncul dan dipelajari oleh
didapat dengan cara belajar dan juga
individu melalui interaksinya dengan
tingkah laku tersebut dapat diubah
lingkungan.Tingkah laku bermasalah
dengan menggunakan prinsip-prinsip
dalam pandangan pendekatan behavior
belajar. Manusia mempunyai dorongan
dapat dijelaskan sebagai tingkah laku
yang bersifat fisik, melalui social learning
atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau
terbentuk motif, yang dengan motif ini
tingkah laku yang tidak tepat, yaitu
individu didorong untuk mencapai tujuan.
tingkah laku yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan (Sharf, 2004).
03. Konsep Utama Behavior Therapy
Pendekatan behavioristik menganggap perilaku seseorang dengan semua
aspeknya selama ini adalah hasil dari proses belajar dan hal ini diperoleh dari
interaksinya dengan dunia luar.

Dustin & George yang dikutip oleh George & Cristiani (dalam Singgih D.Gunarsa),
mengemukakan pandangan behavioristik terhadap konsep manusia, yaitu:
1. Manusia dipandang sebagai individu yang pada hakikatnya bukan individu yang baik atau
jahat, tetapi yang selalu berada dalam keadaan sedang mengalami, yang memilki
kemampuan untuk menjadi sesuatu pada semua jenis perilaku
2. Manusia mampu mengonseptualisasikan dan mengontrol perilakunya sendiri
3. Manusia mampu memperoleh perilaku yang baru
4. Manusia bisa memperngaruhi perilaku orang lain sama halnya dengan perilakunya yang
bisa dipengaruhi orang lain.
04. Proses/tahapankonseling
behavioral
Konseling behavioral memiliki empat tahap yaitu :
melakukan asesmen (assessment), menentukan tujuan (goal
setting), mengimplementasikan teknik (technique
implementation) dan evaluasi dan mengakhiri konseling
(evalution termination)
Menurut Rosjidan yang dikutip oleh Gantina Kumalasari, Eka Wahyuni dan Karsih
yang dijabarkan sebagai berikut :

1. Melakukan Asesmen 2. Menetapkan Tujuan


(Assement ) ( Goal Setting )
Tahap ini bertujuan fase goal setting disusun atas tiga langkah yaitu :
untuk menentukan
apa yang dilakukan Membantu konseli untuk memandang masalahnya atas dasar
oleh konseli padasaat tujuan-tujuan yang diinginkan.
ini.
Mempertahankan tujuan konseli berdasarkan kemungkinan
hambatan- hambatan situasional belajar yang dapat
diterima dan dapat diukur.

Memecahkan tujuan kedalam sub-tujuan dan menyusun tujuan


menjadi susunan yang berurutan.
3. Impelentasi Teknik 4. Evaluasi dan
Pengakhiran
Dalam implementasi teknik
Evaluasi konseling behavioral merupakan
konselor membandingkan
proses yang berkesinambungan.
perubahan tingkah laku
Evaluasi dibuat atas dasar apa yang
antara baseline dengan
konseli perbuat.
data intervensi.
05. Teknik-teknik yang
digunakan dalam behavior
therapy.
Teknik konseling behavioral terdiri dari dua jenis, yaitu teknik untuk
meningkatkan tingkah laku dan untuk menurunkan tingkah laku.
Teknik untuk meningkatkan tingkah laku antara lain penguatan
positif, token economy, pembentukan tingkah laku (shaping),
pembuatan kontrak (contingency contracting). Sedangkan teknik
konseling untuk menurunkan tingkah laku adalah penghapusan
(extinction), time out, pembanjiran (flooding), penjenuhan
(satiation), hukuman (punishment), terapi aversi (aversive
theraphy) dan disensitisasi sistematis.
a. Penguatan Positif
Penguatan positif adalah memberikan penguatan yang menyenangkan setelah tingkah laku yang
diinginkan ditampilkan yang bertujuan agar tingkah laku yang diinginkan cenderung akan diulang,
meningkat dan menetap dimasa akan datang.

Dalam menggunakan penguatan positif, konselor harus memperhatikan prinsip-prinsip reinforcement


agar mendapatkan hasil yang maksimal. Prinsip-prinsip reinforcement antara lain :
● Penguatan positif tergantung pada penampilan tingkah laku yang diinginkan.
● Tingkah laku yang diinginkan diberi penguatan segera setelah tingkah laku tersebut ditampilkan.
● Pada tahap awal, proses perubahan tingkah laku yang diinginkan diberi penguatan setiap kali
tingkah laku tersebut ditampilkan.
● Ketika tingkah laku diinginkan sudah dapat dilakukan dengan baik, penguatan diberikan secara
berkala dan pada akhirnya dihentikan.
● Pada tahap awal, penguatan sosial selalu diikuti dengan penguatan yang berbentuk benda.
b. Kartu Berharga ( Token Economy)

Kartu berharga (token economy) merupakan teknik konseling


behavioral yang didasarkan pada “prinsip operant conditioning”.Token
economy adalah strategi menghindari pemberian reinforcement secara
langsung, token merupakan penghargaan yang dapat ditukar kemudian
dengan berbagai barang yang diinginkan oleh konseli.
Langkah-langkah penerapan token economy, yaitu :
1. Membuat analisis ABC.
2. Menetapkan target perilaku yang akan dicapai bersama konseli.
3. Penetapan besaran harga atau poin token yang sesuai dengan perilaku target.
4. Penetapan saat kapan token diberikan kepada konseli. e) Menetapkan perilaku awal
program.
5. Memilih tipe token yang akan digunakan, misalnya bintang, stempel dan kartu.
6. Mengidentifikasi pihak yang terlibat dalam program seperti staf sekolah, guru, relawan,
siswa, anggota token economy.
7. Menetapkan jumlah dan frekuensi penukaran token
8. Membuat pedoman pelaksanaan token economy
9. Pedoman diberikan kepada konseli dan staf.
10. Lakukan monitoring.
d. Extinction e. Teknik
c. Kontrak (penghapusan) flooding
Tujuannya yaitu untuk Tujuannya yaitu untuk Tujuannya yaitu untuk
mengatur kondisi sehingga menghentikan reinforcement membantu klien
klien menampilkan tingkah pada tingkah laku yang mengatasi kecemasan
laku yang diinginkan sebelumnya diberi reinforcement. dan ketakutan terhadap
berdasarkan kontrak antara sesuatu hal dengan cara
konseling dan konselor. menghadapkan klien
tersebut dengan situasi
yang menimbulkan
kecemasan tersebut
secara berulang-ulang.
f. Satitation
g. Punishment h. Aversi
(penjenuhan)
(hukuman)
Yaitu membuat diri jenuh Merupakan intervensi operant- Teknik ini untuk
terhadap suatu tingkah laku, conditioning yang digunakan meredakan gangguan
sehingga tidak lagi bersedia konselor untuk mengurangi perilaku yang
melakukannya. tingkah laku yang tidak spesifik.Agar tingkah
diinginkan. laku sesuai yang dengan
diinginkan, maka
stimulanya adalah
berupa hukuman-
hukuman.
i. Desensititasi
Sistematis j. Time-out.

Hal digunakan untuk Tujuannya yaitu untuk


menghapus rasa cemas menyisihkan peluang individu
dan tingkah laku yang untuk mendapatkan penguatan
positif.
diperkuat secara negatif,
dengan disertakan
pemunculan tingkah laku
yang hendak
Contoh kasus
behavior therapy
Terapi behavioral dengan teknik pencontohan dalam menangani
gangguan konsentasi belajar adalah terapi yang digunakan oleh konselor atau
Guru pendamping bahwasannya pemberian bantuan kepada anak ADHD
dengan cara mendorong Anak ADHD untuk mencontoh seorang model dalam
melakukan kegiatan dikelas, agar dapat berkonsentrasi belajar kembali.
Anak ADHD juga memiliki kebiasaan meniru, kebiasaan ini ditimbulkan
karena respon dari lingkungan sekitar, misalnya jika dikelas ada temannya
mainan kertas, maka anak ADHD akan menirunya, begitupun seterusnya jika
ada teman lain atau hal yang terjadi pasti anak tersebut tergerak untuk
mengikuti hal baru tersebut. Karena salah satu kebiasaan anak ADHD adalah
meniru orang lain, jadi teknikpencontohan ini dirasa cocok untuk menangani
gangguan konsentrasi belajar anak ADHD.
Namun dalam hal ini terapis melakukan pendekatan dengan manis, penuh
kasih sayang dan menciptakan rasa nyaman pada anak ADHD , agar anak
tersebut mau menyontoh perilaku terapis ketika dikelas, misalnya selalu
berkonsentrasi dikelas, jika ada Guru yang menerangkan maka didengarkan
dan dilihat, belajar membaca, belajar menghitung, belajar untuk menulis dengan
tulisan yang rapi dan mengerjakan tugas yang diberikan.
Maka dari itu untuk membantu anak yang mengalami ADHD ini digunakan
terapi behavioral dengan teknik pencontohan.Anak ADHD menunjukkan reaksi
berlebihan terhadap situasi tertentu dan juga menunjukkan perilaku lebih agresif
dibandingkan dengan teman seusianya.Tujuan terapi behavioral ini untuk
membantu anak agar dapat mengontrol perilaku atau tindakan mereka,
mengendalikan reaksi berlebihan (misalnya kemarahan yang besar) dan
menjadikan anak ADHD untuk lebih tenang.
DAFTAR PUSTAKA
Alang, A. H. (2020). Teknik Pelaksanaan Terapi Perilaku (Behaviour). Al-Irsyad Al-
Nafs: Jurnal Bimbingan dan Penyuluhan Islam, 7(1).
Romalik, R. (2016). Terapi Behavioral Dengan Teknik Pencontohan Dalam
Menangani Gangguan Konsentrasi Belajar Pada Anak Adhd (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder) Di Slb Autis “Mutiara Hati “Kota Mojokerto (Doctoral
dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
SITI, N. K. (2021). Behavior Therapy Untuk Mengurangi Perilaku Hiperaktif Anak
Tunagrahita Di Pendidikan Khusus Layanan Khusus (Pklk) Growing Hope
Bandar Lampung (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai