satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu
harga atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu. Dalam, istilah lain
Ditinjau dari segi peralatan, sistem kontrol terdiri dari berbagai susunan
komponen fisis yang digunakan untuk mengarahkan aliran energi ke suatu mesin
optimisasi dimana hal ini dapat diperoleh berdasarkan fungsi daripada sistem
(correction).
banyak ditemukan dalam industri maupun aplikasi teknis lainnya. Hal ini
lebih kecil, kemampuan untuk pengontrolan jarak jauh, lebih mudah diperoleh dan
responsnya lebih cepat. Disamping itu dimensi peralatan dapat dibuat lebih kecil.
adalah pengontrolan yang dilakukan oleh mesin-mesin atau peralatan yang bekerja
penyetelan suara radio, televisi, pengaturan cahaya televisi, pengaturan aliran air
pengontrolan suhu ruangan oleh thermostat, pengontrolan daya listrik oleh relay,
efek terhadap besaran masukan, sehingga variabel yang dikontrol tidak dapat
Y = Sinyal Keluaran
Hubungan antara fungsi masukan, fungsi alih sistem dan fungsi keluaran :
Y
=G
X
melaui alat pencatat (indicator atau recorder) seperti pada Gambar 3.2.
Selanjutnya perbedaan harga yang terjadi antara besaran yang dikontrol dan
penunjukan alat pencatat digunakan sebagai koreksi yang pada gilirannya akan
yang lebih tinggi, dan tidak peka terhadap gangguan, dan perubahan pada
lingkungan.
E=x-z
x
+ y
Sistem
G(s)
-
z= Hy
Umpan Balik
H(s)
Hubungan antara fungsi masukan, fungsi alih sistem, fungsi umpan balik
Z = HY, mempunyai nilai negatif dan harus dikurangkan dari tegangan masukan
E=X=Z
Y
G =
E
= Y
Y
G HY
= Y
Y GHY
G
Y G
=
X 1 GH
III.I.3. Servo dan Regulator
untuk menunjukan sistem dalam mana terdapat harga “steady state” konstan untuk
sinyal masukan yang konstan. Perbedaan utama adalah bahwa pada regulator
keluaran yang berbeda dengan servo seperti pada Gambar 3.3. Istilah regulator
Keluaran u = Gangguan
Pada regulator, efek gangguan ini perlu dikompensasi agar harga keluaran
r(t) c(t)
0; sehingga yang akan diperoleh adalah,
u
berikut:
waktu) yang dapat berbentuk linear maupun non linear. Secara matematis
mengembangkannya.
(berinteraksi).
sinyal ini (sistem umpan balik) maka pada sistem kontrol otomatik selalu
lain-lain.
5. Servomekanis.
Berikut ini adalah diagram blok dari proses pengontrolan level dengan
Set Point
transmitter
kontrolnya, ialah:
besaran yang dimanipulasi oleh final control element atau control valve
agar measurement variable sama dengan set point. Input proses ini juga
kontroller.
set point.
5. Error adalah selisih antara set point dikurangi measured variable. Error
bisa negatif dan bisa juga positif. Bila set point lebih besar dari measured
variable, error akan menjadi positif, sebaliknya bila set pointnya lebih
sebuah proses.
III.4. Transduser
daya menjadi bentuk daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan
mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya. Pada umumnya
tekanan, temperatur, aliran, posisi, dan lain-lain. Contoh yang umum adalah
pengeras suara (audio speaker), yang mengubah beragam voltase listrik yang
berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis. Contoh lain adalah mikrofon,
yang mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi sinyal atau energi
listrik
Transduser atau sensor adalah salah satu bagian dari komponen sistem
kontak dengan yang diukur; sedang transduser berfungsi untuk mengubah besaran
Jika sebuah sistem kontrol adalah stabil dan hanya memerlukan perbaikan
D (differential).
kesalahan, yaitu:
dalam keadaan mantap). Pemakaian alat kontrol jenis ini saja sering tidak
K adalah terbatas dan tidak cukup untuk mencapai respons sampai suatu harga
yang dIIInginkan.
tetapi hal ini akan mengakibatkan osilasi bagi respons yang berarti memperlama
harus terjadi secepat mungkin tetapi dengan lonjakan dan osilasi sekecil mungkin.
Respons yang cepat memang dapat diperoleh dengan memperbesar K, tetapi hal
mengurangi kesalahan-kesalahan)
yang paling cepat). Hal ini perlu untuk menjamin respons yang cepat.
cukup rendah agar terjamin respons yang tidak mengalami lonjakan yang
cepat.
III.5.2. Alat Kontrol Tipe Integral (I)
dicapai dengan memberikan penguatan tak terhingga pada frekuensi nol yakni
Alat kontrol ini biasanya digunakan bersama tipe P dan D, namum dalam
terus bertambah selama terjadi kesalahan dan bila sinyal penggerak (actuating
signal, m(t)) yang cukup telah terakumulir, maka sinyal e(t) akan menurun
menuju nol. Melalui pemilihan komponen rangkaian yang tepat, lokasi frekuensi
nol dan frekuensi pojok dapat direncanakan agar pengontrolan secara integral (I)
DIIIkut sertakannya tipe D ini sebagai alat kontrol memberikan efek menstabilkan
pengontrolan yang cepat. Hal ini sangat penting bagi sistem kontrol yang
menstabilkan sistem loop tertutup dan ini dapat meredam osilasi yang mungkin
terjadi.
Penting diperhatikan bahwa tipe D ini tidak dapat dipakai secara tersendiri
karena tidak akan memberi jawaban (respons) terhadap suatu kesalahan dalam
kondisi mantap. Dengan demikian alat ini harus digabung dengan tipe P atau
dipakai untuk mengukur tekanan. Bila sebuah bejana ditutup atau kedap udara,
tekanan dasar (P) berubah tidak hanya menurut tinggi permukaan cairan (h), tetapi
PG
P = PG + ph
h
p
P
Tekanan hidrostatik pada dasar suatu bejana tergantung pada berat jenis
dan ketinggian cairan. Tekanan ini di ukur dengan manometer, pada bejana
tertutup dan bertekanan, yang di ukur adalah beda tekanan antara dasar bejana dan
mengukur tekanan dasar (P). Seperti pada Gambar 3.2 tinggi permukaan cairan (h)
didapatkan dengan beda tekanan antara tekanan fase gas (P G ) dan tekanan (P2),
jadi:
PG
P1 = P2
P2 = PG + ph
(P2 - P1) = ph h
p
P1 P2
Cara ini tergantung pada berat jenis. Elemen perasa dari detektor ini
adalah diafrakma. Detektor ini tidak mempunyai batang pemuntir dengan gerak
terdiri dari dua ruangan yaitu ruang tekanan tinggi dan ruang tekanan rendah.
Untuk level transmitter, ruang tekanan tinggi di hubungkan dengan tekanan cairan
pada bejana, sedangkan ruang tekanan rendah di hubungkan dengan tekanan uap
pada bejana.
Untuk pengukur permukaan cairan ini, bila terdapat uap yang dapat
mengembun pada fase gas, kondesat berkumpul di dalam pipa penyalur dibagian
Dalam hal ini, metoda yang dipakai adalah dengan mengisi lebih dulu pipa
penyalur dengan cairan yang secara kimia bersifat stabil dan tidak berpengaruh
buruk terhadap proses, cairan itu disebut sealing liquid. Alat pengukuran itu
PG
Seal pot
Sealing liquid h1
h2
P1 P2
p
P 1= P G+ S (h 1 + h 2 )
Juga: P 2 = P G + h
Beda tekanan didapatkan sebagai berikut:
P=P2-P1
= h+ S (h 1 + h 2 )
Dengan kata lain, sistem tersebut bekerja dimana perbedaan tekanan antara
fasa uap dan bagian terendah dari cairan diukur oleh differential pressure
Karena transmitter ini dipasang langsung flensa dari bejana, maka tidak di
butuhkan suatu jalur dan hal ini akan membantu mencegah terjadinya
penyumbatan. Bagaimanapun juga tipe ini mempunyai satu cacat yaitu tidak dapat
kecuali bejana tersebut di kosongkan dengan cara shut down dari pabrik.
beda tekanan di deteksi dalam bentuk sinyal listrik atau pneumatik bersama-sama
transmitter ini dapat merubah sinyal proses yang diterima oleh detektor diubah
menjadi sinyal listrik serta mengirimkan sinyal tersebut ke alat penerima seperti
rendah dan tinggi seperti pada Gambar 3.4. Tekanan tinggi (HP) dan tekanan
rendah (LP) diterima oleh membran penyekat (seal diaphragm). Bagian dalam
dari membran penyekat (seal diaphragm) tekanan tinggi dan tekanan rendah dIIIsi
dengan cairan silikon. Tekanan yang diukur pada bagian tekanan tinggi mendesak
dirinya sendiri pada membran bagian tekanan tinggi dan menekan membran
tersebut. Pada waktu membran tersebut tertekan, bagian dalam isian silikon
mengenai bagian bertekanan rendah (LP) oleh sejumlah pergerakan dari isian
silikon tersebut. Sementara itu, tekanan yang terukur pada bagian bertekanan
rendah (LP) juga akan mendesak dirinya sendiri pada membran bertekanan rendah
(LP) dan menekan pengembus tersebut dari bagian luar. Bagian puncak
pengembus, maka lengan pemuntir tersebut akan bergerak ke kiri dan memutar
batang pemuntir tersebut. Pergerakan batang pemuntir ini diubah ke dalam suatu
1. Diafrakma Penyekat
(Seal Diaphram)
2. Isi Silikon
(Silicon Fill)
3. Pengembus
(Bellows)
4. Diafrakma Penyekat
(Seal Diaphram)
5.Lengan Pemuntir
(Torque Arm)
6. Isi Silikon
(Silicon Fill)
7. Batang Pemuntir
(Torque Rod)
ke dalam bentuk sinyal pneumatik. salah satu contoh dari bagian pengirim
transmitter pneumatik adalah transmitter gaya seimbang (Force Balance
sebelumnya.
pilot akan mengubah kedudukan kerangan pilot pada relai untuk membuka
dan menutup.
instrumen out-put.
sampai pengimbang utama mendapatkan gaya balas yang sama besar dari
Digunakan sebagai batang yang meneruskan gaya gerak balas terhadap gaya
4. Pemancar (Nozzle)
pilot.
5. Pembalik (Buffle)
maksimum).
pemancar.
utama
transmitter.
utama.
2. Pengimbang
Kedua
3. Kapsul
Pengimbang Balik
4. Pemancar
5. Pembalik
6. Pembatas Beban
Balik Berlebih
7. Pengimbang
Utama
8. Pipa Kapsul
Pengimbang Balik
9. Pipa untuk
Pemancar
Lebar
Sempit
13. Pegas
Peninggi atau
Penekan
permukaan. Pada industri, tekanan dapat diatur sesuai dengan yang dIIInginkan
oleh proses, dimana pada aplikasinya tekanan haruslah di jaga agar produksi yang
Proses pengkalibrasian akan disesuaikan dengan tinggi bejana, massa jenis cairan
dan gravitasi.
oleh perbedaan tekanan dari tinggi bejana yang akan diukur, tekanan yang
dihasilkan oleh cairan juga tergantung pada massa jenis, gravitasi bumi dan tinggi
permukaan.
g = gravitasi bumi 9.8 m
det
Untuk penggunaan di industri atau pabrik, massa jenis dari cairan berbeda,
Massa Jenis
Jenis Cairan kg
3
m
Air 1 103
Es 0.92 103
Glyserol
1.26 103
Alkohol
0.76 103
Benzene
0.88 103
Air Raksa
2.14 104