Anda di halaman 1dari 44

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

Psikologi dalam
Islam
Here is where our presentation begins
Introduction
KELOMPOK 1

Aisyah Febrina
M. Tibal Belva. MP
Nawira Zahra Dimarta
Sri Rahayu Hasanah
Syalsa Fitria Denila
Table of contents
01 02 03
Definisi dari Tokoh-tokoh Pendekatan Psikologi
Psikologi Islam Psikologi Islam dalam kajian islam

04 05 05
Cara Kerja Contoh Penerapan Konsep
Pendekatan Psikologi Pendekatan
Psikologi Islam
Dalam Kajian Islam Psikologi Dalam
Kajian Islam Tentang Manusia
01
Definisi
Definisi Psikologi dalam Islam
 
Psikologi Islam adalah ajaran Islam yang
berhubungan dengan aspek dan perilaku
jiwa. Psikologi Islam juga dapat dijelaskan
sebagai ajaran ilmiahJiwa atau ruh manusia
ditinjau dari ajaran Islam. nilai-nilai Islam
Ini berfungsi sebagai standar untuk citra jiwa
manusia yang diamati oleh berbagai orang.
Definisi yg diatas mengandung unsur pokok;
Bahwa psikologi adalah galat satu menurut
kajian-kajian kasus-kasus keislaman. Ia
memiliki kedudukan yg sama menggunakan
disiplin ilmu yg lain, seperti Ekonomi Islam,
Politik Islam, Sosiologi Islam, & lain-lain. 
02
Tokoh
Tokoh-tokoh Psikologi Islam

-  Ahmad ibn Sahl al-Baihaki


 Ahmad ibn Sahl al-Baihaki adalah seorang dokter, lahir
pada tahun 850 M dan meninggal pada tahun 934 M. Itu
disimpan di Perpustakaan Hagia Sophia di Istanbul,
bernomor 3741, yang disebutnya Tibb al-Qalb dan al-Tibb
al-Ruhani, yang menjelaskan penyakit terkait dengan baik.
Dia mengkritik para dokter saat itu, yang hanya berfokus
pada penyakit fisik.
Teorinya didasarkan pada Al-Qur'an dan Hadits, yang
mengatakan banyak tentang kesehatan mental dan
penyakit mental. Dia mengatakan bahwa karena manusia
terdiri dari tubuh dan jiwa, dan karena keduanya saling
mempengaruhi, orang tidak dapat menjadi sehat sempurna
kecuali jika kesehatan, tubuh dan jiwa tercapai.
kemampuan untuk menikmati kebahagiaan yang mereka
inginkan dalam hidup.
- Ibnu Sina 

Ibnu Sina Nama lengkapnya adalah Abu Ali al-Husain


bin Abdullah bin Sina dan lahir pada tahun 980 M di
wilayah Afsyahnah dekat Bukhara, sekarang
Uzbekistan (kemudian Persia). Dia berasal dari garis
pemikir Ismaili dan fasih dalam perdebatan akademis,
terutama dari ayahnya. Orang tuanya adalah pejabat
tinggi di pemerintahan dinasti Saman. Ia dibesarkan di
Bukharaj dan belajar filsafat Islam dan studi agama.
Ia membagi jiwa menjadi tiga bagian: jiwa tumbuhan,
jiwa binatang, dan jiwa rasional (Najati, 2013). Jiwa
tumbuhan, aspek ini, mengandung tiga kekuatan. 
- 1. kekuatan vegetatif, yang membantu tubuh
membentuk makanan;
-  
- 2. kekuatan pertumbuhan, yang membantu
tubuh memproses makanan yang dicerna
untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan penuh. 

- 3. kekuatan generatif. Ini adalah kekuatan


yang secara harmonis memproses nutrisi di
dalam tubuh, menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan tubuh secara penuh. 
- Al-Ghazali 

- Al-Ghazali lahir pada tahun 450 H/1058 M


di Desa Gigi, Wilayah Krasan, Iran. Ia
adalah seorang pemikir Islam ulung yang
menyandang gelar Pembela Islam. Secara
filosofis, ia melihat manusia sebagai
makhluk yang berpikir secara holistik
tentang dirinya sendiri.Struktur, sifat atau
esensi dari keberadaan, pengetahuan dan
tindakan (Rusn, 2009).
- Al-Ghazali menekankan ilmu jiwa dan
menemukan jalan untuk mengenal Allah di
dalamnya. Teori jiwa Al-Ghazali konsisten
dengan teori Ibnu Sina dan Al-Farabi. Ia
membagi psikologi menjadi dua bagian.
Yang pertama adalah psikologi yang
mengkaji kekuatan hewan, kekuatan
mental manusia, gerak, dan jiwa indria;
merupakan psikologi yang mengkaji
perbaikan fisik dan mendominasi manusia.
- Menurut teori ini, yang dikenal dalam
psikologi modern sebagai psikologi
transpersonal, Abraham Maslow percaya
bahwa manusia memiliki potensi untuk
mengalami yang terbaik, tetapi hanya
sebagian darinya, diri, yang dapat
sepenuhnya dieksploitasi. pandangan)
Karena mereka tidak diancam, dikekang,
atau dibela. Di sisi lain, teori Al-Ghazali
tentang setan, binatang, dan sifat biadab
manusia dalam psikologi modern juga
dibahas dalam Archetype Theory karya Carl
Gustav Jung, yang membahas tentang
kegelapan atau bayangan yang merupakan
sifat hewani manusia. Berdebat dan memiliki
bayangan. Kecenderungan manusia untuk
tidak bermoral, agresif, dan penuh gairah
(Olson, 2013)
- Najb al-Din Muhammad & Zakaria Razi 

Najb al-Din Muhammad (abad ke-10)


menjelaskan berbagai penyakit mental secara
rinci berdasarkan pengamatan yang cermat
terhadap pasien sakit jiwa. Hasil pengamatan
ini disusun dengan mengklasifikasikan
berbagai gangguan jiwa, sebuah kompilasi
yang mewakili klasifikasi terlengkap yang
pernah ada dan digunakan saat ini.
Tokoh lainnya adalah Muhammad ibn
Zakaria Raj (Razes), seorang penulis Persia
dari Al-Mansuri dan Al-Hawi, yang
diterbitkan pada abad ke-10, berisi definisi
penyakit jiwa, gejalanya, dan pengobatannya.
Dia juga mengelola rumah sakit jiwa di
Baghdad (sesuatu yang tidak dimiliki orang
Barat saat itu) (Najati, 2013)
Ibn al-Haytham dan tokoh kontemporer

 Ibn al-Haytam dikenal sebagai pendiri


psikologi eksperimental dan psikofisika untuk
bukunya Kitab al-Ain. Demikian pula, al-
Kindi, yang dikenal sebagai pelopor psikologi
eksperimental, secara empiris
memperkenalkan waktu reaksi antara organ
indera, stimulasi organ, dan persepsi ke
dalam kedokteran. Seperti yang kita ketahui
sekarang, psikologi ini adalah psikologi
perilaku.
Mohammed Shafii adalah Psikiater dan Psikiater
Anak di Fakultas Kedokteran Universitas
Ruthville dan terlatih dalam Psikiatri dan
Psikiatri Anak di Institut Neuropsikiatri. Selama
lebih dari 40 tahun, saya telah terlibat dalam dan
meneliti psikoterapi komparatif dan
pengembangan manusia dari perspektif Barat dan
Islam. Karyanya berfokus pada psikodinamika
Sufi, psikoanalisis dan meditasi. Konsep manusia,
perspektif, dan relevansinya dengan psikologi
Barat dalam psikologi Islam.
03
Pendekatan Psikologi
dalam kajian Islam
A. Perkembangan Psikologi Agama

Kajian psikologi yang secara khusus


membahas tentang pengaruh agama terhadap
tingkah laku manusia dibahas dalam
psikologi agama. Psikologi Agama merupakan
cabang psikologi yang meneliti dan
mempelajari tingkah laku manusia
hubungannya dengan pengaruh keyakinan
terhadap agama yang dianutnya (Jalaluddin,
2008).
- Pendekatan psikologi dalam studi agama
rupanya sulit untuk kita ketahui secara pasti
kapan mulai kemunculannya. Permasalahan
ruang lingkup psikologi sudah banyak
dijumpai dalam kitab suci maupun sejarah
agama meskipun tidak secara lengkap. Kajian
psikologis dalam studi agama mulai poluler
pada akhir abad ke-19
hal ini ditandai dengan munculnya beberapa
penelitian tentang studi Agama diantaranya:

• J.H Leuba, dengan karyanya A Study in the


Psycology of Religion Phenomena tahun 1896 

• E.D Starbuck, dengan karyanya The Psycology of


Religion tahun 1899

• William James, dengan karyanya The Prinsiple of


Psychology pada tahun 1891 dan The Variateties of
Religious Experience tahun 1902 (Connolly, 2011).
Berhubungan dengan kajian studi Islam teori-
teori psikologi digunakan untuk menjelaskan
gejala-gejala lahiriyah orang beragama. Yang
termasuk gejala-gejala kejiwaan yang berkaitan
dengan agama seperti sikap orang beriman dan
bertakwa, orang yang berbuat baik, orang yang
jujur dan sebagainya
Melalui teori-teori psikologi akan mudah
diketahui tingkat keagamaan yang dihayati,
dipahami dan diamalkan seseorang. Selain itu
psikologi juga dapat digunakan sebagai alat untuk
memasukan agama kedalam jiwa seseorang sesuai
dengan tingkat usianya. Dengan demikian
pendekatan psikologi dalam studi agama
digunakan sebagai alat untuk menjelaskan gejala
atau sikap keagamaan seseorang (Nata, 2008).
B. Pendekatan Psikologi Islam

- Terdapat dua obyek utama yang menjadi kajian


dalam psikologi Islam atau psikologi agama yaitu
kesadaran beragama (religion counsciousness)
dan pengalaman beragama (religion experience).
Kesadaran beragama adalah aspek mental dari
aktivitas agama dan merupakan bagian segi
agama yang hadir atau terasa dalam pikiran serta
dapat diuji melalui intropeksi.
Sedangkan pengalaman beragama adalah unsur
perasaan dalam kesadaran agama yang membawa
kepada keyakinan dan terlibat dalam tindakan
maupun alamiah nyata dalam kehidupan
beragama (Baharuddin, 2008). Dengan demikian
psikologi agama tidak lagi membahas tentang
pokokpokok atau dasar ajaran sebuah agama
tetapi lebih pada pengaruh agama terhadap
tingkah laku dari orang-orang yang meyakini
sebuah agama.
Secara rinci Zakiah Daradjat menyebutkan
ruang lingkup yang menjadi lapangan kajian
psikologi Islam meliputi: 
- Bermacam-macam emosi yang menjalar diluar
kesadaran yang ikut menyertai kehidupan
beragama orang biasa (umum). 
- Berbagai perasaan dan pengalaman seseorang
secara individual terhadap Tuhannya.
- Mempelajari, meneliti serta menganalisis pengaruh
kepercayaan akan adanya hidup sesudah mati pada
tiap-tiap orang. 
- Meneliti dan mempelajari kesadaran dan
perasaan orang terhadap kepercayaannya
yang berhubungan dengan surga dan neraka
serta dosa dan pahala yang turut memberi
pengaruh terhadap sikap dan tingkah
lakunya dalam kehidupan. 

- - Meneliti dan mempelajari bagaimana


pengaruh penghayatan seseorang terhadap
ayat-ayat suci untuk kelegaan batinnya
(Baharuddin, 2008).
04
Cara Kerja Pendekatan
Psikologi dalam Islam
Adapun beberapa sudut pandang  dalam  melakukan
 penelitian  dalam mengkaji  Islam,  bahwa ada
 beberapa  hal yang diperhatikan.

Pertama, ilmu itu  bersifat  universal  dan bebas


 norma,  bersikap menerima metode, konsep teori
psikologi Barat yang ada  untuk  mengembangkan
 psikologi  Islami.
Dengan  cara  mencari  dalil-dalil  untuk memperkuat.
Kedua perlu  adanya seleksi  teori mana  yang
mendasar dan dapat diterima  oleh  ajaran  Islam.

Ketiga, jika tidak dapat menerima teori manapun,


yakni dengan cara menelaah hakikat manusia dan
perlu menanyakan hakikat dan ruang lingkup
psikologi   Islami itu  sendiri.

Ketiga sudut pandang tersebut akan mempengaruhi


latar belakang pola pikir setiap individu. Pada sudut
pandang tersebut, dimungkinkan banyak peneliti yang
akan membuat tolak ukur yang dapat dijadikan seleksi
penggunaan metode penelitian
05
Contoh Penerapan Pendekatan
Psikologi dalam Kajian Islam
Banyak permasalahan yang dapat dikaji dengan
pendekatan psikologi,di sini akan diambil satu contoh
tentang Kehamilan Remaja dan Pendidikan Seks
 Islami.  Hal ini seperti yang telah ditulis oleh
Djamaluddin Ancok, akan tetapi untuk data statistik
 penulis  mencari hasil survey yang tidak terlalu jauh
waktunya. Pembahasan ini fokus menyoroti kondisi di
Indonesia.
Berdasarkan data statistik hasil survei yang dilakukan
oleh Komnas Perlindungan Anak di 33 provinsi, dari
Januari sampai Juni tahun 2008, sebanyak 21,2%
remaja di Indonesia mengaku pernah melakukan
aborsi, akibat hubungan di luar nikah dengan  teman
dekatnya. Remaja itu 97% siswa SMP dan SMA.
Kurangnya untuk data statistik tahun 2011 belum
ditemukan, hal ini tidak menjadi suatu signifikansi
selagi dapat dicermati lebih jauh dan menjadi suatu
pelajaran tersendiri
Berbagai  hal  yang  mempengaruhi  sampai  dampak
 yang  signifikan untuk kehidupan  generasi  bangsa
 tersebut,  akan  ada  beberapa  solusi  Islami yang
diajukan. Mengingat kasus di atas, secara ilmiah telah
menggambarkan sebab  Islam  melarang  perzinaan  dan
 dalam  al-Qur’an  telah  disebut,  diantaranya:
 
‫ان ٰفَ ِح َشةً َو َسٓا َء َسبِي ًل‬ ۟ ‫َواَل تَ ْق َرب‬
َ ‫ُوا ٱل ِّزنَ ٰ ٓى ۖ ِإنَّ ۥهُ َك‬
Dan janganlah  kamu  mendekati  zina;  Sesungguhnya
 zina  itu  adalah  suatu perbuatan yang keji, dan suatu
jalan yang buruk. (QS. al-Isra>’: 32)
‫سبِي ًل‬
َ ‫سٓا َء‬ َ ‫ان ٰفَ ِح‬
َ ‫شةً َو‬ َ ‫ٱلزنَ ٰ ٓى ۖ ِإنَّ ۥهُ َك‬ ۟ ُ‫واَل تَ ْق َرب‬
ِّ ‫وا‬
Dan janganlah  kamu  mendekati  zina;
 Sesungguhnya  zina  itu  adalah  suatu
perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang
buruk. (QS. al-Isra>’: 32)
06
Konsep Psikologi Islam
Tentang Manusia
1. Manusia sebagai objek studi      

Objek kajian dalam psikologi


adalah manusia.Karenasetiap aliran ,teori dan sistem
psikologi senantiasa berakar pada sebuah pandangan
filsafat tentang manusia.Ketika membicarakan
manusia tidak terlepas dari beberapa aspek, terutama
soal kejiwaan.Jiwa adalah aspek yang paling penting
yang dapat memengaruhi seluruh anggota tubuh
 manusia.Dalam Al quran surah As-Sajdah disebutkan
bahwa jiwa adalah cerminan dari ruh seperti halnya
perilaku cerminan dari jiwa
2. Fitrah

 Kata fitrah menurut bahasa berarti penciptaan atau


kejadian, sehingga fitrah manusia adalah kejadian sejak
awal atau bawaan sejak lahir. Konsep fitrah manusia
adalah sebaai upayauntuk memahami konsep, struktur,
dan tujuan penciptaan manusia.

Dalam tafsir, diartikan sebagai suatu kealamian atau


kesucian yang diberikan Allah pada manusia sejak awal
penciptaan.Fitrah manusia dapat diklasifikasikan sebagai
du acara untuk mengenal Tuhan,yaitu;1.) fitrah sebagai
naluri,sifat, dan pembawaan asli manusia untuk mengenal
Tuhan dan 2.) fitrah sebgai wahyu dari Tuhan yang
diturunkna melalui para nabinya
Konsep Psikologi Islam Tentang Ciri-ciri Manusia
  Untuk menjalakan kehidupan manusia dibekali
potensi potensi oleh sang pencipta yaitu:

1. manusia mempunyai raga dengan bentuk yang


sebaikbaiknya. Dengan fisik yang bagus diharapkan
manusia bersyukur kepada Allah.
2. manusia itu bersifat baik dari segi fitrah sejak awal
3. ruh
4. Kebebasan kemauan atau kebebasan berkehendak
yaitu kebebasan untuk memilih tingkah lakunya
sendiri,kebaikan atau keburukan.
5. akal.
6. nafsu
THANK YOU
THANK YOU
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai