SEJARAH PT PUSRI
Selama lebih Dari 50 tahun, Pusri telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi
kemajuan industri pupuk, ketahanan pangan dan kemakmuran nasional.
Selain sebagai produsen pupuk nasional, Pusri juga mengemban tugas dalam
melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang berkaitan
dengan industri pupuk. Pusri bertanggung jawab dalam melaksanakan distribusi dan
pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service
Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan
produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Penjualan
pupuk urea non subsidi sebagai pemenuhan kebutuhan pupuk sektor perkebunan,
industri maupun eksport menjadi bagian kegiatan perusahaan yang lainnya diluar
tanggung jawab pelaksanaan Public Service Obligation (PSO).
PT Pupuk Indonesia (persero) merupakan pemegang saham utama dan pengendali Pusri
dengan kepemilikan sebesar 99,9998%. Sementara entitas pemilik akhir dari Pupuk
Indonesia adalah Pemerintah Republik Indonesia yang memiliki seluruh (100,00%)
saham Pupuk Indonesia (Persero). Hingga saat ini Pusri secara resmi beroperasi dengan
nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan tetap menggunakan brand dan merek dagang
Pusri.
PABRIK PT PUSRI
Semua
fasilitas
produksi
yang
kami
operasikan
mencerminkan
semangat
kami
dalam
penerapan
revitalisasi,
konversi
energi
dan
industri
hijau.
Pembangunan fasilitas pabrik dari PUSRI I, II, III, IV, V dan IB dilakukan secara
bertahap. Masing-masing pabrik dibangun dengan perencanaan matang sesuai dengan
Rencana Pembangunan Lima Tahun yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia dan
untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional yang terus meningkat.
Pabrik Pusri
Pabrik Pusri
Pusri III
Proses perencanaan PUSRI III telah dimulai ketika pemerintah meresmikan operasional
PUSRI II sebagai langkah antisipasi meningkatnya kebutuhan pupuk. Sebagai tindak
lanjut dari keputusan pemerintah, tepat pada tanggal 21 Mei 1975 Menteri Perindustrian
M Jusuf telah meresmikan Pemancangan Tiang Pertama pembangunan Pabrik Pusri III.
Pabrik Pusri III memiliki kapasitas produksi 1.100 metrik ton amonia per hari atau
330.000 setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari atau 570.000 metrik ton setahun.
Pusri IV
Melalui Surat Keputusan No.17 tanggal 17 April 1975, Presiden Republik Indonesia telah
menugaskan kepada Menteri Perindustrian untuk segera mengambil langkah-langkah
persiapan guna melaksanakan pembangunan pabrik Pusri IV. Pada tanggal 7 Agustus
1975 awal pembangunan PUSRI IV. Pemancangan tiang pertama pembangunan pabrik
PUSRI IV dilakukan di Palembang oleh Menteri Perindustrian M Jusuf tanggal 25 Oktober
1975.
Pusri IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas produksi yang sama dengan
PUSRI III dengan kapasitas produksi 1.100 metrik ton amonia sehari, atau 330.000
metrik ton setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari atau 570.000 metrik ton setahun.
Pusri IB
Pabrik PUSRI IB merupakan pabrik yang dibangun sebagai pengganti pabrik PUSRI I
yang telah dinyatakan tidak efisien lagi. Tanggal 15 Januari 1990 merupakan Early Start
Date untuk memulai kegiatan Process Engineering Design Package. Tanggal 1 Mei 1990
merupakan effective date dari pelaksanaan pembangunannya dan diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1994. PUSRI IB memiliki
kapasitas produksi 446.000 ton amonia per tahun dan 570.000 ton urea per tahun.
Pabrik ini menerapkan teknologi proses pembuatan amonia dan urea hemat energi
dengan efisiensi 30% lebih hemat dari pabrik-pabrik PUSRI yang ada.
Ruang lingkup Pusri IB mencakup satu unit pabrik amonia berkapasitas 1.350 ton per
hari atau 396.000ton per tahun. Satu unit pabrik urea berkapasitas 1.725 ton per hari
atau 570.000 ton per tahun dan satu unit utilitas, offsite dan auxiliary.
Pusri IIB
Pabrik Pusri II-B menggantikan Pabrik Pusri-II yang sudah berusia lebih dari 40 tahun.
Pabrik Pusri II-B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk Pabrik Amonia
dan teknologi ACES 21 milik TOYO dan Pusri sebagai Co Licensor untuk Pabrik
Urea. Selain ramah lingkungan juga hemat bahan baku gas yakni dengan rasio
pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU/Ton Amonia dan 21,18 MMBTU/Ton
Urea. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri II (existing) yang memiliki rasio
pemakaian gas per ton produk 49,24 MMBTU/Ton Amonia dan 36.05 MMBTU/Ton Urea
maka akan dihemat pemakaian gas sebesar 14,87 MMBTU per ton urea.
Pabrik Pusri IIB memliki kapasitas terbesar dibandingkan pabrik lainnya, kapasitas
Pabrik Amonia 2.000 ton /hari (660.000 ton/tahun) dan kapasitas Pabrik Urea 2.750
ton/hari (907.500 ton/tahun).
Pada tahun 2012, Pusri melakukan review terhadap Visi, Misi, Nilai, dan Budaya
Perusahaan. Proses review ini merupakan penyesuaian atas perubahan posisi
perusahaan sebagai anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) dan lingkup
lingkungan bisnis perusahaan pasca spinoff.
Dasar pengesahan hasil analisa Visi, Misi, Tata Nilai dan Makna perusahaan adalah
Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/207/2012 tanggal 11 Juni 2012.
Visi
"Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional"
Misi
"Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara efisien,
berkualitas prima dan memuaskan pelanggan"
Makna Perusahaan
“PUSRI untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan Yang Lebih Baik”
Penerapan
Tata
Nilai
Perusahaan
secara
konsisten
dan
disiplin
melalui
kesadaran
masing-masing
individu,
adalah
kekuatan
tidak
ternilai
kami
dalam
mewujudkan
Visi
perusahaan.
Integritas
Perilaku yang mencerminkan kesesuaian antara pikiran, perkataan dan perbuatan.
2. Berani melaporkan kesalahan dan kecurangan yang terjadi sesuai data dan fakta
yang sebenarnya.
4. Menerima imbalan / suap / gratifkasi dari pihak lain untuk hal yang menyalahi
prosedur.
Profesional
Sigap melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan serta pengetahuan dengan
bertanggung jawab dan kreatifitas tinggi.
1. Berani bertindak secara benar, tepat dan cepat untuk kepentingan perusahaan.
2. Membiarkan keadaan lama berlangsung dan enggan menghasilkan hal baru yang
kreatif.
Loyalitas
Taat peraturan, patuh pada pimpinan, serta menjaga kesatuan hati antara pimpinan
dengan karyawan demi melindungi nilai dan mencapai visi.
1. Mementingkan diri sendiri dan mencari keuntungan demi kepentingan pribadi dan
golongan.
4. Menjelekkan nama baik perusahaan dengan sengaja atau dengan tindakan pribadi
yang melanggar moral.
Baik Sangka
Selalu bersikap atau menanggapi segala hal dari perspektif positif.
4. Merespon segala sesuatu dengan prasangka buruk serta berpusat pada hal-hal
negatif saja.
5. Mudah menyerah pada tantangan, keadaan sulit dan kondisi yang berubah.
Makna Logo
Nama Perusahaan
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang,
Nama Sriwidjaja diabadikan di perusahaan ini untuk mengenang dan mengangkat
kembali masa kejayaan kerajaan maritim pertama di Indonesia yang termahsyur di
seluruh penjuru dunia. Sebuah penghormatan kepada leluhur yang pernah
membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Pendirian pabrik pupuk
dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, adalah warisan yang sekaligus menjadi
visi bangsa Indonesia terhadap kekuatan, kesatuan, dan ketahanan wawasan
Nusantara.
Identitas perusahaan atau jati diri perusahaan (corporate identity) adalah semua
perwakilan atau perwujudan media visual dan fisik yang menampilkan suatu jati diri
Perusahaan sehingga dapat membedakan perusahaan tersebut dengan Perusahaan
lainnya.
Dalam bidang public relations, relasi identitas Perusahaan dijelaskan dalam bentuk
model dinamika identitas Perusahaan yang dikemukakan oleh Hacth and Schultz .
Model dinamika tersebut menyebutkan bahwa identitas Perusahaan memiliki relasi
dengan budaya perusahaan (corporate culture) dan citra perusahaan (corporate
image). Secara internal, identitas Perusahaan terkait dengan kultur / budaya yang
dianut oleh Perusahaan. Namun, secara eksternal, identitas Perusahaan memiliki
keterkaitan dengan citra perusahaan. Saat ini, identitas Perusahaan telah diakui
sebagai sumber daya yang strategis dan sumber keunggulan yang kompetitif.
PT
Pupuk
Sriwidjaja
Palembang
sebagai
sebuah
Perusahaan
yang
sudah
berdiri
dan
bersosialisasi
dengan
masyarakat
telah
dikenal
dengan
logo
dan
namanya
yang
khas.
Namun
dalam
aplikasinya
logo
dan
nama
PT
Pupuk
Sriwidjaja
Palembang
terkadang
digunakan
dengan
banyak
variasi
bentuk
dan
warna.
Untuk itulah kini PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (atau disingkat PT Pusri Palembang)
telah menetapkan standar logo dan nama perusahaan sehingga semua stakeholders
PT Pusri Palembang yang ingin menggunakan logo dan nama PT Pusri Palembang
dalam komunikasinya baik secara formal maupun informal dengan PT Pusri Palembang
diharapkan untuk memakai standar yang sama, untuk konsistensi dan keseragaman.
Keseragaman persepsi dalam penerapan logo, warna, dan tipografi yang konsisten
sangatlah penting jika ingin menjaga kehadiran brand yang kuat di pasaran. Dan yang
paling penting adalah kesatuan semangat semua pihak yang berkepentingan baik di
dalam maupun di luar lingkungan PT Pusri Palembang untuk mencapai tujuan bersama
yaitu menjadikan PT Pusri Palembang menjadi perusahaan besar yang berperan aktif
dalam mewujudkan Indonesia yang makmur dan berswasembada pangan.
Perjalanan Kami
1959
PT Pupuk Sriwidjaja didirikan pada tanggal 24 Desember 1959, merupakan
produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Sriwidjaja diambil sebagai nama
perusahaan untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di
Palembang, Sumatera Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga
daratan Cina, pada Abad Ke Tujuh Masehi.
1961
Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya
Pusri, karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali
yang dikenal dengan Pabrik Pusri I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai
berproduksi dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan
59.400 ton amoniak per tahun.
1964
Wakil Perdana Menteri Chaerul Saleh menekan tombol tanda diresmikannya
penyelesaian Pabrik Pusri I didampingi Direktur Utama Pusri Ir. Salmon
Mustafa 4 Juli 1964.
1972
Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, selama periode
1972-1977 Pusri membangun Pabrik Pusri II, Pusri III dan Pusri IV. Pabrik
Pusri II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Pada tahun
1992 dilakukan proyek optimalisasi urea Pabrik Pusri II dengan kapasitas
terpasang sebesar 552.000 ton per tahun. Pabrik Pusri III dibangun pada
1976 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun, sedangkan
pabrik urea Pusri IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang
sebesar 570.000 ton per tahun.
1979
Sejak tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh Pemerintah melaksanakan distribusi
dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan
Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional
dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di
seluruh wilayah Indonesia.
1993
Pada tahun 1993 dilakukan pembangunan Pabrik Pusri IB berkapasitas
570.000 ton per tahun, sebagai upaya peremajaan dan peningkatan kapasitas
produksi pabrik dan untuk menggantikan pabrik Pusri I yang dihentikan
operasinya karena usia dan tingkat efisiensi yang menurun.
1997
Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai induk perusahaan yang membawahi
empat BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia, yaitu PT
Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim dan PT Pupuk
Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak di bidang engineering,
procurement & construction (EPC), yaitu PT Rekayasa Industri. Pada tahun
1998, anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT Mega Eltra
yang bergerak di bidang perdagangan.
2010
Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Pupuk Sriwidjaja atau PT Pusri (Persero) kepada PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan kewajiban PT Pusri
(Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang di
dalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari
2011.
2012
Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan PT
Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan
pupuk yang baru, menggantikan nama PT Pusri (Persero). Hingga kini PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang tetap menggunakan brand dan merk dagang
Pusri.
Anak Perusahaan
Pestisida memiliki peranan sangat penting dalam menjaga tingkat produktivitas dan
mutu hasil pertanian dan perkebunan. Saat ini, PT Pusri Palembang memiliki pasar
lahan tanaman pangan seluas 1,39 juta ha dan ± 400.000 lahan binaan di Bengkulu,
Jambi, Sumsel, Bangka-Belitung, Lampung, Yogyakarta, Jateng, dan sebagian
Kalimantan dengan. Lahan tersebut menjadi potensi dalam menyerap produksi
pestisida.
Tanda Daftar Perusahaan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nomor TDP: 09.02.
2.20.52193
Keputusan RUPS RKAP PT Pusri Agro Lestari tahun buku 2015 yang tertuang dalam
Risalah RUPS RKAP PT Pusri Agro Lestari tanggal 22 Mei 2015
Visi :
Menjadi Perusahaan Agrokimia Terkemuka di Tingkat Nasional Untuk Kehidupan Yang
Lebih Sejahtera
Misi :
Memproduksi & memasarkan produk pestisida dan pupuk dengan kualitas terbaik untu
k meningkatkan produktifitas tanaman pangan, horti kultura dan perkebunan yang ra
mah lingkungan serta sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Tata Nilai
Integritas. Profesional . Fokus Pada Pelanggan. Inovatif
Tebas 276 SL adalah herbisida kontak dengan kandungan bahan aktif Paraquat Dich
loride untuk membasmi/menghanguskan gulma dengan sangat cepat yaitu 2-
3 jam setelah aplikasi di pagi hari. Tebas 276 SL memiliki keunggulan dibandingkan
dengan produk sejenis lainnya karena memiliki kekentalan dan daya perekat yang
sangat tinggi. Di daerah Karawang, Subang dan Indramayu, Petani mengunggulkan
Tebas 276 SL dibandingkan dengan produk lainnya karena selain memiliki daya bas
mi yang lebih cepat dan menyeluruh, Tebas 276 SL juga dijual dengan harga yang k
ompetitif.
efek knockdown dan mortality rate yang tinggi. Untuk menekan efek resistansi, dian
jurkan untuk mencampur Vicious 500 EC dengan Agresor 50 EC.
Fiery 50 EC adalah insektisida kontak dengan kandungan bahan aktif Beta Cylfuthri
n. Produk ini sudah menjadi produk pilihan di daerah Indramayu karena selain mem
basmi hama wereng coklat dan kupu palsu dengan efektif, Fiery 50 EC juga memilik
i efek samping natural untuk menyehatkan tanaman, dengan wujud daun yang lebi
h hijau dan segar. Serupa dengan Agresor 50 EC, dianjurkan untuk mencampur Vici
ous 500 EC dengan Fiery 50 EC untuk menekan efek resistansi.
PRODUK PT PUSRI
Produk Retail
Spesifikasi
Nitrogen : 46 %
Kadar Air : 0,5%
Biuret : Maks 1 %
Bentuk : Prill 1 - 3,35mm 90 % Min
UREA PUSRI Standard : SNI No. 2801 : 2010
Manfaat :
1. Pertumbuhan akar, batang dan daun tanaman
(tanaman akan lebih cepat tinggi, jumlah anaka
cabang yang banyak)
2. Membuat daun tanaman menjadi hijau segar
dan batang tanaman.
3. Meningkatkan aktivitas organisme dalam tana
4. Menambah kandungan protein dalam tanama
5. Digunakan untuk semua jenis tanaman baik t
hortikultura & Perkebunan.
Spesifikasi / Formula :
- 15 : 15 : 15
- 12 : 12 : 17 : 2
- 13 : 6 : 27 : 4 + 0,6B
NPK PUSRI Standard : SNI No. 2803 : 2012
Manfaat :
1. Pertumbuhan akar, batang dan daun tanaman
(tanaman akan lebih cepat tinggi, jumlah anaka
cabang yang banyak)
2. Membuat daun tanaman menjadi hijau segar
dan batang tanaman.
3. Meningkatkan aktivitas organisme dalam tana
4. Menambah kandungan protein dalam tanama
5. Digunakan untuk semua jenis tanaman baik t
hortikultura & Perkebunan.
Produk Inovasi
Penelitian dan pengembangan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan di masa mendatang. Untuk itu, Pusri mengembangkan produk inovasi
yang bertujuan untuk menjawab tantangan kemajuan dunia pertanian di masa yang
akan datang. Saat ini, kegiatan riset difokuskan pada penelitian untuk menghasilkan
produk benih, pupuk, pestisida dan produk agribisnis lainnya. Sasaran akhir kegiatan
riset adalah terciptanya produk-produk inovasi baru yang dapat dikomersilkan
sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Kelas FS dan SS
Kemasan ukuran 5 kg
Benih Padi PUSRI SEED
Varietas Ciherang, Situ Bagendit dan Inpara 5
Memiliki daya tumbuh 95 %
Kelas SS dan ES
Kemasan sachet ukuran 10 gr
Varietas Kencana
Kebutuhan benih 110-180 gr/ha
Keunggulan produk Benih Cabai PUSRI SEED a
tanaman berkisar antara 0,55 - 0,87 Kg, potensi
serta adaptasi yang baik di dataran medium pad
kemarau basah
Biopestisida B-VERIN
Tentang Urea
Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur
Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk
butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH2 CONH2
merupakan pupu yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap
air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup
rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap
100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-
3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.
Mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis).
Unsur hara Nitrogen dikandung dalam pupuk urea sangat besar kegunaannya bagi
tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya :
Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun
(chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat penting dalam proses fotosintesa.
Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
tanaman perkebunan.
Dengan pemupukan yang tepat & benar (berimbang) secara teratur, tanaman akan
tumbuh segar, sehat dan memberikan hasil yang berlipat ganda dan tidak merusak
struktur tanah.
Dalam rangka pengamanan dan menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk Penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka dilakukan
perubahan pupuk urea berwarna PUTIH menjadi pupuk urea berwarna PINK (merah
muda). Pupuk urea pink tidak mengubah komposisi dan kandungannya, pupuk urea
pink tetap aman gunakan, ramah lingkungan dan tidak meracuni tanaman. Adapun
bahan pewarna yang digunakan terbuat dari bahan kimia organik yang tidak
berbahaya bagi tanaman karena larut dalam air.
Tentang Amonia
Ammonia adalah senyawa kimia berupa gas yang berbau tajam. Pabrik Amonia PT
Pusri Palembang ialah pabrik yang menghasilkan ammonia sebagai hasil utama dan
carbon dioxide sebagai hasil samping. Ammonia digunakan sebagai bahan mentah
dalam industri kimia. Ammonia produksi Pusri dipasarkan dalam bentuk cair pada
suhu -33 derajat Celsius dengan kemurnian minimal 99,5% dan campuran (impurity)
berupa air maksimal 0,5%.
Bahan baku pembuatan amonia adalah gas bumi yang dengan komposisi utama
metana (CH4) sekitar 70% dan Karbon dioksida (CO2) sekitar 10%. Steam atau uap
air diperoleh dari air Sungai Musi setelah mengalami suatu proses pengolahan
tertentu di Pabrik Utilitas.
Tentang NPK
Pupuk NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung unsur hara N (Nitrogen), P
(Phospat), dan K (Kalium) yang sangat berguna untuk tanaman. Bahan baku utama
yang digunakan adalah urea produksi Pusri, Rock Phosphate, dan KCl. Keunggulan
teknologi Pabrik NPK Fusion adalah fleksibilitas untuk dapat memproduksi berbagai
macam formula dengan biaya investasi yang rendah.
Dalam rangka pengamanan dan menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk Penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka dilakukan perubahan
pupuk NPK berwarna ABU-ABU menjadi pupuk NPK berwarna merah muda. Pupuk NPK
merah muda tidak mengubah komposisi dan kandungannya, pupuk NPK merah muda
tetap aman gunakan, ramah lingkungan dan tidak meracuni tanaman. Adapun bahan
pewarna yang digunakan terbuat dari bahan kimia organik yang tidak berbahaya bagi
tanaman karena larut dalam air. Formula untuk NPK Subsidi adalah 15 – 15 – 15
sesuai dengan kebutuhan unsur hara dasar tanaman.
NPK untuk sektor Non Subsidi bisa dipesan dalam berbagai komposisi, sesuai
kebutuhan tanaman dan jenis tanah konsumen. Beberapa contoh formula pupuk NPK
yang dapat diproduksi oleh PT Pusri Palembang adalah sebagai berikut :
1. 12-12-17-2 + TE
2. 13 – 6 – 27 – 4 + 0,5B
3. 15 – 15 – 15
Distribusi
Distribusi dan Pemasaran pupuk yang dilakukan Pusri
mengutamakan terpenuhinya kebutuhan pupuk dalam negeri guna
mendukung program pembangunan pertanian dan penguatan
ketahanan pangan secara nasional. Dengan memperhatikan
perkembangan fisik, distribusi dan pemasaran pupuk, manajemen
Pusri dituntut untuk selalu waspada, memonitor dan menyiapkan
metode kerja yang strategis dalam bidang distribusi dan
pemasarannya.
Pusri
dihadapkan
kepada
misi
yang
cukup
berat,
kondisi
internal
maupun
eksternal
yang
cukup
kompleks
dan
pupuk
harus
mencapai
sasaran
ENAM
TEPAT
(tepat
waktu,
jumlah,
jenis,
tempat,
mutu
dan
harga).
Pola distribusi dan stok pemasaran dihadapkan pada faktor-faktor dimana sumber
produksinya (pabrik pupuk) mempunyai ciri-ciri produksi konstan, sedang penggunaan
pupuk berfluktuasi dipengaruhi faktor musim, belum lagi faktor-faktor yang ada dalam
masalah angkutan (kondisi laut, pelabuhan, sarana jalan, truk dan KA).
Mekanisme
Guna menjamin distribusi pupuk urea bersubsidi dan mencegah terjadinya
penyimpangan penyaluran di lapangan, diambil kebijakan untuk menerapkan sistem
Distribusi Pupuk Bersubsidi secara tertutup dengan mempergunakan Rencana Defnitif
Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dibuat oleh kelompok- kelompok tani sebagai dasar
penebusan pupuk ke kios-kios resmi. Manfaat dari Sistem Distribusi Tertutup dengan
pola RDKK ini adalah:
1. Mempermudah pengawasan distribusi pupuk bersubsidi.
Sistem ini mengharuskan para petani sebagai konsumen pupuk bersubsidi untuk
membuat kelompok-kelompok serta menyusun rencana kebutuhan pupuk bagi
kelompoknya. Rencana tersebut dituangkan dalam form RDKK yang diketahui oleh
petugas Dinas Pertanian setempat untuk kemudian diserahkan kepada distributor.
Form-form ini akan menjadi dasar bagi distributor untuk mengajukan kebutuhan
pupuknya kepada PT Pupuk Indonesia (Persero). Kelengkapan data dan pencatatan
administrasi menjadi kunci keberhasilan aplikasi sistem RDKK.
