Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Profil Perusahaan

Selama lebih kurang 50 tahun, Pusri telah memberikan kontribusi


yang signifikan bagi kemajuan industri pupuk, ketahanan pangan dan
kemakmuran nasional. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) adalah
perusahaan yang didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di
Indonesia pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang Sumatera
Selatan, dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero).

Pusri memulai operasional usaha dengan tujuan utama untuk


melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di industri pupuk
dan kimia lainnya. Sejarah panjang Pusri sebagai pelopor produsen pupuk
nasional selama lebih dari 50 tahun telah membuktikan kemampuan dan
komitmen kami dalam melaksanakan tugas penting yang diberikan oleh
pemerintah.

Selain sebagai produsen pupuk nasional, Pusri juga mengemban


tugas dalam melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha
lain yang berkaitan dengan industri pupuk. Pusri bertanggung jawab
dalam melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada
petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO)
untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan
produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah
Indonesia. Penjualan pupuk urea non subsidi sebagai pemenuhan
kebutuhan pupuk sektor perkebunan, industri maupun eksport menjadi
bagian kegiatan perusahaan yang lainnya diluar tanggung jawab
pelaksanaan Public Service Obligation (PSO).
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan
industri pupuk nasional, Pusri telah mengalami berbagai perubahan
dalam manajemen dan wewenang yang sangat berkaitan dengan
kebijakan-kebijakan pemerintah. Sejak tanggal 18 April 2012,
Kementerian BUMN meresmikan PT. Pupuk Indonesia (Persero) sebagai
nama induk perusahaan pupuk yang baru, menggantikan nama PT. Pusri
(Persero). PT. Pupuk Indonesia (persero) merupakan pemegang saham
utama dan pengendali Pusri dengan kepemilikan sebesar 99,9998%.
Sementara entitas pemilik akhir dari Pupuk Indonesia adalah Pemerintah
Republik Indonesia yang memiliki seluruh (100,00%) saham PT. Pupuk
Indonesia (Persero). Hingga saat ini Pusri secara resmi beroperasi dengan
nama PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dan tetap menggunakan brand
dan merek dagang Pusri. Adapun struktur grup PUSRI sebagai berikut:

Gambar 2.1 Struktur Grup PUSRI


(Sumber: https://www.pusri.co.id/id/about/profile)
2.2 Sejarah PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI)

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan


dari PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang menjalankan usaha di
bidang produksi dan pemasaran pupuk. Perusahaan yang juga dikenal
dengan sebutan PT. Pusri ini, diawali dengan didirikannya Perusahaan
Pupuk pada tanggal 24 Desember 1959, merupakan produsen pupuk urea
pertama di Indonesia. Sriwidjaja diambil sebagai nama perusahaan untuk
mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang,
Sumatera Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga daratan
Cina, pada Abad Ke Tujuh Masehi. Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan
tonggak penting sejarah berdirinya Pusri, karena pada saat itu dimulai
pembangunan pabrik pupuk pertama kali yang dikenal dengan Pabrik
Pusri I. Pada 6 tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi dengan
kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amoniak per
tahun. Pada tanggal 4 juli 1964 Wakil Perdana Menteri Chaerul Saleh
menekan tombol tanda diresmikannya penyelesaian Pabrik Pusri I
didampingi Direktur Utama Pusri Ir. Salmon Mustafa.

Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, selama


periode 1972-1977 Pusri membangun Pabrik Pusri II, Pusri III dan Pusri
IV. Pabrik Pusri II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun.
Pada tahun 1992 dilakukan proyek optimalisasi urea Pabrik Pusri II
dengan kapasitas terpasang sebesar 552.000 ton per tahun. Pabrik Pusri
III dibangun pada 1976 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton
per tahun, sedangkan pabrik urea Pusri IVdibangun pada tahun 1977
dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Upaya
peremajaan dan peningkatkan kapasitas produksi pabrik dilakukan
dengan membangun pabrik pupuk urea Pusri IB 570.000 ton per tahun
menggantikan pabrik Pusri I yang dihentikan operasinya karena usia dan
tingkat efisiensi yang menurun.
Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai induk perusahaan yang
membawahi empat BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan
petrokimia, yaitu PT. Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kujang Cikampek,
PT. Pupuk Kaltim dan PT. Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang
bergerak di bidang engineering, procurement & construction (EPC), yaitu
PT. Rekayasa Industri. Pada tahun 1998, anak perusahaan Pusri
bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT. Mega Eltra yang bergerak di
bidang perdagangan.

Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan


Perseroan (Persero) PT. Pupuk Sriwidjaja atau PT. Pusri (Persero)
kepada PT 7 Pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan
kewajiban PT. Pusri (Persero) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
sebagaimana tertuang di dalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010
yang berlaku efektif 1 Januari 2011. Sejak tanggal 18 April 2012,
Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan PT Pupuk Indonesia Holding
Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan pupuk yang baru,
menggantikan nama PT. Pusri (Persero).

2.3 Profil Pabrik

 Pusri I (1963 – 1986)

Pusri I merupakan simbol dari tonggak sejarah industri pupuk di


Indonesia. Dibangun di atas lahan seluas 20 hektar, PUSRI I adalah
pabrik pupuk pertama di Indonesia yang dibangun pada tanggal 14
Agustus 1961 dan mulai beroperasi pada tahun 1963 dengan kapasitas
terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amonia per tahun.
Saat ini peran Pabrik PUSRI I sudah digantikan oleh PUSRI IB karena
alasan usia dan tingkat efisiensi yang sudah menurun.

 Pusri II (1974 -2017)

Pusri II merupakan pabrik tertua yang dioperasikan oleh Pusri,


dibangun tahun 1974 dan masih dioperasikan hingga tahun 2017.
 Pusri III
Proses perencanaan PUSRI III telah dimulai ketika pemerintah
meresmikan operasional PUSRI II sebagai langkah antisipasi
meningkatnya kebutuhan pupuk. Sebagai tindak lanjut dari keputusan
pemerintah, tepat pada tanggal 21 Mei 1975 Menteri Perindustrian M
Jusuf telah meresmikan Pemancangan Tiang Pertama pembangunan
Pabrik Pusri III.
Pabrik Pusri III memiliki kapasitas produksi 1.100 metrik ton
amonia per hari atau 330.000 setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari
atau 570.000 metrik ton setahun.
 Pusri IV
Melalui Surat Keputusan No.17 tanggal 17 April 1975, Presiden
Republik Indonesia telah menugaskan kepada Menteri Perindustrian untuk
segera mengambil langkah-langkah persiapan guna melaksanakan
pembangunan pabrik Pusri IV. Pada tanggal 7 Agustus 1975 awal
pembangunan PUSRI IV. Pemancangan tiang pertama pembangunan
pabrik PUSRI IV dilakukan di Palembang oleh Menteri Perindustrian M
Jusuf tanggal 25 Oktober 1975.
Pusri IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas produksi
yang sama dengan PUSRI III dengan kapasitas produksi 1.100 metrik ton
amonia sehari, atau 330.000 metrik ton setahun dan 1.725 metrik ton urea
sehari atau 570.000 metrik ton setahun.
 Pusri IB
Pabrik PUSRI IB merupakan pabrik yang dibangun sebagai
pengganti pabrik PUSRI I yang telah dinyatakan tidak efisien lagi.
Tanggal 15 Januari 1990 merupakan Early Start Date untuk memulai
kegiatan Process Engineering Design Package. Tanggal 1 Mei 1990
merupakan effective date dari pelaksanaan pembangunannya dan
diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember
1994. PUSRI IB memiliki kapasitas produksi 446.000 ton amonia per
tahun dan 570.000 ton urea per tahun. Pabrik ini menerapkan teknologi
proses pembuatan amonia dan urea hemat energi dengan efisiensi 30%
lebih hemat dari pabrik-pabrik PUSRI yang ada.
Ruang lingkup Pusri IB mencakup satu unit pabrik amonia
berkapasitas 1.350 ton per hari atau 396.000ton per tahun. Satu unit pabrik
urea berkapasitas 1.725 ton per hari atau 570.000 ton per tahun dan satu
unit utilitas, offsite dan auxiliary.
 Pusri IIB
Pabrik Pusri II-B menggantikan Pabrik Pusri-II yang sudah berusia
lebih dari 40 tahun. Pabrik Pusri II-B menggunakan teknologi KBR
Purifier Technology untuk Pabrik Amonia dan teknologi ACES 21 milik
TOYO dan Pusri sebagai Co Licensor untuk Pabrik Urea. Selain ramah
lingkungan juga hemat bahan baku gas yakni dengan rasio pemakaian gas
per ton produk 31,49 MMBTU/Ton Amonia dan 21,18 MMBTU/Ton
Urea. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri II (existing) yang memiliki
rasio pemakaian gas per ton produk 49,24 MMBTU/Ton Amonia dan
36.05 MMBTU/Ton Urea maka akan dihemat pemakaian gas sebesar
14,87 MMBTU per ton urea.
Pabrik Pusri IIB memliki kapasitas terbesar dibandingkan pabrik
lainnya, kapasitas Pabrik Amonia 2.000 ton /hari (660.000 ton/tahun) dan
kapasitas Pabrik Urea 2.750 ton/hari (907.500 ton/tahun).

