Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Tinjauan Umum PT Pupuk Sriwidjaja


Berdasarkan informasi dari perusahaan PT. Pupuk Sriwidjaja (2022), PT
Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang merupakan industri produsen Pupuk Urea
pertama dan menjadi pelopor di Indonesia. Kantor pusat dan juga pusat produksi
dari PT Pusri bertempat di Jalan Mayor Zen Palembang, Sumatera Selatan.
Pemilihan Provinsi Sumatera Selatan sebagai tempat produksi pupuk urea
didasarkan pada ketersediaan bahan baku berupa gas alam dan letaknya yang
berada di tepian sungai musi sehingga dapat menunjang kegiatan produksi PT
Pusri.
2.1.1 Latar Belakang Berdirinya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam dan
di dukung dengan wilayah yang luas. Sektor pertanian menjadi sektor prioritas
yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai mata pencaharian guna
memenuhi kebutuhan. Pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin bertambah
juga akan meningkatkan kebutuhan pangan di Indonesia. Kondisi tersebut harus di
dukung dengan upaya meningkatkan mutu dan kualitas hasil produksi dalam
pertanian. Salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk hal tersebut yaitu
tercukupinya kebutuhan pupuk secara tepat dan teratur sehingga hasil pertanian
yang diperoleh akan lebih maksimal. Pemerintah dalam hal ini mendukung dan
berupaya dalam meningkatkan kualitas produksi hasil pertanian masyarakat
dengan mendirikan pabrik pupuk urea pertama di Indonesia yaitu PT Pupuk
Sriwidjaja.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan salah satu Badan Usama Milik
Negara (BUMN) yang merupakan suatu objek vital nasional yang harus dijaga
dan merupakan suatu perseroan terbatas yang pemegang saham utama adalah PT
Pupuk Indonesia Holdings. Cadangan gas alam sebagai bahan baku yang cukup
melimpah di wilayah Sumatera Selatan menjadi salah satu alasan didirikannya PT

6
7

Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai salah satu produsen pupuk di Indonesia.

Sungai musi yang melintas ditepi wilayah Sumatera Selatan dengan kondisi
airnya yang tidak pernah kering dapat digunakan sebagai bahan baku air dalam
produksi pupuk juga menjadi alasan didirikannya PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang. Selain itu, adanya industri pertambangan yang luas di wilayah
Sumatera Selatan dapat menjadi pendorong berdirinya PT Pupuk Sriwijaya
Palembang, dimana dengan adanya batubara yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar pada produksi pembuatan pupuk. Batubara dimanfaatkan sebagai bahan
bakar yang berpotensial untuk menggantikan gas bumi karena memiliki harga
yang lebih relatif terjangkau.
2.1.2 Sejarah dan Perkembangan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan perusahaan produsen pupuk
urea pertama di Indonesia dan menjadi pelopor bagi industri pupuk. Perusahaan
ini didirkan pada tanggal 24 Desember 1959 di kota Palembang, Sumatera Selatan
berdasarkan akta Notaris Eliza Pondang nomor 177 yang diumumkan di dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia nomor 46 Tanggal 7 Juni 1960. PT
Pupuk Sriwidjaja pada saat itu dipimpin oleh Ir. Ibrahim Zahier sebagai Presiden
Direktur dan Ir. Salmon Mustafa sebagai Direktur Utama. Usulan nama Sriwijaya
diusulkan oleh Prof. Ir. Otong Kosasih dan Ir. Rachman Subandi yang bertujuan
untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di kota Palembang.
Pelaksanaan pendirian PT Pupuk Sriwidjaja diserahkan kepada Biro Perencanaan
Negara pada tahun 1957 sedangkan untuk proyek pendiriannya dilimpahkan
kepada Departemen Perindustrian dan Perdagangan dengan nama Proyek Pupuk
Urea.
PT Pupuk Sriwidjaja memulai operasional usaha dengan tujuan utamanya
untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah pada
bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya pada industri pupuk dan
agribisnis lainnya. Pada tanggal 14 Agustus 1961 Pabrik Pusri I yang merupakan
simbol dari tonggak sejarah industri pupuk mulai dibangun di atas lahan seluas 20
hektar. Pada tahun 1963 Pabrik Pusri I mulai beroperasi dengan dan memiliki
8

kapasitas sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton ammonia per tahun.
Proses pembangunan PT Pupuk Sriwidjaja memerlukan waktu kurang lebih
dua tahun dan memulai produksi pertamanya pada tanggal 16 Oktober 1963 untuk
Pabrik Pusri I. Pada tanggal 4 Juli 1964, PT Pupuk Sriwidjaja diresmikan oleh
Wakil Perdana Menteri I Chairal Saleh atas nama Presiden RI pada saat itu
dan juga didampingi oleh Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja yaitu Ir. Salmon
Mustafa sebagai pabrik pupuk pertama yang bediri di Indonesia. Pendirian pabrik
dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja adalah warisan yang sekaligus menjadi visi
bagi Bangsa Indonesia terhadap kekuatan, kesatuan, dan ketahanan Nusantara. PT
Pupuk Sriwidjaja mengemban tugas dalam melaksanakan usaha perdagangan,
pemberian jasa dan usaha lain yang berkaitan dengan industri pupuk. PT Pupuk
Sriwidjaja bertanggung jawab dalam menjalankan proses distribusi dan pemasaran
produk pupuk urea bersubsidi kepada petani untuk mendukung program pangan
nasional dengan memprioritaskasn produksi dan distribusi di seluruh wilayah
Indonesia.
PT Pupuk Sriwidjaja pada awalnya merupakan BUMN yang berbentuk
Perseroan Terbatas, akan tetapi berdasarkan PP No. 20 Tahun 1964, status hukum
dari PT Pupuk Sriwidjaja diubah menjadi Perusahaan Negara, yang kemudian
dengan dikeluarkannya PP No. 20 Tahun 1969 status hukumnya dikembalikan
lagi menjadi Perseroan Terbatas. Pada tahun 1997, PT Pupuk Sriwidjaja dipilih
untuk sebagai induk pupuk dan petrokimia yang membawahi empat BUMN
diantarnya adalah PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk
Kaltim, dan PT Pupuk Iskandar Muda, serta BUMN yang bergerak di bidang
engineering, procurement, and construction (EPC), yiatu PT Rekayasa Industri.
Sejarah panjang perkembangan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dimana
pada tahun 1998 anak perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja bertambah satu yaitu PT
Mega Eltra yang bergerak dibidang perdagangan. Perencanaan perluasan pabrik
PT Pupuk Sriwidjaja telah direncanakan pada tahun 1965. Perluasan area pabrik
telah dilakukan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama yang terjadi
antara Departemen Perindustrian PT Pupuk Sriwidjaja dengan Perusahaan Toyo
Engineering Corp yang berasal dari Jepang.
9

Perencanaan perluasan pabrik PT Pupuk Sriwidjaja kembali dilakukan pada


tahun 1968 dengan diadakannya studi kelayakan Bersama John Van Der Volk dan
associate dari Amerika. Pada tahun 1972, pabrik Pusri II didirikan dengan
kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Pada tahun 1992 kemudian dilakukan
proyek optimalisasi urea pada pabrik Pusri II dengan kapasitas terpasang sebesar
552.000
ton per tahun. Pembangunan pabrik Pusri II selesai dikerjakan pada tahun 1974
oleh kontraktor M.W. Kellog Overseas Corp dari Jepang. Kebutuhan pupuk urea
yang cukup pesat pada waktu yang bersamaan di Indonesia, maka perlu untuk
didirikan pabrik lainnya guna memenuhi kebutuhan pupuk urea yang kemudian
diberi nama pabrik Pabrik Pusri III dan pabrik Pusri IV.
Pabrik Pusri III dibangun pada tahun 1976 dengan dikerjakan oleh Kellog
Overseas Corp dan Toyo Enggineering Corp dengan kapasitas terpasang sebesar
1000 ton ammonia per hari dengan menggunakan proses Kellog dan juga 1729 ton
urea per hari atau 330.00 ton ammonia pertahun dan 570.000 ton per tahun
dengan menggunakan proses Mitsui Toatsu Total Recycle (MTTR) C-Improved.
Pendirian pabrik Pusri IV didirikan pada tahun 1977 dengan kapasitas dan proses
produksi yang sama dengan pabrik Pusri III. Sejak tahun 1979, PT Pupuk
Sriwidjaja diberi tugas oleh Pemerintah untuk melaksanakan distribusi dan juga
pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public
Service Obligation.
Pada tahun 1985, pengoperasian pabrik Pusri I dihentikan operasinya karena
usia dan dinilai tingkat efisiensi yang menurun untuk menghasilkan produk pupuk
urea. Pada tahun 1993 dilakukan pembangunan pabrik Pusri IB sebagai pengganti
operasi dari pabrik I yang telah dihentikan. Pabrik Pusri IB didirikan dengan
kapasitas produksi yang terpasang 446.000 ton ammonia per tahun dengan
menggunakan proses Kellog dan kapasitas urea yaitu 570.000 ton per tahun
dengan menggunakan proses Advance Process for Cost and Energy Saving
(ACES) dari TEC. Proses pengerjaan proyek pembangunan serta konstruksi
pabrik Pusri IB dikerjakan oleh PT Rekayasa Industri (Indonesia).
Pembangunan pabrik Pusri selanjutnya dilakukan pada pabrik Pusri-II yang
10

operasinya digantikan Pusri II-B yang telah dilengkapi dengan teknologi modern
dan tingkat efisiensi lebih tinggi.
PT Pupuk Sriwidjaja melakukan optimasi proses yang bekerjasama dengan
Imperical Chemical Industri (ICI) pada tahun 1992. Proyek tersebut terjadi karena
adanya tuntutan untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan menggunakan
bahan baku yang hemat. Proyek tersebut diberi nama Ammonia Optimization
Industry (ICI) dan melalui proyek ini kapasitas produksi dapat ditingkatkan
dengan penghematan pemakaian gas alam sebesar 10%. Proyek kerjasama
tersebut dapat
meningkatkan produksi PT Pupuk Sriwidjaja menjadi 1.324.000 ton ammonia per
tahun dan 2.090.000 ton urea per tahun. Tabel 2.1. menunjukkan periode proses
pembangunan dan perkembangan PT Pupuk Sriwidjaja.
Pada tahun 2013 PT Pupuk Sriwidjaja merencanakan pembangunan pabrik
Pusri IIB yang menggantikan pabrik Pusri II dengan menggunakan KBR Purifier
Technology untuk ammonia dan teknologi ACES 21 milik Toyo Energy
Corporation serta Pusri sebagai CO Licensor untuk pabrik urea. Pusri IIB ini
sendiri diharapkan memiliki kapasitas produksi sebesar 907.500 ton urea/tahun
dan ammonia 660.000 ton/tahun. Pabrik Pusri IIB mulai beroperasi pada tahun
2016, dengan demikian pabrik Pusri II dihentikan operasinya karena tidak efisien
lagi. Pabrik Pusri IIB telah dilengkapi dengan teknologi sehingga tingkat efisiensi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pabrik yang beroperasi sebelumnya.
Pada tahun 2010, telah dilakukan pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja atau PT Pusri (Persero) kepada PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan kewajiban PT Pusri
(Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang di dalam
RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari 2011. Sejak
tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan telah meresmikan PT Pupuk
Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan pupuk yang
baru, dan menggantikan nama PT Pusri (Persero). PT Pupuk Indonesia Holding
Company memiliki beberapa anak perusahaan baik yang bergerak dalam bidang
produksi pupuk maupun selain produksi pupuk. Salah satu anak perusahaan dari
11

PT Pupuk Indonesia Holding Company yang bergerak dalam bidang produksi


pupuk adalah PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang hingga sampai saat ini.
PT Pupuk Sriwidjaja selain memproduksi pupuk urea sebagai produknya,
PT Pupuk Sriwidjaja mulai mengembangkan produk pupuk NPK Fusion yang
mulai beroperasi pada September 2014 dengan kapasitas produksi 100.000 ton per
tahun dan dapat mencapai 180.000 ton per tahun. Pabrik NPK yang dibangun oleh
PT Pupuk Sriwidjaja dengan menggunakan teknologi Steam Fusen Granulation
dengan bahan baku utama yang digunakan adalah urea produksi Pusri, KCl, dan
Rock Phosphate. Keunggulan dari penggunaan teknologi ini adalah fleksibilitas
untuk dapat memproduksi berbagai macam formula dengan biaya investasi yang
tidak terlalu mahal. Pembangunan pabrik NPK telah selesai dilaksanakan pada
tahun 2015 dan pabrik NPK Fusion PT Pupuk Sriwidjaja Palembang beroperasi
mulai februari 2016 dengan kapasitas mencapai 100.000 ton NPK per tahun.
Pada tahun 2017, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang kembai merencanakan
proyek pembangunan pabrik NPK Fusion II. Proyek Pembangunan pabrik NPK
Fusion II dengan kapasitas produksi mencapai 200.000 ton NPK per tahun.
Proyek ini dilakukan pada tahun 2017 dan mulai beroperasi pada tahun 2019.
Proyek ini dilakukan karena melihat akan kebutuhan pupuk NPK di Sumatera
Selatan dan daerah sekitar yang besar. Pupuk NPK yang dihasilkan diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan pupuk NPK bagi petani dan dapat meningkatkan nilai
produksinya.

