Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 1

1.AHILLA BALQIS (061640411896)


2.AL-MUHTADI FAJRUL.A. (061640411897)
3.ARDIAN SAPUTRA (061640411898)
4.BAROKALLAH.M.NAIM ((061640411899)
5.BEKKA ALTA SHASKIA (061640411900)
6.FEBBIAL PRATAMA PUTRA (061640411902)
7.JIHAN TRIANI ANNISYA (061640411903)

FI-1101: Termodinamika, Hal 1


TERMODINAMIKA
Thermos = Panas
Dynamic = Perubahan

FI-1101: Termodinamika, Hal 2


Termodinamika
Cabang ilmu fisika yang mempelajari:

1. Pertukaran energi dalam bentuk:


- Kalor
- Kerja
2. Sistem
----------------Pembatas (boundary)
3. Lingkungan

FI-1101: Termodinamika, Hal 3


TIGA MACAM SISTEM

1. SISTEM TERBUKA:
Ada pertukaran massa dan energi sistem dengan lingkungannya.
Misal : lautan, tumbuh-tumbuhan

2. SISTEM TERTUTUP
Ada pertukaran energi tetapi TIDAK terjadi pertukaran massa sistem
dengan lingkungannya.
Misalnya: Green House ada pertukaran kalor tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja dengan lingkungan.

3. SISTEM TERISOLASI :
TIDAK ada pertukaran massa dan energi sistem dengan
lingkungan.
Misalnya: Tabung gas yang terisolasi.

FI-1101: Termodinamika, Hal 4


SIFAT PEMBATAS

 Pembatas adiabatik: tidak ada pertukaran kalor antara


sistem dan lingkungan
 Pembatas tegar: tidak ada kerja baik dari sistem terhadap
lingkungan ataupun dari lingkungan terhadap sistem

FI-1101: Termodinamika, Hal 5


TERMODINAMIKA
Hukum Termodinamika ke-0

Hukum Termodinamika ke-1

Hukum Termodinamika ke-2

Mesin Kalor

Mesin Pendingin

Prinsip Carnot & Mesin


Carnot

FI-1101: Termodinamika, Hal 6


Kesetimbangan Termal & Hukum
Termodinamika ke-0
 Jika dua buah benda dengan suhu yang berbeda
diletakkan sedemikian rupa sehingga terjadi kontak, maka
lama-kelamaan kedua benda akan mempunyai suhu yang
sama. Kemudian dikatakan bahwa kedua benda
mengalami kesetimbangan termal.

 Hukum termodinamika ke-0; Jika dua buah sistem berada


dalam keadaan kesetimbangan termal dengan sistem ke-3,
maka kedua sistem itu berada dalam kesetimbangan
termal satu sama lain.
Misalkan ada 3 buah sistem A, B, dan C. Jika TA = TC dan
TB = TC, maka TA = TB.

FI-1101: Termodinamika, Hal 7


Hukum I Termodinamika

Energi dalam sistem bersifat konservatif, perubahan energi


dalam hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir.
 DU = Uf – Ui

 dU = Cv dT
Kalor adalah energi yang mengalir atau berpindah karena
perbedaan temperatur. Kalor masuk/keluar ini
menyebabkan perubahan keadaan sistem (P,V, T, U, dsb.)
dQ = C dT
Usaha W merupakan mekanisme transfer energi antara
sistem & lingkungannya.
dx
W   dW   PAdx   PdV  PDV  PV f  Vi 
f f f

mg
i i i F=PA
FI-1101: Termodinamika, Hal 8
Hukum I Termodinamika…
 Hukum I Termodinamika

 Energi dalam suatu sistem berubah dari nilai awal Ui to a


ke suatu nilai akhir Uf karena panas Q dan kerja W:

DU = Uf - Ui = Q - W

 Q positif ketika sistem menerima panas dan negatif jika


kehilangan panas. W positif jika kerja dilakukan oleh sistem
dan negatif jika kerja dilakukan pada sistem

FI-1101: Termodinamika, Hal 9


Hukum I Termodinamika…(Beberapa contoh penerapan)

 Proses Isobarik (Tekanan Tetap) untuk sistem gas ideal

W   PdV  P V f  Vi 
f
Pi Pf
P 
i Ti T f
Tf

Q   C p dT
Ti a b
Tf

DU   C p dT  P V f  Vi  Vo V1
Ti V
 Proses Isokhorik (Volume Tetap) untuk sistem gas ideal
f
P
W   PdV  0 Ti T f
i P1 b 
Tf Vi V f
DU  Q  C V dT Po a
Ti V

FI-1101: Termodinamika, Hal 10


Hukum I Termodinamika…(Beberapa contoh penerapan..)

 Proses Isotermal (Temperatur Tetap) untuk sistem gas


ideal
P
Tf
b
DU   CV dT  0  Q  W
Ti
a
V
Selanjutnya dari persamaan gas ideal

nRT C 0
PV  nRT  kons tan  P  
V V
f f
nRT Vf  V 
Q  W   PdV   dV  nRT ln    NkT ln  f 
i i
V  Vi   Vi 

FI-1101: Termodinamika, Hal 11


Hukum I Termodinamika…(Beberapa contoh penerapan..)

 Proses Adiabatik (tidak ada pertukaran kalor) untuk gas


ideal.
Q  0  DU  W P
b
T2

Selanjutnya dari persamaan gas ideal T1 a


V

dU  CV dT
nRT nRT
dW  PdV  dV  dV  CV dT
V V
dV C dT C
 V  ln V   V ln T  kons tan
V nR T nR

FI-1101: Termodinamika, Hal 12


Proses Adiabatik (sambungan …)

 Mengingat
C p  CV  nR
CV  1 
CV   1  nR    
nR    1 
 1 
ln V    ln T  kons tan
   1 
ln TV  1  C  kons tan

 Dengan demikian

PV  1
V  C  kons tan  PV   C1  kons tan
nR
FI-1101: Termodinamika, Hal 13
Hukum II Termodinamika

Pernyataan tentang aliran kalor / panas

Kalor mengalir secara spontan dari suatu benda/zat yang


berada pada temperatur yang lebih tinggi ke suatu
benda/zat yang berada pada temperatur yang lebih rendah
dan tidak dapat mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya.

FI-1101: Termodinamika, Hal 14


MESIN KALOR

 Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang


menggunakan kalor/panas untuk melakukan usaha/kerja.

 Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:

1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif


tinggi dari suatu tempat yang disebut reservoar panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan
kerja oleh working substance dari mesin, yaitu material
dalam mesin yang secara ktual melakukan kerja (e.g.,
campuran bensin-udara dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang
lebih rendah dari temperatur input ke suatu tempat yang
disebut reservoar dingin.

FI-1101: Termodinamika, Hal 15


Skema Mesin Kalor

Gambar ini melukiskan skema


mesin kalor.
QH menyatakan besarnya input
kalor, dan subscript H
menyatakan hot reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor
yang dibuang, dan subscript C
merepresentasikan cold
reservoir.
W merepresentasikan kerja yang
dilakukan.

FI-1101: Termodinamika, Hal 16


Mesin Kalor ….
 Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, sebuah mesin
kalor harus mengasilkan jumlah kerja yang besar dari
sekecil mungkin kalor input. Karenanya, efisiensi, e, dari
suatu mesin kalor didefinisikan sebagai perbandingan
antara kerja yang dilakukan oleh mesin W dengan kalor
input QH:
Kerja yg dilakukan W
e  (15. 1)
Input panas QH
 Jika kalor input semuanya dikonvesikan menjadi kerja,
maka mesin akan mempunyai efisiensi 1.00, karena W =
QH; dikatakan mesin ini memiliki efisiensi 100%. Apakah ini
mungkin?, kita kan lihat nanti.

FI-1101: Termodinamika, Hal 17


Mesin Kalor ….

 Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip konservasi energi.


Sebagian dari kalor input QH diubah menjadi kerja W, dan
sisanya QC dibuang ke cold reservoir. Jika tidak ada lagi
kehilangan energi dalam mesin, maka prinsip konservasi
energi menghendaki bahwa:
QH = W + QC (15.2)

 Selesaikan persamaan ini untuk W kemudian masukkan


hasilnya ke dalam persamaan 15.1 akan menghasilkan
pernyataan lain untuk efisiensi e dari sebuah mesin kalor:

QH  QC QC
e  1 (15.3)
QH QH

FI-1101: Termodinamika, Hal 18


Contoh 1: An Automobile Engine

 Sebuah mesin mobil memiliki efisiensi 22.0% dan


menghasilkan kerja sebesar 2510 J. Hitung jumlah kalor
yang dibuang oleh mesin itu.

 Solusi
Dari persamaan 15.1 untuk efisiensi e, diperoleh bahwa
QH = W/e. Substitusikan hasil ini kedalam persamaan
15.2, akan diketahui bahwa jumlah kalor yang dibuang
adalah

W  1 
QC  QH  W   W  2510 J   1  8900 J
e  0.22 

FI-1101: Termodinamika, Hal 19


MESIN PENDINGIN
Merupakan kebalikan
dari mesin pemanas.
Reservoar panas
Q Q1=kalor masuk tandon (resevoir)
2 Q2=kalor keluar tandon
W= kerja yang ditambahkan ke sistem
W
Q2=Q1+W
Coefficient of Performance ukuran
Q kerja sistem didefinisikan sebagai
Reservoar
1 dingin
(COP)= Q1/W X 100%

FI-1101: Termodinamika, Hal 20


Prinsip Carnot dan Mesin Carnot

 Bagaimana membuat mesin kalor beroperasi dengan


efisiensi maksimum?

 Insinyur Prancis Sadi Carnot (1796–1832) mengusulkan


bahwa sebuah mesin kalor akan memiliki efisiensi
maksimum jika proses-proses dalam mesin adalah
reversibel (dapat balik).

 Suatu proses reversibel adalah suatu keadaan


dimana kedua sistem dan lingkungannya dapat
kembali ke keadaan semula, sama persis seperti
sebelum terjadinya proses.

FI-1101: Termodinamika, Hal 21


Mesin Carnot (Ideal)

FI-1101: Termodinamika, Hal 22


Prinsip Carnot dan Mesin Carnot…

Prinsip Carnot : Sebuah alternatif penyataan Hukum II


Termodinamika

Tidak ada mesin non-reversibel yang beroperasi antara dua


reservoar pada suhu konstan dapat mempunyai efisiensi
yang lebih besar dari sebuah mesin reversibel yang
beroperasi antara temperatur yang sama. Selanjutnya,
semua mesin reversibel yang beroperasi antara temperatur
yang sama memiliki efisiensi yang sama.

FI-1101: Termodinamika, Hal 23


Prinsip Carnot dan Mesin Carnot …

Tidak ada mesin nyata


yang beroperasi  Suatu sifat penting
secara reversibel. dari mesin Carnot
Akan tetapi, ide mesin adalah bahwa
reversibel semua kalor input
memberikan standard QH berasal dari
yang berguna untuk suatu hot reservoir
menilai performansi pada satu
mesin nyata. Gambar temperatur tunggal
ini menunjukkan TH dan semua kalor
sebuah mesin yang yang dibuang QC
disebut, Mesin pergi menuju suatu
Carnot, yang secara cold reservoir pada
khusus berguna satu temperatur
sebagai model ideal. tunggal TC.

FI-1101: Termodinamika, Hal 24


Prinsip Carnot dan Mesin Carnot …
 Untuk mesin Carnot, perbandingan antara kalor yang
dibuang QC dengan kalor input QH dapa dinyatakan dengan
persamaan berikut:
QC TC
 (15.4)
QH TH
dengan TC dan TH dalam kelvins (K).

 Efisiensi mesin Carnot dapat dituliskan sebgai berikut:

QC TC (15.5)
e  1  1
QH TH
Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum yang
mungkin dari suatu mesin kalor yang beroperasi antara TC
dan TH

FI-1101: Termodinamika, Hal 25


Contoh: A Tropical Ocean as a Heat Engine

 Air dekat permukaan laut tropis mempunyai


temperatur 298.2 K (25.0 °C), sementara 700 m
di bawah permukaan mempunyai temperatur
280.2 K (7.0 °C). Telah diusulkan bahwa air
hangat sebagai hot reservoir dan air dingin
sebagai cold reservoir dari suatu mesin kalor.
Tentukan efisiensi maksimum dari mesin ini.

FI-1101: Termodinamika, Hal 26


Contoh: A Tropical Ocean as a Heat Engine…

 Solusi:
Efisiensi maksimum yang mungkin dari suatu
mesin kalor, adalah mesin Carnot yang
beroperasi antara TC dan TH

Gunakan TH = 298.2 K danTC = 280.2 K ke


dalam persamaan 15.5, diperoleh:

TC  280,2 K 
e  1  1    0.06(6%)
TH  298,2 K 

FI-1101: Termodinamika, Hal 27


FI-1101: Termodinamika, Hal 28
KESIMPULAN
Termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang
mempelajari tentang proses perpindahan energi sebagai kalor
dan usaha antara sistem dan lingkungan. Kalor diartikan
sebagai perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan
suhu, sedangkan usaha merupakan perubahan energi melalui
cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh perubahan
suhu.
Proses perpindahan energi pada termodinamika
berdasarkan atas dua hukum, yaitu Hukum 1 Termodinamika
yang merupakan persyaratan hukum kekekalan energi, dan
Hukum 2 Termodinamika yang memberikan batasan tentang
arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Dalam pembahasan kita kali ini, kita akan mengacu
pada sistem tertentu, yaitu Sistem Terbuka dan Sitem Tertutup.
Sistem terbuka adalah sistem dimana antara sistem dan
lingkungan memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan
energi. Apabila hanya terjadi pertukaran energi tanpa
pertukaran materi, sistem disebut Sistem tertutup.
FI-1101: Termodinamika, Hal 29

Anda mungkin juga menyukai