Anda di halaman 1dari 19

Laporan Kerja Praktek

PT. Pupuk Kujang Cikampek

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. SEJARAH PERUSAHAAN


Salah satu program Pembangunan Lima Tahun II (1974-1979) yang diterapkan
pemerintah adalah peningkatan produksi pertanian dalam usaha untuk mencapai
swasembada pangan. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada ketersediaan
pupuk sebagai penyedia unsur-unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang
cukup besar. Pada saat itu, pabrik yang memproduksi pupuk yaitu PT. Pupuk
Sriwidjaja I hanya berkapasitas produksi 100.000 ton/tahun sehingga tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional sebesar 570.000 ton/tahun. Oleh karena
itu, pemerintah memiliki gagasan untuk mendirikan pabrik urea lain menyusul
ditemukannya sumber gas alam di bagian utara Jawa Barat pada tahun 1969 yaitu di
Jati Barang dan lepas pantai Cilamaya.
Pada tahun 1973, pemerintah menunjuk Departemen Pertambangan dan Energi
untuk melaksanakan proyek pembangunan pabrik urea di daerah Jawa Barat.
Departemen Pertambangan dan Energi lalu melimpahkan wewenang pelaksanaan
proyek tersebut kepada Pertamina dengan konsultan dari Perancis yaitu BEICIP untuk
meneliti kemungkinan pendirian pabrik urea di Jawa Barat.
Pada tanggal 9 Juni 1975, lahirlah PT. Pupuk Kujang dengan akta notaris
Sulaeman Ardjasasmita, S.H. No 19 dengan status Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) di lingkungan Departemen Perindustrian yang mengemban tugas untuk
membangun pabrik urea di Desa Dawuan Cikampek, Jawa Barat. Pembangunan
pabrik mulai dilakukan pada bulan Juni 1976, dengan dana US$ 260 juta. Dana
tersebut diperoleh dari pinjaman Pemerintah Iran sebesar US$200 juta dan Penyertaan
Modal Pemerntah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta. Pinjaman kepada Pemerintah
Iran telah dilunasi pada tahun 1989.
Pembangunan Pabrik Pupuk Kujang pertama yang kemudian diberi nama
Pabrik Kujang IA dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000
ton/tahun ammonia, pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor utama Kellogg
Overseas Corporation (USA) dan Toyo Engineering Corporation (Jepang). Pada
tanggal 7 November 1978, pabrik ammonia sudah menghasilkan produk yang
pertama. Pembangunan Pabrik Kujang IA ini berhasil dibangun selama 36 bulan dan
diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1978. Pada
tanggal 1 April 1979, PT. Pupuk Kujang mulai melakukan operasi komersial.
Sejalan dengan perkembangannya di usia pabrik yang semakin tua, membawa
konsekuensi kepada pembebanan biaya pemeliharaan yang semakin tinggi dan down
time yang semakin meningkat pula. Penanggulangan masalah tersebut memerlukan
dana yang besar terutama replacement dan rekondisi beberapa peralatan inti. Untuk
mengantisipasi masalah tersebut, PT. Pupuk Kujang telah menyusun action plan
sehingga kesinambungan usaha dapat terus berjalan. Salah satu rencana yang sudah

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

dilaksanakan adalah penggantian reaktor urea pada tahun 2001 dan pembangunan
Pabrik Kujang 1B.
Pembangunan Pabrik Kujang 1B dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun
urea dan 330.000 ton/tahun ammonia dilaksanakan oleh kontraktor utama Toyo
Engineering Corporation (TEC) Japan dan didukung oleh dua kontraktor dalam
negeri yaitu PT. Rekayasa Industri dan PT. Inti Karya Persada Teknik.
Penandatanganan kontrak dilaksanakan pada 15 Maret 2001 dan pembangunan Pabrik
Kujang 1B diselesaikan dalam waktu 36 bulan, dimulai tanggal 1 Oktober 2003
sampai dengan 6 September 2005. Selain dari equity yang dimiliki oleh PT. Pupuk
Kujang, pendanaan proyek ini diperoleh dari pinjaman Japan Bank for International
Cooperation (JBIC) sebesar JPY 27.048.700.000. Peresmian Pabrik Kujang 1B
dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 3 April 2006.
Pada tanggal 4 Januari 2011, PT. Pupuk Kujang melakukan Kredit
Refinancing pembangunan pabrik Kujang 1B melalui proses Take Over oleh 4
perbankan nasional. Hal ini merupakan langkah untuk menghindari fluktuasi utang
luar negeri atas mata uang asing, yen serta merupakan arahan dari para pemegang
saham serta implementasi dari Surat Kementerian BUMN No. S-33/MBU/2008
tentang Pengelolaan Pinjaman & Dana Dalam Valuta Asing..
Dengan Kredit Refinancing ini, PT. Pupuk Kujang meminjam uang sebesar Rp
1,9 triliun kepada 4 bank nasional yaitu Bank BRI, BNI, Mandiri, dan BCA. Uang
tersebut digunakan untuk membeli yen dan membayar utang kepada JBIC. Rencana
pembayaran PT. Pupuk Kujang kepada 4 perbankan nasional akan dilakukan dalam
jangka waktu 8 tahun mulai 2012 hingga 2019.
Bahan baku utama dalam pembuatan urea adalah gas bumi, air dan udara.
Ketiga bahan baku tersebut diolah sehingga menghasilkan amonia dan akhirnya
menjadi urea. Penyediaan gas bumi berasal dari Pertamina dan Perusahaan Gas
Swasta lainnya yang diambil dari sumber lepas pantai laut Jawa, sedangkan air baku
diambil dari Perum Jasa Tirta II Jatiluhur-Purwakarta.
Untuk memanfaatkan ekses operasional Pabrik Pupuk Kujang maka
dibangunlah beberapa anak Perusahaan yang merupakan Joint Venture dengan pihak
swasta dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini PT. Pupuk Kujang mempunyai 5
(lima) anak perusahaan yang merupakan perusahaan patungan dengan pihak swasta
yaitu : PT. Sintas Kurama Perdana yang memproduksi Asam Formiat, PT. Multi
Nitrotama Kimia yang memproduksi Ammonium Nitrat dan Asam Nitrat, PT.
Peroksida Indonesia Pratama memproduksi Hidrogen Peroksida, PT. Kujang Sud-
Chemie Catalysts yang memproduksi Katalis, dan yang terakhir adalah PT. Kawasan
Industri Kujang Cikampek yang mengelola lahan di Kawasan PT. Pupuk Kujang.
Mengingat biaya produksi pupuk urea masih lebih tinggi dari Harga Eceran
Tertinggi (HET), maka Pemerintah memberikan subsidi melalui Peraturan Menteri
Keuangan No. 122/KMK.02/2006 tanggal 7 Desember 2006, tentang Tata Cara
Perhitungan dan Pembayaran Subsidi Pupuk Tahun Anggaran 2006 merubah pola
subsidi gas menjadi subsidi harga, dalam subsidi harga tersebut besaran subsidi dari

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

Pemerintah terhadap industri pupuk adalah seluruh biaya produksi termasuk harga
bahan baku utama yaitu gas alam ditambah margin 10 % dan biaya distribusi
dikurangi dengan Harga Eceran Tertinggi.
Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No. 17/MDAG/PER/6/2011, tentang
Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi, dan Surat Direktur Utama PT. Pupuk
Sriwidjaja (Persero) No. U-909/A00000.UM/2011 tanggal 11 Agustus 2011 bahwa
terhitung mulai tanggal 1 September 2011, seluruh Provinsi Jawa Barat menjadi
daerah tanggung jawab PT. Pupuk Kujang.
Posisi strategis perusahaan yang terletak di Provinsi Jawa Barat dan
berdekatan dengan Ibu Kota DKI Jakarta menjadi salah satu tantangan tersendiri,
mengingat Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional harus ditunjang dengan pasokan
pupuk yang memadai sehingga Ketahanan Pangan Nasional dapat terjamin.
Mengenai harga jual, Harga Eceran Tertinggi pupuk urea bersubsidi
berdasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian No. 87/Permentan/SR.130/12/2011
adalah Rp1.800/Kg. Sedangkan ammonia, yang merupakan kelebihan dari produksi
ammonia yang diproses menjadi urea, sebagian besar disalurkan ke PT. Multi
Nitrotama Kimia serta sebagian lagi dipasarkan ke wilayah Jawa Barat, Jawa Timur
dan diekspor dalam partai kecil (small cargo).
Sesuai dengan arahan dari Surat Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian Kementerian Pertanian No. 712/SR.130/B.5/8/2011 tanggal 23 Agustus
2011 perihal Pewarnaan pupuk Urea Bersubsidi, PT. Pupuk Kujang per tanggal 1
Januari 2012 warna pupuk urea bersubsidi menjadi berwarna merah jambu (pink).
Tujuannya agar pengawasan pupuk tersebut bisa lebih mudah. Pewarna pupuk yang
digunakan dalam proses ini menggunakan bahan-bahan food-edible-grade atau aman
untuk dikonsumsi, tidak beracun bagi tanaman, tidak mengubah kandungan zat hara
yang ada pada pupuk, serta sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Kegiatan-kegiatan yang dijalankan PT. Pupuk Kujang adalah:
1. Produksi
Mengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi bahan-bahan pokok yang
diperlukan dalam pembuatan pupuk, terutama pupuk urea dan bahan kimia
lainnya, serta mengolah bahan pokok tersebut menjadi berbagai jenis pupuk dan
hasil bahan kimia lainnya.
2. Perdagangan
Menyelenggarakan kegiatan distribusi dan perdagangan, baik dalam
maupun luar negeri yang berhubungan dengan produk-produk tersebut diatas dan
produk- produk lainnya serta kegiatan impor barang yang antara lain berupa bahan
baku dan penolong/pembantu, peralatan produksi dan bahan kimia lainnya.
3. Pemberian Jasa
Melaksanakan studi penelitian, pengembangan, desain engineering,
pengantongan, konstruksi, manajemen, pengoperasian pabrik, pabrikan/ reparasi,
pemeliharaan, konsultasi (kecuali konsultasi bidang hukum) dan jasa teknis
lainnya dalam sektor industri pupuk dan industri kimia lainnya.

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

4. Usaha Lainnya
Menjalankan kegiatan-kegiatan usaha dalam bidang angkutan, ekspedisi
dan pergudangan serta kegiatan lainnya yang merupakan sarana dan perlengkapan
guna kelancaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan usaha tersebut.

1.2. LOKASI PERUSAHAAN


PT. Pupuk Kujang terletak di Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan
lokasi pabrik adalah:
1. Pemasaran mudah karena berada di tengah-tengah daerah pemasaran pupuk Jawa
Barat.
2. Ketersediaan tenaga kerja karena jumlah tenaga kerja di Pulau Jawa cukup
banyak.
3. Ketersediaan utilitas yaitu dekat dengan sumber air tawar di Waduk Curug dan
sumber listrik di Jatiluhur.
4. Ketersediaan bahan baku yaitu dekat dengan sumber bahan baku gas alam
Cilamaya.
5. Ketersediaan fasilitas transportasi yaitu jalur angkutan darat seperti jalan raya dan
jalur kereta api, serta dekat dengan dermaga di Pamanukan.
Luas kawasan PT. Pupuk Kujang meliputi kurang lebih 727,5 Ha yang terbagi
menjadi:
1. Kawasan pabrik seluas 60 Ha.
2. Kawasan perumahan seluas 60 Ha.
3. Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC) seluas 377,5 Ha.
4. Kawasan perkantoran dan sarana penunjang lain seluas 230 Ha.

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

Berikut merupakan lay out PT. Pupuk Kujang Cikampek:

Gambar 1.1. Tata letak Pabrik PT. Pupuk Kujang

Keterangan Gambar 1.1:

• A = Pos Penjagaan Utam


• B = Kantor Fire Safety
• C = Kawasan Industri / anak perusahan
• D = Puskesmas PT. Pupuk Kujang
• E = Pabrik Kujang 1A
• F = Pabrik Kujang 1B
• G = Kantor Pusat PT. Pupuk Kujang
• H = Kawasan Perumahan PT. Pupuk Kujang
• I = Lapangan Golf

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

Tata letak pabrik atau plant lay out dirancang dengan tujuan:
1. Pengolahan produk dapat lebih efisien.
2. Penanggulangan bahaya yang mungkin saja terjadi seperti kebakaran, peledakan,
kebocoran gas, dan lain-lain dapat lebih mudah diantisipasi.
3. Mencegah polusi gas maupun suara sehingga tidak mengganggu masyarakat
sekitar.
4. Memudahkan jalur keluar masuk kendaraan di area pabrik.

1.3. MANAJEMEN PERUSAHAAN


1.3.1. Organisasi Perusahaan
PT. Pupuk Kujang merupakan BUMN dibawah Departemen Perindustrian dan
Direktorat Industri Kimia Dasar. Seluruh modal dan keuntungan PT. Pupuk Kujang
adalah milik negara sehingga semua keputusan dan kebijakan yang menyangkut PT.
Pupuk Kujang harus dengan izin pemerintah.
Organisasi di PT. Pupuk Kujang mempunyai tujuan jangka pendek dan jangka
panjang yang menjadi arah pengembangan perusahaan. Tujuan jangka pendek yaitu
menyelesaikan dan menyempurnakan pengembangan pabrik urea, sedangkan tujuan
jangka panjang, yaitu:
1. Mengolah bahan mentah menjadi bahan baku untuk pembuatan urea dan
bahan kimia lainnya.
2. Penyediaan jasa dalam proyek industri pupuk, kimia, penelitian, pemilihan,
serta pembuatan alat-alat produksi.
3. Menyediakan jasa angkutan dan pergudangan untuk melengkapi pelaksanaan
usaha-usaha di atas.
4. Menyalurkan dan menyediakan jasa pergudangan ekspor maupun impor untuk
hasil produksi.

1.3.2. Struktur Organisasi


Struktur organisasi yang berlaku saat ini adalah berdasarkan surat keputusan
direksi No. 034/SK/DU/XII/2012 tanggal 10 Desember 2012. Berdasarkan surat
keputusan tersebut, PT. Pupuk Kujang dipimpin oleh dewan direksi yang terdiri dari:
1. Direktur Utama
2. Direktur Produksi, Teknik, dan Pengembangan
3. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
4. Direktur Komersial
Unsur-unsur organisasi yang ada di PT. Pupuk Kujang adalah sebagai berikut:
1. Unsur Pimpinan
2. Unsur Pembantu Pimpinan
3. Unsur Pelaksana Operasional
4. Unsur Penunjang
5. Unsur Pengawas

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

1. Unsur Pimpinan
Unsur pimpinan terdiri dari 4 orang dewan direksi yaitu seorang direksi
utama yang dibantu oleh Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, serta Direktur Komersial.
Dalam dewan direksi, direktur membawahi ketiga direktur yang lain.
selain itu, Direktur Utama juga membawahi Sekretariat Perusahaan dan Satuan
Pengawasan Intern. Sekretariat Perusahaan membawahi Biro Komunikasi,
Biro Hukum dan Administrasi Perusahaan, Kantor Perwakilan Pupuk Kujang
Jakarta, Biro Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, serta Biro
Pengamanan. Satuan Pengawasan Intern membawahi Biro Pengawasan
Operasional, Pengawasan Keuangan, dan Biro Manajemen Resiko.
PT. Pupuk Kujang memiliki tiga buah departemen yang masing-masing
dikepalai oleh seorang direktur, yaitu:
a. Direktur Produksi, Teknik, dan Pengembangan
Direktur Produksi, Teknik, dan Pengembangan membawahi langsung
Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan, dan Kompartemen
Teknik dan Pengembangan. Kompartemen Produksi membawahi Divisi
Produksi 1A, Divisi Produksi 1B, Biro Pengawasan Proses, serta Biro
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup. Kompartemen
Pemeliharaan membawahi Divisi Pemeliharaan Mekanik, Divisi
Perencanaan dan Pemeliharaan Listrik Instrumen, Biro Material, dan Biro
Inspeksi. Kompartemen Teknik dan Pemeliharaan membawahi Biro
Penelitian dan Pengembangan, Biro Rancang Bangun, Biro Pelayanan
Industri, dan Biro Teknologi Informasi.
b. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum membawahi
Kompartemen Sumber Daya Manusia dan Kompartemen Umum.
Kompartemen Sumber Daya Manusia membawahi Biro Perencanaan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Biro Pengelolaan Sumber Daya
Manusia, Biro Kesehatan, dan Biro Manajemen. Kompartemen Umum
membawahi Biro Pengadaan, Biro Pelayanan Jasa, dan Biro Pelayanan
Umum.
c. Direktur Komersial
Direktur Komersial membawahi langsung Kompartemen Pemasaran
dan Kompartemen Administrasi Keuangan, Kompartemen Pemasaran
membawahi Divisi Pemasaran, Divisi Sarana Penjualan, dan Divisi
Penjualan. Kompartemen Administrasi Keuangan membawahi Biro
Anggaran, Biro Keuangan, dan Biro Akuntansi.

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

2. Unsur Pembantu Pimpinan


Setiap direktur membawahi satu kompartemen yang terdiri dari beberapa
unit kerja sebagai pelaksana. Ada 4 kompartemen yakni Kompartemen
Produksi, Kompartemen Teknik dan Pelayanan Jasa, Kompartemen
Administrasi Keuangan, dan Kompartemen SDM Dan Umum. Unit-unit kerja
yang dimaksud adalah divisi untuk bagian pabrik dan non pabrik.

3. Unsur Operasional, Penunjang, dan Pengawas


Unsur operasional adalah perangkat organisasi yang bertugas
menjalankan operasi produk sehari-hari. Unsur penunjang dalam organisasi
perusahaan adalah perangkat perusahaan yang yang bertugas menunjang
operasi pabrik. Unsur ini diwakili oleh suatu biro yang membawahi beberapa
bagian yang terdiri dari beberapa bidang. Unsur pengawas adalah unsur yang
dipimpin langsung oleh Direktur Utama. Unsur ini bertugas mengawasi
jalannya kegiatan perusahaan dan menjaganya dari gangguan yang bersifat
manusiawi baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

1.3.3. Waktu Kerja


Berdasarkan waktu kerja, karyawan dapat dibedakan menjadi
karyawan shift dan karyawan regular. Jadwal jam kerja adalah sebagai berikut:
1. Jam Kerja Shift
Berlaku bagi karyawan yang terlibat langsung dalam kegiatan produksi
dan pengamanan pabrik. Jam kerja shift diatur sebagai berikut:
Tabel 1.1. Pembagian Jam Kerja Shift di PT. Pupuk Kujang
Shift Jam Kerja Istirahat
Pagi 07.00 WIB-15.00 WIB 11.30 WIB-12.30 WIB
Sore 15.00 WIB-23.00 WIB 18.00 WIB-19.00 WIB
Malam 23.00 WIB-07.00 WIB 03.00 WIB-04.00 WIB
Terdapat empat grup shift, yaitu A, B, C, D, dimana masing-masing
kelompok bekerja selama enam hari tiap shift kemudian libur dua hari.

Tabel 1.2. Pembagian Grup Shift Karyawan PT. Pupuk Kujang


Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin
A Malam Malam Siang Siang Pagi Pagi Libur Libur
B Siang Siang Pagi Pagi Libur Libur Malam Malam
C Pagi Pagi Libur Libur Malam Malam Siang Siang
D Libur Libur Malam Malam Siang Siang Pagi Pagi

Turn Around (TA) diadakan dua kali dalam setahun. Kegiatan turn
around merupakan kegiatan penghentian produksi dengan tujuan untuk
perbaikan dan pemeriksaan seuruh alat. Kegiatan turn around memakan
waktu sekitar dua minggu, sehingga pada prakteknya pabri bekerja selama
330 hari per tahun.

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

2. Jam Kerja Reguler


Berlaku bagi karyawan yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan
produksi dan pengamanan pabrik, dan berlaku juga untuk karyawan
tingkat staff ke atas. Adapun jam kerja bagi karyawan reguler adalah
sebagai berikut:
a. Hari Senin-Kamis, mulai jam 07.00-16.00 dan waktu istirahat jam
11.30-12.30.
b. Hari Jumat, mulai jam 07.00-16.30 dan waktu istirahat jam 11.30 –
13.00.
c. Hari Sabtu dan Minggu libur.

1.3.4. Sistem Penggajian


Sistem penggajian di PT. Pupuk Kujang dapat dibedakan menjadi dua
macam gaji:
1. Gaji karyawan tetap, ikatan dinas, dan honorer
Untuk karyawan tetap, karyawan yang bekerja karena ikatan dinas,
maupun karyawan honorer, gaji diberikan setiap akhir bulan. Gaji tersebut
meliputi: tunjangan istri, tunjangan anak, kesehatan, dan perumahan.
2. Gaji tenaga harian lepas
Untuk tenaga harian lepas, gaji diberikan setiap Hari Sabtu yang
jumlahnya disesuaikan dengan jumlah jam kerja.
Di samping gaji rutin, setiap karyawan memperoleh bonus keuntungan
yang biasanya tergantung laju produksinya. Bagi karyawan yang dipanggil
untuk bekerja di pabrik di luar jam kerja akan diberikan tambahan upah. Bagi
karyawan yang bekerja lembur diberikan upah tambahan dengan perhitungan
sebagai berikut:
1. Untuk hari biasa, lembur 1 jam pertama sebesar 1,5 kali upah/jam.
2. Untuk Hari Minggu dan hari libur besarnya 2 kali upah/jam.
1.3.5. Uang Cuti
Uang cuti diberikan jika karyawan sudah menempuh satu tahun kerja.
Hak cuti yang diberikan meliputi cuti tahunan dan cuti besar. Hak cuti tahunan
diberikan setiap tahun sekali dengan lama waktu cuti 12 hari, sementara hak
cuti besar diberikan setiap enam tahun sekali dengan lama waktu cuti 46 hari.
Uang cuti yang diberikan adalah sebesar:
1. Dua setengah kali gaji dasar untuk cuti tahunan
2. Empat kali gaji dasar untuk cuti besar.

1.4. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


1.4.1. Keselamatan Kerja
Undang-Undang No. 1 tahun 1970 menetapkan bahwa setiap tenaga
kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan kerja dalam
melakukan pekerjaan demi kesejahteraan hidup dan peningkatan produktivitas

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

nasional dan berdasarkan keputusan Direksi PT. Pupuk Kujang


No.67/DIR/X/1978 tentang pemberian wewenang kepada bagian Keselamatan
dan Pemadam Kebakaran, maka langkah yang diambil pada prinsipnya adalah
melakukan pencegahan dan penanggulangan kemungkinan bahaya
keselamatan kerja.
Jenis bahaya keselamatan kera antara lain:
1. Aliran listrik bertegangan tinggi.
2. Bahaya zat kimia, baik yang berupa gas atau cairan yang beracun dan
mudah terbakar.
3. Jam kerja yang berlebihan dapat menyebabkan kejenuhan dan kelelahan
bekerja.
4. Kebisingan yang melebihi ambang batas.
5. Mesin-mesin yang bekerja tanpa alat pengaman sehingga membahayakan
pada bagian mekanisnya.
6. Penerangan yang kurang sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.
7. Peralatan yang bekerja pada temperatur dan tekanan yang tinggi,
kemungkinan terjadi ledakan, kebakaran, atau kebocoran.
Untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan, diperlukan kesatuan
kelompok kerja dalam sistem terpadu. Sistem keselamatan kerja di lingkungan
PT. Pupuk Kujang melibatkan 6 kelompok kerja, yaitu:
1. Bagian keselamatan dan pemadam kebakaran (fire and safety)
2. Bagian keamanan
3. Bagian pemeliharaan lapangan
4. Bagian kesehatan
5. Bagian ekologi
6. Bagian perbendaharaan dan asuransi

Selain kelompok kerja di atas, sangat penting juga adanya kesadaran dari
seluruh karyawan untuk mencegah serta menghindari adanya bahaya yang
dapat merugikan diri sendiri, orang lain, maupun perusahaan. Untuk
mengingatkan karyawan, maka setiap pagi dan sore selalu dibacakan pesan-
pesan keselamatan kerja oleh Bagian Keselamatan dan Pemadam Kebakaran.

1. Bagian Keselamatan dan Pemadam Kebakaran (KPK)


Bagian ini berkedudukan di bawah Divisi Inspeksi dan Keselamatan
dengan jumlah anggita 33 orang yang dibagi menjadi dua seksi yaitu seksi
pencegahan dan seksi penanggulangan kecelakaan atau kebakaran. Bagian
ini mempunyai tugas dan wewenang antara lain:
a. Memberi izin kepada karyawan yang akan melakukan penggalian,
pembongkaran, perbaikan alat, dan lain-lain.
b. Mengawasi dan menegur orang-orang yang berada di lingkungan
pabrik jika sekiranya melakukan tindakan yang membahayakan.

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

c. Mengadakan latihan penanggulangan kecelakaan dan kebakaran secara


periodik bagi seluruh karyawan.
d. Mengumandangkan safety talk atau peringatan kembali tentang
peraturan keselamatan kerja pada waktu-waktu tertentu.
e. Menerbitkan majalah bulanan fire and safety.

Bagian ini dilengkapi dengan sarana penunjang, seperti:


a. Mobil ambulance.
b. Kendaraan pemadam kebakaran, fire truck multi purpose, dan fire jeep
precure.
c. Jaringan air hydrant dari kawasan pabrik sampai perumahan.
d. Unit pengisian udara tekan.
e. Masker gas dan debu, safety goggle, dan ear plug.
f. Racun api, pendeteksi api, dan peralatannya.
g. Kotak PPPK
h. Poster-poster keselamatan.
2. Bagian Keamanan
Bagian keamanan terdiri dari dua pasukan yaitu pasukan penjagaan,
pasukan penyelidikan, dan pasukan penanggulangan. Tugas utama dari
bagian ini adalah menjaga keamanan lingkungan.
3. Bagian Pemeliharaan dan Lapangan
Bagian ini menyediakan sarana bagi karyawan berupa perlengkapan
kerja, misalnya pakaian kerja, dan menyediakan konsultasi bagi karyawan
yang ditangani oleh seorang psikolog.
4. Bagian Kesehatan
Bagian ini dilengkapi dengan dokter umum, perawat, dan dokter gigi.
Bagian ini bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
seluruh karyawan dan keluarga.
5. Bagian Ekologi
Bagian ini bertugas untuk menjaga kelestarian lingkungan dan
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran udara
maupun suara.
6. Bagian Perbendaharaan dan Asuransi
Bagian ini bertugas untuk mengurusi masalah asuransi tenaga kerja
dan pemberian santunan kepada karyawan yang mendapatkan musibah
kecelakaan.

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

1.4.2. Kesejahteraan Kerja


Untuk menunjang kesejahteraan karyawan beserta keluarganya, maka
PT. Pupuk Kujang menyediakan beberapa sarana dan prasarana, diantaranya:
1. Perumahan
PT. Pupuk Kujang menyediakan perumahan di dalam area pabrik,
dengan empat tipe rumah yang ditempati karyawan beserta keluarganya
sesuai dengan jabatannya. Terdapat pula perumahan karyawan di luar
pabrik yang berupa perumahan BTN seperti di daerah Pegadungan dan
Sukaseuri.
2. Sekolah
PT. Pupuk Kujang juga menyediakan sekolah dari tingkat TK, SD, dan
SMP yang terletak di dalam kompleks pabrik.
3. Transportasi
Untuk mempermudah transportasi bagi karyawan dan keluarganya, PT.
Pupuk Kujang juga menyediakan armada bus untuk antar jemput karyawan
dan anak-anak sekolah. Untuk itu dibangun shelter-shelter untuk
menunggu bus di sepanjang jalan dalam area pabrik.
4. Balai Kesehatan
PT. Pupuk Kujang membangun sebuah balai kesehatan yang berada di
area pabrik untuk karyawan dan keluarganya.
5. Masjid
Untuk sarana peribadatan, dibangun Masjid Nahrul Hayat di tengah
kompleks perumahan pabrik.
6. Sarana Olahraga
Sebagai tempat hiburan bagi karyawan dan keluarganya, perumahan
menyediakan fasilitas-fasilitas olahraga seperti: lapangan sepak bola,
lapangan tenis, lapangan golf, lapangan voli, lapangan basket, kolam
renang, dan gedung serba guna yang berisi lapangan bulu tangkis dan tenis
meja.
7. Asuransi
Setiap karyawan ditanggung asuransi selama 24 jam kerja. Karyawan
ditanggung oleh Asuransi Tenaga Kerja Jiwa Sraya.
8. Bank dan ATM

1.5. PENGEMBANGAN PERUSAHAAN


Pengembangan perusahaan PT. Pupuk Kujang dilakukan dengan cara
memperluas dan membangun pabrik-pabrik. Usaha ini bertujuan untuk menunjang
program pemerintah untuk menciptakan suatu keterkaitan antara kegiatan industri
dengan tingkat ekspor hasil industri.

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

Adapun pabrik-pabrik yang dimiliki oleh PT. Pupuk Kujang antara lain:
1. Pabrik Asam Formiat
Pabrik ini didirikan dengan tujuan memanfaatkan gas CO2 yang ada dalam gas
proses pabrik ammonia dan utilitas yang masih idle di PT. Pupuk Kujang. Asam
Formiat digunakan sebagai koagulan pada industri karet, bahan penolong pada
industri tekstil dan penyamakan kulit. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 28
Januari 1986 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 19 November
1988. Pabrik Asam Formiat mulai beroperasi komersial dengan kapasitas 11.000
MT per tahun sejak bulan Oktober 1988 dan dikelola oleh PT. Sintas Kurama
Perdana dan produksinya dipasarkan sebagian besar di dalam negeri, selebihnya
diekspor
2. Pabrik Gasket
Pabrik ini dikelola oleh PT. Kuniseal Nusantara yang mulai berproduksi pada
bulan April 1989 dengan kapasitas produksi sebesar 2.260 ton/tahun. Adapun
jenis gasket yang dihasilkan adalah jenis joint sheet, steel bestos, dan spiral
wound yang banyak digunakan untuk keperluan industri otomotif, industri kimia,
industri perkapalan, dan lain-lain. Sekitar 70% produk yang dihasilkan diekspor
ke beberapa negara, terutama Jepang.
3. Pabrik Katalis
Pabrik ini didirikan dengan maksud untuk mendukung industri pupuk, refinery
dan metanol, sehingga Indonesia tidak tergantung katalis dari luar negeri.
Perusahaan ini berdiri pada tanggal 24 Juni 1987 dan telah beroperasi sejak bulan
September 1989. Produksinya diutamakan untuk mencukupi kebiutuhan dalam
negeri dengan kapasitas 1.100 ton.tahun dan dikelola oleh PT. Kujang Sud-
Chemie Catalysts (PT. KSC). Jenis katalis yang dihasilkan adalah katalis HTS (C-
12), katalis LTS (C-18), ZnO guard chamber (C-7), katalis primary reformer (C-
11), dan katalis secondary reformer (C-14).
4. Pabrik Ammonium Nitrat
Pabrik ini didirikan untuk memanfaatkan bahan baku berupa ammonia dari
PT. Pupuk Kujang dengan menghasilkan Ammonium Nitrat yang digunakan
sebagai bahan baku dalam pembuatan bahan peledak. Konsumen ammonium
nitrat adalah industri-industri pertambangan dan konstruksi. Pabrik ini didirikan
pada tanggal 10 April 1987. Pabrik beroperasi sejak 1 Januari 1991 dan dikelola
oleh PT. Multi Nitrotama Kimia (PT. MNK) dengan kapasitas Asam Nitrat 55.000
ton per tahun dan Ammonium Nitrat 33.000 ton per tahun.
5. Pabrik Hidrogen Peroksida
Pabrik ini didirikan dengan tujuan memanfaatkan gas H2 dari unit Hydrogen
Recovery PT. Pupuk Kujang sebagai bahan baku. Hidrogen Peroksida banyak
digunakan sebagai bahan pemutih pada industri tekstil dan industri kertas. Pabrik
ini merupakan pabrik hidrogen peroksida pertama di Indonesia dan didirikan pada
tanggal 28 Oktober 1987. Operasi komersial sejak tanggal 1 Januari 1991 dengan

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

kapasitas 16.000 ton per tahun dan dikelola oleh PT. Peroksida Indonesia Pratama
(PT. PIP).
6. Pabrik Nitroselulosa
Pabrik ini dikelola oleh PT. Nicellin Internasional dengan kapasitas produksi
5.300 ton per tahun, dengan bahan baku yang digunakan berupa asam nitrat dan
selulosa. Pabrik ini memproduksi lackuer untuk pelapis berbagai macam barang
seperti furniture, kendaraan bermotor, kulit, kertas, dan lain-lain.
7. Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC)
Perusahaan ini didirkan pada tanggal 24 Agustus 1990 dan telah beroperasi
secara komersial sejak April 1991. KIKC didirikan sesuai Keppres No. 53/1989
tentang kawasan industri yang dilengkapi dengan kawasan industri terkait. PT.
Kawasan Industri Kujang Cikampek adalah anak perusahaan PT. Pupuk Kujang
yang berlokasi di Cikampek. KIKC mengelola kawasan industry seluas 140
hektar. Adapun fasilitas yang ada di KIKC meliputi air bersih, listrik, transportasi,
poliklinik, plant services, sarana olahraga, dan lain-lain. Fasilitas plant services
sendiri meliputi penyediaan jasa yang diperlukan untuk keperluan perizinan
pabrik, impor bahan baku, dan ekspor produksi.

Tabel 1.3. Anak Perusahaan PT. Pupuk Kujang yang berada di KIKC
No. Perusahaan Produk
1. PT. Nichias Rockwool Indonesia Gasket dan bahan insulasi
2. PT. Sintas Kurama Perdana Asam Formiat
3. PT. Kujang Sud-Chemie Catalysts Katalis
4. PT. Peroksida Indonesia Pratama Hidrogen Peroksida
5. PT. Multi Nitrotama Kimia Ammonium Nitrat & Asam Nitrat
6. PT. Graha Cemerlang Paper Utama Kertas Tissue
7. PT. Sari Indo Prima Karung Plastik
8. PT. Humpuss Karbometil Selulosa Karbometil Selulosa
9. PT. Indo Raya Kimia Karbon disulfide
10. PT. Jaya Readymix Beton Readymix
11. PT. Adhimix Precast Indonesia Beton Readymix
12. PT. Kujang Agri Mulia Pupuk NPK
13. PT. Kujang Amanah Tani Pupuk Hayati
14. PT. Kujang Arlita Persada Karung Plastik
15. PT. Telkomsel Telepon Seluler
16. PT. Indosat, Tbk Telepon Seluler
8. Industri Peralatan Pabrik
Industri ini memproduksi beberapa tipe peralatan pabrik seperti pressure
vessel, heat exchanger, reaktor, drum, maupun tangki, yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sendiri dan permintaan peralatan industri dari pabik lain.
Tahap rancangan dan fabrikasi peralatan telah mengikuti standar internasional
seperti API, ASME, TEMA, ANSI.

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

1.6. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK


1.6.1. Bahan Baku Unit Ammonia
Reaksi pembentukan ammonia adalah sebagai berikut:

𝑁2 + 3𝐻2 ↔ 2𝑁𝐻3

Dengan kata lain, diperlukan gas nitrogen dan gas hidrogen untuk
direaksikan menjadi ammonia sesuai dengan reaksi di atas. Bahan baku
ammonia yang digunakan adalah:

1. Gas Alam
Gas Alam berperan sebagai penyedia gas hidrogen. Kebutuhan gas alam
PT. Pupuk Kujang disuplai oleh Pertamina yang diambil dari 3 sumber
yaitu:
a. Sumuran di Cilamaya
b. Sumuran di Mundu
c. Sumuran di Pasir Jadi
Spesifikasi gas alam tersebut antara lain:
a. Wujud : Gas
b. Warna : Tidak berwarna
c. Bau : Berbau khas
Komposisi rata-rata gas alam yang digunakan dapat dilihat pada daftar
berikut:
Tabel 4. Spesifikasi Gas Alam sebagai Bahan Baku Ammonia
Komponen Minimal Maksimal Normal
(%mol) (%mol) (%mol)
N2 1,0 1,5 1,25
CO2 1 5 3
CH4 70 90 88,36
C2H6 1 12 5
C3H8 0,75 12 2
i-C4H10 0,1 2 0,24
n-C4H10 0,1 2,2 0,2
i-C5H12 0,02 0,6 0,07
n-C5H12 0,01 0,3 0,04
C6H14 0,01 0,3 0,03
C7H16 0,01 0,1 0,06
S (organik) - 5.10-4 5.10-4
S (sebagai H2S) - 30.10-4 30.10-4
Hg - 2,5.10-7 2,5.10-7

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

2. Udara
Udara berperan sebagai penyedia gas nitrogen dalam proses pembuatan
ammonia.
Spesifikasi:
a. Wujud : Gas
b. Warna : Tidak berwarna
c. Bau : Tidak berbau
Komposisi rata-rata:
a. Nitrogen : 78,084 % v/v
b. Oksigen : 20,946 % v/v
c. Argon : 0,934 % v/v
d. CO2 : 0,020 % v/v
e. Gas-gas lain : 0,002 % v/v
-5
f. Uap air : 242,40 x 10 % v/v
-5
g. Partikel debu : 32,85 x 10 % v/v

3. Steam
Ada beberapa jenis steam yang digunakan dalam proses pembuatan
ammonia di PT. Pupuk Kujang, yaitu:
a. High Pressure Steam
Steam bertekanan tinggi (High Pressure Steam) diproduksi di
pabrik ammonia dengan memanfaatkan panas dari Secondary
Reformer (A-103-D) yang bersuhu sekitar 1.000˚C. Kapasitas produksi
steam ini sekitar 300 ton/jam, dengan tekanan 123 kg/cm2. Steam ini
digunakan sebagai media penggerak turbin di kompresor. Setelah
menggerakkan turbin kompresor, steam keluar dengan tekanan rendah
(Low Pressure Steam) dan tekanan sedang (Medium Pressure Steam).
b. Medium Pressure Steam
Steam bertekanan menengah (sekitar 42 kg/cm2) digunakan
sebagai bahan baku untuk direaksikan dengan senyawa hidrokarbon
dari gas alam untuk menghasilkan gas hidrogen. Reaksi ini terjadi di
Primary Reformer dengan menggunakan katalis Nikel Oksida.
c. Low Pressure Steam
Steam bertekanan rendah (sekitar 5 kg/cm2) digunakan sebagai
media pemanas di boiler.

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

1.6.2. Produk Unit Ammonia


Produk yang dihasilkan oleh unit ammonia adalah:

1. Ammonia cair
Kapasitas rancang yang tersedia adalah 1000 MT/hari. Ammonia cair yang
digunakan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu:
a. Ammonia Dingin
Kadar : 99,95%
Air : 0,05%
Temperatur : -33˚C
Tekanan : 4 kg/cm2
b. Ammonia Panas
Kadar : 99,5%
Air : 0,5%
Temperatur : 30˚C
Tekanan : 6 kg/cm2

2. Gas Karbondioksida
Kapasitas rancang yang tersedia adalah 29.508,97 m3/jam dengan
komposisi sebagai berikut:
Kadar CO2 (basis kering) : 99,6%
Kadar Sulfur : 1,0 ppm
Kadar air : Jenuh
Tekanan : 0,6 kg/cm2
Temperatur : 38˚C
Kadar penyerap : 0,01%

3. Gas Karbonmonoksida
Kapasitas rancang yang tersedia adalah 790 Nm3/jam CO murni. CO
dihasilkan dari Secondary Reformer yang dikirim PT. Sintas Kurama
Perdana sebagai bahan baku pembuatan asam formiat.

4. Gas Hidrogen
Gas hidrogen hasil dari pemurnian pada unit ammonia digunakan sebagai
bahan baku pembuatan hidrogen peroksida yang dikelola oleh PT.
Peroksida Indonesia Pratama. Hidrogen Peroksida yang dihasilkan
mempunyai kadar 50%, dengan kapasitas 16.000 ton/tahun yang
digunakan untuk industri kertas dan tekstil di Indonesia.

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

1.6.3. Bahan Baku Unit Urea


Reaksi pembentukan urea adalah sebagai berikut:
Pembentukan carbamate:

2𝑁𝐻3 + 𝐶𝑂2 ↔ 𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4

Dehidrasi menjadi urea:

𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4 ↔ 𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑁𝐻2 + 𝐻2 𝑂

Dengan demikian diperlukan gas ammonia dan gas karbondioksida untuk


direaksikan menjadi urea. Bahan baku unit urea yang digunakan adalah:

1. Gas Ammonia
Kebutuhan ammonia unit urea diiambil dari produk unit ammonia.
Spesifikasi dari gas ammonia adalah sebagai berikut:
a. Wujud : Cair (T=25-30˚C; P=18 kg/cm2)
b. Warna : Tidak Berwarna
c. Bau : Berbau khas (menyengat)
Komposisi rata-rata:
a. NH3 : 99,5 % w/w (minimum)
b. Air : 0,5 % w/w (maksimum)
c. Minyak :5 ppm w/w (maksimum)

2. Gas Karbondioksida
Kebutuhan gas CO2 juga diambil dari produk unit ammonia. Spesifikasi
gas CO2 adalah sebagai berikut:
a. Wujud : Gas (T=38˚C; P=0,6 kg/cm2)
b. Warna : Tidak berwarna
c. Bau : Tidak berbau
Komposisi rata-rata:
a. CO2 (basis kering) : 99,6 % v/v
b. Air, sulfur, dan impuritas : 0,4 % v/v

1.6.4. Produk Unit Urea

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada
Laporan Kerja Praktek
PT. Pupuk Kujang Cikampek

Kapasitas rancang produksi urea adalah 1.725 MT/hari dengan spesifikasi


sebagai berikut:
1. Kadar nitrogen : 46,6 % w/w (minimum)
2. Kadar air : 0,3 % w/w (maksimum)
3. Kadar biuret :1 % w/w (maksimum)
4. Kadar besi :1 ppm b/b (maksimum)
5. Ammonia bebas : 150 ppm b/b (maksimum)
6. Kadar abu : 15 ppm b/b (maksimum)

Ukuran butir:
1. 6 US mesh : 0,2 % berat
2. 18 US mesh : 99,3 % berat
3. 25 US mesh : 2,0 % berat

Periode Januari – Februari 2019


Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai