6
7
Sungai musi yang melintas ditepi wilayah Sumatera Selatan dengan kondisi
airnya yang tidak pernah kering dapat digunakan sebagai bahan baku air dalam
produksi pupuk juga menjadi alasan didirikannya PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang. Selain itu, adanya industri pertambangan yang luas di wilayah
Sumatera Selatan dapat menjadi pendorong berdirinya PT Pupuk Sriwijaya
Palembang, dimana dengan adanya batubara yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar pada produksi pembuatan pupuk. Batubara dimanfaatkan sebagai bahan
bakar yang berpotensial untuk menggantikan gas bumi karena memiliki harga
yang lebih relatif terjangkau.
2.1.2 Sejarah dan Perkembangan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan perusahaan produsen pupuk
urea pertama di Indonesia dan menjadi pelopor bagi industri pupuk. Perusahaan
ini didirkan pada tanggal 24 Desember 1959 di kota Palembang, Sumatera Selatan
berdasarkan akta Notaris Eliza Pondang nomor 177 yang diumumkan di dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia nomor 46 Tanggal 7 Juni 1960. PT
Pupuk Sriwidjaja pada saat itu dipimpin oleh Ir. Ibrahim Zahier sebagai Presiden
Direktur dan Ir. Salmon Mustafa sebagai Direktur Utama. Usulan nama Sriwijaya
diusulkan oleh Prof. Ir. Otong Kosasih dan Ir. Rachman Subandi yang bertujuan
untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di kota Palembang.
Pelaksanaan pendirian PT Pupuk Sriwidjaja diserahkan kepada Biro Perencanaan
Negara pada tahun 1957 sedangkan untuk proyek pendiriannya dilimpahkan
kepada Departemen Perindustrian dan Perdagangan dengan nama Proyek Pupuk
Urea.
PT Pupuk Sriwidjaja memulai operasional usaha dengan tujuan utamanya
untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah pada
bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya pada industri pupuk dan
agribisnis lainnya. Pada tanggal 14 Agustus 1961 Pabrik Pusri I yang merupakan
simbol dari tonggak sejarah industri pupuk mulai dibangun di atas lahan seluas 20
hektar. Pada tahun 1963 Pabrik Pusri I mulai beroperasi dengan dan memiliki
8
kapasitas sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton ammonia per tahun.
Proses pembangunan PT Pupuk Sriwidjaja memerlukan waktu kurang lebih
dua tahun dan memulai produksi pertamanya pada tanggal 16 Oktober 1963 untuk
Pabrik Pusri I. Pada tanggal 4 Juli 1964, PT Pupuk Sriwidjaja diresmikan oleh
Wakil Perdana Menteri I Chairal Saleh atas nama Presiden RI pada saat itu
dan juga didampingi oleh Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja yaitu Ir. Salmon
Mustafa sebagai pabrik pupuk pertama yang bediri di Indonesia. Pendirian pabrik
dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja adalah warisan yang sekaligus menjadi visi
bagi Bangsa Indonesia terhadap kekuatan, kesatuan, dan ketahanan Nusantara. PT
Pupuk Sriwidjaja mengemban tugas dalam melaksanakan usaha perdagangan,
pemberian jasa dan usaha lain yang berkaitan dengan industri pupuk. PT Pupuk
Sriwidjaja bertanggung jawab dalam menjalankan proses distribusi dan pemasaran
produk pupuk urea bersubsidi kepada petani untuk mendukung program pangan
nasional dengan memprioritaskasn produksi dan distribusi di seluruh wilayah
Indonesia.
PT Pupuk Sriwidjaja pada awalnya merupakan BUMN yang berbentuk
Perseroan Terbatas, akan tetapi berdasarkan PP No. 20 Tahun 1964, status hukum
dari PT Pupuk Sriwidjaja diubah menjadi Perusahaan Negara, yang kemudian
dengan dikeluarkannya PP No. 20 Tahun 1969 status hukumnya dikembalikan
lagi menjadi Perseroan Terbatas. Pada tahun 1997, PT Pupuk Sriwidjaja dipilih
untuk sebagai induk pupuk dan petrokimia yang membawahi empat BUMN
diantarnya adalah PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk
Kaltim, dan PT Pupuk Iskandar Muda, serta BUMN yang bergerak di bidang
engineering, procurement, and construction (EPC), yiatu PT Rekayasa Industri.
Sejarah panjang perkembangan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dimana
pada tahun 1998 anak perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja bertambah satu yaitu PT
Mega Eltra yang bergerak dibidang perdagangan. Perencanaan perluasan pabrik
PT Pupuk Sriwidjaja telah direncanakan pada tahun 1965. Perluasan area pabrik
telah dilakukan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama yang terjadi
antara Departemen Perindustrian PT Pupuk Sriwidjaja dengan Perusahaan Toyo
Engineering Corp yang berasal dari Jepang.
9
operasinya digantikan Pusri II-B yang telah dilengkapi dengan teknologi modern
dan tingkat efisiensi lebih tinggi.
PT Pupuk Sriwidjaja melakukan optimasi proses yang bekerjasama dengan
Imperical Chemical Industri (ICI) pada tahun 1992. Proyek tersebut terjadi karena
adanya tuntutan untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan menggunakan
bahan baku yang hemat. Proyek tersebut diberi nama Ammonia Optimization
Industry (ICI) dan melalui proyek ini kapasitas produksi dapat ditingkatkan
dengan penghematan pemakaian gas alam sebesar 10%. Proyek kerjasama
tersebut dapat
meningkatkan produksi PT Pupuk Sriwidjaja menjadi 1.324.000 ton ammonia per
tahun dan 2.090.000 ton urea per tahun. Tabel 2.1. menunjukkan periode proses
pembangunan dan perkembangan PT Pupuk Sriwidjaja.
Pada tahun 2013 PT Pupuk Sriwidjaja merencanakan pembangunan pabrik
Pusri IIB yang menggantikan pabrik Pusri II dengan menggunakan KBR Purifier
Technology untuk ammonia dan teknologi ACES 21 milik Toyo Energy
Corporation serta Pusri sebagai CO Licensor untuk pabrik urea. Pusri IIB ini
sendiri diharapkan memiliki kapasitas produksi sebesar 907.500 ton urea/tahun
dan ammonia 660.000 ton/tahun. Pabrik Pusri IIB mulai beroperasi pada tahun
2016, dengan demikian pabrik Pusri II dihentikan operasinya karena tidak efisien
lagi. Pabrik Pusri IIB telah dilengkapi dengan teknologi sehingga tingkat efisiensi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pabrik yang beroperasi sebelumnya.
Pada tahun 2010, telah dilakukan pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja atau PT Pusri (Persero) kepada PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan kewajiban PT Pusri
(Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang di dalam
RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari 2011. Sejak
tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan telah meresmikan PT Pupuk
Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan pupuk yang
baru, dan menggantikan nama PT Pusri (Persero). PT Pupuk Indonesia Holding
Company memiliki beberapa anak perusahaan baik yang bergerak dalam bidang
produksi pupuk maupun selain produksi pupuk. Salah satu anak perusahaan dari
11
Berikut adalah makna logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang terdapat pada
14
tabel 2.2.
Tabel 2.2. Makna Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
(PT Pupuk Sriwidjaja, 2022)
No. Logo Makna Logo
2. Pupuk Urea
Pupuk urea merupakan pupuk kimia yang mengandung nitrogen dengan kadar
yang tinggi. Unsur nitrogen ini merupakan zat hara yang sangat diperlukan oleh
banyak tanaman. Pupuk urea memiliki rumus kimia NH2CONH2 merupakan
pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis), sehingga penyimpanan urea haruslah di tempat yang kering dan
tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur nitrogen sebesar 46% dengan
pengertian setiap 100 kg mengandung 46 kg nitrogen, moisture 0,5%, kadar biuret
maksimal 0,8 wt%, ukuran 1- 3,35 mm.
16
3. Pupuk NPK
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara
nitrogen, phospat, dan kalium yang sangat berguna untuk tanaman. Pupuk NPK
dihasilkan dari bahan baku berupa urea/ZA, KCl, dan phosphate rock. NPK
standar yang dihasilkan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah NPK dengan
formula berupa nitrogen dengan kadar 15%, 15% phospat dan 15% kalium.
Manfaat dari pupuk NPK ini sendiri adalah pertumbuhan akar, batang dan daun
tanaman menjadi optimal, membuat daun tanaman menjadi hijau segar serta
memperkuat akar dan batang tanaman. Manfaat lainnya adalah meningkatkan
aktivitas organisme dalam tenah penyebab kesuburan dan dapat menambah
kandungan protein dalam tanaman.
Pupuk NPK merupakan salah satu produk pupuk yang dihasilkan dari
penelitian internal. Pupuk NPK yang ditawarkan oleh PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang antara lain Pupuk NPK Singkong, Pupuk NPK Kelapa Sawati, Pupuk
NPK Kopi dan komoditi lainnya yang dapat digunakan dalam menunjang
pertanian maupun perkebunan masyarakat.
2.1.8 Lokasi dan Tata Letak Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Pabrik Pupuk Sriwidjaja didirikan sekitar 7 km dari pusat kota Palembang,
17
yang baik sehingga efisiensi kerja yang tinggi dapat tercapai. Jika efisiensi kerja
tinggi maka akan dapat menciptakan produktivitas kerja yang optimal. PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang berbentuk perseroan terbatas (PT) dengan sistem organisasi
line and staff organization, dimana proses manajemen di PT Pusri dilakukan
berdasarkan Total Quality Control Management (TQCM) dengan melibatkan
seluruh pimpinan dan karyawan dalam rangka peningkatan mutu secara kontinyu.
2.2.1 Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja
Struktur organisasi pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang secara garis besar
tersusun atas dasar tuntutan perusahaan dengan selalu memperhatikan asas
manfaat dan peningkatan produktivitas. Sedangkan sesuai dengan bentuk badan
usaha, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang meruapakan perseroan terbatas sehingga
strutur organisasinya dipimpin oleh direksi dan juga diawasi oleh dewan
komisaris yang ditetapkan oleh menteri keuangan selaku pemegang saham PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang. Sejak tahun 2011, terjadi penggabungan antara
Direktur Keuangan dan Direktur Pemasaran menjadi Direktur Komersil, sehingga
sekarang Direktur Utama hanya membawahi empat Direktur, diantaranya adalah
Direktur Produksi, Direktur Komersil, Direktur Teknik dan Pengembangan, dan
Direktur SDM dan Umum.
Struktur Organisasi Perusahaan disampaikan pada tanggal 28 Desember
2020 di dalam Surat Keputusan (SK) Direksi No. SK/DIR/435/2020.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi pada 28 Desember 2020 mengenai struktur
organisasi PT Pusri Palembang, Direktur Utama mempunyai tanggungjawab
untuk membawahi dua orang direktur yaitu Direktorat Operasi dan Produksi dan
Direktorat Keuangan dan Umum.
Struktur organisasi PT Pupuk Sriwidjadja Palembang terbagi dalam tiga
direktorat yang masing-masing dipimpin oleh Direktur, yaitu
1. Direktur Utama
Direktur Utama membawahi Kepala Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris
Perusahaan, Direktur Keuangan dan Umum, dan Direktur Operasi dan
Produksi.
2. Direktur Keuangan & Umum
21
Komisaris No.
KEP01/DEKOM/PUSRI/II/2012 tanggal 28 Februari 2012 tentang
Pembentukan Komite Audit PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Rekrutmen
Anggota Komite Audit dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi,
keahlian, integritas dan kemampuan untuk bekerjasama.
2. Komite Investasi dan Manajemen
Komite investasi dan manajemen bertugas untuk membantu Dewan Komisaris
dalam menyusun kebijakan pengelolaan dan penilaian risiko, membantu
Dewan Komisaris dalam mengkaji kelengkapan, kecukupan dan efektivitas
penerapan proses-proses manajemen risiko. Komite Investasi dan Manajemen
Risiko dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP
12/DEKOM/PUSRI/II/2012 tanggal 28 Februari 2012 tentang Pembentukan
Komite Komite Investasi dan Manajemen Risiko PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang.
Karyawan di PT Pusri Palembang dibagi menjadi dua jenis kelompok
karyawan yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap adalah
karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan
perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan. Karyawan tetap PT Pusri
adalah karyawan yang resmi rekrutmen PT Pusri yang kadang setahun atau dua
tahun sekali diadakan rekrutmen dan dilanjutkan ke tahap pelatihan (training) dan
penempatan tugas. Operator (karyawan shift), karyawan non shift dan jabatan
setingkat kepala bagian di atas termasuk kategori karyawan tetap. Karyawan tidak
tetap adalah karyawan yang hanya diperkerjakan ketika perusahaan membutuhkan
tenaga kerja tambahan saja. Namun, untuk beberapa tahun terakhir ini PT Pupuk
Sriwidjaja tidak membuka rekrutmen untuk karyawan tetap.
Kompartemen operasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terdiri dari beberapa
departemen di bawahnya. Departemen Operasi IB bertugas mengkoordinasikan
beroperasinya Pusri-IB. Begitu pula dengan Departemen Operasi IIB, III, dan IV
yang bertugas untuk mengkoordinasikan beroperasinya Pusri-IIB, Pusri-III, dan
Pusri-IV. Serta terdapat pula Departemen Pengantongan dan Angkutan. Gambar
2.4. berikut ini merupakan struktur grup PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
23
24
1977. Kapasitas dari pabrik Pusri-IV yang terpasang sama dengan kapasitas
pabrik Pusri III.
5. Unit Pabrik Pusri-IB
Pabrik Pusri-IB mulai dilakukan pembangunan pada tahun 1993 dengan
kapasitas 570.000 urea per tahun dan 446.000 ton ammonia per tahun. Tujuan
dari pabrik Pusri-IB adalah untuk menggantikan pabrik Pusri-I yang sudah
tidak efisien dalam menghasilkan produk utama. Pabrik Pusri-IB sudah
menerapkan teknologi yang hemat energi dengan efisien 30% lebih hemat dari
pabrik lainnya. Pabrik Pusri IB ini menerapkan teknologi proses pembuatan
ammonia dan urea hemat energi dengan efisiensi 30% lebih hemat dari pabrik-
pabrik Pusri yang ada. Ruang lingkup Pusri 1B yaitu mencakup satu unit
pabrik ammonia berkapasitas 1.350 ton per hari, satu unit pabrik urea yang
berkapasitas 1.725 ton per hari serta satu unit utilitas, offsite dan auxiliary.
6. Unit Pabrik Pusri-IIB
Pabrik Pusri-IIB mulai dibangun pada bulan April 2013 dimana pabrik ini
merupakan pabrik yang dilakukan atau didirikan untuk menggantikan peran
dari pabrik Pusri-II yang sudah berusia lebih 40 tahun dan sudah tidak efisien
dalam memproduksi produk utama. Pabrik Pusri-IIB didesain dengan kapasitas
yang terpasang yaitu 660.000 ton ammonia per tahun dan 2.750 ton urea per
tahun. Pabrik Pusri-IIB didesain dengan menggunakan teknologi KBP Purifier
Technology untuk pabrik ammonia dan teknologi Toyo ACE-21 untuk pabrik
urea. Pabrik ini dinilai ramah lingkungan dan juga hemat bahan baku yang
digunakan yakni dengan rasio perbandingan 31,5 MMBTU/Ton ammonia dan
22 MMBTU/Ton Urea. Hal ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan
kebutuhan pabrik Pusri-II yang membutuhkan sebesar 45 MMBTU/ Ton
ammonia dan 37 MMBTU/ Ton urea.
28