BAB I
PENDAHULUAN
PT. Pupuk Kalimantan Timur adalah produsen pupuk Urea dan Amoniak
yang terletak di Bontang, Kalimantan Timur. Pupuk Kalimantan Timur
adalah produsen pupuk Urea dan Amoniak terbesar di Indonesia dengan
kapasitas produksi 2,98 juta ton Urea per tahun dan 1,85 juta ton Amoniak
per tahun, serta produksi pupuk NPK 500 ribu ton per tahun.
Aspek lingkungan merupakan aspek terpenting dalam kawasan semua
industri. Masih banyak industri di Indonesia yang belum memperhatikan cara
mengolah limbah yang baik dan benar sehingga mencemari lingkungan. Ini
disebabkan karena produk limbah yang dihasilkan buangan-buangan dan
produk sampingan yang dihasilkan oleh industri tersebut tidak di kelola
dengan baik. Menyadari akan dampak limbah terhadap lingkungan sekitar,
PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki perhatian dan komitmen dalam
mengelola limbah, terutama limbah cair. Hal ini terbukti dengan diraihnya
predikat ISO 14001.
Limbah cair hasil produksi pupuk memiliki berbagai kandungan yang
dapat menganggu dan menurunkan kualitas lingkungan apabila tidak diolah
terlebih dahulu. Dalam produksi pupuk menghasilkan limbah cair yang di
tangani oleh department lingkungan hidup salah satunya seperti contoh
limbah pewarna pupuk urea bersubsidi.
Menurut Surat Menteri Pertanian RI No. 11/SR.130/M/1/2011 tgl 7
Januari 2011 perihal Pencirian Khusus Pupuk Urea. Pupuk urea bersubsidi
dan nonsubsidi dibedakan dari segi warna sebagai upaya untuk menekan
kemungkinan penyelewengan distribusi pupuk tersebut ke sektor non-pangan
yang tidak mendapat subsidi. Perubahan warna pupuk urea yang semula
berwarna putih menjadi pink. Maka dari hal tersebut perlu diadakan kajian
mengenai proses pengolahan limbah cair pupuk urea bersubsidi di PT. Pupuk
1
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
2
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
3
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
4
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
BAB II
SEKILAS PUPUK KALIMANTAN TIMUR
5
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
6
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
1. Visi
“Menjadi Perusahaan di bidang industri pupuk, kimia dan agribisnis
kelas dunia yang tumbuh dan berkelanjutan.”
2. Misi
7
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
Misi yang diusung oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur untuk mencapai
visinya adalah sebagai berikut:
A. Menjalankan bisnis produk-produk pupuk, kimia serta portofolio
investasi dibidang kimia, agro, energy, trading, dan jasa pelayanan
pabrik yang bersaing tinggi;
B. Mengoptimalkan nilai perusahaan melalui bisnis inti dan
mengembangkan bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan
dan menunjang Progran Kedaulatan Pangan Nasional;
C. Mengoptimalkan utilitas sumber daya di lingkungan sekitar maupun
pasar global yang didukung oleh SDM yang berwawasan
internasional dengan menerapkan teknologi terdepan.
D. Memberikan manfaat bagi Pemegang Saham, karyawan dan
masyarakat serta peduli pada lingkungan.
3. Nilai dan Budaya Perusahaan
Untuk mencapai Visi dan Misi, perusahaan membangun Budata
Perusahaan (ACTIVE) yang secara terus menerus disosialisasikan kepada
pegawai. Budaya kerja tersebut meliputi:
A. Achievement Oriented
Insan Pupuk Kalimantan Timur tangguh dan professional dalam
mencapai sasaran Perusahaan dengan menegakkan nilai-nilai
Profesional dan Tangguh.
B. Costumer Focus
Insan Pupuk Kalimantan Timur selalu berusaha memberikan
pelayanan terbaik dan berkomitmen pada kepuasan pelanggan
dengan menegakkan nilai-nilai Perhatian dan Komitmen.
C. Teamwork
Insan Pupuk Kalimantan Timur harus menjalin sinergi dan bersatu
dalam bekerja dengan mengutamakan nilai-nilai Sinergi dan
Bersatu.
D. Integrity
8
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
9
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
10
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
11
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
12
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
2.5.3. Pabrik-3
Konsep yang digunakan untuk pembangunan Pabrik-3 adalah konsep
pabrik hemat energi.Interkoneksi antar alat penukar panas sudah terjalin
rapi sehingga lebih hemat dalam pemakaian sumber energi.
Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik-3 dilaksanakan pada
tanggal 28 November 1985 antara PT. Pupuk Kalimantan Timur dengan
konsorsium PT. Rekayasa Industri (Persero), Chiyoda Chemical
Engineering & Construction Co. serta Mitsubishi Corp. Untuk Unit
Ammonia, lisensi yang digunakan adalah Haldor Topsoe dan untuk urea
menggunakan proses Stamicarbon. Selain itu, Pabrik 3 juga dilengkapi
dengan sebuah unit Hidrogen Recovery Unit (HRU).
Pemancangan tiang yang pertama dilakukan pada tanggal 26 Juli 1986
dan peresmian pabrik tanggal 4 April 1989 dilakukan oleh Presiden
Soeharto. Produksi pertama dari Unit Ammonia berhasil dilakukan pada
tanggal 8 Desember 1988 dan Unit Urea berhasil melakukan produksi
pertamanya tanggal 14 Desember 1988. Hingga saat ini, kapasitas
produksi Unit Ammonia di Pabrik-3 ini mencapai 1.000 ton per hari dan
produksi urea prill mencapai 1.725 ton per hari. Dan pada tahun 1994,
Pabrik-3 berhasil mencapai produksi tertingginya dengan kapasitas
produksi 385,2 ribu ton urea atau 119,02 %.
13
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
14
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
15
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
16
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
17
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
18
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
19
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
20
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
21
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
22
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
23
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
24
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
25
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
26
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
2. Amoniak
Amoniak digunakan sebagai bahan mentah dalam industri kimia.
Amoniak produksi Pupuk Kalimantan Timur dipasarkan dalam bentuk
cair pada suhu -33 derajat Celsius dengan kemurnian minimal 99,5%
dan campuran (impurity) berupa air maksimal 0,5%. Amoniak dibuat
dari bahan baku gas bumi yang direaksikan dengan udara dan uap air
yang diproses pada suhu dan tekanan tinggi secara bertahap melalui
beberapa reaktor yang mengandung katalis.
3. Pupuk NPK
Produk pupuk majemuk NPK dari Pupuk Kalimantan Timur
terdiri dari dua jenis, yaitu NPK Simple blending dan NPK Fusion.
NPK produk Pupuk Kalimantan Timur bisa dibuat dalam berbagai
komposisi, sesuai kebutuhan tanaman dan jenis tanah. Jenis pupuk ini
mengandung tiga unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman. Semua bahan baku NPK berupa unsur N (nitrogen), P (fosfat)
dan K (kalium) berkualitas tinggi. Pupuk NPK dipasarkan dan dijual
dengan merek dagang Pelangi Maxi, Pelangi Unggul, Pelangi Super,
dan Pelangi Prima. Pupuk NPK terrbagi menjadin tiga jenis yaitu,
Phonska Pupuk Indonesia, NPK Pelangi dan NPK Pelangi Argo,
berikut penjelasannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.5 Jenis Produk Pupuk NPK
Jenis Produk Gambar Penjelasan
Urea
27
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
28
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
29
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
30
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
31
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
32
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
33
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
34
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
35
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
3. NPK
Bahan utama pupuk NPK adalah Clay, Potassium Chloride, Di-
ammoniumPhospate, Magnesium Oxide, Boric Acid, dan Urea Granule.
Magnesium Oxide danBoric Acid di gunakan bila ada permintaan dari
customer. Bahan baku tersebut di atur komposisinya oleh belt weight
meter, untuk urea dari belt weight meter dikirim ke elevator dan masuk
dalam urea melter dimana urea prill akan berkontak dengan pipa steam
sehingga dengan cepat urea akan mencair. Nantinya urea melt akan
bergabung dengan bahan baku lainnya di dalam granulator. Setelah
tercampur di dalam granulator, butiran NPK yang keluar dari
granulator di transfer menuju dryer 1. Didalam dryer 1, NPK yang
masih basah dipanaskan dengan kontak langsung denganudara panas
dari furnace. Berikut ini adalah skema pembuatan NPK blending di
Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
36
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
37
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
38
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
1. Laboratorium
Pupuk Kalimantan Timur memiliki Laboratorium Pusat dan
Laboratorium Kontrol yang dapat mengoperasikan instrumen
berikut: Gas Chromatography Unit, High Pressure Liquid
Chromatography Unit, Atomic Absorption Spectrophotometer,
Inductive Couple Plasma Spectrometer, Ultraviolet & Visible
Spectrophotometer, dan lain-lain.Pupuk Kalimantan Timur memiliki
2 laboratorium, yaitu:
a. Unit Usaha Laboratorium (UUL)
UUL sebagai laboratorium pusat yang memiliki Pupuk
Kalimantan Timur berfungsi sebagai uji mutu dan kualitas dari
bahan baku, hasil produksi dan lingkungan UUL juga melayani
jasa analisis dan kalibrasi bagi perusahaan-perusahaan di kawasan
industri di Bontang.
b. Laboratorium Proses
Laboratorium Proses terdapat di setiap unit operasi pabrik Pupuk
Kalimantan Timur. Berfungsi untuk mendukung kegiatan
operasional dan menganalisa bahan-bahan proses dari pabrik
utility, pabrik amoniak dan pabrik urea
2. Pelabuhan
Pupuk Kalimantan Timur juga memiliki dan mengoperasikan
pelabuhan khusus di Bontang, dengan empat dermaga yang dapat
melayani kapal-kapal berukuran sampai dengan 40.000 DWT. Pupuk
Kalimantan Timur memiliki pelabuhan dengan 6 dermaga kapal,
pelabuhan ini beroperasi dengan efisien dan dilengkapi dengan
fasilitas Urea BulkLoading Area, Ammonia Loading Arm, Bungker
PIT, Fire Hydrant, dan tiga buah kapalmuda. Pelabuhan yang
dimiliki Pupuk Kalimantan Timur memiliki kapasitas daya tampung
kapal yang berbeda-beda, berikut adalah daya tampung pada setiap
kapal:
39
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
40
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
Gudang Urea 2 memiliki kapasitas 3.000 ton dan gudang Urea kantong
terbuka memiliki kapasitas 5.000 ton.
4. Jasa Pelayanan Pabrik
Jasa Pelayanan pabrik awalnya didirikan oleh Pupuk Kalimantan
Timur dengan nama Industri Pelayanan Pabrik yang bertujuan agar
tidak terlalu bergantung pada pihak luar dalam hal pengadaan peralatan
pabrik. Dengan membuat suku cadang dan komponen mesin pabrik
sendiri, biaya dapat diminimalkan dan tentunya kualitas dapat
ditingkatkan, sehingga operasional pabrik dapat lebih efisien.
Fasilitas lainnya adalah Jasa Pelayanan Pabrik (JPP) sebagai unit
produksi suku cadang pabrik dan fabrikasi, termasuk unit produksi
permesinan dengan mesin CNC, unit pengecoran, laboratorium
metalurgi, dan laboratorium metrologi. Jasa Pelayanan Pabrik (JPP)
menyediakan berbagai layanan untuk mendukung kegiatan operasional
pabrik, yang meliputi antara lain:
a. Pembuatan katup baja berbagai jenis dan ukuran
b. Pembuatan mechanical seal
c. Pembuatan Heat Exchanger, Pressure Vessel dan Steel Structure
d. Pembuatan komponen Casting seperti Impeller, casing, dan lain-
lain
e. Perancangan atau pembuatan spare part dan peralatan pabrik
f. Pengujian mekanik, metalurgi dan metrologi
g. Pelaksanaan Turn Around dan Preventive Maintenance pabrik
h. Perbaikan shut down atau break down pabrik
i. Trouble shooting pada permasalahan pabrik
j. Pengadaan spare part
k. Pengujian dan analisis laboratorium
l. Inspeksi teknis untuk static equipment maupun rotating
equipment
m. Jasa pemeliharaan di luar Pupuk Kalimantan Timur (JVC,
Project, dan sebagainya)
41
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
5. Pembangkit Listrik
Pupuk Kalimantan Timur memiliki 2 pembangkit yaitu:
a. STG
Steam Turbin Generator yang menggunakan uap panas yang
dihasilkan oleh batu bara.Pada Pupuk Kalimantan Timur, STG
yang dimiliki sebanyak 2 buah dengan masing-masing tenaga
yang dihasilkan sebesar 30 MW.
b. GTG
Gas Turbin Generator yang menggunakan Gas Alam sebagai
pembangkit.
6. Fasilitas dan Jaminan Sosial Pupuk Kalimantan Timur
Karyawan Pupuk Kalimantan Timur menerima fasilitas dan jaminan
sosial sebagai berikut:
a. Fasilitas rumah tangga,
b. Program pensiun,
c. Jaminan atas keselamatan kerja,
d. Fasilitas rumah sakit dan tempat ibadah,
e. Program tabungan hari tua,
f. Fasilitas pendidikan: TK, SD, SMP, dan SMU,
g. Fasilitas olahraga, dan
h. Fasilitas perbelanjaan meliputi: supermarket dan pusat
perbelanjaan serba ada.
2.9. Distribusi
Untuk memenuhi penugasan Pemerintah kepada PT Pupuk Indonesia
(Persero) dalam pemenuhan suplai pupuk Urea dan NPK bersubsidi di dalam
negeri, Pupuk Kalimantan Timur menyiapkan stok pupuk Urea dan NPK
bersubsidi yang cukup untuk kebutuhan di masing-masing wilayah distribusi
sesuai ketentuan Pemerintah yang secara berkala ditetapkan melalui Surat
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.
42
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
43
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
44
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
3. Jepang
4. China
5. Srilanka
6. Philipina
Produk Amonia sebagian besar diekspor keluar negeri, antara lain:
1. Korea Selatan
2. India
3. Yordania
4. Tanzania
5. Spanyol
6. Thailand
7. Malaysia
8. Jepang
9. Taiwan
Wilayah pemasaran ekspor untuk amoniak dan urea dari Pupuk Kalimantan
Timur dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
45
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
46
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
47
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
2 ISO 9002
Diraih pada tahun 1996 untuk
pengakuan di Bidang Manajemen
Produksi dan Instalasi.
4 Sertifikasi Produk
Penggunaan Dikeluarkan oleh Lembaga
Tanda SNI, Merek Sertifikasi Produk Surabaya untuk
Dagang Pelangi merek dagang Pelangi Unggul,
Unggul pada tanggal 21 Oktober 2010
berlaku hinggal 21 Oktober 2014.
48
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
8 ISPS Code
Diraih pada tahun 2007 untuk
Standar Keamanan Pelabuhan,
berlaku hingga Oktober 2014
49
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
Kalimantan Timur. Berikut penjabaran mengenai visi dan misi Corporate Social
Responsibility (CSR) Pupuk Kalimantan Timur:
1. Visi
Visi dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pupuk Kalimantan
Timur adalah “Terwujudnya Harmoni Perusahaan dan Masyarakat Menuju
Peningkatan Kesejahteraan dan Kemandirian yang Berkelanjutan”
2. Misi
Dari visi yang ada dapat diraih dengan beberapa misi yaitu sebagai
berikut:
a. Mewujudkan keserasian lingkungan hidup secara berkelanjutan,
b. Memberdayakan potensi sumber daya menuju peningkatan kualitas
hidup dan kemandirian masyarakat,
c. Meningkatkan citra positif Perusahaan dikalangan stakeholders, dan
d. Membangun sinergi Perusahaan dengan stakeholders untuk
keberlanjutan operasional Perusahaan.
Menghadapi tantangan bisnis demi keberlanjutan Perusahaan di masa
yang akan datang, Pupuk Kalimantan Timur menterjemahkannya dengan
Rencana Induk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Masterplan Corporate
Social Responsibility) Pupuk Kalitim. Wujud kebermanfaatan ini dikawal
langsung oleh Direktur SDM dan Umum yang pelaksanaannya diwakili oleh
sebuah komite melalui SK Direksi No. 69/DIR/IX.2012 yang selanjutnya
dinamakan Komite Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pupuk Kalimantan
Timur.
Desain program Masterplan CSR Pupuk Kalimantan Timur disusun ke
dalam dua bagian. Bagian pertama adalah menjalankan kewajiban perusahaan
dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peraturan
Mentri Negara BUMN No. PER-05/ MBU/2007. Bagian kedua adalah
Pembinaan Wilayah (BINWIL) dan pemberdayaan lainnya melalui bantuan-
bantuan dari unit kerja di Pupuk Kalimantan Timur dengan total sebesar Rp 18,3
miliar pada tahun 2012.
50
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
51
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
52
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
53
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
1) Bina Lingkungan
Bantuan dalam bentuk hibah dengan tujuan meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Program Bina Lingkungan diwujudkan dalam bentuk
kontribusi dibidang kesehatan, pendidikan, bantuan bencana alam,
fasilitas umum, fasilitas peribadatan dan pelestarian lingkungan.
2) Pupuk Kalimantan Timur Peduli Pendidikan
Program ini memberi kesempatan kepada siswa SMA/sederajat di
Bontang dan Kalimantan Timur untuk mendapatkan beasiswa penuh
dan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi ternama di
Indonesia, seperti UGM, ITB, Unair, IPB, UI dan lain-lain. Seluruh
biaya pendidikan dan biaya hidup ditanggung oleh perusahaan mulai
dari awal hingga lulus. Hingga 2012, program ini telah diikuti oleh 86
siswa/siswi dari Bontang dan Kalimantan Timur.
3) Pembinaan Wilayah
Program Bina Wilayah lebih banyak memberikan bantuan dalam bentuk
pembinaan yang merupakan salah satu strategi perusahaan dalam
memberdayakan masyarakat (Pola Stewardship), kegiatan seperti
magang bagi tenaga pengaman, pelatihan welder untuk masyarakat dan
pelatihan menyelam bagi nelayan di Bontang merupakan salah satu
upaya perusahaan untuk mengembangkan tingkat kompetensi SDM
sekitar khususnya kota Bontang.
4) Program Pembinaan Olahraga dan Seni Budaya
Melalui dana Pembinaan Wilayah Pupuk Kalimantan Timur juga
melakukan pembinaan kegiatan di bidang olahraga dan seni budaya.
Pembinaan seperti olahraga Tenis Meja (Persatuan Tenis Meja Mandau)
dan diklat Sepakbola Mandau untuk pendidikan pesepakbola muda.
Sedangkan pembinaan di bidang seni budaya setiap tahunnya Pupuk
Kalimantan Timur membina Marching Band PKT (MB-PKT) Bontang,
peserta dari Marching Band Pupuk Kalimantan Timur adalah anak-anak
muda yang berada di sekitar perusahaan, melalui pelatihan dan
pengembangan potensi musik Marching Band Pupuk Kalimantan Timur
54
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
telah meraih gelar juara nasional Grand Prix Marching Band sebanyak
10 kali.
55
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
BAB III
UNIT –UNIT PROSES PABRIK 2
56
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
57
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
58
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
59
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
60
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
61
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
NATURAL GAS
1-E-204 B
FEED GAS PREHEATER
1-R-201 1-R-202
HYDROGENATOR SULPHUR ABSORBER
NATURAL GAS
TO REFORMING SECTION
62
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
63
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
V2O5 dan KVO3 sebagai pelindung terhadap korosi, serta K2CO3 sebagai
pemekat. Tujuan dari penghilangan CO2 di unit ini agar CO2 tidak meracuni
katalis di Amonia converter yang akan menyebabkan produksi Amonia turun
sebelum gas sintesis masuk ke absorber, gas terlebih dahulu didinginkan di
heat exchanger 131- C, 111-C, 105-C, 160-C sehingga temperaturnya turun
menjadi 89 °C kemudian dialirkan ke raw gas separator (102-F) untuk
dipisahkan kondensatnya. Kemudian raw gas dari 102-F masuk ke absorber
melalui bagian bawah sedangkan larutan penyerap melalui bagian atas. Gas
mengalir ke atas melalu packing sehingga terjadi kontak antara raw gas
dengan larutan Benfield. Larutan Benfield yang digunakan terbagi menjadi
dua jenis yaitu lean solution masuk pada stage pertama dan semi lean
solution masuk pada stage ketiga stripper.
3.2.6. Sintesis Amonia
Proses pembentukan Amonia dari H2 dan N2 terjadi dalam sebuah
tahapan-tahapan disebut synthesis loop. Proses synthesis loop diawali dengan
kompresi gas sintesi keluaran dari methanator dalam beberapa tahap hingga
tercapi tekanan sintesis yang dibutuhkan, selanjutnya direaksikan di dalam
reaktor (Amonia converter) untuk menghasilkan Amonia. Gas sintesis yang
belu bereaksi dipisahkan dan disirkulasikan sedangkan Amonia cair
didinginkan lebih lanjut untuk penyimpanan di dalam Amonia storage tank.
3.2.7. Refrigerasi Amonia
Berfungsi untuk memurnikan NH3 liquid yang terbentuk dan untuk
mendinginkan gas outlet Amonia converter agar kondensasi gas hasil reaksi
dapat dipisahkan dengan gas sintesa yang belum menjadi NH3
Purge Gas Separator (108-F)
Berfungsi untuk memisahkan gas-gas sisa (CH4, Ar) agar dapat dikontrol
kemurnian NH3 product. Gas-gas sisa dari 108-F, 126-C Flash Chiller
dikirim ke HRU untuk diambil NH3 yang terikut. H2 dan N2 akan
dimanfaatkan lagi ke HRU untuk umpan syn loop CH4 untuk fuel di
reformer.
Hydrogen Recovery Unit (HRU)
64
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
65
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
66
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
67
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
68
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
69
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
70
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
71
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
3.3.6. Evaporasi
Peralatan utama unit evaporasi :
1. Evaporator
Fungsi : Memanaskan larutan urea di bagian bawah alat yang merupakan
heater, dan selanjutnya dipisahkan antara uap air dan larutannya di
separator pada bagian atas alat.
2. Condenser
Fungsi : mengkondensasikan gas-gas dari pemisahan di separator
evaporator dengan menggunakan cooling water.
3. Ejector
Fungsi : membuat kondisi vakum yang dapat memudahkan dalam
pemisahan antara uap air dengan larutannya.
3.3.7. Waste Water Treatment (WWT)
Unit ini berfungsi untuk mengolah kembali proses kondensate yang
terkumpul dari unit kondensasi evaporator untuk mendapatkan kembali
reaktan NH3, CO2, dan urea sehingga tidak mencemari lingkungan.
Pengolahan air buangan dilakukan dalam 4 tahap:
a. Tahap pertama adalah memisahkan NH3 dan CO2.
b. Tahap kedua adalah memisahkan urea.
c. Tahap ketiga adalah mengambil kembali reaktan tersebut dengan absorpsi.
d. Tahap keempat adalah mengkondensasikan gas-gas yang keluar pada
Reflux Condensor.
Peralatan utama unit Waste Water Treatment (WWT) :
1. Amonia Water Tank (308-F)
Fungsi: menampung semua kondensat dari Condenser-Condenser
Evaporator yang masih mengandung NH3, CO2, dan urea.
2. 1st Desorber (304-EA)
Fungsi: memecah karbamat dalam kondensat menjadi NH3 dan CO2
dengan cara mengontakkan kondensat dengan uap panas (steam) dari 2nd
Desorber sehingga NH3 dan CO2 dapat dipisahkan.
3. 1st Hydrolizer (305-E)
72
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
73
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
BAB IV
TUGAS KHUSUS
ANALISIS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PEWARNA UREA
BERSUBSIDI DI PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR
74
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
75
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
76
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
Hasil uji laboratorium untuk ke-8 sampel tersebut seperti terlihat pada tabel 4.3,
dan hasil uji untuk intensitas warna seperti terlihat pada tabel 4.4 :
Tabel 4.3 Hasil Uji Laboratorium 2
HASIL
ANALISA
PARAMETER
NO. UJI SATUAN SPESIFIKASI
A B C D E F G H
Specific
gravity (25 0.9 - 1.2 1.014 1.006 1.020 1.013 1.010 1.007 1.004 1.012
2 °C) -
3 Viskositas cPs maks. 16 1.35 2.06 1.04 1.16 1.17 1.09 1.91 2.02
Kadar bahan
4 organic % w/w min. 3 3.89 3.51 2.60 5.27 4.44 2.46 3.42 4.01
Sumber: Laporan Uji Coba Pewarna Pupuk Bersubsidi, tahun 2016
Pengukuran intensitas warna (ΔE*ab)
Tabel 4.4 Intensitas Warna
Uji bleaching
PARAMETER Ketahanan setelah 3 hari agent
KODE
TANGGAL SAMPEL UJI AWAL ΔE*ab ΔE*ab
Kadar
ΔE*ab Air tertutup terbuka 5000 ppm
A 21.51 0.34 21.32 17.88 15.69
1 April 2016 B 12.88 0.36 13.20 10.81 4.40
77
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
78
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
NO.
79
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
KODE E*ab
NO.
80
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
terhadap tanaman ataupun laut tapi tetap saja merupakan pencemaran ketiak hasil
buangan tersebut mengubah warna laut, hal ini sesuai dengan Dasar hukum
pencemaran laut yaitu menurut Peraturan Pemerintah No.19/1999 tentang
Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut: Masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku
mutu dan/atau fungsinya.
Dokumentasi limbah pewarna terlampir di lampiran akhir laporan
4.8. Inovasi pengolahan limbah pewarna urea
Dalam pengolahan limbah pewarna pada limbah cair mungkin di butuhkan
zat zat yang bersifat absorbsi yang tinggi. Adsorpsi merupakan suatu proses yang
terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun gas) terikat pada padatan dan akhirnya
membentuk suatu lapisan tipis pada permukaan tersebut, atau dapat juga diartikan
sebagai akibat medan gaya pada permukaan padatan (adsorben) yang menarik
molekul-molekul gas atau cair (adsorbat) (Greg dan Sing, 1967 dalam Basuki,
2007). Adsorbat adalah substansi yang terserap, sedangkan adsorben merupakan
media penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon (Webar, 1972).
Adsorpsi merupakan peristiwa kesetimbangan kimia, maka dari itu,
berkurangnya kadar zat yang teradsorpsi (adsorbat) oleh material pengadsorpsi
(adsorben) terjadi secara kesetimbangan, sehingga secara teoritis tidak dapat
terjadi penyerapan sempurna adsorbat oleh adsorben. Bahan yang diserap disebut
adsorbat atau solute, sedangkan bahan penyerapnya disebut adsorben. Adsorben
bersifat spesifik dan terbuat dari bahan berpori. Pemilihan jenis adsorben dalam
proses adsorpsi harus disesuaikan dengan sifat dan keadaan zat yang akan
diadsorpsi dan nilai komersilnya. Kebanyakan adsorben adalah bahan- bahan yang
sangat berpori dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding pori-pori di dalam
partikel itu. Adsorben yang telah jenuh dapat diregenerasi agar dapat digunakan
kembali untuk proses adsorpsi salah satu contoh absorben yang baik yaitu fly ash.
81
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
82
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
Adsorben ini juga dapat digunakan dalam penyisihan logam berat, limbah zat
warna berbahaya, dan senyawa organik pada pengolahan limbah. Fly ash dapat
dipakai secara langsung sebagai adsorben atau dapat juga melalui perlakuan kimia
dan fisik tertentu sebelum menjadi adsorben.
83
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
ash batubara tersebut umumnya dibuang di landfill atau ditumpuk begitu saja di
dalam area industri. Kandungan mineral fly ash (abu terbang) dapat dilihat pada
tabel.
Tabel 4.7 Komponen Kandungan Fly ash
Komponen %
SiO2 39,8469
Al2O3 12,7389
FeO 18,3053
CaO 21,5784
MgO 5,6853
TiO2 1,1439
S 0,6714
Na2O 0,5863
MnO 0,3424
ZnO 0,1162
P2O5 0,1104
V2O5 0,0401
Cr2O7 0,0008
84
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
Adsorbent : Limbah sebesar 1:1, 1:2 dan 1:4. Limbah pewarna cair diambil dari
bak control, tetapi karena secara fisik warna limbah tersebut kurang merah
pekat, maka dilakukan pencampur limbah cair dari Bak Control dengan
suspensi pewarna urea subsidi (sebelum disemprot ke pupuk urea) menjadi
input limbah pewarna cair buatan yang baru. Limbah pewarna cair yang telah
diadsorpsi (hasil serapan) kemudian dianalisa konsentrasi warnanya
menggunakan spektrofotometer.
Variabel A B C D
Konsentr Warn
asi a
1.000.000 55.386 981 1.107
(ppm)
Deviasi warna
(%) 98,23% 98%
Kesimpulan :
Kemampuan adsorpsi Fly ash meskipun untreated telah mencapai deviasi
warna >90% setelah 24 jam. Namun karena input limbah pewarna cair buatan
memiliki konsentrasi warna yang cukup tinggi, maka output air limbah setelah
retensi 2 x 24 jam tidak mencapai kejernihan yang diinginkan. Untuk itu gugus
kemudian melakukan Uji coba tahap-2 untuk mengetahui kemampuan adsorpsi
Fly ash terhadap cemaran warna dengan waktu retensi 1 x 24 jam dengan
standar input limbah eksisting.
85
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
Variabel A B C D
Konsentrasi
warna (ppm) 1.207 301 318 352
Deviasi warna
(%) 75,06% 73,65% 70,84%
Kesimpulan :
Kemampuan adsorpsi Fly ash meskipun untreated telah mencapai deviasi
warna rata-rata >70% setelah 24 jam dan telah mencapai tingkat kejernihan
yang diinginkan secara fisik.
Dalam pengolahan limbah pewarna sisa pupuk urea menggunakan fly ash
dan bottom ash pengaplikasiannya itu seperti membuat kolam penampungan
untuk limbah pewarna sisa yang nantinya di alirakan ke sebuah tabung yang
berisi fly ash dan bottom ash sehingga zat warna yang tercampur dengan air
86
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
tersebut di serap oleh fly ash dan bottom ash , dan setelah di serap maka cairan
limbah tadi akan di saluran ke bak pengendapan akhir lalu di bak pengendapan
akhir ini sisa – sisa dari fly ash dan bottom ash tadi diendapkan , sehingga air
yang di salurkan ke kolam retensi hujan melalui overflow adalah air yang tidak
berwarna dan tidak mengandung fly ash atupun bottom ash di gambarkan
dengan gambar dibawah. Penanganan timbulan tersebut dengan pemanfaatan
berkelanjutan sebagai bahan konstruksi berupa batako, paving blok, kanstin,
dsb serta material stabilisasi jalan. Hal tersebut didasarkan pada pemikiran
bahwa hasil uji TCLP yang baik dan PKT telah memiliki ijin pemanfaatan Fly
ash sebagai bahan konstruksi dan (terlampir) dan sedang melakukan
pengurusan perijinan pemanfaatan Fly ash sebagai stabilisasi tanah dasar.
Bak pengendapan
Collecting point
Unit clarifier
Gambar 4.1 Desain Tampak Atas Bak Pengolahan Limbah Pewarna Urea
87
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
Collecting Point
Bak Pengendapan
Limbah Pewarna
Unit Clarrifier
Gambar 4.2 Desain Tampak Samping Bak Pengolahan Limbah Pewarna Urea
Lumpur aktif adalah suatu proses pengolahan limbah cair dengan metode
biologi, dengan menggunakan mikroorganisme atau yang sering disebut dengan
biomassa. Biomassanya merupakan bakteri dalam jumlah banyak yang berfungsi
sebagai pengurai polutan organik yang berada didalam air limbah dan hasil akhir
dari penguraian tersebut menjadi lumpur.
88
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
blower
Jenis – jenis solusi yang dapat mengolah limbah pewarna pupuk urea bersubsidi
89
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
90
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
BAB V
PENUTUP
5.1. Keimpulan.
1. Pewarnaan pupuk urea di lakuakan di pabrik 6 lebih tepatnya di conveyor
menggunakan metode penyemprotan pada pupuknya. Dimana sebelumnya
pewarna pupuk ini telah di uji sebelumnya di laboratorium mengenai
ketahanan pH, specific gravity , viscositas dan kadar bahan organiknya dan
telah di uji ketahanan warnanya.
2. Limbah sisa pewarna pupuk urea berasal dari conveyor pabrik 6 yang
sebelum di alirkan ke retensi pond telah di re-use berkali-kali di conveyor
tersebut. Agar meminimalisir buangan limbah pewarna.
3. Penggunaan fly ash di uji sebanyak 2 kali dan hasilnya yaitu pada uji coba
tahap pertama Kemampuan adsorpsi Fly ash meskipun untreated telah
mencapai deviasi warna >90% setelah 24 jam. Namun karena input limbah
pewarna cair buatan memiliki konsentrasi warna yang cukup tinggi, maka
output air limbah setelah retensi 2 x 24 jam tidak mencapai kejernihan
yang diinginkan. Sedangkan pada tahap ke dua menggunakan proses batch
yang didahului dengan pengadukan selama 1 menit lalu didiamkan selama
1 x 24 jam. Kemampuan adsorpsi Fly ash meskipun untreated telah
mencapai deviasi warna rata-rata >70% setelah 24 jam dan telah mencapai
tingkat kejernihan yang diinginkan secara fisik.
4. Jadi dalam pengaplikasian penggunaan fly ash sebagai media pengolahan
warna terdapat 4 tahap yaitu pengumpulan limbah pewarna di colecting
point, lalu penyerapan pewarna menggunakan fly ash pada unit clarrifier,
lalu pengendapan sisa-sisa fly ash yang terikut pada bak pengendapan, dan
pengaliran air jernih hasil pengolahan limbah pewarna ke outfall.
5. Jadi menurut hasil data uji coba dan perbandingan terhadap beberapa
absorben yang unggul fly ash menjadi alternatif yang ekonomis dan efektif
dalam penyerapan pewarna pada limbah cair di karnakan lebih mudah di
dapatkan dari hasil pembakaran batubara di boiler.
91
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
5. 2. Saran
Sebaiknya PT. Pupuk Kalimantan Timur menerapkan pengolahan
limbah pewarna menggunakan fly ash di karnakan selain memerlukan waktu
yang singkat dalam pengiolahannya juga biaya yang di keluarkan tidak
banyak di karenakan fly ash bisa di dapatkan dari hasil pembakaran batubara
di boiler sehingga lebih mudah di dapatkan, lebih ekonomis dan lebih
efektif dalam mengolah limbah pewarna pupuk urea.
92
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
DAFTAR PUSTAKA
Dasar perubahan pupuk urea bersubsidi ini terangkum dalam : Surat Menteri
Pertanian RI No. 11/SR.130/M/1/2011 tgl 7 Januari 2011 perihal Pencirian
Khusus Pupuk Urea.
Hardinata, Crisvan, Dkk. 2014. Neraca Massa Pada Absorber. Laboratorium
Dasar Proses & Operasi Pabrik Jurusan Teknik Kimia. Universitas Riau.
Nazhiro, Ummi.2017. Pengolahan Limbah Air dengan Lumpur Aktif dan Karbon
Aktif
PKM Pure Ash.2018. Membuat Desain Penyerap Warna Berbasis Fly Ash Untuk
Mengurangi Cemaran Warna Merah Pada Air Laut Oleh Limbah Pewarna
Pupuk Urea Subsidi.
PT. Pupuk Indonesia. Nomor U-0524/F00000.UM/2016 Perihal Uji Bersama Pewarna
Urea
Sitanggan , Petra Yohana . 2017. Pengolahan Limbah Tekstil dan Batik di
Indonesia.
Surat Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian No.712/SR.130/8.5/8/2011 tgl 23
Agustus 2011 perihal Pewarnaan Pupuk Urea Bersubsidi.
Website Resmi PT.Pupuk Kalimantan Timur – Bontang:
www.kmpupukKalimantan Timur.com , www.PTpupukKalimantan
Timur.com
93
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
LAMPIRAN
94
Laporan
Kerja Praktik Periode I
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
95