PENDAHULUAN
1
2
Pada tahun 1978, dilaksanakan pembangunan fisik pabrik pertama kali dengan
menggunakan kontraktor yang berasal dari Jepang yaitu Ishikawa Harima Heavy
Industries (IHHI) sebagai kontraktor utama (main contractor) dan Kawasaki Co.Ltd
sebagai Sub Contractor serta Dyckerhoff Zement Werke AG sebagai Consulting
Service Contractor yang berasal dari Jerman. Pembangunan pabrik dilaksanakan di
tiga tempat yaitu Kertapati Palembang, Baturaja Ogan Komering Ulu, dan Panjang
Lampung. Dana pembangunan fisik pabrik ini diperoleh dari PT. Semen Padang
(Persero), PT. Semen Gresik (Persero) dan Pemerintah RI melalui pinjaman yang
diperoleh dari dalam dan luar negeri. Untuk pinjaman dalam negeri diantaranya
berasal dari Bank Dagang Negara (BDN); Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo); Bank Negara Indonesia 1946 (BNI 46) sedangkan pinjaman luar negeri
didapatkan melalui Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) dan Bank
Export Import Jepang (Japan Exim Bank).
Pada tahun 1978 pula, PT. Semen Baturaja (Persero) resmi menjadi Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dengan adanya penyertaan saham dari Pemerintah
RI berdasarkan PP No. 10 tahun 1978 dengan Akta Notaris Hadi Moentoro, SH.
No. 12 tanggal 19 Agustus 1980, dengan komposisi pemegang saham yaitu
Pemerintah RI sebesar 88%, PT. Semen Padang (Persero) sebesar 7%, PT. Semen
Gresik (Persero) sebesar 5%
Pada tanggal 29 April 1981, pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan
oleh Presiden Soeharto dan pada tanggal 30 Mei 1981 pembangunan fisik pabrik
dinyatakan selesai. Pabrik baru beroperasi secara komersial pada tanggal 1 Juni
1981. Saat itu produk yang dihasilkan adalah semen portland tipe I (SNI-15-2049-
1994) dengan kapasitas produksi 500.000 ton semen per tahun.
Pada tahun 1991, berdasarkan PP No.3 Tahun 1991 dan Akta No.70 tanggal
15 Oktober 1991 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, PT.
Semen Baturaja (Persero) resmi menjadi milik Pemerintah RI sepenuhnya dengan
penguasaan saham sebesar 100%, dimana saham-saham milik PT. Semen Padang
(Persero) dan PT. Semen Gresik (Persero) telah diambilalih oleh Pemerintah RI.
Pada tahun 1993 PT. Semen Baturaja (Persero) mencanangkan Proyek
Optimalisasi I (OPT I) yang merupakan proyek rehabilitasi dan penyempurnaan
peralatan yang sudah ada dalam rangka peningkatan pencapaian kapaitas terpasang
3
yaitu sebesar 500.000 ton semen/tahun. Proyek ini dimulai pada tanggal 1 Januari
1994 dan selesai pada akhir Maret 1994. Proyek Optimaliasi I (OPT I) ini berhasil
meningkatkan kapasias produksi menjadi 550.000 ton semen/tahun.
Pada tahun 1995, PT. Semen Baturaja (Persero) kembali melakukan proyek
pengembangan pabrik sebagai kelanjutan dari Proyek OPT I yang dinamakan
Proyek Optimalisasi II (OPT II). Tujuan dari Proyek OPT II adalah meningkatkan
kapasitas produksi semen dari yang sebelumnya sebesar 550.000 ton per tahun
menjadi 1.250.000 ton per tahun, yang dilakukan dengan memodifikasi dan
mengganti peralatan lama dengan peralatan baru dengan kapasitas yang lebih besar,
diantaranya membangun Grinding Plant dan Packing Plant Unit di Pabrik Baturaja.
Pembangunan Proyek OPT II ini diselesaikan pada tahun 2001 dan pada tahun 2002
PT. Semen Baturaja (Persero) sudah berhasil memproduksi semen sebanyak
663.339 ton dan meningkat terus pada tahun-tahun berikutnya, sehingga pada tahun
2005 dapat memproduksi semen sebanyak 896.631 ton.
Proyek pembangunan berlanjut kembali pada Tahun 2011. Pada tahun ini,
perseroan melakukan pembangunan proyek Cement Mill II dan Perluasan Packer
di Pabrik Baturaja dengan kapasitas produksi 750.000 ton semen pertahun, dan
telah beroperasi komersil pada Juni 2013. Dengan demikin kapasitas perseroan
menjadi 2.000.000 ton semen/tahun.
Pada tanggal 28 Juni 2013, PT. Semen Baturaja (Persero), resmi menjadi
perseroan “Tbk” karena melaksanakan initial public offering (IPO) berdasarkan
Surat Persetujuan DPR RI No. PW/01916/DPR RI/II/2013 tanggal 19 Februari
2013 dan PP No. 39 Tahun 2013 tanggal 21 Mei 2013 tentang Perubahan Struktur
Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru Pada
Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Semen Baturaja,serta Akta No. 21 tanggal 14
Maret 2013 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, dengan
komposisi pemegang saham yaitu Pemerintah RI sebesar 76,24 % dan Publik
sebesar 23,76 %.
Pada tahun 2013, dilakukan pengembangan berupa Proyek Baturaja II. Pabrik
Baturaja II merupakan penambahan pabrik yang terdiri dari storage bahan mentah
hingga pengantongan semen. Pada tanggal 1 September 2017, pabrik Baturaja II
resmi beroperasi secara komersil dengan kapasitas produk 1.850.000 ton per tahun.
4
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. memakai lambang tiga gajah dalam satu
lingkaran dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan tulisan
Portland Cement berwarna merah.
Keterangan :
1. Limestone Crusher 9. CF Silo 17. Cement Mill
2. Clay Crusher 10. String Preheater 18. Cement Silo
3. Limestone Storage 11. Suspension Preheater 19. ESP
4. Clay Storage 12. Rotary Kiln 20. Cement Packer
5. Iron & Silica Hopper 13. Grate Cooler 21. Power Station
6. Coal Storage 14. Clinker Silo 22. Water Treatment
7. Coal Mill 15. Gypsum Storage 23. Limestone Hopper
8. Raw Mill 16. HRP 24. Clay Hopper
6
Sifat–sifat kimia dari produk semen Portland Tipe I yang dihasilkan oleh PT.
Semen Baturaja (Persero) Tbk dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk, melainkan melalui distributor–distributor atau penyalur–penyalur
yang tersebar di wilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Hal ini
memberikan peluang bagi Semen Baturaja untuk meningkatkan penjualan dan
mencapai kapasitas terpasang karena Sumatera Selatan dan Lampung merupakan
wilayah di Indonesia yang menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan
stabil.
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk mempunyai wilayah pemasaran, antara lain:
1. Banten
2. Bengkulu
3. Jawa Barat/DKI Jakarta
4. Jambi
5. Lampung
6. Sumatera Selatan
Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk membentuk distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya untuk
memperluas daerah pemasaran. PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Menggandeng
dua perusahaan swasta yaitu PT. Richland Logistics dan PT. Mitra Agung Persada
Indonesia untuk mengangkut semen dalam bentuk zak berukuran 50 kg dan Big
Bag seberat 1 ton yang menggunakan truk pengangkut berkapasitas 10 ton, 20 ton
dan 30 ton. PT. Richland Logistics melakukan pengiriman di sepanjang jalur selatan
Sumatra, mulai dari daerah Panjang hingga ke Provinsi Banten di ujung barat Pulau
Jawa,. sedangkan PT. Mitra Agung Persada melakukan pengiriman di sepanjang
jalur barat Sumatra hingga ke arah Provinsi Bengkulu.
Sistem Pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. diatur oleh Asosiasi
Semen Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing, yaitu :
1. Berdasarkan Distributor
a. Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor.
b. Untuk wilayah Sumatera Selatan
- Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor
9
2. Berdasarkan Transportir
Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas
pabrik. Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk, kemudian semen dijual kepada konsumen.
BTA II Bid. Teknik dan Wa Ka Dept Proyek BTA II Bid. Non Teknik; Departemen
Litbang; dan Departemen Operasi. Departemen litbang bertugas untuk
merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan
pokok dan kegiatan operasional Departemen Litbang sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan yang meliputi penelitian bahan baku proses dan produk, pengendalian
mutu produk, pengembangan usaha dan sistem informasi manajemen perusahaan,
rancang bangun dan perekayasaan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup.
Departemen Operasi bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan
serta mengkoordinasikan kebijakan pokok dan kegiatan operasional Departemen
Operasi sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan yang meliputi penyediaan bahan
mentah, proses produksi klinker dan semen serta perawatan/ perbaikan peralatan
Pabrik Baturaja.
Direktur Umum/SDM, bertugas untuk menentukan arah kebijakan dan strategi
perusahaan di departemen SDM & Umum serta departemen logistik yang meliputi
bidang umum, keamanan, pengelolaan SDM, pengadaan, perencanaan dan
pengendalian material dan dibidang kemitraan dan bina lingkungan. Direktur
Umum & SDM sehari-hari dibantu oleh Departemen SDM & Umum, dan
Departemen Logistik. Departemen SDM & Umum memiliki tugas untuk
merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan
pokok dan kegiatan operasional Departemen SDM & Umum meliputi kegiatan
pengelolaan bidang SDM, pelayanan umum, legal aspek, kehumasan, pengamanan
aset Perusahaan. Departemen Logistik bertugas untuk merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan di
Departemen Logistik secara efisien dan efektif dalam rangka mengelola logistik
perusahaan sehingga sesuai dengan kebijakan, prosedur, sasaran, tujuan, rencana
dan anggaran untuk mendukung kegiatan perusahaan dan Departemen.
Direktur Keuangan, yang bertugas menentukan arah kebijakan dan strategi
perusahaan di departemen keuangan yang meliputi bidang akuntansi, bidang
perbendaharaan pajak dan asuransi, bidang anggaran dan analisa keuangan serta
dibidang informasi, komunikasi, teknologi (ICT). Direktur Keuangan sehari-hari
dibantu oleh Departemen Keuangan yang memiliki tugas antara lain mengarahkan
dan mengendalikan semua kegiatan di Departemen Keuangan secara efisien dan
11
Pada saat ini, PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. telah mendapatkan sertifikat
ISO 9001:2000 tentang Sistem Manajemen Mutu, sertifikat ISO 14001:2015
tentang Sistem Manajemen Lingkungan, serta sertifikat OHSAS 18001:2007
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk
sistem manajemen mutu (The International Organization for Standarization).
Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak
lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan
internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang
dihasilkannya.
ISO 14001 adalah standar internasional yang menentukan persyaratan untuk
pendekatan manajemen yang terstruktur untuk perlindungan lingkungan.. ISO
14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) merupakan sistem manajemen perusahaan
yang berfungsi untuk memastikan bahwa proses yang digunakan dan produk yang
dihasilkan telah memenuhi komitmen terhadap lingkungan, terutama dalam upaya
pemenuhan terhadap peraturan di bidang lingkungan, pencegahan pencemaran dan
komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan.
OHSAS 18001 : 2007 adalah suatu standar internasional untuk Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertujuan untuk mengelola
aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada setiap proses kerja di tempat
kerja.