PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Masyarakat Indonesia yang seakan acuh terhadap perkembangan
teknologi, terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dikarenakan semakin
berkurangnya minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Masyarakat Indonesia tidak mau berusaha membuat atau meminimalkan
memproduksi barang – barang yang sebetulnya sudah ada dan bahkan melimpah
di Indonesia, khususnya pupuk.
Salah satu konsumen pupuk adalah petani. Namun kenyataannya para
petani tidak mau menggunakan pupuk sesuai aturan yang telah ditentukan oleh
kemasan. Mereka beranggapan semakin banyak pupuk yang digunakan semakin
banyak unsur hara tanah dan semakin subur tanah mereka. Padahal kenyataannya,
tanah yang terlalu bayak pupuk akan mengeras dan sulit diolah. Pernyataan ini
menandakan para petani Indonesia masih minim pengetahuan. Salah satu pabrik
penghasil pupuk adalah PT. Petrokimia Gresik yang merupakan pabrik pupuk
terlengkap di Indonesia. PT. Petrokimia Gresik merupakan pabrik ke dua tertua di
Indonesia sebagai pabrik pupuk setelah PT. Pusri di Palembang. PT. Petrokimia
Gresik menghasilkan beberapa produk yang belum begitu sering dipakai para
petani dan masyarakat Indonesia umumnya. Dalam pengembangan produksi P.T
Petrokimia Gresik mengembangkan beberapa proses yang sangat rumit namun
efisien. Ini dimungkinkan untuk meminimalkan tingkat limbah terbuang yang
dapat mencemari lingkungan. Dan untuk meminimalkan pencemaran lingkungan
P.T Petrokimia Gresik juga mengembangkan pengelolaan lingkungan. Pola
Produksi dan Pengelolaan Lingkungan tersebut belum diketahui secara umum
oleh masyarakat. Oleh karena itu, penulis ingin menjelaskan tentang Pola
Produksi dan Pengelolaan Lingkungan serta cara pemupukan .
1.2.Rumusan Masalah
Dalam hal ini mengungkapkan beberapa pertanyaan mengenai masalah
yang dijelaskan dalam karya tulis ini, yaitu :
1. Bagaimana sejarah PT. Petrokimia Gresik ?
2. Apa saja produk dari PT. Petrokmia Gresik ?
1
3. Bagaimana proses produksi pupuk PT. Petrokimia Gresik ?
4. Bagaimana kebijakan lingkungan di PT. Petrokimia ?
5. Bagaimana cara pemupukan yang benar ?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian karya tulis ini yaitu :
1. Mengungkapkan napak tilas PT. Petrokimia Gresik dari berdirinya sampai
sekarang
2. Menerangkan produk – produk dari PT. Petrokimia Gresik
3. Menjelaskan tentang pengelolaan lingkungan di PT. Petrokimia Gresik
4. Menjelaskan tentang proses produksi pupuk di PT. Petrokimia
5. Menerangkan tentang pemupukan yang benar
1.4.Manfaat
Adapun manfaat – manfaat dari penulisan karya tulis ini yaitu :
1. Mendapatkan pengetahuan tentang sejarah PT. Petrokimia Gresik
2. Mengetahui produk – produk dari PT. Petrokimia Gresik dan kelebihannya.
3. Menambah wawasan tentang pembuatan pupuk di PT. Petrokimia Gresik.
4. Memperoleh pengetahuan tentang pemupukan yang benar dan tepat pada
tanaman.
1.5.Metode
a. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan
membaca buku atau mencari data di Internet. Teknik ini sngat efektif dan
mudah dilakukan karena bahannya mudah dicari dan lebih lengkap. Kajian
pustaka dilakukan untuk memperoleh data yang belum lengkap saat penelitian
sehingga kajian pustaka merupakan pelengkap suatu data.
b. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data secara langsung dari
pihak perusahaan yang merupakan komunikasi dari seorang pekerja untuk
memperoleh informasi yang sesuai dengan yang diinginkan. Teknik
wawancara memakan biaya dan waktu yang lama untuk sample cukup besar
dan tersebar. Wawancara berarti komunikasi antara pewawancara dan orang
yang diwawancarai, hal ini cenderung menimbulkan perbedaan Interprestasi
antara keduanya. Namun wawancara dapat memperoleh data lebih lengkap.
2
1.6.Sistematika
Sistematika karya tulis ini adalah
1.HALAMAN JUDUL
2.HALAMAN PENGESAHAN
3.MOTTO DAN PERSEMBAHAN
4.ABSTRAK
5.KATA PENGANTAR
6.DAFTAR ISI
7.DAFTAR GAMBAR
8.DAFTAR TABEL
9.BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
1.4.Manfaat
1.5.Metode
1.6.Sistematika
10.BAB II PEMBAHASAN
2.1.Napak Tilas PT. Petrokimia Gresik
2.2.Produk PT. Petrokimia Gresik
2.2.1.Produk Non Pupuk
2.2.2.Produk Pupuk PT. Petrokimia Gresik
2.3.Pola Produksi PT. Petrokimia Gresik
2.3.1.Pola Produksi Pupuk
2.3.2.SISTEM DISTRIBUSI PUPUK PT PETROKIMIA GRESIK
2.4.KEBIJAKAN LINGKUNGAN
2.5.PEMUPUKAN
11.BAB III PENUTUP
3.1.SIMPULAN
3.2.SARAN
12.DAFTAR PUSTAKA
13.LAMPIRAN
14.DAFTAR RIWAYAT HIDUP
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Anggota Holding PT. Pusri dan Anggota Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia
(APPI).
5
sekarang. Dengan berbagai bidang usaha dan produk maka menobatkan
dirinya sebagai ‘ Pabrik Pupuk Terlengkap di Indonesia “.
6
3. Industri makanan ( bumbu masak, MSG, Lysine, dll )
4. Industri Tekstil, utilitas pabrik dan pertambangan
7
3. H2S maksimal 0,1 ppm
4. Kadar SO2 maksimal ppm
5. Benzena maksimal 0,02 ppm
6. Asetaldehide maksimal 0,2 ppm
7. Total Hodrokarbon sebagai Metan maksimal 50 ppm
dan non Metan maksimal 20 ppm
8. Bentuk cair
• Kegunaan
1. Untuk industri minimum berkarbonat
2. Industri logam dan karoseri sebagai pendingin pada logam
(welding ) dan pengecoran
3. Industri pengawetan
8
Nitrogen ( SNI 06-0042-1987 )
• Spesifikasi
1. Kadar Nitrogen ( H2 ) minimal 99,50 %
2. Kadar Oksigen ( O2 ) maksimal 100 ppm
• Kegunaan
1. Industri kimia ( bahan baku amoniak, dll )
2. Industri pembersih peralatan pabrik
9
5. Bentuk powder ( bubuk )
6. Warna putih kecoklatan
• Kegunaan
1. Memperbaiki sifat fisik tanah
2. Memperbaiki perakaran tanaman
3. merupakan sumber kalsium dan sulfat yang
siap pakai dalam tanah.
10
Spesifikasi
1. Nitrogen minimal 20,8 %
2. Belerang minimal 23, 8 %
3. Kadar air maksimal 1 %
4. Kadar Asam bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1 %
5. Bentuk Kristal
6. Warna putih
7. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi
50 kg
Sifat dan keunggulan pupuk ZA ( (NH4)2
SO4 )
1. Tidak higroskopis ( tidak mudah menyerap air )
2. Mudah larut dalam air
3. Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
4. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam
waktu lama
5. Dapat dicampur dengan pupuk lain
6. Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
7. Meningkatkan produksi dan kualitas panen
8. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap ganguan
hama , penyakit, dan kekeringan
9. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
Cara penggunaan pupuk ZA
1. Dapat dipakai pada pemupukan awal, susulan dan
pemupukan akhir.
11
5. Kadar Asam Bebeas sebagai H3PO4
maksimal 6 %
6. Bentuk butiran
7. Warna abu – abu
8. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau
Emas dengan isi 50 kg
• Sifat, manfaat dan Keunggulan pupuk SP-36
( Ca ( HPO4)2 )
1. Tidak Higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Memacu pertumbuhan akar dan system perakaran
yang baik
4. Sebagai sumber unsur hara fasfor bagi tanaman
5. Memacu pembentukan bunga dan masaknya biji
6. Mempercepat panen
7. Memperbesar prosentase terbentuknya bunga
menjadi buah / biji
8. Menambah daya tahan tanaman terhadap ganguan
hama, penyakit dan kekeringan.
• Cara penggunaan SP-36
1. Untuk tanaman semusim, pupuk SP-36
sebaiknya digunakan sebagai pupuk dasar.
2. Untuk tanaman tahunan, pupuk SP-36
sebaiknya diberikan pada awal atau akhir musim hujan
atau segera setelah panen.
Pupuk Phonska / pupuk majemuk NPK ( SNI 02-2803-2000 )
• Spesifkasi
1. Nitrogen ( N ) 15 %
2. Fosfat ( P2O5 ) 15 %
3. Kalium ( K2O ) 15 %
4. Sulfur ( S ) 10 %
5. Kadar air maksimal 10 %
6. Bentuk butiran
7. Warna merah muda
12
8. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi
bersih 50 kg dan 20 kg.
• Sifat, manfaat dan keunggulan
1. Higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. mengandung unsur hara
N, P, K dan S sekaligus
4. Kandungan unsur hara
setiap butir pupuk merata
5. Mudah diserap tanaman
6. Sesuai dengan berbagai
jenis tanaman
7. Meningkatkan produksi
dan kualitas panen
8. Menambah daya tahan
tanaman terhadap ganguan hama, penyakit dan
kekeringan
9. Menjadikan tanaman lebih
hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau
daun
10. Memacu pertumbuhan
akar dan system perakaran yang baik
11. Memacu pembentukan
bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan
protein.
12. Menjadikan batang lebih
tegak, kuat dan dapat mengurangi resiko rebah
13. Memperbesar ukuran
buah, umbi dan biji – bijian
14. Meningkatkan ketahanan
hasil selama pengangkutan dan penyimpanan
15. Memperlancar proses
pengangkkutan dan pati pada tanaman.
• Cara penggunaan pupuk phonska
1. Dapat digunakan pada pemupukan awal
13
Pupuk DAP / Diamonium fosfat ( SNI 02-2858-2005 )
Spesifiakasi
1. Fosfat ( P2O5 ) 46 %
2. Nitrogen ( N ) 18 %
3. Kadar air maksimal 1 %
4. Bentuk butiran
5. Warna hitam atau abu –
abu
6. Dikemas dalam kantong
bercap Kerbau Emas dalam isi 50 kg
Sifat, manfaat dan keunggulan DAP
1. Tidak higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Berbentuk butiran, bebas dari debbu dan tidak lenket
sehingga mudah disebar.
4. Mempercepat pertumbuhan tanaman dan menambah
kadar protein
5. Mengandung unsur N dan P yang hampir seluruhnya
larut dalam air, segera dapat diserap oleh tanaman.
6. Cocok utnuk tanaman padi dan palawija,
holtikultura, tanaman perkebunan, rumput peternakan
dan usaha perikanan.
Cara penggunaan pupuk DAP
1. Dianjurkan untuk digunakan sebagai pupuk dasar
( awal )
14
5. Dikemas dalam kantong bercap
Kerbau Ema isi 50 kg
• Sifat, Manfaat dan Keunggulan Kapur
Pertanian ( KAPTAN )
1. Pada lading pertanian:
Meningkatkan PH tanah menjadi netral, meningkatkan
ketersediaan unsure hara dalam tanah, menetralisir
senyawa beracun baik organic maupun non organic /
anorganik, merangsang populasi dan aktivitas
mikroorganisme tanah.
2. Pada tanaman : memacau
pertumbuhan akar dan membentuk perakaran yang baik,
membuat tanaman lebih hijau dan segar serta
mempercepat pertumbuhan, meningkatkan produksi dan
mutu hasil panen
3. Pada tambak : mempertinggi PH
pada tambak yang rendah, menyediakan kapur untuk
ganti kulit, membrantas hama penyakit, mempercepat
proses penguraian bahan organic, meningkatkan
kelebihan gas asam arang ( CO ) yang dihasilkan oleh
proses pembusukan
4. Pada Ikan dan Udang : dengan
kondisi air dan tanah yang baik akan mempercepat
perkembangan ikan dan udang serta memudahkan
reproduksi, meningkatkan produksi ikan dan udang.
15
5. Bentuk powder /
serbuk
6. Dikemas dalam
kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
• Sifat, manfaat dan
keunggulan pupuk ZK ( K2SO4 )
1. Tidak higrokopis
2. Mudah larut dalam air
3. Sumber unsure hara Kalium dan Belerang dengan kadar
cukup tinggi
4. Dapat dicampur dengan pupuk lain
5. Aman digunakanutnuk semua jenis tanaman.
6. Memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan
hama penyakit dan kekeringan
7. Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan
unsure hara kalium
8. Meningkatkan penyerapan unsure hara khususnya
nitrogen dan fosfor
9. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen
10. Memperlancar proses metabolisme makanan di dalam
tanah
11. Untuk tanaman Tembakau : memperbaiki kelenturan
dan warna daun, mengurangi kecepatan masaknya daun
tembakau, meningkatkan produksi daun dan jumlah
bulu serta minyak daun, meningkatkan indeks mutu dan
indeks tanaman, memperbaiki aroma dan rasa rokok,
meningkatkan daya bakar tembakau.
12. Untuk tanaman kentang, melon, dan semangka :
meningkatkan produksi umbi dan buah, meningkatkan
pembentukan gula dan pati, meningkatkan warna,
aroma, rasa dan lebih keset, mengurangi penyusutan
selama penyimpanan, menambah kandungan protein
( asam amino ) dan vitamin.
16
13. Untuk tanaman nanas : meningkatkan produksi buah,
kadar gula, rasa dan aroma buah, meningkatkan daya
tahan buah selama penyimpanan.
• Cara penggunaan pupuk
ZK
1. Dapat digunakan
sebagai pemupuk dasar ( pemupukan awal ) dan susulan
Pupuk Petroganik
• Spesifikasi
1. Mer
upakan pupuk organic yaitu pupuk yang sebagian besar
atau seluruhnya terdiri dari bahan organic ( hewan dan
tanaman )
2. Kad
ar C-organik 12,5 5
3. C/N
rasio 10-25
4. PH
4-8
5. Kad
ar air 4-12 %
6. Ses
uai dengan Menteri Pertanian No.
02/pert/HK.060/2/2006 tanggal 10 februari 2006
7. Ber
bentuk granule / butiran
8. Dik
emas dengan kantong Kerbau Emas dengan isi 20 kg
• Sifat,
manfaat dan keunggulan pupuk petroganik
1. Higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Kadar C – organic tinggi
17
4. Berbentuk granule sehingga
mudah dalam aplikasi / penggunaan
5. Aman dan ramah lingkungan (
bebas mikroba pathogen )
6. Bebas dari biji – bijian gulma
7. kadar air rendah sehingga
lebih efidien dalam pengangkutan dan penyimpanan.
8. Dikemas dalam kantong
kedap air
9. Dapat menggemburkan dan
menyuburkan tanah
10. Memperkaya hara mikro dan
makro
11. Meningkatkan daya simpan
dan daya serap air
12. Sesuai untuk semua jenis
tanaman dan tanah.
• Cara
Penggunaan pupuk petroganik
1. Dapat digunakan pada
pemupukan dasar, sedangkan untuk tanaman keras
diberikan pada awal dan akhir musim hujan.
Kapasitas /
Pabrik Tahun
Pupuk Tahun
Beroperasi
18
- NPK 2 200.000 ton 2009
I 1 60.000 ton 2005
- NPK
II
- NPK
III & IV
- NPK
Blending
Pupuk ZK ( K2SO4 ) 1 10.000 ton 2005
Pupuk Petroganik 1 10.000 ton 2005
JUMLAH 16 4.330.000 ton
Tahun
Non Pupuk Pabrik Kapasitas/Tahun
Beroperasi
19
NH3
Pabrik
Gas Alam Amonia
k
CO2 Pabrik
NN
2 UREA
O2 Pabrik
2 CO2 CO2
Udara Penyarin
g Udara
Pembuatan Amoniak
Amoniak merupakan senyawa hasil reaksi dari Gas Alam
dan udara berupa N2 dan O2. Bahan pembentuk utama Amoniak
adalah gas alam berupa metana, etana, butane dan propane. N2
dan O2 yang dipakai untuk bereaksi merupakan udara yang
disaring oleh penyaring udara.
Reaksi pembentukan Amoniak :
C2H6 ( g ) + N2 (g) + 2O2 ( g ) 2NH3 (g ) + 2 CO2 ( g )
( etana )
Gas Amoniak yang terbentuk kemudian dicairkan menjadi
Amoniak cair dikirim ke pabrik Urea, sedangkan gas CO2 dikirim
ke pabrik CO2 untuk dibentuk menjadi CO2 cair.
