Anda di halaman 1dari 25

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian PT Petrokimia Gresik


Latar belakang pendirian PT Petrokimia Gresik didasarkan pada
kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara agraris dan memiliki
sumber daya alam yang sangat melimpah sehingga titik berat pembangunan
terletak pada sektor pertanian. Sektor pertanian berperan penting terhadap
perekonomian nasional, sumbangannya terhadap pendapatan devisa negara
di luar minyak dan gas bumi serta dalam perekonomian rakyat. Sejalan
dengan hal ini, kondisi pertanian yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
dan memiliki pasar yang luas akan mendapat prioritas utama dalam
pengembangannya. Dengan demikian, penemuan terhadap kebutuhan
pangan, bahan baku industri, peningkatan lapangan kerja, peningkatan
kesempatan berusaha dan peningkatan ekspor komoditi pertanian
diharapkan dapat terjamin dan berkesinambungan. Salah satu usaha
intensifikasi pertanian yang dilakukan adalah dengan cara mendirikan pabrik
pupuk.
PT Petrokimia Gresik adalah salah satu anak perusahaan PT Pupuk
Indonesia Holding Company (PIHC) yang merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang dahulu dikenal dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja
(Persero) atau PUSRI (Persero) yang bergerak di bidang produksi pupuk,
non-pupuk, bahan-bahan kimia dan jasa lainnya seperti jasa konstruksi dan
engineering. Nama petrokimia berasal dari kata “Petroleum Chemical” dan
kemudian disingkat menjadi “Petrochemical” yang merupakan bahan-bahan
kimia yang terbuat dari minyak bumi dan gas.

1.2. Sejarah dan Lambang PT Petrokimia Gresik


Pada sub bab ini akan dibahas lebih dalam mengenai sejarah dan
lambang PT Petrokimia Gresik.

1
2

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

1.2.1. Sejarah PT Petrokimia Gresik


Pendirian Petrokimia Gresik dimulai pada tahun 1960 dengan
dikeluarkannya TAP MPRS No. II//MPRS/1960 dan Keputusan Presiden No.
260/1960. Kedua ketetapan hukum ini mengatur tentang projek Petrokimia
Soerabaja. Proyek ini merupakan proyek prioritas dalam Pola Pembangunan
Nasional Semesta Berencana Tahap I (1961-1969) dan menjadi BUMN kedua
setelah PUSRI.
Pada tahun 1964 proyek pembangunan Pabrik Petrokima Gresik
mulai didirikan berdasarkan Inpres No. 1/1963 dan sempat terhenti pada
tahun 1968 karena adanya pergolakan politik dan ekonomi memburuk, dan
akhirnya proyek ini berhasil diselesaikan pada 10 Juli 1971 dan diresmikan
oleh Presiden Soeharto. Pada mulanya perusahaan ini berada di bawah
Direktorat Industri Kimia Dasar, tetapi sejak tahun 1992 berada di bawah
Departemen Perindustrian dan pada awal 1997, PT Petrokimia Gresik berada
di bawah naungan Departemen Keuangan. Akan tetapi akibat adanya krisis
moneter yang dialami bangsa Indonesia menyebabkan PT Petrokimia Gresik
akhirnya bergabung dengan Holding Company PT Pupuk Sriwijaya pada
tahun 1997.
Seiring dengan perjalanan waktu serta perkembangan perekonomian
nasional dan global, PT Petrokimia Gresik pun mengalami perubahan status
perusahaan, pada tahun 2012 struktur korporasinya berada dibawah PT
Pupuk Indonesia (Persero) atau Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC)
Tabel 1. Sejarah Perubahan Status Perusahaan PT Petrokimia Gresik.
Tahun Status Landasan
1971 Perusahaan Umum (Perum) Perpres No. 35/1971
1974 Persero Perpres No. 35/1974 - 14/1975
1997 Anggota Holding PT Pupuk Perpres No. 28/1997
Sriwidjaja (Persero)
2012 Anggota Holding PT Pupuk SK Kemenkumham No. AHU-
Indonesia (Persero) 17695. AH.01.02 2012
Sumber : Company Provile PT Petrokimia Gresik, 2018.
3

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

1.2.2. Lambang PT Petrokimia Gresik

Gambar 1. Lambang PT Petrokimia Gresik


Sumber: PT Petrokimia Gresik, 2018.
Inspirasi logo PT Petrokimia Gresik adalah seekor kerbau berwarna
kuning keemasan yang berdiri tegak di atas kelopak daun yang berujung lima
dengan tulisan berwarna putih di bagian tengahnya. Logo PT Petrokimia
Gresik mempunyai unsur utama, yaitu:
1. Kerbau dengan warna kuning emas yang mengandung arti:
a. Dalam Bahasa Jawa dikenal sebagai Kebomas merupakan
penghargaan untuk daerah tempat perusahaan berada, yaitu
Kecamatan Kebomas.
b. Simbol petani yang bersifat loyal, tidak buas, pemberani dan giat
bekerja.
c. Warna kuning emas mempresentasikan keagungan, kejayaan dan
keluhuran budi.
2. Daun hijau berujung lima melambangkan kelima sila Pancasila.
3. Tulisan PG berwarna putih yang mengandung arti:
a. PG merupakan singkatan dari PT Petrokimia Gresik.
b. Warna putih mencerminkan kesucian, kejujuran dan kemurnian.
4. Garis batas hitam pada seluruh komponen logo mempresentasikan
kewibawaan dan elegan.
5. Warna hitam pada penulisan nama perusahaan melambangkan
kedalaman, stabilitas, dan keyakinan yang teguh. Nilai-nilai yang kuat
selalu mendukung seluruh proses kerja.
Bermula dari produksi pupuk berbasis Nitrogen, PT Petrokimia Gresik
mengembangkan kemampuan untuk memproduksi pupuk berbasis Fosfat
4

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

dan kemudian berkembang lagi kearah produksi pupuk majemuk. Dari


berbagai langkah inovasi dan pengembangan pabrik yang dilakukan, PT
Petrokimia Gresik telah bermetamorfosis dari sekedar pabrik pupuk menjadi
sebuah industri pupuk terlengkap dan terbesar di Indonesia yang juga
memproduksi produk non-pupuk.
Melalui kegiatan riset dan inovasi yang terus dilakukan, PT Petrokimia
Gresik berhasil menemukan dan mengembangkan produk-produk baru,
antara lain pupuk NPK spesifik lokasi dan komoditi, pupuk hayati,
biokomposer, probiotik, benih unggul, dan beras berindeks glikemik rendah.
PT Petrokimia Gresik juga mampu mengolah produk samping menjadi
produk yang bermanfaat seperti Kapur Pertanian.

1.3. Lokasi dan Daerah Operasi PT Petrokimia Gresik


Lokasi dan daerah PT Petrokimia Gresik terletak di Kabupaten Gresik,
Jawa Timur seluas 450 hektar meliputi 2 kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Gresik antara lain desa Ngipik, desa Karangturi, desa
Sukorame, desa Tlogo Pojok, desa Lumpur.
2. Kecamatan Kebomas, antara lain desa Kebomas, desa Tlogo Patut, desa
Randu Agung.
3. Kecamatan Manyar antara lain desa Romo Meduran, desa Pojok Pesisir,
desa Tepen.
Faktor yang mendasari pemilihan lokasi PT Petrokimia Gresik
tersebut demi tercapainya keuntungan teknis dan ekonomi yang optimal
yaitu:
1. Karakteristik Lokasi
Lokasi PT Petrokimia Gresik menempati wilayah tanah yang tidak
subur sehingga tidak menutup areal pertanian. Hal ini dikarenakan Gresik
merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang kurang subur, sehingga
Pemerintah daerah Jatim saat itu berkeinginan untuk menjadikan Gresik
sebagai kawasan industri PT Petrokimia Gresik.
5

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

2. Ketersediaan Pasar
Lokasi PT Petrokimia Gresik berada di dekat lokasi pertanian dimana
sebagian besar pulau Jawa merupakan pasar yang berpotensi besar.

3. Fasilitas Transportasi
Lokasi PT Petrokimia Gresik didukung dengan fasilitas pelabuhan
sehingga mempermudah transportasi peralatan saat konstruksi maupun
bahan baku dan pemasaran produk.

4. Ketersediaan Tenaga Kerja


Lokasi PT Petrokimia Gresik dekat dengan Kota Surabaya yang
merupakan pusat tersedianya sarana prasarana serta tenaga terampil.

5. Ketersediaan Air
Lokasi PT Petrokimia Gresik cukup dekat dengan sumber air dari
aliran sungai Brantas dan sungai Bengawan Solo.

1.4. Tata Letak Industri

Gambar 2. Kantor Pusat PT Petrokimia Gresik


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.
Kompleks perindustrian PT Petrokimia Gresik memiliki luas area total
450 hektar. Pada bagian depan kompleks industri terdapat gedung kantor
pusat, kantor pusat merupakan kantor staf direksi dan administrasi umum
PT Petrokimia Gresik. Anak perusahaan PT Petrokimia Gresik yaitu PT
6

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

Petrokayaku dan PT Petrowidada juga terletak didalam kompleks


perindustrian PT Petrokimia Gresik.
Di dalam kompleks PT Petrokimia Gresik terdapat fasilitas pendukung
berupa kompleks perumahan karyawan yang dekat dengan rumah sakit,
koperasi, masjid serta fasilitas olahraga berupa lapangan golf, SOR Tri
Dharma, Stadion PT Petrokimia Gresik, yang merupakan milik perusahaan.
Perpustakaan berada di Departmen Produksi I. Terdapat juga penginapan
yang diperuntukkan bagi tamu PT Petrokimia Gresik yang terletak didalam
Kompleks Perumahan PT Petrokimia Gresik. Daerah pengantongan dan
gudang terletak didekat dengan pelabuhan. Peletakan gudang dan daerah
pengantongan ke arah Dermaga bertujuan agar pengangkutan untuk bongkar
muat di pelabuhan menjadi lebih mudah dan memerlukan biaya yang lebih
murah. Fire Ground terletak ditengah-tengah kompleks perindustrian PT
Petrokimia Gresik agar mudah dijangkau jika terjadi hal yang tidak
diinginkan.
PT Petrokimia Gresik terus melakukan kegiatan riset maka dari itu
juga terdapat Kompartemen Riset beserta kebun percobaan. Kompleks
perindustrian PT Petrokimia Gresik berbatasan langsung dengan pemukiman
penduduk serta pasar sehingga banyak pos-pos yang diletakkan demi
menjaga keamanan didalam pabrik. Pada akhir pekan juga banyak kegiatan
hiburan yang selalu diadakan demi menghibur penduduk sekitar. Karena
letaknya yang dekat dengan pemukiman penduduk juga menyebabkan
pengolahan limbah yang dilakukan semaksimal mungkin serta ketelitian
tinggi dalam proses produksi sehingga tidak mencemari lingkungan dan
membahayakan warga sekitar. Denah kompleks PT Pertrokimia Gresik dapat
dilihat pada gambar 3.
7

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

Gambar 3. Tata Letak Kompleks PT Petrokimia Gresik


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.

1.5. Distribusi dan Pemasaran Produk


Pada sub bab ini akan dibahas lebih dalam mengenai produk dan
distribusi pemasaran produk PT Petrokimia Gresik.
8

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

1.5.1. Produk
Spesifikasi produk dari PT Petrokimia Gresik sebagai berikut:
1. Pupuk Phonska (SNI 02-2803-2010)

Gambar 4. Pupuk Phonska


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.

Bahan baku : ZA, Urea, KCl, H3PO4, H2SO4, Amonia


Kegunaan : Sumber unsur hara Fosfat, Nitrogen, Kalium dan Belerang
bagi tanaman
a. Kadar Hara
Nitorgen (N) : 15%-wt
Fosfat (P2O5) : 15%-wt
Kalium (K2O) : 15%-wt
Sulfur (S) : 10%-wt
H2O : 2%-wt maks.

b. Fisik
Bentuk : Padat, Granular
Ukuran Butir : 70% US mesh -4+10
Warna : Merah Muda (Subsidi)
Natural (Non-subsidi)

c. Cemaran Logam
Kadar Kadmium (Cd): 100 ppm maks.
Kadar Timbal (Pb) : 500 ppm maks.
Kadar Raksa (Hg) : 10 ppm maks.
Cemaran Arsen (As) : 100 ppm maks.
9

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

2. Pupuk Phonska Plus (SNI 2803-2012)

Gambar 5. Pupuk Phonska Plus


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.
Nitrogen (N) : 15%
Fosfat (P2O5) : 15%
Kalium (K2O) : 15%
Sulfur (S) : 9,0%
Seng (Zn) : 2.000 ppm
Bentuk : Granul
Warna : Putih

3. Pupuk NPK Kebomas (SNI 02-2803-2010)

Gambar 6. Pupuk Kebomas


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.

Bahan baku : Tergantung formula N-P-K+(Mg/Zn/Cu/Be/Fe)


Kegunaan : Sumber unsur hara Fosfat, Nitrogen, Kalium, Magnesium,
Copper, Besi dan Zinc bagi tanaman
a. Kadar Hara
N : Sesuai formula (-8%)
P2O5 : Sesuai formula (-8%)
10

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

K2O : Sesuai formula (-8%)


S : Sesuai formula (-8%)
H2O : 1,5%-wt maks.

b. Fisik
Bentuk : Padat, Granular
Ukuran Butir : 70% US Mesh -4+10

c. Cemaran Logam
Kadar Kadmium (Cd): 100 ppm maks.
Kadar Timbal (Pb) : 500 ppm maks.
Kadar Raksa (Hg) : 10 ppm maks.
Cemaran Arsen (As) : 100 ppm maks.

4. Pupuk SP-36 (SNI 02-3769-2005)

Gambar 7. Pupuk SP-36


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.

Bahan baku : Batuan Fosfat, H3PO4, dan H2SO4


Kegunaan : Sumber hara Fosfat bagi tanaman
a. Kadar Hara
P2O5 total : 36%-wt min. adbk
P2O5 Cs : 34%-wt min. adbk
P2O5 Ws : 30%-wt min. adbk
Sulfur : 5,0%-wt min. adbk
Asam bebas (H3PO4 ) : 6,0%-wt maks. adbk
H2O : 5,0%-wt maks.
11

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

b. Fisik
Bentuk : Padat, butian
Warna : Abu-abu

5. Pupuk ZK (SNI 02-2809-2005)

Gambar 8. Pupuk ZK
Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.

Bahan baku : H2SO4, dan KCl


Kegunaan : Sumber unsur hara Kalium dan belerang bagi tanaman
a. Kadar Hara
Kalium (K2O) : 50%
Sulfur (S) : 17%
Chlorida sebagai Cl- : 2,5% maks.
H2O : 1,0% maks.

b. Fisik
Bentuk : Padat, serbuk halus/powder

6. Pupuk Urea (SNI 02-2801-1998)

Gambar 9. Pupuk Urea


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.
12

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

N-total : 46% min.


Biuret : 1,0% maks.
H2O : 0,5% maks.
Bentuk : Butiran tidak berdebu
Warna : Putih (non-subsidi), Pink (subsidi)
Sifat : Higroskopis, mudah larut dalam air

7. Pupuk ZA (SNI 02-1760-2005)

Gambar 10. Pupuk ZA


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.
N-total : 20,8% min.
Sulfur : 23,8% min.
Asam bebas (H2SO4) : 0,1% maks.
H2O : 1,0% maks.
Bentuk : Kristal
Warna : - Putih (non-subsidi),
- Orange (subsidi)
Sifat : Tidak higroskopis

8. Pupuk Petroganik

Gambar 11. Pupuk Petroganik


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.
13

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

C-organik : 15% min.


C/N ratio : 15 - 25
Kadar air : 8-20% maks.
Warna : Coklat kehitaman
pH : 4-9
Bentuk : Granul
Berikut adalah spesifikasi produk non-pupuk yang diproduksi oleh PT
Petrokimia Gresik:
1. Amonia (SNI 06-0045-1987)
Kadar Amonia : 99,5% min.
Impuritas H2O : 0,5% maks.
Minyak : 10 ppm maks.
Bentuk : Cair

2. Asam Sulfat (SNI 06-0030-1996)


Kadar : 98,0% min.
Impuritas : Chlorida (Cl) 10 ppm maks.
Nitrat (NO3) 5 ppm maks.
Besi (Fe) 50 ppm maks.
Timbal (Pb) 50 ppm maks.
Bentuk : Cair

3. Asam Fosfat (SNI 06-2575-1992)


Kadar P2O5 : 50% min.
Impuritas : SO3 4,0% maks.
CaO 0,7% maks.
MgO 1,7% maks.
Fe2O3 0,6% maks.
Al2O3 1,3% maks.
Chlor 0,04% maks.
Flour 1,0% maks.
Suspended solid : 1,0% maks.
14

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

Specific gravity : 1,7% maks.


Warna : Coklat sampai hitam keruh
Bentuk : Cair

4. Granulated Gypsum
CaSO4.2H2O : 91 % min
Combaine Water : 18 % min.
H2O : 9 % maks.
P2O5 ws : 0.08 % maks.
P2O5 total : 0.5 % maks.

5. Purified Gypsum
CaSO4.2H2O : 91 % min.
Combaine Water : 18 % min.
H2O : 20 % maks.
P2O5 ws : 0.5 % maks.
P2O5 total : 1.0 % maks.

6. Crude Gypsum
CaSO4.2H2O : 94 % min.
Combaine Water : 18 % min.
H2O : 30 % maks.
P2O5 ws : 0.08 % maks.
P2O5 total : 1.0 % maks.

7. Cement Retarder (SNI 15-0715-1989)


Kadar Ca2SO4.2H2O : 91% min.
Impuritas : P2O5 0,5% maks.
P2O5 Ws 0,02% maks.
Kadar air bebas : 8,0% maks.
Fluor : 0,5% maks.
SO3 : 42% min.
15

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

Air Kristal : 19% min.


Bentuk : Butiran

8. Aluminium Flourida (SNI 06-2603-1992)


Kadar AlF3 : 94% min.
Impuritas : Silikat (SiO2) 0,20% maks.
P2O5 0,02% maks.
Besi (Fe2O3) 0,05% maks.
Air sebagai H2O : 0,35% maks.
Untamped density : 0,75 mg/mL min.
Hilang pijar 110-500°C : 1,0% maks.
Screen size : +150 : 20-50%

9. CO2 Cair (SNI 06-2603-1992)


Kadar CO2 : 99,9% min.
Kadar H2O : 150 ppm maks.
H2S : 0,1 ppm maks.
Kadar SO2 : 1 ppm maks.
Benzene : 0,02 ppm maks.
Asetaldehide : 0,2 ppm maks.
Total Hidrokarbon : - Sebagai metan : 50 ppm maks.
- Non metan : 30 ppm maks.
Bentuk : cair

10. Dry Ice (SNI 06-0126-1987)


Kadar CO2 : 99,7% min.
Kadar H2O : 0,05% maks.
Karbon Monoksida : 10 ppm maks.
Minyak : 5 ppm maks.
Senyawa Belerang dihitung sebagai H2S : 0,5 ppm maks.
16

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

11. HCl (SNI 06-2557-1992)


Kadar Grade A : 32% min. bentuk cair, tidak berwarna
Kadar Grade B : 31% min. bentuk cair, warna agak kekuningan
Sisa pemijaran : 0,1% maks.
Sulfat sebagai SO4 : 0,012% maks.
Logam berat sebagai Pb : 0,0005% maks.
Chlor bebas sebagai Cl2 : 0,005% maks.

12. Oksigen
Kadar Oksigen (O2 ) : 99,50% min.

13. Nitrogen
Kadar Nitrogen (N2 ) : 99,50% min.
Kadar Oksigen (O2 ) : 100 ppm maks.

14. Hidrogen (SNI 06-0041-1987)


Kadar Hidrogen (H2) : 79% min.

15. Kapur Pertanian


Kadar CaCO3 : 85%
Izin Edar : Surat Deptan No. 32/pupuk/PPI/2/2007
Bentuk : Tepung halus
Warna : Putih

1.5.2. Pemasaran Produk


Untuk memperlancar distribusi pupuk ke petani, PT Petrokimia Gresik
mempunyai gudang utama di Gresik dengan kapasitas 12.000 ton, ratusan
gudang penyangga dengan kapasitas 2000-3000 ton, dan distributor, serta
ribuan kios resmi yang tersebar di semua provinsi di Indonesia. Gudang
penyangga dibuat dengan tujuan agar mempermudah proses pengambilan
pupuk oleh distributor. Gudang penyangga tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk gudang penyangga di Wilayah I (Pulau Jawa dan Bali), bentuk pupuk
17

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

yang didistribusikan adalah yang sudah didalam kantong. Gudang penyangga


di Wilayah II (Luar Jawa) antara lain di Belawan, Medan, Makasar, Padang,
dan Lampung, bentuk pupuk yang didistribusikan adalah curah atau yang
belum dikantongi dengan tujuan untuk menghindari kerusakan pada kantong
saat didistribusikan.

Gambar 12. Skema Alur Distribusi Pupuk


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.
Sistem pemasaran pupuk sebelum menggunakan sistem SR (Single
Responbility), untuk pemasaran pupuk baik dalam pulau Jawa maupun luar
pulau Jawa, baik melalui gudang lini I, II, III maupun lini IV. PT Petrokimia
menangani secara langsung. Namun setelah adanya sistem SR (single
responbility) yang merupakan pengelolaan wilayah pemasaran dan distribusi
oleh satu tangan (yaitu produsen “Penanggung jawab penyaluran”), dimana
produsen lain menyerahkan barangnya untuk dipasarkan dan didistribusikan
oleh “Penanggung jawab penyaluran” melalui kerjasama operasi (KSO).
Dalam memasarkan, PT Petrokimia Gresik mempunyai sejumlah
distributor yang tersebar ke seluruh Indonesia. Distributor-distributor
kemudian menyalurkan ke kios-kios resmi untuk kemudian disalurkan
kepada petani atau kelompok tani.

1.6. Pengembangan Usaha


Untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional yang terus meningkat, PT
Petrokimia Gresik melakukan beberapa kali pengembangan, berikut dapat
dilihat pada tabel 2.
18

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

Tabel 2. Pengembangan Usaha PT Petrokimia Gresik

Pengembangan Waktu Keterangan

I 1979 Pembangunan Pabrik Pupuk TSP I (sekarang


Pupuk SP-36), dikerjakan oleh Spie Batignoless,
dilengkapi dengan prasarana pelabuhan,
penjernihan air Gunung Sari dan booster pump.
II 1983 Pembangunan Pabrik Pupuk TSP II, dikerjakan
oleh Spie Batignoless, dilengkapi dengan
perluasan pelabuhan dan unit penjernihan air di
sungai Bengawan Solo dan Babat Lamongan.
III 1984 Pembangunan Pabrik Asam Fosfat dan produk
samping, yang meliputi : Pabrik Asam Sulfat,
Pabrik ZA, Pabrik Cement Retarder, Pabrik
Aluminium Flouride dan Utilitas. Perluasan ini
dikerjakan oleh Kontraktor Hitachi Zosen.
IV 1986 Pembangunan pabrik Pupuk ZA III yang ditangani
oleh tenaga-tenaga PT Petrokimia Gresik sendiri.
V 1994 Pembangunan pabrik Amonia dan Urea dengan
teknologi proses Kellog Amerika. Konstruksinya
ditangani oleh PT IKPT Indonesia.
VI 2000 Pembangunan pabrik Pupuk Majemuk Phonska
yang menggunakan teknologi proses oleh Incro,
Spanyol. Konstruksinya ditangani oleh PT
Rekayasa Industri.
VII 2005 Pembangunan Pabrik K2SO4 dengan kontraktor
utama Konsarin Eastern Tech. C. Taiwan.
VIII 2005 Peresian Pabrik pupuk NPK Kebomas kapasitas
100.000 ton/tahun dan Pabrik Petroganik
kapasitas 1.350 kg/jam oleh Menteri BUMN,
Sugiharto.
IX 2008 Pembangunan Pabrik Pupuk NPK Granulasi II di
19

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

unit produksi II dengan kapasitas 100.000


ton/tahun dan Pabrik Petrobio dengan kapasitas
10.000 ton/tahun diresmikan oleh Menteri
Pertanian, Anton Apriyanto.
X 2009 Peresmian Pabrik Pupuk NPK Granulasi III & IV
dengan kapasitas masin-masing 100.000
ton/tahun dengan teknologi dibeli dari China dan
oleh Menteri BUMN, Sofjan Djalil.
XI 2009 Pembangunan Pabrik pupuk NPK Phonska III
yang merupakan rehabilitasi dan optimalisasi
dari Pupuk SP-36 dengan kapasitas desain
600.000 ton/tahun, Pabrik Fosfat I kapasitas
500.000 ton/tahun dan Pabrik Fosfat II kapasitas
500.000 ton/tahun.
XII 2010 Pembangunan Proyek Konversi Energi Batubara
(KEBB) atau Unit Utilitas Batubara (UBB).
XIII 2011 Pembangunan tangki Amonia 10.000 MT dan
Pabrik Phonska IV penggantian dari PF II.
XIV 2013 Proyek perluasan dermaga dan joint venture.
XV 2014 Pengembangan pelabuhan dan pergudangan.
Selain itu juga pelaksanaan proyek Amonia-Urea
II, Operating Pipa Gunungsari, Revamping Asam
Fosfat, penambahan tangki amonia 20.000 MT
double wall, konstruksi jetty dan bioproses.
I 2015 Pengoperasian revamping asam fosfat,
penambahan gudang bahan penolong dan gantry
crane. Selain itu dilakukan juga proyek
penambahan dermaga C dan D, tanggul pengaman
pantai, proyek penyiapan lahan (reklamasi) dan
gudang bahan baku.

Sumber : Company Profile PT Petrokimia Gresik, 2018.


20

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

1.7. Penelitian dan Pengembangan


Dalam rangka meningkatkan efisensi, daya saing dan kesinambungan
usaha PT Petrokimia Gresik melaksanakan proyek pembangunan yaitu :
1. Dermaga

Gambar 13. Dermaga


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.
PT Petrokimia Gresik memiliki dermaga bongkar muat berbentuk
hurut “T” dengan panjang 819 meter dan lebar 36 meter. Dermaga dilengkapi
dengan 2 unit Continuous Ship Unloader (CSU) berkapasitas 2.000 ton/jam, 2
unit cangaroo crane dengan kapasitas 7.000 ton/hari, 2 unit ship loader
dengan kapasitas masing-masing 1.500 ton/hari, belt conveyor sepanjang 22
km, serta fasilitas pemipaan untuk untuk bahan cair.

2. Pembangkit Tenaga Listrik


Demi kelancaran operasional pabrik, PT Petrokimia Gresik
mengoperasikan Gas Turbine Generator (GTG) dan Steam Turbine Generator
(STG) yang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 53 MW.

3. Unit Penjernihan Air

Gambar 14. Unit Penjernihan Air


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.
21

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

PT Petrokimia Gresik memiliki 2 unit penjernihan air yang terletak di


Gunungsari Surabaya, memanfaatkan air sungai Brantas, dan di Babat
Lamongan, memanfaatkan air sungai Bengawan Solo. Kapasitas total air yang
dialirkan ke Gresik dari 2 unit penjernihan air tersebut sebesar 3.200
m3/jam.

4. Unit Pengolahan Limbah


Sebagai perusahaan berwawasan lingkungan PT Petrokimia Gresik
terus berupaya meminimalisir adanya limbah sebagai akibat dari proses
produksi, sehingga tidak membahayakan lingkungan sekitarnya. PT
Petrokimia Gresik melakukan pengelolaan limbah dengan menggunakan
sistem Reuse, Recycle dan Recovery (3R) dengan dukungan unit pengolahan
limbah cair berkapasitas 240 m3/jam, fasilitas pengendali emisi gas di setiap
unit produksi, di antaranya bag filter, cyclonic separator, dust collector,
Electric Precipitator (EP), dust scrubber, dll.

5. Sarana Distribusi
PT Petrokimia Gresik mempunyai Gudang Distribution Center di
Medan, Lampung, Padang, Cigading, Banyuwangi, Makasar dan Gresik.

6. Laboratorium
Laboratorium Produksi, Laboratorium Kalibrasi, Laboratorium Uji
Kimia, Laboratorium Uji Mekanik, Laboratorium Uji Kelistrikan, Uji valve, Uji
Permeabilitas Udara, dll.

7. Kebun Percobaan (Buncob)

Gambar 15. Kebun Percobaan (Buncob), (PT Petrokimia Gresik, 2018).


22

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

Untuk menguji hasil riset dan formula yang diperoleh di laboratorium,


PT Petrokimia memiliki kebun percobaan seluas 5 hektar yang dilengkapi
dengan fasilitas laboratorium untuk tanah, tanaman dan kultur jaringan,
rumah kaca, mini plant pupuk NPK, pabrik pupuk organik (Petroganik),
pupuk hayati dan Petroseed (benih padi bersertifikat). Secara umum buncob
berfungsi untuk tempat pengujian produk komersil, percontohan
pemeliharaan tanaman dan ternak, indikator lingkungan, penelitian dan
pengembangan produk inovatif, media belajar dan studi wisata bagi pelajar,
mahasiswa, petani, dan masyarakat umum, serta sarana pendidikan dan
latihan. Di kebun percobaan ini setiap tahun diadakan Petro Agrifood Expo
dalam rangka HUT PT Petrokimia Gresik.

8. Unit Utilitas Batubara


Memiliki kapasitas steam 2 x 150 ton/jam, serta tenaga listrik sebesar
25 MW. Unit ini dilengkapi dengan dermaga khusus batubara berkapasitas
10.000 DWT.

Gambar 16. Unit Utilitas Batubara


Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2018.

1.8. Sarana dan Fasilitas


Beberapa sarana dan fasilitas yang tersedia di PT Petrokimia Gresik
antara lain :
1. Kerohanian, Pendidikan Sosial dan Kesehatan
Pembinaan kerohanian dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh masing-masing seksi bina rohani yang berada di bawah
koordinasi Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG), diantaranya yaitu
23

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

bimbingan haji, masjid Nurul Jannah, taman Pendidikan Al Qur'an, taman


kanak-kanak dan play group (TK PIKPG), Sekolah Dasar, Tempat Penitipan
Anak (TPA PIKPG), Koperasi Baitul Maal wat Tamwil (BMT Nurul Jannah)
dan Rumah Sakit (Petro Graha Medika).

2. Fasilitas/Pembinaan Olah Raga & Kesenian


Kompleks Sarana Olahraga Tri Dharma (lapangan tenis, gedung
olahraga/serbaguna, fitness center, jogging track, driving area, lapangan
bola), kolam renang, lapangan golf 9 holes, kolam pancing dan fasilitas
olahraga lainnya.

3. K3PG (Koperasi Keluarga Karyawan Petrokimia Gresik)


K3PG adalah badan usaha yang berbentuk koperasi, didirikan pada
tanggal 13 Agustus 1983. Adapun fungsi dari K3PG adalah sebagai salah satu
anggota dari Petrokimia Gresik Grup yang banyak bergerak di bidang
perkoperasian, sebagai sarana Petrokimia Gresik Grup dalam membina
ketenagakerjaan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

4. Penyediaan Perumahan Karyawan


Selain penyediaan perumahan dinas pejabat, PT Petrokimia Gresik
juga menyediakan perumahan bagi karyawan/karyawati dengan fasilitas
kredit yang dikelola oleh Yayasan Petrokimia Gresik.

1.9. Kepedulian Lingkungan


PT Petrokimia Gresik bertekad menjadi produsen pupuk dan produk
kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati
konsumen dengan kinerja unggul dan berkelanjutan, melalui penerapan
Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan, Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara terintegrasi dengan
komitmen :
24

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

1. Menjamin kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk pupuk,


produk kimia dan jasa tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat tempat,
tepat waktu, dan tepat harga.
2. Mencegah pencemaran lingkungan signifikan dengan mengendalikan
emisi udara, limbah cair, limbah padat dan kebisingan serta menerapkan
Reduce, Recycle, dan Reuse (3R).
3. Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta kerusakan sarana
dan prasarana dengan mengendalikan potensi bahaya sehingga tercipta
budaya dan sistem kerja yang aman.
4. Mentaati dan mematuhi Peraturan Perundangan dan persyaratan lainnya
yang berlaku; tanggap terhadap isu-isu K3, lingkungan global dan
konservasi sumber daya alam; menerapkan Responsible Care dan
Corporate Social Responsibility (CSR).
Kebijaksanaan ini dikomunikasikan kepada seluruh karyawan,
rekanan, pemasok dan pemangku kepentingan lainnya untuk dipahami dan
keefektifannya ditinjau secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam
setahun. Adapun pola pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh PT
Petrokimia Gresik antara lain :
1. Pendekatan Teksosi
a. Teknologi
Memanfaatkan teknologi guna pencegahan dan, pengendalian potensi
pencemaran dan pemulihan lingkungan.
b. Sosial ekonomi, ikut berperan serta dalam pengembangan wilayah.
c. Institusional
Pengembangan koordinasi dan kerjasama, baik intern maupun
ekstern, dalam upaya pengelolaan lingkungan, mengingat bahwa
penyelesaian masalah lingkungan memerlukan keterkaitan dengan
berbagai pihak (masyarakat dan pemerintah).

2. Strategi
Strategi yang diterapkan untuk mencapai maksud dan tujuan adalah:
a. Pemilihan design/teknologi yang ramah lingkungan.
25

PT Petrokimia Gresik Universitas Jambi

b. Mengoperasikan unit-unit produksi secara optimal dengan efisiensi


tinggi, dengan memperhatikan Mutu, Lingkungan dan Keselamatan
Kerja Mengoperasikan unit-unit pengendali dan pengolah limbah,
serta melakukan pemantauan rutin sebagai sarana pengendalian.
c. Melakukan upaya meminimalisasi buangan atau limbah dengan
melakukan Source Reduction (material Substitution, Process Change &
Equipment Modification) dan On Site and Off Site Using (Recycle, Reuse
& Recovery).
d. Selalu mengupdate & mengevaluasi peraturan yang terkait dengan
pengelolaan lingkungan.
e. Melakukan penataan ruang sesuai kebutuhan dan berupaya
meningkatkan daya dukung lingkungan.
f. Membina kepekaan, kesadaran dan kepedulian lingkungan
g. Mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait.
h. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001.

3. Organisasi
Dibentuk Biro Lingkungan sebagai unit kerja yang secara khusus
menangani permasalahan lingkungan sejak tahun 1990, sekarang namanya
berubah menjadi Departemen Lingkungan dan Katiga (Dep. LK3).

Anda mungkin juga menyukai