Anda di halaman 1dari 95

Laporan

Kerja Praktik Periode I


PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT. Pupuk Kalimantan Timur adalah produsen pupuk Urea dan Amoniak
yang terletak di Bontang, Kalimantan Timur. Pupuk Kalimantan Timur
adalah produsen pupuk Urea dan Amoniak terbesar di Indonesia dengan
kapasitas produksi 2,98 juta ton Urea per tahun dan 1,85 juta ton Amoniak
per tahun, serta produksi pupuk NPK 500 ribu ton per tahun.
Aspek lingkungan merupakan aspek terpenting dalam kawasan semua
industri. Masih banyak industri di Indonesia yang belum memperhatikan cara
mengolah limbah yang baik dan benar sehingga mencemari lingkungan. Ini
disebabkan karena produk limbah yang dihasilkan buangan-buangan dan
produk sampingan yang dihasilkan oleh industri tersebut tidak di kelola
dengan baik. Menyadari akan dampak limbah terhadap lingkungan sekitar,
PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki perhatian dan komitmen dalam
mengelola limbah, terutama limbah cair. Hal ini terbukti dengan diraihnya
predikat ISO 14001.
Limbah cair hasil produksi pupuk memiliki berbagai kandungan yang
dapat menganggu dan menurunkan kualitas lingkungan apabila tidak diolah
terlebih dahulu. Dalam produksi pupuk menghasilkan limbah cair yang di
tangani oleh department lingkungan hidup salah satunya seperti contoh
limbah pewarna pupuk urea bersubsidi.
Menurut Surat Menteri Pertanian RI No. 11/SR.130/M/1/2011 tgl 7
Januari 2011 perihal Pencirian Khusus Pupuk Urea. Pupuk urea bersubsidi
dan nonsubsidi dibedakan dari segi warna sebagai upaya untuk menekan
kemungkinan penyelewengan distribusi pupuk tersebut ke sektor non-pangan
yang tidak mendapat subsidi. Perubahan warna pupuk urea yang semula
berwarna putih menjadi pink. Maka dari hal tersebut perlu diadakan kajian
mengenai proses pengolahan limbah cair pupuk urea bersubsidi di PT. Pupuk

1
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Kalimantan Timur. Proses pewarna dari pewarnaan pupuk urea bersubsidi


berpengaruh dalam proses pengolahan air limbah, sehingga air hasil
pengolahan aman apabila di alirkan ke badan air.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini
yaitu:
1. Bagaimana tahap produksi pupuk urea bersubsidi ?
2. Bagaimana cara pengolahan limbah sisa pewarna pupuk urea bersubsidi?
3. Bagaimana cara melakukan pendekatan dengan sistem Pure Ash sebagai
penjernih warna limbah pupuk urea bersubsidi?
4. Apakah ada keefektifan dan keekonomisan yang ditawarkan untuk
permasalahan?

1.3. Batasan Masalah


Dalam rangka pengamanan dan menghindari penyalahgunaan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab, untuk penyaluran pupuk bersubsidi, maka
dilakukan perubahan pupuk urea berwarna putih menjadi pupuk urea
berwarna pink (merah muda). Selanjutnya pewarna urea ini akan diperoleh
kembali pada limbah cair. Pewarna organik ini tidak mencemari air secara
kimiawi tetapi mencemari air secara estetika sehingga diperlukannya
pengolahan yang tepat untuk permasalahan limbah pewarna.
1.4. Tujuan
Secara umum, tujuan pelaksanaan Kerja Praktik adalah sebagai berikut:
1. Untuk belajar menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah
didapat selama kuliah ke dalam Praktik yang sesungguhnya,
2. Untuk mendapatkan pengalaman tentang kerja di lapangan sehingga
akan didapatkan gambaran yang nyata tentang berbagai hal mengenai
dunia kerja yang aplikatif,
3. Untuk mendapatkan gambaran nyata atas segala sesuatu yang berkaitan
dengan keilmuan teknik lingkungan dalam proses pengolahan limbah
industri,

2
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

4. Untuk mengenal perusahaan yang menjadi lingkungan kerja secara


umum yang menyangkut asal mula berdiri perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, dan bidang disiplin ilmu yang dijalankan,
5. Untuk mengasah kemampuan dan menambah wawasan mengenai dunia
kerja dengan mempelajarinya secara langsung dari para tenaga kerja
yang profesional,
6. Untuk menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif yang
lebih berwawasan dan sistimatis dalam menghadapi suatu persoalan
dalam bidang kerja yang sebenarnya bagi mahasiswa,
7. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis kelulusan mahasiswa tahap
sarjana di Program Studi Teknik Industri Universitas Hasanuddin.
1.5. Manfaat
1.5.1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan pengetahuan matematika, sains dan teknik
(engineering).
b. Belajar merancang suatu sistim, komponen, atau proses untuk
memenuhi suatu kebutuhan.
c. Berperan serta pada suatu tim yang bersifat multi-disiplin.
d. Mengidentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah-
masalah teknik.
e. Pemahaman tentang tanggung jawab profesional dan etika.
f. Memanfaatkan teknik-teknik, keahlian-keahlian, dan peralatan
teknik modern yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas-tugas
profesionalnya.
1.5.2. Bagi Perusahaan
a. Terjalin hubungan yang baik dengan pihak Universitas Hasanuddin,
terutama Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik sebagai
salah satu instansi pendidikan bagi calon tenaga ahli bidang teknik
yang sangat dibutuhkan dalam perusahaan.

3
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

b. Dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang mungkin terdapat di


perusahaan melalui pengetahuan yang telah didapat mahasiswa di
dunia kuliah.
c. Sebagai perbaikan kedepannya bagi perusahaan dalam mengolah
limbahnya.
1.5.3. Bagi Program Teknik Lingkungan Universitas Hasanuddin
a. Diharapkan mampu meningkatkan hubungan baik dan kerjasama
dengan PT. Pupuk Kalimantan Timur;
b. Memperoleh masukan dari PT. Pupuk Kalimantan Timur mengenai
kompetensi yang dibutuhkan bagi dunia industri, agar dapat
memperbaiki kurikulum, sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan kebutuhan dunia Teknik Lingkungan;
c. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswanya dalam
mengaplikasikan ilmu.

4
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

BAB II
SEKILAS PUPUK KALIMANTAN TIMUR

2.1. Sejarah Berdirinya PT. Pupuk Kalimantan Timur


Pupuk Kalimantan Timur adalah salah satu anak perusahaan dari Pupuk
Indonesia Holding Company (PIHC) yang lahir untuk memenuhi kebutuhan
pupuk yang semakin meningkat seiring dengan tingginya perkembangan
pertanian di Indonesia.Pupuk Kalimantan Timur merupakan perusahaan
penghasil Urea dan Amoniak terbesar di Indonesa. Kapasitas produksi
mencapai 2,98 juta ton Urea dan 1,85 juta ton Amoniak, 350 ribu ton NPK
dan 45 ribu ton pupuk organik per tahun.
Perusahaan ini resmi berdiri tanggal 7 Desember 1977 dan berlokasi di
Bontang, Kalimantan Timur.Pada mulanya proyek Pupuk Kalimantan Timur
dikelola oleh Pertamina sebagai unit pabrik terapung di bawah pengawasan
Direktorat Jenderal Industri Kimia Dasar. Pabrik pupuk yang awalnya
merupakan pabrik terapung kemudian dipindahkan ke daratan. Proses
pemindahan ini dilakukan setelah dilakukan pengkajian berbagai segi teknis.
Tabel 2.1 Milestone Pupuk Kalimantan Timur
No Tanggal Milestone
1 7 Desember 1977 Berdirinya PT. Pupuk Kalimantan Timur
2 8 Januari 1979 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik-1
3 23 Maret 1982 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik-2
4 30 Desember 1983 Produksi pertama Amoniak Pabrik Kalimantan Timur-1
5 2 Februari 1984 Pengapalan pertama Amoniak ke PT Petrokimia Gresik
6 24 Januari 1984 Ekspor pertama Amoniak ke India
7 15 April 1984 Produksi pertama Urea Pabrik Kalimantan Timur-1
8 24 Juli 1984 Pengapalan pertama pupuk Urea ke Surabaya
9 28 Oktober 1984 Peresmian Pabrik Kalimantan Timur-1 dan Kalimantan
Timur-2 oleh Presiden
10 28 November 1985 Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik
Kalimantan Timur-3
11 4 April 1989 Peresmian Pabrik Kalimantan Timur-3 oleh Presiden RI
12 9 Oktober 1996 Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik POPKA
13 23 Desember 1998 Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik
Kalimantan Timur-4
14 18 Februari 1999 Produksi pertama Urea Granul Pabrik POPKA
15 6 Juli 2000 Persmian POPKA dan Pemancangan pertama
Kalimantan Timur-4
16 3 Juli 2002 Persmian Pabrik Urea Unit 5 (Kalimantan Timur-4) oleh
Presiden RI
17 11 Februari 2003 Penugasan PT Pupuk Kalimantan Timur untuk
pendistribusian pupuk di kawasan timur Indonesia.

5
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

18 17 Mei 2008 Pemancangan Perdana proyek Pupuk NPK Fuse


Blending.
19 21 Mei 2010 Pemancangan tian pertama pembangunan boiler batubara

Lanjutan Tabel 2.1


20 29 Juli 2011 Perancangan Program Gerakan Peningkatan Produksi
Pangan Berbasis Korporasi (GP3K)
21 13 Oktober 2011 Peluncuran Pupuk Urea Bersubsidi (warna pink)
22 18 April 2012 Penandatanganan pupuk bersubsidi Merek Pupuk
Indonesia oleh Menteri BUMN
23 25 Oktober 2012 Peresmian proyek pembangunan Kalimantan Timur-5
oleh Presiden
24 13 Maret 2014 Pengambilalihan Pabrik Amoniak milik PT. Kalimantan
Timur Pasifik Amoniak (PT. KPA) oleh PT. Pupuk
Kalimantan Timur.
25 31 Maret 2014 Bergabungnya Pabrik POPKA dengan Pabrik EX-KPA
menjadi Pabrik-1A.
26 19 November 2015 Peresmian Pabrik 5 oleh Presiden RI.

Saat ini, Pupuk Kalimantan Timur mengoperasikan 8 unit pabrik yaitu


Pabrik-1, Pabrik-2, Pabrik-3, Pabrik-4, Pabrik-1A, Pabrik 5, Pabrik NPK, dan
Boiler Batubara. Pabrik 2 sampai dengan Pabrik 5 terdiri dari tiga unit yaitu
unit utility, unit amoniak, dan unit urea, sedangkan Pabrik 1A memiliki dua
unit yaitu unit amoniak dan unit urea. Setelah diresmikannya Pabrik-5, unit
amoniak dan unit urea Pabrik 1 dihentikan operasinya sehingga hanya unit
utility yang masih beroperasi.
Tabel 2.2 Data Kapasitas Produksi Amoniak dan Urea Pupuk Kalimantan Timur
Pabrik Amoniak (ton) Urea (ton)
Pabrik-2 595.000 570.000
Pabrik-1 330.000 570.000
Pabrik-4 330.000 570.000
Pabrik 1A 660.000 570.000
Pabrik-5 850.000 1.150.000
Total Produksi 2.765.000 3.430.000

Sejalan dengan perkembangan perusahaan dan dalam rangka ikut


mendukung program ketahanan pangan nasional melalui penggunaan
teknologi pemupukan berimbang, sejak tahun 2005 Pupuk Kalimantan Timur
telah memproduksi pupuk majemuk dengan merek dagang NPK Pelangi.
NPK Pelangi merupakan jenis pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara
makro Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman dan telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Pabrik pembuatan pupuk NPK dengan dua proses yang berbeda yaitu:

6
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

1. Pabrik Pupuk NPK Blending, diproduksi dengan proses Bulk Blending


dengan tanoilan produk berwarna merah, putin, hitam dan abu-abu. Puouk
ini dialokasikan untuk Pupuk Non-subsidi.
2. Pabrik Pupuk NPK Compound (Fuse), diproduksi dengan proses Steam
Fusion Granulation, dengan tampilan produk berwarna cokelat keabua-
abuan. Pupuk ini dialokasikan untuk Pupuk Bersubsidi, tetapi tidak
menutup kemungkinan akan dijual untuk non-subsidi. Selain itu Pupuk
Kalimantan Timur juga memproduksi pupuk organic yang resmi
berproduksi pada tahun 2010 yang berlokasi di Pare-Pare, Sulawesi
Selatan.
Adapun kapasitas Produksi NPK Pelangi dan Organik tersebut dapat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.3 Kapasitas Produksi Pabrik NPK Pelangi dan Organik
Pabrik Tahun Produksi Kapasitas Produksi (ton)
NPK Blending 2005 150.000
NPK Fuse 2009 200.000
Organik 2010 3.000

Pupuk Kalimantan Timur menjalankan operasi bisnisnyadengan tujuan


untuk memenuhi kebutuhan pupuk domestik, baik untuk sektor tanaman
pangan melalui distribusi pupuk bersubsidi dengan wilayah pemasaran
meliputi seluruh Kawasan Timur Indonesia, maupun untuk sektor tanaman
perkebunan dan industri untuk produk nonsubsidi. Tugas ini diberikan oleh
Pemerintah dan PIHC (Persero) untuk memberikan kontribusi dalam
mendukung ketahanan pangan nasional. Selain Urea, NPK, Pupuk Hayati dan
Pupuk Organik, Pupuk Kalimantan Timur juga menjual Amoniak untuk
kebutuhan industri dalam dan luar negeri.
2.2. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan

1. Visi
“Menjadi Perusahaan di bidang industri pupuk, kimia dan agribisnis
kelas dunia yang tumbuh dan berkelanjutan.”
2. Misi

7
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Misi yang diusung oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur untuk mencapai
visinya adalah sebagai berikut:
A. Menjalankan bisnis produk-produk pupuk, kimia serta portofolio
investasi dibidang kimia, agro, energy, trading, dan jasa pelayanan
pabrik yang bersaing tinggi;
B. Mengoptimalkan nilai perusahaan melalui bisnis inti dan
mengembangkan bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan
dan menunjang Progran Kedaulatan Pangan Nasional;
C. Mengoptimalkan utilitas sumber daya di lingkungan sekitar maupun
pasar global yang didukung oleh SDM yang berwawasan
internasional dengan menerapkan teknologi terdepan.
D. Memberikan manfaat bagi Pemegang Saham, karyawan dan
masyarakat serta peduli pada lingkungan.
3. Nilai dan Budaya Perusahaan
Untuk mencapai Visi dan Misi, perusahaan membangun Budata
Perusahaan (ACTIVE) yang secara terus menerus disosialisasikan kepada
pegawai. Budaya kerja tersebut meliputi:
A. Achievement Oriented
Insan Pupuk Kalimantan Timur tangguh dan professional dalam
mencapai sasaran Perusahaan dengan menegakkan nilai-nilai
Profesional dan Tangguh.

B. Costumer Focus
Insan Pupuk Kalimantan Timur selalu berusaha memberikan
pelayanan terbaik dan berkomitmen pada kepuasan pelanggan
dengan menegakkan nilai-nilai Perhatian dan Komitmen.
C. Teamwork
Insan Pupuk Kalimantan Timur harus menjalin sinergi dan bersatu
dalam bekerja dengan mengutamakan nilai-nilai Sinergi dan
Bersatu.
D. Integrity

8
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Insan Pupuk Kalimantan Timur menjunjung tinggi kejujuran dan


bertanggung jawab dengan menjunjung nilai-nilai Jujur dan
Tanggung Jawab.
E. Visionary
Insan Pupuk Kalimantan Timur selalu berpikir jauh kedepan dan siap
menghadapi perubahan dinamika usaha dengan memperhatikan
nilai-nilai Inovatif dan Adaptif.
F. Enviromentally Friendly
Insan Pupuk Kalimantan Timur peduli terhadap lingkungan dan
member manfaat bagi masyarakat luas untuk berkelanjutan
perusahaan dengan memperhatikan nilai-nilai Peduli dan
Berkelanjutan.
2.3. Makna Logo

Gambar 2.1 Logo PT. Pupuk Kalimantan Timur


Makna dari lambang PT. Pupuk Kalimantan Timur sebagai berikut:
1. Segi lima melambangkan Pancasila, merupakan landasan idiil
perusahaan.
2. Daun buah melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
3. Lingkaran kecil putih melambangkan letak lokasi Bontang yang
dekat dengan garis khatulistiwa.
4. Garis merah horizontal di kiri kanannya menggambarkan garis
khatulistiwa.
5. Tulisan PUPUK KALIMANTAN TIMUR, melambangkan
keterbukaan perusahaan memasuki era globalisasi.
6. Warna biru melambangkan keluasan wawasan nusantara dan
semangat integrasi untuk membangun bersama serta kebijaksaan
dalam memanfaatkan sumber daya alam

9
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

7. Warna jingga, melambangkan semangat sikap kreativitas


membangun sikap professional dalam mencapai kesuksesan usaha

2.4. Lokasi PT. Pupuk Kalimantan Timur


Pabrik PT. Kalimantan Timur berdiri pada lahan seluas 493 ha yang
berlokasi di wilayah pantai Kota Bontang, kira-kira 121 km sebelah utara
Kota Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Ditinjau dari segi
geografis, Kota Bontang terletak pada 0º 10’ 46,9” LU dan 117º 29’ 30,6”
BT. Sekitar 10 km kea rah selatan pabrik, terdapat lokasi pengolahan gas
alam, yaitu PT. Badak NGL.
Untuk kebu tuhan transportasi ke daerah Bontang, dapat menggunakan
transportasi darat, laut maupun udara.Untuk perjalanan darat dari Balikpapan
memakan waktu selama lebih kurang 6 jam, sedangkan perjalanan darat
menuju Bontang dari Samarinda lebih kurang memakan waktu 3-4 jam.Jalur
transportasi udara menuju Bontang dapat menggunakan pesawat PT. Pupuk
Kalimantan Timur denganjadwal penerbangan rutin sekali setiap hari dari
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, dengan
waktu tempuh lebih kurang 45 menit.

Gambar 2.2 Peta Lokasi PT.Pupuk Kalimantan Timur

10
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Dasar yang digunakan untuk menentukan lokasi pabrik adalah:


a. Dekat dengan sumber bahanbaku utama yaitu gas alam. Sumber gas
alam di sekitar Bontang terdapat di Muara Badak dan Tanjung Santan.
b. Dekat dengan laut (dermaga dan pelabuhan), sehingga memudahkan
proses pengangkutan, pengiriman dan transportasi produk.
c. Kota Bontang terletak di tengah-tengah pemasaran pupuk baik ekspor
maupun pemasaraan dalam negeri.
d. Terdapat kemungkinan perluasan pabrik.

2.5. Proyek Pembangunan Dan Perkembangan PT. Pupuk Kalimantan


Timur
2.5.1. Pabrik-1
Pemancangan tiang pertama proyek pembangunan Kalimantan
Timur-1 dilakukan oleh Menteri Perindustian saat itu, Ir. A. R. Soehoed
pada tanggal 19 November 1979. Sebagai kontraktor utama adalah The
Lumnus Company (Inggris) dan sub-kontraktornya adalah The Lurgi
Company (Jerman) dan Coppe Rust Company (Belgia). Pada Pabrik-1,
Pabrik amoniak menggunakan lisensi proses Lurgi sedangkan pabrik urea
menggunakan lisesnsi proses Stamicarbon.
Produksi perdana amoniak di Pabrik-1 ini berhasil dilakukan pada
tanggal 30 Desember 1983 dan dikirim ke PT. Petrokimia Gresik pada 24
Januari 1984, ekspor perdana amoniak ke India tanggal 2 Februari 1984.
Sedangkan untuk produksi urea, produksi perdana berhasil dilakukan pada
tanggal 15 April 1984. Desain kapasitas awal pabrik-1 adalah 1500 TPD
amoniak dan 1700 TPD urea.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari kinerja pabrik, maka
pada tahun 1995 telah dilakukan perbaikan melalui Proyek Optimasi
Pabrik-1 sehingga kapasitas desain produksi Unit Amoniak dapat
dioptimalkan menjadi 1800 TPD dan urea menjadi 2125 TPD.

11
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar 2.3 Pabrik-1


2.5.2. Pabrik-2
Pembangunan Pabrik-2 dilakukan karena kebutuhan akan pupuk
nasional masih belum terpenuhi seluruhnya dan juga sekaligus untuk
menyngga keberadaan Pabrik-1. Penandatanganan kontrak pembangunan
pabrik dilakukan tanggal 23 Maret 1982 yang diwakili oleh Ir. Nanang S.
Soetiadji dan DRS. Nurdin Nawas.Sebagai kontraktor utama adalah MW
Kellogg dengan subkontraktornya adalah Toya Menka Keisha dari Jepang.
Unit amonial memakai proses Kellogg sedangkan produksi urea
menggunakan proses Stamicarbon.
Produksi perdana amoniak dilakukan pada tanggal 6 September 1984
sedngkan produksi urea pada taggal 15 September 1984.Peresmian Pabrik-
1 dan Pabrik-2 dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 28 Oktober
1984. Saat ini, Pabrik-2 memiliki kapasitas produksi amoniak sebesar
1500 TPD dan kapasitas produksi Urea sebesar 1725 TPD.

12
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar 2.4 Pabrik-2

2.5.3. Pabrik-3
Konsep yang digunakan untuk pembangunan Pabrik-3 adalah konsep
pabrik hemat energi.Interkoneksi antar alat penukar panas sudah terjalin
rapi sehingga lebih hemat dalam pemakaian sumber energi.
Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik-3 dilaksanakan pada
tanggal 28 November 1985 antara PT. Pupuk Kalimantan Timur dengan
konsorsium PT. Rekayasa Industri (Persero), Chiyoda Chemical
Engineering & Construction Co. serta Mitsubishi Corp. Untuk Unit
Ammonia, lisensi yang digunakan adalah Haldor Topsoe dan untuk urea
menggunakan proses Stamicarbon. Selain itu, Pabrik 3 juga dilengkapi
dengan sebuah unit Hidrogen Recovery Unit (HRU).
Pemancangan tiang yang pertama dilakukan pada tanggal 26 Juli 1986
dan peresmian pabrik tanggal 4 April 1989 dilakukan oleh Presiden
Soeharto. Produksi pertama dari Unit Ammonia berhasil dilakukan pada
tanggal 8 Desember 1988 dan Unit Urea berhasil melakukan produksi
pertamanya tanggal 14 Desember 1988. Hingga saat ini, kapasitas
produksi Unit Ammonia di Pabrik-3 ini mencapai 1.000 ton per hari dan
produksi urea prill mencapai 1.725 ton per hari. Dan pada tahun 1994,
Pabrik-3 berhasil mencapai produksi tertingginya dengan kapasitas
produksi 385,2 ribu ton urea atau 119,02 %.

13
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar 2.5 Pabrik-3

2.5.4. POPKA (Urea Unit-4)


Pembangunan Pabrik Urea Unit-4 ini bertujuan untuk
mengintensifkan produktivitas PT. Pupuk Kalimantan Timur, sebagai
produsen pupuk, dalam rangka menghadapi kondisi pasar urea granul
untuk Asia Pasifik yang masih terbuka sehingga dapat meningkatkan daya
saing sebagai produsen pupuk di wilayah ini, sertauntuk memanfaatkan
kelebihan (excess) ammonia yang berasal dari unit ammonia Pabrik 1 dan
Pabrik 2. Proyek pembangunan Pabrik Urea Unit-4 PT. Pupuk Kalimantan
Timur.ini dikenal dengan nama POPKA (Proyek Optimasi Pupuk
Kalimantan Timur), dengan kapasitas produksi urea granul 1.725 ton per
hari. Teknologi yang diterapkan pada Pabrik Urea Unit-4 POPKA ini
adalah teknologi DCS (Distributed Control System) yang dioperasikan
secara otomatis dan ramah terhadap lingkungan karena didukung Unit
Dust Scrubber, Hydrolizer, dan Neutralization yang dapat mengurangi zat
polutan (zat penyebab polusi).
Penandatanganan kontrak dengan konsorsium kontraktor dilaksanakan
pada tanggal 9 Oktober 1996. Kontraktor utama adalah PT. Rekayasa
Industri dan sub kontraktornya Chiyoda Corporation dengan menggunakan
lisensi dari Stamicarbon untuk proses urea sedangkan granul mengunakan
lisensi dari Hydro Agri. Produksi pertama urea granul POPKA dilakukan

14
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

pada tanggal 18 Februari 1999 dan peresmiannya dilakukan pada tanggal 6


Juli 2000 oleh Presiden KH. Abdurrahman Wahid.
2.5.5. Pabrik-4
Pembangunan Pabrik 4 dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi
kebutuhan pupuk urea nasional yang terus meningkat dan sekaligus
bertujuan untuk replacement pabrik-pabrik yang sudah tua, sehingga pada
tahun 1999 pemerintah telah menyetujui pembangunan baru pabrik pupuk
urea di PT Pupuk Kalimantan Timur. Bontang, yaitu Pabrik 4.
Pabrik 4 dibangun oleh kontraktor utama PT. Rekayasa Industri
dengan Mitsubishi Heavy Industry (Jepang) sebagai sub kontraktornya
yang ditandatangani tanggal 23 Desember 1998 dan pemancangan tiang
pertama dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2000. Peresmian Pabrik 4
dilakukan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.Dan pada tanggal 1 Mei
2002, Pabrik 4 berhasil melakukan produksi pertama dari pabrik
ureanya.Hingga saat ini, Pabrik 4 ini memiliki kapasitas desain produksi
ammonia sebesar 1.000 ton per hari dan urea granul sebesar 1.725 ton per
hari.
Teknologi proses produksi yang digunakan untuk Pabrik 4 adalah
proses Haldor Topsoe (dari Denmark) untuk Unit Ammonia, sedangkan
untuk Unit Urea lisensi yang digunakan adalah Snamprogetti-Italia (untuk
Unit Sintesa) dan Hydro Agri-Norwegia (untuk Unit Granulasi). Selain itu,
pada Pabrik 4 ini dilengkapi pula dengam Unit Urea Formaldehide yang
juga menggunakan proses Haldor Topsoe (dari Denmark).

15
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar 2.6 Pabrik-4

2.5.6. Pabrik Kalimantan Timur-1A


PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) secara resmi mengambil alih
pengoperasian PT. Kalimantan Timur Pasifik Amoniak (KPA) berupa
pabrik ammonia berkapasitas 2000 ton perhari dan fasilitas pendukungnya.
Pengambilalihan pengoperasian tersebut secara simbolis ditandai dengan
penandatanganan dan penyerahan dokumen Pengalihan Pengoperasian PT.
KPA kepada PKT pada hari Kamis 3 maret 2014. Pengoperasian pabrik
Kalimantan Timur 1A merupakan gebungan anatara pabrik eks KPA yang
menghasilkan ammonia dan eks POPKA yang menghasilkan ures granul.
Kapasitas Produksi ammonia sebesar 850.000 ton/tahun dan urea
1.150.000 ton/tahun.

Gambar 2.7 Pabrik-1A

16
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

2.5.7. Pabrik Kalimantan Timur-5


Pabrik Pupuk Kalimantan Timur 5 ini akan menjadi pabrik pupuk urea
terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas mencapai 1,15 juta
ton urea granul per tahun dan 825 ribu ton amoniak per tahun. Dengan
berproduksinya pabrik Pupuk Kalimantan Timur 5 ini akan membuat total
kapasitas produksi pupuk urea secara nasional akan meningkat sekitar 450
ribu ton per tahun.

Gambar 2.8 Pabrik-5

2.5.8. Pabrik NPK Fusion dan NPK Blending


PT. Pupuk Kalimantan Timur Bontang memiliki 2 pabrik untuk
memproduksi pupuk NPK yaitu NPK Fusion dan NPK Blending. Pabrik
NPK Fusion memproduksi pupuk NPK yang seluruh unsur natrium, fosfat,
kalium serta unsur kimia lainnya tercampur dalam satu butiran pupuk,
sehingga satu butir pupuk mengandung 3 unsur hara (N, P, K) yang
dibutuhkan oleh tanaman. Diagram proses produksinya ditunjukkan oleh
gambar 2.9. Bahan baku pupuknya, yaitu:
N = urea prill
P = Diamonium phosphate (DAP) / Rock Phosphate (RP)
K = KCl dalam bentuk powder (bubuk)

17
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar 2.9 Produk Pupuk NPK Fusion

Sedangkan Pabrik NPK Blending memproduksi pupuk NPK yang


unsur natrium, fosfat, kalium serta unsur lainnya tidak tercampur dalam
satu butiran pupuk.Proses Produksi Pupuk di NPK Blending sangat
sederhana jika dibandingkan dengan NPK Fusion. Unsur-unsur bahan
baku tersebut hanya dicampur menggunakan alat Bulk Blending Plant
yang ditunjukkan oleh gambar 2.10 Bahan baku pupuknya, yaitu:
N = ureagranule
P = Diamonium phosphate (DAP)
K = KCl flake

Gambar 2.10 Bulk Blending Plant

18
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar 2.11 Produk Pupuk NPK Blending

Disamping 3 unsur utama (N, P, K) tersebut, biasanya juga


ditambahkan unsur lain misalnya Mg dan unsur dengan jumlah yang
sangat sedikit yang disebut mikronutrien.

2.6. Kondisi Terkini Perusahaan


2.6.1. Struktur Organisasi PT. Pupuk Kalimantan Timur
Struktur organisasi perusahaan dibentuk untuk mempersatukan dan
menggalang semua aktivitas yang ada untuk mencapai tujuan. Bentuk
perusahaan adalah perseroan terbatas Badan Usaha Milik Negara dengan
nama Pupuk Kalimantan Timur dengan sistem organisasi mengikuti garis
dan staf yang terdiri dari Dewan Direksi, Kepala Seksi, Kepala
Kompartemen, Kepala Departemen atau Biro, Kepala Bagian atau
superintendent, Kepala Seksi, Kepala Regu dan Pelaksana.
Dewan Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan empat
orang Direktur yaitu Direktur Produksi, Direktur Teknik dan
pengembangan, Direktur Komersil, dan Direktur Sumber Daya Manusia
dan Umum. Dewan Direksi bertanggung jawab kepada dewan komisaris
yang mewakili pemerintah sebagai pemegang saham, adapun tanggung
jawab dan wewenangnya adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama, memimpin organisasi perusahaan dan bertanggung
jawab atas kelancaran jalannya perusahaan kepada Dewan Komisaris.
2. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas kelancaran produksi dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

19
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

3. Direktur Teknik dan Pengembangan, memimpin di bidang


pengembangan dan peneltian serta rancang bangun, perekayasa dan
pengadaan dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
4. Direktur Komersil, memimpin di bidang pemasaran produk yang
dihasilkan perusahaan serta bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
5. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, memimpin di bidang
pengembangan sumber daya karyawan dan dibidang umum dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Selain itu terdapat juga unsur bantuan yang terdiri dari beberapa
Kompartemen dan departemen yang masing-masing dipimpin oleh
GeneralManager untuk masing- masing kompartemen dan Manager untuk
masing-masing Departemen. Kompartemen terdiri atas:
- General Manager
- Manager
- Kepala Bagian
- Kepala Seksi
- Pelaksana
Kompartemen yang ada dalam Pupuk Kalimantan Timur meliputi:
1. Kompartemen SPI (Satuan Pengawas Internal)
2. Kompartemen Sekper (Sekretaris Perusahaan)
3. Kompartemen Operasi I
4. Kompartemen Operasi II
5. Kompartemen Teknologi
6. Kompartemen Pemeliharaan
7. Kompartemen Jasa Pelayanan Pabrik
8. Kompartemen Pengadaan
9. Kompartemen Teknik dan Sistem Informasi
10. Kompartemen Investasi Pengembangan
11. Kompartemen Pemasaran Non PSO
12. Kompartemen Pemasaran PSO
13. Kompartemen Perencanaan, Pengendalian dan Distribusi

20
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

14. Kompartemen Adminitrasi dan Keuangan


15. Kompartemen SDM
16. Kompartemen Umum
Berikut ini struktur organisasi Kompartemen Pupuk Kalimantan Timur
dapat dilihat pada Gambar 2.12 sebagai berikut:

Gambar 2.12 Struktur Organisasi Kompartemen Pupuk Kalimantan Timur

Departemen yang ada dalam Pupuk Kalimantan Timur meliputi:


1. Departemen Pengawasan Intern
2. Departemen Perencanaan dan Evaluasi
3. Departemen Hukum
4. Departemen Kesekretariatan
5. Departemen Hubungan Masyarakat
6. Departemen Tata Kelola Perusahaandan Manajemen Risiko
7. Kantor Perwakilan Jakarta
8. Departemen Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
9. DepartemenShift Operasi
10. Departemen Operasi Pabrik 1
11. Departemen Operasi Pabrik 2
12. Departemen Operasi Pabrik 3
13. Departemen Operasi Pabrik 5
14. Departemen Operasi Pabrik 6
15. Departemen Operasi Pabrik 1A
16. Departemen Operasi Pabrik 4
17. Departemen Operasi Pabrik 7
18. Departemen Proses dan Pengelolaan Energi

21
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

19. Departemen Laboratorium


20. Departemen Inspeksi Teknik 1
21. Departemen Inspeksi Teknik 2
22. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
23. Departemen Lingkungan Hidup
24. Departemen Perencanaan dan Pengendaliaan Turn Arround
25. Departemen Pemeliharaan Listrik
26. Departemen Pemeliharaan Instrument
27. Departemen Pemeliharaan Mekanik Lapangan 1 dan 2
28. Departemen Keandalan Pabrik
29. Departemen Bengkel
30. Departemen Teknik dan Kontrol Kualitas
31. Departemen Manufacturing Logam
32. Departemen Bisnis dan Administrasi
33. Departemen Pengadaan Barang
34. Departemen Pengadaan Jasa
35. Departemen Pengadaan Jasa Distribusi dan Sarana Pemasaran
36. Departemen Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
37. Departemen Penerimaan danGudang
38. Departemen Perekayasaan dan Konstruksi
39. Departemen Teknologi Informasi
40. Departemen Riset Terapan
41. Departemen Pengembangan Bisnis
42. Departemen Manajemen Anak Usaha
43. Departemen Kontrak Bisnis
44. Departemen Pemasaran Pupuk
45. Departemen Pemasaran Non Pupuk
46. Departemen Pelayanan dan Komunikasi Produk
47. Departemen Pemasaran PSO 1
48. Departemen Pemasaran PSO 2
49. Departemen Perencanaan dan Pengendalian Pemasaran

22
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

50. Departemen Pelabuhan dan Pengapalan


51. Departemen Distribusi
52. Departemen Anggaran
53. Departemen Keuangan
54. Departemen Akuntansi
55. Departemen Sistem Manajemen Prosedur
56. Departemen Diklat dan Manajemen Pengetahuan
57. Departemen Kesejahteraan& Hubungan Industrial
58. Departemen Pengembangan Karir
59. Departemen Organisasi dan Kompetensi
60. Departemen Pelayanan Umum
61. Departemen Keamanan dan Ketertiban
62. Kantor Perwakilan Kalimantan Timur
Berikut ini struktur organisasi Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat Pada
Gambar 2.13 sebagai berikut:

Gambar 2.13 Struktur Organisasi Pupuk Kalimantan Timur

23
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

2.6.2. Tenaga Kerja dan Waktu Kerja


Waktu kerja bagi karyawan PT. Pupuk Kalimantan Timur dibagi dua,
yaitu karyawan shift dan non shift. Untuk non shift, lama jam kerja adalah
8 jam sehari, seminggu lima hari, mulai pukul 07.00 – 16.00 WITA untuk
hari Senin sampai Kamis sedangkan hari Jumat mulai pukul 07.00 – 17.00
WITA. Sedangkan untuk shift, terdapat pembagian kerja yaitu:
Day shift : 07.00 – 15.00 WITA
Swing shift : 15.00 – 23.00 WITA
Night shift : 23.00 – 07.00 WITA
2.6.3. Fasilitas dan Jaminan Sosial
Karyawan PT. Pupuk Kalimantan Timur menerima fasilitas dan
jaminan sosial sebagai berikut:
1. Fasilitas rumah tangga
2. Program pensiun
3. Jaminan atas keselamatan kerja
4. Fasilitas rumah sakit dan tempat ibadah
5. Program tabungan hari tua
6. Fasilitas pendidikan: TK, SD, SMP, dan SMU
7. Fasilitas olahraga
8. Fasilitas perbelanjaan meliputi: supermarket dan pusat perbelanjaan
serba ada.
2.6.4. Anak Perusahaan dan Mitra Kerja
Selain menghasilkan ammonia dan urea, pabrik PT. Pupuk
Kalimantan Timur juga menghasilkan produk samping berupa nitrogen,
oksigen, dan karbondioksida. Selanjutnya untuk perkembangan selain
produk tersebut, maka dibuka beberapa anak perusahaan sebagai berikut:
1. PT. Kalimantan Timur Nusa Etika (KNE)
2. PT. Kalimantan Timur Multi Boga Utama (KMBU)
3. PT. Daun Buah
4. PT. Kalimantan Timur CiPTa Yasa (KCY)
5. PT. Kalimantan Timur Adhiguna Dermaga (KAD)

24
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

6. PT. Kalimantan Timur Bahtera Adhiguna (KBA)


7. PT. Kalimantan Timur Industrial Estate (KIE)
8. PT. Kalimantan Timur Adventure Tours and Travel (KATT)
Selain itu juga didirikan juga beberapa perusahaan patungan dengan
perusahaan besar Nasional dan Internasional, seperti:
1. PT. Kalimantan Timur Methanol Industri
2. PT. DSM Kalimantan Timur Melamine
3. PT. Kalimantan Timur Soda Ash
4. PT. Kalimantan Timur Ambikap Wiratama
5. PT. Kalimantan Timur Parna Industri
6. PT. Kalimantan Timur Pacific Ammonia
2.6.5. Produk PT. Pupuk Kalimantan Timur
Produk yang dimiliki Pupuk Kalimantan Timur saat ini terbagi
menjadi 3 produk utama yaitu Pupuk Urea, Amoniak dan Pupuk NPK
berikut adalah penjelasannya
1. Pupuk Urea
Pupuk urea, disebut juga pupuk nitrogen (N), memiliki
kandungan nitrogen 46%. Urea dibuat dari reaksi antara amoniak
dengan karbon dioksida dalam suatu proses kimia menjadi urea padat
dalam bentuk prill (ukuran 1-3 mm) atau granul (ukuran 2-4 mm) yang
keduanya diproduksi oleh Pupuk Kalimantan Timur. Urea prill paling
banyak digunakan untuk segmen tanaman pangan dan industri,
sedangkan urea granul lebih cocok untuk segmen perkebunan,
meskipun dapat juga untuk tanaman pangan. Pupuk Urea dipasarkan
dan dijual dengan merek dagang Daun Buah dan Pupuk Indonesia.
Khusus urea bersubsidi dengan merek Pupuk Indonesia, produk urea
berwarna pink dapat dilihat pada gambar berikut:

25
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar 2.14 Pupuk Urea


Selanjutnya produk pupuk urea dibagi lagi menjadi tiga jenis pupuk
urea yaitu Urea Pupuk Indonesia, Urea Granul Daun Buah dan Urea Prill
Daun Buah, berikut penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 2.4 sebagai
berikut:
Tabel 2.4 Jenis Produk Pupuk Urea
Jenis Produk Urea Gambar Penjelasan

Urea Pupuk Indonesia adalah


merek yang digunakan khusus
Urea Pupuk Indonesia untuk pupuk Urea Bersubsidi,
berwarna merah muda (pink) dan
diperuntukkan ke tanaman
pangan.

Urea Granul Daun Buah adalah


merek yang digunakan untuk
Urea Granul Daun Buah pupuk Urea Granul Non Subsidi
produksi PT Pupuk Kalimantan
Timur, berwarna putih dengan
ukuran butiran 2 – 4,75 mm.

Urea Prill Daun Buah adalah


merek yang digunakan untuk
Urea Prill Daun Buah pupuk Urea Prill Non Subsidi
produksi PT Pupuk Kalimantan
Timur, berwarna putih dengan
ukuran butiran 1 – 3,35 mm.

26
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

2. Amoniak
Amoniak digunakan sebagai bahan mentah dalam industri kimia.
Amoniak produksi Pupuk Kalimantan Timur dipasarkan dalam bentuk
cair pada suhu -33 derajat Celsius dengan kemurnian minimal 99,5%
dan campuran (impurity) berupa air maksimal 0,5%. Amoniak dibuat
dari bahan baku gas bumi yang direaksikan dengan udara dan uap air
yang diproses pada suhu dan tekanan tinggi secara bertahap melalui
beberapa reaktor yang mengandung katalis.
3. Pupuk NPK
Produk pupuk majemuk NPK dari Pupuk Kalimantan Timur
terdiri dari dua jenis, yaitu NPK Simple blending dan NPK Fusion.
NPK produk Pupuk Kalimantan Timur bisa dibuat dalam berbagai
komposisi, sesuai kebutuhan tanaman dan jenis tanah. Jenis pupuk ini
mengandung tiga unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman. Semua bahan baku NPK berupa unsur N (nitrogen), P (fosfat)
dan K (kalium) berkualitas tinggi. Pupuk NPK dipasarkan dan dijual
dengan merek dagang Pelangi Maxi, Pelangi Unggul, Pelangi Super,
dan Pelangi Prima. Pupuk NPK terrbagi menjadin tiga jenis yaitu,
Phonska Pupuk Indonesia, NPK Pelangi dan NPK Pelangi Argo,
berikut penjelasannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.5 Jenis Produk Pupuk NPK
Jenis Produk Gambar Penjelasan
Urea

Phonska Pupuk Indonesia adalah


merek yang digunakan untuk
produk pupuk majemuk NPK
Phonska Pupuk (Compound) Bersubsidi,
Indonesia komposisi hara 15-15-15,
berwarna merah muda dan
diperuntukkan ke tanaman
pangan.

27
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Lanjutan Tabel 2.5

NPK Pelangi adalah merek


yang digunakan untuk
produk-produk Pupuk
Majemuk NPK (Blending)
NPK Pelangi Non Subsidi, tampilan pupuk
(12-12-17-2) berwarna-warni, diproduksi
oleh PT Pupuk Kalimantan
Timur dalam beberapa jenis
komposisi unsur hara.

NPK Pelangi Agro adalah


NPK Pelangi merek yang digunakan untuk
Argo produk-produk Pupuk
(20-10-10) Majemuk NPK (Compound),
tampilan pupuk berwarna
coklat.

1. Merek Dagang PT. Pupuk Kalimantan Timur


1. Pupuk Urea Mandau

Gambar 2.15 Merek Dagang Pupuk Urea Mandau

Arti lambang merk dagang Pupuk Urea Mandau:


a. Daun sebanyak 17 melambangkan kemakmuran sebagai salah satu
cita-cita kemerdekaan.

28
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

b. Mandau merupakan alat untuk membuat lahan pertanian yang


dipergunakan penduduk asli Kalimantan, melambangkan
kepeloporan perusahaan dalam mengembangkan usaha pertanian.
c. Mandau berjumbai lima melambangkan Pancasila.
d. Mandau biru melambangkan keluasan wawasan pemasaran.
e. Warna merah melambangkan dinamika kewiraswastaan.
2. NPK Pelangi

Gambar 2.16 Merk Dagang Pupuk NPK Pelangi

Arti lambing merk dagang Pupuk NPK Pelangi :


a. Logo terdiri dari simbolisasi pelangi yaitu tiga bidang lengkung
dengan warna dasar unsur cahaya, Merah, Hijau, dan Biru (R, G, B).
b. Daun buah mewakili perusahaan Pupuk Kalimantan Timur yang
sudah dikenal.
c. Daun hijau melebar dan mengembang melambangkan kesuburan,
hasil yang bermanfaat serta kemakmuran.
d. Tulisan Pupuk Kalimantan Timur berwarna biru menampilkan
identitas produsen untuk melengkapi ikon daun buah yang sudah
ada.
e. Pemilihan tipografi/huruf tanpa kaki mengesankan modernitas,
terbuka, dan responsif terhadap perkembangan.
f. Warna merah menggambarkan dinamika dan kecerahan harapan.

29
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

g. Warna hijau menggambarkan karakter sejuk, kesuburan, dan


kemakmuran sesuai dengan esensi pupuk yang memberi kesuburan
tanah.
h. Warna biru menggambarkan kemajuan dan manfaat teknologi
3. Pupuk Daun Buah

Gambar 2.17 Merk Dagang Pupuk Daun Buah

Arti lambang merk dagang Pupuk Daun Buah :


a. Logo diolah melalui penggabungan simbol daun buah yang sudah
menjadi simbol/ikon dari Pupuk Kalimantan Timur dengan ilustrasi
stilasi daun.
b. Simbol daun buah mewakili perusahaan Pupuk Kalimantan Timur
yang sudah dikenal.
c. Daun hijau melebar dan mengembang melambangkan kesuburan,
hasil yang bermanfaat serta kemakmuran.
d. Warna merah menggambarkan dinamika dan kecerahan harapan.
e. Warna hijau menggambarkan karakter sejuk, kesuburan, dan
kemakmuran sesuai dengan esensi pupuk yang memberi kesuburan
tanah.
f. Warna biru menggambarkan kemajuan dan manfaat teknologi.
2. Spesifikasi Produk PT. Pupuk Kalimantan Timur
a. Urea Prill
Spesifikasi produk urea dapat dinyatakan sebagai berikut:

30
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Kandungan ammonia : 46,3% (min weight)


Moisture : 0,3% (max weight)
Biuret : 1% (max weight)
Fe : 0,1 ppm (max weight)
Ammonia free : 150 ppm (max weight)
Ukuran Partikel : 6-8 US mesh
Bentuk : prill (free floming)
b. Amoniak
Spesifikasi produk amoniak dapat dinyatakan sebagai berikut:
Kandungan air : 0,1% (max weight)
Kandungan NH3 : 99,9% (min weight)
Kandungan minyak : 5 ppm (max weight)
Insoluble gas : 500 ppm (max weight)
Temperatur : -33 oC (ke storage)
20-38 oC (ke urea)
c. Urea Granul
Spesifikasi produknya dapat dinyatakan sebagai berikut:
Nitrogen : 46% (min weight)
Biuret : 1% (max weight)
Kandungan air : 0,5% (max weight)
Besi : 1 ppm (max weight)
Ammoniak bebas : 150 ppm (max weight)
Debu : 15 ppm (max weight)
Temperatur produk : 50 oC (max)
Ukuran produk : 90% (min weight)
untuk 2 mm – 4 mm
Bentuk : granul
d. NPK
Pupuk NPK Fusion memiliki kandungan nutrisi total yang
diperlukan tanaman sebesar 30-45% dan sisanya adalah clay sebagai

31
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

bahan pengisi serta kandungan air. Penampilan pupuk akan terlihat


mendekati warna bahan pengisi dalam granul, tergantung pada
komposisi yang diinginkan. Pabrik NPK Fusion PT. Pupuk Kalimantan
Timur adalah satu-satunya pabrik NPK steam granulation di Indonesia
yang mampu memproduksi komposisi NPK dengan Hi-Nitrogen,
contohnya NPK 20-10-10 dan NPK 20-8-11 + 2 S + 1 Trace Elements.
Sifat fisik dan kimia utamanya sadalah sebagai berikut:
Bulk density : 0,75
Kepadatan : 0,88
Relative kelembaban kritis (30 ℃) : 44,5%
Panas spesifik : 0,30 kal / gram. ℃
pH : 4,5 -6,5
Ukuran Granul (2 - 4 mm) : ≥ 90%

2.7. Proses Produksi


Adapun proses produksi dari produk Pupuk Kalimantan Timur adalah
sebagai berikut:
1. Urea
Pembuatan urea dilaksanakan atas reaksi perturutan yaitu
pembentukankarbamat dari ammonia dan karbamat dioksida dan
dilanjutkan dengan dehidrasikarmabat menjadi urea dan H2O. Prosesnya
meliputi:
a. Persiapan
b. Sintesis
c. Resirkulasi
d. Evaporasi dan Finishing
e. Pengolahan air buangan
Urea adalah senyawa yang larut dalam air, CO(NH2)2, dengan
sebagian besar adalah kandungan nitrogen yang merupakan komponen
utama dari urine mamalia dan organisme lain, sebagai hasil akhir dari

32
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

metabolisme protein. Pupuk Urea ini diproduksi dan disiapkan dalam


bentuk curah dan butiran.
Amoniak cair dan Gas Karbon Dioksida yang datang dari pabrik
Amoniak direaksikan di mixer dan terbentuk Ammonium Karbamat yang
selanjutnya dihidrolisa didalam reaktor menjadi Urea dan Air. Urea yang
terbentuk selanjutnya dipisahkan dari Ammonium Karbamat dan Air
dengan cara proses Flashing. Pada proses ini Ammonium Karbamat akan
terpecah kembali menjadi Gas Amoniak dan Karbon Dioksida dan kedua
reaktan ini dikembalikan ke mixer.
Proses ini disebut Resirkulasi yang dilakukan dalam dua tahap.
Untuk memisahkan Urea dari larutan dilakukan proses pemekatan dengan
cara penguapan. Larutan yang sudah sangat pekat akan terbentuk Kristal,
Kristal urea dicairkan kembali dan dikirimm ke menara pembutir (Prilling
Tower).
Butir butir urea yang terjadi dikirim ke gudang pupuk curah dengan
conveyor dan elevator sebelum di kapalkan, dan sebagian dikemas di Unit
pengantongan. Dalam proses pembuatan Urea, di pabrik 2 dan 3 digunakan
proses Stripping yang merupakan proses yang lebih mutakhir. Di pabrik 4
dengan proses operasi Urea Granular (Granulator). Berikut ini adalah
skema pembuatan pupuk urea di Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat
pada gambar sebagai berikut:

33
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar 2.18 Skema Pembuatan Pupuk Urea


2. Amonia
Amonia dihasilkan dengan mensintesa gas hidrogen dan nitrogen
pada tahundan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Selain amoniak
juga dihasilkan CO2 dipabrik amoniak ini. Tahapan proses
diselenggarakan meliputi:
a. Persiapan Gas Sintesis
Gas akan dipisahkan dari cairan dan pendataan yang
tersuspensi dalam alirangas kemudian dialirkan ke desulfurizer untuk
di lingkungan dari kandungan sulfurmenggunakan katalis ZnO.
b. Pemurnian Gas Sintesis
Pemurnian bertujuan untuk memisahkan CO dan CO2 dari
campuran, yaitumelalui proses di CO2removal dan methanator.
Proses penting CO2Removal adalah terdiri atas CO2 absorber dan
CO2Stipper. Kontak yangberlawanan arah antara gasproses dan
larutan “Lean Benfield” yang mengandung K2CO3 27%, DEA 3-5%
danV205 0,5% akan menyerap CO2 dari gas proses.
c. Sistem Refrigerasi

34
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Sistem refrigerasi bertujuan untuk mengkondensasikan amoniak


di “SintesisLoop” serta pemanfaatan kembali ammonia dari gas yang di
buang dari gas sintesis.Pendinginan bertingkat berlangsung sampai
dengan suhu -33,3°C dan tekanan 15,8kg/cm². Lebih kurang 500 MTPD
ammonia dingin (-33,3°C) di kirim ke tankiammonia storage dan 1000
MTPD ammonia panas (30°C) di kirim ke pabrik Urea.Sedangkan gas
sisa inert dan lainnya yang tidak terkondensasi dikirim ke Fuel
GasSystem.
Berikut ini adalah skema pembuatan amoniak di Pupuk
Kalimantan Timur dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.19 Skema Pembuatan Amoniak

35
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

3. NPK
Bahan utama pupuk NPK adalah Clay, Potassium Chloride, Di-
ammoniumPhospate, Magnesium Oxide, Boric Acid, dan Urea Granule.
Magnesium Oxide danBoric Acid di gunakan bila ada permintaan dari
customer. Bahan baku tersebut di atur komposisinya oleh belt weight
meter, untuk urea dari belt weight meter dikirim ke elevator dan masuk
dalam urea melter dimana urea prill akan berkontak dengan pipa steam
sehingga dengan cepat urea akan mencair. Nantinya urea melt akan
bergabung dengan bahan baku lainnya di dalam granulator. Setelah
tercampur di dalam granulator, butiran NPK yang keluar dari
granulator di transfer menuju dryer 1. Didalam dryer 1, NPK yang
masih basah dipanaskan dengan kontak langsung denganudara panas
dari furnace. Berikut ini adalah skema pembuatan NPK blending di
Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.20 Skema Pembuatan NPK Blending


Proses selanjutnya yaitu NPK masuk ke dalam proses screen.
Dalam proses ini, NPK disaring dan dipisahkan, dimana produk
setengah jadi yang berukuran kurang dari 2,5 mm akan jatuh kembali ke
belt conveyor yang nantinya akan masuk kembali ke granulator.
Sedangkan produk setengah jadi yang lebih besar dari 2,5 mm, masuk

36
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

ke dalam dryer 2. Di dalam dryer 2, produk setengah jadi ini kembali


dikeringkan menggunakan aliran udara panas dari sistem furnace.
Setelah itu ditransfer menuju Inlet Cooler, di dalam inlet cooler produk
setengah jadi didinginkan menggunakan udara ambient. Keluar dari
cooler kemudian dikirim ke screen untuk dipisahkan kembali, granul
yang lebih besar dari 4,5mm akan mengalir secara gravitasi ke dalam
granul crusher dan akan dihancurkan kembali yang nantinya akan
masuk ke dalam granulator lagi. Sedangkan produk setengah jadi
dengan ukuran kurang dari 4,5mm mengalir ke produk screen untuk
pemisahan lebih lanjut. NPK granul yang keluar dari produk screen
dengan ukuran 2,5 – 4,5 mm merupakan produk jadi. Produk tersebut
mengalir ke coating drum untuk dilapisi dengan anti caking. Produk
NPK granul yang telah keluar dari coating drum dikirim menuju hopper
untuk ditimbang dan dikantongi menggunakan alat automatic packing
machine. Kemudian dikirim ke dalam gudang. Berikut ini adalah skema
pembuatan NPK Fusion di Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat pada
Gambar sebagai berikut:

37
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar2.21 Skema Pembuatan NPK Fusion

2.8. Fasilitas Pendukung


Untuk mendukung operasional pabrik Pupuk Kalimantan Timur
memiliki beberapa fasilitas untuk mendukung pabrik dalam
produksinya, diantaranya sebagai berikut:

38
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

1. Laboratorium
Pupuk Kalimantan Timur memiliki Laboratorium Pusat dan
Laboratorium Kontrol yang dapat mengoperasikan instrumen
berikut: Gas Chromatography Unit, High Pressure Liquid
Chromatography Unit, Atomic Absorption Spectrophotometer,
Inductive Couple Plasma Spectrometer, Ultraviolet & Visible
Spectrophotometer, dan lain-lain.Pupuk Kalimantan Timur memiliki
2 laboratorium, yaitu:
a. Unit Usaha Laboratorium (UUL)
UUL sebagai laboratorium pusat yang memiliki Pupuk
Kalimantan Timur berfungsi sebagai uji mutu dan kualitas dari
bahan baku, hasil produksi dan lingkungan UUL juga melayani
jasa analisis dan kalibrasi bagi perusahaan-perusahaan di kawasan
industri di Bontang.
b. Laboratorium Proses
Laboratorium Proses terdapat di setiap unit operasi pabrik Pupuk
Kalimantan Timur. Berfungsi untuk mendukung kegiatan
operasional dan menganalisa bahan-bahan proses dari pabrik
utility, pabrik amoniak dan pabrik urea
2. Pelabuhan
Pupuk Kalimantan Timur juga memiliki dan mengoperasikan
pelabuhan khusus di Bontang, dengan empat dermaga yang dapat
melayani kapal-kapal berukuran sampai dengan 40.000 DWT. Pupuk
Kalimantan Timur memiliki pelabuhan dengan 6 dermaga kapal,
pelabuhan ini beroperasi dengan efisien dan dilengkapi dengan
fasilitas Urea BulkLoading Area, Ammonia Loading Arm, Bungker
PIT, Fire Hydrant, dan tiga buah kapalmuda. Pelabuhan yang
dimiliki Pupuk Kalimantan Timur memiliki kapasitas daya tampung
kapal yang berbeda-beda, berikut adalah daya tampung pada setiap
kapal:

39
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

a. Dermaga-1: (Construction Jetty) untuk kapasitas kapal hingga


6000 DWT dengan maksimum kedalaman 5 meter.
b. Dermaga-2: (Production Jetty) untuk kapasitas kapal hingga
40.000 DWT dengan maksimum kedalaman 12 meter.
c. Dermaga-3: (Tursina Jetty) untuk kapasitas kapal hingga 20.000
DWT dengan maksimum kedalaman 9 meter. Coal Boiler Jetty
untuk kapal pengangkut batubara.
d. Dermaga: (Quadrant Arm Loader) untuk kapasitas kapal hingga
40.000 DWT dengan maksimum kedalaman 13 meter.
3. Gudang dan Pengantongan
Untuk kelancaran produksi dan pemasaran, Pupuk Kalimantan
Timur mengelola fasilitas Gudang Urea dan Tangki Amoniak,
dengan kapasitas sebagai berikut:
a. Gudang Urea
1) Urea curah: 215.000 ton
2) Urea kantong: 10.000 ton
b. Tangki Amoniak (Ammonia Storage Tanks) dengan kapasitas 2 x
26.000 MT
Selain itu, untuk mendukung distribusi produk di wilayah-wilayah
pemasaran, Perusahaan menyewa gudang dengan kapasitas total sekitar
520.000 MT urea. Unit yang berfungsi menangani hasil produksi Urea
dalam hal penyimpanan, pengantongan, dan pengapalan. Untuk unit
pergudangan memiliki lima Urea Bulk Storage dengan kapasitas
sebagai berikut:
1. UBS 1 : 35.000 ton
2. UBS 2 : 35.000 ton
3. UBS 3 : 45.000 ton
4. UBS 4 : 40.000 ton
5. UBS 5 : 60.000 ton
Untuk unit Urea, pengantongan memiliki tiga unit gudang Urea
kantong.Gudang Urea kantong 1 memiliki kapasitas 5.000 ton untuk

40
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gudang Urea 2 memiliki kapasitas 3.000 ton dan gudang Urea kantong
terbuka memiliki kapasitas 5.000 ton.
4. Jasa Pelayanan Pabrik
Jasa Pelayanan pabrik awalnya didirikan oleh Pupuk Kalimantan
Timur dengan nama Industri Pelayanan Pabrik yang bertujuan agar
tidak terlalu bergantung pada pihak luar dalam hal pengadaan peralatan
pabrik. Dengan membuat suku cadang dan komponen mesin pabrik
sendiri, biaya dapat diminimalkan dan tentunya kualitas dapat
ditingkatkan, sehingga operasional pabrik dapat lebih efisien.
Fasilitas lainnya adalah Jasa Pelayanan Pabrik (JPP) sebagai unit
produksi suku cadang pabrik dan fabrikasi, termasuk unit produksi
permesinan dengan mesin CNC, unit pengecoran, laboratorium
metalurgi, dan laboratorium metrologi. Jasa Pelayanan Pabrik (JPP)
menyediakan berbagai layanan untuk mendukung kegiatan operasional
pabrik, yang meliputi antara lain:
a. Pembuatan katup baja berbagai jenis dan ukuran
b. Pembuatan mechanical seal
c. Pembuatan Heat Exchanger, Pressure Vessel dan Steel Structure
d. Pembuatan komponen Casting seperti Impeller, casing, dan lain-
lain
e. Perancangan atau pembuatan spare part dan peralatan pabrik
f. Pengujian mekanik, metalurgi dan metrologi
g. Pelaksanaan Turn Around dan Preventive Maintenance pabrik
h. Perbaikan shut down atau break down pabrik
i. Trouble shooting pada permasalahan pabrik
j. Pengadaan spare part
k. Pengujian dan analisis laboratorium
l. Inspeksi teknis untuk static equipment maupun rotating
equipment
m. Jasa pemeliharaan di luar Pupuk Kalimantan Timur (JVC,
Project, dan sebagainya)

41
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

5. Pembangkit Listrik
Pupuk Kalimantan Timur memiliki 2 pembangkit yaitu:
a. STG
Steam Turbin Generator yang menggunakan uap panas yang
dihasilkan oleh batu bara.Pada Pupuk Kalimantan Timur, STG
yang dimiliki sebanyak 2 buah dengan masing-masing tenaga
yang dihasilkan sebesar 30 MW.
b. GTG
Gas Turbin Generator yang menggunakan Gas Alam sebagai
pembangkit.
6. Fasilitas dan Jaminan Sosial Pupuk Kalimantan Timur
Karyawan Pupuk Kalimantan Timur menerima fasilitas dan jaminan
sosial sebagai berikut:
a. Fasilitas rumah tangga,
b. Program pensiun,
c. Jaminan atas keselamatan kerja,
d. Fasilitas rumah sakit dan tempat ibadah,
e. Program tabungan hari tua,
f. Fasilitas pendidikan: TK, SD, SMP, dan SMU,
g. Fasilitas olahraga, dan
h. Fasilitas perbelanjaan meliputi: supermarket dan pusat
perbelanjaan serba ada.

2.9. Distribusi
Untuk memenuhi penugasan Pemerintah kepada PT Pupuk Indonesia
(Persero) dalam pemenuhan suplai pupuk Urea dan NPK bersubsidi di dalam
negeri, Pupuk Kalimantan Timur menyiapkan stok pupuk Urea dan NPK
bersubsidi yang cukup untuk kebutuhan di masing-masing wilayah distribusi
sesuai ketentuan Pemerintah yang secara berkala ditetapkan melalui Surat
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.

42
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Pupuk Kalimantan Timur memproduksi dan mendistribusikan pupuk


bersubsidi untuk sektor pertanian sesuai dengan wilayah tanggung jawab,
mulai dari Lini I hingga Lini IV berdasarkan prinsip 6 (Enam) Tepat, yaitu
Tepat Jenis, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Tempat, Tepat Waktu dan
Tepat Mutu. Pupuk Kalimantan Timur selaku produsen wajib menjamin
kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi. Gambar skema distribusi Pupuk
Kalimantan Timur dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.22 Skema Distribusi Pupuk Kalimantan Timur


Guna memenuhi penugasan Pemerintah mengenai pemenuhan suplai
pupuk urea, Pupuk Kalimantan Timur memprioritaskan kebutuhan dalam
negeri (Urea Bersubsidi) sesuai alokasi yang diberikan oleh pemerintah.
Wilayah pemasaran untuk pupuk bersubsidi dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut:

43
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar 2.23 Wilayah Pemasaran Pupuk Bersubsidi

Pupuk Kalimantan Timur menyiapkan stok yang cukup untuk


kebutuhan di masing-masing wilayah pemasaran, sehingga kelangkaan pupuk
dapat diminimalisir. Produk pupuk urea Pupuk Kalimantan Timur di
distribusikan untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia bagian timur dan
tengah yang meliputi daerah:
1. Jawa Timur
2. Bali
3. Kalimantan Timur
4. Kalimantan Tengah
5. Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi
Utara
6. NTB dan NTT
7. Maluku
8. Irian Jaya
9. Jawa Tengah
Untuk pemasaran urea ke luar negeri yang dilayani oleh PT. Pupuk
Kalimantan Timur berdasarkan kuota dari PT. Pupuk Indonesia Holding
meliputi:
1. Malaysia
2. Vietnam

44
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

3. Jepang
4. China
5. Srilanka
6. Philipina
Produk Amonia sebagian besar diekspor keluar negeri, antara lain:
1. Korea Selatan
2. India
3. Yordania
4. Tanzania
5. Spanyol
6. Thailand
7. Malaysia
8. Jepang
9. Taiwan
Wilayah pemasaran ekspor untuk amoniak dan urea dari Pupuk Kalimantan
Timur dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.24 Wilayah Pemasaran Ekspor Amoniak dan Urea

45
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

2.10. Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup


Sebagai perusahaan yang sangat peduli dengan karyawannya, PT. Pupuk
Kalimantan Timur bertekad untuk meningkatkan penerapan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan mempertahankan zero accident serta
menurunkan kualitas kecelakaan kerja.
Dengan melakukan berbagai upaya yang cukup keras, program tersebut
berhasil terlaksana.Bukti konkritnya adalah dengan tidak terjadinya kecelakaan
kerja sepanjang tahun 2004, yaitu sebanyak 18.185.992 jam kerja atau 1.489
hari. Fakta demikian menggugurkan safety record pada tahun 2003 yang hanya
mencapai 9.924.764 jam atau 780 hari tanpa kecelakaan yang mengakibatkan
hilangnya hari kerja. Untuk catatan jam kerja sampai dengan 30 Mei 2011
adalah 7.792.806 jam atau 588 hari.
Upaya preventif secara konsisten ditempuh perusahaan sebagai cara untuk
menjaga kesehatan para karyawan. Cara yang dilakukan antara lain adalah
dengan menjalankan pemeriksaan kesehatan (check-up) secara berkala, serta
memonitor kesehatan karyawan. Disamping peduli kepada karyawan yang
notabene merupakan bagian dari lingkungan internal perusahaan, PT. Pupuk
Kalimantan Timur juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan di
sekitar perusahaan. Kepedulian ini amat perlu diaktualisasikan demi menjaga
pertumbuhan kawasan industri di Bontang yang seiring dan sejalan dengan
perkembangan masyarakat sekitar. PT Pupuk Kalimantan Timur secara
konsisten menerapkan sistem manajemen lingkungan dan mengikuti kaidah-
kaidah yang berlaku guna mendukung keberhasilan pengelolaan lingkungan
tersebut.Segala upaya untuk menjadikan lingkungan yang bersih harus mengacu
pada sistem-sistem yang telah ditetapkan dalam dokumen ISO 14001, yang telah
diterima PT. Pupuk Kalimantan Timur sejak tahun 1997. Rangkaian kegiatan
yang dilakukan dalam rangka penerapan program ini antara lain adalah :
1. Manajemen lingkungan yang meliputi audit lingkungan ISO 14001,
melakukan kampanye Bulan Lingkungan Hidup dengan gerakan cinta
pohon, membuat sumur pantau air tanah di area pabrik, dll.

46
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

2. Kegiatan Pemantauan Rutin pada area pabrik untuk mendeteksi gas


buangan, air buangan dan kebisingan agar memenuhi baku mutu. Selain
itu, dilakukan juga pemantauan biota laut di sekitar perairan PT Pupuk
Kalimantan Timur untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kegiatan
pabrik pada lingkungan laut sekitarnya.
3. Pengelolaan Limbah. Pengamanan lingkungan telah dilaksanakan dengan
baik sesuai sistem ISO-14001.
Sebagai bukti, Taman Nasional Kutai yang terdekat dengan 200.000 hektar
hutan hujan tropis dengan lingkungan terlindung, dan merupakan rumah dari
spesies tumbuhan dan kehidupan liar yang tak terhitung banyaknya. PT.
Pupuk Kalimantan Timur telah sukses menunjukkan bahwa teknologi dan
manusia dapat sebaik alam, dapat berada berdampingan dalam harmoni yang
sempurna.Usaha keselamatan kerja dan lingkungan hidup di PT. Pupuk
Kalimantan Timur mempunyai sasaran umum dan khusus. Sasaran umum
yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Perlindungan terhadap karyawan yang berada di tempat kerja agar selalu
terjamin keselamatan dan kesehatannya sehingga dapat mewujudkan
peningkatan produksi dan produktivitas kerja.
2. Perlindungan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat.
3. Perlindungan terhadap bahan dan peralatan produksi agar dapat dipakai
dan digunakan secara aman dan efisien.
Sedangkan sasaran khusus usaha keselamatan dan kesehatan kerja antara lain
adalah untuk:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan, kebakaran, peledakan dan
penyakit akibat kerja.
2. Mengamankan mesin, instalasi, pesawat, alat kerja, bahan baku dan bahan
hasil produksi.
3. MenciPTakan lingkungan dan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan
penyesuaian antara pekerjaan dengan manusia dan sebaliknnya.

47
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

2.11. Sertifikasi Pupuk Kalimantan Timur


Pupuk Kalimantan Timur dikenal dengan pengembangan-pengembangan
inovatif, hal tersebut dibuktikan dengan sertifikasi yang didapat oleh Pupuk
Kalimantan Timur pada Tabel 2.6 diantaranya sebagai berikut:
Tabel. 2.6. Sertifikasi yang Diraih Pupuk Kalimantan Timur
No Jenis Sertifikasi Gambar Keterangan
1 SMK-3
Diraih sejak tahun 2007, untuk
bidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

2 ISO 9002
Diraih pada tahun 1996 untuk
pengakuan di Bidang Manajemen
Produksi dan Instalasi.

3 Sertifikasi Produk Dikeluarkan oleh Lembaga


Penggunaan Sertifikasi Produk Surabaya untuk
Tanda SNI, Merek merek dagang Pelangi, pada
Dagang Pelangi tanggal 21 Oktober 2010 berlaku
hinggal 21 Oktober 2014.

4 Sertifikasi Produk
Penggunaan Dikeluarkan oleh Lembaga
Tanda SNI, Merek Sertifikasi Produk Surabaya untuk
Dagang Pelangi merek dagang Pelangi Unggul,
Unggul pada tanggal 21 Oktober 2010
berlaku hinggal 21 Oktober 2014.

48
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Lanjutan Tabel 2.6


No Jenis Sertifikasi Gambar Keterangan
5 Sertifikasi Produk Perpanjangan SNI untuk produk
Penggunaan Urea Daun Buah, dikeluarkan
Tanda SNI oleh Kementrian Perindustrian
pada tanggal 22 Desember 2009
dan berlaku sampai 22 Desember
2013. Perpanjangan SNI untuk
produk Amoniak Cair dikeluarkan
oleh Kementrian Perindustrian
pada tanggal 23 Desember 2009
dan berlaku sampai 23 Desember
2013.

6 Sertifikasi Produk Dikeluarkan oleh Lembaga


Penggunaan Sertifikasi Produk Surabaya untuk
Tanda SNI, Merek merek dagang Pelangi Prima,
Dagang Pelangi pada tanggal 21 Oktober 2010
Maxi berlaku hingga 21 Oktober 2014.

7 ISO 17025 Diraih pada tahun 2000, untuk


bidang Laboratorium Uji Mutu
dan Kalibrasi

8 ISPS Code
Diraih pada tahun 2007 untuk
Standar Keamanan Pelabuhan,
berlaku hingga Oktober 2014

A. Tanggung Jawab Social Perusahaan (Corporate Social Responsibility)


Sejak awal keberadaannya Pupuk Kalimantan Timur telah menjalankan
kegiatan bisnisnya disertai rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan
lingkungan di sekitar perusahaan. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan guna
meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menciptakan hubungan harmonis
dengan para pemangku kepentingan.
Pupuk Kalimantan Timur mempunyai Masterplan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang di dalamnya memuat stategi dan acuan dalam rangka
mencapai visi dan misi Corporate Social Responsibility (CSR) Pupuk

49
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Kalimantan Timur. Berikut penjabaran mengenai visi dan misi Corporate Social
Responsibility (CSR) Pupuk Kalimantan Timur:
1. Visi
Visi dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pupuk Kalimantan
Timur adalah “Terwujudnya Harmoni Perusahaan dan Masyarakat Menuju
Peningkatan Kesejahteraan dan Kemandirian yang Berkelanjutan”
2. Misi
Dari visi yang ada dapat diraih dengan beberapa misi yaitu sebagai
berikut:
a. Mewujudkan keserasian lingkungan hidup secara berkelanjutan,
b. Memberdayakan potensi sumber daya menuju peningkatan kualitas
hidup dan kemandirian masyarakat,
c. Meningkatkan citra positif Perusahaan dikalangan stakeholders, dan
d. Membangun sinergi Perusahaan dengan stakeholders untuk
keberlanjutan operasional Perusahaan.
Menghadapi tantangan bisnis demi keberlanjutan Perusahaan di masa
yang akan datang, Pupuk Kalimantan Timur menterjemahkannya dengan
Rencana Induk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Masterplan Corporate
Social Responsibility) Pupuk Kalitim. Wujud kebermanfaatan ini dikawal
langsung oleh Direktur SDM dan Umum yang pelaksanaannya diwakili oleh
sebuah komite melalui SK Direksi No. 69/DIR/IX.2012 yang selanjutnya
dinamakan Komite Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pupuk Kalimantan
Timur.
Desain program Masterplan CSR Pupuk Kalimantan Timur disusun ke
dalam dua bagian. Bagian pertama adalah menjalankan kewajiban perusahaan
dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peraturan
Mentri Negara BUMN No. PER-05/ MBU/2007. Bagian kedua adalah
Pembinaan Wilayah (BINWIL) dan pemberdayaan lainnya melalui bantuan-
bantuan dari unit kerja di Pupuk Kalimantan Timur dengan total sebesar Rp 18,3
miliar pada tahun 2012.

50
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Dalam aktivitasnya Pupuk Kalimantan Timur senantiasa berupaya


berjalan beriringan dengan masyarakat, terutama komunitas lokal. Melalui
sosialisasi program kegiatan, mendengarkan harapan dan kebutuhan
komunitas lokal secara langsung adalah salah satu langkah Perusahaan untuk
mencegah dan menghindari dampak negative kegiatan Perusahaan. Selain itu
dalam pelaksanaan program CSR Pupuk Kalimantan Timur juga berupaya
mengacu pada indikator standar internasional yang tertera dalam ISO 26000
agar dapat mempermudah semua pihak untuk melihat transparansi dan
akuntabilitas setiap program yang telah dilaksanakan pada lingkungan
Perusahaan atau Masyarakat. Adapun enam pilar program CSR Pupuk
Kalimantan Timur adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan Kapital Manusia
Perusahaan berkomitmen untuk menciptakan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang andal baik di internal dan eksternal serta memberdayakan
masyarakat melalui Community Development.
2. Penguatan Ekonomi
Perusahaan berkomitmen untuk memberdayakan potensi sumberdaya
lokal dalam rangka membangun perekonomian masyarakat sekitar.
3. Pengembangan Sinergi & Kemitraan
Perusahaan berkomitmen mensinergikan sumberdaya perusahaan,
masyarakat dan pemerintah untuk menciptakan harmonisasi.
4. Penguatan Tata Kelola Organisasi
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan berkomitmen menjalankan tata
kelola bisnis dengan baik.
5. Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan
Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.
6. Peningkatan Komunikasi Publik
Perusahaan berupaya untuk meningkatkan sikap positif guna membangun
citra positif publik.

51
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

2.12. Pemberdayaan Ekonomi


Pupuk Kalimantan Timur menaruh perhatian besar terhadap
peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat dengan
menjalankan program-program untuk membantu pengusaha kecil dan
menengah. Program dibidang pemberdayaan ekonomi masyarakat
dijalankan melalui Program Kemitraan yaitu sebagai berikut:
1) Program Kemitraan
Pupuk Kalimantan Timur menaruh perhatian besar terhadap
peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat
dengan menjalankan program-program untuk membantu pengusaha
kecil dan menengah. Program dibidang pemberdayaan ekonomi
masyarakat dijalankan melalui Program Kemitraan. Program kemitraan
Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.25 Program Kemitraan


2) Pemberdayaan Pengusaha Lokal
Pembinaan dan pemberdayaan pengusaha lokal Bontang untuk
pengadaan barang dan jasa Perusahaan. Pemberdayaan Pengusaha
Lokal dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

52
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Gambar 2.26 Pemberdayaan Pengusaha Lokal


3) Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Rangkaian program untuk membina masyarakat pesisir, khususnya
nelayan dan keluarganya, di Bontang dan Kalimantan Timur. Bentuk
pembinaan adalah pemberian pinjaman modal usaha, bantuan fasilitas
pendidikan untuk masyarakat pesisir, bimbingan teknis, pemberian alat
bantu seperti lampu celup bawah air, mesin perahu, dan lain-
lain.Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut:

Gambar 2.27 Pemberdayaan Masyarakat Pesisir


2.13. Pemberdayaan Sosial dan Budaya
Adapun pemberdayaan sosial dan budaya Pupuk Kalimantan Timur
adalah sebagai berikut:

53
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

1) Bina Lingkungan
Bantuan dalam bentuk hibah dengan tujuan meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Program Bina Lingkungan diwujudkan dalam bentuk
kontribusi dibidang kesehatan, pendidikan, bantuan bencana alam,
fasilitas umum, fasilitas peribadatan dan pelestarian lingkungan.
2) Pupuk Kalimantan Timur Peduli Pendidikan
Program ini memberi kesempatan kepada siswa SMA/sederajat di
Bontang dan Kalimantan Timur untuk mendapatkan beasiswa penuh
dan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi ternama di
Indonesia, seperti UGM, ITB, Unair, IPB, UI dan lain-lain. Seluruh
biaya pendidikan dan biaya hidup ditanggung oleh perusahaan mulai
dari awal hingga lulus. Hingga 2012, program ini telah diikuti oleh 86
siswa/siswi dari Bontang dan Kalimantan Timur.
3) Pembinaan Wilayah
Program Bina Wilayah lebih banyak memberikan bantuan dalam bentuk
pembinaan yang merupakan salah satu strategi perusahaan dalam
memberdayakan masyarakat (Pola Stewardship), kegiatan seperti
magang bagi tenaga pengaman, pelatihan welder untuk masyarakat dan
pelatihan menyelam bagi nelayan di Bontang merupakan salah satu
upaya perusahaan untuk mengembangkan tingkat kompetensi SDM
sekitar khususnya kota Bontang.
4) Program Pembinaan Olahraga dan Seni Budaya
Melalui dana Pembinaan Wilayah Pupuk Kalimantan Timur juga
melakukan pembinaan kegiatan di bidang olahraga dan seni budaya.
Pembinaan seperti olahraga Tenis Meja (Persatuan Tenis Meja Mandau)
dan diklat Sepakbola Mandau untuk pendidikan pesepakbola muda.
Sedangkan pembinaan di bidang seni budaya setiap tahunnya Pupuk
Kalimantan Timur membina Marching Band PKT (MB-PKT) Bontang,
peserta dari Marching Band Pupuk Kalimantan Timur adalah anak-anak
muda yang berada di sekitar perusahaan, melalui pelatihan dan
pengembangan potensi musik Marching Band Pupuk Kalimantan Timur

54
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

telah meraih gelar juara nasional Grand Prix Marching Band sebanyak
10 kali.

55
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

BAB III
UNIT –UNIT PROSES PABRIK 2

3.1. Unit Utilitas


Utilitas merupakan salah satu unit di Departemen Operasi PABRIK-
2 yang mempunyai fungsi sebagai unit pendukung untuk memenuhi
kebutuhan dan pelengkap fasilitas. Adapun produk-produk yang dihasilkan
pada unit utilitas ini adalah sea cooling water, air desal, air demin, steam,
listrik, UFC (Urea Formaldehyde Concentrate), udara instrumen dan
udara proses. Unit utilitas ini dibagi ke dalam 9 unit lain, yaitu:
3.1.1. Unit Sea Water Intake
Unit Sea Water Intake digunakan untuk menyediakan bahan
baku air laut untuk keperluan air pendingin, bahan baku air proses dan
bahan baku unit klorinasi. Debit normal air laut sebesar 31.500 m/jam
dengan 2/3 digunakan sebagai media pendingin once through dan 1/3
digunakan untuk unit klorinasi dan untuk umpan pada unit desalinasi
dengan proses distribusi
3.1.2. Unit Klorinasi
Unit penghasil larutan natrium hipoklorit (NaOCl) yang
berfungsi membunuh, mencegah, dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang ada dalam sea water intake. Adanya
mikroorganisme dapat menganggu proses dan dapat tumbuh pada alat
yang dilalui sehingga mengurangi efisiensi alat.
3.1.3. Unit FCW (Fresh Cooling Water)
Fresh Cooling Water (FCW) adalah air hasil desalinasi atau
raw condensate yang digunakan sebagai air pendingin di berbagai
proses urea, amonia dan utilitas yang ada di pabrik Kalimantan Timur 2.
Unit ini adalah sistem close loop yang memiliki fungsi untuk
mensirkulasikan FCW dengan kapasitas 8800 m3/jam.

56
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

3.1.4. Unit Desalinasi


Unit proses desalinasi adalah adalah proses pengolahan air laut
menjadi air tawar dengan proses menguapkan air laut agar terpisah dari
garam-garamnya. Pada unit desalinassi pabrik 2 menggunakan empat
buah unit proses desalinasi yang bekerja secara kontinyu yang terdiri
tiga buah tipe multi stage flash desalination cross tube dan satu buah
unit desalinasi tipe reheat.
3.1.5. Unit Demineralisasi
Unit yang berfungsi mengolah steam kondensat dan air
desalinasi (Raw Condensate) yang berasal dari RC Tank dan RC
Amonia stripper menjadi air demineralisasi (air bebas mineral). Raw
condensate (RC) tersebut dialirkan ke Mixed Bed Polisher (MBP) dari
bagian atas dengan menggunakan pompa, dan keluar dari bagian
bawah MBP berupa air demineralisasi dengan konduktivitas rendah (<
1µs). Sebelum masuk ke MBP, steam kondensat masuk ke dalam
condensate stripper untuk diabsorbsi NH3 dan CO2 yang terkandung di
dalamnya dengan bantuan steam LS. Stripper beroperasi pada tekanan
1,4 kg/cm2.
3.1.6. Unit Steam Generation
Unit ini pada dasarnya berfungsi untuk membangkitkan steam
menggunakan ketel uap atau boiler yang digunakan untuk berbagai unit
proses pada pabrik PABRIK-2 dan integrasi dengan pabrik lainnya. Air
yang hendak diumpankan pada boiler untuk membentuk steam disebut
boiler feed water (BFW). BFW memerlukan pengolahan tertentu untuk
mencapai baku mutu yang layak digunakan pada boiler. Hal tersebut
ditujukan untuk mencegah gangguan pada peralatan boiler seperti
fouling dan scaling. Pengolahan atau treatment pada BFW dibagi
menjadi preboiler treatment, boiler treatment, dan after boiler
treatment.

57
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

3.1.7. Preboiler treatment


Preboiler treatment yang digunakan untuk BFW pada Pabrik-2
adalah proses deaerasi. Proses tersebut utamanya ditujukan untuk
menghilangkan gas-gas terlarut pada BFW seperti O2 dan CO2 yang
dapat menyebabkan korosi pada sistem boiler dan menganggu kualitas
steam yang dihasilkan.
3.1.8. Boiler Treatment
Pengolahan air di dalam steam drum juga penting untuk
dilakukan, Diantaranya dengan melakukan injeksi phospate dan
pengolahan-pengolahan garam yang ada di dalamnya. Untuk
menghindari korosi pada boiler, pH air dalam boiler harus senantiasa
dikendalikan. Selain itu, bahan-bahan dan partikel yang dapat
menyebabkan kerak dengan membuangnya dalam bentuk sludge
melalui intermittent blow down dan continous blow down.
3.1.9. Package Boiler (PKB)
Selain sistem WHB, pabrik utilitas PABRIK-2 juga memiliki
boiler tambahan dengan kapasitas produksi 100 ton steam/jam dengan
bahan bakar gas alam (fuel gas) yang disebut dengan package boiler
atau PKB. Fuel gas yang digunakan memiliki tekanan mula-mula
kg/cm2 yang kemudian diturunkan menjadi 0,4 kg/cm2 untuk dibakar
pada main burner pada PKB. BFW diumpankan menuji PKB dengan
sebuah pompa motor dan terlebih dahulu mengalami pemanasan awal
pada economizer dengan panas sisa pembakaran gas yang bertempat di
dekat stack.
3.1.10. Steam Distribution
Steam yang dihasilkan pada unit WHB dan PKB (480oC; 80
kg/cm2) dikenal dengan High Pressure (HP) steam. HP steam tersebut
didistribusikan ke pabrik urea, ke pabrik lain (sistem integrasi) dan
sebagaian di turunkan tekanannya (let down) menjadi medium pressure
(MP) steam dengan tekanan 40 kg/cm2. Kemudian MP steam tersebut
juga didistribusikan menuju unit-unit yang membutuhkannya di pabrik

58
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

utilitas (2001 JT – turbin demineralisasi, 2002 JT – turbin off-site


demineralisasi, 2003 JT – turbin BFW, 2218 JBT – pompa FCW, 2005
L – unit desalinasi), sebagian didistribusikan ke pabrik Amonia dan
sebagian di let down menjadi low pressure (LP) steam dengan tekanan
3,5-4 kg/cm2. LP steam yang spesifikasi air untuk memproduksinya
tidak terlalu sulit juga dapat diperoleh dari unit Amonia dan melalui
proses flashing di unit 2005-F dan pada steam trap. LP steam
digunakan pada unit deaerator, condensate stripper, unit desalinasi, dan
unit pengering instrument air. LP steam yang telah digunakan dan
terkondensasi menjadi kondensat dikumpulkan kembali menjadi satu
pada tangki raw condensate (RC). Skema dari steam distribution
header di pabrik utilitas PABRIK-2
3.1.11. Unit Instrument Air (IA) / Plant Air (PA)
Plant air digunakan sebagai udara yang secara umum sebagai
aerasi atau mixing air service hose connection di utilitas, pembersihan
udara filter pada gas turbin, pembersihan HPC solution filter di pabrik
Amonia, untuk urea seeding di pabrik urea, utility station dan untuk
bahan baku instrument air (IA). Instrument air dimaksudkan sebagai
udara kering yang digunakan hamper seluruh media power untuk
seluruh instrument yang beroprasi secara pneumatic. Untuk unit
Instrument Air (IA), udara tersebut dihilangkan dahulu kandungan uap
airnya di dalam dryer yang telah dilengkapi dengan pre filter dan after
filter. Filter ini berfungsi untuk menyaring debu-debu, minyak/oil, dan
kotoran-kotoran lain. Di dalam dryer berisi desiccant activated alumina
dengan bentuk butiran berwarna putih diameter 2-4 mm dengan
kapasitas penyerapan 260 g H2O/kg desiccant.
3.1.12. Unit Urea Formaldehyde Concentrate (UFC)
UFC berfungsi untuk melapisi butiran urea agar tidak mudah
hancur atau rusak. UFC ditambahkan pada larutan urea sebelum
diumpankan ke prilling tower. Pabrik UFC menghasilkan UFC dengan
kadar 85% melalui proses dengan bahan baku metanol kemudian diolah

59
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

menjadi formaldehyde (fase gas) dan kemudian diabsorbsi oleh larutan


urea.
3.1.13. Unit Pembangkit Listrik

Gambar 3.1 Unit Pembangkit Listrik Pabrik-2


Unit ini memiliki tugas utama untuk membangkitkan listrik yang
dibutuhkan oleh seluruh pabrik PABRIK-2. Kebutuhan listrik di pabrik
PABRIK-2 disuplai oleh unit generator gas turbin (GTG) merk General
Electric (2010-U) yang memiliki kapasitas 31 MW. Listrik yang hendak
dibangkitkan GTG memiliki tegangan 11 kV dengan frekuensi 50 Hz.
GTG di pabrik utilitas PABRIK-2 memiliki 3 tingkat, sedangkan
kompresor udara yang digunakan memiliki 17 tingkat. Sebagai prosedur
start up, motor diesel digunakan untuk membantu penyalaan kompresor
dan melakukan penyerapan udara.

60
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

3.2. Unit Amonia


Proses pembuatan Amonia (NH3) yang telah banyak dikembangkan
secara komersial hingga saat ini adalah proses Haber-Bosch. Proses Haber-
Bosch dikembangkan dari percobaan Le Chatelier yang mensintesis
hidrokarbon ringan dengan udara. Reaksi utama dalam proses ini sebagai
berikut:
N2 + 3 H2 2 NH3H = -11040 cal/mol…..........…….....……...…(3.21).
Dalam reaksi diatas dibantu katalis oksida besi (Fe2O3) ditambah promotor
Al2O3 dan K2O. Pengaturan konversi reaksi dengan pengaturan suhu dan
tekanan reaktor karena merupakan reaksi kesetimbangan. Proses yang paling
banyak digunakan saat ini dalam memproduksi Amonia adalah
mengoperasikan pada tekanan menengah dan memperbesar beban recycle.
Pertimbangan ini dipilih karena mahalnya biaya operasi dengan tekanan
tinggi.
3.2.1. Langkah Proses
Pabrik Amonia Pabrik-2 didesain untuk memproduksi anhydrous
liquid Amonia (NH3 99,9%) dengan kapasitas desain awal 1500 MTPD.
Setelah dilakukan retrofit project kapasitas pabrik menjadi 2000/1800 MTPD
(front end/synloop), dimana pada bagian persiapan gas sintesis setara dengan
2000 MTPD Amonia, sedangkan bagian pembentukan Amonia didesain
memproduksi 1800 MTPD. Unit Amonia Pabrik-2 juga memproduksi produk
samping berupa gas CO2 yang kemudian digunakan sebagai bahan baku
pembuatan urea Pabrik-2 dan POPKA, dan gas H2 yang kemudian digunakan
untuk recycle gas. Pabrik Amonia Pabrik-2 menggunakan lisensor proses dari
M.W. Kellogg, dengan bahan baku gas alam dan udara. Urutan proses
produksi adalah sebagai berikut:
3.2.2. Unit Desulfurisasi
Gas alam pada umumnya mengandung zat ikutan yang dapat
menyebabkan terjadinya gangguan di dalam operasi pabrik, seperti padatan,
senyawa sulfur, dan lain-lain. Zat terikut di dalam umpan gas alam yang perlu
diperhatikan pertama kali adalah sulfur yang dapat mengurangi keaktifan

61
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

katalis dan senyawa hidrokarbon berat yang menyebabkan terbentuknya


deposit karbon.
a. Hydrogenator 1-R-201
Alat ini berfungsi untuk mengubah sulfur organik dalam gas alam menjadi
sulfur anorganik (H2S) dengan bantuan katalis HTAS Hydrogenator yang
basis katalisnya Cobalt-Molybdenum.
b. Sulfur Adsorber R- 202
Alat ini berfungsi untuk menyerap H2S dari gas alam yang keluar
hydrogenator sebelum dialirkan ke primary reformer. Karena sulfur ini
adalah racun katalis bagi Nikel (Ni), Cuprum (Cu) dan Fe3O4.
WHS

NATURAL GAS

1-E-204 B
FEED GAS PREHEATER

1-R-201 1-R-202
HYDROGENATOR SULPHUR ABSORBER

NATURAL GAS
TO REFORMING SECTION

Gambar 3.2 Seksi Desulfurasi


3.2.3. Pembentukan Gas Sintesa
Setelah tahap penghilangan pengotor dalam gas proses, tahap
selanjutnya adalah tahap pembuatan gas sintesis, yaitu H 2 dan N2. Untuk
mendapatkan gas tersebut dilakukan proses reforming di dalam primary
reformer dan secondary reformer. Gas keluaran unit reformer kemudian
dialirkan ke unit shift converter untuk mengubah gas CO, yang merupakan
produk samping reformer menjadi CO2.

62
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

3.2.4. Pemurnian Gas Sintesis


Tahap pemurnian gas sintesis berfungsi untuk menghilangkan
senyawa-senyawa CO, CO2, dan H2O karena dapat meracuni katalis sntesis
Amonia pada Amonia converter secara permanen. Senyawa oksida pada
senyawa akan mengoksidasi katalis sintesias Amonia menjadi FeO sehingga
mengurangi keaktifan katalis.
CO2 Absorber, 101-E
Absorber berfungsi untuk memurnikan gas sintesis dengan jalan menyerap
CO2 melalui larutan Benfield, dimana CO2 akan digunakan untuk
pembuatan urea.
CO2 Stripper, 102-E
Stripper berfungsi untuk melepas gas CO2 dari larutan Benfield (KHCO3)
dengan menaikkan temperature dan menurunkan tekanan. Penurunan
tekanan dilakukan di hydrolic turbine (107 HT) atau expansion valve.
Sedangkan kenaikan temperatur karena adanya kontak langsung dengan
uap panas dari 111-C, 105-C, dan 106-C.
Methanator, 106-D
Berisi katalis Nikel yang berfungsi untuk mengubah sisa-sisa CO dan CO2
menjadi methane (CH4).
Syn Gas Separator, 104-F
Alat yang berfungsi untuk memisahkan condensate dengan syn gas outlet
methanator setelah melalui beberapa pendinginan, yaitu 114-C, 168-C, dan
115-C. Selanjutnya condensate dialirkan ke condensate stripper utility
plant.
3.2.5. Uraian Proses
Unit CO2 removal terdiri dari unit penyerapan CO2 di menara
Absorber (101-E) dan unit pelepasan CO2 di menara Stripper (102-E).
Penyerapan CO2 di absorber terjadi pada kondisi operasi tekanan tinggi dan
suhu rendah, sedangkan pelepasan CO2 di stripper terjadi pada kondisi
tekanan rendah dan suhu tinggi. Penyerapan CO2 menggunakan larutan
Benfield yang terdiri dari ACT-1 sebagai activator, UCON sebagai anti foam,

63
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

V2O5 dan KVO3 sebagai pelindung terhadap korosi, serta K2CO3 sebagai
pemekat. Tujuan dari penghilangan CO2 di unit ini agar CO2 tidak meracuni
katalis di Amonia converter yang akan menyebabkan produksi Amonia turun
sebelum gas sintesis masuk ke absorber, gas terlebih dahulu didinginkan di
heat exchanger 131- C, 111-C, 105-C, 160-C sehingga temperaturnya turun
menjadi 89 °C kemudian dialirkan ke raw gas separator (102-F) untuk
dipisahkan kondensatnya. Kemudian raw gas dari 102-F masuk ke absorber
melalui bagian bawah sedangkan larutan penyerap melalui bagian atas. Gas
mengalir ke atas melalu packing sehingga terjadi kontak antara raw gas
dengan larutan Benfield. Larutan Benfield yang digunakan terbagi menjadi
dua jenis yaitu lean solution masuk pada stage pertama dan semi lean
solution masuk pada stage ketiga stripper.
3.2.6. Sintesis Amonia
Proses pembentukan Amonia dari H2 dan N2 terjadi dalam sebuah
tahapan-tahapan disebut synthesis loop. Proses synthesis loop diawali dengan
kompresi gas sintesi keluaran dari methanator dalam beberapa tahap hingga
tercapi tekanan sintesis yang dibutuhkan, selanjutnya direaksikan di dalam
reaktor (Amonia converter) untuk menghasilkan Amonia. Gas sintesis yang
belu bereaksi dipisahkan dan disirkulasikan sedangkan Amonia cair
didinginkan lebih lanjut untuk penyimpanan di dalam Amonia storage tank.
3.2.7. Refrigerasi Amonia
Berfungsi untuk memurnikan NH3 liquid yang terbentuk dan untuk
mendinginkan gas outlet Amonia converter agar kondensasi gas hasil reaksi
dapat dipisahkan dengan gas sintesa yang belum menjadi NH3
Purge Gas Separator (108-F)
Berfungsi untuk memisahkan gas-gas sisa (CH4, Ar) agar dapat dikontrol
kemurnian NH3 product. Gas-gas sisa dari 108-F, 126-C Flash Chiller
dikirim ke HRU untuk diambil NH3 yang terikut. H2 dan N2 akan
dimanfaatkan lagi ke HRU untuk umpan syn loop CH4 untuk fuel di
reformer.
Hydrogen Recovery Unit (HRU)

64
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Hydrogen Recovery Unit (HRU) merupakan suatu unit yang berfungsi


untuk memperoleh kembali gas hidrogen dan Amonia yang terkandung di
dalam purge gas dan flash gas dari synloop unit dan refrigerant system.
Kandungan purge gas antara lain: H2, N2, Ar, NH3, dan CH4. Gas hidrogen
yang diperoleh dari produk Hydrogen Recovery Unit (HRU) dengan
kemurnian 88-96 % akan dikembalikan ke unit synloop Amonia plant,
sehingga bisa meningkatkan produksi Amonia. Gas-gas yang tidak terikut
sebagai produk hidrogen dimanfaatkan sebagai bahan bakar di furnace
primary reformer.

65
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

3.3. Unit Urea


Pembuatan urea pada unit urea PABRIK-2 menggunakan proses Total
Recycle CO2 Stripping oleh lisensor Stamicarbon BV Gellen, Belanda.Unit
urea Pabrik-2 memproduksi urea dengan kapasitas desain 1725 ton/hari
(MTPD). Proses pembuatan urea terdiri atas beberapa tahapan pokok, yaitu:
1. Persiapan bahan baku
Berfungsi mempersiapkan bahan baku Amonia cair (NH3) dan gas karbon
dioksida (CO2) dari unit Amonia untuk dimasukkan ke tahap sintesis.
2. Sintesis urea
Berfungsi untuk mereaksikan NH3, CO2, dan karbamat menjadi urea
sebagai produk utama dan air sebagai produk samping.
3. Resirkulasi
Berfungsi memanfaatkan sisa-sisa NH3 dan CO2 yang tidak bereaksi di
unit sintesa untuk direaksikan menjadi karbamat dan dikembalikan ke unit
sintesa.
4. Evaporasi
Berfungsi memekatkan urea dari konsentrasi sekitar 74% menjadi sekitar
99% dengan cara pemanasan untuk memisahkan urea dengan air.
5. Prilling dan Fluidisasi
Berfungsi mengubah urea melt menjadi urea prill dengan ukuran dan
spesifikasi tertentu sekaligus sebagai unit pendingin dari urea agar sesuai
dari spesifikasi.
6. Waste Water Treatment
Berfungsi mengolah kondensat proses untuk mendapatkan kembali
Amonia dan karbon dioksida, serta mencegah pencemaran lingkungan.
3.3.1. Gambaran Umum Urea
Pupuk urea merupakan jenis pupuk yang banyak digunakan dalam
sektor pertanian dengan kandungan nitrogen sebesar 46,65 %. Urea larut
dalam air, alkohol, dan Amonia anhidrous. Urea dapat dijadikan menjadi
pupuk berdasarkan proses hidrolisis urea oleh air menjadi ammonium
karbamate yang selanjutnya akan terurai lagi menjadi Amonia dan karbon

66
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

dioksia. Dimana tanaman membutuhkan kandungan nitrogen dari Amonia


yang terkandung dalam urea tersebut. Bentuk produk dari urea ada beberapa
macam, antara lain: kristal, prill, granul, dan larutan. Karakteristik pada
proses pembuatan urea adalah recovery reaktan yang tidak terkonversi di
reaktor dan mengembalikannya lagi sebagai umpan reaktor bersama fresh
feed. Beberapa faktor utama yang berpengaruh pada proses produksi urea
1. Temperatur
Menurut hukum Le Chatelier, kenaikan temperatur akan menggeser reaksi
endotermis kearah kanan (reaksi 2). Sebaliknya pada reaksi 1, kenaikan
temperatur akan menggeser reaksi ke kiri. Untuk menghindari efek ini
tekanan operasi harus dinaikkan.
2. Rasio NH3/CO2
Keseimbangan reaksi akan bergeser ke arah produk urea jika konsentrasi
reaktan (Amonia dan CO2) besar. Molar ratio NH3/CO2 fase gas pada outlet
gas dari reaktor yang berkisar antara 3,0 – 3,4 atau ratio N/C fase cair dari
cairan di dalam reaktor yang berkisar antara 3,0 – 3,7.
3. Rasio H2O/Urea
Konsentrasi air yang tinggi akan menggeser keseimbangan ke arah NH 3
dan CO2. Untuk mengurangi efek ini, konsentrasi air dalam reaktor harus
serendah mungkin.
4. Volume reactor
Reaksi urea berlangsung relatif lambat dan memerlukan waktu yang cukup
untuk mencapai keseimbangan sehingga reaktor urea harus mempunyai
volume yang relatif besar dan waktu tinggal yang cukup lama, tapi harus
dijaga agar tidak terbentuk biuret yang terlalu berlebihan.
3.3.2. Unit Proses Urea
Peralatan utama dalam persiapan bahan baku unit proses urea antara
lain :
1. Knock Out Drum/ KO-Drum (301-F)
Fungsi : memisahkan fase liquid yang terkandung di dalam gas CO2 dan
udara yang menuju CO2 kompresor.

67
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

2. CO2 kompresor (302-J)


Fungsi: menaikkan tekanan CO2 sampai 145 kg/cm2 sebelum ke HP
Stripper.
3. H2 Converter (302-D)
Fungsi : menurunkan kandungan H2 dalam umpan gas CO2 dengan kadar
maksimal 100 ppm
4. HP Amonia pump (304-J/JA)
Fungsi : menaikkan tekanan NH3 sampai sekitar 161 kg/cm2 abs.
Uraian proses persiapan bahan baku unit proses urea antara lain
3.3.3. Bahan Pembuatan Urea
1. Gas CO2
Gas umpan CO2 pada temperatur 40 C dan tekanan 0,47 kg/cm2 dari unit
Amonia dicampur dengan udara sebanyak 2,250 kg/jam yang disuplai oleh
blower (301-J/JA). Setelah itu campuran gas CO2 dan udara ini masuk ke
Knock Out Drum (301-F) untuk memisahkan kandungan air yang terbawa
menuju ke suction CO2 kompresor (302-J). Kemurnian CO2 diharapkan
99,1% volume dengan kandungan H2 0,75% volume. Gas CO2 sampai
tekanan sekitar 149 kg/cm2. Alat kompresi CO2 merupakan jenis Centrifugal
Multi Stage Compressor (302-J) yang dilengkapi dengan intercooler.
Kompresor ini digerakkan oleh steam turbine. Speed turbine kompresor diatur
oleh Woodward Governor sesuai dengan flow pada discharge kompresor
yang dikehendaki (sesuai dengan rate pabrik). Tekanan suction dikontrol
secara otomatis oleh control valve yang bercabang dengan line vent CO2 yang
ada di unit Amonia. Kompresor terdiri dari 2 bagian yaitu bagian Low
Pressure (LP) dan High Pressure (HP) setiap bagian terdiri dari 2 stage.
Setiap stage terdapat cooler untuk efisiensi kerja kompresor. Cooler tersebut
menggunakan FCW sebagai media pendingin.
2. Amonia cair
NH3 cair dari unit Amonia dengan tekanan 26 kg/cm2 dan temperatur
kurang lebih 30oC dialirkan melalui pompa HP Amonia Pump (304-J/JA)
berjenis pompa torak, sehingga tekanannya naik sampai 178 kg/cm2. Alasan

68
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

digunakannya jenis pompa tersebut adalah untuk menaikkan tekanan menjadi


sangat tinggi. Sebelum masuk unit synthesis, umpan NH3 tersebut dipanaskan
di Amonia Preheater (323-C) sampai suhunya 75oC dengan memanfaatkan
panas air buangan dari Waste Water Treatment (WWT). Selanjutnya umpan
Amonia dialirkan ke unit synthesis HP Carbamate Condensor (303-C)
melalui HP Ejector (301-L) yang sekaligus berfungsi menghisap dan
membawa larutan karbamat dari HP Scrubber (304-C), lalu bersama-sama
dengan umpan Amonia masuk ke HP Carbamate Condensor (303-C). Suhu
dan tekanan masuk ke HPCC sebesar 154oC dan 144,4 kg/cm2.
3.3.4. Unit Sintesis Urea
Unit sintesa berfungsi untuk mereaksikan Amonia dan karbon
dioksida menjadi urea sebagai produk utama. Dalam seksi sintesis ini urea
dihasilkan dari reaksi NH3 cair dan gas CO2 melalui 2 tahap reaksi, yaitu
reaksi (1) dan reaksi (2). Peralatan utama unit sintesa urea :
1. HP carbamate condenser/ HPCC (303-C)
Fungsi : Mengkondensasikan gas Carbamate sebelum diumpankan ke
reaktor (301-D).
2. Reaktor (301-D)
Fungsi : Mengubah Carbamate menjadi urea dan air.
3. HP stripper (302-C)
Fungsi: Memisahkan reaktan-reaktan yang tidak terkonversi menjadi urea
di dalam reaktor dalam bentuk gas dan dikembalikan ke unit sintesa.
4. HP scrubber (304-C)
Fungsi: Mengkondensasikan gas NH3 dan CO2 yang tidak terkonversi di
dalam reaktor kemudian dialirkan ke HPCC bersama-sama umpan NH3
melalui ejector (301-L).]
5. HP scrubber (304-C)
Fungsi: Mengkondensasikan gas NH3 dan CO2 yang tidak terkonversi di
dalam reaktor kemudian dialirkan ke HPCC bersama-sama umpan NH3
melalui ejector (301-L).] Gas NH3 dan CO2 diserap dengan menggunakan
ammonium karbamat encer dari LPCC (307-C), sedangkan sebagian lagi

69
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

dikondensasi dengan menggunakan sistem air pendingin (sea water) yang


disirkulasikan oleh pompa 316-J. Panas yang diserap oleh air pendingin
digunakan sebagai pemanas di 306-CB sebelum akhirnya didinginkan di
320-C. Air yang telah didinginkan ini digunakan kembali untuk
mengkondensasi Amonia dan CO2 dari keluaran reaktor. Karbamat yang
terbentuk pada HP Scrubber (304-C) dihisap oleh HP ejector (301-L) dan
dialirkan ke HPCC (303-C) bersama-sama dengan umpan Amonia cair,
sedangkan gas inert seperti N2, O2, dan H2 yang masih mengandung sedikit
Amonia dan karbon dioksida akan dibuang ke atmosfer dengan
menggunakan inert vent (307-E).

Gambar 3.3 Hp Scrubber

3.3.5. Unit Resirkulasi Urea


Tahap ini berfungsi untuk memanfaatkan kembali NH3 dan CO2 hasil
pemurnian urea ke synthesis loop dengan cara mengubahnya menjadi
karbamat. Unit ini juga berfungsi untuk memekatkan larutan urea yang
terbentuk dari sekitar 55% menjadi sekitar 73%. Peralatan unit resirkulasi
urea :

70
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

1. Rectifying Column (301-E)


Fungsi: memisahkan larutan urea dari karbamat dengan cara
menguraikannya menjadi CO2 dan NH3 yang dikirim ke Flash Tank
dengan kandungan urea sekitar 55%.
2. Rectifying Heater (306-CA/CB)
Fungsi: menguraikan larutan karbamat menjadi CO2 dan NH3
menggunakan LP steam
3. LP Carbamate Condenser/ LPCC (307-C)
Fungsi : mengkondensasikan gas-gas Amonia dan CO2 dari Rectifying
Column menjadi karbamat yang selanjutnya akan dipompakan kembali ke
HP Scrubber. Panas ysng terbentuk dari reaksi pembentukan karbamat
diserap oleh cooling water yang sifatnya close loop.
4. Pompa High Pressure (HP) Carbamate (307-J.JA)
Fungsi : memompa produk/ karbamat dari LPCC ke system sintesa.
Tekanan keluaran (discharge) pompa sekitar 145-160 kg/cm2.
5. Flash Tank (303-F)
Fungsi: memisahkan CO2 dan NH3 dari larutan urea sebelum dialirkan ke
Urea Solution Tank dengan cara menurunkan tekanan (flashing) dari 3
kg/cm2 menjadi vakum

Gambar 3.4 Unit Resirkulasi Urea

71
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

3.3.6. Evaporasi
Peralatan utama unit evaporasi :
1. Evaporator
Fungsi : Memanaskan larutan urea di bagian bawah alat yang merupakan
heater, dan selanjutnya dipisahkan antara uap air dan larutannya di
separator pada bagian atas alat.
2. Condenser
Fungsi : mengkondensasikan gas-gas dari pemisahan di separator
evaporator dengan menggunakan cooling water.
3. Ejector
Fungsi : membuat kondisi vakum yang dapat memudahkan dalam
pemisahan antara uap air dengan larutannya.
3.3.7. Waste Water Treatment (WWT)
Unit ini berfungsi untuk mengolah kembali proses kondensate yang
terkumpul dari unit kondensasi evaporator untuk mendapatkan kembali
reaktan NH3, CO2, dan urea sehingga tidak mencemari lingkungan.
Pengolahan air buangan dilakukan dalam 4 tahap:
a. Tahap pertama adalah memisahkan NH3 dan CO2.
b. Tahap kedua adalah memisahkan urea.
c. Tahap ketiga adalah mengambil kembali reaktan tersebut dengan absorpsi.
d. Tahap keempat adalah mengkondensasikan gas-gas yang keluar pada
Reflux Condensor.
Peralatan utama unit Waste Water Treatment (WWT) :
1. Amonia Water Tank (308-F)
Fungsi: menampung semua kondensat dari Condenser-Condenser
Evaporator yang masih mengandung NH3, CO2, dan urea.
2. 1st Desorber (304-EA)
Fungsi: memecah karbamat dalam kondensat menjadi NH3 dan CO2
dengan cara mengontakkan kondensat dengan uap panas (steam) dari 2nd
Desorber sehingga NH3 dan CO2 dapat dipisahkan.
3. 1st Hydrolizer (305-E)

72
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Fungsi: menghidrolisis larutan urea menjadi karbamat, NH3 dan CO2


sehingga kadar urea dalam proses kondensat turun.
4. 2nd Hydrolizer (308-E)
Fungsi: menghidrolisis larutan urea menjadi karbamat, NH3 dan CO2
sehingga kadar urea dalam proses condensate turun hingga dibawah 1 ppm
(trace).
5. 2nd Desorber (304-EB)
Fungsi: menurunkan kadar NH3 dengan cara melepaskan NH3 (desorpsi)
dari proses kondensat dengan bantuan steam.

73
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

BAB IV
TUGAS KHUSUS
ANALISIS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PEWARNA UREA
BERSUBSIDI DI PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR

4.1. Pupuk Urea


Pupuk urea adalah pupuk kimia mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi.
unsur nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea
berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH 2
CONH2 merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah
menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering
dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan
pengertian setiap 100kg mengandung 46 kg nitrogen, moisture 0,5%, Kadar biuret
1%, ukuran 1-3,35mm 90% min serta berbentuk Prill.
4.2. Pupuk Urea Besubsidi
Dalam rangka pengamanan dan menghindari penyalahgunaan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab untuk Penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka
dilakukan perubahan warna pupuk urea yang semula berwarna putih menjadi
berwarna pink (merah muda). Pupuk urea pink tidak mengubah komposisi dan
kandungannya, aman digunakan, ramah lingkungan dan tidak meracuni tanaman.
Adapun bahan pewarna yang digunakan terbuat dari bahan kimia organik yang
tidak berbahaya bagi tanaman karena larut dalam air.
4.3. Dasar Ketentuan Pewarna Urea Merah Muda
Dasar perubahan pupuk urea bersubsidi ini terangkum dalam : Surat Menteri
Pertanian RI No. 11/SR.130/M/1/2011 tgl 7 Januari 2011 perihal Pencirian
Khusus Pupuk Urea, Surat Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian
No.712/SR.130/8.5/8/2011 tgl 23 Agustus 2011 perihal Pewarnaan Pupuk Urea
Bersubsidi.
4.4. Pewarna Urea Di Pupuk Kalimantan Timur
PT. Pupuk Kalimantan Timur meluncurkan pupuk urea bersubsidi berwarna
sebagai upaya untuk menekan kemungkinan penyelewengan distribusi pupuk
tersebut ke sektor non-pangan yang tidak mendapat subsidi. Berdasarkan

74
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

ketentuan dari surat menteri pertanian RI No. 11/SR.130/M/1/ pewarna ini


menjadi semacam pembeda dari pupuk urea bersubsidi dan non subsidi
dikarenakan banyaknya oknum yang berbuat curang mengenai pupuk urea.
PT. Pupuk Kalimantan Timur memakai jasa dari pihak ketiga sebagai
pemasok pewarna untuk pupuk urea bersubdsidi. Sifat warna pupuk urea
bersubsidi telah ditentukan, yakni: pewarna adalah bubuk pigmen dari bahan
organik / food edible dye stuff dicampurkan ke dalam larutan anti caking sehingga
tidak berhamburan ke lingkungan, ramah lingkungan, pelarutan urea berwarna
dalam air tidak menyebabkan air berubah warna secara signifikan dan tidak
menimbulkan gejala toksisitas terhadap tanaman (phytotoxi-city). Sehingga dalam
produksi pupuk urea berwarna merah muda ini dapat dikatakan dengan aman di
produksi karena pewarna tersebut juga tidak mengubah dari kandungan asli yang
terdapat dalam pupuk urea karena pewarna merah muda memiliki kandungan
terbuat dari bahan kimia organik yang tidak berbahaya bagi tanaman karena larut
dalam air.
4.5. Data Pemasok dan Data Hasil Uji
Data ini berdasarkan hasil dari laporan pemeriksaan kualitas barang
(LPKB) Departement Proses & Pengelolaan Energi. Berikut data pemasok dan
Hasil Uji :
Data Pemasok.
Tabel 4.1 Data Pemasok
Sample material Pewarna Urea

Pemasok PT MEGA ELTRA

Jenis Material CAIR

Tanggal Terima Sample 08 – Oktober – 2018

Inspection Lot 010000127177

Jumlah Kuantum PO 446.000 kg

Jumlah Kuantum BO 20.000 kg

Sumber : Laporan Uji Coba Pewarna Pupuk Bersubsidi, tahun 2016.

75
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Tabel 4.2 Data Hasil Uji Laboratorium Pemasok

Karakteristik Unit Spesifikasi Hasil Uji Status Ket


Specific
g/cm3 0,900 – 1,200 1,015 Sesuai -
Gravity
Ph - 5,50 – 8,00 6,08 Sesuai -
Viscosity mPa.s 0,00 – 16,00 1,31 Sesuai -
Organic Matter %(m) 3,00 – 100,00 3,05 Sesuai -
Water Larut Larut
- Sesuai -
Solubility Sempurna Sempurna
Sumber: Laporan Uji Coba Pewarna Pupuk Bersubsidi Tahun 2016
Dalam menindaklanjuti rencana pengadaan bersama pewarna urea, maka
berdasarkan surat penugasan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) Nomor U-
0524/F00000.UM/2016 Perihal Uji Bersama Pewarna Urea, telah dilakukan uji
pewarna urea terhadap 8 (delapan) sampel yang telah diterima. Uji coba yang
dilakukan meliputi uji laboratorium untuk analisa sampel pewarna urea dan uji
coba ketahanan warna.
Adapun Parameter dalam pengujian laboratorium dan pewarna sebagai berikut :
1. Parameter uji laboratorium yang dilakukan meliputi:
a. pH
b. Specific gravity
c. Viskositas
d. Kadar bahan organik
2. Uji coba pewarna urea dilakukan dalam skala laboratorium dengan
penggunaan kadar 400 ppm.
3. Uji ketahanan warna urea dilakukan dalam 3 bagian yaitu:
a. Sampel ditempatkan dalam wadah dan ruangan tertutup.
b. Sampel ditempatkan dalam wadah dan ruangan terbuka.
c. Sampel ditambahkan dengan hidrogen peroksida (bleaching agent)
dengan konsentrasi 5000 ppm.

76
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Hasil uji laboratorium untuk ke-8 sampel tersebut seperti terlihat pada tabel 4.3,
dan hasil uji untuk intensitas warna seperti terlihat pada tabel 4.4 :
Tabel 4.3 Hasil Uji Laboratorium 2

HASIL
ANALISA

PARAMETER
NO. UJI SATUAN SPESIFIKASI
A B C D E F G H

1 pH - 5.5 – 8 7.62 7.41 6.06 6.05 6.96 7.92 7.99 7.20

Specific
gravity (25 0.9 - 1.2 1.014 1.006 1.020 1.013 1.010 1.007 1.004 1.012
2 °C) -

3 Viskositas cPs maks. 16 1.35 2.06 1.04 1.16 1.17 1.09 1.91 2.02

Kadar bahan
4 organic % w/w min. 3 3.89 3.51 2.60 5.27 4.44 2.46 3.42 4.01
Sumber: Laporan Uji Coba Pewarna Pupuk Bersubsidi, tahun 2016
Pengukuran intensitas warna (ΔE*ab)
Tabel 4.4 Intensitas Warna

Uji bleaching
PARAMETER Ketahanan setelah 3 hari agent
KODE
TANGGAL SAMPEL UJI AWAL ΔE*ab ΔE*ab

Kadar
ΔE*ab Air tertutup terbuka 5000 ppm
A 21.51 0.34 21.32 17.88 15.69
1 April 2016 B 12.88 0.36 13.20 10.81 4.40

77
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

C 28.95 0.36 29.12 13.99 3.62


D 25.56 0.38 25.59 23.02 16.56
E 16.68 0.36 14.87 11.44 8.50
F 19.48 0.39 19.61 10.06 2.30
4 April 2016
G 18.29 0.36 15.18 12.56 9.03
H 16.00 0.33 15.40 11.54 7.42
Sumber: Laporan Uji Coba Pewarna Pupuk Bersubsidi, tahun 2016.
EVALUASI
1. Uji Laboratorium
Berdasarkan analisa uji laboratorium, parameter analisa yang tidak sesuai
adalah sebagai berikut:
a. Sampel C, kadar bahan organik 2.60% (spec. minimal 3 %)
b. Sampel F, kadar bahan organik 2.46% (spec. minimal 3 %)
2. Intensitas Warna (ΔE*ab)
Berdasarkan hasil uji coba, terdapat 4 (empat) sampel uji yang memberikan
hasil ΔE*ab kurang dari 19 (batasan ΔE*ab 19 – 25).
a.aa. Sampel B : 12.88
b.bb. Sampel E : 16.68
c. Sampel G : 18.29
d. Sampel H : 16.00
3. Ketahanan Warna
a. Dalam kondisi tertutup, intensitas warna relatif stabil. Penurunan
hanya terjadi pada sampel E sebesar 10.85% dan sampel G sebesar
17%.
b. Dalam kondisi terbuka, semua sampel menunjukkan penurunan
intensitas warna. Persentase penurunan yang relatif besar terjadi pada
sampel C dan F, sedangkan penurunan terkecil pada terjadi pada
sampel D.

78
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Tabel 4.5 Data Hasil Uji Ketahanan Warna


Ketahanan setelah 3
HASIL UJI hari
KODE
NO. AWAL Tertutup Terbuka
SAMPEL % %
E*ab E*ab penurunan E*ab penurunan
1 A 21.51 21.32 0.88 17.88 16.88
2 B 12.88 13.20 -2.48 10.81 16.07
3 C 28.95 29.12 -0.59 13.99 51.68
4 D 25.56 25.59 -0.12 23.02 9.94
5 E 16.68 14.87 10.85 11.44 31.41
6 F 19.48 19.61 -0.67 10.06 48.36
7 G 18.29 15.18 17.00 12.56 31.33
8 H 16.00 15.40 3.75 11.54 27.88
Sumber: Laporan Uji Coba Pewarna Pupuk Bersubsidi, tahun 2016
Penambahan hidrogen peroksida dapat menurunkan intensitas warna.
Persentase penurunan intensitas warna paling besar adalah sampel C dan F,
sedangkan yang paling kecil adalah sampel A dan D.

Tabel 4.6 Data Hasil Uji Ketahanan Warna 2


KODE E*ab

NO.

SAMPEL Awal H2 O2 5000 ppm % penurunan


1 A 21.51 15.69 27.06
2 B 12.88 4.40 65.84
3 C 28.95 3.62 87.50
4 D 25.56 16.56 35.21
5 E 16.68 8.50 49.04
6 F 19.48 2.30 88.19

79
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

KODE E*ab

NO.

SAMPEL Awal H2 O2 5000 ppm % penurunan


7 G 18.29 9.03 50.63
8 H 16.00 7.42 53.63
Sumber: Laporan Uji Coba Pewarna Pupuk Bersubsidi, tahun 2016
4.6. Proses Pewarnaan Pupuk Urea Bersubsidi
Pemberian warna pada pupuk urea subsidi di lakukan di Pabrik 6 tepatnya
pada conveyor. Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak
dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan
berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena
mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil
pengangkut. Conveyor dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan
kontinyu dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat tersebut harus
mempunyai lokasi yang tetap agar sistem conveyor mempunyai nilai ekonomis.
Di conveyor inilah terjadi proses pewarnaan pupuk urea bersubsidi. Pada saat
proses pewarnaan , terjadi ceceran air limbah pewarna yang perlu dikelola dengan
baik.
4.7. Proses Pengolahan Limbah Pewarna di Pupuk Kalimantan Timur
PT Pupuk Kalimantan Timur belum memiliki fasilitas pengolahan limbah
pabrik yang khusus menangani air limbah pewarna. Selama ini limbah pewarna
pupuk urea subsidi yang terbuang atau limbah pewarna subsidi yang tersisa diolah
kembali atau dipompa kembali ke atas pada mesin penyemprotan pewarna di
conveyor pada pabrik 6. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir limbah buangan
pewarna pada proses penyemprotan urea bersubsidi ini, jika masih ada hasil
buangan yang sudah tidak bisa lagi di olah dan di gunakan kembali maka limbah
pewarna tersebut akan di tampung di retensi pond dan didiamkan selama 3 hari
sambil menunggu proses pengendapan pewarna urea tersebut. Walaupun pewarna
pupuk urea bersubsidi merupakan bioagent dan merupakan bubuk pigmen dari
bahan organik / food edible dye stuff yang tidak menimbulkan gejala toksisitas

80
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

terhadap tanaman ataupun laut tapi tetap saja merupakan pencemaran ketiak hasil
buangan tersebut mengubah warna laut, hal ini sesuai dengan Dasar hukum
pencemaran laut yaitu menurut Peraturan Pemerintah No.19/1999 tentang
Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut: Masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku
mutu dan/atau fungsinya.
Dokumentasi limbah pewarna terlampir di lampiran akhir laporan
4.8. Inovasi pengolahan limbah pewarna urea
Dalam pengolahan limbah pewarna pada limbah cair mungkin di butuhkan
zat zat yang bersifat absorbsi yang tinggi. Adsorpsi merupakan suatu proses yang
terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun gas) terikat pada padatan dan akhirnya
membentuk suatu lapisan tipis pada permukaan tersebut, atau dapat juga diartikan
sebagai akibat medan gaya pada permukaan padatan (adsorben) yang menarik
molekul-molekul gas atau cair (adsorbat) (Greg dan Sing, 1967 dalam Basuki,
2007). Adsorbat adalah substansi yang terserap, sedangkan adsorben merupakan
media penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon (Webar, 1972).
Adsorpsi merupakan peristiwa kesetimbangan kimia, maka dari itu,
berkurangnya kadar zat yang teradsorpsi (adsorbat) oleh material pengadsorpsi
(adsorben) terjadi secara kesetimbangan, sehingga secara teoritis tidak dapat
terjadi penyerapan sempurna adsorbat oleh adsorben. Bahan yang diserap disebut
adsorbat atau solute, sedangkan bahan penyerapnya disebut adsorben. Adsorben
bersifat spesifik dan terbuat dari bahan berpori. Pemilihan jenis adsorben dalam
proses adsorpsi harus disesuaikan dengan sifat dan keadaan zat yang akan
diadsorpsi dan nilai komersilnya. Kebanyakan adsorben adalah bahan- bahan yang
sangat berpori dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding pori-pori di dalam
partikel itu. Adsorben yang telah jenuh dapat diregenerasi agar dapat digunakan
kembali untuk proses adsorpsi salah satu contoh absorben yang baik yaitu fly ash.

81
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

4.9. Parameter Absorbent


Adsorben Pada perinsipnya semua materi yang berpori dapat digunakan
sebagai adsorben seperti batubara, karbon dari tulang, arang, tanah liat, bauksit,
alumina, zeolit dan lain-lain. Diantara beberapa adsorben yang diproduksi secara
besar-besaran adalah silika gel, molecular sieve, alumina dan karbon aktif. Bahan
yang terakhir ini merupakan adsorben yang sangat terkenal. Suatu materi
walaupun telah dipotong dengan mesin dengan sangat rata sekalipun tetapi apabila
dilihat dengan mikroskop skala mikro tetap akan terlihat adanya lekukan dan
tonjolan. Selain permukaan adsorben yang tidak rata terdapat pula pori- pori yang
berukuran makro, meso dan mikro pada bahagian dalam partikel. Pori adsorben
mempunyai kisaran ukuran antara nanometer hingga mikrometer. IUPAC
mengelompokkan atas : mikropori < 2 nm; mesopori 2-50 nm dan makropori > 50
nm. Karbon aktif adalah material yang diolah sedemikian rupa sehingga
mempunyai luas permukaan yang besar. Bahan ini mempunyai kemampuan
menyerap berbagai gas dan larutan. Luas permukaannya berkisar antara 400 m 2
hingga 1000 m 2 setiap gram karbon aktif dan volume pori 0,2 cm 3 hingga 1 cm 3
setiap gramnya. Kebanyakan adsorbat mengandung suatu campuran senyawa yang
ukuran molekulnya berbeda sehingga kemungkinan terjadinya halangan /
hambatan oleh molekul yang lebih besar dapat terjadi. Namun begitu molekul-
molekul yang lebih kecil akan bergerak lebih cepat sehingga akan mengisi lebih
dahulu pori-pori yang lebih kecil.

4.10. Fly ash


Fly ash (abu terbang) merupakan salah satu residu (limbah batubara) yang
dihasilkan dari pembakaran batubara. Fly ash terdiri dari partikel halus yang
terbang, dan jumlahnya meningkat dengan bertambahnya gas buangan. Fly ash
hasil pembakaran batubara umumnya dilepaskan ke atmosfer tanpa adanya
pengendalian, sehingga dapat menimbulkan pencemaran udara. Fly ash yang
dikonversi menjadi adsorben merupakan contoh pemanfaatan efektif dari fly ash.
Keuntungan adsorben berbahan baku fly ash adalah biayanya yang murah.
Adsorben ini dapat digunakan untuk pengolahan limbah gas maupun cair.

82
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Adsorben ini juga dapat digunakan dalam penyisihan logam berat, limbah zat
warna berbahaya, dan senyawa organik pada pengolahan limbah. Fly ash dapat
dipakai secara langsung sebagai adsorben atau dapat juga melalui perlakuan kimia
dan fisik tertentu sebelum menjadi adsorben.

Konversi fly ash menjadi adsorben merupakan contoh pemanfaatan efektif.


Keuntungan adsorben berbahan baku fly ash adalah biayanya murah. Selain itu,
adsorben ini dapat digunakan baik untuk pengolahan limbah gas maupun limbah
cair terutama limbah zat warna tekstil. Beberapa investigasi menyimpulkan bahwa
fly ash memiliki kapasitas adsorpsi yang baik untuk menyerap gas organik, ion
logam berat dan gas polutan pada pengolahan limbah. Fly ash adalah bahan baku
potensial yang dapat digunakan sebagai adsorben murah yang ramah lingkungan.
Fly ash dapat menjadi alternatif pengganti karbon aktif dan zeolit. Salah satu
alternatif peningkatan kapasitas adsorpsi dapat membuat adsorben dari fly ash
kompetitif bila dibandingkan dengan karbon aktif dan zeolit. Disamping harganya
yang murah, fly ash juga memiliki beberapa keunggulan yaitu memiliki kualitas
setara karbon aktif sehingga berpotensi meningkatkan nilai ekonomis fly ash dan
dapat dijadikan alternatif yang menjanjikan dimasa depan.
4.11. Kandungan Fly ash
Komponen utama fly ash batubara adalah silika (SiO2), alumina (Al2O3),
besi oksida (Fe2O3), sisanya adalah karbon, kalsium, magnesium dan belerang.
Rumus kimia fly ash batubara: Si 1.0, Al 0.45, Ca 0.51, Na 0.047, Fe 0.039, Mg
0.020, K 0.013 ,Ti 0.011. Sifat kimia dari fly ash batubara dipengaruhi oleh jenis
batubara yang dibakar dan teknik penyimpanan serta penanganannya. Berdasarkan
komponen fly ash tersebut terdapat peraturan PP No. 85 Tahun 1999 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, fly ash dikategorikan sebagai limbah B3
karena terdapat kandungan oksida logam berat yang akan mencemari lingkungan .
Fly ash batubara terdiri dari butiran halus yang berbentuk bola padat atau
berongga, serta mempunyai situs aktif yang dapat diaktivasi untuk meningkatkan
kinerja penyerapan terhadap senyawa atau ion baik dari larutan maupun udara. fly

83
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

ash batubara tersebut umumnya dibuang di landfill atau ditumpuk begitu saja di
dalam area industri. Kandungan mineral fly ash (abu terbang) dapat dilihat pada
tabel.
Tabel 4.7 Komponen Kandungan Fly ash

Komponen %

SiO2 39,8469

Al2O3 12,7389

FeO 18,3053

CaO 21,5784

MgO 5,6853
TiO2 1,1439

S 0,6714

Na2O 0,5863

MnO 0,3424

ZnO 0,1162

P2O5 0,1104

V2O5 0,0401

Cr2O7 0,0008

Sumber : Laporan Laboratorium Neraca Massa Teknik Kimia Riau.


4.12. Uji coba Penggunaan Fly ash
Dalam uji coba pengaplikasian fly ash sebagai absorben untuk limbah
pewarna pupuk urea di lakukan sebanyak 2 tahap yaitu :
1. Uji coba tahap pertama
Uji coba berupa adsorpsi limbah pewarna menggunakan proses batch yang
didahului dengan pengadukan selama 1 menit lalu didiamkan selama 2 x 24
jam. Media penyerap/adsorbent yang digunakan adalah fly ash dengan rasio

84
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Adsorbent : Limbah sebesar 1:1, 1:2 dan 1:4. Limbah pewarna cair diambil dari
bak control, tetapi karena secara fisik warna limbah tersebut kurang merah
pekat, maka dilakukan pencampur limbah cair dari Bak Control dengan
suspensi pewarna urea subsidi (sebelum disemprot ke pupuk urea) menjadi
input limbah pewarna cair buatan yang baru. Limbah pewarna cair yang telah
diadsorpsi (hasil serapan) kemudian dianalisa konsentrasi warnanya
menggunakan spektrofotometer.

Tabel 4.8 Uji Coba Fly ash Tahap Pertama

Suspensi Input Limbah Hasil Hasil


Pewarna Serapan Serapan
Urea Pewarna Cair
1:2 1:4
Subsidi Buatan

Variabel A B C D

Ph 8,13 8,64 8,95 8,79

Konsentr Warn
asi a
1.000.000 55.386 981 1.107
(ppm)

Deviasi warna
(%) 98,23% 98%

Kesimpulan :
Kemampuan adsorpsi Fly ash meskipun untreated telah mencapai deviasi
warna >90% setelah 24 jam. Namun karena input limbah pewarna cair buatan
memiliki konsentrasi warna yang cukup tinggi, maka output air limbah setelah
retensi 2 x 24 jam tidak mencapai kejernihan yang diinginkan. Untuk itu gugus
kemudian melakukan Uji coba tahap-2 untuk mengetahui kemampuan adsorpsi
Fly ash terhadap cemaran warna dengan waktu retensi 1 x 24 jam dengan
standar input limbah eksisting.

85
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

2. Uji coba pengaplikasian fly ash tahap 2


Uji coba berupa adsorpsi limbah pewarna menggunakan proses batch yang
didahului dengan pengadukan selama 1 menit lalu didiamkan selama 1 x 24
jam. Media penyerap/adsorbent yang digunakan adalah Fly ash dengan rasio
Adsorbent : Limbah sebesar 1:2, 1:3, dan 1:4. Limbah pewarna cair diambil
dari Bak Control tanpa pencampuran dengan suspensi pewarna urea subsidi
(sebelum disemprot ke pupuk urea). Limbah pewarna cair yang telah
diadsorpsi (hasil serapan) kemudian dianalisa konsentrasi warnanya
menggunakan spektrofotometer.

Tabel 4.9 Uji Coba Fly ash Tahap Kedua

Input Hasil Hasil Hasil


Limbah Serapan Serapan Serapan
Pewarna
Cair 1:2 1:3 1:4

Variabel A B C D

Ph 8,57 8,85 8,75 8,73

Konsentrasi
warna (ppm) 1.207 301 318 352

Deviasi warna
(%) 75,06% 73,65% 70,84%

Kesimpulan :
Kemampuan adsorpsi Fly ash meskipun untreated telah mencapai deviasi
warna rata-rata >70% setelah 24 jam dan telah mencapai tingkat kejernihan
yang diinginkan secara fisik.

3. Rencana Sistem Pengolahan Limbah Pewarna dengan Fly Ash &


Bottom Ash.

Dalam pengolahan limbah pewarna sisa pupuk urea menggunakan fly ash
dan bottom ash pengaplikasiannya itu seperti membuat kolam penampungan
untuk limbah pewarna sisa yang nantinya di alirakan ke sebuah tabung yang
berisi fly ash dan bottom ash sehingga zat warna yang tercampur dengan air

86
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

tersebut di serap oleh fly ash dan bottom ash , dan setelah di serap maka cairan
limbah tadi akan di saluran ke bak pengendapan akhir lalu di bak pengendapan
akhir ini sisa – sisa dari fly ash dan bottom ash tadi diendapkan , sehingga air
yang di salurkan ke kolam retensi hujan melalui overflow adalah air yang tidak
berwarna dan tidak mengandung fly ash atupun bottom ash di gambarkan
dengan gambar dibawah. Penanganan timbulan tersebut dengan pemanfaatan
berkelanjutan sebagai bahan konstruksi berupa batako, paving blok, kanstin,
dsb serta material stabilisasi jalan. Hal tersebut didasarkan pada pemikiran
bahwa hasil uji TCLP yang baik dan PKT telah memiliki ijin pemanfaatan Fly
ash sebagai bahan konstruksi dan (terlampir) dan sedang melakukan
pengurusan perijinan pemanfaatan Fly ash sebagai stabilisasi tanah dasar.

Bak pengendapan

Collecting point

Unit clarifier

Gambar 4.1 Desain Tampak Atas Bak Pengolahan Limbah Pewarna Urea

87
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Collecting Point

Bak Pengendapan

Limbah Pewarna
Unit Clarrifier

Gambar 4.2 Desain Tampak Samping Bak Pengolahan Limbah Pewarna Urea

Gambar 4.3 Langkah Proses Pengolahan Limbah Pewarna Pupuk Urea


4.13. Lumpur Aktif.

Lumpur aktif adalah suatu proses pengolahan limbah cair dengan metode
biologi, dengan menggunakan mikroorganisme atau yang sering disebut dengan
biomassa. Biomassanya merupakan bakteri dalam jumlah banyak yang berfungsi
sebagai pengurai polutan organik yang berada didalam air limbah dan hasil akhir
dari penguraian tersebut menjadi lumpur.

88
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Proses pengolahan limbah menggunakan lumpur aktif

blower

Gambar 4.4 Proses Pengolahan Limbah Menggunakan Lumpur Aktif


Jadi, seperti gambar di atas pengolahan limbah menggunakan lumpur aktif
dimana air limbah dan lumpur aktif memasuki bioreaktor kemudian blower
memasukkan udara sehingga terbentuk flog-flog yang mengikat zat-zat yang ada
pada air limbah , setelah itu flog-flog dan air limbah masuk ke bak sedimentasi
untuk di endapkan lumpur dan flog-flog nya sehingga keluaran airnya menjadi
lebih jernih dan lumpur dan flog yang diendapkan tadi di alirkan lagi ke tempat
pertama kali masuknya air limbah.

Jenis – jenis solusi yang dapat mengolah limbah pewarna pupuk urea bersubsidi

Tabel 4.10 Jenis Adsorben

Bahan Kelebihan Kekurangan

Mudah di hasilkan Pada proses penjernihan


sendiri untuk pabrik air buangannya
pupuk Kalimantan membutuhkan waktu
Timur karena berasal yang cukup lama,
Fly ash dan Bottom ash dari hasil pembakaran belum lagi jika
batubara, shingga tidak penyaluran limbah nya
memerlukan banyak terjadi secara
biaya untuk membeli berkelanjutan.
atau mendapatkannya.

89
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Bahan Kelebihan Kekurangan

Kelebihan yang didapat Pengolahan limbah cair


dari pengolahan limbah dengan menggunakan
cair menggunakan lumpur aktif juga
lumpur aktif adalah memiliki kekurangan
dapat mengolah air diantaranya perlu
limbah dengan beban pengontrolan yang
BOD yang cukup besar relatif ketat agar
yaitu 250-300 mg/liter diperoleh perbandingan
selain itu tidak yang tepat antara
Lumpur Aktif memerlukan lahan yang jumlah makanan dan
luas. Mampu jumlah mikroorganisme
membentuk gumpalan yang ada, dapat
(flok) yang dapat menimbulkan bau bila
menjerap bahan jumlah lumpur terlalu
anorganik, seperti banyak serta
logam berat serta membutuhkan suplay
Jumlah biomassa tidak oksigen yang banyak.
akan pernah habis
(melimpah).
Pengolahan limbah kekurangan yaitu
menggunakan karbon kemampuan yang
aktif memiliki dimiliki dalam
kelebihan diantara dapat penyerapan sangat
Karbon Aktif menyerap zat anorganik sedikit. Dan harganya
maupun organik selain mahal.
itu penggunaan karbon
aktif dapat dijadikan
sebagai katalis.
Mudah di dapatkan dan Bisa membusuk , bau
harganya juga tidak dan perlu pengolahan
terlalu mahal lagi , memang
Kulit pisang menyelesaikan 1
masalah tetapi
menimbulkan masalah
baru

90
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

BAB V
PENUTUP

5.1. Keimpulan.
1. Pewarnaan pupuk urea di lakuakan di pabrik 6 lebih tepatnya di conveyor
menggunakan metode penyemprotan pada pupuknya. Dimana sebelumnya
pewarna pupuk ini telah di uji sebelumnya di laboratorium mengenai
ketahanan pH, specific gravity , viscositas dan kadar bahan organiknya dan
telah di uji ketahanan warnanya.
2. Limbah sisa pewarna pupuk urea berasal dari conveyor pabrik 6 yang
sebelum di alirkan ke retensi pond telah di re-use berkali-kali di conveyor
tersebut. Agar meminimalisir buangan limbah pewarna.
3. Penggunaan fly ash di uji sebanyak 2 kali dan hasilnya yaitu pada uji coba
tahap pertama Kemampuan adsorpsi Fly ash meskipun untreated telah
mencapai deviasi warna >90% setelah 24 jam. Namun karena input limbah
pewarna cair buatan memiliki konsentrasi warna yang cukup tinggi, maka
output air limbah setelah retensi 2 x 24 jam tidak mencapai kejernihan
yang diinginkan. Sedangkan pada tahap ke dua menggunakan proses batch
yang didahului dengan pengadukan selama 1 menit lalu didiamkan selama
1 x 24 jam. Kemampuan adsorpsi Fly ash meskipun untreated telah
mencapai deviasi warna rata-rata >70% setelah 24 jam dan telah mencapai
tingkat kejernihan yang diinginkan secara fisik.
4. Jadi dalam pengaplikasian penggunaan fly ash sebagai media pengolahan
warna terdapat 4 tahap yaitu pengumpulan limbah pewarna di colecting
point, lalu penyerapan pewarna menggunakan fly ash pada unit clarrifier,
lalu pengendapan sisa-sisa fly ash yang terikut pada bak pengendapan, dan
pengaliran air jernih hasil pengolahan limbah pewarna ke outfall.
5. Jadi menurut hasil data uji coba dan perbandingan terhadap beberapa
absorben yang unggul fly ash menjadi alternatif yang ekonomis dan efektif
dalam penyerapan pewarna pada limbah cair di karnakan lebih mudah di
dapatkan dari hasil pembakaran batubara di boiler.

91
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

5. 2. Saran
Sebaiknya PT. Pupuk Kalimantan Timur menerapkan pengolahan
limbah pewarna menggunakan fly ash di karnakan selain memerlukan waktu
yang singkat dalam pengiolahannya juga biaya yang di keluarkan tidak
banyak di karenakan fly ash bisa di dapatkan dari hasil pembakaran batubara
di boiler sehingga lebih mudah di dapatkan, lebih ekonomis dan lebih
efektif dalam mengolah limbah pewarna pupuk urea.

92
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

DAFTAR PUSTAKA

Dasar perubahan pupuk urea bersubsidi ini terangkum dalam : Surat Menteri
Pertanian RI No. 11/SR.130/M/1/2011 tgl 7 Januari 2011 perihal Pencirian
Khusus Pupuk Urea.
Hardinata, Crisvan, Dkk. 2014. Neraca Massa Pada Absorber. Laboratorium
Dasar Proses & Operasi Pabrik Jurusan Teknik Kimia. Universitas Riau.
Nazhiro, Ummi.2017. Pengolahan Limbah Air dengan Lumpur Aktif dan Karbon
Aktif
PKM Pure Ash.2018. Membuat Desain Penyerap Warna Berbasis Fly Ash Untuk
Mengurangi Cemaran Warna Merah Pada Air Laut Oleh Limbah Pewarna
Pupuk Urea Subsidi.
PT. Pupuk Indonesia. Nomor U-0524/F00000.UM/2016 Perihal Uji Bersama Pewarna
Urea
Sitanggan , Petra Yohana . 2017. Pengolahan Limbah Tekstil dan Batik di
Indonesia.
Surat Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian No.712/SR.130/8.5/8/2011 tgl 23
Agustus 2011 perihal Pewarnaan Pupuk Urea Bersubsidi.
Website Resmi PT.Pupuk Kalimantan Timur – Bontang:
www.kmpupukKalimantan Timur.com , www.PTpupukKalimantan
Timur.com

93
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

LAMPIRAN

Dokumentasi limbah pewarna

Dokumentasi Fly Ash

94
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG

Dokumentas hasil uj coba pertama

Dokumentasi hasil uji coba kedua

95

Anda mungkin juga menyukai