PENDAHULUAN
1
Dimana pada laporan ini penulis akan melakukan pengujian kadar air dan
kadar besi pada sampel urea P-III untuk memenuhi tugas pembuatan laporan pada
kegiatan kuliah kerja praktik.
2
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
3
Nama Sriwidjaja diambil sebagai nama perusahaan untuk mengabadikan
sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan yang sangat
disegani di Asia Tenggara hingga daratan Cina, pada Abad ke Tujuh Masehi.
Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya
Pusri, karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali yang
dikenal dengan Pabrik Pusri I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi
dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amoniak per
tahun. Pabrik Pusri I diresmikan dan mulai beroperasi pada 4 juli 1964 oleh Wakil
Perdana Menteri Chaerul dengan didampingi Direktur Utama Pusri Ir. Salmon
Mustafa.
Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, selama periode
1972-1977 Pusri membangun Pabrik Pusri II, Pusri III dan Pusri IV. Pabrik Pusri
II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Pada tahun 1992 dilakukan
proyek optimalisasi urea Pabrik Pusri II dengan kapasitas terpasang sebesar
552.000 ton per tahun. Pabrik Pusri III dibangun pada 1976 dengan kapasitas
terpasang sebesar 570.000 ton per tahun, sedangkan pabrik urea Pusri IV
dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per
tahun.
Sejak tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh Pemerintah melaksanakan
distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk
pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan
nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani
di seluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 1993 dilakukan pembangunan Pabrik Pusri IB berkapasitas
570.000 ton per tahun, sebagai upaya peremajaan dan peningkatan kapasitas
produksi pabrik dan untuk menggantikan pabrik Pusri I yang dihentikan
operasinya karena usia dan tingkat efisiensi yang menurun.
Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai induk perusahaan yang
membawahi empat BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan
petrokimia, yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk
Kaltim dan PT Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak di bidang
engineering, procurement & construction (EPC), yaitu PT Rekayasa Industri.
4
Pada tahun 1998, anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT
Mega Eltra yang bergerak di bidang perdagangan.
Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja atau PT Pusri (Persero) kepada PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan kewajiban PT Pusri
(Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang di dalam
RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari 2011
Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan
PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan
pupuk yang baru, menggantikan nama PT Pusri (Persero). Hingga kini PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang tetap menggunakan brand dan merk dagang Pusri.
5
Gambar 1. Area Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Integritas
Perilaku yang mencerminkan kesesuaian antara pikiran, perkataan dan
perbuatan.
1. Berkata dan bertindak jujur tanpa menyembunyikan fakta yang ada.
2. Berani melaporkan kesalahan dan kecurangan yang terjadi sesuai data
dan fakta yang sebenarnya.
3. Konsisten bertindak sesuai perkataan.
4. Bekerja dengan ikhlas.
5. Bekerja bertanggung-jawab sebagai ibadah.
Profesional
Sigap melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan serta
pengetahuan dengan bertanggung jawab dan kreatifitas tinggi.
1. Berani bertindak secara benar, tepat dan cepat untuk kepentingan
perusahaan.
2. Melaksanakan tugas hingga tuntas dengan bertanggung jawab.
3. Senantiasa meningkatkan kompetensi dan pengetahuan.
6
4. Berpikir kreatif dan menyampaikan gagasan inovatif.
5. Bekerja efektif dan efisien mengelola waktu.
Loyalitas
Taat peraturan, patuh pada pimpinan, serta menjaga kesatuan hati antara
pimpinan dengan karyawan demi melindungi nilai dan mencapai visi.
Baik Sangka
Selalu bersikap atau menanggapi segala hal dari perspektif positif.
1. Mengedepankan asas percaya.
2. Bersedia mendengarkan pendapat dengan obyektif dan sepenuhnya.
7
3. Memiliki empati saat berinteraksi dengan orang lain.
4. Menempatkan diri untuk memahami secara utuh sebelum
menyimpulkan pendapat.
Visi
"Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional"
Misi
"Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara
efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan"
Makna Perusahaan
PUSRI untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan Yang Lebih Baik
8
oleh raja-raja keturunan dinasti Syailendra. Pusat perniagaan kerajaan ini dulu
dibangun di Bukit Siguntang yang berdiri di Muara Sungai Musi yang kini disebut
Palembang. Sebuah kebanggaan yang sekaligus menjadi tolak ukur bagi segenap
rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Palembang untuk mewarisi kebesaran
sebuah sejarah.
Nama Sriwidjaja diabadikan di perusahaan ini untuk mengenang dan
mengangkat kembali masa kejayaan kerajaan maritim pertama di Indonesia yang
termahsyur di seluruh penjuru dunia. Sebuah penghormatan kepada leluhur yang
pernah membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Pendirian pabrik
pupuk dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, adalah warisan yang
sekaligus menjadi visi bangsa Indonesia terhadap kekuatan, kesatuan, dan
ketahanan wawasan Nusantara.
9
Butiran-butiran urea berwarna putih sejumlah
12, melambangkan bulan Desember pendirian
3.
PT Pusri.
10
disertai pula dengan proyek-proyek pendukung lainnya seperti SPUB (Self
Propelled Urea Barge), Pabrik NPK, Dermaga TUKS, PLTU dengan pembangkit
batubara.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang juga memiliki beberapa program untuk
mewujudkan pabrik urea yang ramah terhadap masyarakat, seperti adanya Green
Barrier sebagai lahan hijau pemisah pabrik PT Pusri dengan pemukiman warga
sekitar yang juga berfungsi untuk mencegah kebisingan pabrik, selain untuk
mencegah kebisingan ke pemukiman penduduk sekitar, green barrier ini juga
terintegrasi dalam keanekaragaman hayati di PT Pusri Palembang. Green Barrier
ini memiliki luas kurang lebih sekitar 28,2 Ha, dan berhasil mengurangi polusi
CO2 sebesar 82.525,37 ton/tahun, green barrier memiliki beberapa bagian yang
terdiri atas :
Green Barrier I : 13,6 Ha
Green Barrier II : 9,6 Ha
Green Barrier III : 5 Ha
Dari masing-masing Green Barrier tersebut terdapat beberapa jenis pohon, yaitu:
Albiasa, Angsana, Mahoni, Tanjung, Trembesi, Bambu.
a. Kantor Perwakilan
Perusahaan memiliki kantor perwakilan di setiap ibukota propinsi yang di
sebut dengan Kantor Pusri Pemasaran Daerah (PPD) yang berada untuk wilayah
Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Kantor Perwakilan berfungsi sebagai pelaksana tehnis dalam penjualan produk
dan mewakili kepentingan perusahaan di daerah.
b. Dermaga/Pelabuhan
PT Pupuk Sriwidjaja terletak di tepi sungai Musi, sehingga perusahaan ini
mampu membuat dermaga sendiri untuk mempermudah proses distribusi pupuk
urea. Perusahaan memiliki 5 (lima) dermaga untuk kepentingan sendiri (DUKS),
11
guna mengeluarkan hasil produksi dari pabrik di Palembang, selain melalui jalur
darat (via truck). Dermaga/pelabuhan ini sewaktu-waktu bisa digunakan juga
sebagai pelabuhan bongkar, selain berfungsi sebagai pelabuhan/dermaga
pemuatan produk urea dan amonia, yang berada di tepi sungai Musi, dengan
panjang keseluruhan 760 meter.
Kelima dermaga tersebut, terdiri dari 2 (dua) dermaga pemuatan pupuk (urea)
curah yang masing-masing dilengkapi dengan QSL (Quadrant Ship Loader) dan
PS (Portal Scrapper), 2 (dua) dermaga pemuatan pupuk (urea) kantong yang
masing-masing dilengkapi dengan BSL (Bag Ship Loader), serta 1 (satu) dermaga
untuk pemuatan amonia curah yang berdampingan dengan pemuatan pupuk (urea)
secara konvesional.
c. Armada/Angkatan Laut
Perusahaan memiliki 7 (tujuh) unit kapal urea curah (KM Otong Kosasih,
KM Ibrahim Zahier, KM Soemantri Brodjonegoro, KM Julianto Moeliodihardjo,
KM Muchtar Prabu Mangkunegara, KM Pusri Indonesia dan KM Abusamah) dan
1 (satu) unti kapal Amonia curah (MT Sultan Mahmud Badaruddin II).
d. Unit Pengantongan
Selain dari unit pengantongan yang ada di Unit Produksi Palembang,
Perusahaan juga memiliki 5 (lima) unit pengantongan di daerah yaitu unit
Pengantongan Pupuk (UPP) di Belawan,Cilacap, Surabaya, Meneng/Banyuwangi
dan Perwakilan Semarang, yang masing-masing dilengkapi dengan Dermaga
Untuk Kepentingan Sendiri (DUKS). Untuk pembongkaran pupuk di Pelabuhan
Umum (seperti pelabuhan Dumai, Panjang,Cigading/Ciwandan dan Cirebon)
pengantongannya melalui Mobile Bagging System (MBS).
e. Gudang Penampungan/Penyimpanan
Untuk menjaga ketersediaan Pupuk, Perusahaan juga memiliki Gudang
Penyimpanan Pupuk (GPP) di masing-masing Kabupaten/Kotamadya di seluruh
Indonesia, sebanyak 108 Unit, belum termasuk gudang sewa.
12
2.7 Kapasitas Pabrik dan Spesifikasi Produk Yang Dihasilkan
No Provinsi Kabupaten
1 Jambi Seluruh Kabupaten/Kota
2 Sumatera Selatan Seluruh Kabupaten/Kota
3 Bengkulu Seluruh Kabupaten/Kota
4 Lampung Seluruh Kabupaten/Kota
5 Bangka Belitung Seluruh Kabupaten/Kota
6 DI Yogyakarta Seluruh Kabupaten/Kota
13
7 Jawa Tengah Seluruh Kabupaten/Kota
8 Kalimantan Barat Seluruh Kabupaten/Kota
14
2.7.2 Spesifikasi Produk Yang Dihasilkan
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memproduksi beberapa produk, sebagai
berikut :
a. Urea
Mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis).
Standar SNI-02-2801-2010.
15
Unsur hara Nitrogen dikandung dalam pupuk urea sangat besar
kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya :
Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir
hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat penting dalam
proses fotosintesa.
Dengan pemupukan yang tepat & benar (berimbang) secara teratur, tanaman
akan tumbuh segar, sehat dan memberikan hasil yang berlipat ganda dan
tidak merusak struktur tanah.
Dalam rangka pengamanan dan menghindari penyalahgunaan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab untuk Penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka
dilakukan perubahan pupuk urea berwarna putih menjadi pupuk urea berwarna
pink (merah muda). Pupuk urea pink tidak mengubah komposisi dan
kandungannya, pupuk urea pink tetap aman gunakan, ramah lingkungan dan tidak
meracuni tanaman. Adapun bahan pewarna yang digunakan terbuat dari bahan
kimia organik yang tidak berbahaya bagi tanaman karena larut dalam air.
b. Ammonia
Ammonia adalah senyawa kimia berupa gas yan berbau tajam. Pabrik
Ammonia PT Pusri Palembang ialah pabrik yang menghasilkan ammonia sebagai
hasil utama dan carbon dioxide sebagai hasil samping yang keduanya merupakan
bahan baku pupuk urea.
Bahan baku pembuatan amonia adalah gas bumi yang dengan komposisi
utama metana (CH4) sekitar 70% dan Karbon dioksida (CO2) sekitar 10%. Steam
atau uap air diperoleh dari air Sungai Musi setelah mengalami suatu proses
pengolahan tertentu di Pabrik Utilitas. Sedangkan udara diperoleh dari
16
lingkungan, dan sebelum udara ini digunakan sebagai udara proses, ditekan
terlebih dahulu oleh kompressor udara.
Kegunaan Ammonia :
Industri Pupuk (Urea, ZA, DAP, MAP, dan Phonska)
Bahan Kimia (Asam Nitrat, Amonium Nitrat, Soda Ash, Amonium
Chlorida, dll)
Media Pendingin (Pabrik es, cold storage, refrigerator)
Industri Makanan (MSG, Lysine)
Produk yang dihasilkan oleh PT Pupuk Sriwidjaja berupa ammonia dan
pupuk urea, berikut laporan produksi di PT Pupuk Sriwidjaja:
LAPORAN PRODUKSI
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
(Ton)
2015 2014 2013 2012 2011
UREA
Pusri-IB 511.070 475.680 491.677 395.030 476.070
Pusri-II 420.370 410.945 455.139 424.694 438.268
Pusri-III 458.490 554.780 510.973 548.033 492.942
Pusri-IV 510.130 568.645 522.231 592.303 561.130
Jumlah 1.900.060 2.010.050 1.980.020 1.960.060 1.968.410
AMONIA
Pusri-IB 397.260 378.180 393.950 331.325 392.179
Pusri-II 232.700 225.605 222.116 227.668 241.651
Pusri-III 333.450 386.620 337.688 345.282 329.863
Pusri-IV 333.020 344.695 332.306 350.265 349.617
Jumlah 1.296.430 1.335.100 1.286.060 1.254.540 1.313.310
2.8 Direksi
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam pengolahannya memakai Line and
Organization System dengan bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT) dan
modal pengolahan pabrik sepenuhnya berasal dari pemerintah. Dewan komisaris
bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi.
17
PT Pupuk Sriwidjaja memiliki 1 Komisaris Utama dan 5 Komisaris.
Adapun anggota komisaris di PT Pupuk Sriwidjaja adalah :
Komisaris Utama : Achmad Tossin Sutawikara
Komisaris : H.M Najib Matjan
Komisaris : Spudnik Sujono Kamino
Komisaris : Hilman Taufik
Komisaris : Mustoha Iskandar
18
2. Laboratorium Pengujian Umum (LPU)
Analisa yang dilakukan di LPU antara lain analisis mutu air penunjang
industri, bahan kimia penunjang, grease, minyak pelumas baru, resin, katalis dan
karung plastic dengan menggunakan peralatan spektrofotometer, alat jartest,
autoklaf, colany counter, neraca, autograph, pHmeter, turbidimeter, auto titrator,
dan peralatan gelas.
3. Laboratorium Gas dan Laboratorium Oil (LGLO)
Analisis yang dilakukan di LGLO antara lain analisis traces element
(logam), scale, gas alam, gas proses, kalibrasi alat laboratorium dan pelaksanaan
chemical cleaning peralatan pabrik.
19
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
20
rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian
setiap 100 kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%,
ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.
Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau
pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri
tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu
rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan
amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air
ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.
Keuntungan menggunakan pupuk urea adalah mudah diserap oleh tanaman.
Selain itu, kandungan nitrogen yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada
pertumbuhan awal tanaman. Kekurangannya adalah apabila diberikan kedalam
tanah yang miskin hara, urea akan berubah ke wujud awalnya yaitu amoniak
(NH3) dan karbondioksida (CO2) yang mudah menguap. Fungsi nitrogen bagi
tanaman adalah meningkatkan pertumbuhan tanaman, membuat daun tanaman
menjadi lebar dengan warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam
tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan
meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah.
21
Densitas Curah 0,74 g/cm2
Panas Spesifik 0,397
Kelarutan dalam air 51,6
22
dikirim ke bagian purifikasi untuk dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan
ammonianya setelah dilakukan stripping oleh CO2.
2. Purifikasi Unit
Ammonium karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan amonia di unit
sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara tekanan dan pemanasan dengan dua
step penurunan tekanan, yaitu pada 17kg/cm2 G dan 22,2 kg/cm2 G. Hasil
peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim ke bagian recovery, sedangkan larutan
ureanya dikirim ke bagian kristaliser.
3. Kristaliser Unit
Larutan urea dari unit Purifikasi dikristalkan dibagian ini secara vacum.
Kemudian kristal ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang diperlukan untuk
menguapkan air diambil dari panas sensibel larutan urea, maupun panas
kristalisasi urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber
dari Recovery.
4. Prilling Unit
Kristal urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8% berat
dengan udara panas, kemudian dikirimkan ke bagian atas Prilling Tower untuk
dilelehkan dan didistribusikan merata ke seluruh distributor, dan dari distributor
dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan
produk urea butiran (prill). Produk urea dikirim ke bulk storage dengan belt
conveyor.
5. Recovery Unit
Gas ammonia dan gas CO2 yang dipisahkan dibagian purifikasi diambil
kembali dengan 2 step absorbsi dengan menggunakan mother liquor sebagian
absorbent kemudian di-recycle kembali ke bagian sintesa.
23
dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk di-recover. Sedang air kondensatnya
dikirim ke utilitas.
24
celah optis. Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis kuantitatif
adalah :
Dapat digunakan secara luas
Memiliki kepekaan yang tinggi
Keselektifannya cukup baik
Tingkat ketelitian tinggi
25
BAB IV
METODOLOGI KERJA
26
6. Catat volume pereaksi yang dibutuhkan (digunakan).
7. Hitung pereaksi Karl Fisher sebagai berikut :
H2O (mg)
Faktor, (mg H2O/ml) =
T (ml)
Dimana :
T = bahan pereaksi Fisher (ml) yang dibutuhkan untuk Air
Standar-Metanol.
4.2.6 Prosedur Kerja
4. Tuang 50 ml Metanol ke dalam botol titrasi.
5. Netralkan larutan Metanol dengan pereaksi Karl Fisher
hingga titik akhir.
6. Timbang 2 0,5 gr contoh urea, masukkan ke dalam pelarut
dan larutkan dengan sempurna dengan menggunakan
pengaduk magnit.
7. Titrasi dengan pereaksi Karl Fisher hingga titik akhir.
8. Catat volume dari pereaksi yang dibutuhkan.
4.2.7 Perhitungan
Hitung kandungan air dalam contoh urea sebagai berikut :
VxF
Kadar Air = x 100 %
W x 1000
dimana :
V = ml Karl Fisher yang dipakai
F = Faktor titrasi pereaksi Fisher (mg H2O/ml)
W = Berat contoh dalam gram
1000 = Faktor konversi satuan massa dari gr menjadi mg
4.3 Penentuan Kadar Besi
4.3.1 Tujuan
Untuk menentukan kandungan besi dalam contoh produk urea
prill.
4.3.2 Ruang lingkup
Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan besi dalam
produk urea dengan menggunakan spektrofotometer untuk
mengukur intensitas warna larutan besi yang terbentuk.
27
4.3.3 Ringkasan Metode
Contoh uji dibakar pada temp. 800 dan residu dicampur dengan
anhydrous Kalium Hydrogen Sulfate, dilarutkan dengan Asam
Khlorida dan besi (III) direduksi dengan Hydroxylamine
Hydrochloride. Pembentukan suatu senyawa kompleks berwarna
dari besi bivalent 2,2 Bipyridil/ a-Dipyridyl dengan adanya larutan
buffer (nilai pH 4,5 6), yang selanjutnya diukur dengan
spektrofotometer pada kisaran panjang gelombang 500-530 nm.
4.3.4 Acuan Metode
Penentuan kadar besi ini mengacu pada DL-Pusri-051.01
4.3.5 Standarisasi Kurva Kalibrasi
1. Buat deret standar dari larutan Fe 10 ppm dengan volume
pemipetan 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 ml dengan menggunakan buret
ke dalam labu ukur 100 ml.
2. Tambahkan pereaksi untuk analisa Fe dalam urea yaitu :
- HCl 1 N 2 ml
- NH2OHCl 2 ml
- CH3COONH4 10 ml
- Dypiridil 1 % 0,2 ml
- NH4OH 3,5 ml
3. Impitkan labu ukur tersebut dengan menggunakan air demin
dan diamkan selama 10 menit.
4. Periksa absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer
dengan panjang gelombang 520 nm.
4.3.6 Prosedur Kerja
1. Timbang 100 10 gr contoh Urea Butiran.
2. Panaskan cawan dengan panas yang sedang dan masukkan
sebagian contoh kedalamnya. Jika contoh telah mencair
ditambahkan lagi sisa contoh sedikit demi sedikit, jaga setiap
penambahan hingga semua contoh mencair.
3. Jika contoh menjadi padatan abu-abu, maka pindahkan cawan
kedalam muffle furnace dengan temperatur 300 . Kemudian
28
naikkan temperatur secara bertahap hingga 800, terus
dipanaskan hingga residu terbakar sempurna.
4. Keluarkan cawan dari muffle furnace dan biarkan dingin,
kemudian tambahkan 1 g Kalium Hydrogen Sulfate dan
dipanaskan sampai mencair, jaga bentuk cair tersebut selama
10 menit dan biarkan hingga dingin.
5. Larutkan cairan contoh dengan 2 ml HCl 1 N dan 10 ml air,
panaskan sampai larut. Pindahkan secara kuantitatif kedalam
labu ukur 100 ml (saring jika perlu), encerkan sampai tanda
batas aduk sampai merata (sebagai aliquot).
6. Pipet 25 ml aliquot ke dalam labu ukur 100 ml.
7. Tambahkan 2 ml Hydroxylamine Hydrochloride, biarkan
selama 10 menit, dan 10 ml Ammonium Acetate, 0.2 ml
Dipyridyl dan atur pH larutan antara 4,5 6 dengan larutan
Ammonia (1:1), encerkan hingga tanda batas dan aduk hingga
merata.
