Anda di halaman 1dari 43

Politeknik Negeri Sriwijaya

SEJARAH PT PUSRI

Selama lebih Dari 50 tahun, Pusri telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi
kemajuan industri pupuk, ketahanan pangan dan kemakmuran nasional.

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) adalah perusahaan yang didirikan sebagai


pelopor produsen pupuk urea di Indonesia pada tanggal 24 Desember 1959 di
Palembang Sumatera Selatan, dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero). Pusri
memulai operasional usaha dengan tujuan utama untuk melaksanakan dan menunjang
kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional,
khususnya di industri pupuk dan kimia lainnya. Sejarah panjang Pusri sebagai pelopor
produsen pupuk nasional selama lebih dari 50 tahun telah membuktikan kemampuan
dan komitmen kami dalam melaksanakan tugas penting yang diberikan oleh
pemerintah.

Selain sebagai produsen pupuk nasional, Pusri juga mengemban tugas dalam
melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang berkaitan
dengan industri pupuk. Pusri bertanggung jawab dalam melaksanakan distribusi dan
pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service
Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan
produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Penjualan
pupuk urea non subsidi sebagai pemenuhan kebutuhan pupuk sektor perkebunan,
industri maupun eksport menjadi bagian kegiatan perusahaan yang lainnya diluar
tanggung jawab pelaksanaan Public Service Obligation (PSO).

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan industri pupuk


nasional, Pusri telah mengalami berbagai perubahan dalam manajemen dan wewenang
yang sangat berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. Sejak tanggal 18 April
2012, Kementerian BUMN meresmikan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai nama
induk perusahaan pupuk yang baru, menggantikan nama PT Pusri (Persero).

PT Pupuk Indonesia (persero) merupakan pemegang saham utama dan pengendali Pusri
dengan kepemilikan sebesar 99,9998%. Sementara entitas pemilik akhir dari Pupuk
Indonesia adalah Pemerintah Republik Indonesia yang memiliki seluruh (100,00%)
saham Pupuk Indonesia (Persero). Hingga saat ini Pusri secara resmi beroperasi dengan
nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan tetap menggunakan brand dan merek dagang
Pusri.

PABRIK PT PUSRI

Semua
fasilitas
produksi
yang
kami
operasikan
mencerminkan
semangat

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

kami
dalam
penerapan
revitalisasi,
konversi
energi
dan
industri
hijau.
Pembangunan fasilitas pabrik dari PUSRI I, II, III, IV, V dan IB dilakukan secara
bertahap. Masing-masing pabrik dibangun dengan perencanaan matang sesuai dengan
Rencana Pembangunan Lima Tahun yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia dan
untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional yang terus meningkat.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pabrik Pusri

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pabrik Pusri

Pusri I (1963 - 1986)


Pusri I merupakan simbol dari tonggak sejarah industri pupuk di Indonesia. Dibangun di
atas lahan seluas 20 hektar, PUSRI I adalah pabrik pupuk pertama di Indonesia yang
dibangun pada tanggal 14 Agustus 1961 dan mulai beroperasi pada tahun 1963 dengan
kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amonia per tahun. Saat
ini peran Pabrik PUSRI I sudah digantikan oleh PUSRI IB karena alasan usia dan tingkat
efisiensi yang sudah menurun.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pusri II (1974 - 2017)


Pusri II merupakan pabrik tertua yang dioperasikan oleh Pusri, dibangun tahun 1974
dan masih dioperasikan hingga tahun 2017.

Pusri III
Proses perencanaan PUSRI III telah dimulai ketika pemerintah meresmikan operasional
PUSRI II sebagai langkah antisipasi meningkatnya kebutuhan pupuk. Sebagai tindak
lanjut dari keputusan pemerintah, tepat pada tanggal 21 Mei 1975 Menteri Perindustrian
M Jusuf telah meresmikan Pemancangan Tiang Pertama pembangunan Pabrik Pusri III.

Pabrik Pusri III memiliki kapasitas produksi 1.100 metrik ton amonia per hari atau
330.000 setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari atau 570.000 metrik ton setahun.

Pusri IV
Melalui Surat Keputusan No.17 tanggal 17 April 1975, Presiden Republik Indonesia telah
menugaskan kepada Menteri Perindustrian untuk segera mengambil langkah-langkah
persiapan guna melaksanakan pembangunan pabrik Pusri IV. Pada tanggal 7 Agustus
1975 awal pembangunan PUSRI IV. Pemancangan tiang pertama pembangunan pabrik
PUSRI IV dilakukan di Palembang oleh Menteri Perindustrian M Jusuf tanggal 25 Oktober
1975.

Pusri IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas produksi yang sama dengan
PUSRI III dengan kapasitas produksi 1.100 metrik ton amonia sehari, atau 330.000
metrik ton setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari atau 570.000 metrik ton setahun.

Pusri IB
Pabrik PUSRI IB merupakan pabrik yang dibangun sebagai pengganti pabrik PUSRI I
yang telah dinyatakan tidak efisien lagi. Tanggal 15 Januari 1990 merupakan Early Start
Date untuk memulai kegiatan Process Engineering Design Package. Tanggal 1 Mei 1990
merupakan effective date dari pelaksanaan pembangunannya dan diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1994. PUSRI IB memiliki
kapasitas produksi 446.000 ton amonia per tahun dan 570.000 ton urea per tahun.
Pabrik ini menerapkan teknologi proses pembuatan amonia dan urea hemat energi
dengan efisiensi 30% lebih hemat dari pabrik-pabrik PUSRI yang ada.

Ruang lingkup Pusri IB mencakup satu unit pabrik amonia berkapasitas 1.350 ton per
hari atau 396.000ton per tahun. Satu unit pabrik urea berkapasitas 1.725 ton per hari
atau 570.000 ton per tahun dan satu unit utilitas, offsite dan auxiliary.

Pusri IIB
Pabrik Pusri II-B menggantikan Pabrik Pusri-II yang sudah berusia lebih dari 40 tahun.
Pabrik Pusri II-B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk Pabrik Amonia
dan teknologi ACES 21 milik TOYO dan Pusri sebagai Co Licensor untuk Pabrik
Urea. Selain ramah lingkungan juga hemat bahan baku gas yakni dengan rasio
pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU/Ton Amonia dan 21,18 MMBTU/Ton
Urea. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri II (existing) yang memiliki rasio
pemakaian gas per ton produk 49,24 MMBTU/Ton Amonia dan 36.05 MMBTU/Ton Urea

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

maka akan dihemat pemakaian gas sebesar 14,87 MMBTU per ton urea.

Pabrik Pusri IIB memliki kapasitas terbesar dibandingkan pabrik lainnya, kapasitas
Pabrik Amonia 2.000 ton /hari (660.000 ton/tahun) dan kapasitas Pabrik Urea 2.750
ton/hari (907.500 ton/tahun).

Keunggulan Pusri Palembang


1. Pengalaman
Pusri adalah salah satu perusahaan yang menjadi pilot project untuk penerapan
Good Corporate Governance yang dimulai sejak tahun 2000 (Berdasarkan Surat
Direktur Utama Nomor 1387/100.OT/2000 tanggal 19 Desember 2000 tentang
Kebijakan Penerapan Good Corporate Governance di seluruh lingkup kerja
Perusahaan).
2. Terintegrasi
Satu-satunya pabrik pupuk yang memiliki sarana distribusi armada angkutan
laut. (Tujuh unit kapal urea curah dan satu unit kapal amonia, serta lima unit
pengantongan pupuk - UPP)
3. Daya Jangkau
Perusahaan pupuk yang memiliki aset terbesar dan tersebar di seluruh penjuru
Indonesia.
4. Teknologi Moderen
Memiliki lisensi teknologi proses pembuatan Urea “ACES 21” (Advanced Cost
Energy Saving) bersama Toyo Engineering Corporation (TEC) Japan.
5. Ahli
Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) ahli dan handal di bidang industri pupuk,
terutama pada segi operasional dan perawatan pabrik, rancang bangun dan
perekayasaan.
6. Berwawasan Lingkungan
Pusri adalah perusahaan yang pertama kali di lingkungan pabrik pupuk
mendapatkan penghargaan Proper Hijau dari Kementrian Lingkungan Hidup
tahun 2011 dan 2012, dan penghargaan Industri Hijau dari Presiden RI tahun
2012.

Visi, Misi & Makna Perusahaan

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pada tahun 2012, Pusri melakukan review terhadap Visi, Misi, Nilai, dan Budaya
Perusahaan. Proses review ini merupakan penyesuaian atas perubahan posisi
perusahaan sebagai anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) dan lingkup
lingkungan bisnis perusahaan pasca spinoff.

Dasar pengesahan hasil analisa Visi, Misi, Tata Nilai dan Makna perusahaan adalah
Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/207/2012 tanggal 11 Juni 2012.

Visi
"Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional"

Misi
"Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara efisien,
berkualitas prima dan memuaskan pelanggan"

Makna Perusahaan
“PUSRI untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan Yang Lebih Baik”

Tata Nilai Perusahaan


Kekuatan tidak ternilai dalam mewujudkan Visi perusahaan.

Penerapan

Tata

Nilai

Perusahaan

secara

konsisten

dan

disiplin

melalui

kesadaran

masing-masing

individu,

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

adalah

kekuatan

tidak

ternilai

kami

dalam

mewujudkan

Visi

perusahaan.

Integritas
Perilaku yang mencerminkan kesesuaian antara pikiran, perkataan dan perbuatan.

1. Berkata dan bertindak jujur tanpa menyembunyikan fakta yang ada.

2. Berani melaporkan kesalahan dan kecurangan yang terjadi sesuai data dan fakta
yang sebenarnya.

3. Konsisten bertindak sesuai perkataan.

4. Bekerja dengan ikhlas.

5. Bekerja bertanggung-jawab sebagai ibadah.

1. Melakukan kecurangan yang merugikan perusahaan.

2. Menyalahgunakan aset dan kewenangan perusahaan untuk kepentingan pribadi.

3. Mudah berubah pendirian dan mangkir dari perkataannya sendiri.

4. Menerima imbalan / suap / gratifkasi dari pihak lain untuk hal yang menyalahi
prosedur.

5. Bekerja malas, semaunya tanpa mengindahkan peraturan dan perintah atasan.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Profesional
Sigap melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan serta pengetahuan dengan
bertanggung jawab dan kreatifitas tinggi.

1. Berani bertindak secara benar, tepat dan cepat untuk kepentingan perusahaan.

2. Melaksanakan tugas hingga tuntas dengan bertanggungjawab.

3. Senantiasa meningkatkan kompetensi dan pengetahuan.

4. Berpikir kreatif dan menyampaikan gagasan inovatif.

5. Bekerja efektif dan efisien mengelola waktu.

1. Malas dan menunda penyelesaian tugas.

2. Membiarkan keadaan lama berlangsung dan enggan menghasilkan hal baru yang
kreatif.

3. Enggan menyesuaikan diri pada kompetensi dan keahlian sesuai perkembangan


teknologi yang berlangsung.

4. Bekerja mengabaikan peraturan dan prosedur yang ada .

5. Mudah puas dan nyaman dengan pencapaian yang ada.

Fokus Pada Pelanggan


Prioritas pada kepuasan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan internal dan eksternal
sesuai harapan.

1. Memperhatikan dan tanggap terhadap keluhan dan kebutuhan pelanggan.

2. Memotong birokrasi yang tidak perlu.

3. Sigap memberikan solusi dan mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi.

4. Memelihara hubungan baik dengan pelanggan (maintainin networking)

5. Menjadikan proses selanjutnya sebagai pelanggan (next process is our customer)

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

1. Acuh tak acuh tanpa respek menanggapi pelanggan.

2. Berbelit-belit dan menunda respon pelayanan.

3. Membiarkan pelanggan menunggu tanpa tindakan pelayanan.

4. Menyalahkan pelanggan atas keluhan yang disampaikan.

5. Mengabaikan potensi pelanggan sebagai faktor keberlangsungan usaha.

Loyalitas
Taat peraturan, patuh pada pimpinan, serta menjaga kesatuan hati antara pimpinan
dengan karyawan demi melindungi nilai dan mencapai visi.

1. Mengutamakan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi, golongan dan


kelompok.

2. Taat Peraturan dan Prosedur yang ada serta konsisten menjalankannya.

3. Patuh pada pimpinan dan lini manajemen eksekutif perusahaan.

4. Menjaga kerahasiaan dan citra baik perusahaan dengan penuh tanggungjawab.

5. Menjunjung tinggi kehormatan dan nilai-nilai perusahaan.

1. Mementingkan diri sendiri dan mencari keuntungan demi kepentingan pribadi dan
golongan.

2. Mengkhianati perusahaan dan pimpinan dengan tindakan yang merugikan

3. Membocorkan rahasia perusahaan.

4. Menjelekkan nama baik perusahaan dengan sengaja atau dengan tindakan pribadi
yang melanggar moral.

5. Mencuri, menggunakan semena-mena serta merusak aset- aset perusahaan.

6. Menyebarkan isu negatif yang mengakibatkan perpecahan dalam perusahaan.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Baik Sangka
Selalu bersikap atau menanggapi segala hal dari perspektif positif.

