Konseling
Sasaran Pembelajaran
• Mampu menjelaskan aspek etik dan legal konseling
Aspek etik konseling
• Etik meliputi “ membuat keputusan yang bersifat moral tentang manusia dan interaksi
mereka dalam masyarakat (Kitchener, 1986)
• Etik bersifat normatif dan berfokus pada prinsip-prinsip dan standar yang mengatur
hubungan antara individu, seperti hubungan antara konselor dan klien.
• Kode etik “ pola aturan, tata cara, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan.
• Kode etik profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap tenaga profesi
dalam menjalankan tugas profesi dan dalam kehidupan di masyarakat. Norma tersebut berisi
apa yang tidak boleh, apa yang seharusnya dilakukan, dan apa yang diharapkan dari tenaga
profesi. Pelanggaran terhadap norma tersebut akan mendapat sanksi (Dirjen Dikti
Depdiknas, 2004)
Alasan keberadaan kode etik (Van Hoose dan
Kotler, 1985)
• Kode etik melindungi profesi dari pemerintah kode etik memperbolehkan
profesi untuk mengatur diri mereka sendiri dan berfungsi sendiri
• Kode etik membantu mengontrol ketidaksepakatan internal dan
pertengkaran, sehingga memelihara kestabilan dalam profesi
• Kode etik melindungi keberadaan praktisi dari publik, terutama untuk
pengaduan malpraktik. Jika konselor bertindak sesuai batas-batas etik,
tingkah lakunya akan dinilai telah mematuhi standar umum.
Kode Etik Konseling
• Kode etik konseling yang pertama dibuat oleh American Counseling Association (ACA)
• Kode Etik ACA dibagi menjadi delapan wilayah:
1. Bagian A: Hubungan Konseling
2. Bagian B: Kerahasiaan
3. Bagian C: Tanggung jawab Profesional
4. Bagian D: Hubungan dengan Profesional Lain
5. Bagian E: Evaluasi, Penilaian dan Interpretasi
6. Bagian F: Pengajaran, Pelatihan dan Pengawasan
7. Bagian G: Penelitian dan Publikasi
8. Bagian H: Menyelesaikan Masalah Etis
Keterbatasan Kode Etik
• Beberapa masalah tidak dapat diputuskan dengan kode etik
• Pelaksanaan kode etik merupakan hal yang sulit
• Standar-standar yang diuraikan dalam kode etik ada kemungkinan saling
bertentangan
• Beberapa isu legal dan etis tidak tercakup dalam kode etik
• Terkadang muncul konflik antara peraturan etik dan peraturan legal
• Kode etik tidak membahas masalah lintas budaya
• Tidak semua kemungkinan situasi dibahas dalam kode etik
Contoh tingkah laku tidak etis yang sering
terjadi dalam konseling (ACA, 2005)
Mengambil Keputusan Etik
• Pengambilan keputusan etik tidak selamanya mudah dilakukan, tetapi hal ini
merupakan bagian dari tugas seorang konselor
• Dibutuhkan kualitas seperti: karakter, integritas, moral dan pengetahuan
(Welfel, 2006)
• Dalam pengambilan keputusan etik, konselor harus mengambil tindakan
“berdasarkan pemikiran yang hati-hati dan reflektif ”mengenai respon yang
mereka anggap benar dari sudut profesionalitas pada situasi tertentu
(Tennyson &Strom, 1986)
Prinsip Etik
Justice • Keadilan