Anda di halaman 1dari 18

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT Semen Baturaja (Persero)


Dalam rangka pengembangan industri semen di Indonesia, Direktorat
Geologi bekerja sama dengan Biro Industrialisasi, pada tahun 1964 mengadakan
survey bahan baku untuk pembuatan semen disekitar daerah Baturaja Kabupaten
Ogan Komering Ulu (OKU), berdasarkan hasil survei yang dilakukan diperoleh
data sebagai berikut:
1. Terdapat cadangan batu kapur (Lime Stone) yang cukup untuk produksi
selama kurang lebih 30 Tahun dengan cadangan kurang lebih 38.250.000
m/ton batu kapur.
2. Terdapat cadangan tanah liat (Clay Shale) seluas kurang lebih 2.115
hektar, dengan cadangan kurang lebih 22.672.000 m/ton.
3. Berdasarkan survey lanjutan dari kantor Wilayah Pertambangan Provinsi
Sumatera Selatan tahun 1981, ditemukan sejumlah cadangan batu kapur
sebesar kurang lebih 50.458.000 m/ton.

Pada tahun 1974 Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank)


mengadakan kunjungan ke PT Semen Baturaja dengan tujuan membicarakan
pembiayaan proyek pabrik PT Semen Baturaja, yang kemudian dilanjutkan
dengan menyusun penaksiran proyek.

Dalam rangka pelaksanaan pembangunan proyek tersebut, telah dilakukan


beberapa hal sebagai berikut:

1. Pelaksanaan dalam bidang perizinan / fasilitas, antara lain:


a. Pendirian proyek PT. Semen Baturaja berdasarkan akte notaries No. 34
tanggal 14 November 1974 dihadapan notaries Jony Frederik Bethold
Timbeleka Sinyal yang berkedudukan di Jakarta dan akte Perubahan no. 49
tanggal 21 November 1974 dengan notaries yang sama.
b. Pengesahan dari Departemen Kehakiman RI No.YA.5/442/18 tanggal 22
November 1974.

3
c. Terdaftar di kantor Panitera Pengadilan Negeri Propinsi Sumatera Selatan
No. 337 tanggal 22 November 1974.
d. Diumumkan dalam tambahan Berita Negara RI No. 2 tanggal 7 Januari
1975 dengan pemegang saham:
A. PT. Semen Padang (Persero) sebesar 55 %.
B. PT. Semen Gresik (Persero) sebesar 45 %.
e. PT. Semen Baturaja sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
berdasarkan akte Notaris Hadi Moentoro, SH. No. 12 Tanggal 19 Agustus
1980.
2. Pelaksanaan fisik pembangunan proyek dilakukan pada bulan juni 1978 dengan
kontraktor utama (Main Kontraktor) Ishikawajima Harima Heavy Industries
(IHI) Jepang.
3. Operasional komersial pabrik dimulai pada tanggal 1 Juni 1981.
Pada tahun 1978 pemerintah memberikan penyertaan modal yang
merubah status PT. Semen Baturaja (Persero) dengan susunan modal sebagai
berikut:
A. Pemerintah RI : 88%
B. PT. Semen Gresik : 7%
C. PT. Semen Padang : 5%

Pada tahun 1991 berdasarkan PP Nomor 3 tahun 1991, Sususan Modal


PT. Semen Baturaja berubah 100% menjadi milik Pemerintah RI dengan
mengambil alih saham yang semula dimiliki oleh Semen Padang dan Semen
Gresik.

Pembangunan fisik pabrik semen baturaja dimulai pada bulan Juni tahun
1978 yang dilaksanakan oleh kontraktor dari Jerman dan dari Jepang, yaitu:

1. Dyckerhoff Zement Werke AG sebagai consulting service Contractor.


2. Ishikawajima Harima Heavy Industries (IHH) sebagai Main Contractor.
3. Kawasaki Co. Ltd. Sebagai Sub Contractor.

4
Studi kelayakan pendirian pabrik Semen Baturaja dimulai tahun 1974
namun pembangunan Secara fisik pabrik ini baru dimulai pada tahun 1978 dan
memakan waktu kira-kira 29.5 Bulan dengan berlokasi di tiga tempat, Yaitu:

1. Desa Sukajadi, Baturaja


Lokasi ini merupakan lokasi unit pabrik terak (Clinker Plant Unit), yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi berupa terak yang
nantinya diangkut dengan kereta api ke Palembang untuk diproses lebih
lanjut menjadi semen. Dan semenjak akhir tahun 2000, setelah melakukan
peningkatan kapasitas dengan proyek Optimalisai II (OPT II) juga menjadi
pabrik penggilingan dan pengantongan (Grinding and Packing Plant
Unit). Luas area pabrik ini adalah 5.403.141 m2.

Gambar 2.1 Pabrik Semen Baturaja Pasca Proyek OPT II

2. Kertapati, Palembang.
Lokasi ini merupakan lokasi unit pabrik penggilingan dan pengantongan
(Grinding and Packing Plant Unit). Pada Pabrik inilah barang setengah
jadi (Clinker) akan diolah hingga menjadi barang jadi (Semen kantong
ataupun Semen curah) dan siap untuk dipasarkan. Luas area pabrik sebesar
43.141 m2. Di Palembang juga menjadi kantor pusat administrasi dan
Dewan Direksi berkedudukan.

5
Gambar 2.2 Pabrik Palembang dan Kantor Pusat.

3. Panjang, Lampung.
Lokasi ini merupakan lokasi unit pabrik penggilingan dan pengantongan
(Grinding and Packing Plant Unit), Sama Seperti halnya pabrik
Palembang. Selain fungsi diatas pada awalnya di Pabrik Panjang juga
terdapat pabrik unit pembuatan kantong semen dengan total luas area
pabrik keseluruhan 40.000 m2.

Gambar 2.3 Pabrik Lampung

Pembangunan fisik pabrik selesai pada akhir tahun 1980. Pada


tanggal 29 april 1981. Pabrik PT Semen Baturaja diresmikan pengoperasiaanya
dan selanjutnya pabrik dinyatakan beroperasi secara komersial mulai tanggal 1
Juni 1981. Mulai 11 Juli 1992 s.d. akhir Maret 1994 dilaksanakan Proyek
Optimalisasi I (OPT I) yang merupakan proyek rehabilitasi untuk pencapaian
kapasitas terpasang 500.000 TPA dan hasilnya dapat melampaui rencana yaitu

6
menjadi 550.000 ton ekuivalen semen per tahun sekaligus dipersiapkan untuk
menggandakan kapasitasnya.

Kegiatan proyek OPT-1 meliputi pembangunan beberapa fasilitas berikut:


1. Penggantian Clinker Cooler dari Planetary menjadi Grate Cooler.
2. Membangun Clay Crusher.
3. Membangun Silica Transport dan feeding system.
4. Memasang Quality control X-Ray.
5. Mengganti Kiln Tyre dan supporting Roller No. 2.
6. Mengganti mixing Chamber, Inlet Seal dan 28.75 m Kiln Shell (38,33%).

Gambar 2.4 Proyek OPT I, Penggantian Planetary Coller menjadi Grate Cooler

Sebagai Kelanjutan Proyek OPT I, Mulai 01 Oktober 1996 s.d. 31


Desember 2000 perusahaan melaksanakan proyek OPT II yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas produksi semen dari 550.000 ton menjadi 1.250.000 ton
Per tahun dengan memodifikasi dan mengganti peralatan lama dengan kapasitas
yang lebih besar, menambahnya peralatan baru dan membangun Unit
Penggilingan dan Pengantongan Semen di Baturaja.

7
Gambar 2.5 Proyek OPT II, Penambahan Grate Cooler 3rd compartement

Proyek OPT II telah mendapat persetujuan Pemegang Saham pada


Januari 1995 melalui surat persetujuan Menteri Keuangan RI Nomor: S-
9/MK.015/1995 dan direncanakan selesai akhir tahun 1998.
Namun dengan terjadinya depresiasi mata uang rupiah tehadap Valuta
Asing, tingginya tingkat bungan serta krisis likuiditas perbankan mengakibatkan
kegiatan proyek terhenti karena bank sindikasi tidak mampu memenuhi komitmen
kredit yang sudah dijanjikan. Kredit yang sudah ditarik akhirnya dilimpahkan ke
BPPN.
Dengan semakin membaiknya kondisi moneter dan perbankan awal
tahun 1999 Proyek Optimalisasi II secara bertahap dilanjutkan dengan sumber
dana berasal dari penumpukan dana sendiri, Kredit Kontraktor dan tambahan
kredit investasi Perbankan. Proyek OPT II unit produksi terak beroperasi komersil
pada awal desember 2000 sedangkan unit penggilingan dan pengantongan semen
di Baturaja beroperasi komersil pada awal tahun 2002.
Kegiatan proyek OPT- II meliputi pembangunan beberapa Fasilitas antara
lain:
1. Pembangunan Clay transport dan Storage.
2. Modifikasi dan memperbesar Blending Storage untuk Lime Stone.
3. Membangun Vertical Roller Mill untuk pengeringan dan penggilingan
Raw Material.
4. Pembangunan Raw Meal Silo dan Kiln Feed System.
5. Pembangunan Second String Preheater dengan Precalciner dan
Electrostatic Precipitator.

8
6. Modifikasi Kiln Drive, Max 3.4 RPM, Drive 2 x 335 kW
7. Penambahan Grate cooler 3rd compartement.
8. Pembangunan Clinker Storage Baru.
9. Penambahan Clinker Dispath ke Kereta Api.
10. Pembangunan Pre Blending Coal Storage.
11. Pembangunan Vertikal Coal Mill dan Fasilitas Penunjangnya.
12. Pembangunan Gypsum Unloading.
13. Modifikasi Existing Raw Material Drying dan Grinding Menjadi fasilitas
Penggilingan Semen.
14. Modifikasi Existing Raw Meal Silo menjadi Cement Silo.
15. Pembangunan Pancking Plant dan Transport.
16. Modifikasi plant Control system.
17. Pembangunan Power Input Dari PLN.

Setelah selesainya Proyek OPT I, Perusahaan harus menanggung beban


bunga dan hutang yang cukup besar sehingga menganggu kondisi likuiditas dan
menyebabkan struktur keuangan perusahaan yang tidak sehat.

Untuk itu mulai awal tahun 2002 perusahaan telah mengambil langkah –
langkah profitisasi dengan melakukan ekspansi pasar dan meningkatkan pangsa
pasar di wilayah Sumatera bagian Selatan sebagai pasar Utama seperti : Riau,
Banten, Jawa Barat dan Jabotabek yang diikuti dengan perbaikan harga jual.
Sebelum Proyek OPT II, volume penjualan sekitar 600.000 ton/tahun meningkat
pada tahun 2003 menjadi lebih dari 800.000 ton/tahun.

Maka dari itu diharapkan pada tahun 2004 dengan seiring mulai pulihnya
kondisi perekonomian nasional diharapkan kinerja perusahaan semakin membaik
dan mampu merealisasikan rencana kerja dan sasaran yang telah ditetapkan.

2.2 Visi dan Misi PT Semen Baturaja (Persero)


Visi PT. Semen Baturaja (persero):

“Menjadi Green Cement Based Building Material Company   terdepan di


Indonesia.”

9
Misi PT. Semen Baturaja (persero):

a. Kami adalah penyedia bahan bangunan berbasis semen kebanggaan


nasional
b. Kami menyediakan produk yang berkualitas, ramah lingkungan dan pasokan
yang berkesinambungan
c. Kami menjamin kepuasan pelanggan dengan  mengutamakan pelayanan
prima
d. Kami berkomitmen membangun negeri untuk Indonesia yang lebih baik

2.3 Lambang PT Semen Baturaja (Persero)

Gambar 2.6 Lambang PT. Semen Baturaja (Persero)

Sebagaimana mestinya, sebuah perusahaan yang besar tentu mempunyai


lambang atau logo dari pada perusahaan itu, begitu juga halnya yang berlaku pada
PT. Semen Baturaja memilih Gajah (binatang yang ada di Sumatera) yang setiap
lambang itu mempunyai arti tersendiri yang antara lain:

a) Gajah sebagai hewan terkuat dan terbesar yang ada di Sumatera


khususnya Sumatera Bagian Selatan ini.
b) Tiga Gajah melambungkan adanya tiga unit lokasi pabrik yaitu di
Baturaja, di Palembang, dan di Panjang Bandar Lampung.
c) Tiga Gajah melambangkan juga adanya tiga Badan Pemegang Saham
yaitu Pemeritah Republik Indonesia, PT. Semen Gresik (Persero) dan
PT. Semen Padang (Persero).
d) Warna Hijau pada Lambang PT. Semen Baturaja melambangkan
pemerataan industri daerah, untuk mencapai kemakmuran.
e) Warna putih melambangkan kesucian hati semua karyawan untuk
mengabdikan diri pada perusahaan.

10
2.4 Profil Dewan Komisaris dan Direksi
2.4.1 Profil Dewan Komisaris
Selaku BUMN yang sahamnya dimiliki oleh negara RI, pemerintah selaku
pemegang saham mempunyai wewenang menjadi Dewan Komisaris. Dewan
komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasihat pada direksi dalam
menjalankan pengurusan perusahaan. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.6,
Dewan Komisaris PT Semen Baturaja (Persero) Tbk terdiri atas Komisaris Utama
dan dibawahnya terdapat beberapa Komisaris Independen berikut anggota Dewan
Komisaris, yang memimpin jajaran direksi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

Dewi Yustisiana Oke Nurwan, DIPL.ING Ir. Darusman Mawardi Kiki Rizki Yoctavian, SE
Komisaris Komisaris Perseroan Komisaris Keputusan
Independen Komisaris Independen
Gambar 2.7 Jajaran Komisaris

Keterangan :

a. Ir.Harjanto, M. Eng
Ir. Harjanto, M. Eng Menjabat Komisaris Utama Perseroan berdasarkan
Keputusan RUPS tahunan tahun buku 2016 pada 27 April 2017 yang dinyatakan
dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, Nomor: 8 tertanggal 5 Juni 2017. Lahir di
Bandung pada 21 Juni 1961.Meraih gelar Sarjana Teknik Metalurgi dari
Universitas Indonesia dan gelar Master Teknik Mesin dari KEIO University,

11
Tokyo. Selain menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Semen Baturaja (Persero)
Tbk, beliaujuga menjabat sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika sejak 2017 hingga kini.

b. Dewi Yustisiana
Dewi Yustisiana Akrab disapa Dewi sebagai Komisaris Independen,
meraih gelar Sarjana Ilmu Hukum di Universitas Sriwijaya. Setelah itu menerima
gelar Magister Kenotariatan dari Universitas Indonesia. Pada 2007 sampai 2018,
Dewi berkarier sebagai Penasehat Hukum Senior untuk Bisnis Ritel dan
BITUMEN di PT Shell Indonesia. Sejak 25 Oktober 2018, beliau diberi mandat
menjabat sebagai Komisaris Perseroan

c. Oke Nurwan, DIPL.ING


Oke Nurwan, DIPL.ING Menjabat Komisaris Perseroan berdasarkan
Keputusan RUPS tahunan tahun buku 2016, pada 27 April 2017 yang dinyatakan
dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, Nomor: 8 tanggal 5 Juni 2017. Lahir di
Bandung pada 21 Juni 1962. Meraih gelar Sarjana Metrology Quality dari
Universitas Estimo Doual, Prancis.

d. Ir. Darusman Mawardi


Ir. Darusman Mawardi lahir di Bukit Tinggi, 10 Oktober 1948. Menjabat
Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Keputusan RUPS tahunan tahun
buku 2016, pada 27 April 2017 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Fathiah
Helmi, Nomor: 8 tanggal 5 Juni 2017. Dasar hukum penunjukan pertama kali
menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri BUMN Nomor: SK-33/MBU/2013, tanggal 28 Januari 2013
e. Kiki Rizki Yoctavian, SE
Kiki Rizki Yoctavian, SE lahir di Palembang, 24 Oktober 1977.
Menjabat sebagai Komisaris Keputusan RUPS tahunan tahun buku 2016, pada 27
April 2017 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, Nomor: 8 tanggal
5 Juni 2017. Dasar hukum penunjukan pertama kali sebagai Komisaris Perseroan
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan berdasarakan Keputusan RUPS tahunan
tahun 2014, tanggal 31 Maret 2015. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di STIE
APRIN Palembang.

12
2.4.2 Profil dan Job Dis Dewan Direksi
Pada halaman ini penulis menjelaskan mengenai profil dari dewan
direksiyang ada di Pt. Semen Baturaja (Persero) Tbk sebagai berikut :
A. Profil Dewan Direksi

Daconi M.Jamil Amrullah Dede Parasade


Direktur Direktur Keuangan Direktur Direktur
Produksi dan Umum & SDM Pemasaran
Pengembangan
Gambar 2.8 Jajaran Direksi

B. Job Dis Dewan Direksi


Berikut ini penulis akan menjelaskan fungsi tugas masing masing dewan
direksi diatas sebagai berikut:

a. Direktur Utama
Jobi Triananda Hasjim lahir di Bandung pada tanggal 6 April 1964, Jobi
Triananda Hasjim lulus dari Universitas Trisakti pada tahun 1988 dengan gelar
Sarjana Teknik Mesin. Pada tahun 1995, ia menerima gelar Master Mechanics of
Material di University of Strathclyde, Skotlandia.Dia menjabat sebagai Direktur

13
Teknologi & Pengembangan PT Perusahaan Gas Negara (2011 hingga 2012). Dia
dipercaya sebagai Direktur Komersialisasi di perusahaan yang sama dari 2012
hingga 2016. Namun, di PGN, Jobi diamanatkan sebagai Presiden Direktur dari
2017 hingga 2018.Berdasarkan keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa, Jobi telah dipercaya sebagai Direktur Utama PT Semen Baturaja
(Persero) Tbk sejak 25 Oktober 2018.

b. Direktur Produksi dan Pengambangan


Daconi lahir di Tanjung Karang 14 Juni 1971, Daconi menjabat sebagai
General Manager Produksi V PT Semen Padang merangkap sebagai Direktur
Utama PT Kabau Sirah SP (Klub Sepak Bola).Daconi memiliki pengalaman
berdinas di PT Semen Padang sejak tahun 1997, dengan jabatan terakhir sebagai
Ka. Departemen Produksi V/General Manager (2016-2017), Ka. Departemen
Produksi IV/General Manager (2015-2016), Ka. Departemen Produksi II/III
/General Manager (2013-2015), Ka. Biro Humas (2009-2012), Ka. Biro Produksi
II/III (2006-2009), Ka. Bidang Produksi Klinker II/III (2004-2006), Ka. Bidang
Produksi Semen I/II/III (1999-2004) dan Ka. Bidang Cement Mill II/III (1998-
1999).

c. Direktur Keuangan
Pria 50 tahun yang lahir di Muara Lakitan, Musi Rawas – Sumatera
Selatan 16 Desember ini menjabat Direktur Keuangan Perseroan sejak 16 Mei
2019.M. Jamil meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Sriwijaya
(1990) dan Magister Manajemen Universitas Sriwijaya (2007).Awal karirnya
dimulai dengan menjadi karyawan PT Bukit Asam (Persero) Tbk sejak tahun
1991 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Niaga PT Bukit Asam (Persero)
Tbk (2011-2016).Jabatan lain yang pernah dipegang adalah Direktur Pemasaran
PT Semen Baturaja (2017-2019), Komisaris Pembangkit Innovative (2016-2017),
Adviser PT Asmin Bara Bronang (2016-2017), Komisaris Utama PT Bukit Asam
Prima (2008-2016), Komisaris PT Bukit Asam Banko (2008), Komisaris Utama
PT Bukit Batu Karya Bersama (2005-2007)

d. Direktur Umum & SDM

14
Lahir di Karang Agung 31 Desember 1972, Amrullah menjabat Direktur
Umum & SDM Perseroan sejak 27 April 2017. Ia meraih gelar Sarjana Hukum di
Universitas Sriwijaya (1995) dan gelar Magister Manajemen diperolehnya dari
Universitas Sriwijaya (2008).Amrullah mengawali karirnya sebagai karyawan PT
Semen Baturaja (Persero) Tbk sejak tahun 1998, dengan jabatan terakhir sebagai
Ka. Departemen SDM & Umum (2013-2017) merangkap Tim Persiapan Proyek
Pembangunan BTA II, Ka. Biro Hukum dan GCG merangkap (2013), Ka. Biro
SDM merangkap Biro Hukum & GCG (2012-2013), Ka. Biro SDM & Afiliasi
(2007-2012).Kini beliau masih aktif menjabat sebagai Dewan Pengurus Dana
Pensiun Karyawan Semen Baturaja

e. Direktur Pemasaran
Lahir di Karawang 15 Februari 1973. Dede Parasade meraih gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Diponegoro dan mendapatkan gelar Master
Bisnis Internasional dari Universitas Indonesia.Sejak tahun 2015 Dede juga
menjabat Transaction Banking Specialist. Sebelumnya, Dede pernah menjabat
Senior Vice President – Regional Trade Finance Mizuho Bank Ltd, Singapura
(2014), Country Manager MoneyGram International (2012-2014), Assistant Vice
President – Head of Trade Sales PT Bank DBS Indonesia-Global Transaction
Services (2010-2012). Beliau juga mengenyam pengalaman dari level Manager,
Senior Manager hingga Assistant Vice President di beberapa Direktorat PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (1999-2010).

2.5 Nilai – Nilai Perusahaan


Budaya perusahaan adalah sikap dan perilaku jajaran Perusahaan yang
digali dari norma-norma dan nilai-nilai perusahaan. Perusahaan memiliki nilai-
nilai utama, yaitu:
a. Integrity
b. Teamwork
c. Innovative
d. Agility
e. Safety

15
2.6 Lokasi Pabrik
Untuk mengetahui lokasi dimana tepat saya melakuan kerja praktek maka
di bawah ini dijelaskan tentang lokasi kantor pusat, pabrik baturaja, pabrik
lampung dan pabrik palembang

Gambar 2.9 Lokasi


Pabrik PT. Semen Baturaja
(Persero)

1. Kantor

Perwakilan Jakarta
Gedung Graha Irama Lt.11 Ruang F

Jl. H.R. Rasuna Said Kav.10

Jakarta 12050 – Indonesia

2. Kantor Pusat & Pabrik Palembang


Penggilingan dan Pengantongan Semen

Jl. Abikusno Cokrosuyoso

Palembang – 30001 / P.O.Box 1175

3. Pabrik Baturaja
Produksi Terak, Penggilingan dan Pengantongan Semen

Jl. Raya Tiga Gajah Baturaja

Ogan Kemering Ulu -32117

4. Pabrik Panjang

16
Penggilingan dan Pengantongan Semen

Jl. Yos Sudarso Km.7

Panjang, Bandar Lampung – 35243

2.7 Proses Produk Yang Dihasilkan


2.7.1 Pengertian Semen
Dalam pengertian umum yang dimaksud semen adalah bahan yang
mempunyai sifat Adhesive dan Cohesive digunakan sebagai bahan pengikat
(bonding material).
Semen dapat dibagi atas 2 kelompok :
1. Semen non hidrolis adalah semen yang tidak dapat mengeras dalam air
atau tidak stabil dalam air.
2. Semen hidrolis adalah semen yang dapat mengeras dalam air
menghasilkan padatan yang stabil dengan air.

2.7.2 Definisi Semen Portland


Semen Portland adalah Semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara
menggiling terak semen Portland terutama yang terdiri atas kalsium silika yang
bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu
atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah dengan
bahan tambahan lain (Menurut SNI 15 2049-2004).

2.7.3 Proses Pembuatan Semen


1. Proses Basah
Sebelum masuk Kiln (tanur putar) kadar air material 25-40 % berupa
luluhan (Slurry)
2. Proses Kering
Sebelum masuk Kiln (tanur putar) kadar air material 0,5 – 1 %. PT
Semen Baturaja (persero) memproduksi semen portland tipe (OPC- I) SNI 15
2049-2004 dan semen portland komposit (PCC) sni 15-7064-2004, dengan
cement mill di pabrik Palembang, pabrik Panjang dan pabrik Baturaja total
kapasitas desain 1.250.000 ton per tahun.

17
Ada (Enam) Tahapan Pembuatan Semen Yaitu:
1. Raw Material Preparation
2. Raw Meal Preparation
3. Coal Meal Preparation
4. Clinker Burning
5. Cement Grinding
6. Cement Packing

1. Raw Material Preparation

Gambar 2.10 Raw Material Preparation

2. Raw Meal Preparation


Penyiapan feeding raw mill, seperti batu kapur di siapkan bin, pasir besi
dan pasir silika masing-masing disiapkan juga dalam bin, kecuali tanah liat yang
di pengumpanan langsung dari storage ke raw mill. Selanjutnya raw material
(batu kapur, tanah liat, pasir silika dan pasir besi) dengan perbandingan tertentu di
umpankan ke raw mill untuk dikeringkan (drying) dan dihaluskan (grinding).
Hasil dari proses ini disebut raw meal, lalu disimpan di storage silo (cf silo).

18
Gambar 2.11 Vertical Raw Mill

3. Coal Meal Preparation


Bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran menggunakan
batubara. Batubara yang disimpan di dalam coal storage di garuk oleh reclaimer
lalu disimpam kedalam bin, selanjutnya batubara tersebut digiling oleh atox mill
menjadi fine coal dan ditransportasikan ke pfister.

4. Clinker Burning
Proses pembakaran raw meal yang di ekstraksi dari raw meal silo, di
umpankan ke dalam rotary kiln yang sebelumnya di lewatkan ke preheater, lalu
masuk ke kiln. dengan suhu yang sangat tinggi raw meal tadi mengalami fase cair
dan di sinilah terjadi proses reaksi pembentukan clinker.

Gambar 2.12 Coal Mill Preparation dan Clinker Burning

19
5. Cement Grinding
Sebelum porses cement grinding terlebih dahulu dilakukan pengisian
bahan baku dan bahan ketiga yaitu clinker, limestone, dan gypsum. Pengisian
clinker yang diambil dari silo clinker, limestone diambil dari storage limestone
dan gypsum dari area loading. Dengan perbandingan komposisi (clinker :
limestone: gypsum. 80 : 4 : 16) % untuk semen PCC dan (clinker : limestone:
gypsum. 92 : 4 : 4)% untuk semen OPC. Hasil dari penggilingan ini
ditransportasikan ke dalam silo semen.

6. Cement packer
Semen yang diambil dari silo semen dibawa ke unit pengantongan
seterusnya dikemas dalam zak semen 50 Kg dan atau 1 Ton. Selain itu juga
tedapat pengisian semen dengan menggunakan mobil capsul yang biasanya
permintaan ini dipakai oleh pengelola proyek yang sedang dibangun[1].

Gambar 2.13 Cement Packer

20

Anda mungkin juga menyukai