8. Biarkan selama 30 menit.
9. Tetapkan absorbance pada kisaran panjang gelombang 500-
530 nm dengan spektrofotometer dan atur zero absorbance
dengan larutan blanko.
4.3.7 Perhitungan
Perhitungan kandungan besi dengan menggunakan kurva kalibrasi.
{ (Abs x FKK) B } x FP x 1000
Kadar besi, ppm =
Gr Contoh
Dimana :
Abs = Absorbansi
FKK = Faktor Kalibrasi Kurva
FP = Faktor Pengenceran
B = Intersept
29
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 19 Desember 2016
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,356 x 4,0935
= x 100%
1,9856 x 1000
= 0,28 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,332 x 4,0935
= x 100%
1,9941 x 1000
= 0,27 %
2. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 22 Desember 2016
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,769 x 4,0935
= x 100%
1,92340 x 1000
= 0,38 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
30
1,831 x 4,0935
= x 100%
1,93500 x 1000
= 0,39 %
3. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 26 Desember 2016
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,770 x 4,0935
= x 100%
1,87120 x 1000
= 0,38 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,554 x 4,0935
= x 100%
1,83470 x 1000
= 0,34 %
4. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 29 Desember 2016
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,806 x 4,0935
= x 100%
1,79180 x 1000
= 0,41 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,809 x 4,0935
= x 100%
1,80820 x 1000
= 0,41 %
5. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 2 januari 2017
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,935 x 4,0935
= x 100%
1,86430 x 1000
= 0,42 %
31
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,754 x 4,0935
= x 100%
1,72640 x 1000
= 0,41 %
6. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 5 januari 2017
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,432 x 4,0935
= x 100%
1,79410 x 1000
= 0,32 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,440 x 4,0935
= x 100%
1,80050 x 1000
= 0,32 %
7. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 9 januari 2017
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,909 x 4,0935
= x 100%
1,76690 x 1000
= 0,44 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,949 x 4,0935
= x 100%
1,83910 x 1000
= 0,43 %
8. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 12 januari 2017
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
32
1,812 x 4,0935
= x 100%
1,90000 x 1000
= 0,39 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,802 x 4,0935
= x 100%
1,97790 x 1000
= 0,37 %
dimana :
1. Penentuan kadar besi urea PUSRI III pada tanggal 19 Desember 2016
Perhitungan :
{ (Abs x FKK) B } x FP x 1000
Kadar Fe =
Gr Contoh
32,656
=
100,0610
= 0,33 ppm
2. Penentuan kadar besi urea PUSRI III pada tanggal 26 Desember 2016
Perhitungan :
{ (Abs x FKK) B } x FP x 1000
Kadar Fe =
Gr Contoh
33
{ (0,008 x 0,628) 0,000 } x 100/25 x 1000
=
100,0124
20,096
=
100,0124
= 0,20 ppm
3. Penentuan kadar besi urea PUSRI III pada tanggal 2 Januari 2017
Perhitungan :
{ (Abs x FKK) B } x FP x 1000
Kadar Fe =
Gr Contoh
17,584
=
100,0105
= 0,18 ppm
4. Penentuan kadar besi urea PUSRI III pada tanggal 9 Januari 2017
Perhitungan :
{ (Abs x FKK) B } x FP x 1000
Kadar Fe =
Gr Contoh
35,168
=
100,0858
= 0,35 ppm
34
Tabel 6. Hasil Penentuan Kadar Air dalam Sampel Urea P-III
35
Standarisasi Kurva Kalibrasi Penentuan Besi
Tabel 8. Kurva Kalibrasi
No Vol Std Fe mg Fe Absorbansi
1 0 0,000 0,000
2 2 0,020 0,031
3 4 0,040 0,063
4 6 0,060 0,095
5 8 0,080 0,127
6 10 0,100 0,159
K = 0,628
B = 0,000
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 0.031 0.063 0.095 0.127 0.159
36
5.2 Pembahasan
37
adanya sistem yang berisi sulfur dioksida berlebih, reagen lain yang digunakan
adalah metanol yang berfungsi sebagai agen pelarut sedangkan piridin digunakan
untuk buffer.
Sampel sekitar 2 gram dilarutkan dalam metanol yang kemudian dititrasi
menggunakan pereaksi Karl Fisher. Aquatitrator memiliki elektroda platina. Bila
air bereaksi dengan larutan pereaksi Karl Fisher tersebut maka elektroda platina
dari alat aquatitrator akan terpolarisasi yang menyebabkan sejumlah besar arus
akan mengalir ke mikrometer. Kelebihan iodine sedikit saja akan mendepolarisasi
elektroda dan akan menunjuk titik akhir titrasi. Jumlah air dalam sampel dihitung
berdasarkan konsentrasi iodium didalam titrasi Karl Fisher dengan jumlah
pereaksi yang terlibat.
Dari hasil analisa menunjukkan kadar air pada sampel urea berkisar antara
0,27% sampai dengan 0,44%. Hasil tersebut masih berada dalam batas normal
yang ditentukan. Yang mana diketahui bahwa besarnya kadar air pada pupuk urea
yang diproduksi oleh PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang telah memenuhi
spesifikasi persyaratan dengan standar maksimal 0,50% yang telah ditetapkan
oleh Badan Standarisasi Nasional atau telah memenuhi persyaratan mutu
berdasarkan SNI 02-2801-2010.
Parameter pengujian produk urea lainnya adalah penentuan kadar besi.
Kadar besi (Fe) merupakan salah satu parameter dalam persyaratan teknis yang
harus dipenuhi dalam pupuk. Besarnya kadar besi yang diperbolehkan untuk
pupuk urea yaitu 0,05 0,50 ppm. Penetapan angka ini mempunyai pertimbangan
agar pupuk yang ditambahkan ke dalam tanah tidak sampai meracuni tanaman.
Kelarutan besi dalam kondisi anaerobik sangat tinggi, sehingga ada kekhawatiran
bila kadar Fe dalam pupuk melebihi angka tersebut berpotensi meracuni tanaman
bila pupuk ditambahkan ke dalam tanah.
Unsur Fe termasuk unsur hara mikro yang diperlukan tanaman dalam
jumlah sedikit tapi bila berlebih dalam tanah maka akan berpotensi meracuni
tanaman. Fe diserap oleh akar dalam bentuk ion Fe3+ atau Fe2+. Besi berfungsi
sebagai unsur penting pada pembentukan klorofil, pembentukan karbohidrat,
lemak dan protein. Dan besi juga berperan pada proses-proses fisiologis tanaman,
seperti proses pernapasan dan proses fotosintesis.
38
Kekurangan zat besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun
menguning atau nekrosa, daun muda tampak putih karena kurang klorofil,
pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran mati, tulang daun yang
berwarna hijau berubah kekuningan, sehingga pertumbuhan tanaman seolah
berhenti. Dan kelebihan zat besi terhadap pemberian pupuk dengan kandungan
tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik hitam pada
daun.
Kandungan besi pada urea dapat berasal dari proses produksi. Besi dalam
produk urea tidak berbahaya hanya saja dapat mengurangi kemurnian produk urea
tersebut. Pengukuran kadar besi pada sampel urea menggunakan alat
Spektrofotometri UV-Vis dengan prinsip penyerapan cahaya oleh larutan yang
berwarna pada panjang gelombang yang spesifik sehingga menghasilkan
absorbansi yang maksimal. Panjang gelombang yang digunakan untuk mengukur
kadar besi pada sampel urea adalah 520 nm.
Setelah dianalisa dan dilakukan perhitungan terhadap sampel urea P-III, di
dapatkan data hasil pengamatan kadar besi selama 4 minggu yaitu 0.33, 0.20,
0.18, dan 0.35. Dari data hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa kadar
besinya masih berada dalam rentang yang diperbolehkan atau masih memenuhi
persyaratan mutu berdasarkan DL-Pusri-051.01.
39
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari tujuan khusus yaitu Analisa Kadar Air Dan Kadar Besi Pada Sampel
Urea P-III Di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dapat disimpulkan bahwa :
1. Kualitas urea P-III yang diproduksi oleh PT. PUSRI masih berada
pada standar SNI yang telah ditentukan.
2. Kadar air urea P-III yang diproduksi oleh PT. PUSRI masih berada
dibawah 0,50%.
3. Kadar air yang terdapat dalam butiran urea dapat mempengaruhi
tekstur butiran urea serta ketahanan hancur butiran urea tersebut.
4. Kadar besi urea P-III yang diproduksi oleh PT. PUSRI masih berada
dibawah 0,50 ppm.
5. Kandungan besi dalam produk urea tidak berbahaya hanya saja dapat
mengurangi kemurnian produk urea tersebut.
6.2 Saran
40
DAFTAR PUSTAKA
41