1. Mengedepankan asas percaya.

2. Bersedia mendengarkan pendapat dengan obyektif dan sepenuhnya.

3. Memiliki empati saat berinteraksi dengan orang lain.

4. Menempatkan diri untuk memahami secara utuh sebelum menyimpulkan pendapat.

1. Mudah curiga dan berprasangka negatif sebelum menerima informasi lengkap.

2. Memandang rendah orang lain karena asumsi yang tidak berdasar.

3. Menghakimi tanpa kejelasan fakta dan percaya sepihak saja.

4. Merespon segala sesuatu dengan prasangka buruk serta berpusat pada hal-hal
negatif saja.

5. Mudah menyerah pada tantangan, keadaan sulit dan kondisi yang berubah.

Makna Logo

Nama Perusahaan
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang,
Nama Sriwidjaja diabadikan di perusahaan ini untuk mengenang dan mengangkat
kembali masa kejayaan kerajaan maritim pertama di Indonesia yang termahsyur di
seluruh penjuru dunia. Sebuah penghormatan kepada leluhur yang pernah
membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Pendirian pabrik pupuk
dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, adalah warisan yang sekaligus menjadi
visi bangsa Indonesia terhadap kekuatan, kesatuan, dan ketahanan wawasan
Nusantara.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Detail Elemen Visual Logo Perusahaan

1. Lambang Pusri yang berbentuk huruf "U" melambangkan


singkatan "Urea". Lambang ini telah terdaftar di Ditjen Haki Dep. Kehakiman & HAM
No. 021391

2. Setangkai padi dengan jumlah butiran 24 melambangkan


tanggal akte pendirian PT Pusri.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

3. Butiran-butiran urea berwarna putih sejumlah 12,


melambangkan bulan Desember pendirian PT Pusri.

4. Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya. Butir kapas


yang mekar berjumlah 5 buah Kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan ini,
melambangkan angka 59 sebagai tahun pendirian PT Pusri (1959).

5. Perahu Kajang, merupakan legenda rakyat dan ciri khas kota


Palembang yang terletak di tepian Sungai Musi. Perahu Kajang juga diangkat
sebagai merk dagang PT Pupuk Sriwidjaja.

6. Kuncup teratai yang akan mekar, merupakan imajinasi


pencipta akan prospek perusahaan dimasa datang.

7. Komposisi warna lambang kuning dan biru benhur dengan


dibatasi garis-garis hitam tipis (untuk lebih menjelaskan gambar) yang
melambangkan keagungan, kebebasan cita-cita, serta kesuburan, ketenangan, dan
ketabahan dalam mengejar dan mewujudkan cita-cita itu.

Sekilas Identitas Perusahaan


Dalam bentuk komunikasi apapun, sangat penting bagi sebuah
Perusahaan untuk menjaga konsistensinya, salah satunya adalah
konsistensi terhadap identitasnya.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Identitas perusahaan atau jati diri perusahaan (corporate identity) adalah semua
perwakilan atau perwujudan media visual dan fisik yang menampilkan suatu jati diri
Perusahaan sehingga dapat membedakan perusahaan tersebut dengan Perusahaan
lainnya.

Dalam bidang public relations, relasi identitas Perusahaan dijelaskan dalam bentuk
model dinamika identitas Perusahaan yang dikemukakan oleh Hacth and Schultz .
Model dinamika tersebut menyebutkan bahwa identitas Perusahaan memiliki relasi
dengan budaya perusahaan (corporate culture) dan citra perusahaan (corporate
image). Secara internal, identitas Perusahaan terkait dengan kultur / budaya yang
dianut oleh Perusahaan. Namun, secara eksternal, identitas Perusahaan memiliki
keterkaitan dengan citra perusahaan. Saat ini, identitas Perusahaan telah diakui
sebagai sumber daya yang strategis dan sumber keunggulan yang kompetitif.

PT
Pupuk
Sriwidjaja
Palembang
sebagai
sebuah
Perusahaan
yang
sudah
berdiri
dan
bersosialisasi
dengan
masyarakat
telah
dikenal
dengan
logo
dan
namanya
yang
khas.
Namun
dalam

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

aplikasinya
logo
dan
nama
PT
Pupuk
Sriwidjaja
Palembang
terkadang
digunakan
dengan
banyak
variasi
bentuk
dan
warna.

Untuk itulah kini PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (atau disingkat PT Pusri Palembang)
telah menetapkan standar logo dan nama perusahaan sehingga semua stakeholders
PT Pusri Palembang yang ingin menggunakan logo dan nama PT Pusri Palembang
dalam komunikasinya baik secara formal maupun informal dengan PT Pusri Palembang
diharapkan untuk memakai standar yang sama, untuk konsistensi dan keseragaman.

Keseragaman persepsi dalam penerapan logo, warna, dan tipografi yang konsisten
sangatlah penting jika ingin menjaga kehadiran brand yang kuat di pasaran. Dan yang
paling penting adalah kesatuan semangat semua pihak yang berkepentingan baik di
dalam maupun di luar lingkungan PT Pusri Palembang untuk mencapai tujuan bersama
yaitu menjadikan PT Pusri Palembang menjadi perusahaan besar yang berperan aktif
dalam mewujudkan Indonesia yang makmur dan berswasembada pangan.

Perjalanan Kami

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

1959
PT Pupuk Sriwidjaja didirikan pada tanggal 24 Desember 1959, merupakan
produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Sriwidjaja diambil sebagai nama
perusahaan untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di
Palembang, Sumatera Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga
daratan Cina, pada Abad Ke Tujuh Masehi.

1961
Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya
Pusri, karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali
yang dikenal dengan Pabrik Pusri I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai
berproduksi dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan
59.400 ton amoniak per tahun.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

1964
Wakil Perdana Menteri Chaerul Saleh menekan tombol tanda diresmikannya
penyelesaian Pabrik Pusri I didampingi Direktur Utama Pusri Ir. Salmon
Mustafa 4 Juli 1964.

1972
Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, selama periode
1972-1977 Pusri membangun Pabrik Pusri II, Pusri III dan Pusri IV. Pabrik
Pusri II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Pada tahun
1992 dilakukan proyek optimalisasi urea Pabrik Pusri II dengan kapasitas
terpasang sebesar 552.000 ton per tahun. Pabrik Pusri III dibangun pada
1976 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun, sedangkan
pabrik urea Pusri IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang
sebesar 570.000 ton per tahun.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

1979
Sejak tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh Pemerintah melaksanakan distribusi
dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan
Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional
dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di
seluruh wilayah Indonesia.

1993
Pada tahun 1993 dilakukan pembangunan Pabrik Pusri IB berkapasitas
570.000 ton per tahun, sebagai upaya peremajaan dan peningkatan kapasitas
produksi pabrik dan untuk menggantikan pabrik Pusri I yang dihentikan
operasinya karena usia dan tingkat efisiensi yang menurun.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

1997
Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai induk perusahaan yang membawahi
empat BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia, yaitu PT
Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim dan PT Pupuk
Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak di bidang engineering,
procurement & construction (EPC), yaitu PT Rekayasa Industri. Pada tahun
1998, anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT Mega Eltra
yang bergerak di bidang perdagangan.

2010
Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Pupuk Sriwidjaja atau PT Pusri (Persero) kepada PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan kewajiban PT Pusri
(Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang di
dalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari
2011.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

2012
Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan PT
Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan
pupuk yang baru, menggantikan nama PT Pusri (Persero). Hingga kini PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang tetap menggunakan brand dan merk dagang
Pusri.

Anak Perusahaan

PT PUSRI AGRO LESTARI


PT Pusri Agro Lestari adalah perusahaan yang didirikan oleh PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang bekerja sama dengan Comeco Gulf W.L.L. dalam rangka pengembangan
usaha di bidang agrokimia, khususnya di bidang pestisida.

Pestisida memiliki peranan sangat penting dalam menjaga tingkat produktivitas dan
mutu hasil pertanian dan perkebunan. Saat ini, PT Pusri Palembang memiliki pasar
lahan tanaman pangan seluas 1,39 juta ha dan ± 400.000 lahan binaan di Bengkulu,
Jambi, Sumsel, Bangka-Belitung, Lampung, Yogyakarta, Jateng, dan sebagian
Kalimantan dengan. Lahan tersebut menjadi potensi dalam menyerap produksi
pestisida.

DASAR HUKUM PT PUSRI AGRO LESTARI


 Akta Notaris No 1. Tanggal 2 Maret 2015 tentang Pendirian PT Pusri Agro Lestari

 Keputusan Kemenkumham Nomor: AHU-


0015102.AH.01.01 tanggal 6 April 2015 tentang Pendirian Badan Hukum Perseroan
Terbatas PT Pusri Agro Lestari

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

 Tanda Daftar Perusahaan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nomor TDP: 09.02.
2.20.52193

 Keputusan RUPS RKAP PT Pusri Agro Lestari tahun buku 2015 yang tertuang dalam
Risalah RUPS RKAP PT Pusri Agro Lestari tanggal 22 Mei 2015

VISI, MISI, & TATA NILAI PERUSAHAAN

 Visi :
Menjadi Perusahaan Agrokimia Terkemuka di Tingkat Nasional Untuk Kehidupan Yang
Lebih Sejahtera

 Misi :
Memproduksi & memasarkan produk pestisida dan pupuk dengan kualitas terbaik untu
k meningkatkan produktifitas tanaman pangan, horti kultura dan perkebunan yang ra
mah lingkungan serta sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

 Tata Nilai
Integritas. Profesional . Fokus Pada Pelanggan. Inovatif

Produk yang Telah di Pasarkan


 Principal 490 SL adalah herbisida sistemik dengan kandungan bahan aktif Glyphosat
e Acid. Principal 490 SL memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk sejenis l
ainnya, yaitu burn down ratio yang lebih cepat (2-
3 hari, dibandingkan 1 minggu) dan regrowth rate yang lebih lama yaitu 2 bulan dib
andingkan 1 bulan. Untuk daerah Karawang, petani lebih mengunggulkan Principal
490 SL dibandingkan dengan produk benchmark lainnya .

 Tebas 276 SL adalah herbisida kontak dengan kandungan bahan aktif Paraquat Dich
loride untuk membasmi/menghanguskan gulma dengan sangat cepat yaitu 2-
3 jam setelah aplikasi di pagi hari. Tebas 276 SL memiliki keunggulan dibandingkan
dengan produk sejenis lainnya karena memiliki kekentalan dan daya perekat yang
sangat tinggi. Di daerah Karawang, Subang dan Indramayu, Petani mengunggulkan
Tebas 276 SL dibandingkan dengan produk lainnya karena selain memiliki daya bas
mi yang lebih cepat dan menyeluruh, Tebas 276 SL juga dijual dengan harga yang k
ompetitif.

 Agresor 50 EC adalah insektisida kontak dengan kandungan bahan aktif deltamethr


in. Deltamethrin adalah bahan aktif dengan efikasi tertinggi dari golongan pyretroid.
Banyak kompetitor melakukan formulasi deltamethrin tapi tidak bisa bersaing deng
an produk benchmark lainnya. Agresor 50 EC bisa bersaing dan telah menjadi produ
k unggulan di daerah Subang dan Indramayu karena diformulasikan untuk memiliki

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

efek knockdown dan mortality rate yang tinggi. Untuk menekan efek resistansi, dian
jurkan untuk mencampur Vicious 500 EC dengan Agresor 50 EC.

 Fiery 50 EC adalah insektisida kontak dengan kandungan bahan aktif Beta Cylfuthri
n. Produk ini sudah menjadi produk pilihan di daerah Indramayu karena selain mem
basmi hama wereng coklat dan kupu palsu dengan efektif, Fiery 50 EC juga memilik
i efek samping natural untuk menyehatkan tanaman, dengan wujud daun yang lebi
h hijau dan segar. Serupa dengan Agresor 50 EC, dianjurkan untuk mencampur Vici
ous 500 EC dengan Fiery 50 EC untuk menekan efek resistansi.

PRODUK PT PUSRI

Produk Retail

Spesifikasi
Nitrogen : 46 %
Kadar Air : 0,5%
Biuret : Maks 1 %
Bentuk : Prill 1 - 3,35mm 90 % Min
UREA PUSRI Standard : SNI No. 2801 : 2010

Manfaat :
1. Pertumbuhan akar, batang dan daun tanaman
(tanaman akan lebih cepat tinggi, jumlah anaka
cabang yang banyak)
2. Membuat daun tanaman menjadi hijau segar
dan batang tanaman.
3. Meningkatkan aktivitas organisme dalam tana
4. Menambah kandungan protein dalam tanama
5. Digunakan untuk semua jenis tanaman baik t
hortikultura & Perkebunan.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Spesifikasi / Formula :
- 15 : 15 : 15
- 12 : 12 : 17 : 2
- 13 : 6 : 27 : 4 + 0,6B
NPK PUSRI Standard : SNI No. 2803 : 2012

Manfaat :
1. Pertumbuhan akar, batang dan daun tanaman
(tanaman akan lebih cepat tinggi, jumlah anaka
cabang yang banyak)
2. Membuat daun tanaman menjadi hijau segar
dan batang tanaman.
3. Meningkatkan aktivitas organisme dalam tana
4. Menambah kandungan protein dalam tanama
5. Digunakan untuk semua jenis tanaman baik t
hortikultura & Perkebunan.

Produk Inovasi
Penelitian dan pengembangan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan di masa mendatang. Untuk itu, Pusri mengembangkan produk inovasi
yang bertujuan untuk menjawab tantangan kemajuan dunia pertanian di masa yang
akan datang. Saat ini, kegiatan riset difokuskan pada penelitian untuk menghasilkan
produk benih, pupuk, pestisida dan produk agribisnis lainnya. Sasaran akhir kegiatan
riset adalah terciptanya produk-produk inovasi baru yang dapat dikomersilkan
sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Berikut produk hasil penelitian Departemen Riset Pusri :

 Kelas FS dan SS
 Kemasan ukuran 5 kg
Benih Padi PUSRI SEED
 Varietas Ciherang, Situ Bagendit dan Inpara 5
 Memiliki daya tumbuh 95 %

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

 Kebutuhan benih 25 Kg/Ha pada tanam jajar leg


tanam sebar langsung

Benih Cabai PUSRI SEED

 Kelas SS dan ES
 Kemasan sachet ukuran 10 gr
 Varietas Kencana
 Kebutuhan benih 110-180 gr/ha
 Keunggulan produk Benih Cabai PUSRI SEED a
tanaman berkisar antara 0,55 - 0,87 Kg, potensi
serta adaptasi yang baik di dataran medium pad
kemarau basah

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Benih Jagung Hibrida PUSRI SEED

 Merek PUSRI SEED


 Kelas F1
 Kemasan plastik ukuran 5 kg
 Varietas BIMA 16
 Kebutuhan Benih : 20 – 25 Kg/Ha
 Keunggulan produk ini adalah potensi panen me
kering, Tahan penyakit bulai, Toleran penyakit ka
besar

Dekomposer Cair SRIDEK

 Kemasan : botol ukuran 1 liter


 Mengandung bakteri perombak bahan organik
 Cocok digunakan untuk mengomposkan sampah
dan rumput segar
 Dosis : Gunakan 1 – 2 botol untuk mengomposk
Proses pengomposan berlangsung selama 14 ha

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pupuk Cair B-FITALIK

 Pupuk Cair untuk tanaman karet


 Kemasan botol ukuran 1 liter
 Mengandung Mikroba Kitinolitik
 Cocok untuk mengatasi penyakit kering alur sada
kuning dan mati ujung pada tanaman kopi, berca
pada kubis, layu pada cabai serta kanker kulit pa
 Dosis : Untuk mengatasi peyakit kering alur sada
oleskan dengan kuas pada bekas sadapan seba
Untuk aplikasi pada tanaman padi dan sayuran d
dengan disemprotkan/dikocorkan. Untuk penyak
dapat disemprotkan dengan dosis 2 L/Ha

Biopestisida B-VERIN

 Biopestisida cair yang diformulasikan dalam ekst


mengendalikan serangan hama padi dan sayura
 Kemasan botol ukuran 1 liter
 Mengandung jamur Beauveria sp.
 Cocok untuk pertanian organik seperti padi, toma
dll
 Dosis : Gunakan 500 mL B-Verin yang diencerka
ukuran 15 L disemprotkan pada daun dan sekita
padi dan sayuran organik sebanyak 12L/Ha

Tentang Urea

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur
Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk
butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH2 CONH2
merupakan pupu yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap
air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup
rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap
100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-
3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.

Ciri-ciri pupuk Urea:


 Mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi.

 Berbentuk butir-butir Kristal berwarna putih.

 Memiliki rumus kimia NH2 CONH2.

 Mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis).

 Mengandung unsur hara N sebesar 46%.

 Standar SNI 2801:2010

Unsur hara Nitrogen dikandung dalam pupuk urea sangat besar kegunaannya bagi
tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya :

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

 Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun
(chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat penting dalam proses fotosintesa.

 Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)

 Menambah kandungan protein tanaman

 Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
tanaman perkebunan.

 Dengan pemupukan yang tepat & benar (berimbang) secara teratur, tanaman akan
tumbuh segar, sehat dan memberikan hasil yang berlipat ganda dan tidak merusak
struktur tanah.

Dalam rangka pengamanan dan menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk Penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka dilakukan
perubahan pupuk urea berwarna PUTIH menjadi pupuk urea berwarna PINK (merah
muda). Pupuk urea pink tidak mengubah komposisi dan kandungannya, pupuk urea
pink tetap aman gunakan, ramah lingkungan dan tidak meracuni tanaman. Adapun
bahan pewarna yang digunakan terbuat dari bahan kimia organik yang tidak
berbahaya bagi tanaman karena larut dalam air.

Tentang Amonia
Ammonia adalah senyawa kimia berupa gas yang berbau tajam. Pabrik Amonia PT
Pusri Palembang ialah pabrik yang menghasilkan ammonia sebagai hasil utama dan
carbon dioxide sebagai hasil samping. Ammonia digunakan sebagai bahan mentah
dalam industri kimia. Ammonia produksi Pusri dipasarkan dalam bentuk cair pada
suhu -33 derajat Celsius dengan kemurnian minimal 99,5% dan campuran (impurity)
berupa air maksimal 0,5%.

Bahan baku pembuatan amonia adalah gas bumi yang dengan komposisi utama
metana (CH4) sekitar 70% dan Karbon dioksida (CO2) sekitar 10%. Steam atau uap
air diperoleh dari air Sungai Musi setelah mengalami suatu proses pengolahan
tertentu di Pabrik Utilitas.

Tentang NPK

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pupuk NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung unsur hara N (Nitrogen), P
(Phospat), dan K (Kalium) yang sangat berguna untuk tanaman. Bahan baku utama
yang digunakan adalah urea produksi Pusri, Rock Phosphate, dan KCl. Keunggulan
teknologi Pabrik NPK Fusion adalah fleksibilitas untuk dapat memproduksi berbagai
macam formula dengan biaya investasi yang rendah.

Dalam rangka pengamanan dan menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk Penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka dilakukan perubahan
pupuk NPK berwarna ABU-ABU menjadi pupuk NPK berwarna merah muda. Pupuk NPK
merah muda tidak mengubah komposisi dan kandungannya, pupuk NPK merah muda
tetap aman gunakan, ramah lingkungan dan tidak meracuni tanaman. Adapun bahan
pewarna yang digunakan terbuat dari bahan kimia organik yang tidak berbahaya bagi
tanaman karena larut dalam air. Formula untuk NPK Subsidi adalah 15 – 15 – 15
sesuai dengan kebutuhan unsur hara dasar tanaman.

NPK untuk sektor Non Subsidi bisa dipesan dalam berbagai komposisi, sesuai
kebutuhan tanaman dan jenis tanah konsumen. Beberapa contoh formula pupuk NPK
yang dapat diproduksi oleh PT Pusri Palembang adalah sebagai berikut :

1. 12-12-17-2 + TE

2. 13 – 6 – 27 – 4 + 0,5B

3. 15 – 15 – 15

4. Formula lain sesuai permintaan konsumen

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Distribusi
Distribusi dan Pemasaran pupuk yang dilakukan Pusri
mengutamakan terpenuhinya kebutuhan pupuk dalam negeri guna
mendukung program pembangunan pertanian dan penguatan
ketahanan pangan secara nasional. Dengan memperhatikan
perkembangan fisik, distribusi dan pemasaran pupuk, manajemen
Pusri dituntut untuk selalu waspada, memonitor dan menyiapkan
metode kerja yang strategis dalam bidang distribusi dan
pemasarannya.

Pusri
dihadapkan
kepada
misi
yang
cukup
berat,
kondisi
internal
maupun
eksternal
yang
cukup
kompleks
dan
pupuk
harus
mencapai
sasaran
ENAM
TEPAT
(tepat
waktu,
jumlah,
jenis,

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

tempat,
mutu
dan
harga).

Pola distribusi dan stok pemasaran dihadapkan pada faktor-faktor dimana sumber
produksinya (pabrik pupuk) mempunyai ciri-ciri produksi konstan, sedang penggunaan
pupuk berfluktuasi dipengaruhi faktor musim, belum lagi faktor-faktor yang ada dalam
masalah angkutan (kondisi laut, pelabuhan, sarana jalan, truk dan KA).

