UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
BAB I
PENDAHULUAN
1
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
Yang menjadi batasan dalam pelaksaan Kerja Praktek yang di laksanakan pada
tanggal 02 Januari 2018 sd 31 Januari 2018 di PT. Semen Tonasa Pangkep, Desa
Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep ,Sulawesi Selatan adalah
kegiatan yang di lakukan berdasarkan pengarahan izin dari pembimbing yang di
tunjuk oleh pihak perusahaan dengan melakukan peninjauan
lapangan,pengambilan sampel maupun pelaksaan pengujian sampel di
laboratorium dan pemetaan lokasi sampel berdasarkan standar mutu bahan baku
Quarry.
I.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan umum dari pelaksaan kerja prkatik (KP) pada
Program studi Geofisika Universitas Hasanuddin adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan dalam meningkatkan kreativitas mahasiswa
khususnya dalam melaksanakan pekerjaan baik di lapangan maupun di
laboratorium.
2. Memperluas proses penyerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yag
baru di lapanga kerja baru dalam kampus atau sebaliknya.
3. Mampu menerapkan segala ilmu yang di peroleh utamanya yang
berhubungan dengan Program Studi Geofisika.
4. Memenuhi persyaratan dalam penyelesaian salah satu mata kuliah di
Program studi Geofisika Universitas Hasanuddin.
2
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
I.4 Metodologi
Adapun yang menjadi metode yang digunakan untuk mencari dan
memperoleh data sebagai bahan penulisan adalah sebagai berikut :
3
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
II.2 Semen
Semen adalah salah satu campuran bahan kimia yang mempunyai sifat
hidrolis dan apabila dicampur dengan air akan bereaksi dan berubah
menjadi bahan yang mempunyai sifat perekat sehingga bisa mengikat
bahan-bahan lain menjadi satuan massa yang padat.Salah satu dari bahan
baku utama semen salah satunya yaitu batu kapur yang merupakan batuan
sedimen yang dikategorikan sebagai batuan keras dan merupakan
penghasil CaCO3.
A. Bahan Baku
Batu Kapur
Batu Kapur ini sebagai sumber Calsium Oksida yang persentasenya
terdapat dalam batu kapur sebesar 50%. Sedangkan penggunaan tanah liat
sendiri di dalam bahan baku secara keseluruhan adalah sebanyak 80%.
Batu Silika
Bahan ini digunakan sebagai sumber silisium Oksida dan Alumunium
Oksidan dan Oksida besi. Bahan ini mengandung 65% oksida silisium,
13% oksida alumunium dan 7% oksida besi. Kebutuhan bahan ini dalam
bahan pengolahan bahan dasar adalah + 10%
5
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
Tanah Liat
Digunakan sebagai sumber Alumunium Oksida (29%) dan Oksida besi
(10%). Kebutuhan secara keseluruhan + 10%. Hal yang menyulitkan di
dalam pemakaian bahan ini adalah kandungan air (30%) dan batu (3%).
Pasir Besi
untuk membuat semen Portland yang berwarna lebih gelap maka perlu
ditambahkan bahan mentah pasir besi yang didatangkan dari cilacap.
Bahan ini mengandung oksida besi sekitar 83% dan dipakai sebanyak + 2
%. Kegunaan sebagai flux dalam pembakaran dan mempengaruhi warna
semen.
Gypsum
Merupakan bahan mentah tambahan dalam industri semen yang
kegunaannya untuk meperbaiki sifat-sifat semen.
Secara umum proses pembuatan semen dibedakan atas dua proses yaitu
proses basah (wet process) dan proses kering (dry process).
6
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
D.Tahapan Proses
Secara umum proses pembuatan semen dapat dibagi menjadi 4 (empat)
tahapan, yaitu:
1. Pembersihan (clearing)
2. Pelucutan (stripping)
3. Pengeboran (drilling)
4. Peledakan (blasting)
5. Pemuatan (loading)
6. Penghancuran (crushing)
7. Pengiriman (conveying)
7
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
a. Proses Basah
Dalam proses basah, raw material dihancurkan kemudian
digiling dalam raw mill sambil diiringi penambahan air
sehingga kadar airnya menjadi 25-40% dari total material.
