PENDAHULUAN
2. Pusri-II
Studi Kelayakan Ekonomi : John Van der Valk
3. Pusri-III
Studi Kelayakan Ekonomi : PT. Pusri Palembang
4. Pusri-IV
Studi Kelayakan Ekonomi : PT. Pusri Palembang
5. Pusri-IB
Studi Kelayakan Ekonomi : PT. Pusri Palembang
6. Pusri-IIB
Studi Kelayakan Ekonomi : PT. Pusri Palembang
PT. Pupuk Sriwidjaja yang semula hanya memiliki satu pabrik dengan
proses optimalisasi dan modifikasi telah membuat PT. Pusri mampu memproduksi
total 2.280.000 ton Urea/tahun dan 1.324.000 ton Ammonia/tahun. Perkembangan
pabrik PT. Pusri dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Perkembangan Pabrik PT. Pusri Palembang
Tahun
Kapasitas Pelaksanaan
Pabrik Mulai Lisensor Proses
Terpasang Konstruksi
Operasi
218.000 ton
Kellog
Kellog MTC, Total Ammonia/tahun
Pusri II 1974 Overseas
Recycle C-Improved 570.000 ton
Corp. (AS)
Urea/tahun
330.000 ton
Kellog
Kellog MTC, Total Ammonia/tahun
Pusri III 1976 Overseas
Recycle C-Improved 570.000 ton
Corp. (AS)
Urea/tahun
330.000 ton
Kellog
Kellog MTC, Total Ammonia/tahun
Pusri IV 1977 Overseas
Recycle C-Improved 570.000 ton
Corp. (AS)
Urea/tahun
Kellog Advanced
Process For Cost and 446.000 ton
PT. Rekayasa
Energy Saving Ammonia/tahun
Pusri IB 1995 Industri
(ACES) of Toyo 570.000 ton
(Indonesia)
Engineering Urea/tahun
Corporation
Kellog Advanced Konsorsium
Process For Cost and 2.000 metrik ton PT. Rekayasa
Energy Saving 21 Ammonia/hari Industri –
Pusri IIB 2016
(ACES 21) of Toyo 2.750 metrik ton Toyo
Engineering Urea/hari Engineering
Corporation Corporation
Sumber : www.pusri.co.id. 2017
PT. Pupuk Sriwidjaja ditunjuk oleh pemerintah menjadi perusahaan induk
(Holding Company), berdasarkan PP No. 28/1997. Sejak Pemerintah Indonesia
mengalihkan seluruh sahamnya yang ditempatkan di Industri Pupuk Dalam
Negeri dan di PT. Mega Eltra kepada PT. Pusri, melalui Peraturan Pemerintah
(PP) nomor 28 tahun 1997 dan PP nomor 34 tahun 1998, maka PT. Pusri, yang
berkedudukan di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi Induk Perusahaan
(Operating Holding) dengan membawahi 6 (enam) anak perusahaan termasuk
anak perusahaan penyertaan langsung yaitu PT. Rekayasa Industri, masing-
masing perusahaan bergerak dalam bidang usaha :
1. PT. Petrokimia Gresik yang berkedudukan di Gresik, Jawa Timur.
Memproduksi dan memasarkan pupuk urea, ZA, SP-36/SP-18, Phonska, DAP,
NPK, ZK, dan industri kimia lainnya serta pupuk organik.
2. PT. Pupuk Kujang, yang berkedudukan di Cikampek, Jawa Barat.
Memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya.
3. PT. Pupuk Kalimantan Timur, yang berkedudukan di Bontang, Kalimantan
Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya.
4. PT. Pupuk Iskandar Muda, yang berkedudukan di Lhokseumawe, Nangroe
Aceh Darussalam. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia
lainnya.
5. PT. Rekayasa Industri, yang berkedudukan di Jakarta, bergerak dalam
penyediaan jasa Engineering, Procurement & Construction (EPC) guna
membangun industri gas & minyak bumi, pupuk, kimia dan petrokimia,
pertambangan, pembangkit listrik (panas bumi, batubara, micro-hydro, diesel).
6. PT. Mega Eltra, yang berkedudukan di Jakarta dengan bidang usaha utamanya
adalah Perdagangan Umum.
Pada tahun 2010, dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan
Perseroan (Persero) PT. Pupuk Sriwidjaja disingkat PT. Pusri (Persero) kepada
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang serta telah terjadinya pengalihan hak dan
kewajiban PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang sebagaimana tertuang didalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010
yang berlaku efektif 1 Januari 2011 sebagaimana telah dituangkan dalam
Perubahan Anggaran Dasar pada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang melalui Akte
Notaris Fathiah Helmi, SH. nomor 14 tanggal 12 November 2010 yang telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM tanggal 13 Desember 2010 nomor
AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010.
Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan
PT. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan
pupuk yang baru, menggantikan nama PT. Pusri (Persero). Hingga kini PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang tetap menggunakan brand dan merk dagang Pusri.
Pada sejarah perkembangannya, PT. Pusri mendapat berbagai penghargaan
dari dalam dan luar negeri. Dalam laporan ini hanya dicantumkan penghargaan-
penghargaan yang berhubungan dengan kinerja pabrik dan keselamatan kerja di
PT. Pusri.
1. Direktur Produksi
2. Direktur Keuangan dan Pemasaran
3. Direktur Tekbang
4. Direktur SDM dan Umum
a. General Manager
General Manager berkedudukan dibawah Direktur yang membawahi
beberapa manager. General Manager bertugas sebagai pimpinan di suatu
kompartemen yang meliputi kompartemen produksi, kompartemen pemasaran,
kompartemen jasa teknik dan pengembangan usaha, kompertemen keuangan dan
kompartemen SDM dan Umum. General Manager bertanggung jawab kepada
direktur.
b. Manager
Manager berkedudukan dibawah seorang General Manager dan bertanggung
jawab kepada General Manager. Manager memimpin suatu departemen, misalnya
Departemen Produksi.
c. Staff Manager
Seorang Staff Manager berkedudukan langsung dibawah seorang Manager
dan bertanggung jawab kepada Manager.
d. Superintendent
Superintendent bertanggung jawab langsung ke Manager. Superintendent
memimpin suatu bagian di dalam dinas tertentu. Misalnya bagian utilitas pada
Departemen Operasi Pusri II-B
e. Assistant Superintendent
Assistant Superintendent bertugas untuk membantu kinerja seorang
Superintendent dan mewakili tugas Superintendent apabila Superintedent tidak
berada ditempat. Assistant Superintendent bertanggung jawab kepada Staff
Manager.
f. Senior Foreman
Senior Foreman bertanggung jawab kepada Superintendent dan bertugas
untuk memimpin suatu seksi tertentu. Senior Foreman membawahi beberapa
Foreman.
g. Foreman
Foreman atau kepala regu bertugas untuk mengkoordinir regu yang sedang
bertugas pada shift kerja tertentu dan membantu kinerja seorang Senior Foreman
h. Koordinator Operator
Koordinator Operator bertugas untuk mengkoordinir operator yang bertugas
dilapangan. Koordinator Operator bertanggung jawab kepada senior Foreman.
i. Operator Senior
Operator Senior bertugas untuk melaksanakan suatu kontrol operasi pada
pabrik yang berada dikontrol panel dan bertanggung jawab kepada senior
Foreman
j. Operator Lapangan
Operator lapangan bertugas untuk mengoperasikan peralatan yang ada di
lapangan pabrik sesuai instruksi dari operator kontrol panel dan bertanggung
jawab kepada senior Foreman.
2. Divisi Pemeliharaan
Divisi Pemeliharaan bertugas memelihara dalam memperbaiki alat-alat pabrik
yang berhubungan dengan operasi pabrik. Divisi pemeliharaan dipimpin oleh
seorang General Manager Pemeliharaan, yang membawahi manager
pemeliharaan mekanikal, manager pemeliharaan listrik dan instrument, manager
perbengkelan, manager jaminan dan pengendalian kualitas, dan manager
perencanaan dan pengendalian Turn Around.
4. Divisi Laboratorium
Divisi laboratorium bertugas menganalisa, mengontrol dan mengawasi mutu
bahan baku dan bahan penunjang serta hasil produksi pabrik. Divisi
laboratorium ini terdiri dari tiga bagian laboratorium, yaitu :
a. Bagian Laboratorium Kimia Analisis, membawahi :
1. Seksi Analasis Instrumen
2. Seksi Laboratorium Penguji Mutu
3. Seksi Laboratorium pengujian dan standar
b. Bagian Laboratorium Kontrol produksi, membawahi :
1. Seksi Shift Laboratorium kontrol produksi I membawahi
Laboratorium Kontrol Pusri I-B dan II
2. Laboratorium Pusri II membawahi Laboratorium Kontrol Pusri III dan
IV
c. Bagian Laboratorium Penunjang Sarana, membawahi :
1. Seksi Penyelidikan dan Distrbusi Saran
2. Seksi Laboratorium Kalibrasi
3. Seksi Laboratorium Harian Alat dan Instrument
1. Senior Foreman
2. Kepala Regu/forement
3. Koordinator lapangan
4. Operator Senior (panel)
5. Operator lapangan
Serta seorang Senior Foreman, bertugas sebagai pengkoordinir kegiatan
di lapangan antara unit kerja pabrik dan shift, mengawasi kerja operator
untuk setiap shift, dan sekaligus sebagai penanggung jawab operasional
pabrik pada jam kerjadiluar day shift. Operator yang mengoperasikan
pabrik terdiri dari operator senior, yang bertugas di control panel room,
dan operator lapangan. Operator-operator tersebut bekerja sesuai shift
yang telah dijadwalkan dan diketuai oleh seorang kepala seksi shift,
dengan pembagian kerja sebagai berikut:
a. Day Shift : 07.00 – 15.00
b. Swing shift : 15.00 – 23.00
c. Night shift : 23.00 – 07.00
Dalam satu siklus kerja operator (pegawai shift) terdapat 4 regu yang
mana 3 regu bertugas dan 1 regu libur secara bergantian.
Selain operator dan karyawan lapangan yang jadwal kerjanya dibagi per
shift karena membutuhkan waktu 24 jam, terdapat pula karyawan non shift
(pegawai administrasi) dan jabatan setingkat kepala bagian ke atas dengan jadwal
kerja :
Direktur Utama
General Manager
Perlengkapan
1.4 Pemasaran
Gudang
Produsen Pupuk Lini II
PT. PUSRI
PT. Pupuk Kujang
PT. Pupuk Iskandar Muda Gudang Koperasi/KUD
(PIM) Lini III Penyalur
PT. Petrokimia Gresik
PT. Pupuk Kalimantan
Timur UPP (Unit Pengecer
Pengantongan
Pupuk)
Petani
Pupuk Kantong
Pupuk Curah
Petani
Pada tahun 2001, tata niaga pupuk kembali diatur oleh pemerintah melalui
keputusan Menteri Perindag RI No.93/MPP/Kep/3/2001, dimana unit niaga Pusri
dan atau Produsen melaksanakan penjualan pupuk di lini III ( Kabupaten )
sedangkan dari kabupaten sampai ke tangan petani dilaksanakan oleh distributor
(BUMN, swasta, dan Koperasi ).