CRYSTALLIZER
MIXED SUSPENSION MIXED PRODUCT
REMOVAL (MSMPR) CRYSTALLIZER VS
SWENSON-WALKER CRYSTALLIZER
KRISTALISASI
PENGERTIAN
• Kristalisasi ialah peristiwa pembentukan partikel-partikel padat
kristal di dalam suatu fase yang homogen.
• Kristalisasi adalah proses pembentukan zat padat dari pengendapan
larutan, melt (campuan leleh), atau dapat pula merupakan
pengendapan langsung dari gas (jarang terjadi).
KONSEP DASAR
• Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau
kondisi lewat jenuh (supersaturated). Kondisi tersebut terjadi
karena pelarut sudah tidak mampu melarutkan zat terlarutnya
(jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut).
KRISTALISASI
• TUJUAN
• Untuk mendapatkan bahan-bahan kimia murni dalam kondisi yang
memenuhi syarat baik untuk pengemasan ataupun untuk penyimpanan.
• Kemurnian zat ini disebabkan oleh zat telarut yang cenderung berikatan
dengan sesama molekulnya ketika kelarutannya berkurang dan kemudian
membentuk kristal.
KRISTALISASI
• MEKANISME
• Mekanisme kristalisasi terdiri dari dua tahap, yaitu nukleasi dan
pertumbuhan kristal.
KERUGIAN
• Beroperasi secara batch, sehingga banyak waktu untuk bongkar
pasang, terutama untuk pemasukan feed berikutnya, pemeliharaan,
dan pembersihan alat.
• Pada bagian permukaan coil, kelarutannya kecil karena penurunan
suhu akibat dari transfer panas, sehingga pada daerah tersebut
kristalisasi terjadi paling cepat atau banyak yang bisa menimbulkan
kerak
c) Trough crystallizer
• Alat ini berupa palung (trough) yang panjang dengan
lebar sekitar 1,2 meter.
• Larutan yang akan dikristalkan dimasukkan dari ujung
satu dan dikeluarkan diujung lainnya.
• Baffle transversal dipasang di dalam crystallizer,
sehingga aliran berbentuk zigzag.
• Pada crystallizer Swenson walker dilengkapi dengan
jaket untuk pendinginan dan pengaduk sekaligus
pembawa berupa heliks berputar dengan kecepatan
rendah (5-10 putaran per menit) di dalam crystallizer
untuk membantu pertumbuhan kristal.
SWENSON WALKER CRYSTALLIZER
• Prinsip dasar:
• Beroperasi secara kontinyu, menggunakan prinsippendinginan
• Beroperasi dengan melibatkan transfer massa dan transfer panas
• Konstruksi:
• Alat ini berupa suatu saluran yang panjang dan berjaket, dimana jaket tersebut
untuk aliran air pendingin. Jaket tersebut memiliki lebar 2 ft (0,6 m) dan panjang
10 ft (3 m) dengan dasar semisilindris.
• Biasanya terdiri dari beberapa ruas unit yang masing-masing bersambungan satu
dengan yang lain membentuk kristaliser yang panjang.
• Di dalam salurannya dilengkapi dengan pengaduk yang horizontal sepanjang
saluran. Pengaduk tersebut berupa suatu as yang dilengkapi dengan pengaduk
bentuk heliks, yang mana disamping fungsinya sebagai pengaduk (untuk membuat
homogen) juga untuk mengalirkan bahan sesuai dengan arus aliran heliksnya.
• Air pendingin dapat dialirkan dari dalam jaket secara cocurrent ataupun conter
current.
• Kelebihan:
• Beroperasi secara kontinyu
• Kristal yang terbentuk lebih seragam
• Kelemahan:
• Scrapper pada crystallizer ini pada kondisi
operasi yang terlalu cepat mungkin bisa
mereduksi ukuran kristal yang terbentuk
Cooling disc crystallizer
• Crystallizer ini terdiri dari silinder yang terbagi menjadi beberapa
kompartemen yang dipisahkan oleh penukar panas pelat vertikal di antara
piringanyang berputar pelan. Slurry kristal mengalir dari satu
kompartemen ke kompartemen selanjutnya.
• Kelebihan: Kebutuhan energi relatif rendah
Rotary crystallizer
• Crystallizer ini berupa silinder berputar, sama seperti rotary
drier atau rotary kiln. Pendinginan dilakukan dengan
mengalirkan udara atau air pendingin didalam silinder. Kristal
akan terbentuk di permukaan luar silinder dan produk kristal
diambil dengan menggunakan pisau.
• Feed biasanya berupa leburan/ melt
Scraped-Surface Crystallizer
• Merupakan forced circulation crystallizer. Biasa disebut juga dengan
Swenson-surface cooled crystallizer
• Bagian alat terdiri dari:
• Heat exchanger : bertindak sebagai cooler, membuat slurry menjadi
supersaturated dan terjadi pertumbuhan kristal. Jenisnya shell and
tube
• Crystallizer body : Menambah waktu tinggal agar diperoleh kristal
yang sesuai
• Recirculation pump : Memompa slurry agar ter-recycle dari
crystallizer body ke heat exchanger
• Piping : alat sirkulasi, penghubung crystallizer body dan heat
exchanger
• Baffle: Untuk mengontrol ukuran kristal dan densitas slurry agar
tetap seragam
g) Oslo-Krystal cooling crystallizer
• Crystallizer ini merupakan crystallizer
pendinginan dengan sirkulasi eksternal. Alat ini
berupa tangki tak berpengaduk yang
menggunakan pompa untuk sirkulasi.
Pendinginan dilakukan dengan heat exchanger
terpisah.
• Merupakan crystallizer dengan menggunakan air
sebagai media pendingin. Kadang-kadang
digunakan juga larutan garam sebagai media
pendingin. Proses yang terjadi terdiri dari:
g) Oslo-Krystal cooling crystallizer
a. Pembentukan larutan lewat jenuh (super saturasi)
• Feed merupakan larutan jenuh yang tercampur dengan
sisa larutan dari tangki pengkristalan dilewatkan pada
cooler,karena adanya penurunan suhu maka dihasilkan
larutan lewatjenuh.
b. Pembentukan pertumbuhan kristal
• Larutan lewat jenuh yang diperoleh dialirkan dalam
tangki kristalisasi sehingga terjadi kontak dengan inti
kristal dan terjadi pertumbuhan kristal. Sisa kristal
setelah kristalisasi disirkulasi kembali dicampur dengan
feed yang masuk.
g) Oslo-Krystal cooling crystallizer
APLIKASI DI INDUSTRI
APLIKASI DI INDUSTRI