Pembuatan Pupuk Urea
Amoniak dan CO2 cair yang telah dikirim ke pabrik Urea
kemudian direaksikan :
Reaksi Pembentukan Pupuk Urea
Tahap 1 : Pembentukan Amonium Carbonat
2NH3 ( l) + CO2 ( l ) NH4COONH2 ( l )
NH3
PABRIK
AMONIAK Produksi Pupuk ZA ( Ammonium Sulfat )
PABRIK
ZA
BELERANG PABRIK
ASAM SULFAT
20 H2SO4
KCl
Kalium K2O
Clorida
Pabrik
H2SO4 Pupuk ZK
Pabrik
Asam Sulfat
21
Pembuatan pupuk Sp-36 ( Ca ( HPO4)2 )
Ca3(PO4)2CaF
BATUAN
FOSFAT
PABRIK
PABRIK SP-36
ASAM FOSFAT H3PO4
Pembuatan pupuk SP – 36
Pembuatan pupuk SP-36 menggunakan system wet
process. Dalam proses ini, bahan utamanya yaitu batuan alam
flour apatit (reckphosphate ) yang masih di impor dari luar negeri
yang diasamkan dengan asam fosfat.
Reaksi pembentukan pupuk Sp -36
Tahap 1 : pembentukan kalsium dihidrofosfat
Ca3(PO4)2CaF(S) + H3PO4 ( l ) 3Ca ( H2PO4 )2( l ) + Ca (OH)2( + HF(
l ) l )
NH3
PABRIK
AMONIAK
PABRIK
DAP
PABRIK
ASAM FOSFAT H3PO4
22
2NH3( + H2PO4(
l ) l ) (NH4)2HPO4( l )
23
GAMBAR 6. TEKNIS DISTRIBUSI
• Copy D/O
• Surat Kuasa
• Copy D/O
• Surat Kuasa
• Bukti Penyerahan terimaan Pupuk (BP)
• BP yang telah ditandatangani oleh pengambil barang dan petugas Gudang
Petrokimia
24
2.4.KEBIJAKAN LINGKUNGAN
PT. Petrokimia Gresik bertekad untuk menjadikan perusahaan pupuk
dan petrokimia kelas dunia yang memberikan pelayanan terbaik kepada semua
pelanggan dan masyarakat, memenuhi standart industri, serta unggul dalam
setiap kegiatan sehari – hari.
Dengan nilai dasar pengutamaan keselamatan dan kesehatan pelestarian
lingkungan di dalam setiap kegiatan operasional PT. Petrokimia Gresik
mengintegrasikan pengelolaan lingkungan dalam pengelolaan perusahaan
secara kesluruhan dengan menerapkan kebijakan berikut :
1. Bert
ekad selalu memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lingkungan
yang berlaku
2. Me
ncegah pencemaran serta berupaya meminimalkan limbah dengan berbagai
cara.
3. Mel
akukan evaluasi dan kaji ulang untuk menjamin penerapan pengelolaan
lingkungan menuju perbaikan berkelanjutan.
4. Me
mbina kepekaan, kesadaran dan kepedulian seluruh karyawan agar dapat
bagian di dalam pengelolaan lingkungan.
5. Me
ngembangkan kerjasama dengan pihak terkait untuk perbaikan lingkungan.
25
Memanfaatkan teknologi guna pencegahan dan pengendalian potensi
pencemaran
• SOSIAL EKONOMI
Ikut berperan serta dalam pengembangan wilayah
• INSTITUSIONAL
Pengembangan koordinasi dan kerjasama, baik intern maupun ekstern,
dalam upaya pengelolaan lingkungan, mengingat bahwa penyelesaian
masalah lingkungan memerlukan keterkaitan dengan berbagai pihak.
2. STRATEGI
Strategi yang diterapkan untuk mencapai maksud dan tujuan adalah :
• Pemilihan design/ teknologi yang ramah lingkungan
• Mengoperasionalkan unit – unit produksi dengan efisiensi tinggi
• Mengoperasionalkan unit – unit pengendali dan pengolah limbah,
serta melakukan pemantauan rutin sebagai sarana pengendalian.
• Melakukan penataan ruang sesuai kebutuhan dan upaya peningkatan
daya dukung lingkungan.
• Membina kepekaan, kesadaran dan kepedulian lingkungan
• Mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait
• Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001
3. ORGANISASI
Dibentuk Biro Lingkungan sebagai unit kerja yang secara khusus
menangani permasalahan lingkungan sejak tahun 1990.
2.5.PEMUPUKAN
Pemupukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menambah unsure hara tanah dengan tujuan menyuburkan tanah. Dalam
pemupukan ada beberapa hal yang harus diketahui untuk mendapatkan hasil
terbaik yaitu :
1. PEMUPUKAN BERIMBANG
Pemupukan berimbang merupakan pemupukan dengan menggabungkan
beberapa pupuk Anorganik maupun pupuk organic dengan
mempertimbangkan jenis, jumlah, cara dan waktu pemupukan sesuai
dengan kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman untuk mendapatkan hasil
optimal.
26
2. MENGETAHUI CARA PEMUPUKAN
Cara pemupukan merupakan cara yang dilakukan saaat memupuk
tanaman yaitu pemupukan dasar, pemupukan lanjutan dan pemupukan
berkala ( awal musim hujan dan akhir musim hujan ).
3. MENGETAHUI JENIS TANAH
Dalam pertanian jenis tanah haruslah diketahui sebagai acuan pemupukan.
Kondisi tanah yang baik tidak memerlukan pupuk yang terlalu banyak
yang dapat merusak tanah tersebut.
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman:
Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan ,p ertumbuhan tanaman
lambat dan kerdil,Daun tua berwarna kekuningan ,pada tanaman padi
dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun ,pertumbuhan buah
tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya,jika dalam keadaan
kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah
tanaman terus ke bagian atas tanaman.
Gejala kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman:
Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang
aktif,terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang
berbahaya bagi tanaman,terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah
terserang hama penyakit ,produksi butir daun hijau menurun, proses
asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami
klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah.
4. MENGETAHUI CARA PERAWATAN TANAH
Tanah yang baik namun tidk dirawat walaupun telah dilakukan
pemupukan tidak akan mendapat hasil terbaik dalam pertanian. Adapun
cara perawatan tanah :
a. Memperbaiki struktur tanah
b. Memperbaiki aerasi tanah
c. Meningkatkan daya penyangga air tanah
d. Menekan laju erosi
27
Table 2. Pemupukan Berimbang
28
DOSIS PUPUK
TANAMAN
SP-36 ZA UREA KCI Petroganik
A. PANGAN
2 Padi gogo 75 - 200 kg/ha 50-100 kg/ha 100-300 kg/ha 0 -150 kg/ha 500 -1000
3 Jagung 50 - 400 kg/ha 50-100 kg/ha 100-400 kg/ha 0 - 100 kg/ha kg /ha
B. SAYURAN
1 Bawang Putih 170 - 350 kg/ha 400 - 600 kg/ha150 kg/ha 200 kg/ha
2 Bawang Merah 250 - 400 kg/ha 400 kg/ha 150 kg/ha 150 kg/ha
3 Kentang 350 - 700 kg/ha 200 - 400 kg/ha225 kg/ha 100 kg/ha
5 Tomat 300 - 400 kg/ha 200 -400 kg/ha 150 kg/ha 50 kg/ha 2000 kg/ha
9 Lombok 200 - 300 kg/ha 300 -400 kg/ha 250 kg/ha 75 kg/ha
C. BUAH - BUAHAN
1 Jeruk
440 g/ph 570 g/ph 250 g/ph
Umur 1 tahun
Umur 2-4
670 - 1000 g/ph 950 - 2000 g/ph430 -1000 g/ph670 -1000 g/ph
tahun
Umur 5
750 g/ph 2800 g/ph 1-400 g/ph 1500 g/ph
3 kg/ha
tahun lebih
3 Apel
tahun
Umur 6
66 -175 g/ph 320 - 700 g/ph 160 -350 g/ph 190 -375 g/ph
tahun lebih
29
Umur 6
66 -175 g/ph 320 - 700 g/ph 160 -350 g/ph 190 -375 g/ph
tahun lebih
4 Nanas
50 kg/ha 50 kg/ha 150 kg/ha
( 1 - 10 bulan )
5 Pepaya
45 g/ph/3 bulan 50 g/ph/ 3 bulan 20 g/ph/ 3 bulan
Umur 0 -6 bulan
Umur 6
90 g/ph/3 bulan 150 g/ph/ 3 bulan 45 g/ph/3 bulan
bulan lebih
7 Anggur
200 g/ph/th 400 g/ph/th 200 g/ph/th
Umur 1-3 tahun
Umur 3
Naik 50 % /th 50 % /th Naik 50 % /th Naik 50 % / th
tahun lebih
1 Tebu 200 -400 kg/ha 700 -900 kg/ha 100 -300 kg/ha
2 Tembakau
100 -150 kg/ha 250 -400 kg/ha -
Virginia
30
Phonska /pohon
Setelah rompes : 800 gr
Phonska/pohon
2 Apel *) 1600 gr Phonska/pohon
Saat pembesaran buah : 800 gr
Phonska /pohon
Awal musim hujan : 800 gr
Phonska/pohon
3 Jeruk *) 1600 gr Phonska /pohon
Akhir musim hujan : 800 gr
Phonska /pohon
Awal musim hujan : ( 2500 gr
5000 gr Phonska/pohon Phonska + 1250 gr Urea )/pohon
4 Cengkeh *)
2500 gr Urea/pohon Akhir musim hujan : ( 2500 gr
Phonska + 1250 gr Urea)/pohon
Awal musim hujan: ( 500 gr
1000 gr Phonska/pohon Phonska + 75 gr Kieserit)/pohon
5 Kakao *)
150 gr Kieserit/pohon Akhir musim hujan: (500 gr
Phonska + 75 gr Kieserit)/pohon
Awal musim hujan: ( 2750 gr
Phonska + 500 gr KCI + 500 gr
5500 gr Phonska/pohon
Kieserit)/pohon
6 Kelapa Sawit *) 1000 gr KCI/pohon
Akhir musim hujan: ( 2750 gr
1000 gr Kieserit
Phonska + 500 gr KCI + 500 gr
Kieserit)/pohon
Awal musim hujan : (550 gr
1100 gr Phonska/pohon Phonska + 75 gr Kieserit)/pohon
7 Kopi *)
150 gr Kieserit/pohon Akhir musim hujan : (550 gr
Phonska + 75 gr Kieserit)/pohon
Awal musim hujan : ( 1500 gr
Phonska + 120 gr KCI + 100 gr
Kieserit)/pohon
Susulan I : (850 gr Phonska + 90 gr
KCI + 85 gr Kieserit)/pohon
3160 gr Phonska/pohon
Akhir musim hujan :Susulan II:
8 Lada *) 300 gr KCI/pohon
(540 gr Phonska + 60 gr KCI + 60
275 gr Kieserit/pohon
gr Kieserit)pohon
Susulan III : (270 gr Phonska + 30
gr KCI + 30 gr Kieserit)/pohon
Catatan ; interval pemupukan 40
-45 hari
9 Bawang Merah 800 Phonska ( kg/ha ) Dasar : 400 kg Phonska + 200 kg
400 ZA ( kg/ha ) ZA
31
30 HST : 400 kg Phonska + 200 kg
ZA
Dasar : 400 kg Phonska
800 Phonska ( kg/ha ) 20 HST : 400 kg Phonska + 50 kg
10 Bawang Putih
400 ZA ( kg/ha ) ZA
40 HST : 350 kg ZA
Dasar : 150 kg Phonska
11 Buncis 450 Phonska ( kg/ha ) 15 HST : 150 kg Phonska
30 HST : 150 kg Phonska
Dasar : 300 kg Phonska
12 Brokoli 800 Phonska ( kg/ha ) 15 HST : 250 kg Phonska
30 HST : 250 kg Phonska
Dasar : 150 kg Phonska + 75 kg
Urea
300 Phonska ( kg/ha )
13 Jagung hibrida 20 HST : 150 kg Phonska + 75 kg
300 Urea (kg/ha )
Urea
35 HST : 150 kg Urea
Dasar : 150 kg Phonska
14 Kacang Panjang 450 Phonska ( kg/ha ) 15 HST : 150 kg Phonska
30 HST : 150 kg Phonska
Dasar : 125 kg Phonska
15 Kacang Tanah 250 Phonska ( kg/ha )
30 HST : 125 kg Phonska
Dasar : 125 kg Phonska
16 Kedele 250 Phonska (kg/ha)
30 HST : 125 kg Phonska
Dasar : 500 kg Phonska + 100 kg
1000 Phonska (kg/ha ) ZA
17 Kentang
200 ZA ( kg/ha ) 30 HST : 500 kg Phonska + 100 kg
ZA
Dasar : 200 kg Phonska + 50 kg
ZA
400 Phonska (kg/ha)
18 Kubis 15 HST : 200 kg Phonska = 50 kg
300 ZA ( kg/ha )
ZA
30 HST : 200 ZA
Dasar : 300 kg Phonska
19 Kubis bunga 800 Phonska ( kg /ha ) 15 HST : 250 kg Phonska
30 HST : 250 kg Phonska
32
kg kCI
System kocoran : 100 -180 gr/10,
untuk 10 tanaman setiap 3 hari
sekali
Dasar : 100 kg Phonska
22 Mentimun 400 Phonska 20 HST : 150 kg Phonska
30 HST : 150 kg Phonska
Dasar : 150 kg Phonska + 50 kg
Urea
300 Phonska ( kg/ha )
23 Padi sawah 20 HST : 150 kg Phonska + 50 kg
200 Urea ( kg/ha )
Urea
30 HST : 100 kg Urea
Dasar **) : 400 Phonska + 100 kg
KCI
1-8 MST : 800 kg Phonska + 100
1200 Phonska ( kg/ha )
24 Semangka kg kCI
200 KCI ( kg/ha )
System kocoran : 100 -180 gr/10,
untuk 10 tanaman setiap 3 hari
sekali
Dasar : 300 kg Phonska
700 Phonska ( kg/ha ) 15 HST : 300 kg Phonska
25 Terong
150 ZA ( kg/ha ) 30 HST : 100 kg Phonska + 150 kg
ZA
Dasar : 400 kg Phonska
800 Phonska ( kg/ha )
26 Tomat 15 HST : 400 kg Phonska
200 ZA ( kg/ha )
30 HST : 200 kg Phonska
Dasar : 150 kg Phonska + 25 kg
300 Phonska ( kg/ha ) Urea
27 Ubi jalar
100 Urea ( kg/ha ) 30 HST : 150 kg Phonska + 75 kg
Urea
Dasar : 150 kg Phonska + 25 kg
300 Phonska ( kg/ha ) Urea
28 Ubi kayu
150 Urea ( kg/ha ) 60 HST : 150 kg Phonska + 125 kg
Urea
Dasar : 200 kg Phonska + 50 kg
ZA
400 Phonska ( kg/ha )
29 Wortel 15 HST : 200 kg Phonska + 50 kg
300 ZA ( kg/ha )
ZA
30 HST : 200 kg ZA
HST : Hari Setelah Tanam
MST : Minggu Setelah Tanam
33
**) : Minggu kahat belerang. Urea diganti dengan 100 kg ZA
*) : gr per (/) pohon, pupuk diberikan dengan cara dibenamkan dalam alur mengelilingi
batang
tanaman
Sumber : Pusat Layanan Konsumen PT.Petrokimia Gresik
( www.petrokimia-gresik.com )
34
BAB III
PENUTUP
3.1.SIMPULAN
Dari data mengena pola prduksi pupuk .P.T. Petrkimia Gresik dapat dsimulkan
bahwa proses prduksi pupuk P.T. Petrokimia Gresik melalui proses kimia dan
hasilnya meruakan zat yang dapat dimanfaatkan kembali pada produksi lain dan
juga daat diperjual-belikan sebagai roduk nonpupuk. Selan itu,bahan baku
pembuatan pupuk juga merupakan roduk nonpupuk sehingga tidak ada satupun
produk yang tidak berguna.
Dalam pola produksi uuk tersebut akan menghasilkan suatu produk pupuk yang
mempunya kelebihan sendiri seseai dengan kandungannya. Oleh karana
itu,pemupukan harus sesuai dengan pemupukan berimbang untk memperoleh hasil
terbaik dalam pertanian.
3.2.SARAN
Setelah mendapat data dari P.T Petrokimia maka penulis engin memberikan
beberapa saran-saran untuk kemajuan P.T Petrokimia Gresik, adapun saran sarn
tersebut:
1) Memperluas pabrik P.T Petrokimia Gresik untuk menambah kapasitas
pabrik agar mencukupi permintaan konsumen nasional yang belum
terpenuhi.
2) Melakukan penyuluhan tentang pemupukan yang benar kepada para
petani indonesia sesuai dengan pemupukan berimbang dan tanaman
komoditi karena sebagian mereka belum tahu.
3) Melakukan sosialisasi tentang proses pembuatan pupuk untuk
memperoleh tenaga kerja yang siap bekerja di P.T. Petrokimia Gresik.
4) Melakukan perluasan distribusi pupuk hingga tingkat nasional
khususnya indonesia bagian tumir yang belum mengetahui tentang
pupuk anorganik.
35
36