Selama penggilingan berlangsung, bahan baku yang telah
berbentuk slurry dicampur hingga dicapai komposisi yang
memenuhi pabrik. Setelah itu, slurry tersebut dimasukkan ke
dalam silo untuk kemudian dibakar. Adapun keuntungan dari
proses basah adalah sebagai berikut :
8
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
d. Proses Kering
Pada proses kering, bahan baku dipecah dan digiling sampai
kadar air maksimal 1%. Bahan baku yang telah digiling,
dicampur dalam blending silo untuk mendapatkan campuran
yang homogen dengan menggunakan udara tekan. Tepung
baku yang telah homogen ini diumpankan ke kiln selanjutnya
didinginkan dan dicampur dengan gypsum dengan kadar
gypsum sebanyak 4% untuk kemudian digiling dalam finish
mill hingga menjadi semen. Keuntungan dari proses kering :
Kiln yang digunakan relatif pendek.
9
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
c.) Pengepakan
10
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
11
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
12
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
AM = A2O3/Fe2O3
Umumnya, nilai dari alumina modulus berkisar dar 1,5-2,5. Semen
dengan kandungan alumina tinggi menunjukkan alumina modulus
2,5 atau lebih. Alumina Modulus dari semen dengan kandungan
alumina rendah dibawah 1,5 (disebut Ferrocement). Alumina
modulus menentukan komposisi cairan dalam clinkers. (Walter H.
Duda :2015).
13
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
seperti beton pra cetak, beton pra tekan, panel beton, batabeton
(paving block)dan sebagainya.
3. Semen Portland Pozzolan (PPC)
Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari
campuran homogen antara semen Portland dan pozzolan halus, yang
diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan pozzolan
bersama-sama atau mencampur secara rata bubuk Semen Portland
dan pozzolan atau gab,,ungan antara menggiling dan mencampur,
dimana kadar pozzoland 15-40% massa Semen Portland Pozzolan.
Semen jenis ini ideal untuk bangunan bertingkat (2-3 lantai),
konstruksi beton umum, konstruksi beton massa seperti pondasi plat
penuh dan bendungan, konstruksi bangunan di daerah pantai,tanah
berair (rawa) dan bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif.
14
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
sejak Miosen Tengah dan tumbuh sampai setelah Pliosen. Adanya perlipatan
besar yang berarah hampir sejajar dengan sesar utama diperkirakan terbentuk
sehubungan dengan adanya tekanan mendatar berarah kira-kira timur-barat
pada Kala sebelum Akhir Pliosen. Tekanan ini pula menyebabkan adanya
sesar sungkup lokal yang menyesarkan batuan gamping akhir di daerah
Bantimala ke atas batuan Tersier. Perlipatan dan pensesaran yang relatif lebih
kecil di bagian timur Lembah Walanae dan di bagian barat pegunungan barat,
yang berarah baratlaut-tenggara, kemungkinan besar terjadi akibat gerakan
mendatar ke kanan sepanjang sesar besar (Sukanto,1982).
lime mud merupakan istilah untuk material karbonat dengan butiran yang
sangat halus lebih kecil dari ukuran pasir (kurang lebih kayak matrik or
lempung versi karbonatlah) dibagi dua jenis yaitu micrite yaitu butiran
karbonat berukuran <0.004 mm dan microsparite berukuran atnara 0.004 dan
0.06 mm. Komponen - komponen lainnya ada juga semen karbonat yang
genetiknya lebih kearah diagenesis (sementasi) karbonat dan fragmen yang
lebih kasar dalam batuan karbonat dikenal sebagai allochem memliki jenis
yang macam-macam. Secara umum dibagi dua , yaitu: yang berasal dari
cangkang fosil atau skeletal grain dan fragmen yang bukan dari tubuh fosil
atau murni hasil presiptasi (Raymond, 2002).
15
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
16
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
2. Skeletal grain
Skeletal grain adalah butiran cangkang penyusun batuan karbonatyang
terdiri dari seluruh mikrofosil, butiran fosil, maupun pecahan darifosil-
fosil makro dari organisme laut.Organisme tersebut diantaranya Mollusca
(cephalopods, bivalves, gastropoda dan lain-lain), brachiopods, echinoids,
crinoids, corals, dan foranifera Cangkang merupakan allochem yang
paling umum dijumpai dalam batugamping (Boggs, 1987).
