PENDAHULUAN
Tata letak pabrik atau plant lay out dirancang dengan tujuan:
1. Pengolahan produk dapat lebih efisien.
2. Penanggulangan bahaya yang mungkin saja terjadi seperti kebakaran, peledakan,
kebocoran gas, dan lain-lain dapat lebih mudah diantisipasi.
3. Mencegah polusi gas maupun suara sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar.
4. Memudahkan jalur keluar masuk kendaraan di area pabrik.
1.3. MANAJEMEN PERUSAHAAN
1.3.1. Organisasi Perusahaan
PT. Pupuk Kujang merupakan BUMN dibawah Departemen Perindustrian dan
Direktorat Industri Kimia Dasar. Seluruh modal dan keuntungan PT. Pupuk Kujang
adalah milik negara sehingga semua keputusan dan kebijakan yang menyangkut PT.
Pupuk Kujang harus dengan izin pemerintah.
Organisasi di PT. Pupuk Kujang mempunyai tujuan jangka pendek dan jangka
panjang yang menjadi arah pengembangan perusahaan. Tujuan jangka pendek yaitu
menyelesaikan dan menyempurnakan pengembangan pabrik urea, sedangkan tujuan
jangka panjang, yaitu:
1. Mengolah bahan mentah menjadi bahan baku untuk pembuatan urea dan bahan
kimia lainnya.
2. Penyediaan jasa dalam proyek industri pupuk, kimia, penelitian, pemilihan, serta
pembuatan alat-alat produksi.
3. Menyediakan jasa angkutan dan pergudangan untuk melengkapi pelaksanaan
usaha-usaha di atas.
4. Menyalurkan dan menyediakan jasa pergudangan ekspor maupun impor untuk
hasil produksi.
Unsur-unsur organisasi yang ada di PT. Pupuk Kujang adalah sebagai berikut:
1. Unsur Pimpinan
2. Unsur Pembantu Pimpinan
3. Unsur Pelaksana Operasional
4. Unsur Penunjang
5. Unsur Pengawas
1. Unsur Pimpinan
Unsur pimpinan terdiri dari 4 orang dewan direksi yaitu seorang direksi
utama yang dibantu oleh Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan. Direktur
Sumber Daya Manusia dan Umum, serta Direktur Komersial.
Dalam dewan direksi, direktur membawahi ketiga direktur yang lain.
selain itu, Direktur Utama juga membawahi Sekretariat Perusahaan dan Satuan
Pengawasan Intern. Sekretariat Perusahaan membawahi Biro Komunikasi, Biro
Hukum dan Administrasi Perusahaan, Kantor Perwakilan Pupuk Kujang Jakarta,
Biro Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, serta Biro Pengamanan. Satuan
Pengawasan Intern membawahi Biro Pengawasan Operasional, Pengawasan
Keuangan, dan Biro Manajemen Resiko.
PT. Pupuk Kujang memiliki tiga buah departemen yang masing-masing
dikepalai oleh seorang direktur, yaitu:
a. Direktur Produksi, Teknik, dan Pengembangan
Direktur Produksi, Teknik, dan Pengembangan membawahi langsung
Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan, dan Kompartemen
Teknik dan Pengembangan. Kompartemen Produksi membawahi Divisi
Produksi 1A, Divisi Produksi 1B, Biro Pengawasan Proses, serta Biro
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup. Kompartemen
Pemeliharaan membawahi Divisi Pemeliharaan Mekanik, Divisi
Perencanaan dan Pemeliharaan Listrik Instrumen, Biro Material, dan Biro
Inspeksi. Kompartemen Teknik dan Pemeliharaan membawahi Biro Penelitian
dan Pengembangan, Biro Rancang Bangun, Biro Pelayanan Industri, dan Biro
Teknologi Informasi.
b. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum membawahi Kompartemen
Sumber Daya Manusia dan Kompartemen Umum. Kompartemen Sumber
Daya Manusia membawahi Biro Perencanaan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia, Biro Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Biro Kesehatan,
dan Biro Manajemen. Kompartemen Umum membawahi Biro Pengadaan,
Biro Pelayanan Jasa, dan Biro Pelayanan Umum.
c. Direktur Komersial
Direktur Komersial membawahi langsung Kompartemen Pemasaran dan
Kompartemen Administrasi Keuangan, Kompartemen Pemasaran membawahi
Divisi Pemasaran, Divisi Sarana Penjualan, dan Divisi Penjualan.
Kompartemen Administrasi Keuangan membawahi Biro Anggaran, Biro
Keuangan, dan Biro Akuntansi.
3. Steam
Ada beberapa jenis steam yang digunakan dalam proses pembuatan ammonia
di PT. Pupuk Kujang, yaitu:
a. High Pressure Steam
Steam bertekanan tinggi (High Pressure Steam) diproduksi di
pabrik ammonia dengan memanfaatkan panas dari Secondary Reformer
(A-103-D) yang suhunya sekitar 1.000˚C. Kapasitas produksi steam ini
sekitar 300 ton/jam, dengan tekanan 123 kg/cm2. Steam ini digunakan
sebagai media penggerak turbin di kompresor. Setelah menggerakkan
turbin kompresor, steam keluar dengan tekanan rendah (Low Pressure
Steam) dan tekanan sedang (Medium Pressure Steam).
b. Medium Pressure Steam
Steam bertekanan menengah (sekitar 42 kg/cm2) digunakan
sebagai bahan baku untuk direaksikan dengan senyawa hidrokarbon dari
gas alam untuk menghasilkan gas hidrogen. Reaksi ini terjadi di Primary
Reformer dengan menggunakan katalis Nikel Oksida.
c. Low Pressure Steam
Steam bertekanan rendah (sekitar 5 kg/cm2) digunakan sebagai
media pemanas di boiler.
1.6.2. Produk Unit Ammonia
Produk yang dihasilkan oleh unit ammonia adalah:
1. Ammonia cair
Kapasitas rancang yang tersedia adalah 1000 MT/hari. Ammonia cair yang
digunakan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu:
a. Ammonia Dingin
Kadar : 99,95%
Air : 0,05%
Temperatur : -33˚C
Tekanan : 4 kg/cm2
b. Ammonia Panas
Kadar : 99,5%
Air : 0,5%
Temperatur : 30˚C
Tekanan : 6 kg/cm2
2. Gas Karbondioksida
Kapasitas rancang yang tersedia adalah 29.508,97 m3/jam dengan komposisi
sebagai berikut:
Kadar CO2 (basis kering) : 99,6%
Kadar Sulfur : 1,0 ppm
Kadar air : Jenuh
Tekanan : 0,6 kg/cm2
Temperatur : 38˚C
Kadar penyerap : 0,01%
3. Gas Karbonmonoksida
Kapasitas rancang yang tersedia adalah 790 Nm3/jam CO murni. CO
dihasilkan dari Secondary Reformer yang dikirim PT. Sintas Kurama Perdana
sebagai bahan baku pembuatan asam formiat.
4. Gas Hidrogen
Gas hidrogen hasil dari pemurnian pada unit ammonia digunakan sebagai
bahan baku pembuatan hidrogen peroksida yang dikelola oleh PT. Peroksida
Indonesia Pratama. Hidrogen Peroksida yang dihasilkan mempunyai kadar
50%, dengan kapasitas 16.000 ton/tahun yang digunakan untuk industri kertas
dan tekstil di Indonesia.
1.6.3. Bahan Baku Unit Urea
Reaksi pembentukan urea adalah sebagai berikut:
Pembentukan carbamate:
2𝑁𝐻3 + 𝐶𝑂2 ↔ 𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4
Dehidrasi menjadi urea:
𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4 ↔ 𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑁𝐻2 + 𝐻2 𝑂
Dengan demikian diperlukan gas ammonia dan gas karbondioksida untuk
direaksikan menjadi urea. Bahan baku unit urea yang digunakan adalah:
1. Gas Ammonia
Kebutuhan ammonia unit urea diiambil dari produk unit ammonia. Spesifikasi
dari gas ammonia adalah sebagai berikut:
a. Wujud : Cair (T=25-30˚C; P=18 kg/cm2)
b. Warna : Tidak Berwarna
c. Bau : Berbau khas (menyengat)
Komposisi rata-rata:
a. NH3 : 99,5% w/w (minimum)
b. Air : 0,5% w/w (maksimum)
c. Minyak : 5 ppm w/w (maksimum)
2. Gas Karbondioksida
Kebutuhan gas CO2 juga diambil dari produk unit ammonia. Spesifikasi gas
CO2 adalah sebagai berikut:
a. Wujud : Gas (T=38˚C; P=0,6 kg/cm2)
b. Warna : Tidak berwarna
c. Bau : Tidak berbau
Komposisi rata-rata:
a. CO2 (basis kering) : 99,6% v/v
b. Air, sulfur, dan impuritas : 0,4% v/v
1.6.4. Produk Unit Urea
Kapasitas rancang produksi urea adalah 1.725 MT/hari dengan spesifikasi sebagai
berikut:
1. Kadar nitrogen : 46,6% berat (minimum)
2. Kadar air : 0,3% berat (maksimum)
3. Kadar biuret : 1% berat (maksimum)
4. Kadar besi :1 ppm b/b (maksimum)
5. Ammonia bebas : 150 ppm b/b (maksimum)
6. Kadar abu : 15 ppm b/b (maksimum)
Ukuran butir
1. 6 US mesh : 0,2% berat
2. 18 US mesh : 99,3% berat
3. 25 US mesh : 2,0% berat