Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Masyarakat Indonesia yang seakan acuh terhadap perkembangan
teknologi, terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dikarenakan semakin
berkurangnya minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Masyarakat Indonesia tidak mau berusaha membuat atau meminimalkan
memproduksi barang – barang yang sebetulnya sudah ada dan bahkan melimpah
di Indonesia, khususnya pupuk.
Salah satu konsumen pupuk adalah petani. Namun kenyataannya para
petani tidak mau menggunakan pupuk sesuai aturan yang telah ditentukan oleh
kemasan. Mereka beranggapan semakin banyak pupuk yang digunakan semakin
banyak unsur hara tanah dan semakin subur tanah mereka. Padahal kenyataannya,
tanah yang terlalu bayak pupuk akan mengeras dan sulit diolah. Pernyataan ini
menandakan para petani Indonesia masih minim pengetahuan. Salah satu pabrik
penghasil pupuk adalah PT. Petrokimia Gresik yang merupakan pabrik pupuk
terlengkap di Indonesia. PT. Petrokimia Gresik merupakan pabrik ke dua tertua di
Indonesia sebagai pabrik pupuk setelah PT. Pusri di Palembang. PT. Petrokimia
Gresik menghasilkan beberapa produk yang belum begitu sering dipakai para
petani dan masyarakat Indonesia umumnya. Dalam pengembangan produksi P.T
Petrokimia Gresik mengembangkan beberapa proses yang sangat rumit namun
efisien. Ini dimungkinkan untuk meminimalkan tingkat limbah terbuang yang
dapat mencemari lingkungan. Dan untuk meminimalkan pencemaran lingkungan
P.T Petrokimia Gresik juga mengembangkan pengelolaan lingkungan. Pola
Produksi dan Pengelolaan Lingkungan tersebut belum diketahui secara umum
oleh masyarakat. Oleh karena itu, penulis ingin menjelaskan tentang Pola
Produksi dan Pengelolaan Lingkungan serta cara pemupukan .

1.2.Rumusan Masalah
Dalam hal ini mengungkapkan beberapa pertanyaan mengenai masalah
yang dijelaskan dalam karya tulis ini, yaitu :
1. Bagaimana sejarah PT. Petrokimia Gresik ?
2. Apa saja produk dari PT. Petrokmia Gresik ?

1
3. Bagaimana proses produksi pupuk PT. Petrokimia Gresik ?
4. Bagaimana kebijakan lingkungan di PT. Petrokimia ?
5. Bagaimana cara pemupukan yang benar ?

1.3.Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian karya tulis ini yaitu :
1. Mengungkapkan napak tilas PT. Petrokimia Gresik dari berdirinya sampai
sekarang
2. Menerangkan produk – produk dari PT. Petrokimia Gresik
3. Menjelaskan tentang pengelolaan lingkungan di PT. Petrokimia Gresik
4. Menjelaskan tentang proses produksi pupuk di PT. Petrokimia
5. Menerangkan tentang pemupukan yang benar

1.4.Manfaat
Adapun manfaat – manfaat dari penulisan karya tulis ini yaitu :
1. Mendapatkan pengetahuan tentang sejarah PT. Petrokimia Gresik
2. Mengetahui produk – produk dari PT. Petrokimia Gresik dan kelebihannya.
3. Menambah wawasan tentang pembuatan pupuk di PT. Petrokimia Gresik.
4. Memperoleh pengetahuan tentang pemupukan yang benar dan tepat pada
tanaman.

1.5.Metode
a. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan
membaca buku atau mencari data di Internet. Teknik ini sngat efektif dan
mudah dilakukan karena bahannya mudah dicari dan lebih lengkap. Kajian
pustaka dilakukan untuk memperoleh data yang belum lengkap saat penelitian
sehingga kajian pustaka merupakan pelengkap suatu data.
b. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data secara langsung dari
pihak perusahaan yang merupakan komunikasi dari seorang pekerja untuk
memperoleh informasi yang sesuai dengan yang diinginkan. Teknik
wawancara memakan biaya dan waktu yang lama untuk sample cukup besar
dan tersebar. Wawancara berarti komunikasi antara pewawancara dan orang
yang diwawancarai, hal ini cenderung menimbulkan perbedaan Interprestasi
antara keduanya. Namun wawancara dapat memperoleh data lebih lengkap.

2
1.6.Sistematika
Sistematika karya tulis ini adalah

1.HALAMAN JUDUL
2.HALAMAN PENGESAHAN
3.MOTTO DAN PERSEMBAHAN
4.ABSTRAK
5.KATA PENGANTAR
6.DAFTAR ISI
7.DAFTAR GAMBAR
8.DAFTAR TABEL
9.BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
1.4.Manfaat
1.5.Metode
1.6.Sistematika
10.BAB II PEMBAHASAN
2.1.Napak Tilas PT. Petrokimia Gresik
2.2.Produk PT. Petrokimia Gresik
2.2.1.Produk Non Pupuk
2.2.2.Produk Pupuk PT. Petrokimia Gresik
2.3.Pola Produksi PT. Petrokimia Gresik
2.3.1.Pola Produksi Pupuk
2.3.2.SISTEM DISTRIBUSI PUPUK PT PETROKIMIA GRESIK
2.4.KEBIJAKAN LINGKUNGAN
2.5.PEMUPUKAN
11.BAB III PENUTUP
3.1.SIMPULAN
3.2.SARAN
12.DAFTAR PUSTAKA
13.LAMPIRAN
14.DAFTAR RIWAYAT HIDUP

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Napak Tilas PT. Petrokimia Gresik


Berdasarkan ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 dan keputusan
Presiden No. 260 tahun 1960, Proyek Petrokimia Surabaya merupakan Proyek
Prioritas yang termasuk dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta
Berencana Tahap I ( 1961 – 1969 ) Pembangunan Pabrik Pupuk ZA
( Zwavelzuur Amoniak ) atau Amonium Sulfat ini didasari Intruksi Presiden
No. 01/Instr/1963 dan diatur dalam keputusan Presiden No. 225 tanggal 4
November 1963.
Pada tahun 1962, pemerintah melalui Badan Persiapan Proyek Proyek
Industri ( BP3I ) yang bernaung dibawah Departemen Perindustrian Dasar dan
Pertambangan melakukan survey lokasi di Jawa Timur yaitu di daerah Tuban,
Pasuruan dan Gresik. Tim Survei berkesimpulan bahwa diwilayah Gresik
layak didirikan pabrik pupuk dengan pertimbangan antara lain :
 Dekat dengan daerah konsumen terbesar pupuk ZA
 Dekat dengan pelabuhan, sehingga pintu gerbang untuk
memasukkan alat – alat pabrik pada konstruksi maupun bahan baku pada
saat operasi.
 Dekat dengan kota Surabaya untuk memudahkan mencari
tenaga kerja terampil, bahan – bahan tambahan untuk konstruksi dan
bengkel – bengkel besar untuk memudahkan perbaikan peralatan.
 Hasil produksi mudah disalurkan baik melalui darat
dengan truk dan kereta api maupun dengan kapal melalui laut.
 Daerahnya bukan merupakan lahan pertanian yang
produktif
 Daerahnya jauh dari pemukiman penduduk ( namun
sekarang telah padat penduduk )
Dengan peraturan RI No. 55 Tahun 1971, Proyek Petrokimia Surabaya ini
badan usahanya diubah menjadi Perusahaan Umum ( Perum ). Perusahaan ini
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972, yang sekaligus
tonggak sejarah berdirinya Petrokimia Gresik. Kemudian pada tahun 1975,
denagn PP. No 14 Tahun 1997, PT. Petrokimia diubah statusnya menjadi

4
Anggota Holding PT. Pusri dan Anggota Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia
(APPI).

Pada awalnya PT. Petrokimia merupakan pabrik pupuk dengan bahan


baku Minyak berkadar rendah ( Low Sulfur Oil ). Low Sulfur Oil ( LSFO )
pada tahun 1990 dilarang oleh pemerintah digunakan pada industri dan
pemerintah akan merobohkan pabrik Amoniak yang masih memakai bahan
Low Sulfur Oil. Pada tahun 1990, PT Petrokimia Gresik yang sbelumnya
menggunakan Low Sulfur Oil ( LSFO ) yang disebut pabrik Petrotimikel
mengganti bahan bakunya dengan Gas alam dari Madura.
Dalam perjalanannya, Petrokimia Gresik telah mengalami beberapa
perluasan yaitu, pembangunan pabrik pupuk TSP I sekarang disebut pabrik
pupuk Sp – 36 I yang diresmikan pada 29 Agustus 1979, pembangunan pabrik
pupuk TSP II ( Sp – 36 II ) yang diresmikan pada 30 Juli 1983. pada tahun
1984 dilakukan perluasan lagi dengan pembangunan pabrik asam fosfat dan
hasil sampingnya yang diremikan pada 10 Oktober 1984. pembangunan pabrik
ZA III yang diresmikan pada 2 Mei 1986, pembangunan pabrik Amoniak dan
pabrik Urea, keduanya diresmikan pada 1 Agustus 1994. pada tahun 2000
dilakukan perluasan dengan diresmikannya pabrik pupuk Phonska I. Pada
tahun 2005 diresmikan lagi 5 pembangunan pabrik pupuk NPK Bleding,
Pabrik Pupuk ZK ( K2SO4 ), dan pabrik pupuk petroganik. Pada tahun 2008
dan 2009 dilakukan peresmian pembangunan pabrik pupuk Phonska III, pabrik
pupuk NPK II, NPK III, dan NPK IV.
Dengan adnya perluasan, PT Petrokimia saat ini telah menempati 450
hektar yang berada di 3 kecamatan yaitu : Kecamatan Kebomas, Kecamatan
Gresik, dan Kecamtan Manyar dan memiliki berbagai bidang usaha, antara lain
:
 Industri pupuk
 Industri pestisida
 Industri kimia
 Industri peralatan pabrik
 Jasa rancang bangun dan perekayasaan
 Jasa lainnya
Bidang – bidang usaha tersebut telah dikelola oleh PT. Petrokimia serta anak –
anak perusahaan dan yayasan – yayasan PT. Petrokimia dengan baik sampai

5
sekarang. Dengan berbagai bidang usaha dan produk maka menobatkan
dirinya sebagai ‘ Pabrik Pupuk Terlengkap di Indonesia “.

2.2.Produk PT. Petrokimia Gresik


Adapun produk – produk PT. Petrokimia Gresik yaitu :

2.2.1.Produk Non Pupuk


Merupakan produk yang masih menjadi bahan baku produk pupuk
 Amoniak ( SNI 06-0045-1987 )
• Spesifikasi
1. Kadar Amoniak ( NH3 ) minimal 99,5 %
2. Impuritis ( Zat kotor ) H2O maksimal 0,5 %
3. Minyak maksimal 10 ppm
4. Bentuk cair
• Kegunaan
1. Industri pupuk ( Ure, ZA, Dap, MAP dan phonska )
2. Bahan Kimia ( Asam Nitrat, Amonium Nitrat, Soda
Ash, Amonium Clorida, dll. )
3. Media pendingin ( Pabrik es, cold storage, air
conditioner, refrigenerator )
4. Industri Makanan ( MSG, Lysine )

 Asam Sulfat ( SNI 06-0030-1996 )


• Spesifikasi
1. Kadar Asam Sulfat ( H2SO4 )minimal 98 %
2. Impuritis :
Clorida ( CI ) maksimal 10 ppm
Nitrat ( NO3 ) maksimal 5 ppm
Besi ( Fe ) maksimal 50 ppm
Timbal ( Pb ) maksimal 50 ppm
3. Bentuk cair
• Kegunaan
1. Industri pupuk ( ZA, SP-36 )
2. Industri kimia ( Asam Fosfat, Tawas, PAC, Serat Rayon,
Alkohol, Deterjen )

6
3. Industri makanan ( bumbu masak, MSG, Lysine, dll )
4. Industri Tekstil, utilitas pabrik dan pertambangan

 Cement Retarder ( SNI 15-0715 0 1989 )


• Spesifikasi
1. Kadar Ca2SO4.2h2O minimal 91 %
2. Impuritis :
P2O5 maksimal 0,5 %
P2O5W5 maksimal 0,02 %
3. Kadar air bebas maksimal 8 %
4. Flour ( F ) maksimal 0,5 %
5. SO3 minimal 42 %
6. Air Kristal minimal 19 %
7. Bentuk butiran
• Kegunaan
1. Bahan Baku pembuatan semen

 Aluminium Flourida ( SNI 06 – 2603 – 1992 )


• Spesifikasi
1. Kadar Al F3 minimal 94 %
2. Impuritis :
Silikat ( SiO2 ) maksimal 0,20 %
P2O5 maksimal 0,02 %
Besi ( Fe2O3 ) maksimal %
3. Air ( H2O ) maksimal 0,35 %
4. Untamped desity ( Berat jenis kelenturan ) 0,7 mg/ml
5. Hilang pijar 110 – 500 c maksimal 0,85 %
• Kegunaan
1. Untuk peleburan Aluminium

 Karbondioksida Cair ( SNI 06-2603-1992 )


• Spesifikasi
1. Kadar CO2(L) minimal 99,9 %
2. Kadar H2O maksimal 150 ppm

7
3. H2S maksimal 0,1 ppm
4. Kadar SO2 maksimal ppm
5. Benzena maksimal 0,02 ppm
6. Asetaldehide maksimal 0,2 ppm
7. Total Hodrokarbon sebagai Metan maksimal 50 ppm
dan non Metan maksimal 20 ppm
8. Bentuk cair
• Kegunaan
1. Untuk industri minimum berkarbonat
2. Industri logam dan karoseri sebagai pendingin pada logam
(welding ) dan pengecoran
3. Industri pengawetan

 Karbondioksida kering / Dry ice ( SNI 06-0126-1987 )


• Spesifikasi
1. Kadar CO2(s) minimal 99,7 %
2. Kadar H2O maksimal 0,05 %
3. Karbon Monoksida ( CO ) maksimal 10 ppm
4. Minyak maksimal 5 ppm
5. Senyawa belerang dihitung sebagai H2S maksimal 0,5 ppm
6. Arsen tak nyata
• Kegunaan
1. Industri es krim sebagai pendingin
2. Media pengawetan ( Cold storage sebagai pendingin ikan
tuna ekspor)
3. Pembuatan asap pada pementasan.

 Oksigen ( SNI 06-0031-1987 )


• Spesifikasi
1. Kadar Oksigen ( O2 ) minimal 99,50 %
• Kegunaan
1. Industri logam ( pelebran, pengelasan, pemotongan logam
dan perbengkelan )
2. Keperluan medis
3. Industri kaca, batu bara, dll

8
 Nitrogen ( SNI 06-0042-1987 )
• Spesifikasi
1. Kadar Nitrogen ( H2 ) minimal 99,50 %
2. Kadar Oksigen ( O2 ) maksimal 100 ppm
• Kegunaan
1. Industri kimia ( bahan baku amoniak, dll )
2. Industri pembersih peralatan pabrik

 Asam Clorida ( SNI 06-2557-1992 )


• Spesifikasi
1. Grade A kadar minimal 32 %, bentuk cair, tidak berwarna
2. Grade B kadar minimal 31 %, bentuk cair, warna agak
kuning
3. Sisa pemijaran maksimal 0,1 %
4. Sulfut sebagai SO maksimal 0,0
5. Logam berat sebagai timbale ( Pb) maksimal 0,0005 %
6. Clor bebas sebagai Cl2 maksimal 0,005 %
• Kegunaan
1. Industri makanan ( lysine, dll )
2. Industri kimia
3. Bahan pembersih

 Hidrogen ( SNI 15-0715 – 1989 )


• Spesifikasi
1. Kadar Hidrogen ( H2 ) minimal 79 %
• Kegunaan
1. Industri kimia ( bahan bku amoniak, oktanol , hodrogen
peroksida, dll. )
 Gypsum ( SNI 15-00715-1989 )
• Spesifikasi
1. Kadar CaO : 30 %
2. Kadar SO3 : 42 %
3. kadr P2O5 : 0,5 %
4. Kadar H2O : 25 %

9
5. Bentuk powder ( bubuk )
6. Warna putih kecoklatan
• Kegunaan
1. Memperbaiki sifat fisik tanah
2. Memperbaiki perakaran tanaman
3. merupakan sumber kalsium dan sulfat yang
siap pakai dalam tanah.

2.2.2.Produk Pupuk PT. Petrokimia Gresik


Produk pupuk merupakan produk yang dipakai para konsumen
petani ke lahan pertanian, yang menggunakan bahan baku dari produk
non pupuk di PT. Petrokimia. Adapun produk pupuk PT. Petrokimia
Gresik, yaitu :
 Pupuk Urea ( SNI 02-2801-1998 )
 Spesifikasi
1. Kadar air maksimal 0,50 %
2. Kadar Biuret maksimal 1 %
3. kadar Nitrogen minimal 46 %
4. bentuk butiran tidak berdebu
5. dikemas dengan karung bercap kerbau Emas dengan
isi 50 kg
 Sifat Pupuk Urea ( CO ( NH2)2)
1. Higroskopis ( mudah menyerap air )
2. Mudah larut dalam air
 Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung
pupuk Urea
1. Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
2. Mempercepat pertumbuhan
3. Menambah kandungan protein hasil panen
 Cara Menggunakan Pupuk Urea
1. Dianjurkan dipakai pada pemupukan awal dan
sususlan.

 Pupuk ZA ( SNI 02-1760-2005 )

10
 Spesifikasi
1. Nitrogen minimal 20,8 %
2. Belerang minimal 23, 8 %
3. Kadar air maksimal 1 %
4. Kadar Asam bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1 %
5. Bentuk Kristal
6. Warna putih
7. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi
50 kg
 Sifat dan keunggulan pupuk ZA ( (NH4)2
SO4 )
1. Tidak higroskopis ( tidak mudah menyerap air )
2. Mudah larut dalam air
3. Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
4. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam
waktu lama
5. Dapat dicampur dengan pupuk lain
6. Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
7. Meningkatkan produksi dan kualitas panen
8. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap ganguan
hama , penyakit, dan kekeringan
9. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
 Cara penggunaan pupuk ZA
1. Dapat dipakai pada pemupukan awal, susulan dan
pemupukan akhir.

 Pupuk SP-36 ( SNI 02-3769-2005 )


• Spesifikasi
1. Kadar P2O5 total minimal 36 %
2. Kadar P2O5 larut Asam Sitrat minimal
34 %
3. Kadar P2O5 larut dalam air mineral 30
%
4. Kadar air maksimal 5 %

11
5. Kadar Asam Bebeas sebagai H3PO4
maksimal 6 %
6. Bentuk butiran
7. Warna abu – abu
8. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau
Emas dengan isi 50 kg
• Sifat, manfaat dan Keunggulan pupuk SP-36
( Ca ( HPO4)2 )
1. Tidak Higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Memacu pertumbuhan akar dan system perakaran
yang baik
4. Sebagai sumber unsur hara fasfor bagi tanaman
5. Memacu pembentukan bunga dan masaknya biji
6. Mempercepat panen
7. Memperbesar prosentase terbentuknya bunga
menjadi buah / biji
8. Menambah daya tahan tanaman terhadap ganguan
hama, penyakit dan kekeringan.
• Cara penggunaan SP-36
1. Untuk tanaman semusim, pupuk SP-36
sebaiknya digunakan sebagai pupuk dasar.
2. Untuk tanaman tahunan, pupuk SP-36
sebaiknya diberikan pada awal atau akhir musim hujan
atau segera setelah panen.
 Pupuk Phonska / pupuk majemuk NPK ( SNI 02-2803-2000 )
• Spesifkasi
1. Nitrogen ( N ) 15 %
2. Fosfat ( P2O5 ) 15 %
3. Kalium ( K2O ) 15 %
4. Sulfur ( S ) 10 %
5. Kadar air maksimal 10 %
6. Bentuk butiran
7. Warna merah muda

12
8. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi
bersih 50 kg dan 20 kg.
• Sifat, manfaat dan keunggulan
1. Higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. mengandung unsur hara
N, P, K dan S sekaligus
4. Kandungan unsur hara
setiap butir pupuk merata
5. Mudah diserap tanaman
6. Sesuai dengan berbagai
jenis tanaman
7. Meningkatkan produksi
dan kualitas panen
8. Menambah daya tahan
tanaman terhadap ganguan hama, penyakit dan
kekeringan
9. Menjadikan tanaman lebih
hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau
daun
10. Memacu pertumbuhan
akar dan system perakaran yang baik
11. Memacu pembentukan
bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan
protein.
12. Menjadikan batang lebih
tegak, kuat dan dapat mengurangi resiko rebah
13. Memperbesar ukuran
buah, umbi dan biji – bijian
14. Meningkatkan ketahanan
hasil selama pengangkutan dan penyimpanan
15. Memperlancar proses
pengangkkutan dan pati pada tanaman.
• Cara penggunaan pupuk phonska
1. Dapat digunakan pada pemupukan awal

13
 Pupuk DAP / Diamonium fosfat ( SNI 02-2858-2005 )
 Spesifiakasi
1. Fosfat ( P2O5 ) 46 %
2. Nitrogen ( N ) 18 %
3. Kadar air maksimal 1 %
4. Bentuk butiran
5. Warna hitam atau abu –
abu
6. Dikemas dalam kantong
bercap Kerbau Emas dalam isi 50 kg
 Sifat, manfaat dan keunggulan DAP
1. Tidak higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Berbentuk butiran, bebas dari debbu dan tidak lenket
sehingga mudah disebar.
4. Mempercepat pertumbuhan tanaman dan menambah
kadar protein
5. Mengandung unsur N dan P yang hampir seluruhnya
larut dalam air, segera dapat diserap oleh tanaman.
6. Cocok utnuk tanaman padi dan palawija,
holtikultura, tanaman perkebunan, rumput peternakan
dan usaha perikanan.
 Cara penggunaan pupuk DAP
1. Dianjurkan untuk digunakan sebagai pupuk dasar
( awal )

 Kapur Pertanian ( SNI 02-0482-1998 )


• Spesifikasi
1. Kadar kapur ( CaCO3 ) 85 %
2. Ijin Edar : Surat Deptan no. 32 /
pupuk / PPI / 2/ 2007
3. Bentuk tepung halus
4. Warna putih

14
5. Dikemas dalam kantong bercap
Kerbau Ema isi 50 kg
• Sifat, Manfaat dan Keunggulan Kapur
Pertanian ( KAPTAN )
1. Pada lading pertanian:
Meningkatkan PH tanah menjadi netral, meningkatkan
ketersediaan unsure hara dalam tanah, menetralisir
senyawa beracun baik organic maupun non organic /
anorganik, merangsang populasi dan aktivitas
mikroorganisme tanah.
2. Pada tanaman : memacau
pertumbuhan akar dan membentuk perakaran yang baik,
membuat tanaman lebih hijau dan segar serta
mempercepat pertumbuhan, meningkatkan produksi dan
mutu hasil panen
3. Pada tambak : mempertinggi PH
pada tambak yang rendah, menyediakan kapur untuk
ganti kulit, membrantas hama penyakit, mempercepat
proses penguraian bahan organic, meningkatkan
kelebihan gas asam arang ( CO ) yang dihasilkan oleh
proses pembusukan
4. Pada Ikan dan Udang : dengan
kondisi air dan tanah yang baik akan mempercepat
perkembangan ikan dan udang serta memudahkan
reproduksi, meningkatkan produksi ikan dan udang.

 Pupuk ZK ( SNI 02-2809-2005 )


• Spesifikasi
1. Kalium ( K2O )
50 %
2. Sulfur ( S ) 17 %
3. Kadar klorida
( CI ) maksimal 2,5 %
4. Kadar air
maksimal 1 %

15
5. Bentuk powder /
serbuk
6. Dikemas dalam
kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
• Sifat, manfaat dan
keunggulan pupuk ZK ( K2SO4 )
1. Tidak higrokopis
2. Mudah larut dalam air
3. Sumber unsure hara Kalium dan Belerang dengan kadar
cukup tinggi
4. Dapat dicampur dengan pupuk lain
5. Aman digunakanutnuk semua jenis tanaman.
6. Memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan
hama penyakit dan kekeringan
7. Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan
unsure hara kalium
8. Meningkatkan penyerapan unsure hara khususnya
nitrogen dan fosfor
9. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen
10. Memperlancar proses metabolisme makanan di dalam
tanah
11. Untuk tanaman Tembakau : memperbaiki kelenturan
dan warna daun, mengurangi kecepatan masaknya daun
tembakau, meningkatkan produksi daun dan jumlah
bulu serta minyak daun, meningkatkan indeks mutu dan
indeks tanaman, memperbaiki aroma dan rasa rokok,
meningkatkan daya bakar tembakau.
12. Untuk tanaman kentang, melon, dan semangka :
meningkatkan produksi umbi dan buah, meningkatkan
pembentukan gula dan pati, meningkatkan warna,
aroma, rasa dan lebih keset, mengurangi penyusutan
selama penyimpanan, menambah kandungan protein
( asam amino ) dan vitamin.

16
13. Untuk tanaman nanas : meningkatkan produksi buah,
kadar gula, rasa dan aroma buah, meningkatkan daya
tahan buah selama penyimpanan.
• Cara penggunaan pupuk
ZK
1. Dapat digunakan
sebagai pemupuk dasar ( pemupukan awal ) dan susulan

 Pupuk Petroganik
• Spesifikasi
1. Mer
upakan pupuk organic yaitu pupuk yang sebagian besar
atau seluruhnya terdiri dari bahan organic ( hewan dan
tanaman )
2. Kad
ar C-organik 12,5 5
3. C/N
rasio 10-25
4. PH
4-8
5. Kad
ar air 4-12 %
6. Ses
uai dengan Menteri Pertanian No.
02/pert/HK.060/2/2006 tanggal 10 februari 2006
7. Ber
bentuk granule / butiran
8. Dik
emas dengan kantong Kerbau Emas dengan isi 20 kg
• Sifat,
manfaat dan keunggulan pupuk petroganik
1. Higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Kadar C – organic tinggi

17
4. Berbentuk granule sehingga
mudah dalam aplikasi / penggunaan
5. Aman dan ramah lingkungan (
bebas mikroba pathogen )
6. Bebas dari biji – bijian gulma
7. kadar air rendah sehingga
lebih efidien dalam pengangkutan dan penyimpanan.
8. Dikemas dalam kantong
kedap air
9. Dapat menggemburkan dan
menyuburkan tanah
10. Memperkaya hara mikro dan
makro
11. Meningkatkan daya simpan
dan daya serap air
12. Sesuai untuk semua jenis
tanaman dan tanah.
• Cara
Penggunaan pupuk petroganik
1. Dapat digunakan pada
pemupukan dasar, sedangkan untuk tanaman keras
diberikan pada awal dan akhir musim hujan.

Tabel Kapasitas Pabrik Petrokimia Gresik


Table 1

Kapasitas /
Pabrik Tahun
Pupuk Tahun
Beroperasi

Pupuk Urea 1 460.000 ton 1994


Pupuk Fosfat ( Sp-36 I & II ) 2 1.000.000 ton 1979, 1983
Pupuk ZA 3 650.000 ton 1972,1984,
1986
Pupuk NPK :
- Phon 1 460.000 ton 2000
ska I 2 1.280.000 ton 2005, 2009
- Phon 1 100.000.ton 2005
ska II & III 1 100.000 ton 2008

18
- NPK 2 200.000 ton 2009
I 1 60.000 ton 2005
- NPK
II
- NPK
III & IV
- NPK
Blending
Pupuk ZK ( K2SO4 ) 1 10.000 ton 2005
Pupuk Petroganik 1 10.000 ton 2005
JUMLAH 16 4.330.000 ton

Tahun
Non Pupuk Pabrik Kapasitas/Tahun
Beroperasi

Amoniak 1 445.000 ton 1994

Asam sulfat (98% H2SO4) 1 550.000 ton 1985

Asam Fosfat (100% P2O5) 1 200.000 ton 1985

Cement Retarder 1 440.000 ton 1985

Aluminium Fluorida ( AIF ) 1 12.600 ton 1985

JUMLAH 5 1.647.600 ton

Total pabrik/kapasitas 21 5.977.600 ton/th

2.3.Pola Produksi PT. Petrokimia Gresik


Pola produksi merupakan produksi yang saling berhubungan dalam
menghasilkan produk. PT. Petrokimia menggunakan pola produksi dengan
membangun pabrik nonpupuk dan pupuk. Produk yang dihasilkan PT.
Petrokimia akan didistribusikan ke konsumen.

2.3.1.Pola Produksi Pupuk


 Produksi Pupuk Urea

19
NH3
Pabrik
Gas Alam Amonia
k
CO2 Pabrik
NN
2 UREA
O2 Pabrik
2 CO2 CO2

Udara Penyarin
g Udara

GAMBAR 1. PRODUKSI PUPUK UREA

 Pembuatan Amoniak
Amoniak merupakan senyawa hasil reaksi dari Gas Alam
dan udara berupa N2 dan O2. Bahan pembentuk utama Amoniak
adalah gas alam berupa metana, etana, butane dan propane. N2
dan O2 yang dipakai untuk bereaksi merupakan udara yang
disaring oleh penyaring udara.
Reaksi pembentukan Amoniak :
C2H6 ( g ) + N2 (g) + 2O2 ( g ) 2NH3 (g ) + 2 CO2 ( g )
( etana )
Gas Amoniak yang terbentuk kemudian dicairkan menjadi
Amoniak cair dikirim ke pabrik Urea, sedangkan gas CO2 dikirim
ke pabrik CO2 untuk dibentuk menjadi CO2 cair.
 Pembuatan Pupuk Urea
Amoniak dan CO2 cair yang telah dikirim ke pabrik Urea
kemudian direaksikan :
Reaksi Pembentukan Pupuk Urea
Tahap 1 : Pembentukan Amonium Carbonat
2NH3 ( l) + CO2 ( l ) NH4COONH2 ( l )

Tahap 2 : Pembentukan pupuk urea dari pengkristalan


Ammonium Carbonat di prilling tower
NH4COONH2 ( l ) CO ( NH2)2 ( s ) + H2O(g )

NH3
PABRIK

AMONIAK Produksi Pupuk ZA ( Ammonium Sulfat )

PABRIK
ZA

BELERANG PABRIK
ASAM SULFAT
20 H2SO4

GAMBAR 2. PRODUKSI PUPUK ZA


 Pembuatan pupuk ZA ( NH4 )2 SO4 )
Pupuk ZA merupakan hasil dari reaksi Ammoniak dan
Asam Sulfat. Pada Asam Sulfat, Belerang merupakan bahan
utamanya.
Reaksi pembentukan bahan utamanya.
Tahap 1 : Pembentukan Ammonium Sulfat Cair
NH3 ( + H2 SO4(
l ) l ) ( NH4 )2 SO4
Tahap 2 : Pengkristalan Ammonium Sulfat cair menjadi
Ammonium sulfat padat di drilling tower.
(NH4)2SO4( l ) ( NH4)2 SO4 (s)

 Produksi Pupuk ZK ( Kalium Sulfat )

KCl
Kalium K2O
Clorida
Pabrik
H2SO4 Pupuk ZK
Pabrik
Asam Sulfat

GAMBAR 3. PRODUKSI PUPUK ZK

 Pembuatan pupuk ZK ( K2SO4 )


Dalam pembuatan ZK, bahan utamanya adalah kalium
Clorida ( K2Cl ) yang direaksikan dengan Asam Sulfat dari pbrik
Asam sulfat.
Reaksi pembentukan pupuk ZK :
Tahap 1 : Pembentukan kalium sulfat
2KCl( + H2SO4(
l ) l ) K2SO4( l ) +2 HCl( g )
Tahap 2 : Pengkristalan kalium sulfat cair menjadi pupuk
ZK ( Kalium padat )
K2SO4( l ) K2SO4 ( S )

21
 Pembuatan pupuk Sp-36 ( Ca ( HPO4)2 )

Ca3(PO4)2CaF
BATUAN
FOSFAT

PABRIK
PABRIK SP-36
ASAM FOSFAT H3PO4

GAMBAR 4. PRODUKSI PUPUK SP 36

 Pembuatan pupuk SP – 36
Pembuatan pupuk SP-36 menggunakan system wet
process. Dalam proses ini, bahan utamanya yaitu batuan alam
flour apatit (reckphosphate ) yang masih di impor dari luar negeri
yang diasamkan dengan asam fosfat.
Reaksi pembentukan pupuk Sp -36
Tahap 1 : pembentukan kalsium dihidrofosfat
Ca3(PO4)2CaF(S) + H3PO4 ( l ) 3Ca ( H2PO4 )2( l ) + Ca (OH)2( + HF(
l ) l )

Tahap 2 ; Pengkristalan kalsium dihrofosfat menjadi pupuk ZK


Ca(H2PO4)2( l ) Ca(H2PO4)2 (S)

 Pembuatan pupuk DAP ( Diamonium fosfat )

NH3
PABRIK
AMONIAK
PABRIK
DAP
PABRIK
ASAM FOSFAT H3PO4

GAMBAR 5. PRODUKSI PUPUK DAP

 Pembuatan pupuk DAP ( (NH4)2PO4 )


Reaksi pembentukan pupuk DAP
Tahap 1 : Pembentukan diamonium fosfat cair

22
2NH3( + H2PO4(
l ) l ) (NH4)2HPO4( l )

Tahap 2: Pengkristalan diamonium fosfat cair menjadi pupuk


DAP
(NH4)2PO4( l ) (NH4)2PO4 (S)

 Pembuatan pupuk petroganik


• Proses
Produksi Petroganik
Bahan baku dari pupuk kandag ( kotoran sapi, kambing,
unggas dll ), limbah industri ( limbah pabrik gula ) limbah
kota ( sampah rumah tangga ) filler. Kemudian bahan
tersebut dihaluskan sehingga berbentuk butiran hingga debu
dengan cara di crusher dengan mesin crusher atau dengan
cara manual dicangkul dan di ayak / disaring. Bahan yang
telah halus ditimbang sesuai dengan formula yang telah di
tetapkan. Setelah dilakukan penimbangan bahan dicampur
dengan mixtro, suplemen dan air di pan granulator. Bahan
yang telah tercampur akan membentuk granule/ butiran.
Hasil granule bahan kemudian didiamkan selama 2-3 hari
untuk menurunkan kadar air yang terdapat dalam hasil
granelu. Setelah setengah kering kemudian dilakukan
pengeringan. Pengeringan dilakukan pada mesin dryer
dengan kapasitas 7 – 10 ton perhari. Dari mesin dryer
dilakukan pengayaan pada mesin screen sehingga granule
yang diayak bisa sama besarnya. Dari mesin screen
kemudian di packing dengan karung 20 kg.

2.3.2.SISTEM DISTRIBUSI PUPUK PT PETROKIMIA


GRESIK
Untuk Daerah yang di cover Gudang Gresik ( Tanpa melalui
Gudang Penyangga)

23
GAMBAR 6. TEKNIS DISTRIBUSI

Teknis Pengambilan Barang di Gudang Petrokimia Gresik


Pengambilan Gudang
Distributor Barang Petrokimia Penyerahan Barang
(Expeditur) Gresik

• Copy D/O
• Surat Kuasa
• Copy D/O
• Surat Kuasa
• Bukti Penyerahan terimaan Pupuk (BP)
• BP yang telah ditandatangani oleh pengambil barang dan petugas Gudang
Petrokimia

Pelayanan Penjualan Pupuk PT Petrokimia Gresik

GAMBAR 7.PELAYANAN PENJUALAN

24
2.4.KEBIJAKAN LINGKUNGAN
PT. Petrokimia Gresik bertekad untuk menjadikan perusahaan pupuk
dan petrokimia kelas dunia yang memberikan pelayanan terbaik kepada semua
pelanggan dan masyarakat, memenuhi standart industri, serta unggul dalam
setiap kegiatan sehari – hari.
Dengan nilai dasar pengutamaan keselamatan dan kesehatan pelestarian
lingkungan di dalam setiap kegiatan operasional PT. Petrokimia Gresik
mengintegrasikan pengelolaan lingkungan dalam pengelolaan perusahaan
secara kesluruhan dengan menerapkan kebijakan berikut :
1. Bert
ekad selalu memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lingkungan
yang berlaku
2. Me
ncegah pencemaran serta berupaya meminimalkan limbah dengan berbagai
cara.
3. Mel
akukan evaluasi dan kaji ulang untuk menjamin penerapan pengelolaan
lingkungan menuju perbaikan berkelanjutan.
4. Me
mbina kepekaan, kesadaran dan kepedulian seluruh karyawan agar dapat
bagian di dalam pengelolaan lingkungan.
5. Me
ngembangkan kerjasama dengan pihak terkait untuk perbaikan lingkungan.

MAKSUD DAN TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN


1. LINGKUNGAN YANG BAIK
Mewujudkan lingkungan yang serasi dan baik di Kompleks Industri
Petrokimia Gresik dan sekitar perusahaan, sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
2. PEMBINA LINGKUNGAN
Mewujudkan perusahaan sebagai Pembina lingkungan yang baik.

POLA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


1. PENDEKATAN TEKSOSI
• TEKNOLOGI

25
Memanfaatkan teknologi guna pencegahan dan pengendalian potensi
pencemaran
• SOSIAL EKONOMI
Ikut berperan serta dalam pengembangan wilayah
• INSTITUSIONAL
Pengembangan koordinasi dan kerjasama, baik intern maupun ekstern,
dalam upaya pengelolaan lingkungan, mengingat bahwa penyelesaian
masalah lingkungan memerlukan keterkaitan dengan berbagai pihak.
2. STRATEGI
Strategi yang diterapkan untuk mencapai maksud dan tujuan adalah :
• Pemilihan design/ teknologi yang ramah lingkungan
• Mengoperasionalkan unit – unit produksi dengan efisiensi tinggi
• Mengoperasionalkan unit – unit pengendali dan pengolah limbah,
serta melakukan pemantauan rutin sebagai sarana pengendalian.
• Melakukan penataan ruang sesuai kebutuhan dan upaya peningkatan
daya dukung lingkungan.
• Membina kepekaan, kesadaran dan kepedulian lingkungan
• Mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait
• Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001

3. ORGANISASI
Dibentuk Biro Lingkungan sebagai unit kerja yang secara khusus
menangani permasalahan lingkungan sejak tahun 1990.

2.5.PEMUPUKAN
Pemupukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menambah unsure hara tanah dengan tujuan menyuburkan tanah. Dalam
pemupukan ada beberapa hal yang harus diketahui untuk mendapatkan hasil
terbaik yaitu :
1. PEMUPUKAN BERIMBANG
Pemupukan berimbang merupakan pemupukan dengan menggabungkan
beberapa pupuk Anorganik maupun pupuk organic dengan
mempertimbangkan jenis, jumlah, cara dan waktu pemupukan sesuai
dengan kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman untuk mendapatkan hasil
optimal.

26
2. MENGETAHUI CARA PEMUPUKAN
Cara pemupukan merupakan cara yang dilakukan saaat memupuk
tanaman yaitu pemupukan dasar, pemupukan lanjutan dan pemupukan
berkala ( awal musim hujan dan akhir musim hujan ).
3. MENGETAHUI JENIS TANAH
Dalam pertanian jenis tanah haruslah diketahui sebagai acuan pemupukan.
Kondisi tanah yang baik tidak memerlukan pupuk yang terlalu banyak
yang dapat merusak tanah tersebut.
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman:
Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan ,p ertumbuhan tanaman
lambat dan kerdil,Daun tua berwarna kekuningan ,pada tanaman padi
dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun ,pertumbuhan buah
tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya,jika dalam keadaan
kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah
tanaman terus ke bagian atas tanaman.
Gejala kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman:
Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang
aktif,terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang
berbahaya bagi tanaman,terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah
terserang hama penyakit ,produksi butir daun hijau menurun, proses
asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami
klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah.
4. MENGETAHUI CARA PERAWATAN TANAH
Tanah yang baik namun tidk dirawat walaupun telah dilakukan
pemupukan tidak akan mendapat hasil terbaik dalam pertanian. Adapun
cara perawatan tanah :
a. Memperbaiki struktur tanah
b. Memperbaiki aerasi tanah
c. Meningkatkan daya penyangga air tanah
d. Menekan laju erosi

5. MENGETAHUI DOSIS PUPUK


Pupuk yang berlebihan akan membuat tanah mengeras dan sulit diolah
kembali. Edangkan pupuk yang terlalu sedikit juga tidak akan membuat
tanah menjadi subur.

27
Table 2. Pemupukan Berimbang

28
DOSIS PUPUK
TANAMAN
SP-36 ZA UREA KCI Petroganik

A. PANGAN

1 Padi Sawah 50 - 150 kg/ha 50-200 kg/ha 150-300 kg/ha 0 - 75 kg/ha

2 Padi gogo 75 - 200 kg/ha 50-100 kg/ha 100-300 kg/ha 0 -150 kg/ha 500 -1000

3 Jagung 50 - 400 kg/ha 50-100 kg/ha 100-400 kg/ha 0 - 100 kg/ha kg /ha

4 Kedelai 50 - 200 kg/ha 50-100 kg/ha 0 - 100 kg/ha 0 - 100 kg/ha

B. SAYURAN

1 Bawang Putih 170 - 350 kg/ha 400 - 600 kg/ha150 kg/ha 200 kg/ha

2 Bawang Merah 250 - 400 kg/ha 400 kg/ha 150 kg/ha 150 kg/ha

3 Kentang 350 - 700 kg/ha 200 - 400 kg/ha225 kg/ha 100 kg/ha

4 Kubis 350 - 450 kg/ha 200 kg/ha 200 kg/ha 50 kg/ha

5 Tomat 300 - 400 kg/ha 200 -400 kg/ha 150 kg/ha 50 kg/ha 2000 kg/ha

6 Kacang tanah 50 - 200 kg/ha 50 - 100 kg/ha 25 - 100 kg/ha 0 - 50 kg/ha

7 Buncis 200 kg/ha 100 kg/ha 100 -200 kg/ha100 kg/ha

8 Wortel 300 - 600 kg/ha 100 - 200 kg/ha150 kg/ha 50 kg/ha

9 Lombok 200 - 300 kg/ha 300 -400 kg/ha 250 kg/ha 75 kg/ha

C. BUAH - BUAHAN

1 Jeruk
440 g/ph 570 g/ph 250 g/ph
Umur 1 tahun

Umur 2-4
670 - 1000 g/ph 950 - 2000 g/ph430 -1000 g/ph670 -1000 g/ph
tahun

Umur 5
750 g/ph 2800 g/ph 1-400 g/ph 1500 g/ph
3 kg/ha
tahun lebih

2 Mangga 750 kg/ha 1500 kg/ph 750 g/ph 750 kg/ha

3 Apel

umur 1 - 5 25 - 65 g/ph 100 -250 g/ph 50 - 125 g/ph 60 -150 g/ph

tahun

Umur 6
66 -175 g/ph 320 - 700 g/ph 160 -350 g/ph 190 -375 g/ph
tahun lebih

29
Umur 6
66 -175 g/ph 320 - 700 g/ph 160 -350 g/ph 190 -375 g/ph
tahun lebih

4 Nanas
50 kg/ha 50 kg/ha 150 kg/ha
( 1 - 10 bulan )

5 Pepaya
45 g/ph/3 bulan 50 g/ph/ 3 bulan 20 g/ph/ 3 bulan
Umur 0 -6 bulan

Umur 6
90 g/ph/3 bulan 150 g/ph/ 3 bulan 45 g/ph/3 bulan
bulan lebih

6 Pisang 450 g/ph/th 1000 g/ph/th 500 g/ph/th

7 Anggur
200 g/ph/th 400 g/ph/th 200 g/ph/th
Umur 1-3 tahun

Umur 3
Naik 50 % /th 50 % /th Naik 50 % /th Naik 50 % / th
tahun lebih

D. TANAMAN INDUSTRI DAN PERKEBUNAN

1 Tebu 200 -400 kg/ha 700 -900 kg/ha 100 -300 kg/ha

2 Tembakau
100 -150 kg/ha 250 -400 kg/ha -
Virginia

Rakyat 100 -200 kg/ha 200 -600 kg/ha -

Lumajang 100 -150 kg/ha 200 -300 kg/ha -

Besuki 100 kg/ha 225 kg/ha -

3 Cengkeh 200 -700 g/ph/th 200 -700 kg/ha - 3 kg/ha

4. Kopi 2580 g/ph/ 50 g/ph/ 6 bulan 25 -160 g/ph/6

(Umur 1-10 tahun6 bulan bulan

5 Lada 600 -1200 g/ph/th900 -1200 g/ph/th 450 -600 g/ph/th

6 Kelapa Sawit 1,25 kg/ph/th 2,25 kg/ph/th 2,5 kg/ph/th

7 Tea 200 kg/ha/th 200-300 kg/ha/th 125 kg/ph/th

Tabel 3. Pemakaian Pupuk untuk Berbagai Tanaman ( Komoditi )


WAKTU APLIKASI &
NO KOMODITI DOSIS TAKARAN
PUPUK
1 Anggur *) 1800 gr Phonska pohon Setelah rompes : 900 gr
Phonska/pohon
Saat pembesaran buah : 900 gr

30
Phonska /pohon
Setelah rompes : 800 gr
Phonska/pohon
2 Apel *) 1600 gr Phonska/pohon
Saat pembesaran buah : 800 gr
Phonska /pohon
Awal musim hujan : 800 gr
Phonska/pohon
3 Jeruk *) 1600 gr Phonska /pohon
Akhir musim hujan : 800 gr
Phonska /pohon
Awal musim hujan : ( 2500 gr
5000 gr Phonska/pohon Phonska + 1250 gr Urea )/pohon
4 Cengkeh *)
2500 gr Urea/pohon Akhir musim hujan : ( 2500 gr
Phonska + 1250 gr Urea)/pohon
Awal musim hujan: ( 500 gr
1000 gr Phonska/pohon Phonska + 75 gr Kieserit)/pohon
5 Kakao *)
150 gr Kieserit/pohon Akhir musim hujan: (500 gr
Phonska + 75 gr Kieserit)/pohon
Awal musim hujan: ( 2750 gr
Phonska + 500 gr KCI + 500 gr
5500 gr Phonska/pohon
Kieserit)/pohon
6 Kelapa Sawit *) 1000 gr KCI/pohon
Akhir musim hujan: ( 2750 gr
1000 gr Kieserit
Phonska + 500 gr KCI + 500 gr
Kieserit)/pohon
Awal musim hujan : (550 gr
1100 gr Phonska/pohon Phonska + 75 gr Kieserit)/pohon
7 Kopi *)
150 gr Kieserit/pohon Akhir musim hujan : (550 gr
Phonska + 75 gr Kieserit)/pohon
Awal musim hujan : ( 1500 gr
Phonska + 120 gr KCI + 100 gr
Kieserit)/pohon
Susulan I : (850 gr Phonska + 90 gr
KCI + 85 gr Kieserit)/pohon
3160 gr Phonska/pohon
Akhir musim hujan :Susulan II:
8 Lada *) 300 gr KCI/pohon
(540 gr Phonska + 60 gr KCI + 60
275 gr Kieserit/pohon
gr Kieserit)pohon
Susulan III : (270 gr Phonska + 30
gr KCI + 30 gr Kieserit)/pohon
Catatan ; interval pemupukan 40
-45 hari
9 Bawang Merah 800 Phonska ( kg/ha ) Dasar : 400 kg Phonska + 200 kg
400 ZA ( kg/ha ) ZA

31
30 HST : 400 kg Phonska + 200 kg
ZA
Dasar : 400 kg Phonska
800 Phonska ( kg/ha ) 20 HST : 400 kg Phonska + 50 kg
10 Bawang Putih
400 ZA ( kg/ha ) ZA
40 HST : 350 kg ZA
Dasar : 150 kg Phonska
11 Buncis 450 Phonska ( kg/ha ) 15 HST : 150 kg Phonska
30 HST : 150 kg Phonska
Dasar : 300 kg Phonska
12 Brokoli 800 Phonska ( kg/ha ) 15 HST : 250 kg Phonska
30 HST : 250 kg Phonska
Dasar : 150 kg Phonska + 75 kg
Urea
300 Phonska ( kg/ha )
13 Jagung hibrida 20 HST : 150 kg Phonska + 75 kg
300 Urea (kg/ha )
Urea
35 HST : 150 kg Urea
Dasar : 150 kg Phonska
14 Kacang Panjang 450 Phonska ( kg/ha ) 15 HST : 150 kg Phonska
30 HST : 150 kg Phonska
Dasar : 125 kg Phonska
15 Kacang Tanah 250 Phonska ( kg/ha )
30 HST : 125 kg Phonska
Dasar : 125 kg Phonska
16 Kedele 250 Phonska (kg/ha)
30 HST : 125 kg Phonska
Dasar : 500 kg Phonska + 100 kg
1000 Phonska (kg/ha ) ZA
17 Kentang
200 ZA ( kg/ha ) 30 HST : 500 kg Phonska + 100 kg
ZA
Dasar : 200 kg Phonska + 50 kg
ZA
400 Phonska (kg/ha)
18 Kubis 15 HST : 200 kg Phonska = 50 kg
300 ZA ( kg/ha )
ZA
30 HST : 200 ZA
Dasar : 300 kg Phonska
19 Kubis bunga 800 Phonska ( kg /ha ) 15 HST : 250 kg Phonska
30 HST : 250 kg Phonska

800 Phonska ( kg/ha ) Dasar : 400 kg Phonska


20 Lombok
200 ZA ( kg/ha ) 20 HST : 400 kg Phonska
40 HST : 200 kg Phonska
21 Melon 1200 Phonska (kg/ha ) Dasar : 400 Phonska + 100 kg KCI
200 KCI (kg/ha) 1-8 MST : 800 kg Phonska + 100

32
kg kCI
System kocoran : 100 -180 gr/10,
untuk 10 tanaman setiap 3 hari
sekali
Dasar : 100 kg Phonska
22 Mentimun 400 Phonska 20 HST : 150 kg Phonska
30 HST : 150 kg Phonska
Dasar : 150 kg Phonska + 50 kg
Urea
300 Phonska ( kg/ha )
23 Padi sawah 20 HST : 150 kg Phonska + 50 kg
200 Urea ( kg/ha )
Urea
30 HST : 100 kg Urea
Dasar **) : 400 Phonska + 100 kg
KCI
1-8 MST : 800 kg Phonska + 100
1200 Phonska ( kg/ha )
24 Semangka kg kCI
200 KCI ( kg/ha )
System kocoran : 100 -180 gr/10,
untuk 10 tanaman setiap 3 hari
sekali
Dasar : 300 kg Phonska
700 Phonska ( kg/ha ) 15 HST : 300 kg Phonska
25 Terong
150 ZA ( kg/ha ) 30 HST : 100 kg Phonska + 150 kg
ZA
Dasar : 400 kg Phonska
800 Phonska ( kg/ha )
26 Tomat 15 HST : 400 kg Phonska
200 ZA ( kg/ha )
30 HST : 200 kg Phonska
Dasar : 150 kg Phonska + 25 kg
300 Phonska ( kg/ha ) Urea
27 Ubi jalar
100 Urea ( kg/ha ) 30 HST : 150 kg Phonska + 75 kg
Urea
Dasar : 150 kg Phonska + 25 kg
300 Phonska ( kg/ha ) Urea
28 Ubi kayu
150 Urea ( kg/ha ) 60 HST : 150 kg Phonska + 125 kg
Urea
Dasar : 200 kg Phonska + 50 kg
ZA
400 Phonska ( kg/ha )
29 Wortel 15 HST : 200 kg Phonska + 50 kg
300 ZA ( kg/ha )
ZA
30 HST : 200 kg ZA
HST : Hari Setelah Tanam
MST : Minggu Setelah Tanam

33
**) : Minggu kahat belerang. Urea diganti dengan 100 kg ZA
*) : gr per (/) pohon, pupuk diberikan dengan cara dibenamkan dalam alur mengelilingi
batang
tanaman
Sumber : Pusat Layanan Konsumen PT.Petrokimia Gresik
( www.petrokimia-gresik.com )

34
BAB III

PENUTUP

3.1.SIMPULAN
Dari data mengena pola prduksi pupuk .P.T. Petrkimia Gresik dapat dsimulkan
bahwa proses prduksi pupuk P.T. Petrokimia Gresik melalui proses kimia dan
hasilnya meruakan zat yang dapat dimanfaatkan kembali pada produksi lain dan
juga daat diperjual-belikan sebagai roduk nonpupuk. Selan itu,bahan baku
pembuatan pupuk juga merupakan roduk nonpupuk sehingga tidak ada satupun
produk yang tidak berguna.
Dalam pola produksi uuk tersebut akan menghasilkan suatu produk pupuk yang
mempunya kelebihan sendiri seseai dengan kandungannya. Oleh karana
itu,pemupukan harus sesuai dengan pemupukan berimbang untk memperoleh hasil
terbaik dalam pertanian.

3.2.SARAN
Setelah mendapat data dari P.T Petrokimia maka penulis engin memberikan
beberapa saran-saran untuk kemajuan P.T Petrokimia Gresik, adapun saran sarn
tersebut:
1) Memperluas pabrik P.T Petrokimia Gresik untuk menambah kapasitas
pabrik agar mencukupi permintaan konsumen nasional yang belum
terpenuhi.
2) Melakukan penyuluhan tentang pemupukan yang benar kepada para
petani indonesia sesuai dengan pemupukan berimbang dan tanaman
komoditi karena sebagian mereka belum tahu.
3) Melakukan sosialisasi tentang proses pembuatan pupuk untuk
memperoleh tenaga kerja yang siap bekerja di P.T. Petrokimia Gresik.
4) Melakukan perluasan distribusi pupuk hingga tingkat nasional
khususnya indonesia bagian tumir yang belum mengetahui tentang
pupuk anorganik.

35
36

Anda mungkin juga menyukai