17
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
18
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
1. Mud Stone
Batuan ini termasuk dalam jenis batuan sedimen non klastik dengan warna
segar putih abu-abu dan warna lapuknya adalah putih kecokelatan. Batuan
ini bertekstur non klastik dengan komposisi kimia karbonat dan
strukturnyapun tidak berlapis. Salah satu contoh dari batuan karbonat
19
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
20
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
2. Wackestone
3. Packstone
Merupakan lumpur, tetapi yang banyak adalah betolit. Butir-butirnya
didukung batuan karbonat berlumpur (Dunham, 1962). Lucia (1999)
dibagi packstones ke dalam lumpur yang didominasi (ruang pori total
dipenuhi lumpur) dan yang dijdominasi (beberapa ruang pori antar butir
bebas dari lumpur) packstones. Divisi ini adalah penting dalam
memahami kualitas reservoir karena lumpur plugs ruang partikel pori.
Packstones menunjukkan berbagai sifat pengendapan. Lumpur
menunjukkan proses energi yang lebih rendah sedangkan kelimpahan
butir menunjukkan proses energi yang lebih tinggi. Menurut Dunham
(1962) asal packstones:
a. packstone berasal dari wackestones dipadatkan
b.berasal dari proses akibat dari infiltrasi lumpur awal atau akhir dari
sebelumnya disimpan lumpur bebas sedimen
c. terbentuk dalam air yang tenang atau
d.hasil pencampuran dari berbagai lapisan sedimen. Dimana butirnya
yang sangat besar, Embry dan Klovan (1971) contohnya karbonat
rudstones
21
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
4. Grainstone
Merupakan hubungan antar komponen-komponen tanpa lumpur sehingga
sering disebut batuan karbonat bebas lumpur yang didukung butir.
Dunham (1962) , batuan ini berasal dari :
a. Grainstone terbentuk pada kondisi energi yang tinggi, butiran-
produktif lingkungan dimana lumpur tidak dapat terakumulasi,
b. terdapat pada arus yang putus butir dan melewati lumpur pada
lingkungan. Grainstones mempunyai tekstur berpori dan dikenal
sebagai karbonat yang terdapat pada sekitar pantai.
5. Boundstone
Merupakan hubungan antar komponen tertutup yang berhubungan dengan
rapat (oolite). Karbonat batuan menunjukkan tanda-tanda terikat selama
pengendapan (Dunham, 1962). Embry dan Klovan (1972) lebih diperluas
klasifikasi boundstone atas dasar kain dari boundstone tersebut. Tampilan
fisik batuan ini dapat dilihat pada gambar III.5.Boundstone merupakan
batu gamping yang terikat oleh ganggang, karang atau organisme
uniseluler lainnya ketika dia terbentuk. Boundstone ditemukan di daerah
sekitar terumbu karang, dan daerah yang terumbu karang 2,5-3 juta tahun
lalu, tapi mungkin dikelilingi lahan kering. Tergantung pada cara bahan
organik telah diatur dalam sedimen ketika batu itu terbentuk dan jenis
bahan organik itu. Boundstone dapat diklasifikasikan sebagai framestone,
bindstone, atau bafflestone. Mereka memiliki tiga subdivisi:
1. Framestone: Organisme dari organik fosil, biasanya dalam karang laut,
yang terjadi berdekatan dengan spons ini terikat oleh kerak mikroba
dan pasir yang mengeras. Dan ruang antara bertahap diisi dengan pasir,
sedimen dan kristal kalsit. Dalam waktu yang lama, air surut dan
struktur itu terus menerus terkena udara dan penyemenan alami dari
padat sedimen diawetkan sisa-sisa bahan organik sebagai fosil.
2. Bindstone: hasil organisme yang mengikat sedimen sehingga lepas
bersama-sama, ditandai dengan adanya dispersi. Yang mengikat di
22
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
23
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk ataupun sample cair.
XRF mampu mengukur elemen dari berilium (Be) hingga Uranium pada
level trace element, bahkan dibawah level ppm. Secara umum, XRF
spektrometer mengukur panjang gelombang komponen material secara
individu dari emisi flourosensi yang dihasilkan sampel saat diradiasi
dengan sinar-X (PANalytical, 2009).
Metode XRF secara luas digunakan untuk menentukan komposisi unsur
suatu material. Karena metode ini cepat dan tidak merusak sampel,
metode ini dipilih untuk aplikasi di lapangan dan industri untuk kontrol
material. Tergantung pada penggunaannya, XRF dapat dihasilkan tidak
hanya oleh sinar-X tetapi juga sumber eksitasi primer yang lain seperti
partikel alfa, proton atau sumber elektron dengan energi yang tinggi
(Viklund,2008).
Apabila terjadi eksitasi sinar-X primer yang berasal dari tabung X ray
atau sumber radioaktif mengenai sampel, sinar-X dapat diabsorpsi
atau dihamburkan oleh material. Proses dimana sinar-X diabsorpsi
oleh atom dengan mentransfer energinya pada elektron yang terdapat
pada kulit yang lebih dalam disebut efek fotolistrik. Selama proses ini,
bila sinar-X primer memiliki cukup energi, elektron pindah dari kulit
yang di dalam menimbulkan kekosongan. Kekosongan ini
menghasilkan keadaan atom yang tidak stabil. Apabila atom kembali
pada keadaan stabil, elektron dari kulit luar pindah ke kulit yang lebih
dalam dan proses ini menghasilkan energi sinar-X yang tertentu dan
berbeda antara dua energi ikatan pada kulit tersebut. Emisi sinar-X
dihasilkan dari proses yang disebut X Ray Fluorescence (XRF).
Proses deteksi dan analisa emisi sinar-X disebut analisa XRF. Pada
umumnya kulit K dan L terlibat pada deteksi XRF. Sehingga sering
terdapat istilah Kα dan Kβ serta Lα dan Lβ pada XRF. Jenis spektrum
24
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
25
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
26
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
b.Kamera Handphone
27
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
Alat tulis kerja berfungsi untuk mencatat kode sampel dan deskripsi
dari sampel yang di peroleh di lapangan.
d.Handy Talk (HT)
28
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
a. Batu Gamping
29
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
III.2.2 Alat dan Bahan Untuk Uji X-Ray Flourscence dan X-ray Gamma
dari sampel batuan
1. Alat
30
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
31
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
32
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
33
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
34
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
35
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
36
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
37
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
1.Bahan
Adapun bahan yang di gunakan untuk Uji XRF dan XRD dari
sampel batuan sebagai berikut :
1. Batu Gamping
38
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
39
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
40
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
41
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
Gambar III.32 Memberi kode pada setiap sampel yang telah diamati
III.3.2 Prosedur Kerja Untuk Uji X-Ray Flourscence dan X-ray Gamma
dari sampel batuan
42
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
43
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
(a)
(b)
B. Mengeringkan sampel
Setelah di kecikan ukurannya, sampel kemudian akan di
keringkan untuk menghilangkan kadar H2O pada sampel
batuan.Alat yang digunakan yaitu hot plate (oven) type
MEMMERT berfungsi untuk mengeringkan sampel sekaligus
menghilangkan kadar H2O yang terkandung pada sampel batu
gamping sedangkan bahan yaitu sampel batu gamping yang telah
44
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
45
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
(a) (b)
(c)
46
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
47
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
Gambar III.37 : (a) Menimbang sampel sebanyak 9,00 gram pada neraca
digital, (b) Neraca digital dan grinding aid, (c) grinding vessel, (d) Bagian
dalam swing mill sekaligus tempat dimana grinding vessel diletakkan, (e)
Proses penghalusan sampel oleh swing mill telah selesai, dan Mengeluarkan
grinding vesseldari dalam swing mill, lalu menuangkan sampel yang sudah
halus pada kertas yang bersih untuk dimasukkan kedalam ring (cincin
press).(f) proses pembersihan grinding vessel yang telah di gunakan.
48
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
(a) (b)
49
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
(c)
F. Analisis X-Ray
Mengetahui oksida-oksida yang terkandung dalam sampel.Alat
yang digunakan yaitu mesin X-Ray Spektrofotometertype ARI-
74RET 86 computer type DELL OPTIPLEX 780 yang
didalamnya terdapat sofware WIN XRF digunakan untuk
mengoperasikan mesin X-Ray Spectrofotometer.Bahan yang
digunakan yaitu sampel batu gamping yang telah di press pada
cincin press (ring).Adapun prosedur kerja yang dilakukan yaitu
sebagai berikut:
a. Meyalakan komputer yang tersambung langsung dengan
mesin X-Ray Spectrofotometer
b. Membuka softwareWIN XRF pada komputer.
c. Memasang sampel yang telah dicetak pada alat X-Ray
(gambar IV.39(a)) dan setelah pemasangan (gambar III.39
(b)).
d. Memberi nama pada tabel alanisis dengan kode sampel yang
sesuai
50
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
(a) (b)
51
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
(c) (d)
Gambar III.39 (a) Memasang sampel yang telah dicetak pada X-Ray, (b)
Setelah pemasangan sampel yang telah dicetak dan siap untuk dianalisis oleh
X-Ray, (c) Elemen kimia yang terkandung dalam sampel yang telah dianalisis
oleh mesin X-Ray dan (d) Sampel yang telah dianalisis oleh X-Ray akan
memiliki bekas tembakan
III.3.2.2 Prosedur Kerja Untuk Uji X-ray Gamma dari sampel batuan
52
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
2. Ambil sedikit sampel yang ada dengan sendok takar (seperti pada
gambar III.40 (b)) kemudian letakkan pada plat sampel sampai
sampelnya rata dengan garis lengkungan plat.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar III.40 (a) Sampel yang telah di haluskan yang siap di uji X-ray
Gamma, (b) Sampel di masukkan kedalam plat sampel menggunkan sendok
takar, (c) sampel pada plat sampel di masukkan dalam mesin X-ray dan (d)
Hasil dari sampel yang telah di tembakkan sinar X-ray
53
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
Data yang di peroleh dari hasil uji X-ray Flourscence kemudian di olah
dengan software Microsoft Excel untuk di gabungkan dan di buat
menjadi format yang lebih mudah agar dapat di identifikasi dengan
baik.Adapun hasil olahan terlihat seperti gambar III.41 di bawah ini.
100 ×𝐶𝑎𝑂
LSF = (2,8 × 𝑆𝑖𝑂
2 ) +(1,18 ×𝐴𝑙2 𝑂3 ) +(0,65 × 𝐹𝑒2 𝑂3 )
𝑆𝑖𝑂2
SM = 𝐴𝑙
2 𝑂3 + 𝐹𝑒2 𝑂3
𝐴𝑙 𝑂
AM = 𝐹𝑒2 𝑂3
2 3
54
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
Data yang di peroleh dari hasil X-ray diffraction dapat di olah dan di
interpretasikan dengan software MATCH.Adapun pengolahan data
yang di lakukan sebagai berikut:
55
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
5. Serelah muncul kotak dialog seperti di atas cari dan pilih file yang
akan di olah dalam bentuk gambar.lalu klik OPEN
56
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
57
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
Kemudian klik pada salahsatu mineral yang ada pada kotak dialog di atas
yang di anggap merupakan kandungan mineral pada batuan yang di
tandai dengan sejajarnya posisi antara garis spectrum hasil XRD dan garis
spectrum. Kemudian tampilan layar kerja akan menjadi seperti di bawah
ini
58
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
59
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
BAB IV
60
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
(a)
(b)
Berdasarkan dari hasi uji X-ray Mudstone memiliki nilai LSF berkisar dari
6001-10000 dari hasil perhitungan didapatkan nilai LSF sebesar
35195.7.sedangkan unsur-unsur kimia yang terdapat pada SiO2 0.03,
Al2O3 0.03, Fe2O3 0.1, CaO 55.75 ,MgO2 55.75, K2O 0, SO3 0.07
,Na2O 0.12
100 ×𝐶𝑎𝑂
LSF = (2,8 × 𝑆𝑖𝑂 )
2 +(1,18 ×𝐴𝑙2 𝑂3 ) +(0,65 ×𝐹𝑒2 𝑂3 )
100 ×55.7
= (2,8 × 0.03) +(1,18 ×0.03) +(0,65 × 0,1 )
61
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
= 35195.7
2. Wackestone
Deskripsi dan hubungannya dengan klasifikasi dunham
62
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
(a)
(b)
63
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
pada SiO2 0, Al2O3 0,13 Fe2O3 0.14, CaO 55,7 , MgO2 0,27,
K2O 0, SO3 0,05, Na2O 0,11.
100 ×𝐶𝑎𝑂
LSF = (2,8 × 𝑆𝑖𝑂
2 ) +(1,18 ×𝐴𝑙2 𝑂3 ) +(0,65 ×𝐹𝑒2 𝑂3 )
100 ×55.75
= (2,8 × 0) +(1,18 ×0,13) +(0,65 × 0,14 )
= 25503.7
Dari hasil uji XRD dapat dilihat mineral yang terdapat pada batu
gamping wackestone mineral Ca dengan kuantitas sebesar 83,2%
,mineral Quartz sebesar 13,5% dan Magnetite sebesar 3,3%.
64
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
3. Crystalline
(a)
(b)
Gambar IV.5 (a) Singkapan batu gamping Crystalline (b) batu gamping
Crystalline
65
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
100 ×𝐶𝑎𝑂
LSF = (2,8 × 𝑆𝑖𝑂
2 +(1,18 ×𝐴𝑙2 𝑂3 ) +(0,65 ×𝐹𝑒2 𝑂3 )
)
100 ×56
= (2,8 × 0.05) +(1,18 ×0,09) +(0,65 × 0,1 )
= 17994.9
Dari hasil uji XRD pada gambar pada batu gamping Crystalline
terdapat mineral CaCO3 dengan kuantitas sebesar 87,4% Fe2O4Si
sebesar 12,6%.
66
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
BAB V
PENUTUP
V.I KESIMPULAN
67
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
karang pada batuannya dengan nilai LSF 25503.7% dan CaO 55.75 %,
dan (3) kristalin yaitu terdapat pada B8 yaitu sampel 12 dengan kode
batuan 064K B8 dengan ciri fisik berwarna putuh kaca dengan tekstur
massive( kompak),tidak terdapat fosil dan biasanya terdapat sisipan tanah
dengan nila LSF 17994.9 % dan CaO 56%.
V.2 SARAN
Saran kami untuk pihak PT.Semen Tonasa adalah sebaiknya untuk mendapatkan
kualitas bahan baku yang baik serta penetuan titik lokasi pengeboman pada
lokasi yg akurat kami menyarankan untuk menggunakan salah satu metode
geofisika yaitu metode geolistrik untuk memgetahui kondisi bawah permukaan
dan juga berguna untuk analisis sisipan lempung di quarry batu gamping yang
sangat berguna untuk meningkatkan kualitas produksi semen.
68
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
DAFTAR PUSTAKA
69
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
Daftar Pertanyaan :
1. Besse Tenri Pada
Pertanyaan : Apa fungsi dari Grinding Aid pada prose uji XRF dan mengapa
batu gamping berwarna putih ?
Jawaban : Adapun fungsi dari grinding aid tersebut adalah sebagai pil (berupa
bahan campuran) pada saat proses menghaluskan sampel batuan dengan grinding
vessel yang berfungsi sebagai perekat molekul-molekul sampel batuan.Untuk
warna dari batu gamping sendiri kebanyakan berwarna putih itu karena batu
gamping merupakan batuan hasil pelapukan karang pada lautan.
2. Novita Reskiyah Sari
Pertanyaan : Berapa Proporsi Bahan untuk pembuatan semen ?
Jawaban : Untuk jumlah proporsi bahan-bahan baku pembuatan semen sendiri
baik bahan baku utama, bahan tambahan, dan bahan pengoreksi memiliki jumlah
yang berbeda-beda yaitu batu kapur ± 81 % , tanah liat ± 9 %, pasir silica ± 9 %
dan pasir besi ± 1%.
3. Sufridah Hardianti
Pertanyaan : Bagaimana prinsip kerja alat XRD sampai memperoleh hasil
unsur-unsur kimia batuan ?
Jawaban : Difraksi sinar X oleh sebuah materi terjadi akibat fenomena
hamburan oleh tiap atom dan interferensi gelombang-gelombang yang
dihamburkan oleh atom-atom tersebut. Dengan demikian, syarat berkas difraksi
dapat terjadi bergantung pada panjang gelombang (), jarak antar bidang atom-
atom (d), dan sudut berkas datang (θ).
Berdasarkan Hukum Bragg, jika seberkas sinar X di jatuhkan pada sampel kristal,
maka bidang kristal itu akan membiaskan sinar X yang memiliki panjang
gelombang sama dengan jarak antar kisi dalam kristal tersebut. Sinar yang
dibiaskan akan ditangkap oleh detektor kemudian diterjemahkan sebagai sebuah
puncak difraksi. Makin banyak bidang kristal yang terdapat dalam sampel, makin
kuat intensitas pembiasan yang dihasilkannya. Prinsip dari alat XRD (X-ray powder
diffraction) adalah sinar X yang dihasilkan dari suatu logam tertentu memiliki
70
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
Sesuai dengan Hukum Bragg, dengan memvariasi sudut θ diperoleh lebar antar
celah yang berbeda dalam bahan polikristalin. Kemudian, posisi sudut dan
intensitas puncak hasil difraksi digrafikkan dan diperoleh pola yang merupakan
karakteristik sampel. Setiap kristal memiliki pola XRD yang berbeda satu sama lain
yang bergantung pada struktur internal bahan. Pola XRD ini merupakan karateristik
dari masing-masing bahan sehingga disebut sebagai ‘fingerprint’ dari suatu mineral
atau bahan kristal.Keluaran utama dari pengukuran data difraksi serbuk dengan
difraktometer adalah sudut 2θ dan intensitas pada sudut yang sesuai.Dalam hal
ekstraksi informasi , ada 3 karakter dasar puncak difraksi yang memberikan
gambaran mengenai kondisi pengukuran dan sifat-sifat kristal; yaitu posisi, tinggi,
dan lebar dan bentuk puncak difraksi. mengindentifikasi fasa dengan menggunakan
software, terdiri dari: Peak search (menemukan posisi puncak) danSearch match
(pencocokan terhadap basis data).
Elusidasi spektra XRD merupakan proses penentuan struktur yang diperoleh dari
spektra XRD. Tiap puncak yang muncul pada pola XRD mewakili satu bidang
kristal yang memiliki orientasi tertentu dalam sumbu tiga dimensi. Puncak-puncak
yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar
difraksi sinar X untuk hampir semua jenis material. Standar ini disebut JCPDS.
Berdasarkan pola difraksi sinar X, atom-atom logam tersusun menurut salah satu
71
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
dari empat struktur dasar yaitu kubus sederhana (simple cubic, sc); kubus pusat
badan (body centered cubic, bcc); kubus terjejal (cubic closed packed, ccp); dan
heksagonal terjejal (hexagonal closed packed, hcp).
4. Kak Riska
Pertanyaan : Apa arti dari gambar hasil dari XRD yang berupa grafik hubungan
antara intensitas dan 2 theta ? serta maksud dari 2 theta tersebut !!!
Jawaban : Hasil yang diperoleh dapi pengukuran dengan menggunakan
instrument X-Ray Diffraction (XRD) adalah grafik dikfraktogram. Difraktogram
adalah output yang merupakan grafik antara 2θ (diffraction angle) pada sumbu X
versus intensitas pada sumbu Y.
2θ merupakan sudut antara sinar dating dengan sinar pantul. Sedangkan intensitas
merupakan jumlah banyaknya X-Ray yang didifraksikan oleh kisi-kisi kristal yang
mungkin. Kisi kristal ini juga tergantung dari kristal itu sendiri.
Kisi-kisi ini dibentuk oleh atom-atom penyusun kristal. Jika tidak ada atom-atom
yang menyusun suatu bidang kisi pada kristal, maka sinar X yang dating tidak dapat
didifraksikan atau dengan kata lain tidak ada kisi tersebut.
72
LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PT. SEMEN TONASA
73