Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik


Pada awal tahun 1973 Direktorat Geologi, Dirjen Pertambangan Umum,
Departemen Pertambangan RI melakukan penelitian atPas deposit (kandungan
bahan galian batu-batuan) di daerah Airlaya Dusun Sukajadi Baturaja, Kabupaten
OKU, Sumatera Selatan. Penelitian dilakukan dalam rangka menunjang
pengembangan industri semen dalam negeri, dan dari hasil survei tersebut diperoleh
hasil sebagai berikut:
a. Adanya cadangan batu kapur (limestone) yang merupakan bahan baku
pembuatan semen yang diperkirakan cukup untuk jangka waktu +50 tahun
dengan jumlah cadangan + 38.250.000 m/ton;
b. Adanya cadangan tanah liat (clay) yang juga merupakan bahan baku pembuatan
semen dengan jumlah cadangan + 22.672.000 m/ton dengan luas area + 2.115
hektar.
Mengacu pada hasil survei tersebut, maka pada tahun yang sama disusunlah
studi kelayakan oleh PT Semen Padang untuk mendirikan pabrik semen dengan
kapasitas terpasang sebesar 500.000 ton/tahun berbasis proses kering. Pabrik ini
kemudian dikenal dengan nama PT Semen Baturaja, dan lokasi pabrik ini sangat
menguntungkan karena tidak terlalu jauh jaraknya (± 90 Km) dari area tambang
batubara PT Bukit Asam di Tanjung Enim.
Pada tanggal 14 November 1974, didirikan perusahaan semen dengan nama
PT. Semen Baturaja (Persero) berdasarkan Akta Pendirian No. 34 dan Akta
Perubahan No. 49 tanggal 21 November 1974. Keduanya dibuat dihadapan John
Frederik Bethold Timbelaka Sinjai, S.H., Notaris di Jakarta, disahkan oleh
Departemen Kehakiman RI dengan No. YA.5/442/18 tanggal 22 November 1974
dan didaftarkan di Panitera Pengadilan Negeri Provinsi Sumatera Selatan
berdasarkan dengan No. 337. Diumumkan dalam tambahan Berita Negara RI No.2
tanggal 7 Januari 1975 dengan komposisi pemegang saham PT. Semen Padang
(Persero) sebesar 55% dan PT. Semen Gresik (Persero) sebesar 45%.

1
2

Pada tahun 1978, dilaksanakan pembangunan fisik pabrik pertama kali dengan
menggunakan kontraktor yang berasal dari Jepang yaitu Ishikawa Harima Heavy
Industries (IHHI) sebagai kontraktor utama (main contractor) dan Kawasaki Co.Ltd
sebagai Sub Contractor serta Dyckerhoff Zement Werke AG sebagai Consulting
Service Contractor yang berasal dari Jerman. Pembangunan pabrik dilaksanakan di
tiga tempat yaitu Kertapati Palembang, Baturaja Ogan Komering Ulu, dan Panjang
Lampung. Dana pembangunan fisik pabrik ini diperoleh dari PT. Semen Padang
(Persero), PT. Semen Gresik (Persero) dan Pemerintah RI melalui pinjaman yang
diperoleh dari dalam dan luar negeri. Untuk pinjaman dalam negeri diantaranya
berasal dari Bank Dagang Negara (BDN); Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo); Bank Negara Indonesia 1946 (BNI 46) sedangkan pinjaman luar negeri
didapatkan melalui Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) dan Bank
Export Import Jepang (Japan Exim Bank).
Pada tahun 1978 pula, PT. Semen Baturaja (Persero) resmi menjadi Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dengan adanya penyertaan saham dari Pemerintah
RI berdasarkan PP No. 10 tahun 1978 dengan Akta Notaris Hadi Moentoro, SH.
No. 12 tanggal 19 Agustus 1980, dengan komposisi pemegang saham yaitu
Pemerintah RI sebesar 88%, PT. Semen Padang (Persero) sebesar 7%, PT. Semen
Gresik (Persero) sebesar 5%
Pada tanggal 29 April 1981, pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan
oleh Presiden Soeharto dan pada tanggal 30 Mei 1981 pembangunan fisik pabrik
dinyatakan selesai. Pabrik baru beroperasi secara komersial pada tanggal 1 Juni
1981. Saat itu produk yang dihasilkan adalah semen portland tipe I (SNI-15-2049-
1994) dengan kapasitas produksi 500.000 ton semen per tahun.
Pada tahun 1991, berdasarkan PP No.3 Tahun 1991 dan Akta No.70 tanggal
15 Oktober 1991 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, PT.
Semen Baturaja (Persero) resmi menjadi milik Pemerintah RI sepenuhnya dengan
penguasaan saham sebesar 100%, dimana saham-saham milik PT. Semen Padang
(Persero) dan PT. Semen Gresik (Persero) telah diambilalih oleh Pemerintah RI.
Pada tahun 1993 PT. Semen Baturaja (Persero) mencanangkan Proyek
Optimalisasi I (OPT I) yang merupakan proyek rehabilitasi dan penyempurnaan
peralatan yang sudah ada dalam rangka peningkatan pencapaian kapaitas terpasang
3

yaitu sebesar 500.000 ton semen/tahun. Proyek ini dimulai pada tanggal 1 Januari
1994 dan selesai pada akhir Maret 1994. Proyek Optimaliasi I (OPT I) ini berhasil
meningkatkan kapasias produksi menjadi 550.000 ton semen/tahun.
Pada tahun 1995, PT. Semen Baturaja (Persero) kembali melakukan proyek
pengembangan pabrik sebagai kelanjutan dari Proyek OPT I yang dinamakan
Proyek Optimalisasi II (OPT II). Tujuan dari Proyek OPT II adalah meningkatkan
kapasitas produksi semen dari yang sebelumnya sebesar 550.000 ton per tahun
menjadi 1.250.000 ton per tahun, yang dilakukan dengan memodifikasi dan
mengganti peralatan lama dengan peralatan baru dengan kapasitas yang lebih besar,
diantaranya membangun Grinding Plant dan Packing Plant Unit di Pabrik Baturaja.
Pembangunan Proyek OPT II ini diselesaikan pada tahun 2001 dan pada tahun 2002
PT. Semen Baturaja (Persero) sudah berhasil memproduksi semen sebanyak
663.339 ton dan meningkat terus pada tahun-tahun berikutnya, sehingga pada tahun
2005 dapat memproduksi semen sebanyak 896.631 ton.
Proyek pembangunan berlanjut kembali pada Tahun 2011. Pada tahun ini,
perseroan melakukan pembangunan proyek Cement Mill II dan Perluasan Packer
di Pabrik Baturaja dengan kapasitas produksi 750.000 ton semen pertahun, dan
telah beroperasi komersil pada Juni 2013. Dengan demikin kapasitas perseroan
menjadi 2.000.000 ton semen/tahun.
Pada tanggal 28 Juni 2013, PT. Semen Baturaja (Persero), resmi menjadi
perseroan “Tbk” karena melaksanakan initial public offering (IPO) berdasarkan
Surat Persetujuan DPR RI No. PW/01916/DPR RI/II/2013 tanggal 19 Februari
2013 dan PP No. 39 Tahun 2013 tanggal 21 Mei 2013 tentang Perubahan Struktur
Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru Pada
Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Semen Baturaja,serta Akta No. 21 tanggal 14
Maret 2013 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, dengan
komposisi pemegang saham yaitu Pemerintah RI sebesar 76,24 % dan Publik
sebesar 23,76 %.
Pada tahun 2013, dilakukan pengembangan berupa Proyek Baturaja II. Pabrik
Baturaja II merupakan penambahan pabrik yang terdiri dari storage bahan mentah
hingga pengantongan semen. Pada tanggal 1 September 2017, pabrik Baturaja II
resmi beroperasi secara komersil dengan kapasitas produk 1.850.000 ton per tahun.
4

Dengan dibangunnya Pabrik Baturaja II, kapasitas semen terpasang mencapai


3.850.000 ton/tahun.

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. memakai lambang tiga gajah dalam satu
lingkaran dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan tulisan
Portland Cement berwarna merah.

Arti lambang yang terdapat pada Gambar 3 dibawah adalah :


1. Tiga gajah
Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang sampai sekarang masih
banyak terdapat di Sumatera Selatan, selain itu gajah juga merupakan maskot
Sumatera Selatan. Tiga gajah menunjukkan bahwa PT Semen Baturaja
(Persero) Tbk. mempunyai tiga lokasi pabrik, yaitu di Baturaja (OKU),
Kertapati (Palembang) dan Panjang (Bandar Lampung).
2. Warna dasar hijau
Warna dasar hijau menunjukkan pemerataan pembangunan untuk mencapai
kemakmuran.
3. Warna tulisan merah
Warna tulisan merah menunjukkan kesiapan para karyawan untuk bekerja keras
untuk menghadapi setiap tantangan atau hambatan.
4. Warna putih
Warna putih menunjukkan kesucian hati dari keseluruhan karyawan PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk.

Gambar 1. Lambang Perusahaan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.


Sumber: Biro Produksi 1 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk., 2019
5

1.2 Lokasi Pabrik


Lokasi pabrik di Baturaja terletak di Jalan Raya Tiga Gajah Baturaja Sukajadi,
Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera
Selatan yang berjarak ± 205 KM dari kota Palembang. Sedangkan di Palembang
merupakan unit penggilingan dan pengantongan semen (Grinding and Packing
Plant) yang berlokasi di Jl. Abikusno Cokrosuyoso, Kertapati, Palembang. Unit
penggilingan dan pengantongan semen (Grinding and Packing Plant) PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk. Juga terletak di Panjang, Bandar lampung yang berlokasi
di Jl. Yos sudarso Km 7 panjang, bandar lampung. Berikut adalah tata letak pabrik
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk., yang terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2. Tata Letak Pabrik PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.

Keterangan :
1. Limestone Crusher 9. CF Silo 17. Cement Mill
2. Clay Crusher 10. String Preheater 18. Cement Silo
3. Limestone Storage 11. Suspension Preheater 19. ESP
4. Clay Storage 12. Rotary Kiln 20. Cement Packer
5. Iron & Silica Hopper 13. Grate Cooler 21. Power Station
6. Coal Storage 14. Clinker Silo 22. Water Treatment
7. Coal Mill 15. Gypsum Storage 23. Limestone Hopper
8. Raw Mill 16. HRP 24. Clay Hopper
6

1.3 Jenis Produk yang Dihasilkan


Produk yang dihasilkan dari proses pembuatan semen di PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk adalah semen portland tipe I menurut standar Nasional Indonesia.
Semen portland tipe I adalah semen portland untuk penggunaan umum yang tidak
memerlukan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lain.
Penggunaan semen portland tipe I dapat dipakai untuk seluruh bangunan seperti
untuk jalan, jembatan, bangunan gedung dan jenis konstruksi lainnya, terutama
yang tidak ada kemungkinan mendapat serangan sulfat dari tanah dan timbulnya
panas hidrasi yang tinggi.

1. Sifat–sifat Fisik Produk PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk


Sifat–sifat fisik dari produk semen portland tipe I yang dihasilkan oleh PT.
Semen Baturaja (Persero) Tbk dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Sifat – Sifat Fisik Semen Portland Tipe I
Syarat SNI Standar PT.
No. Uraian Satuan Semen Portland Semen Baturaja
Tipe I (Persero)
1 Kahalusan : uji min 280 maks 320
permeabilitas udara m2/kg
dengan alat blaine
2 Waktu pengikatan
dengan alat vicat :
Awal menit min 45 min 110
Akhir maks 375 maks 320
3 Kekekalan :
pemuaian dengan % maks 0,8 maks 0,1
Autoclave
4 Kuat tekan :
3 hari min 125 min 180
2
7 hari kg/cm min 200 min 260
28 hari min 280 min 350
5 Pengikatan semu % maks 50 maks 70
penetrasi akhir
Sumber: PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. 2019

2. Sifat–sifat Kimia Produk Semen PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk


Untuk menjamin kualitas produk, pemantauan kualitas dilakukan di setiap
tahapan proses produksi secara terus menerus untuk tetap memenuhi persyaratan
7

Standard Nasional Indonesia (SNI 15-2049-2004 dan SNI 15-7064-2004), dengan


Nomor Registrasi Produk (OPC 108-011-090433 dan PCC 108-011-090435).
Untuk menjaga konsistensi dalam memenuhi Standard Nasional Indonesia dan
operasional Perseroan secara periodik diaudit oleh Badan Sertifikasi Indenpenden
Ls Pro BIPA. Disamping itu Perseroan telah menerapkan Sistem Manajemen ISO
9001 : 2000, Sistem Manajemen Lingkungan, serta Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Semen portland yang mempunyai zat
kapur kadar kapur yang berlebihan menyebabkan disintegrasi atau perpecahan
setelah proses pengikatan terjadi. Kadar kapur yang banyak tetapi tidak berlebihan,
cenderung memperlambat proses pengikatan oleh semen tetapi mempertinggi kuat
tekan awal dari beton/mortar, bila kandungan kapurnya kurang menyebabkan
peningkatan semen menjadi lunak.

Sifat–sifat kimia dari produk semen Portland Tipe I yang dihasilkan oleh PT.
Semen Baturaja (Persero) Tbk dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Sifat–sifat Kimia Semen Portland Tipe I


Uraian Semen Portland Tipe I
SiO2, % minimum Tidak ada syarat
Al2O3, % maksimum Tidak ada syarat
Fe2O3, % maksimum Tidak ada syarat
MgO, % maksimum 6,0 %, maksimum
SO3, % maksimum jika
Jika C3Ao ≤ 8,0 % 3,0 % maksimum
Jika C3Ao> 8,0 % 3,5 % maksimum
Bagian tak larut, 3,0 % maksimum
% maksimum
Hilang pijar, % maksimum 5,0 % maksimum
Sumber: PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk (2019)
8

1.4 Sistem Pemasaran

Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk, melainkan melalui distributor–distributor atau penyalur–penyalur
yang tersebar di wilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Hal ini
memberikan peluang bagi Semen Baturaja untuk meningkatkan penjualan dan
mencapai kapasitas terpasang karena Sumatera Selatan dan Lampung merupakan
wilayah di Indonesia yang menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan
stabil.

PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk mempunyai wilayah pemasaran, antara lain:
1. Banten
2. Bengkulu
3. Jawa Barat/DKI Jakarta
4. Jambi
5. Lampung
6. Sumatera Selatan
Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk membentuk distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya untuk
memperluas daerah pemasaran. PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Menggandeng
dua perusahaan swasta yaitu PT. Richland Logistics dan PT. Mitra Agung Persada
Indonesia untuk mengangkut semen dalam bentuk zak berukuran 50 kg dan Big
Bag seberat 1 ton yang menggunakan truk pengangkut berkapasitas 10 ton, 20 ton
dan 30 ton. PT. Richland Logistics melakukan pengiriman di sepanjang jalur selatan
Sumatra, mulai dari daerah Panjang hingga ke Provinsi Banten di ujung barat Pulau
Jawa,. sedangkan PT. Mitra Agung Persada melakukan pengiriman di sepanjang
jalur barat Sumatra hingga ke arah Provinsi Bengkulu.
Sistem Pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. diatur oleh Asosiasi
Semen Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing, yaitu :
1. Berdasarkan Distributor
a. Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor.
b. Untuk wilayah Sumatera Selatan
- Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor
9

- Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor


- Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor
- Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor.
c. Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor.
d. Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor.
e. Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor.

2. Berdasarkan Transportir
Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas
pabrik. Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk, kemudian semen dijual kepada konsumen.

1.5 Sistem Manajemen


1.5.1 Struktur Organisasi
Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara, PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
memiliki suatu struktur organisasi yang merupakan bagian yang sangat penting
untuk perusahaan, sehingga nantinya masing–masing mempunyai peran dan
tanggung jawab yang jelas. PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk memiliki bentuk
organisasi line dan staff, dimana pimpinan tertinggi adalah Dewan Direksi yang
terdiri dari Direktur Utama.
Direktur Utama memiliki tugas menentukan arah kebijakan dan strategi
perusahaan secara menyeluruh, yang sehari- hari dibantu oleh Direktur Produksi
dan Pengembangan, Direktur Umum/SDM, Direktur Keuangan, Direktur
Pemasaran, Sekretaris Perusahaan, serta Departemen SPI.
Direktur Produksi dan Pengembangan memiliki tugas yaitu untuk menentukan
arah kebijakan dan strategi perusahaan di departemen operasi, departemen litbang,
pembangunan proyek pabrik Baturaja II serta pengembangan pabrik baru yang
meliputi kegiatan di bidang penyediaan bahan mentah (PBM), produksi,
pemeliharaan, perencanaan teknik pabrik (PTP) serta kegiatan penelitian bahan
baku, proses dan produk, pengembangan usaha, rancang bangun dan perekayasaan,
K3 dan lingkungan hidup. Direktur produksi dan Pengembangan sehari-hari
dibantu oleh Ka. Departemen Proyek BTA II yang dibantu oleh Wa Ka Dept Proyek
10

BTA II Bid. Teknik dan Wa Ka Dept Proyek BTA II Bid. Non Teknik; Departemen
Litbang; dan Departemen Operasi. Departemen litbang bertugas untuk
merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan
pokok dan kegiatan operasional Departemen Litbang sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan yang meliputi penelitian bahan baku proses dan produk, pengendalian
mutu produk, pengembangan usaha dan sistem informasi manajemen perusahaan,
rancang bangun dan perekayasaan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup.
Departemen Operasi bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan
serta mengkoordinasikan kebijakan pokok dan kegiatan operasional Departemen
Operasi sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan yang meliputi penyediaan bahan
mentah, proses produksi klinker dan semen serta perawatan/ perbaikan peralatan
Pabrik Baturaja.
Direktur Umum/SDM, bertugas untuk menentukan arah kebijakan dan strategi
perusahaan di departemen SDM & Umum serta departemen logistik yang meliputi
bidang umum, keamanan, pengelolaan SDM, pengadaan, perencanaan dan
pengendalian material dan dibidang kemitraan dan bina lingkungan. Direktur
Umum & SDM sehari-hari dibantu oleh Departemen SDM & Umum, dan
Departemen Logistik. Departemen SDM & Umum memiliki tugas untuk
merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan kebijakan
pokok dan kegiatan operasional Departemen SDM & Umum meliputi kegiatan
pengelolaan bidang SDM, pelayanan umum, legal aspek, kehumasan, pengamanan
aset Perusahaan. Departemen Logistik bertugas untuk merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan di
Departemen Logistik secara efisien dan efektif dalam rangka mengelola logistik
perusahaan sehingga sesuai dengan kebijakan, prosedur, sasaran, tujuan, rencana
dan anggaran untuk mendukung kegiatan perusahaan dan Departemen.
Direktur Keuangan, yang bertugas menentukan arah kebijakan dan strategi
perusahaan di departemen keuangan yang meliputi bidang akuntansi, bidang
perbendaharaan pajak dan asuransi, bidang anggaran dan analisa keuangan serta
dibidang informasi, komunikasi, teknologi (ICT). Direktur Keuangan sehari-hari
dibantu oleh Departemen Keuangan yang memiliki tugas antara lain mengarahkan
dan mengendalikan semua kegiatan di Departemen Keuangan secara efisien dan
11

efektif dalam rangka mengelola administrasi dan keuangan perusahaan, sehingga


sesuai dengan kebijakan, sasaran, tujuan, ,encana dan anggaran untuk mendukung
kegiatan perusahaan.
Direktur pemasaran memiliki tugas untuk menentukan arah kebijakan dan
strategi perusahaan di departemen pemasaran yang meliputi bidang pemasaran,
bidang penjualan, serta bidang distribusi dan transportasi. Direktur Pemasaran
sehari-hari dibantu oleh Departemen Pemasaran yang bertugas untuk
merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan serta mengendalikan kebijakan
pokok dan kegiatan operasional Departemen Pemasaran sesuai dengan misi dan
tujuan Perusahaan pada seluruh unit kerja di bawahnya, dan melakukan koordinasi
dengan unit kerja terkait agar efektif dan efisien.
Sekretaris Perusahaan, yang memiliki tugas antara lain merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan Sekretaris Perusahaan yang
meliputi penyelenggaraan dan fasilitator rapat Direksi dengan Dewan Komisaris/
Pemegang Saham/ Lembaga terkait, menyiapkan korespondensi, informasi/ data
dan laporan tentang Perusahaan untuk pihak-pihak terkait agar citra Perusahaan
terbentuk dengan baik, serta melakukan koordinasi dengan unit kerja/ instansi/
lembaga terkait baik intern maupun ekstern agar operasional kegiatan Sekretaris
Perusahaan berjalan efektif dan efisien.
Departemen SPI, yang memiliki tugas antara lain merencanakan,
mengkoordinir dan mengendalikan seluruh kegiatan pemeriksaan dan fungsi
kemitraan, dan konsultan dalam rangka membantu Direktur Utama dalam
mengadakan penilaian atas sistem pengendalian manajemen dan pelaksanaannya di
lingkungan perusahaan serta memberikan saran perbaikan.
Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk dapat
dilihat pada gambar 4 di bawah ini.
12

Gambar 3. Struktur Organisasi induk PT. Semen Baturaja


()Persero Tbk.
13

1.5.2 Manajemen Perusahaan


Jumlah pegawai PT.Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah sebanyak 750
orang yang terdiri 394 orang di Pabrik Baturaja, 155 orang di Panjang, 201 orang
di Palembang.
Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk berdasarkan
kesepakatan kerja bersama antara serikat karyawan dengan pihak manajemen
perusahaan disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan
No.Kep.357/BW/PKPP/2002. Adapun peraturan kerja yang berlaku antara lain:
a. Untuk kerja non shift
- Menggunakan sistem kerja yaitu dari senin sampai jumat
- Jam kerja : 07.30 -16.30 WIB
- Jam istirahat hari senin sampai hari kamis : 12.00 -12.45 WIB
- Jam istirahat hari jumat : 11.30 -13.30 WIB
b. Untuk jam kerja shift
- Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja
- Shift I : 07.30-15.30 WIB
- Shift II : 15.30-23.30 WIB
- Shift III : 23.30-07.30 WIB
Sistem kerja yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk adalah
sistem kerja non shift dan shift. Pekerja non shift meliputi para karyawan
administrasi perusahaan kepala bagian, kepala seksi serta para manajer, sedangkan
karyawan shift meliputi operator, satpam dan karyawan pembantu.
Adapun fasilitas yang disedakan untuk para karyawan PT. Semen Baturaja
(Persero) antara lain :
1. Rumah Dinas,
2. Rumah Sakit,
3. Tempat Peribadatan,
4. Sarana Olahraga (tennis dan kolam renang),
5. Transportasi,
6. Rekreasi.
14

Pada saat ini, PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. telah mendapatkan sertifikat
ISO 9001:2000 tentang Sistem Manajemen Mutu, sertifikat ISO 14001:2015
tentang Sistem Manajemen Lingkungan, serta sertifikat OHSAS 18001:2007
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk
sistem manajemen mutu (The International Organization for Standarization).
Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak
lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan
internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang
dihasilkannya.
ISO 14001 adalah standar internasional yang menentukan persyaratan untuk
pendekatan manajemen yang terstruktur untuk perlindungan lingkungan.. ISO
14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) merupakan sistem manajemen perusahaan
yang berfungsi untuk memastikan bahwa proses yang digunakan dan produk yang
dihasilkan telah memenuhi komitmen terhadap lingkungan, terutama dalam upaya
pemenuhan terhadap peraturan di bidang lingkungan, pencegahan pencemaran dan
komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan.
OHSAS 18001 : 2007 adalah suatu standar internasional untuk Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertujuan untuk mengelola
aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada setiap proses kerja di tempat
kerja.

Anda mungkin juga menyukai