Tabel 2.1. Data Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


(PT Pupuk Sriwidjaja, 2022)
Pabrik Mulai Licensor Proses Kapasitas Pelaksanaan
Operasi Terpanjang Konstruksi
Pusri-II 1974 Kellog MTC 218.000 ton Kellog
Total Recycle amoniak/tahun Overseas
C- Improved 570.000 ton Corp. (AS)
urea/tahun
12

Pusri-III 1976 Kellog MTC 401.773 ton Kellog


Total Recycle amoniak/tahun Overseas
C- Improved 568.436 ton Corp. (AS)
urea/tahun
Pusri-IV 1977 Kellog MTC 330.000 ton Kellog
Total Recycle amoniak/tahun Overseas
C- Improved 570.000 ton Corp. (AS)
urea/tahun
Pusri-IB 1995 Kellog Advanced 446.000 ton PT Rekayasa
Process For amoniak/tahun Industri
Cost and (Indonesia)
Energy
Saving 570.000 ton
(ACES) of urea/tahun
Toyo
Engineering
Corp
Pusri-IIB 2016 Kellog Advance 660.000 ton PT Rekayasa
Technology for amoniak/tahun Industri
Cost and 907.500 ton (Indonesia)
Energy
Saving (ACES) urea/tahun
of Toyo
Engineering
Coro & Kellog
MTC Total
Recycle C-
Improved

2.1.3 Tujuan Perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


 Melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang ekonomi
dan pembangunan nasional pada umumnya, dan pada bidang industri
13

pupuk dan industri kimia lainnya.


 Menjalankan produksi, perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain
 Mendirikan dan menjalankan perusahaan dan usaha lain yang
mempunyai hubungan dengan bidang tersebut secara mandiri maupun
bersama-sama
2.1.4 Visi dan Misi Perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
 Visi: “Menjadi Perusahaan Agroindustri Unggul di Asia”
 Misi: Menyediakan produk dan solusi agroindustri yang terintegrasi,
memberikan nilai tambah kepada stakeholder secara berkelanjutan, dan
mendorong percapaian kemandirian pangan dan kemajuan negeri.
2.1.5 Tata Nilai Perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Tata Nilai Perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu “Amanah,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

2.1.6 Makna Logo Perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


Pendirian pabrik pupuk bernama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
merupakan warisan sekaligus menjadi visi bangsa Indonesia terhadap kekuatan,
kesatuan, dan ketahanan wawasan Nusantara. Sri dalam bahasa Sanskerta berarti
bercahaya atau gemilang, dan Widjaja berarti kemenangan atau kejayaan. PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki logo seperti gambar 2.1.

Gambar 2.1. Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


(PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, 2022)

Berikut adalah makna logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang terdapat pada
14

tabel 2.2.
Tabel 2.2. Makna Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
(PT Pupuk Sriwidjaja, 2022)
No. Logo Makna Logo

1. Lambang Pusri yang berbentuk huruf “U”


melambangkan singkatan “urea”. Lambang ini terdaftar
di Ditjen Haki Dep. Kehakiman & HAM No. 021391.

2. Setangkai padi dengan jumlah butiran 24 melambangkan


tanggal akte pendirian PT Pusri.

3. Butiran-butiran urea berwarna putih sejumlah 12 yang


melambangkan bulan Desember pendirian PT Pusri.

4. Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya. Butir


kapas yang mekar berjumlah 5 buah kelopak yang
pecah berbentuk 9 rretakan ini, melambangkan
angka 59 sebagai tahun pendirian PT Pusri (1959).

5. Perahu kajang, merupakan legenda rakyat dan ciri


khas Kota Palembang yang terletak di tepian Sungai
Musi. Perahu kajang juga diangkat sebagai merk
dagang untuk PT Pupuk Sriwidjaja.

6. Kuncup teratai yang akan mekar merupakan


imajinasi pencipta akan prospek perusahaan di masa datang.

7. Komposisi warna lambing kuning dan biru Benhur


dengan dibatasi garis-garis hitam tipis (untuk lebih
menjelaskan gambar) yang melambangkan
keagungan, kebebasan cita-cita, serta kesuburan,
ketenangan dan ketabahan .
15

2.1.7 Hasil Produksi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


Produk utama yang dihasilkan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang diantaranya
adalah ammonia, pupuk urea, dan pupuk NPK. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
juga menghasilkan produk riset yang dihasilkan melalui Departemen Riset.
Berikut adalah hasil produksi utama yang dihasilkan oleh PT Pupuk Sriwidjaja.
1. Ammonia
Ammonia merupakan senyawa kimia yang mempunyai rumus kimia NH3.
Senyawa ammonia ini merupakan senyawa yang berfase gas, tidak berwarna,
mudah larut dalam air, serta memiliki bau yang tajam. Ammonia dihasilkan dari
reaksi yang terjadi antara steam dengan gas alam. Pabrik ammonia PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang menghasilkan ammonia sebagai hasil utama dan
karbondioksida sebagai hasil samping. Sriwidjaja Palembang dipasarkan dalam
bentuk cair pada temperatur -33°C dengan kandungan kemurnian minimal sebesar
99,5% dan campuran (impurity) berupa air maksimal 0,5%.

Tabel 2.3. Data Kandungan Produksi Ammonia PT Pupuk Sriwidjaja


(PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, 2017)
Nama Produk Spesifikasi Kandungan Keterangan

NH3 99,5% Minimum


Ammonia H2O 0,1% Maksimum
Oil 5 ppm Maksimum

2. Pupuk Urea
Pupuk urea merupakan pupuk kimia yang mengandung nitrogen dengan kadar
yang tinggi. Unsur nitrogen ini merupakan zat hara yang sangat diperlukan oleh
banyak tanaman. Pupuk urea memiliki rumus kimia NH2CONH2 merupakan
pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis), sehingga penyimpanan urea haruslah di tempat yang kering dan
tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur nitrogen sebesar 46% dengan
pengertian setiap 100 kg mengandung 46 kg nitrogen, moisture 0,5%, kadar biuret
maksimal 0,8 wt%, ukuran 1- 3,35 mm.
16

Tabel 2.4. Data Kandungan Produksi Urea PT Pupuk Sriwidjaja


(PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, 2017)
Nama Produk Spesifikasi Kandungan Keterangan

Nitrogen 46% Minimum


Biuret 1% Maksimum
Ammonia Moisture 0,5% Maksimum
Prill Size:
6 – 8 US Mesh 90% Maksimum
Pass 25 Mesh 5 ppm Maksimum

3. Pupuk NPK
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara
nitrogen, phospat, dan kalium yang sangat berguna untuk tanaman. Pupuk NPK
dihasilkan dari bahan baku berupa urea/ZA, KCl, dan phosphate rock. NPK
standar yang dihasilkan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah NPK dengan
formula berupa nitrogen dengan kadar 15%, 15% phospat dan 15% kalium.
Manfaat dari pupuk NPK ini sendiri adalah pertumbuhan akar, batang dan daun
tanaman menjadi optimal, membuat daun tanaman menjadi hijau segar serta
memperkuat akar dan batang tanaman. Manfaat lainnya adalah meningkatkan
aktivitas organisme dalam tenah penyebab kesuburan dan dapat menambah
kandungan protein dalam tanaman.
Pupuk NPK merupakan salah satu produk pupuk yang dihasilkan dari
penelitian internal. Pupuk NPK yang ditawarkan oleh PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang antara lain Pupuk NPK Singkong, Pupuk NPK Kelapa Sawati, Pupuk
NPK Kopi dan komoditi lainnya yang dapat digunakan dalam menunjang
pertanian maupun perkebunan masyarakat.
2.1.8 Lokasi dan Tata Letak Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Pabrik Pupuk Sriwidjaja didirikan sekitar 7 km dari pusat kota Palembang,
17

di tepi Sungai Musi yang merupakan sungai terbesar di Kota Palembang.


Alasan pemilihan tepi sungai Musi sebagai lokasi pabrik adalah:
1. Letaknya berdekatan dengan wilayah operasi pertambangan dan juga
pengkilangan minyak Pertamina sehingga bahan baku gas alam mudah untuk
diperoleh dan tersedia dalam jumlah yang cukup besar.
2. Sungai Musi merupakan sumber air yang tidak pernah kering sepanjang
tahun, yang menunjang bahan baku pembuatan steam dan keperluan utilitas
lainnya, disamping sebagai sarana transportasi mengangkut hasil pabrik.
3. Di daerah ini memungkinkan adanya perluasan area pabrik

Gambar 2.2. Peta Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


(PT Pupuk Sriwidjaja, 2022)

Pada pembangunan awal PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, luas tanah yang


dipergunakan untuk lokasi pabrik adalah 55 ha. Luas tanah yang dipergunakan
untuk lokasi pabrik adalah 20.4732 hektar dan luas tanah yang digunakan untuk
perumahan karyawan adalah 26.5265 hektar. Tanah berukuran 41.7965 hektar
juga disiapkan untuk persediaan apabila dilakukan perluasan wilayah pada
kompleks pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Sebelum dimanfaatkan untuk
perluasan, lokasi cadangan tersebut manfaatkan sebagai tempat olahraga
penduduk. Bagian depan kompleks industri terdapat Kantor Pusat yang
merupakan kantor staf direksi dan administrasi umum PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang. Pada bagian dalam kompleks terdapat kompleks perumahan
18

karyawan yang telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti fasilitas


olahraga, gedung pertemuan, masjid, rumah makan, perpustakaan umum, rumah
sakit dan sebagainya.

Gambar 2.3. Denah Area Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


(PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, 2016)
19

Keterangan tata letak umum


A. Pos satpam M. Dinas Kesehatan
B. Kantor utama N. Main Lab
C. Lapangan O. Ammonia Storage
D. Perumahan P. Kantor
E. Gedung serba guna Q. Wisma
F. Diklat R. Lapangan Olahraga
G. Sekolah S. Perluasan Pabrik
H. Kolam T. Pabrik
I. Masjid U. Dermaga
J. Rumah makan V. PPU
K. Parker W. Rumah Sakit
L. Teknik produksi X. Wisma
Keterangan tata letak unit alat:
1. Primary reformer 15. Prilling Tower
2. Secondary reformer 16. Seksi Sintesis Urea
3. Stripper 17. Pembangkit Listrik
4. Absorber 18. Package Oil
5. Metanator 19. Waste Heat Boiler
6. HTSC dan LTSC 20. Kantor Pusat Control
7. ARU 21. Cooling Tower
8. HRU, PGRU 22. GMS
9. Molecular sieve 23. Ion Exchanger
10. Kompresor 24. Filter Water
11. Refrigeration 25. Sandfilter
12. Reaktor amoniak 26. Tangka Klarifikasi
13. Seksi recovery 27. Kantor Instrumentasi
14. Seksi purifikasi

2.2 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan


Perkembangan suatu perusahaan sangat ditunjang oleh struktur organisasi
20

yang baik sehingga efisiensi kerja yang tinggi dapat tercapai. Jika efisiensi kerja
tinggi maka akan dapat menciptakan produktivitas kerja yang optimal. PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang berbentuk perseroan terbatas (PT) dengan sistem organisasi
line and staff organization, dimana proses manajemen di PT Pusri dilakukan
berdasarkan Total Quality Control Management (TQCM) dengan melibatkan
seluruh pimpinan dan karyawan dalam rangka peningkatan mutu secara kontinyu.
2.2.1 Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja
Struktur organisasi pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang secara garis besar
tersusun atas dasar tuntutan perusahaan dengan selalu memperhatikan asas
manfaat dan peningkatan produktivitas. Sedangkan sesuai dengan bentuk badan
usaha, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang meruapakan perseroan terbatas sehingga
strutur organisasinya dipimpin oleh direksi dan juga diawasi oleh dewan
komisaris yang ditetapkan oleh menteri keuangan selaku pemegang saham PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang. Sejak tahun 2011, terjadi penggabungan antara
Direktur Keuangan dan Direktur Pemasaran menjadi Direktur Komersil, sehingga
sekarang Direktur Utama hanya membawahi empat Direktur, diantaranya adalah
Direktur Produksi, Direktur Komersil, Direktur Teknik dan Pengembangan, dan
Direktur SDM dan Umum.
Struktur Organisasi Perusahaan disampaikan pada tanggal 28 Desember
2020 di dalam Surat Keputusan (SK) Direksi No. SK/DIR/435/2020.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi pada 28 Desember 2020 mengenai struktur
organisasi PT Pusri Palembang, Direktur Utama mempunyai tanggungjawab
untuk membawahi dua orang direktur yaitu Direktorat Operasi dan Produksi dan
Direktorat Keuangan dan Umum.
Struktur organisasi PT Pupuk Sriwidjadja Palembang terbagi dalam tiga
direktorat yang masing-masing dipimpin oleh Direktur, yaitu
1. Direktur Utama
Direktur Utama membawahi Kepala Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris
Perusahaan, Direktur Keuangan dan Umum, dan Direktur Operasi dan
Produksi.
2. Direktur Keuangan & Umum
21

Direktur Keuangan & umum bertanggungjawab terhadap semua keuangan di


PT Pusri Palembang, baik laporan pengeluaran maupun laporan pemasukan.
Direktur keuangan & umum membawahi divisi administrasi keuangan, Divisi
SDM, Divisi Umum dan Divisi Manajemen Aset.
3. Direktur Operasi dan Produksi
Direktur Operasi dan Produksi dalam tugasnya membawahi Divisi Operasi,
Divisi Teknologi, Divisi Pemeliharaan, Divisi Jasa Pelayanan Pabrik, Divisi
Pengembangan serta Divisi Teknik dan Rantai Pasok.
Adapun susunan Direksi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah sebagai
berikut
1. Dewan direksi secara kolektif bertugas untuk membuat dan menyusun
kebijakan serta mengambil strategi perusahaan bersifat tunggal dalam
keputusan akhir guna menjaga keberlangsungan seluruh kegiatan.
2. Dewan komisaris memiliki tugas menjalankan fungsinya untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasehat kepada jajaran direksi demi kepentingan
perusahaan dan pemegang saham khususnya serta pihak yang berkepentingan
pada umumnya. Hal tersebut untuk memastikan perusahaan dikelola oleh
direksi sedemikian rupa sesuai dengan harapan pemegang saham.
3. Komisaris bertanggungjawab mengawasi direksi dalam kondisi apapun agar
mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugasnya. Dewan direksi pada
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terdiri atas dua komisaris, yaitu komisaris
utama dan komisaris dengan susunan organisasi seperti berikut ini.
Dalam menjalankan tugasnya, dewan komisaris PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang dibantu beberapa komite–komite dewan komisaris yaitu Komite Audit
dan Komite Investasi dan Manajemen dengan tugas masing tugas yang
berbedabeda. Tugas dari komite Investasi dan Manajemen adalah sebagai berikut
1. Komite Audit
Komite audit bertugas untuk menunjang fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
Proses rekrutmen Anggota Komite Audit dilakukan dengan
mempertimbangkan kompetensi, keahlian, integritas dan kemampuan untuk
bekerjasama. Komite Audit dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan
22

Komisaris No.
KEP01/DEKOM/PUSRI/II/2012 tanggal 28 Februari 2012 tentang
Pembentukan Komite Audit PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Rekrutmen
Anggota Komite Audit dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi,
keahlian, integritas dan kemampuan untuk bekerjasama.
2. Komite Investasi dan Manajemen
Komite investasi dan manajemen bertugas untuk membantu Dewan Komisaris
dalam menyusun kebijakan pengelolaan dan penilaian risiko, membantu
Dewan Komisaris dalam mengkaji kelengkapan, kecukupan dan efektivitas
penerapan proses-proses manajemen risiko. Komite Investasi dan Manajemen
Risiko dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP
12/DEKOM/PUSRI/II/2012 tanggal 28 Februari 2012 tentang Pembentukan
Komite Komite Investasi dan Manajemen Risiko PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang.
Karyawan di PT Pusri Palembang dibagi menjadi dua jenis kelompok
karyawan yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap adalah
karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan
perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan. Karyawan tetap PT Pusri
adalah karyawan yang resmi rekrutmen PT Pusri yang kadang setahun atau dua
tahun sekali diadakan rekrutmen dan dilanjutkan ke tahap pelatihan (training) dan
penempatan tugas. Operator (karyawan shift), karyawan non shift dan jabatan
setingkat kepala bagian di atas termasuk kategori karyawan tetap. Karyawan tidak
tetap adalah karyawan yang hanya diperkerjakan ketika perusahaan membutuhkan
tenaga kerja tambahan saja. Namun, untuk beberapa tahun terakhir ini PT Pupuk
Sriwidjaja tidak membuka rekrutmen untuk karyawan tetap.
Kompartemen operasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terdiri dari beberapa
departemen di bawahnya. Departemen Operasi IB bertugas mengkoordinasikan
beroperasinya Pusri-IB. Begitu pula dengan Departemen Operasi IIB, III, dan IV
yang bertugas untuk mengkoordinasikan beroperasinya Pusri-IIB, Pusri-III, dan
Pusri-IV. Serta terdapat pula Departemen Pengantongan dan Angkutan. Gambar
2.4. berikut ini merupakan struktur grup PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
23
24

Gambar 2.4. Struktur Grup PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


(PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, 2016)
25

Gambar 2.5 Bagan Struktur Organisasi


(PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, 2022)

2.2.2 Struktur Organisasi Departemen Mekanikal

Gambar 2.6. Struktur Organisasi Departemen Mekanikal PT Pusri Palembang


(PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, 2022)

2.3 Unit dan Kapasitas Produksi


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan salah satu anak perusahaan dari
PT Pupuk Indonesia yang sejak awal pendiriannya telah direncanakan beberapa
unit pabrik yang memproduksi urea dan ammonia. Pendirian unit-unit pabrik
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri dengan cara menambah
kapasitas produksi produk utama, sehingga keuntungan yang diperoleh juga akan
bertambah. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang saat ini mempunyai total enam unit
pabrik dengan produksi berupa urea dan ammonia. PT Pupuk Sriwidjaja juga
memiliki 1 unit pabrik yang memproduksi pupuk NPK. Namun dari enam pabrik
urea dan ammonia tersebut hanya empat unit pabrik yang masih beroperasi,
sedangkan dua pabrik sudah direvitalisasi dengan alasan kurang efisien lagi dan
teknologi yang digunakan terlalu lama. Keenam unit pabrik PT Pupuk Sriwidjaja
26

antara lain sebagai berikut


1. Unit Pabrik Pusri-I
Pabrik Pusri-I merupakan tonggak penting sejarah berdirinya pabrik urea
pertama di Indonesia dan berdirinya PT Pupuk Sriwidjaja. Pabrik Pusri-1 mulai
dibangun pada tanggal 14 Agutus 1961 dan mulai beroperasi pada tahun 1963
dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton
ammonia per tahun. Pabrik Pusri-I saat ini telah berhenti beroperasi
dikarenakan usia dan tingkat efisiensinya yang sudah mulai menurun.
2. Unit Pabrik Pusri-II
Pada tahun 1972 PT Pupuk Sriwidjaja mendirikan pabrik Pusri II dengan
kapasitas produksi yang terpasang 380.000 ton per tahun. Pabrik Pusri II mulai
beroperasi pada tahun 1974 dan diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 8
Agustus 1974. Pada tahun 1992 pabrik Pusri II melakukan proyek oprimalisasi
dengan kapasitas produksi yang terpasang yaitu sebesar 552.000 ton per tahun.
Saat ini, pabrik Pusri II sudah tidak beroperasi lagi dan digantikan dengan
Pusri IIB.
3. Unit Pabrik Pusri-III
Proyek perencanaan pembangunan pabrik Pusri III telah dimulai sejak
pemerintah meresmikan pabrik Pusri II. Pembangunan pabrik Pusri III karena
kebutuhan pupuk yang terus meningkat sehingga diperlukan pendirian pabrik
guna memenuhi kebutuhan pupuk urea tersebut. Pabrik Pusri III mempunyai
kapasitas yang terpasang sebesar 363.000 ton ammonia per tahun dan urea
sebesar 570.000 ton per tahun. Namun, seiring berjalannya waktu pabrik Pusri
III sudah berhenti beroperasi dengan alasan efisiensi yang sudah mulai
menurun. Saat ini, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sedang merencanakan
pembangunan pabrik Pusri III-B.
4. Unit Pabrik Pusri-IV
Proyek pembangunan pabrik Pusri-IV dilaksanakan berdasarkan perintah
Presiden RI menugaskan kepada Menteri Perindustrian melalui Surat
Keputusan No. 17 pada tanggal 17 April 1975. Awal pembangunan pabrik
Pusri-IV dimulai pada tanggal 7 Agustus 1975 dan mulai beroperasi pada tahun
27

1977. Kapasitas dari pabrik Pusri-IV yang terpasang sama dengan kapasitas
pabrik Pusri III.
5. Unit Pabrik Pusri-IB
Pabrik Pusri-IB mulai dilakukan pembangunan pada tahun 1993 dengan
kapasitas 570.000 urea per tahun dan 446.000 ton ammonia per tahun. Tujuan
dari pabrik Pusri-IB adalah untuk menggantikan pabrik Pusri-I yang sudah
tidak efisien dalam menghasilkan produk utama. Pabrik Pusri-IB sudah
menerapkan teknologi yang hemat energi dengan efisien 30% lebih hemat dari
pabrik lainnya. Pabrik Pusri IB ini menerapkan teknologi proses pembuatan
ammonia dan urea hemat energi dengan efisiensi 30% lebih hemat dari pabrik-
pabrik Pusri yang ada. Ruang lingkup Pusri 1B yaitu mencakup satu unit
pabrik ammonia berkapasitas 1.350 ton per hari, satu unit pabrik urea yang
berkapasitas 1.725 ton per hari serta satu unit utilitas, offsite dan auxiliary.
6. Unit Pabrik Pusri-IIB
Pabrik Pusri-IIB mulai dibangun pada bulan April 2013 dimana pabrik ini
merupakan pabrik yang dilakukan atau didirikan untuk menggantikan peran
dari pabrik Pusri-II yang sudah berusia lebih 40 tahun dan sudah tidak efisien
dalam memproduksi produk utama. Pabrik Pusri-IIB didesain dengan kapasitas
yang terpasang yaitu 660.000 ton ammonia per tahun dan 2.750 ton urea per
tahun. Pabrik Pusri-IIB didesain dengan menggunakan teknologi KBP Purifier
Technology untuk pabrik ammonia dan teknologi Toyo ACE-21 untuk pabrik
urea. Pabrik ini dinilai ramah lingkungan dan juga hemat bahan baku yang
digunakan yakni dengan rasio perbandingan 31,5 MMBTU/Ton ammonia dan
22 MMBTU/Ton Urea. Hal ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan
kebutuhan pabrik Pusri-II yang membutuhkan sebesar 45 MMBTU/ Ton
ammonia dan 37 MMBTU/ Ton urea.
28

Anda mungkin juga menyukai