Usaha-usaha maksimal terus dilakukan guna menghindari timbulnya High Cost


Economy yang tidak dikehendaki yaitu dengan mengembangkan pola distribusi dan
penyaluran dengan metode Least Cost Distribution Pattern dan Pipe Line Distribution
System:

Pipe Line Distribution System


Kondisi geografis dari negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, sentra produksi
pertanian yang menyebar dan terpencar serta jauh dari supply point, sehingga untuk
dapat tetap melayani penyediaan pupuk kepada petani secara 6 TEPAT tersebut maka
PT Pusri melaksanakan Pola distribusi pupuk yaitu berupa rangkaian distribusi pupuk
mulai dari produsen/importir sampai ke konsumen di dalam suatu jalur yang tidak
terputus.

Least Cost Distribution System


Pola Distribusi dengan Biaya Terendah adalah pola pendistribusian pupuk diatur
melalui titik yang terdekat untuk mendapatkan total biaya distribusi yang paling
murah. Di samping itu dilaksanakan terobosan dengan menggunakan jalur yang lebih
menguntungkan seperti pengiriman pupuk dalam kantong dari supply point langsung
ke lini II atau lini III yang memungkinkan.

Mekanisme
Guna menjamin distribusi pupuk urea bersubsidi dan mencegah terjadinya
penyimpangan penyaluran di lapangan, diambil kebijakan untuk menerapkan sistem
Distribusi Pupuk Bersubsidi secara tertutup dengan mempergunakan Rencana Defnitif
Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dibuat oleh kelompok- kelompok tani sebagai dasar
penebusan pupuk ke kios-kios resmi. Manfaat dari Sistem Distribusi Tertutup dengan
pola RDKK ini adalah:
1. Mempermudah pengawasan distribusi pupuk bersubsidi.

2. Memenuhi kebutuhan dan ketersediaan pupuk bagi petani sesuai kebutuhannya.

3. Menciptakan penyaluran pupuk yang lebih efektif.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Sistem ini mengharuskan para petani sebagai konsumen pupuk bersubsidi untuk
membuat kelompok-kelompok serta menyusun rencana kebutuhan pupuk bagi
kelompoknya. Rencana tersebut dituangkan dalam form RDKK yang diketahui oleh
petugas Dinas Pertanian setempat untuk kemudian diserahkan kepada distributor.
Form-form ini akan menjadi dasar bagi distributor untuk mengajukan kebutuhan
pupuknya kepada PT Pupuk Indonesia (Persero). Kelengkapan data dan pencatatan
administrasi menjadi kunci keberhasilan aplikasi sistem RDKK.

Fasilitas
Dalam melaksanakan penyaluran pupuk sampai ke tangan petani Perusahaan memiliki
perangkat dan sarana:
 Kantor Perwakilan
Perusahaan memiliki kantor perwakilan di setiap ibukota propinsi yang di sebut dengan
Kantor Pusri Pemasaran Daerah (PPD) yang berada untuk wilayah Sumatera, Jawa,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Kantor Perwakilan
berfungsi sebagai pelaksana tehnis dalam penjualan produk dan mewakili kepentingan
perusahaan di daerah.

 Dermaga / Pelabuhan
Perusahaan memiliki 5 (lima) dermaga untuk kepentingan sendiri (DUKS), guna
mengeluarkan hasil produksi dari pabrik di Palembang, selain melalui jalur darat (via
truck). Dermaga/pelabuhan ini sewaktu-waktu bisa digunakan juga sebagai pelabuhan
bongkar, selain berfungsi sebagai pelabuhan/dermaga pemuatan produk urea dan
amonia, yang berada di tepi sungai Musi, dengan panjang keseluruhan ± 760 meter.
Kelima dermaga tersebut, terdiri dari 2 (dua) dermaga pemuatan pupuk (urea) curah
yang masing-masing dilengkapi dengan QSL (Quadrant Ship Loader) dan PS (Portal
Scrapper), 2 (dua) dermaga pemuatan pupuk (urea) kantong yang masing-masing
dilengkapi dengan BSL (Bag Ship Loader), serta 1 (satu) dermaga untuk pemuatan
amonia curah yang berdampingan dengan pemuatan pupuk (urea) secara konvesional.

 Armada/Angkutan Laut
Pusri memiliki sebuah angkutan laut Kapal SPUB (Self Propelled Urea Barge) KM Pusri
Indonesia-I dengan kapasitas angkut 11.000 ton urea.

 Unit Pengantongan
Selain dari unit pengantongan yang ada di Unit Produksi Palembang, Perusahaan juga
memiliki 5 (lima) unit pengantongan di daerah yaitu unit Pengantongan Pupuk (UPP) di
Belawan,Cilacap, Surabaya, Meneng/Banyuwangi dan Perwakilan Semarang, yang
masing-masing dilengkapi dengan Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri (DUKS). Untuk
pembongkaran pupuk di Pelabuhan Umum (seperti pelabuhan Dumai,
Panjang,Cigading/Ciwandan dan Cirebon) pengantongannya melalui Mobile Bagging
System (MBS).

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Dermaga I Dermaga II Dermaga III Dermaga IV Dermaga


Keterangan
(Bag) (Curah) (Bag) (Bag) (Curah)

Panjang 140 m 140 m 285 m 285 m

Lebar 13,8 m 15,75 m 18,8 m 18,8 m

Luas 1.932 m2 2.205 m2 5.358 m2 5.358 m2

Kapasitas Max. Urea 1.000 ton 7.000 ton 5.000-6000 ton 5.000-6000 ton

Kapasitas Max. Amoniak 4.500 ton - - - -

Sarana Pemuatan Pupuk BSL QSL BSL BSL QSL

Luas Alur 96.000 m2 56.000 m2 72.600 m2 72.600 m2 2

Kedalaman 5-7 mlws 7-8 mlws 7-8 mlws 7-8 mlws

Loading Rate *):

- Per Jam 18-22 ton 250-400 metric ton 54 ton 54 ton 300-500 m

- Per Shift 90-108 ton 900-1.000 metric ton 270 ton 270 ton 1.400-1.500m

- Per Hari 270-324 ton 2.700-3.000 metric ton 810 ton 810 ton 4.200-4.500 m

*) - Dalam kondisi normal


- Loading pada Dermaga I menggunakan papan peluncur (range terendah) dan jaring-jaring (range
tertinggi)
- BSL = Bag Ship Loader ; QSL = Quadrant Ship Loader

 Gudang Penampungan/Penyimpanan
Untuk menjaga ketersediaan Pupuk, Perusahaan juga memiliki Gudang Penyimpanan
Pupuk (GPP) di masing-masing Kabupaten/Kotamadya di seluruh Indonesia, sebanyak
108 Unit, belum termasuk gudang sewa.

Penjualan
Kapasitas produksi urea kami melebihi kewajiban PSO (Public Service Obligation) dari
Pemerintah dan kelebihan tersebut digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pasar
komersil (perkebunan, industri dan ekspor). Penyaluran pupuk PSO dan penjualan
komersil kami lakukan dengan prinsip 6 tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat,
waktu, dan tepat mutu. Disamping itu, kapasitas produksi ammonia yang melebihi
kebutuhan produksi urea digunakan untuk kebutuhan pasar ekspor dan dalam negeri.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

3.1.1 Definisi Sistem


Pengertian sistem terbagi dua yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan
pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya.
Menurut (Azhar: 2004) sistem adalah kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang Saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu
tujuan tertentu.
Menurut (Jogiyanto: 2005) pendekatan sistem yang menekankan pada
prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini: ”Suatu sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu. ”
Pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai berikut: ”Sistem adalah kumpulan dari elemen-
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu ”.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

3.1.2.1 Karakteristik Sistem


Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai:
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling
bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem yang atau elemen-
elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem
Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan satu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem merupakan ruang lingkup dari
sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat
juga merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke
subsistem yang lainnya. Keluaran(output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan
(input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
5. Masukan (Input)
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data,
dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan
sebagainya.
6. Keluaran (Output)
Output merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses
seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

pengGERTIAN TURNAROUND
Turnaround didefinisikan sebagai pembalikan arah perusahaan dari penurunankinerja (S
chendel, Patton dan Riggs dalam Bruton et al (2003). Menurut Supardi danMastuti (2003),
turnaround diambil ketika manajemen mengalami kegagalan dalammembesarkan perusahaan se
hingga prospek perusahaan menjadi tidak jelas danmengalami krisis berkepanjangan, sehingga
pemilik dan manajemen berusaha kerasmemutar arah organisasi.

Turnaround yang sukses adalah sebuah proses yang kompleks meliputikombinasi dari fa
ktor lingkungan, sumber daya internal, strategi perusahaan yang relevan pada berbagai tahap pe
nurunan kinerja, yang menghasilkan peningkatankinerja keuangan /recovery (Arogyaswamy,
1995 dalam Francis dan Desai, 2005). Recovery dari financial distress didefinisikan sebagai cash
flow yang lebih besardaripada hutang jangka pendek. Beberapa peneliti meyakini bahwa financia
l
distress dapat diatasi ketika dilakukan tindakan yang cepat dalam perubahan manajemen danpe
ngaturan perusahaan mengenai strategi organisasi dan struktur perusahaan(Jensen 1989, Wisk
1990, Ofek 1993 dalam Bergstrom, Sundgren 2002). Pada tahapawal ketika terjadi hambatan ca
shflow, harus segera dilakukan tindakan melaluiefisiensi.

Manajemen harus memutuskan cara untuk melaksanakan proses turnaround.Menurut D


avis dan Hofer (dalam Bruton et al,
2003) terdapat 2 macam strategiturnaround yang pernah dilakukan di negara-
negara barat yaitu strategi operasi danstrategik. Turnaround yang bersifat strategik difokuskan p
ada perubahan arah strategiperusahaan, positioning, aliansi, dan jenis produk, sedangkan turnar
ound yang bersifat operasional antara lain pengurangan karyawan dan retrenchment.

Penyebab financial
distress juga mempengaruhi keefektifan upaya turnaroundyang dilakukan, misalnya pada hasil p
enelitian Whitaker
(1999), upaya perbaikanmanajemen berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan turnaround pa

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

daperusahaan yang mengalami financial


distress akibat kelemahan manajemen tetapitidak signifikan pada perusahaan yang mengalami fi
nancial distress akibat kelesuanaktifitas industri.

Demikian juga peningkatan kondisi ekonomi adalah determinan yang berpengaruh signifi
kan terhadap recovery kinerja keuangan perusahaan yang mengalami financial
distress akibat economic distress bukan perusahaan yang mengalami financial
distress akibat kegagalan manajemen. Peneliti lain yaitu Jensen (1989) (dalam Whitaker,
1999) juga berpendapat bahwa aksi manajemen denganmelakukan efisiensi akan meningkatkan
kinerja perusahaan pada perusahaan yang mengalami financial
distress akibat kelemahan manajemen.

Proses Turnaround

Schedel et.al. (1976) dalam Smith & Graves


(2005) menyatakan bahwastrategi recovery dapat diklasifikasikan menjadi 2:

1. Orientasi efisiensi (Efficiency oriented)

2. Orientasi usaha (Entrepreneurial oriented)

Jika penurunan kinerja perusahaan berasal dari operasi yang tidak efisienmaka perusah
aan harus mengadopsi strategi recovery yang berorientasi padaefisiensi (efficiency oriented
strategy) seperti pemotongan biaya dan penguranganasset. Jika strategi perusahaan tidak relev
an lagi maka perusahaan harus membuatperubahan yang cocok dengan pasar yang dihadapi de
ngan mengadopsi strategi yang berorientasi pada usaha (entrepreneurial oriented
strategies) Bibeault (1982). Pearce dan Robbins (1993), Arogyaswamy et.all (1995) dalam Smith
& Graves (2005), mengamati bahwa proses turnaround terdiri dari 2 bagian:

1. Menahan penurunan (decline stemming strategy)

2. Strategi pemulihan (recovery strategy)

Decline stemming
strategy bertujuan untuk menstabilisasi kondisi keuanganperusahaan dengan pengumpulan duk
ungan pemegang saham, menghilangkanketidakefisienan (efficiency oriented
strategy) dan menstabilkan suasana internal perusahaan. Ketika kondisi keuangan perusahaan s

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

tabil, maka harus diputuskanstrategi perbaikan/recovery


yang akan diikuti membaiknya profitabilitas ataumengusahakan pertumbuhan (entrepreneurial
oriented).

Dalam Smith & Graves


(2005), tingkat kesuksesan pengaplikasian strategimenahan penurunan (decline stemming
strategy) dipengaruhi beberapa faktor, antaralain tingkat ketahanan perusahaan terhadap distres
s (Pearce & Robbins, 1993; Arogyawamy et.al., 1995), ukuran perusahaan dan sumber-
sumber bebas yang tersedia (White, 1989, Arogyawamy et.al, 1995).

Siklus Turnaround

Barker dan Mone (1994)(dalamFrancis dan Desai,


2005), menemukan 4 tahapkondisi selama siklus penurunan kinerja keuangan perusahaan dan t
urnaround, yaitu:

1. Tahap pertama perusahaan berada dalam puncak kinerja keuangan dari 2 tahunsebelumnya

2. Tahap kedua, kinerja keuangan perusahaan berada dalam titik terendah setelahmegalami pen
urunan kinerja dan berada dalam kondisi financial distress.

3. Tahap ketiga, perusahaan dalam tahap efisiensi sumber daya setelah mengalamiretrenchmen
t

4. Tahap keempat, perusahaan berada dalam kondisi sukses dalam turnaround


(terecovery) atau malah gagal (tidak terecovery).

Schendel el al (1976), Bibeault (1982), dan Poston et al


(1994), mengamatisiklus turnaround selama periode 8 tahun yaitu 4 tahun kinerja financial
distress dan 4 tahun kinerja non financial distress. Sedangkan Chowdury dan Lang
(1996), Hambrickdan Schecter (1983), Pearce dan Robbins (1993),
Smith dan Gunalan (1996) menggunakan periode turnaround selama 4 tahun, yaitu 2 tahun kond
isi financial distress dan 2 tahun kondisi non financial distress.

3.2 Teori Khusus


3.2.1 Unified Model Language (UML)

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Menurut Mustakim et.al (2016:4), “UML adalah bahasa spesikfikasi standar yang
digunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak.
UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga
merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem.”
Menurut Nugroho (2005:16), ”UML adalah notasi-notasi yang digunakan sebagai
pemodelan visual untuk sistem informasi atau perangkat lunak. Pemodelan visual adalah proses
penggambaran informasi-informasi secara grafis dengan notasi-notasi baku yang telah
disepakati”.
Beberapa diagram dalam UML yang akan digunakan dalam pembuatan laporan kerja
praktik ini antara lain sebagai berikut:

3.2.1.1 Diagram Usecase (Usecase Diagram)


Menurut Indrajani (2015:45), “Usecase diagram adalah suatu diagram yang berisi
usecase, actor serta relationship yang merupakan titik awal dalam menganalisis kebutuhan
sistem pada saat perancangan.”
Menurut Nugroho (2015:19), "Usecase diagram bersifat statis yang memperlihatkan
himpunan usecase dan actor untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem
yang dibutuhkan dan diharapkan pengguna."
Diagram usecase memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara
analis dan client, sedangkan usecase merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana
sistem akan terlihat di mata pengguna dan aktor mempresentasikan seseorang atau sesuatu
(seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Usecase diagram dapat
digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan suatu sistem, jadi dapat
digambarkan dengan detail bagaimana suatu sistem memproses atau melakukan sesuatu.
Berikut merupakan simbol-simbol diagram usecase:

Tabel 3.1 Simbol-simbol Diagram Usecase

No Gambar Nama Keterangan

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Aktor menggambarkan pengguna sistem,


1.
dapat berupa manusia atau sistem
Aktor/
terotomatisasi lain yang berinteraksi
Actor
dengan sistem lain untuk berbagi,
mengirim, dan menerima informasi.
Simbol ini menggambarkan interaksi
2.
Use Case antara actor dengan software apliasi
tersebut.
Menggambarkan batasan anatara sistem
3. System
dengan actor.
Boundary

Menggambarkan hubungan antar aktor


4. Asosiansi/
dan use case.
Asosiation

(Sumber : Indrajani 2015:46)

3.2.1.2 Diagram Aktivitas (Activity Diagram)


Menurut Nugroho (2015:61), "Activity Diagram adalah salah satu cara untuk
memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu Usecase. Activity diagram digunakan untuk
memodelkan aspek dinamis dari sistem. Activity diagram secara esensial mirip diagram alir
(flowchat), memperlihatkan aliran kendali dari suatu aktivitas ke aktivitas yang lainnya."
Menurut Rosa dan Salahudin (2014:161), "Diagram aktivitas (activity diagram)
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis
atau menu yang ada pada perangkat lunak. Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem
bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem." Berikut
merupakan simbol-simbol yang digunakan dalam Diagram Aktivitas yang dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 3.2 Simbol-simbol Diagram dengan Aktivitas


No Simbol Nama Deskripsi

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

1. Status awal aktivitas sistem, sebuah


Status awal
diagram aktivitas memiliki sebuah
status awal.
2. Aktivitas yang dilakukan sistem,
Aktivitas
aktivitas biasanya diawali dengan
kata kerja.
3. Percabangan Asosiasi percabangan dimana jika ada
/ decision pilihan aktivitas lebih dari satu

4. Status akhir yang dilakukan sistem,


Status akhir
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir.
5. Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas
yang terjadi.
Atau Swimlane

(Sumber : Rosa dan Salahudin, 2014:161)

3.2.1.3 Diagram Sekuensial (Sequence Diagram)


Diagram sekuensial adalah interaction diagram yang memperlihatkan event-event
yang berurutan sepanjang berjalannya waktu, dibaca dari atas ke bawah. Diagram sekuen akan
menggambarkan aliran-aliran pada suatu usecase.
Indrajani (2015:50), menjelaskan tentang sequence diagram merupakan suatu diagram
yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi dan pesan
yang ditukar dalam urutan waktu. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang
dikirim antara objek juga interaksi antara objek. Sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam
eksekusi sistem waktu atau urutan gunakan Sequence Diagram. Berikut simbol-simbolnya:

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Table 3.3 Simbol-simbol Diagram Sekuensial


No Simbol Nama Keterangan
1. Object entity, yang saling
berinteraksi.
Lifeline

2. Menggambarkan actor yang terlibat.


Aktor

3. Menggambarkan alur message yang


Message merupakan kejadian objek pengirim
(call)
lifeline ke objek penerima lifeline.

4. Menggambarkan alur pengambilan


message ke objek pemanggil dan
Message
(return) tanda bahwa objek penerima telah
menyelesaikan prosesnya.
5. Menggambarkan hubungan antara
object dengan message.
Activation

(Sumber: Indrajani 2015:51)

3.2.1.4 Diagram Kelas (Class Diagram)


Menurut Nugroho ()2005:110), " Class diagram adalah diagram yang digunakan untuk
menampilakan beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang
sedang dikembangkan. Dalam class diagram memberi gambaran diagram statis tentang sistem
atau perangkat lunak dengan relasi-relasi yang ada didalamnya.
Menurut Indrajani (2014:49): "Class diagram adalah diagtam yang menggambarkan
perbedaan antara class-class hubungan antar class dan dinamakan sub sistem class, pada class
diagram terdapat nama class, attribut dan operation. Berikut merupakan simbol Diagram Kelas:
Tabel 3.4 Simbol-simbol Diagram Kelas

Bab II Tinjauan Umum


24
Politeknik Negeri Sriwijaya

No Simbol Nama Keterangan


1. Kelas pada struktur sistem
Class
Attribute Kelas
Operation

2. Sama dengan konsep interface


Antarmuka/
dalam pemrograman berorientasi
Interface
obyek.
3. Relasi antar kelas dengan makna
Asosiasi/
umum, asosiasi biasanya juga
Association
disertai dengan multiplicity.
4. Asosiasi antarkelas dengan makna
Asosiasi kelas yang satu digunakan oleh
berarah/directed kelas lain, asosiasi biasanya juga
disertain dengan multiplicity.
5. Asosiasi antar kelas dengan makna
Spesialisasi generelisasi spesialisasi (umum –
khusus)
6. Ketergantungan antarkelas.
Kebergantungan/
dependency

7. Relasi antar kelas dengan makna


Agregasi umum semua bagian (whole-part)

(Sumber: Rosa dan Salahudin, 2014:141)

Bab II Tinjauan Umum


24

Anda mungkin juga menyukai