Fasilitas
Dalam melaksanakan penyaluran pupuk sampai ke tangan petani Perusahaan memiliki
perangkat dan sarana:
Kantor Perwakilan
Perusahaan memiliki kantor perwakilan di setiap ibukota propinsi yang di sebut dengan
Kantor Pusri Pemasaran Daerah (PPD) yang berada untuk wilayah Sumatera, Jawa,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Kantor Perwakilan
berfungsi sebagai pelaksana tehnis dalam penjualan produk dan mewakili kepentingan
perusahaan di daerah.
Dermaga / Pelabuhan
Perusahaan memiliki 5 (lima) dermaga untuk kepentingan sendiri (DUKS), guna
mengeluarkan hasil produksi dari pabrik di Palembang, selain melalui jalur darat (via
truck). Dermaga/pelabuhan ini sewaktu-waktu bisa digunakan juga sebagai pelabuhan
bongkar, selain berfungsi sebagai pelabuhan/dermaga pemuatan produk urea dan
amonia, yang berada di tepi sungai Musi, dengan panjang keseluruhan ± 760 meter.
Kelima dermaga tersebut, terdiri dari 2 (dua) dermaga pemuatan pupuk (urea) curah
yang masing-masing dilengkapi dengan QSL (Quadrant Ship Loader) dan PS (Portal
Scrapper), 2 (dua) dermaga pemuatan pupuk (urea) kantong yang masing-masing
dilengkapi dengan BSL (Bag Ship Loader), serta 1 (satu) dermaga untuk pemuatan
amonia curah yang berdampingan dengan pemuatan pupuk (urea) secara konvesional.
Armada/Angkutan Laut
Pusri memiliki sebuah angkutan laut Kapal SPUB (Self Propelled Urea Barge) KM Pusri
Indonesia-I dengan kapasitas angkut 11.000 ton urea.
Unit Pengantongan
Selain dari unit pengantongan yang ada di Unit Produksi Palembang, Perusahaan juga
memiliki 5 (lima) unit pengantongan di daerah yaitu unit Pengantongan Pupuk (UPP) di
Belawan,Cilacap, Surabaya, Meneng/Banyuwangi dan Perwakilan Semarang, yang
masing-masing dilengkapi dengan Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri (DUKS). Untuk
pembongkaran pupuk di Pelabuhan Umum (seperti pelabuhan Dumai,
Panjang,Cigading/Ciwandan dan Cirebon) pengantongannya melalui Mobile Bagging
System (MBS).
Kapasitas Max. Urea 1.000 ton 7.000 ton 5.000-6000 ton 5.000-6000 ton
- Per Jam 18-22 ton 250-400 metric ton 54 ton 54 ton 300-500 m
- Per Shift 90-108 ton 900-1.000 metric ton 270 ton 270 ton 1.400-1.500m
- Per Hari 270-324 ton 2.700-3.000 metric ton 810 ton 810 ton 4.200-4.500 m
Gudang Penampungan/Penyimpanan
Untuk menjaga ketersediaan Pupuk, Perusahaan juga memiliki Gudang Penyimpanan
Pupuk (GPP) di masing-masing Kabupaten/Kotamadya di seluruh Indonesia, sebanyak
108 Unit, belum termasuk gudang sewa.
Penjualan
Kapasitas produksi urea kami melebihi kewajiban PSO (Public Service Obligation) dari
Pemerintah dan kelebihan tersebut digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pasar
komersil (perkebunan, industri dan ekspor). Penyaluran pupuk PSO dan penjualan
komersil kami lakukan dengan prinsip 6 tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat,
waktu, dan tepat mutu. Disamping itu, kapasitas produksi ammonia yang melebihi
kebutuhan produksi urea digunakan untuk kebutuhan pasar ekspor dan dalam negeri.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
pengGERTIAN TURNAROUND
Turnaround didefinisikan sebagai pembalikan arah perusahaan dari penurunankinerja (S
chendel, Patton dan Riggs dalam Bruton et al (2003). Menurut Supardi danMastuti (2003),
turnaround diambil ketika manajemen mengalami kegagalan dalammembesarkan perusahaan se
hingga prospek perusahaan menjadi tidak jelas danmengalami krisis berkepanjangan, sehingga
pemilik dan manajemen berusaha kerasmemutar arah organisasi.
Turnaround yang sukses adalah sebuah proses yang kompleks meliputikombinasi dari fa
ktor lingkungan, sumber daya internal, strategi perusahaan yang relevan pada berbagai tahap pe
nurunan kinerja, yang menghasilkan peningkatankinerja keuangan /recovery (Arogyaswamy,
1995 dalam Francis dan Desai, 2005). Recovery dari financial distress didefinisikan sebagai cash
flow yang lebih besardaripada hutang jangka pendek. Beberapa peneliti meyakini bahwa financia
l
distress dapat diatasi ketika dilakukan tindakan yang cepat dalam perubahan manajemen danpe
ngaturan perusahaan mengenai strategi organisasi dan struktur perusahaan(Jensen 1989, Wisk
1990, Ofek 1993 dalam Bergstrom, Sundgren 2002). Pada tahapawal ketika terjadi hambatan ca
shflow, harus segera dilakukan tindakan melaluiefisiensi.
Penyebab financial
distress juga mempengaruhi keefektifan upaya turnaroundyang dilakukan, misalnya pada hasil p
enelitian Whitaker
(1999), upaya perbaikanmanajemen berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan turnaround pa
Demikian juga peningkatan kondisi ekonomi adalah determinan yang berpengaruh signifi
kan terhadap recovery kinerja keuangan perusahaan yang mengalami financial
distress akibat economic distress bukan perusahaan yang mengalami financial
distress akibat kegagalan manajemen. Peneliti lain yaitu Jensen (1989) (dalam Whitaker,
1999) juga berpendapat bahwa aksi manajemen denganmelakukan efisiensi akan meningkatkan
kinerja perusahaan pada perusahaan yang mengalami financial
distress akibat kelemahan manajemen.
Proses Turnaround
Jika penurunan kinerja perusahaan berasal dari operasi yang tidak efisienmaka perusah
aan harus mengadopsi strategi recovery yang berorientasi padaefisiensi (efficiency oriented
strategy) seperti pemotongan biaya dan penguranganasset. Jika strategi perusahaan tidak relev
an lagi maka perusahaan harus membuatperubahan yang cocok dengan pasar yang dihadapi de
ngan mengadopsi strategi yang berorientasi pada usaha (entrepreneurial oriented
strategies) Bibeault (1982). Pearce dan Robbins (1993), Arogyaswamy et.all (1995) dalam Smith
& Graves (2005), mengamati bahwa proses turnaround terdiri dari 2 bagian:
Decline stemming
strategy bertujuan untuk menstabilisasi kondisi keuanganperusahaan dengan pengumpulan duk
ungan pemegang saham, menghilangkanketidakefisienan (efficiency oriented
strategy) dan menstabilkan suasana internal perusahaan. Ketika kondisi keuangan perusahaan s
Siklus Turnaround
1. Tahap pertama perusahaan berada dalam puncak kinerja keuangan dari 2 tahunsebelumnya
2. Tahap kedua, kinerja keuangan perusahaan berada dalam titik terendah setelahmegalami pen
urunan kinerja dan berada dalam kondisi financial distress.
3. Tahap ketiga, perusahaan dalam tahap efisiensi sumber daya setelah mengalamiretrenchmen
t
Menurut Mustakim et.al (2016:4), “UML adalah bahasa spesikfikasi standar yang
digunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak.
UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga
merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem.”
Menurut Nugroho (2005:16), ”UML adalah notasi-notasi yang digunakan sebagai
pemodelan visual untuk sistem informasi atau perangkat lunak. Pemodelan visual adalah proses
penggambaran informasi-informasi secara grafis dengan notasi-notasi baku yang telah
disepakati”.
Beberapa diagram dalam UML yang akan digunakan dalam pembuatan laporan kerja
praktik ini antara lain sebagai berikut: