Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero), yang lebih dikenal sebagai PT. Pusri,
merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang produksi
dan pemasaran pupuk. Secara legal, PT. Pusri resmi didirikan berdasarkan
Akte Notaris Eliza Pondaag nomor 177 tanggal 24 Desember 1959 dan
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia nomor 46
tanggal 7 Juni 1960, dengan modal dasar perseroan pertama yang ditetapka
nsebesarRp 100.000.000. PT Pusri, yang memiliki Kantor Pusat dan Pusat
Produksi berkedudukan di Palembang, Sumatera Selatan, merupakan
produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Sriwidjaja diambil sebagai nama
perusahaan untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di
Palembang, Sumatera Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga
daratan Cina, pada abad ketujuh Masehi. Untuk langkah awal dimulainya
pembangunan pabrik urea ini dengan pemasangan tiang pertama pada tanggal
14 agustus 1961 dan selesai konstruksinya pada bulan agustus 1963. Hingga
pada tanggal 4 juli 1964 pabrik pupuk pertama di Indonesia ini diresmikan
dengan nama Pabrik Pupuk Sriwidjaja (PUSRI). Perusahaan ini merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan pemilik saham tunggal yaitu
pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Keuangan dan
Departemen Perindustrian selaku kuasa pemegang saham. Pabrik yang diberi
nama PUSRI I itu didirikan pada tanggal 4 November 1960 dengan kapasitas
terpasang sebesar 180 ton amoniak/hari dan 300 ton urea/hari. Pabrik ini
pertama kali beroperasi pada tanggal 16 Oktober 1963. Untuk memenuhi
kebutuhan pupuk dalam negeri yang semakin meningkat maka PUSRI mulai
memperluas pabrik dengan pembangunan pabrik baru. Perluasan pabrik
PUSRI mulai direncanakan pada tahun 1965 melalui penandatanganan
perjanjian kerjasama antara Departemen Perindustrian dengan perusahaan
1
engineering Toyo Menko dari Jepang, namun rencana tersebut menemui
kegagalan akibat kejadian G30S/PKI. Untuk menindak lanjuti rencana
perluasan pabrik tersebut kemudian diadakan studi kelayakan bersama John
Van Der Volk & Associate dari Amerika Serikat pada tahun 1968. Pada tahun
1972 mulai didirikanlah pabrik baru yang disebut pabrik PUSRI II dengan
kapasitas terpasang 660 ton amoniak/hari dan 1150 ton urea/hari.
Pembangunan pabrik PUSRI II ini dikerjakan oleh kontraktor dari Amerika
Serikat, MW Kellog Overseas Corporation, dan dari Jepang, Toyo
Engineering Corporation dan pembangunannya selesai pada tahun 1974.
Karena kebutuhan pupuk dalam negeri meningkat sangat pesat,
perluasan pabrik kembali dilakukan dengan membangun dua pabrik baru
yaitu pabrik PUSRI III dan PUSRI IV dalam jangka waktu yang relatif
hampir bersamaan. Pabrik PUSRI III dibangun pada tanggal 21 Mei 1975
dengan kapasitas terpasang 1000 ton ammoniak/hari dengan menggunakan
proses Kellog dan kapasitas produksi urea 1725 ton/hari dengan proes Mitsui
Toatsu Total Recycle (MTTR) C-Improved oleh Kellog Overseas Corp. dan
Toyo Engineering Corporation (TEC). Lima bulan setelah pembangunan
pabrik PUSRI III, pabrik PUSRI IV mulai dibangun dengan kapasitas
terpasang dan proses yang sama.
Pada tahun 1985 pabrik PUSRI I dihentikan operasinya karena
dipandang tidak efisien lagi. Untuk menggantikan pabrik PUSRI I, pada
tahun 1990 mulai dibangun pabrik baru yang diberi nama pabrik PUSRI IB.
Pabrik PUSRI IB memiliki kapasitas 446.000 ton amoniak per tahun dengan
menggunakan proses Kellog dan kapasitas pabrik urea 570.000 ton urea per
tahun dengan menggunakan proses Advanced Process for Cost and Energy
Saving (ACES) dari Toyo Engineering Corporation (TEC). Konstruksi pabrik
ini dilaksanakan oleh PT. Rekayasa Industri. Pabrik ini merupakan pabrik
yang dibangun dengan konsep hemat energi dan menggunakan sistem kendali
komputer Distributed Control System.
Dalam rangka peningkatan efisiensi dan penghematan bahan baku, pada
tahun 1990-an dilakukan proyek optimasi yang dikenal dengan Amoniak
2
Optimization Project (AOP) untuk PUSRI II, III dan IV serta Urea
Optimization Project (UOP) untuk PUSRI II. Proyek dilaksanakan oleh
PT.PUSRI bekerjasama dengan licensor proses sebagai konsultan.
Dilaksanakannya proyek tersebut menyebabkan :
1. Pabrik amoniak PUSRI II, III dan IV mengalami peningkatan produksi
sebesar 20% dan penghematan gas alam hingga 10%.
2. Pabrik Urea PUSRI II mengalami peningkatan produksi hingga 50% dan
penghematan pemakaian gas alam hingga 30%.

Pada tahun 1997 dibentuk Holding BUMN pupuk di Indonesia dan


PT.PUSRI ditunjuk sebagai induk perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang
tercakup dalam Holding tersebut adalah :

1. PT. Pupuk Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan.


2. PT. Petrokimia Gresik yang berdiri pada 31 Mei 1975 di Gresik, Jawa
timur.
3. PT. Pupuk Kujang yang berdiri pada 9 Juni 1975 di Cikampek, Jawa
Barat.
4. PT. Pupuk Kalimantan Timur yang berdiri pada 7 Desember 1977 di
Bontang, Kalimantan Timur.
5. PT. Pupuk Iskandar Muda yang berdiri pada 24 Februari 1982 di
Lhoksemawe, Nanggroe Aceh Darussalam.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :


1. Apa pengertian dari ISO, Mutu, dan Distribusi pada PT. PUSRI?
2. Bagimanakah ISO yang ada pada PT. PUSRI?
3. Apa yang dimaksud dengan ISO dan SNI?
4. Bagaimanakah ISO Lingkungan pada PT. PUSRI?

3
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :


1. Memahami pengertian dari ISO, Mutu, dan Distribusi pada PT. PUSRI.
2. Mengetahui macam-macam ISO yang ada pada PT. PUSRI.
3. Memahami arti ISO dan SNI.
4. Mengetahui ISO Lingkungan pada PT. PUSRI.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Profil PT PUSRI

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang lebih dikenal sebagai PT Pusri,


merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak di
bidang produksi dan pemasaran pupuk. PT Pupuk Sriwidjaja didirikan pada
tanggal 24 Desember 1959 di Palembang, Sumatera Selatan. PT Pusri merupakan
pabrik urea pertama di Indonesia. Bermula dengan satu unit pabrik berkapasitas
100 ribu ton urea per tahun, perusahaan mengalami perkembangan pesat
sepanjang tahun 1972 hingga 1994 dengan dibangunnya beberapa pabrik baru
sehingga meningkatkan kapasitas terpasang menjadi 2,26 juta ton urea per tahun.

Mengiringi pembangunan pabrik-pabrik baru dan bersamaan dengan munculnya


sejumlah pabrik pupuk lain di Indonesia, PT Pusri mulai mengubah orientasi
produksi ke orientasi pasar. Dengan bantuan pinjaman Bank Dunia, PT Pusri
membangun jaringan distribusi dan pemasaran - berikut sarana dan prasarana
pendukungnya hingga menjangkau segenap pelosok Nusantara. Sejak tahun 1979
pemerintah menugaskan PT Pusri untuk melaksanakan distribusi dan pemasaran
pupuk bersubsidi ke seluruh wilayah Indonesia hingga dibebaskannya tata niaga
pupuk, serta saat ini pemerintah memutuskan dibentuknya rayonisasi wilayah
pemasaran dan distribusi pupuk bersubsidi mulai tahun 2003.

Di samping membangun kompetensi di bidang distribusi dan pemasaran,


perusahaan juga memberikan perhatian khusus kepada pembinaan SDM dalam
proses alih teknologi untuk menangani pemeliharaan dan pembangunan pabrik
pupuk secara swakelola.

Sebagai cikal bakal industri pupuk nasional, PT Pusri merupakan pemasok


tenaga-tenaga ahli perpupukan yang handal bagi perusahaan-perusahaan pupuk
5
Indonesia yang didirikan kemudian. Banyak tenaga ahli PT Pusri yang dipercaya
memberikan bantuan konsultasi dalam berbagai masalah di pabrik-pabrik pupuk
di dalam negeri maupun mancanegara.

PT Pusri juga mengembangkan usaha-usaha bernilai tambah tinggi, yaitu jasa-jasa


teknologi yang terkait dengan bisnis ini. Misalnya, teknologi proses produksi
ACES 21 yang dikenal efisien dan hemat energi - hasil riset dan pengembangan
PT Pusri bekerjasama dengan Toyo Engineering Corporation (TEC) dari Jepang.
ACES 21 merupakan sebuah inovasi dengan visi berjangkauan jauh ke depan
yang menjadikan PT Pusri sebagai produsen pupuk yang memiliki technical
know-how dalam pengelolaan dan pemeliharaan pabrik pupuk secara efisien.

Kombinasi keunggulan di bidang produksi, distribusi dan pemasaran, SDM dan


teknologi menjadikan PT Pusri sebagai pemain terdepan dalam industri pupuk
nasional.

6
2.2. Sertifikat-sertifkat yang didapatkan PT PUSRI

1. ISO 14001:2004 Enviromental Management

Komitmen untuk melaksanakan kegiatan industri berwawasan lingkungan dan


berkelanjutan diwujudkan melalui pengelolaan sumber daya secara efektif dan
efisien. Mengambil contoh pengendalian limbah pabrik, perusahaan telah
menerapkan pengurangan jumlah limbah yang dibuang ke media lingkungan
berdasarkan empat prinsip, yaitu: pengurangan dari sumber (reduce), sistem daur
ulang (recycle), pengambilan (recovery) dan pemanfaatan kembali (reuse) secara
berkelanjutan menuju produksi bersih.

Guna meningkatkan mekanisme pengelolaan lingkungan, maka di dalam


organisasi PT Pusri telah dibentuk Dinas Teknik Lingkungan yang berada di
bawah Departemen Teknik Produksi yang mengintegrasikan penerapan aspek

7
lingkungan ke dalam teknologi proses dan menangani permasalahan pengelolaan
lingkungan dengan menerapkan ISO-14000, serta melakukan pengawasan
pelaksanaan aturan (Standard, Code, Peraturan Pemerintah) tentang keselamatan
lingkungan untuk mendapatkan jaminan keamanan lingkungan, serta bekerjasama
dengan unit kerja terkait melaksanakan usaha pengendalian terhadap dampak yang
itmbul dengan prinsip meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan
dampak positif.

ISO 14001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen


Lingkungan (SML) yang pada saat ini secara luas menggunakan SML di dunia,
dengan lebih dari 6.000 sertifikasi di Inggris dan 111.000 sertifikasi di 138 negara
seluruh dunia.

ISO 14001 adalah standar sistem manajemen utama yang mengkhususkan pada
persyaratan bagi formulasi dan pemeliharaan dari SML. Tiga komitmen
fundamental mendukung kebijakan lingkungan untuk pemenuhan persyaratan ISO
14001, termasuk :

pencegahan polusi
kesesuaian dengan undang-undang yang ada
perbaikan berkesinambungan SML

Komitmen-komitmen tersebut memberikan panduan perbaikan kinerja lingkungan


secara keseluruhan.

ISO 14001 dapat digunakan sebagai alat bantu; fokus terhadap pengendalian
aspek lingkungan atau arah aktifitas produk dan pelayanan anda berkenaan
dengan pengelolaan lingkungan; sebagai contoh, emisi udara, tanah, atau air.
Organisasi wajib menjelaskan apakah yang mereka akan lakukan, mengikuti
prosedur yang tersedia dan mendokumentasikan upaya-upaya mereka untuk
mendemonstrasikan kesesuaian dan perbaikan. Anda diharapkan menyusun

8
tujuan, sasaran dan menerapkan program untuk meningkatkan kinerja lingkungan
anda yang mana pada akhirnya akan memberikan manfaat adanya peningkatan
keuangan.

Organisasi perlu mengenali hukum yang berlaku, undangundang yang berkaitan


dan persyaratan-persyaratan lainnya yang berkaitan. Hal-hal penting tersebut
berkaitan untuk mengenali timbulnya peraturan pemerintah sehingga ukuran
tingkat kepatuhan dapat diadopsi dan secara periodik dilakukan evaluasi untuk
memastikan persyaratpersyaratan tersebut dipahami oleh para karyawan dan dapat
diterapkan secara efektif.

Standar ISO 14001 disertai dengan ISO 14004, Sistem Manajemen Lingkungan
Panduan Umum terhadap prinsip-prinsip, system-sistem dan dukungan tehnis.
Standar ini terdiri dari beberapa bagian, seperti penerapan, implementasi,
pemeliharaan dan peningkatan dari Manajemen Sistem dan diskusi-diskusi
mengenai penggunaan prinsip-prinsip yang berkaitan.

Siapakah yang dapat menggunakan ISO 14001?

Organisasi-organisasi dari berbagai jenis, sektor usaha dan ukuran dapat


meningkatkan kinerja lingkungan mereka melalui implementasi standar ini.

Apa sajakah manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran ISO 14001?

Meningkatkan kinerja lingkungan sesuai komitmen manajemen puncak


Penghematan ongkos dapat dicapai melalui peningkatan efisiensi energi
dan penggunaan air dan minimalisasi buangan
Mengurangi resiko dari terjadinya polusi dan kondisikondisi lainnya yang
berkenaan dengan lingkungan, dan oleh karena itu penghindaran dari
ongkos pembersihan yang tidak perlu dan/atau pelaksanaan tindakan dari
lembaga-lembaga hukum
Kesesuaian hukum melalui pengenalan perundangundangan baru dengan
kecukupan waktu dalam menghadapi masalah-masalah lingkungan terkini
9
Mengurangi resiko dari ketidak-sesuaian dengan perundang-undangan dan
ongkos-ongkos tuntutan hukum selanjutnya
Memberikan kesan mendalam pada suatu merek dimana para pelanggan
akan memandang organisasi tersebut telah melakukan pengendalian
dampak lingkungan yang baik
Meningkatkan pemusatan tujuan bisnis dan mengkomunikasikan masalah-
masalah lingkungan terkini Meningkatkan kemampu-labaan organisasi
melalui pengurangan ongkos-ongkos dan meningkatkan kepuasan
pelanggan

Bagaimana mendapatkan sertifikasi ISO 14001

Aplikasi permohonan pendaftaran ISO 14001 dilakukan dengan


melengkapi kuestioner SML
Audit ISO 14001 dilaksanakan oleh NQA. Hal ini terdiri dari dua
kunjungan audit utama dengan menggunakan formulir Audit Sertifikasi
Awal
Permohonan pendaftaran disetujui oleh NQA, berikut tahapan selanjutnya
harus dilakukan oleh klien.
Pemeliharaan sertifikasi ISO 14001 dikonfirmasikan melalui program
Audit pengawasan (surveilans) tahunan dan proses sertifikasi ulang setelah
tiga tahun masa berlakunya sertifikasi ISO 14001 tersebut.

Komitmen untuk melaksanakan kegiatan industri berwawasan lingkungan dan


berkelanjutan diwujudkan melalui pengelolaan sumber daya secara efektif dan
efisien.

Mengambil contoh pengendalian limbah pabrik, Perusahaan telah menerapkan


pengurangan jumlah limbah yang dibuang ke media lingkungan berdasarkan
empat prinsip, yaitu: pengurangan dari sumber (reduce), sistem daur ulang
(recycle), pengambilan (recovery) dan pemanfaatan kembali (reuse) secara
berkelanjutan menuju produksi bersih.

10
Untuk mencapai sasaran tersebut, PT Pusri juga telah mengadopsi Sistem
Manajemen Lingkungan ISO-14001 dengan melibatkan seluruh karyawan untuk
berperan aktif dalam melakukan penyempurnaan mutu lingkungan.

Di dalam UU No.4 th.1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan


Lingkungan Hidup, pengertian pembangunan berwawasan lingkungan dijelaskan
sebagai upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya
secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup.

Pengertian mnggunakan dan mengelola sumberdaya alam secara bijaksana berarti


senantiasa memperhitungkan dampak kegiatan tersebut terhadap lingkungan serta
kemampuan sumber daya untuk menoopang pembangunan secara
berkesinambungan.

Green Barrier Project PT Pusri

Dalam hal pembangunan industri tentunya tidak terlepas dari pengertian dan
batasan seperti di atas. UNIDO mengusulkan definisi Pembangunan Industri yang
berwawasan lingkungan sebagai "Ecologically Sound and Sustainable Industrial
Development" (ESSID) yaitu pola industrialisasi untuk meningkatkan

11
kemakmuran generasi sekarang dan generasi yang akan datang tanpa merusak
proses dasar ekologi.

Sesuai dengan pasal 21 UU No.5 th.1984, Tentang Perindustrian, pengembangan


industri nasional yang kita anut adalah pengembangan industri yang berwawasan
lingkungan.

Adalah merupakan kebijakan PT Pusri untuk selalu memberikan prioritas terhadap


pengelolaan lingkungan hidup dalam semua kegiatan operasi perusahaan, guna
mendukung prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.

Dalam hal aspek fisik kimia, PUSRI dengan segala kemampuannya akan terus
menekan jumlah limbah dan meningkatkan mutu pengolahan limbah serta
pengawasannya sampai pada tingkat yang lebih baik dan sesuai dengan peraturan
dan baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Selain itu adanya kebijaksanaan
untuk selalu memelihara hubungan yang sehat dan harmonis dengan masyarakat
sekitarnya dan membantu pemerintah setempat dalam pelaksanaan PROKASIH
sungai Musi.

Di dalam melaksanakan kebijaksanaan perusahaan tersebut, berbagai strategi telah


ditetapkan guna mengintensifkan pengelolaan lingkungan melalui pendekatan
yaitu pendelatan teknologi, pendekatan institusional dan pendekatan sosial
ekonomi dan budaya.

Pendekatan Teknologi

Sejalan dengan meningkatnya pengetahuan dan pengalaman Pusri yang didukung


oleh perkembangan teknologi pengendalian limbah, maka upaya pengendalian
limbah terus disempurnakan melalui penerapan "best practice technology"
berdasarkan prinsip :

12
Mengatasi limbah dari sumbernya
Mengupayakan proses daur ulang yang maksimal
Pemanfaatan limbah untuk proses lain
Sunstitusi bahan dengan bahan yang non B3
Mengolah limbah sebelum dibuang ke lingkungan.

Pendekatan Institusional

Guna meningkatkan mekanisme pengelolaan lingkungan, maka di dalam


organisasi PT Pusri telah dibentuk Dinas Teknik Lingkungan yang berada di
bawah Departemen Teknik Produksi yang mengintegrasikan penerapan aspek
lingkungan ke dalam teknologi proses dan menangani permasalahan pengelolaan
lingkungan dengan menerapkan ISO-14000, serta melakukan pengawasan
pelaksanaan aturan (Standard, Code, Peraturan Pemerintah) tentang keselamatan
lingkungan untuk mendapatkan jaminan keamanan lingkungan, serta bekerjasama
dengan unit kerja terkait melaksanakan usaha pengendalian terhadap dampak yang
timbul dengan prinsip meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan
dampak positif.

Pendekatan Sosekbud

Usaha pembinaan wilayah dan aspek sosekbud dilakukan melalui pendekatan


yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan Bina Lingkungan khususnya terhadap
warga sekitar kompleks Industri PT Pusri. Kegiatan ini pula pada dasarnya lebih
mengarah kepada peningkatan dan pengembangan dampak positif dari adanya
kegiatan PT Pusri.

13
2. ISO 9001:2000 Quality Management

Dalam upaya penerapan sistem manajemen ini secara efektif, maka dituntut
adanya suatu kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola seluruh proses
kerja yang saling berhubungan dan berinteraksi baik secara intern maupun
ekstern. Selain dari pada itu, perlunya kemampuan dalam meningkatkan secara
terus menerus efektivitas dari proses sistem manajemen mutu, sehingga dapat
memberikan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan dan sasaran mutu yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu adanya suatu program berkesinambungan
yang perlu didukung oleh semua personel yang terlibat dalam penerapan sistem
ini. Hal-hal yang diperhatikan dalam Sistem Manajemen ISO 9001 : 2000 antara
lain :

14
1. Audit Internal
Audit internal merupakan kegiatan yang sangat penting dan merupakan keharusan
dalam penerapan standar ISO 9001 : 2000, yang bertujuan untuk memantau sistem
mutu dengan melakukan verifikasi kesesuaian dan keefektifan kegiatan penerapan
sistem mutu dibandingkan terhadap standar acuan serta kebijakankebijakan yang
sudah ditetukan. Kegiatan audit internal ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab
Wakil Manajemen (WM)
2. Surveilen
Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan pihak Lembaga Sertifikasi,
kegiatan surveillen diprogramkan akan dilakukan setidaknya dua kali dalam satu
tahun oleh Lembaga Sertifikasi. Surveilen ini dilaksanakan untuk mengevaluasi
adanya perubahanperubahan sistem mutu serta untuk monitoring bagi lembaga
sertifikasi apakah organisasi tersebut mampu menerapkan sistem mutunya secara
konsisten.
3. Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja ini dilakukan sebagai wahana bagi organisasi dalam memperoleh
masukan dari mitra kerja dalam memberikan pelayanannya, khususnya untuk
melihat seberapa jauh efektivitas penerapan ISO 9001 : 2000 dalam menunjang
upaya untuk memberikan pelayanan prima kepada mitra kerja sehingga sasaran
mutu dapat tercapai.
4. Tinjauan Manajemen
Sebagaimana halnya dengan Audit Internal, tinjauan manajemen ini juga
merupakan keharusan atau wajib dilakukan dalam penerapan ISO 9001 : 2000.
Tinjauan Manajemen ini dilakukan dalam bentuk rapat lengkap yang dipimpin
langsung oleh pimpinan puncak.

Dengan demikian penerapan Standar ISO 9001 : 2000 memberikan manfaat yang
besar dalam meningkatkan kinerja dalam upaya mewujudkan pelayanan prima
kepada mitra kerja.

15
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan
anda dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara
nyata dalam aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai
kepuasan pelanggan.

Siapakah yang dapat menggunakan ISO 9001?

Setiap jenis organisasi dapat mengambil manfaat dari penerapan atas persyaratan-
persyaratan ISO 9001 berdasarkan delapan prinsip-prinsip manajemen :

organisasi yang berfokus pada pelanggan


kepemimpinan
keterlibatan orang
pendekatan terhadap proses pendekatan yang sistematik pada manajemen
pembuatan keputusan berdasarkan
pendekatan nyata
hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
peningkatan berkesinambungan

Apa sajakah manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran ISO 9001?

Kepuasan pelanggan dengan penyampaian produk secara konsisten


dalam memenuhi persyaratanpersyaratan pelanggan
Mengurangi biaya operasional dengan peningkatan berkesinambungan
pada proses-proses dan hasil dari efisiensi operasional
Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan termasuk para staf,
pelanggan dan pemasok
Persyaratan kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana
persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai
pengaruh tertentu pada suatu organisasi dan para pelanggan anda

16
Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko dengan
konsistensi secara terus-menerus dan adanya mampu telusur suatu produk
dan pelayanan
Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan
dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada
standar yang diakui
Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya
pemenuhan spesifikasi-spesifikasi pengadaan yang membutuhkan
sertifikasi sebagai suatu persyaratan untuk melakukan suplai barang dan
jasa

Bagaimanakah melakukan pendaftaran sertifikasi ISO 9001?

Proses registrasi berikut dengan tiga langkah sederhana:


Aplikasi permohonan pendaftaran dilakukan dengan melengkapi
kuestioner SMM
Asesmen terhadap ISO 9001 yang dilakukan oleh NQA dimana suatu
organisasi haruslah dapat menunjukkan bahwa manajemen mutu yang
dilakukannya telah benar-benar berjalan secara minimal dalam jangka
waktu tiga bulan sesuai seluruh urutan (siklus) dari audit internal
Permohonan pendaftaran disetujui oleh NQA, berikut tahapan selanjutnya
harus dilakukan oleh klien. Program tahunan kunjungan audit pengawasan
(surveilans) haruslah benar-benar dilaksanakan serta proses sertifikasi
ulang setelah tiga tahun masa berlakunya sertifikasi ISO 9001 tersebut.

3. Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 02-4873-1998


Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Produk Utama (NH3 &
Urea Butiran) dan Produk Samping (CO2, Nitrogen & Oksigen), sertifikat
dikeluarkan oleh Badan Sertifikasi Ls-Pro Departemen Perindustrian. Standar ini
meliputi syarat mutu dan cara uji pupuk urea. Syarat mutunya mencakup kadar
nitrogen(min 46 %), air (maks 0,5 %) biuret (maks 1 %) untuk bentuk butiran dan
kadar nitrogen (min 46 %), air (maks 0,5%), biuret / maks 2 %) untuk bentuk
17
gelintiran. prinsip penentuan kadar nitrogen adalah dengan hidrousis pereaksi
yang digunakan antara lain H2SO4, NaOH, CuSO4.

Prosedur Pengajuan Sertifikasi produk SNI antara lain:


Surat permohonan SPPT SNI dari perusahaan dan bermaterai.
Daftar isian permohonan SPPT SNI
Akte Perusahaan
NPWP
SIUP / IUI
Company Profil / Brosur Perusahaan
Sertifikat Merk / Surat Pendaftaran Merk dari HAKI
Surat pelimpahan merk apabila bukan merk sendiri.
Surat Penunjukan Importir (Khusus produk import)
Pedoman Mutu ISO 9001:2008 berbahasa Indonesia / Inggris
Prosedur Mutu ISO 9001:2008 berbahasa Indonesia / Inggris
Sertifikat ISO 9001:2008
Pembubuhan Tanda SNI pada Produk atau kemasan

Manfaat dengan diterapkannya SNI bagi produsen antara lain :


Kepuasan pelanggan dengan penyampaian produk secara konsisten dalam
memenuhi persyaratan-persyaratan pelanggan
Mengurangi biaya operasional dengan peningkatan berkesinambungan pada
proses-proses dan hasil dari efisiensi operasional
Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan termasuk para karyawan,
pelangan dan pemasok.
Persyaratan pematuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan
suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh
tertentu pada suatu organisasi dan para pelanggan.
Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko dengan konsistensi
secara terus menerus dan adanya mampu telurus suatu produk dan pelayanan.
18
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi
perusahaan anda dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan
manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya
konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.
b. ISO 14001 adalah standar sistem manajemen utama yang mengkhususkan
pada persyaratan bagi formulasi dan pemeliharaan dari SML. Tiga
komitmen fundamental mendukung kebijakan lingkungan untuk
pemenuhan persyaratan ISO 14001, termasuk :
pencegahan polusi
kesesuaian dengan undang-undang yang ada
c. SNI 02-4873-1998
Standar analisis ini berkaitan dengan syarat mutu, meliputi:
Kadar unsur hara fosfor (P2 O5);
kadar belerang (S) minimal=5,0%;
kadar asam bebas (H3 PO4) maksimal=6,0%;
kadar seng (Zn O)=0,2-0,3%, dan
kadar air maksimal=5,0%.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://pusri.wordpress.com/2007/09/22/instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal-dan-
minimasi-pemisah-air-limbah-mpal-pt-pusri/

http://pusri.wordpress.com/2007/10/31/kelola-limbah-dengan-4-prinsip/

http://www.javaconsultindo.com/homepage.php?page=iso14001

http://www.nqa.com/in/atozservices/article.asp?SECTION=274&ARTICLE=253

http://www.pusri.co.id/indexP01.php?pageNum_mediamassa=11&tipeid=DD&pu
bid=pub20070026&totalRows_mediamassa=570

http://www.javaconsultindo.com/homepage.php?page=iso9001

20

Anda mungkin juga menyukai