Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR DAN TEKNIK KONSELING BEHAVIORISTIK

Tujuan Konseling

Tujuan umum tujuan dari konseling behavioral menciptakan kondisi-kondisi baru bagi
proses belajar. Dasar alasannya ialah bahwa segenap tingkah laku adalah dipelajari
(learned), termasuk tingkah laku maladaptif. Konseling behavioristik pada hakikatnya
terdiri dari menghapus perilaku maladaptive, meningkatkan tingkah laku adaptif, dan
pemberian pengalaman-pengalaman belajar yang di dalamnya terdapat respon-respon
yang layak, namun belum dipelajari.

Secara khusus konseling behavioral memiliki tujuan untuk pengembalian seorang


individu ke dalam masyarakat, membantu upaya menolong diri sendiri (self help),
meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial, dan memperbaiki tingkah laku yang
menyimpang. Disamping itu tidak kalah pentingnya yaitu tujuan untuk membantu setiap
konseli dalam mengembangkan suatu sistem pengaturan diri (self management),
sehingga orang tersebut dapat mengontrol nasibnya sendiri (self control). Selain itu juga
terdapat tujuan konseling dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu memperbaiki tingkah
laku yang salahsuai, belajar tentang proses pembuatan keputusan, dan pencegahan
timbulnya masalah.

Sikap, Tugas, dan Peran Konselor


Konselor behavioral secara khas bersikap dan berperan sebagai guru, pengarah dan
ahli dalam mendiagnosa tingkah laku yang tidak tepat dan dalam menentukan
prosedur-prosedur yang diharapkan. Namun konselor juga menjalankan tugas:
Mengidentifikasi kondisi utama dengan sistematis mengumpulkan informasimengenai
antiseden, masalah, dan konsekuensi dari perencanaan tersebut
Menformulasikan tujuan awal, mendesain dan mengimplementasikan perencanaan
penangann untuk mencapai tujuan
Para konselor perilaku menggunakan strategi yang memiliki dukungan penelitian
yang digunakan untuk masalah tertentu. Strategi-strategi ini digunakan untuk
mempromosikan generalisasi dan pemeliharaan perubahan perilaku
Konselor mengevaluasi keberhasilan rencana perubahan dengan mengukur
kemajuan pencapaian tujuan sepanjang durasi perawatan. Hasil langkah-langkah
yang diberikan kepada konseli pada awal perawatan (disebut baseline) dan
dikumpulkan lagi secara periodik selama dan setelah perawatan untuk menentukan
apakah rencana strategi dan perawatan bekerja. Jika tidak, maka harus disesuaikan
lagi strategi yang digunakan.
Tugas utama konselor adalah untuk melakukan tindak lanjut penilaian untuk melihat
apakah perubahan yang tahan lama dari waktu ke waktu. Hal ini dilakukan untuk
memantau perilaku dan keterampilan kognitif agar tingkah laku maladaptif tidak
terulang kembali.

Sikap, Tugas dan Peran Konseli

Konseli harus dilibatkan secara aktif dalam pemilihan dan penentuan tujuan. Selanjutnya,
dalam konseling behavioral konseli harus melakukan lebih jauh dari sekedar
nmenghimbau pandangan atau gagasan, mereka harus mengambil resiko. Konseli
hendaknya menyadari sebagai konselor akan menghentikan konseling saat tujuan telah
dicapai. Itu jelas bahwa konseli diharapkan untuk melakukan lebih dari sekadar
mengumpulkan wawasan, mereka harus bersedia melakukan perubahan dan terus
menerapkanperilaku baru setelah perawatan resmi telah berakhir.

Situasi Hubungan Konseling


Situasi hubungan menurut konseling behavioral seperti kehangatan, empati, keaslian,
keterbukaan, dan penerimaan diperlukan, tetapi tidak cukup untuk terjadinya perubahan
perilaku. Hubungan konseli-konselor adalah strategi terapi yang dibangun untuk
membantu konseli berubah ke arah harapan mereka. Namun, konselor perilaku
berasumsi bahwa kemajuan konseli dikarenakan teknik khusus perilaku yang digunakan
bukan karena hubungan dengan konselor.
Referensi
Corey, G. 2009. Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Belmont, CA:
Brooks/Cole
Seligman, L. 2006. Theories of Counseling and Psychotherapy. Columbus, Ohio:
Pearson Merril Prentice Hall
Sharf, R.S. 2004. Theories of Psychotherapies and Counseling: Concepts and Cases.
Pacivic Grove, CA: Brooks/Cole
Nichols, M.P. & Schwartz, R.C. 2001. Family Therapy: Concepts and Methods. Boston:
Allyn and Bacon.
Parrot III, L. 2003. Counseling and Psychotherapy. Pacific Grove, CA: Brooks/Cole

Anda mungkin juga menyukai