2.4 Visi, Misi, Makna dan Nilai Perusahaan

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai salah salah satu


produsen pupuk nasional senantiasa berkomitmen untuk melaksanakan
praktik-praktik Good Corporate Gonernance (GCG) atau tata kelola
perusahaan yang baik dalam setiap langkah-langkah untuk mencapai Visi
dan melaksanakan Misi Perusahaan dalam berbisnis, antara lain dalam
pelaksanaan tugas pemerintah sebagai Public Service Obligation (PSO)
untuk penyediaan pupuk bersubsidi. Perwujudan dari komitmen tersebut
dituangkan dalam pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of
Conduct) PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang memuat visi dan misi,
makna perusahaan, dan nilai perusahaan.

2.4.1 Visi Perusahaan

Menjadi Perusahaan Agroindustri Unggul di Asia.

2.4.2 Misi Perusahaan

1. Menyediakan produk dan solusi agroindustri yang terintegrasi.


2. Memberikan nilai tambah kepada stakeholders secara
berkelanjutan.
3. Mendukung pencapaian kemandirian pangan dan kemakmuran
Negeri.

2.4.3 Makna Perusahaan

Pusri Untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan Yang Lebih


Baik.

2.4.4 Nilai Perusahaan

Perilaku seluruh insan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang berasal


dan timbul dari nilai-nilai Perusahaan, sehingga untuk menetapkan
standar tata perilaku mengacu pada Core Values Perusahaan yang ada
dalam SK/DIR/391/2020 tanggal 30 November 2020 tentang Visi, Misi,
Core Values Dan Kompetensi Inti PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Dalam Surat Keputusan Direksi tersebut ada 6 (enam) Core Values
Perusahaan yang mengadopsi Nilai-nilai Utama Sumber Daya Manusia
BUMN sebagai identitas dan perekat budaya kerja yang mendukung
peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Keenam Core Values tersebut
adalah ”AKHLAK” (Amanah – Kompeten – Harmonis – Loyal – Adaptif
– Kolaboratif) yang menjadi dasar prinsip bagi seluruh insan perusahaan
dalam bertindak dan berperilaku atau dengan kata lain sebagai Panduan
Perilaku, dengan uraian sebagai berikut :

a. Amanah

Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.


- Memenuhi janji dan komitmen.

- Bertanggung jawab atas tugas, keputusan, dan tindakan yang


dilakukan.

- Berpegang teguh kepada nilai moral dan etika.

b. Kompeten

Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

- Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang


selalu berubah.

- Membantu orang lain belajar.

- Menyelesaikan tugas dengan kualitas terbaik.

c. Harmonis

Saling peduli dan menghargai perbedaan.

- Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

- Suka menolong orang lain.

- Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

d. Loyal

Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.

- Menjaga nama baik sesame karyawan, pimpinan, BUMN, dan


Negara.

- Rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

- Patuh kepada pimpinan sepanjang tidak bertentangan dengan


hokum dan etika.

e. Adaptif

Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun


menghadapi perubahan.
- Cepat menyesuaikan diri untuk menjadi lebih baik.

- Terus-menerus melakukan perbaikan mengikuti


perkembangan teknologi.

- Bertindak proaktif.

f. Kolaboratif

Membangun kerja yang sinergis.

- Member kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.

- Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambahan.

- Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk


tujuan bersama.

2.5 Keunggulan PUSRI Palembang

1. Pengalaman

Pusri adalah salah satu perusahaan yang menjadi pilot project


untuk penerapan Good Corporate Governance yang dimulai sejak tahun
2000 (Berdasarkan Surat Direktur Utama Nomor 1387/100.OT/2000
tanggal 19 Desember 2000 tentang Kebijakan Penerapan Good Corporate
Governance di seluruh lingkup kerja Perusahaan).

2. Terintegritas

Satu-satunya pabrik pupuk yang memiliki sarana distribusi


armada angkutan laut. (Tujuh unit Satu-satunya pabrik pupuk yang
memiliki sarana distribusi armada angkutan laut. (Tujuh unit kapal urea
curah dan satu unit kapal amonia, serta lima unit pengantongan pupuk -
UPP) kapal urea curah dan satu unit kapal amonia, serta lima unit
pengantongan pupuk - UPP).

3. Daya Jangkau

Perusahaan pupuk yang memiliki aset terbesar dan tersebar di


seluruh penjuru Indonesia.

4. Teknologi Modern

Memiliki lisensi teknologi proses pembuatan Urea “ACES 21”


(Advanced Cost Energy Saving) bersama Toyo Engineering Corporation
(TEC) Japan.

5. Ahli

Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) ahli dan handal di


bidang industri pupuk, terutama pada segi operasional dan perawatan
pabrik, rancang bangun dan perekayasaan.

6. Bewawasan Lingkungan

Pusri adalah perusahaan yang pertama kali di lingkungan pabrik


pupuk mendapatkan penghargaan Poper Hijau dari Kementrian
Lingkungan Hidup tahun 2011 dan 2012, dan penghargaan Industri Hijau
dari Presiden RI tahun 2012.

2.6 Makna Lambang Perusahaan

Nama Sriwidjaja diabadikan di perusahaan ini untuk mengenang


dan mengangkat kembali masa kejayaan kerajaan maritim pertama di
Indonesia yang termahsyur di seluruh penjuru dunia. Sebuah
penghormatan kepada leluhur yang pernah membuktikan bahwa
Indonesia adalah bangsa yang besar. Pendirian pabrik pupuk dengan
nama PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, adalah warisan yang sekaligus
menjadi visi bangsa Indonesia terhadap kekuatan, kesatuan, dan
ketahanan wawasan Nusantara.
Gambar 2.2 Lambang PT. PUSRI
(Sumber: https://www.pusri.co.id/id/about/identity-company)
Makna lambang perusahaan di atas adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Huruf U

Lambang Pusri yang berbentuk huruf "U" melambangkan


singkatan "Urea". Lambang ini telah terdaftar di Ditjen Haki Dep.
Kehakiman & HAM No. 021391

Gambar 2.4 Setangkai Padi

Setangkai padi dengan jumlah butiran 24 melambangkan tanggal


akte pendirian PT Pusri.
Gambar 2.5 Butiran-butiran Urea

Butiran-butiran urea berwarna putih sejumlah 12,


melambangkan bulan Desember pendirian PT Pusri.

Gambar 2.6 Setangkai Kapas

Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya. Butir kapas yang


mekar berjumlah 5 buah Kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan ini,
melambangkan angka 59 sebagai tahun pendirian PT Pusri (1959).

Gambar 2.7 Perahu Kajang

Perahu Kajang, merupakan legenda rakyat dan ciri khas kota


Palembang yang terletak di tepian Sungai Musi. Perahu Kajang juga
diangkat sebagai merk dagang PT Pupuk Sriwidjaja.
Gambar 2.8 Kuncup Teratai

Kuncup teratai yang akan mekar, merupakan imajinasi pencipta


akan prospek perusahaan dimasa datang.

Gambar. 2.9 Komposisi Warna

Komposisi warna lambang kuning dan biru benhur dengan dibatasi


garis-garis hitam tipis (untuk lebih menjelaskan gambar) yang
melambangkan keagungan, kebebasan cita-cita, serta kesuburan,
ketenangan, dan ketabahan dalam mengejar dan mewujudkan cita-cita itu.

2.7 Struktur Organisasi PT. PUSRI


Para Direksi ini dibantu oleh staf dan kepala-kepala Kompartemen
yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktur Produksi
membawahi Kompartemen Produksi yang terdiri dari:
1. Departemen Operasi I dan Departemen Operasi II.
2. Departemen Pemeliharaan.
3. Departemen Teknik Produksi.
4. Departemen Teknik Keandalan dan Jaminan Kualitas.
5. Dinas Pengantongan Pupuk dan Ekspedisi.
Gambar 2.10 Struktur Organisasi PT. PUSRI
(Sumber: https://www.pusri.co.id/id/about/identity-company)

2.7.1 Departemen Pemeliharaan


A. Dinas Pemeliharaan Lapangan I, terdiri atas :
1. Bagian Pemeliharaan Lapangan PPU
2. Bagian Pemeliharaan Lapangan PUSRI I-B
3. Bagian Pemeliharaan Lapangan PUSRI II
B. Dinas Pemeliharaan Lapangan II, terdiri atas :
1. Bagian Pemeliharaan Lapangan PUSRI III
2. Bagian Pemeliharaan Lapangan PUSRI IV
C. Dinas Perbengkelan dan Alat Bantu, terdiri atas :
1. Bagian Sipil dan Alat Bantu bagian Bengkel Mesin
2. Bagian Pipa dan Las
D. Dinas Listrik dan Instrumen, terdiri atas :
1. Bagian Lisrik
2. Bagian Instrumen
3. Bagian Telekomunikasi dan Elektronika
Gambar 2.11 Bagan Kompartemen SBU Jasa Pemeliharaan Pabrik
(Sumber: https://www.pusri.co.id/id/about/identity-company)

 Superitenden Instrument II
Superitendent Instrument merupakan kepala unit bertugas
merencanakan, mengarahkan serta mengendalikan semua kegiatan
operasional yang berhubungan dengan proses produksi Pusri III dan Pusri
IV seperti :
1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perusahaan
sesuai dengan norma pedoman dan instruksi dari pimpinan umum.
2. Melaporkan data serta kegiatan yang ada ke Direksi.
3. Mengarahkan dan mengawasi kegiatan-kegiatan kepada Asisten.
4. Membina dan mengawasi serta mempertanggung jawabkan
jalannya koperasi.
5. Mengkoordinasikan dan bertanggungjawab terhadap penyusunan
rencana anggaran belanja perusahaan.
6. Menandatangani dan mengecek dokumen, formulir dan laporan
sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku.
7. Membina dan meningkatkan kesejahteraan sosial karyawan.
8. Membina suasana kekeluargaan dan kerja sama yang baik antara
asisten, karyawan serta memelihara keamanan.
 Supervisior
Supervisior memiliki tugas utama atas seluruh aktivitas operasional
perusahaan, mulai dari pembuatan rencana produksi, pembuatan rencana
pemakaian sistem dan anggaran produksi, memastikan kualitas produk
yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan hingga pengelolaan
suasana kerja agar SDM mampu bekerja secara optimal. Berikut tanggung
jawab dari deputy menager operasi :
1. Bertanggung jawab terhadap kepala regu Pusri III dan Pusri IV
atas kelancaran kerja dalam mencapai target yang telah ditentukan.
2. Mengetahui kualitas dan kuantitas alat-alat yang berhubungan
dengan kegiatan produksi dan peralatan yang digunakan dalam
ruang lingkup tanggung jawabnya.
3. Memastikan suasana kerja yang positif untuk mendorong
kinerja tim dan semangat kerja untuk mengembangkan karir
karyawan di masa depan.
4. Turut serta dalam penyusunan sasaran dan anggaran perusahaan.
5. Memantau dan menjaga pengeluaran biaya sesuai
dengan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
6. Menetapkan prioritas dan tujuan kerja sesuai dengan ketentuan.
7. Turut serta dalam proses persiapan, pengkoordinasian dan
perencanaan kegiatan produksi perusahaan.

 Foreman
Foreman merupakan kepala regu yang bertanggung jawab kepada
supervisior. Yang dimana bertanggung jawab :
1. Bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan langsung
terhadap staff yang di bawahnya dan melakukan pengawasan
langsung terhadap semua karyawan yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
2. Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas
(output) kualitas dan schedule produksi serta tingkat utilisasi
mesin produksi yang telah ditetapkan dan disepakati
bersama.
3. Mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga bisa
dicapai efisiensi manpower yang maksimal.
4. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja anak buahnya.
5. Bertanggung jawab terhadap kebersihan mesin dan area
mesin (lingkungan kerjanya).
6. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan
membina kerja sama team yang solid.

 Leadman dan Craftman


Leadman merupakan kepala bagian lapangan dan
craftman merupakan bagian yang akan membantu mengerjakan
pekerjaan dari leadman. Leadman bertanggung jawab terhadap :
1. Mengkordinir seluruh kegiatan permesinan, listrik,
bengkel, general service, power plant, instansi, dan
perawatan mesin.
2. Melakukan pemeriksaan terhadap mesin dan peralatan
yang tidak dapat dipakai serta kondisinya.
3. Membuat jadwal kerja pemeliharaan dan perawatan
setiap peralatan.
4. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan mesin dan
peralatan serta sumber daya listrik
5. Dalam menjalankan tugas leadmen dibantu oleh craftman
baik yang shift maupun non-shift.

Anda mungkin juga menyukai