Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar
tinggi. Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea
dengan rumus kimia NH2CONH2 merupakan pupuk yang mudah larut dalam air
dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya
disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan salah satu perusahaan yang
menghasilkan urea untuk memenuhi kebutuhan tanaman dan kebutuhan
permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan tersebut maka produk urea yang dihasilkan haruslah produk yang
berkualitas tinggi.
Kadar air merupakan salah satu parameter dalam persyaratan teknis yang
harus dipenuhi dalam pupuk urea. Kadar air yang terdapat dalam butiran urea
dapat mempengaruhi tekstur butiran urea serta ketahanan hancur butiran urea
tersebut. Besarnya kadar air yang diperbolehkan untuk pupuk urea oleh SNI 02-
2801-2010 yaitu sebesar maksimal 0,5 %.
Selain kadar air, kadar besi (Fe) juga merupakan salah satu parameter dalam
persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam pupuk urea. Kadar besi yang masih
diperbolehkan dalam pupuk urea berkisar 0,05 0,50 ppm. Kelarutan besi dalam
kondisi anaerobik sangat tinggi, sehingga ada kekhawatiran bila kadar Fe dalam
pupuk melebihi angka tersebut berpotensi meracuni tanaman bila pupuk
ditambahkan ke dalam tanah.
Untuk memenuhi hal tersebut, maka Laboratorium Pengujian Produk (LPP)
memiliki peranan penting dalam pengujian urea yang dihasilkan. Urea yang telah
dihasilkan akan diuji kelayakannya dengan sejumlah parameter yang telah
ditetapkan menurut SNI dan ISO. Parameter pengujian untuk pengujian produk
urea tersebut adalah pengujian kadar nitrogen, kadar air, kadar biuret, kadar
ammonia bebas, kadar besi, kadar minyak, size distribution, dan crushing
strength.

1
Dimana pada laporan ini penulis akan melakukan pengujian kadar air dan
kadar besi pada sampel urea P-III untuk memenuhi tugas pembuatan laporan pada
kegiatan kuliah kerja praktik.

1.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktik


Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik ini bertujuan untuk :
1. Mengaplikasikan pengetahuan baik teori maupun praktik yang
telah diperoleh selama perkuliahan.
2. Memperluas wawasan dan menambah pengetahuan sebelum
memasuki dunia kerja.
3. Menambah pengalaman dan memperluas link/jaringan.
4. Memperluas wawasan tentang keprofesian yang sesuai dengan
bidang kimia.

1.3 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari pembuatan laporan ini adalah untuk menganalisa dan
menentukan kadar air dan kadar besi pada sampel urea P-III yang
diproduksi di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

2
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 PT Pupuk Sriwidjaja


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) adalah perusahaan yang didirikan
sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia pada tanggal 24 Desember
1959 di Palembang Sumatera Selatan, dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja
(Persero). Pusri memulai operasional usaha dengan tujuan utama untuk
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di industri pupuk dan kimia
lainnya. Sejarah panjang Pusri sebagai pelopor produsen pupuk nasional selama
lebih dari 50 tahun telah membuktikan kemampuan dan komitmen kami dalam
melaksanakan tugas penting yang diberikan oleh pemerintah.
Selain sebagai produsen pupuk nasional, Pusri juga mengemban tugas
dalam melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang
berkaitan dengan industri pupuk. Pusri bertanggung jawab dalam melaksanakan
distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk
pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan
nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani
di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam rangka pengamanan dan menghindari penyalahgunaan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab untuk Penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka
dilakukan perubahan pupuk urea berwarna PUTIH menjadi pupuk urea berwarna
PINK (merah muda). Pupuk urea pink tidak mengubah komposisi dan
kandungannya, pupuk urea pink tetap aman gunakan, ramah lingkungan dan tidak
meracuni tanaman. Adapun bahan pewarna yang digunakan terbuat dari bahan
kimia organik yang tidak berbahaya bagi tanaman karena larut dalam air.
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan industri
pupuk nasional, Pusri telah mengalami berbagai perubahan dalam manajemen dan
wewenang yang sangat berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. Saat ini
Pusri secara resmi beroperasi dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
dengan tetap menggunakan brand dan merk dagang Pusri.

3
Nama Sriwidjaja diambil sebagai nama perusahaan untuk mengabadikan
sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan yang sangat
disegani di Asia Tenggara hingga daratan Cina, pada Abad ke Tujuh Masehi.
Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya
Pusri, karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali yang
dikenal dengan Pabrik Pusri I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi
dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amoniak per
tahun. Pabrik Pusri I diresmikan dan mulai beroperasi pada 4 juli 1964 oleh Wakil
Perdana Menteri Chaerul dengan didampingi Direktur Utama Pusri Ir. Salmon
Mustafa.
Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, selama periode
1972-1977 Pusri membangun Pabrik Pusri II, Pusri III dan Pusri IV. Pabrik Pusri
II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Pada tahun 1992 dilakukan
proyek optimalisasi urea Pabrik Pusri II dengan kapasitas terpasang sebesar
552.000 ton per tahun. Pabrik Pusri III dibangun pada 1976 dengan kapasitas
terpasang sebesar 570.000 ton per tahun, sedangkan pabrik urea Pusri IV
dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per
tahun.
Sejak tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh Pemerintah melaksanakan
distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk
pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan
nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani
di seluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 1993 dilakukan pembangunan Pabrik Pusri IB berkapasitas
570.000 ton per tahun, sebagai upaya peremajaan dan peningkatan kapasitas
produksi pabrik dan untuk menggantikan pabrik Pusri I yang dihentikan
operasinya karena usia dan tingkat efisiensi yang menurun.
Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai induk perusahaan yang
membawahi empat BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan
petrokimia, yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk
Kaltim dan PT Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak di bidang
engineering, procurement & construction (EPC), yaitu PT Rekayasa Industri.

4
Pada tahun 1998, anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT
Mega Eltra yang bergerak di bidang perdagangan.
Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja atau PT Pusri (Persero) kepada PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan kewajiban PT Pusri
(Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang di dalam
RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari 2011
Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan
PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan
pupuk yang baru, menggantikan nama PT Pusri (Persero). Hingga kini PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang tetap menggunakan brand dan merk dagang Pusri.

2.2 Lokasi Pabrik


PT Pupuk Sriwidjaja terletak 7 km dari tepi sungai musi dan berada di
wilayah perkampungan sungai selayur, Kecamatan Ilir Timur II, Kotamadya
Palembang. Pembangunan ini ditunjang oleh keadaan geografis Sumatera Selatan
yang memiliki kekayaan gas alam yaitu gas alam (Natural Gas) yang merupakan
bahan baku utama dalam pembuatan pupuk dan tersedia dalam jumlah cukup
banyak.
Gass Bell and Associates dari Amerika memberikan rekomendasi
berdasarkan studi kelayakan untuk membangun Pabrik Pupuk Urea di Palembang,
dengan kapasitas 100.000 ton per tahun.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak diantara dua kecamatan yaitu
Kalidoni dan Kecamatan Ilir Timur 2. Luas lokasi pabrik ini adalah 20,4732
hektar, ditambang untuk lokasi perumahan karyawan seluas 26,7965 hektar.
Selain itu sebagai lokasi cadangan disiapkan tanah seluas 41,7965 hektar yang
dimaksudkan untuk perluasan komplek pabrik dan perumahan karyawan bila
diperlukan.

5
Gambar 1. Area Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

2.3 Tata Nilai Perusahaan


Kekuatan tidak ternilai dalam mewujudkan visi perusahaan. Penerapan
Tata Nilai Perusahaan secara konsisten dan disiplin melalui kesadaran masing-
masing individu, adalah kekuatan tidak ternilai PT PUPUK SRIWIDJAJA dalam
mewujudkan visi perusahaan.

Integritas
Perilaku yang mencerminkan kesesuaian antara pikiran, perkataan dan
perbuatan.
1. Berkata dan bertindak jujur tanpa menyembunyikan fakta yang ada.
2. Berani melaporkan kesalahan dan kecurangan yang terjadi sesuai data
dan fakta yang sebenarnya.
3. Konsisten bertindak sesuai perkataan.
4. Bekerja dengan ikhlas.
5. Bekerja bertanggung-jawab sebagai ibadah.

Profesional
Sigap melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan serta
pengetahuan dengan bertanggung jawab dan kreatifitas tinggi.
1. Berani bertindak secara benar, tepat dan cepat untuk kepentingan
perusahaan.
2. Melaksanakan tugas hingga tuntas dengan bertanggung jawab.
3. Senantiasa meningkatkan kompetensi dan pengetahuan.

6
4. Berpikir kreatif dan menyampaikan gagasan inovatif.
5. Bekerja efektif dan efisien mengelola waktu.

Fokus Pada Pelanggan


Prioritas pada kepuasan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan internal
dan eksternal sesuai harapan.

1. Memperhatikan dan tanggap terhadap keluhan dan kebutuhan


pelanggan.

2. Memotong birokrasi yang tidak perlu.

3. Sigap memberikan solusi dan mengantisipasi masalah yang mungkin


terjadi.

4. Memelihara hubungan baik dengan pelanggan (maintainin networking).

5. Menjadikan proses selanjutnya sebagai pelanggan (next process is our


customer).

Loyalitas
Taat peraturan, patuh pada pimpinan, serta menjaga kesatuan hati antara
pimpinan dengan karyawan demi melindungi nilai dan mencapai visi.

1. Mengutamakan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi,


golongan dan kelompok.

2. Taat Peraturan dan Prosedur yang ada serta konsisten menjalankannya.

3. Patuh pada pimpinan dan lini manajemen eksekutif perusahaan.

4. Menjaga kerahasiaan dan citra baik perusahaan dengan penuh


tanggungjawab.

5. Menjunjung tinggi kehormatan dan nilai-nilai perusahaan.

Baik Sangka
Selalu bersikap atau menanggapi segala hal dari perspektif positif.
1. Mengedepankan asas percaya.
2. Bersedia mendengarkan pendapat dengan obyektif dan sepenuhnya.

7
3. Memiliki empati saat berinteraksi dengan orang lain.
4. Menempatkan diri untuk memahami secara utuh sebelum
menyimpulkan pendapat.

2.4 Visi, Misi dan Makna Perusahaan

Visi
"Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional"

Misi
"Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara
efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan"

Makna Perusahaan
PUSRI untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan Yang Lebih Baik

2.5 Makna Nama dan Logo Perusahaan

2.5.1 Makna Nama Perusahaan


Sejarah telah mencatat bahwa di abad ke-7 telah berdiri sebuah k
erajaan maritim yang sangat kuat yang bernama Sriwidjaja. Kerajaan ini
memulai kekuasaannya di Pulau Sumatera dan terus membentangkan kekuatannya
dari Sumatera ke Jawa, pesisir Kalimantan sampai Kamboja, Thailand Selatan,
Semenanjung Malaya, sebagian kawasan Indo China, dan telah melakukan
perdagangan luas dengan India dan daratan Cina. Nama dan pengaruh kerajaan ini
bahkan terdengar sampai ke penjuru dunia baik dalam kekuatan perdagangan,
agama, budaya, dan armadanya yang berjaya dan dapat menguasai kawasan
Samudera Hindia dan Pasifik.
Dalam Bahasa Sansekerta, Sri mempunyai arti bercahaya atau
gemilang, dan Widjaja berarti kemenangan atau kejayaan. Secara penuh,
nama Sriwidjaja mempunyai arti Kejayaan atau Kemenangan yang Gilang-
Gemilang. Kerajaan Bahari ini amat berkuasa dan berpengaruh dan dipimpin

8
oleh raja-raja keturunan dinasti Syailendra. Pusat perniagaan kerajaan ini dulu
dibangun di Bukit Siguntang yang berdiri di Muara Sungai Musi yang kini disebut
Palembang. Sebuah kebanggaan yang sekaligus menjadi tolak ukur bagi segenap
rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Palembang untuk mewarisi kebesaran
sebuah sejarah.
Nama Sriwidjaja diabadikan di perusahaan ini untuk mengenang dan
mengangkat kembali masa kejayaan kerajaan maritim pertama di Indonesia yang
termahsyur di seluruh penjuru dunia. Sebuah penghormatan kepada leluhur yang
pernah membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Pendirian pabrik
pupuk dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, adalah warisan yang
sekaligus menjadi visi bangsa Indonesia terhadap kekuatan, kesatuan, dan
ketahanan wawasan Nusantara.

2.5.2 Makna Logo Perusahaan

Gambar 2. Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Tabel 1. Detail Elemen Visual Logo Perusahaan


No. Elemen Logo Perusahaan Makna

Lambang Pusri yang berbentuk huruf "U"


melambangkan singkatan "Urea". Lambang ini
1. telah terdaftar di Ditjen Haki Dep. Kehakiman
& HAM No. 021391.

Setangkai padi dengan jumlah butiran 24


melambangkan tanggal akte pendirian PT
2.
Pusri.

9
Butiran-butiran urea berwarna putih sejumlah
12, melambangkan bulan Desember pendirian
3.
PT Pusri.

Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya.


Butir kapas yang mekar berjumlah 5 buah
4. Kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan ini,
melambangkan angka 59 sebagai tahun
pendirian PT Pusri (1959).

Perahu Kajang, merupakan legenda rakyat dan


ciri khas kota Palembang yang terletak di
5. tepian Sungai Musi. Perahu Kajang juga
diangkat sebagai merk dagang PT Pupuk
Sriwidjaja.

Kuncup teratai yang akan mekar, merupakan


imajinasi pencipta akan prospek perusahaan
6.
dimasa datang.

Komposisi warna lambang kuning dan biru


benhur dengan dibatasi garis-garis hitam tipis
(untuk lebih menjelaskan gambar) yang
7.
melambangkan keagungan, kebebasan cita-cita,
serta kesuburan, ketenangan, dan ketabahan
dalam mengejar dan mewujudkan cita-cita itu.

2.6 Perluasan Industri dan Sarana Penunjang Pabrik


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki 4 pabrik yang beroperasi hingga
kini, yaitu Pusri II, Pusri III, Pusri IV dan Pusri IB. dalam rangka meningkatkan
efisiensi, daya saing dan kesinambungan usaha, manajemen PUSRI melaksanakan
proyek pembangunan pabrik PUSRI II-B (Proyek PUSRI II-B) untuk mengganti
Pabrik Pusri II yang sudah tidak efisien. Pembangunan proyek PUSRI II-B

10
disertai pula dengan proyek-proyek pendukung lainnya seperti SPUB (Self
Propelled Urea Barge), Pabrik NPK, Dermaga TUKS, PLTU dengan pembangkit
batubara.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang juga memiliki beberapa program untuk
mewujudkan pabrik urea yang ramah terhadap masyarakat, seperti adanya Green
Barrier sebagai lahan hijau pemisah pabrik PT Pusri dengan pemukiman warga
sekitar yang juga berfungsi untuk mencegah kebisingan pabrik, selain untuk
mencegah kebisingan ke pemukiman penduduk sekitar, green barrier ini juga
terintegrasi dalam keanekaragaman hayati di PT Pusri Palembang. Green Barrier
ini memiliki luas kurang lebih sekitar 28,2 Ha, dan berhasil mengurangi polusi
CO2 sebesar 82.525,37 ton/tahun, green barrier memiliki beberapa bagian yang
terdiri atas :
Green Barrier I : 13,6 Ha
Green Barrier II : 9,6 Ha
Green Barrier III : 5 Ha

Dari masing-masing Green Barrier tersebut terdapat beberapa jenis pohon, yaitu:
Albiasa, Angsana, Mahoni, Tanjung, Trembesi, Bambu.

Dalam melaksanakan penyaluran pupuk sampai ke tangan petani


Perusahaan memiliki perangkat dan sarana yang terletak di luar pabrik PT Pupuk
Sriwidjaja sebagai faktor penunjang sebagai berikut:

a. Kantor Perwakilan
Perusahaan memiliki kantor perwakilan di setiap ibukota propinsi yang di
sebut dengan Kantor Pusri Pemasaran Daerah (PPD) yang berada untuk wilayah
Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Kantor Perwakilan berfungsi sebagai pelaksana tehnis dalam penjualan produk
dan mewakili kepentingan perusahaan di daerah.

b. Dermaga/Pelabuhan
PT Pupuk Sriwidjaja terletak di tepi sungai Musi, sehingga perusahaan ini
mampu membuat dermaga sendiri untuk mempermudah proses distribusi pupuk
urea. Perusahaan memiliki 5 (lima) dermaga untuk kepentingan sendiri (DUKS),

11
guna mengeluarkan hasil produksi dari pabrik di Palembang, selain melalui jalur
darat (via truck). Dermaga/pelabuhan ini sewaktu-waktu bisa digunakan juga
sebagai pelabuhan bongkar, selain berfungsi sebagai pelabuhan/dermaga
pemuatan produk urea dan amonia, yang berada di tepi sungai Musi, dengan
panjang keseluruhan 760 meter.
Kelima dermaga tersebut, terdiri dari 2 (dua) dermaga pemuatan pupuk (urea)
curah yang masing-masing dilengkapi dengan QSL (Quadrant Ship Loader) dan
PS (Portal Scrapper), 2 (dua) dermaga pemuatan pupuk (urea) kantong yang
masing-masing dilengkapi dengan BSL (Bag Ship Loader), serta 1 (satu) dermaga
untuk pemuatan amonia curah yang berdampingan dengan pemuatan pupuk (urea)
secara konvesional.

c. Armada/Angkatan Laut
Perusahaan memiliki 7 (tujuh) unit kapal urea curah (KM Otong Kosasih,
KM Ibrahim Zahier, KM Soemantri Brodjonegoro, KM Julianto Moeliodihardjo,
KM Muchtar Prabu Mangkunegara, KM Pusri Indonesia dan KM Abusamah) dan
1 (satu) unti kapal Amonia curah (MT Sultan Mahmud Badaruddin II).

d. Unit Pengantongan
Selain dari unit pengantongan yang ada di Unit Produksi Palembang,
Perusahaan juga memiliki 5 (lima) unit pengantongan di daerah yaitu unit
Pengantongan Pupuk (UPP) di Belawan,Cilacap, Surabaya, Meneng/Banyuwangi
dan Perwakilan Semarang, yang masing-masing dilengkapi dengan Dermaga
Untuk Kepentingan Sendiri (DUKS). Untuk pembongkaran pupuk di Pelabuhan
Umum (seperti pelabuhan Dumai, Panjang,Cigading/Ciwandan dan Cirebon)
pengantongannya melalui Mobile Bagging System (MBS).

e. Gudang Penampungan/Penyimpanan
Untuk menjaga ketersediaan Pupuk, Perusahaan juga memiliki Gudang
Penyimpanan Pupuk (GPP) di masing-masing Kabupaten/Kotamadya di seluruh
Indonesia, sebanyak 108 Unit, belum termasuk gudang sewa.

12
2.7 Kapasitas Pabrik dan Spesifikasi Produk Yang Dihasilkan

2.7.1 Kapasitas Produk


Penjualan
Kapasitas produksi urea kami melebihi kewajiban PSO (Public Service
Obligation) dari Pemerintah dan kelebihan tersebut digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan pasar komersil (perkebunan, industri dan ekspor). Penyaluran pupuk
PSO dan penjualan komersil kami lakukan dengan prinsip 6 tepat yaitu tepat jenis,
jumlah, harga, tempat, waktu, dan tepat mutu. Disamping itu, kapasitas produksi
ammonia yang melebihi kebutuhan produksi urea digunakan untuk kebutuhan
pasar ekspor dan dalam negeri.

Penugasan Pemerintah / PSO


Pemerintah memberikan penugasan atau Public Service Obligation (PSO)
kepada produsen pupuk untuk melaksanakan pengadaan dan penyaluran pupuk
bersubsidi yang diperuntukkan bagi kelompok tani dan/atau petani sebagaimana
diatur oleh Permendag Republik Indonesia No. 15/M-DAG/PER/4/2013 tanggal 1
April 2013. Permendag tersebut mengamanatkan kepada Pupuk Indonesia
(Persero) untuk menetapkan produsen pelaksanaan pengadaan dan penyaluran
pupuk bersubsidi.
Wilayah tanggung jawab penyaluran pupuk urea bersubsidi sesuai
surat Pupuk Indonesia (Persero) No. U-1298/A00000.UM/2016 tanggal 27 Juli
2016 adalah
Tabel 2. Wilayah Penyaluran Pupuk Urea Bersubsidi

No Provinsi Kabupaten
1 Jambi Seluruh Kabupaten/Kota
2 Sumatera Selatan Seluruh Kabupaten/Kota
3 Bengkulu Seluruh Kabupaten/Kota
4 Lampung Seluruh Kabupaten/Kota
5 Bangka Belitung Seluruh Kabupaten/Kota
6 DI Yogyakarta Seluruh Kabupaten/Kota

13
7 Jawa Tengah Seluruh Kabupaten/Kota
8 Kalimantan Barat Seluruh Kabupaten/Kota

Wilayah tanggung jawab penyaluran pupuk organik bersubsidi sesuai


surat Pupuk Indonesia (persero) No. U-1331/A00000.UM/2013 tanggal 30 Juli
2016 adalah:
Tabel 3. Wilayah Penyaluran Pupuk Organik Bersubsidi
No Provinsi Kabupaten
1 Jambi Seluruh Kabupaten/Kota
2 Sumatera Selatan Seluruh Kabupaten/Kota
3 Bengkulu Seluruh Kabupaten/Kota
4 Lampung Seluruh Kabupaten/Kota
5 Bangka Belitung Seluruh Kabupaten/Kota

Penjualan Komersil / Non PSO


Pupuk Indonesia (Persero) juga melayani penjualan pupuk untuk sektor
komersil (non subsidi). Produk yang dijual diantaranya : Urea, Amoniak, NPK,
dan Produk Samping. Pasar terbesar untuk produk komersil ini adalah sektor
industri,perkebunan, dan ekspor. Penjualan komersil / non pso untuk kebutuhan
perkebunan, industri dan ekspor kami lakukan melalui sinergi yang saling
menguntungkan bagi stakeholder dengan tujuan :
1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta menjaga kualitas dan
pelayanan produk
2. Memberikan kemudahan dalam proses transaksi dengan pelanggan
3. Memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan, sehingga
dapat meningkatan value added pelanggan
4. Bersinergi dengan pelanggan merupakan cara kami dalam memenuhi
kepuasan pelanggan. Penjualan produk kami lakukan dengan 2 (dua)
cara yaitu melalui distributor dan penjualan langsung kepada end user.

14
2.7.2 Spesifikasi Produk Yang Dihasilkan
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memproduksi beberapa produk, sebagai
berikut :
a. Urea

Gambar 3. Pupuk Urea Kemasan

Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar


tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman.
Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan
rumus kimia NH2 CONH2 merupakan pupu yang mudah larut dalam air dan
sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan
di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N
sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen,
Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk
Prill.
Ciri-ciri pupuk Urea:
Mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi.
Berbentuk butir-butir Kristal berwarna putih.
Memiliki rumus kimia NH2CONH2.

Mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis).

Mengandung unsur hara N sebesar 46%.

Standar SNI-02-2801-2010.

15
Unsur hara Nitrogen dikandung dalam pupuk urea sangat besar
kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya :
Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir
hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat penting dalam
proses fotosintesa.

Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan


lain-lain)

Menambah kandungan protein tanaman

Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan,


holtikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.

Dengan pemupukan yang tepat & benar (berimbang) secara teratur, tanaman
akan tumbuh segar, sehat dan memberikan hasil yang berlipat ganda dan
tidak merusak struktur tanah.
Dalam rangka pengamanan dan menghindari penyalahgunaan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab untuk Penyaluran Pupuk Bersubsidi, maka
dilakukan perubahan pupuk urea berwarna putih menjadi pupuk urea berwarna
pink (merah muda). Pupuk urea pink tidak mengubah komposisi dan
kandungannya, pupuk urea pink tetap aman gunakan, ramah lingkungan dan tidak
meracuni tanaman. Adapun bahan pewarna yang digunakan terbuat dari bahan
kimia organik yang tidak berbahaya bagi tanaman karena larut dalam air.

b. Ammonia
Ammonia adalah senyawa kimia berupa gas yan berbau tajam. Pabrik
Ammonia PT Pusri Palembang ialah pabrik yang menghasilkan ammonia sebagai
hasil utama dan carbon dioxide sebagai hasil samping yang keduanya merupakan
bahan baku pupuk urea.
Bahan baku pembuatan amonia adalah gas bumi yang dengan komposisi
utama metana (CH4) sekitar 70% dan Karbon dioksida (CO2) sekitar 10%. Steam
atau uap air diperoleh dari air Sungai Musi setelah mengalami suatu proses
pengolahan tertentu di Pabrik Utilitas. Sedangkan udara diperoleh dari

16
lingkungan, dan sebelum udara ini digunakan sebagai udara proses, ditekan
terlebih dahulu oleh kompressor udara.
Kegunaan Ammonia :
Industri Pupuk (Urea, ZA, DAP, MAP, dan Phonska)
Bahan Kimia (Asam Nitrat, Amonium Nitrat, Soda Ash, Amonium
Chlorida, dll)
Media Pendingin (Pabrik es, cold storage, refrigerator)
Industri Makanan (MSG, Lysine)
Produk yang dihasilkan oleh PT Pupuk Sriwidjaja berupa ammonia dan
pupuk urea, berikut laporan produksi di PT Pupuk Sriwidjaja:

Tabel 4. Laporan Produksi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

LAPORAN PRODUKSI
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
(Ton)
2015 2014 2013 2012 2011
UREA
Pusri-IB 511.070 475.680 491.677 395.030 476.070
Pusri-II 420.370 410.945 455.139 424.694 438.268
Pusri-III 458.490 554.780 510.973 548.033 492.942
Pusri-IV 510.130 568.645 522.231 592.303 561.130
Jumlah 1.900.060 2.010.050 1.980.020 1.960.060 1.968.410
AMONIA
Pusri-IB 397.260 378.180 393.950 331.325 392.179
Pusri-II 232.700 225.605 222.116 227.668 241.651
Pusri-III 333.450 386.620 337.688 345.282 329.863
Pusri-IV 333.020 344.695 332.306 350.265 349.617
Jumlah 1.296.430 1.335.100 1.286.060 1.254.540 1.313.310

2.8 Direksi
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam pengolahannya memakai Line and
Organization System dengan bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT) dan
modal pengolahan pabrik sepenuhnya berasal dari pemerintah. Dewan komisaris
bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi.

17
PT Pupuk Sriwidjaja memiliki 1 Komisaris Utama dan 5 Komisaris.
Adapun anggota komisaris di PT Pupuk Sriwidjaja adalah :
Komisaris Utama : Achmad Tossin Sutawikara
Komisaris : H.M Najib Matjan
Komisaris : Spudnik Sujono Kamino
Komisaris : Hilman Taufik
Komisaris : Mustoha Iskandar

2.9 Aktivitas Laboratorium


2.9.1 Laboratorium Kontrol Produksi (LKP)
Analisa yang dilakukan di tiap LKP (Pusri IB, II, III, dan IV) meliputi
analisis rutin proses produksi dan hasil akhir dari pabrik ammonia, utilitas, dan
urea. Adapun peralatan utama yang digunakan dan terdapat di tiap-tiap LKP
antara lain GC, Spektrofotometer, pH meter, Konduktometer, Moisturemeter
(Aquatitrator), Turbidimeter, Sieve shaker, Orsat, dan alat-alat gelas.
Selain analisa rutin dimasing-masing pabrik, dilakukan juga analisis larutan
Benfield serta CO dan CO2 ppm dari contoh gas inlet dan outlet methanator di
Laboratorium Kontrol Relief (LKR). Peralatan utama yang digunakan antara lain
GC, Spektrofotometer, auto titration dan alat-alat gelas.

2.9.2 Laboratorium Kimia Analisis


Laboratorium kimia analisis terbagi menjadi 3 seksi yaitu : LPP, LPU, dan
LGLO dengan tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Laboratorium Pengujian Produk (LPP)


Analisa yang dilakukan di LPP antara lain analisa ammonia cair, dan
urea prill, oli pabrik, urea, dan hasil samping. Analisa yang dilakukan tiap LKP 1
(pabrik Pusri IB dan II) dan LKP II (pabrik Pusri III dan IV). Peralatan yang
digunakan anatara lain, oven, destilation, automatic titrator, spektrofotometer,
shive shaker, neraca dan lain-lainnya.

18
2. Laboratorium Pengujian Umum (LPU)
Analisa yang dilakukan di LPU antara lain analisis mutu air penunjang
industri, bahan kimia penunjang, grease, minyak pelumas baru, resin, katalis dan
karung plastic dengan menggunakan peralatan spektrofotometer, alat jartest,
autoklaf, colany counter, neraca, autograph, pHmeter, turbidimeter, auto titrator,
dan peralatan gelas.
3. Laboratorium Gas dan Laboratorium Oil (LGLO)
Analisis yang dilakukan di LGLO antara lain analisis traces element
(logam), scale, gas alam, gas proses, kalibrasi alat laboratorium dan pelaksanaan
chemical cleaning peralatan pabrik.

2.9.3 Administrasi dan Inventori


Kegiatan di kelompok ini adalah sebagai penunjang analisis dan
mengkoordinis pelaksanaan tugas-tugas administrasi dan inventori laboratorium
yang meliputi kegiatan sebagai berikut, pelaporan, pengelolaan administrasi
sistem mutu SNI 19-17025-2000, ISO 9002, ISO 14000, inventori dan sistem
informasi laboratorium (RPMS).

2.9.4 Kalibrasi dan Pemeliharaan


Kalibrasi bertugas untuk mengkalibrasi suatu alat apakah alat
tersebut masih layak untuk digunakan atau tidak. Sedangkan pemeliharaan
bertugas untuk memelihara alat serta kondisi yang ada di laboratorium. Kalibrasi
yang dilakukan tentunya harus dilakukan oleh personel yang sudah terakreditasi
oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional).

2.9.5 Chemical Cleaning, Reagent Preparation dan Benfield


Bertugas untuk menyediakan bahan atau pereaksi yang diperlukan
laboratorium untuk analisa. Selain itu juga pada laboratorium ini bertugas untuk
membersihkan komponen-komponen penyusun pabrik misalnya spare part dari
prilling tower, dll. Untuk bagian benfield ini ditugaskan untuk pengecekan kondisi
dari larutan benfield yang digunakan sebagai absorben dari CO2 agar produk yang
dihasilkan baik.

19
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Sifat Fisik dan Kimia Urea


Pupuk adalah semua bahan yang ditambahkan pada tanah dengan
maksud untuk memperbaiki sifat fisis, kimia dan biologis. Sebagai tempat
tumbuhnya tanaman, tanah harus subur, yaitu memiliki sifat fisis, kimia, dan
biologi yang baik. Sifat fisis menyangkut kegemburan, porositas, dan daya serap.
Sifat kimia mennyangkut pH serta ketersedian unsur- unsur hara. Sedangkan sifat
biologis menyangkut kehidupan mikroorganisme dalam tanah. Seperti makhluk
hidup yang lain, tumbuhan memerlukan nutrisi baik zat organik maupun zat
anorganik. Nutrisi organik diperoleh melalui proses fotosintesis, sedangkan nutrisi
anorganik semuanya diperoleh melalui akar dari dalam tanah dalam bentuk zat-zat
terlarut berupa kation dan anion yang mampu masuk ke dalam pembuluh xilem
akar.
Tumbuhan memiliki zat-zat penyusun yang sangat penting bagi
kelangsungan hidupnya. Zat tersebut terdiri atas:
1. Unsur-unsur esensial, yaitu unsur-unsur yang mutlak diperlukan oleh segala
macam tumbuhan (16 unsur). Unsur- unsur ini disebut unsur hara makro dan
mikro. Unsur-unsur makro (diperlukan dalam jumlah banyak) yaitu C, H O,
N, P, K, Ca, Mg dan S. Sedangkan unsur-unsur mikro (zat hara tambahan)
yaitu Fe, Mn, Cu, Mo, Co, Zn, dan B.
2. Unsur-unsur non esensial, yaitu unsur tambahan yang hanya diperlukan oleh
jenis tumbuhan tertentu, baik dalam jumlah besar maupun kecil, antara lain
Na, Cl, Al, Si.
Pemakaian pupuk bertujuan untuk menambahkan unsur-unsur yang
diperlukan bagi tumbuhan untuk dapat tumbuh subur. Pupuk Urea adalah pupuk
kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat
hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal
berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH2 CONH2 merupakan pupuk
yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup

20
rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian
setiap 100 kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%,
ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.
Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau
pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri
tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu
rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan
amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air
ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.
Keuntungan menggunakan pupuk urea adalah mudah diserap oleh tanaman.
Selain itu, kandungan nitrogen yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada
pertumbuhan awal tanaman. Kekurangannya adalah apabila diberikan kedalam
tanah yang miskin hara, urea akan berubah ke wujud awalnya yaitu amoniak
(NH3) dan karbondioksida (CO2) yang mudah menguap. Fungsi nitrogen bagi
tanaman adalah meningkatkan pertumbuhan tanaman, membuat daun tanaman
menjadi lebar dengan warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam
tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan
meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah.

3.1.1 Sifat Fisika Urea


Tabel 5. Sifat Fisika Urea
Sifat Nilai
Titik Didih 13,20
Titik Leleh 132,7
Spesifik Gravity 1,355
Indeks Bias 1,484
Bentuk Kristal Tetragonal
Panas Pembentukan pada 25 -47,12 kkal/mol
Panas Fusi 60 kkal/gram
Panas Pelarutan dalam air 60 kkal/gram
Panas Kristalisasi 58 kkal.gram

21
Densitas Curah 0,74 g/cm2
Panas Spesifik 0,397
Kelarutan dalam air 51,6

3.1.2 Sifat Kimia Urea


1. Bila bercampur air, dapat terhidrolisis menjadi amonium
karbonat dan terdekomposisi menjadi amoniak dan karbon
dioksida.
2. Urea larut dalam air, alkohol dan benzene
3. Daya racunnya rendah, tidak mudah terbakar, dan tidak
meninggalkan residu garam setelah dipakai untuk tanaman,
tidak berbau.

3.2 Proses Produksi Urea

Gambar 4. Proses Produksi Urea


Proses pembuatan Urea dibuat dengan bahan baku gas CO2 dan liquid NH3
yang disupply dari Pabrik Amonia. Proses pembuatan Urea tersebut dibagi
menjadi 6 unit, yaitu:
1. Sintesa Unit
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik urea, untuk mensintesa urea
dengan mereaksikan liquid NH3 dan gas CO2 di dalam urea reaktor dan ke dalam
reaktor ini dimasukkan juga larutan recycle karbamat yang berasal dari bagian
recovery. Tekanan operasi di sintesa adalah 175 Kg/cm2 G. Hasil sintesa urea

22
dikirim ke bagian purifikasi untuk dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan
ammonianya setelah dilakukan stripping oleh CO2.

2. Purifikasi Unit
Ammonium karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan amonia di unit
sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara tekanan dan pemanasan dengan dua
step penurunan tekanan, yaitu pada 17kg/cm2 G dan 22,2 kg/cm2 G. Hasil
peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim ke bagian recovery, sedangkan larutan
ureanya dikirim ke bagian kristaliser.

3. Kristaliser Unit
Larutan urea dari unit Purifikasi dikristalkan dibagian ini secara vacum.
Kemudian kristal ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang diperlukan untuk
menguapkan air diambil dari panas sensibel larutan urea, maupun panas
kristalisasi urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber
dari Recovery.

4. Prilling Unit
Kristal urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8% berat
dengan udara panas, kemudian dikirimkan ke bagian atas Prilling Tower untuk
dilelehkan dan didistribusikan merata ke seluruh distributor, dan dari distributor
dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan
produk urea butiran (prill). Produk urea dikirim ke bulk storage dengan belt
conveyor.

5. Recovery Unit
Gas ammonia dan gas CO2 yang dipisahkan dibagian purifikasi diambil
kembali dengan 2 step absorbsi dengan menggunakan mother liquor sebagian
absorbent kemudian di-recycle kembali ke bagian sintesa.

6. Proses Kondensat Treatment Unit


Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian kristaliser didinginkan dan
dikondensasikan. Sejumlah kecil urea, NH3, dan CO2 ikut kondensat kemudian
diolah dan dipisahkan di stripper dan hydrolizer. Gas CO2 dan gas NH3-nya

23
dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk di-recover. Sedang air kondensatnya
dikirim ke utilitas.

3.3 Spektrofotometri UV-Visible


Spektrofotometri UV-Visible adalah teknik analisis spektroskopi yang
memakai sumber radiasi elektromagnetik ultra violet dekat (190-380 nm) dan
sinar tampak (380-780 nm) dengan menggunakan instrument spektrofotometer.
Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara energi
yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa
molukel. Spektrofotometri UV-Vis merupakan penyerapan sinar tampak atau UV
oleh suatu molekul yang dapat meyebabkan terjadinya eksitasi elektron (transisi
elektronik) dari keadaan dasar (ground state) menuju energy yang lebih tinggi
(excited state).
Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer yang
melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis,
sehingga spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif. Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran
secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan
mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan
hokum Lambert-Beer.
Hukum Lambert-Beer menyatakan hubungan linieritas antara absorban
dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan.
Dalam hukum Lambert-Beer tersebut ada beberapa pembatasan, yaitu diantaranya
sinar yang digunakan dianggap monokromatis, penyerapan terjadi dalam suatu
volume yang mempunyai penampang yang sama, senyawa yang menyerap dalam
larutan tersebut tidak bergantung terhadap yang lain dalam larutan tersebut, tidak
terjadi fluorensensi dan fosforisensi serta indeks bias tidak tergantung pada
konsentrasi larutan.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang
tertentu. Pada spektrometer panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih
terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau

24
celah optis. Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis kuantitatif
adalah :
Dapat digunakan secara luas
Memiliki kepekaan yang tinggi
Keselektifannya cukup baik
Tingkat ketelitian tinggi

Gambar 5. Spektrofotometer UV-Visible PerkinElmer

25
BAB IV
METODOLOGI KERJA

4.1 Waktu dan Tempat Analisa


Analisa kadar air dan kadar besi pada sampel urea P-III ini dilakukan pada
tanggal 19 Desember 2016 13 Januari 2017 dan bertempat di Laboratorium
Pengujian Produk, Dinas Laboratorium Pusat, PT Pusri, Palembang.

4.2 Penentuan Kadar Air


4.2.1 Tujuan
Untuk menentukan kandungan air dalam produk urea prill
4.2.2 Ruang Lingkup
Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan air dalam
contoh urea prill dengan menggunakan prinsip potensiometri.
4.2.3 Ringkasan Metode
Sampel tersebut dilarutkan dalam suatu bahan pelarut yang tidak
mengandung air dan dititrasi dengan bahan pereaksi Karl Fisher
yang merupakan campuran iodine, sulfur dioksida, piridin
(pyridine) dan Metanol.
4.2.4 Acuan Metode
Penentuan kadar air ini mengacu pada SNI 02-2801-2010 Butir
6.2
4.2.5 Standarisasi Bahan Pereaksi Karl Fisher
1. Tuangkan kira-kira 50 ml pelarut Metanol ke dalam botol
titrasi aquatitrator hingga elektroda terendam.
2. Titrasi bahan pelarut Metanol tersebut dengan pereaksi Karl
Fisher hingga titik akhir (end point).
3. Timbang botol tetes yang sudah berisi air (W1).
4. Tambahkan 1-2 tetes air demin (dengan menggunakan
siring/ditimbang) ke dalam botol titrasi dan titrasi dengan
bahan pereaksi Karl Fisher hingga titik akhir.
5. Botol tetes ditimbang kembali (W2).

26
6. Catat volume pereaksi yang dibutuhkan (digunakan).
7. Hitung pereaksi Karl Fisher sebagai berikut :
H2O (mg)
Faktor, (mg H2O/ml) =
T (ml)

Dimana :
T = bahan pereaksi Fisher (ml) yang dibutuhkan untuk Air
Standar-Metanol.
4.2.6 Prosedur Kerja
4. Tuang 50 ml Metanol ke dalam botol titrasi.
5. Netralkan larutan Metanol dengan pereaksi Karl Fisher
hingga titik akhir.
6. Timbang 2 0,5 gr contoh urea, masukkan ke dalam pelarut
dan larutkan dengan sempurna dengan menggunakan
pengaduk magnit.
7. Titrasi dengan pereaksi Karl Fisher hingga titik akhir.
8. Catat volume dari pereaksi yang dibutuhkan.
4.2.7 Perhitungan
Hitung kandungan air dalam contoh urea sebagai berikut :
VxF
Kadar Air = x 100 %
W x 1000
dimana :
V = ml Karl Fisher yang dipakai
F = Faktor titrasi pereaksi Fisher (mg H2O/ml)
W = Berat contoh dalam gram
1000 = Faktor konversi satuan massa dari gr menjadi mg
4.3 Penentuan Kadar Besi
4.3.1 Tujuan
Untuk menentukan kandungan besi dalam contoh produk urea
prill.
4.3.2 Ruang lingkup
Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan besi dalam
produk urea dengan menggunakan spektrofotometer untuk
mengukur intensitas warna larutan besi yang terbentuk.

27
4.3.3 Ringkasan Metode
Contoh uji dibakar pada temp. 800 dan residu dicampur dengan
anhydrous Kalium Hydrogen Sulfate, dilarutkan dengan Asam
Khlorida dan besi (III) direduksi dengan Hydroxylamine
Hydrochloride. Pembentukan suatu senyawa kompleks berwarna
dari besi bivalent 2,2 Bipyridil/ a-Dipyridyl dengan adanya larutan
buffer (nilai pH 4,5 6), yang selanjutnya diukur dengan
spektrofotometer pada kisaran panjang gelombang 500-530 nm.
4.3.4 Acuan Metode
Penentuan kadar besi ini mengacu pada DL-Pusri-051.01
4.3.5 Standarisasi Kurva Kalibrasi
1. Buat deret standar dari larutan Fe 10 ppm dengan volume
pemipetan 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 ml dengan menggunakan buret
ke dalam labu ukur 100 ml.
2. Tambahkan pereaksi untuk analisa Fe dalam urea yaitu :
- HCl 1 N 2 ml
- NH2OHCl 2 ml
- CH3COONH4 10 ml
- Dypiridil 1 % 0,2 ml
- NH4OH 3,5 ml
3. Impitkan labu ukur tersebut dengan menggunakan air demin
dan diamkan selama 10 menit.
4. Periksa absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer
dengan panjang gelombang 520 nm.
4.3.6 Prosedur Kerja
1. Timbang 100 10 gr contoh Urea Butiran.
2. Panaskan cawan dengan panas yang sedang dan masukkan
sebagian contoh kedalamnya. Jika contoh telah mencair
ditambahkan lagi sisa contoh sedikit demi sedikit, jaga setiap
penambahan hingga semua contoh mencair.
3. Jika contoh menjadi padatan abu-abu, maka pindahkan cawan
kedalam muffle furnace dengan temperatur 300 . Kemudian

28
naikkan temperatur secara bertahap hingga 800, terus
dipanaskan hingga residu terbakar sempurna.
4. Keluarkan cawan dari muffle furnace dan biarkan dingin,
kemudian tambahkan 1 g Kalium Hydrogen Sulfate dan
dipanaskan sampai mencair, jaga bentuk cair tersebut selama
10 menit dan biarkan hingga dingin.
5. Larutkan cairan contoh dengan 2 ml HCl 1 N dan 10 ml air,
panaskan sampai larut. Pindahkan secara kuantitatif kedalam
labu ukur 100 ml (saring jika perlu), encerkan sampai tanda
batas aduk sampai merata (sebagai aliquot).
6. Pipet 25 ml aliquot ke dalam labu ukur 100 ml.
7. Tambahkan 2 ml Hydroxylamine Hydrochloride, biarkan
selama 10 menit, dan 10 ml Ammonium Acetate, 0.2 ml
Dipyridyl dan atur pH larutan antara 4,5 6 dengan larutan
Ammonia (1:1), encerkan hingga tanda batas dan aduk hingga
merata.
8. Biarkan selama 30 menit.
9. Tetapkan absorbance pada kisaran panjang gelombang 500-
530 nm dengan spektrofotometer dan atur zero absorbance
dengan larutan blanko.
4.3.7 Perhitungan
Perhitungan kandungan besi dengan menggunakan kurva kalibrasi.
{ (Abs x FKK) B } x FP x 1000
Kadar besi, ppm =
Gr Contoh
Dimana :
Abs = Absorbansi
FKK = Faktor Kalibrasi Kurva
FP = Faktor Pengenceran
B = Intersept

29
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Analisis


5.1.1 Penentuan Kadar Air

Kadar Air = x 100%

dimana :
V = ml Karl Fisher yang dipakai
F = Faktor titrasi pereaksi Fisher (mg H2O/ml) =
4,0935
W = Berat contoh dalam gram
1000 = Faktor konversi satuan massa dari gr menjadi mg

1. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 19 Desember 2016
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,356 x 4,0935
= x 100%
1,9856 x 1000

= 0,28 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,332 x 4,0935
= x 100%
1,9941 x 1000

= 0,27 %

2. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 22 Desember 2016
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,769 x 4,0935
= x 100%
1,92340 x 1000

= 0,38 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000

30
1,831 x 4,0935
= x 100%
1,93500 x 1000

= 0,39 %

3. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 26 Desember 2016
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,770 x 4,0935
= x 100%
1,87120 x 1000

= 0,38 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,554 x 4,0935
= x 100%
1,83470 x 1000

= 0,34 %

4. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 29 Desember 2016
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,806 x 4,0935
= x 100%
1,79180 x 1000

= 0,41 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,809 x 4,0935
= x 100%
1,80820 x 1000

= 0,41 %

5. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 2 januari 2017
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,935 x 4,0935
= x 100%
1,86430 x 1000

= 0,42 %

31
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,754 x 4,0935
= x 100%
1,72640 x 1000

= 0,41 %

6. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 5 januari 2017
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,432 x 4,0935
= x 100%
1,79410 x 1000

= 0,32 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,440 x 4,0935
= x 100%
1,80050 x 1000

= 0,32 %

7. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 9 januari 2017
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000
1,909 x 4,0935
= x 100%
1,76690 x 1000

= 0,44 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,949 x 4,0935
= x 100%
1,83910 x 1000

= 0,43 %

8. Penentuan kadar air urea PUSRI III pada tanggal 12 januari 2017
Perhitungan :
VxF
Simplo = x 100%
W x 1000

32
1,812 x 4,0935
= x 100%
1,90000 x 1000

= 0,39 %
VxF
Duplo = x 100%
W x 1000
1,802 x 4,0935
= x 100%
1,97790 x 1000

= 0,37 %

5.1.2 Penentuan Kadar Besi


{ ( ) }
Kadar Fe =

dimana :

FKK = Faktor Kalibrasi Kurva K = 0,628


FP = Faktor Pengenceran B = 0,000
B = Intersept = 520 nm

1. Penentuan kadar besi urea PUSRI III pada tanggal 19 Desember 2016
Perhitungan :
{ (Abs x FKK) B } x FP x 1000
Kadar Fe =
Gr Contoh

{ (0,013 x 0,628) 0,000 } x 100/25 x 1000


=
100,0610

{ (0,008164) 0,000 } x 4 x 1000


=
100,0610

32,656
=
100,0610

= 0,33 ppm

2. Penentuan kadar besi urea PUSRI III pada tanggal 26 Desember 2016
Perhitungan :
{ (Abs x FKK) B } x FP x 1000
Kadar Fe =
Gr Contoh

33
{ (0,008 x 0,628) 0,000 } x 100/25 x 1000
=
100,0124

{ (0,005024) 0,000 } x 4 x 1000


=
100,0124

20,096
=
100,0124

= 0,20 ppm

3. Penentuan kadar besi urea PUSRI III pada tanggal 2 Januari 2017
Perhitungan :
{ (Abs x FKK) B } x FP x 1000
Kadar Fe =
Gr Contoh

{ (0,007 x 0,628) 0,000 } x 100/25 x 1000


=
100,0105

{ (0,004396) 0,000 } x 4 x 1000


=
100,0105

17,584
=
100,0105

= 0,18 ppm

4. Penentuan kadar besi urea PUSRI III pada tanggal 9 Januari 2017
Perhitungan :
{ (Abs x FKK) B } x FP x 1000
Kadar Fe =
Gr Contoh

{ (0,014 x 0,628) 0,000 } x 100/25 x 1000


=
100,0858

{ (0,008792) 0,000 } x 4 x 1000


=
100,0858

35,168
=
100,0858

= 0,35 ppm

34
Tabel 6. Hasil Penentuan Kadar Air dalam Sampel Urea P-III

Kadar Air Urea P-III

19 Desember 2016 13 Januari 2017

Tanggal Sampel M KF W Kadar Air


(mg) (ml) (gr) (%)
Simplo 5,551 1,356 1,9856 0,28
19 Desember 2016
Duplo 5,453 1,332 1,9941 0,27
Simplo 7,243 1,769 1,92340 0,38
22 Desember 2016
Duplo 7,494 1,831 1,93500 0,39
Simplo 7,245 1,770 1,87120 0,38
26 Desember 2016
Duplo 6,363 1,554 1,83470 0,34
Simplo 7,392 1,806 1,79180 0,41
29 Desember 2016
Duplo 7,404 1,809 1,80820 0,41
Simplo 7,920 1,935 1,86430 0,42
2 Januari 2017
Duplo 7,180 1,754 1,72640 0,41
Simplo 5,860 1,432 1,79410 0,32
5 Januari 2017
Duplo 5,894 1,440 1,80050 0,32
Simplo 7,816 1,909 1,76690 0,44
9 Januari 2017
Duplo 7,977 1,949 1,83910 0,43
Simplo 7,417 1,812 1,90000 0,39
12 Januari 2017
Duplo 7,378 1,802 1,97790 0,37

Tabel 7. Hasil Penentuan Kadar Besi dalam Sampel Urea P-III

Kadar Besi Urea P-III

19 Desember 2016 13 Januari 2017

W botol + W botol kosong W urea


Tanggal Absorbansi
urea (gr) (gr) (gr)
19 Desember 2016 139,1580 39,0970 100,0610 0,013
26 Desember 2016 161,3905 61,3781 100,0124 0,008
2 Januari 2017 131,7270 31,7165 100,0105 0,007
9 Januari 2012 131,7872 31,7014 100,0858 0,014

35
Standarisasi Kurva Kalibrasi Penentuan Besi
Tabel 8. Kurva Kalibrasi
No Vol Std Fe mg Fe Absorbansi
1 0 0,000 0,000
2 2 0,020 0,031
3 4 0,040 0,063
4 6 0,060 0,095
5 8 0,080 0,127
6 10 0,100 0,159

K = 0,628
B = 0,000

Gambar 6. Kurva Kalibrasi Besi

0.12

0.1

0.08

0.06

0.04

0.02

0
0 0.031 0.063 0.095 0.127 0.159

36
5.2 Pembahasan

PT Pupuk Sriwidjaja merupakan salah satu perusahaan petrokimia yang


menghasilkan produk utama yaitu urea dan ammonia. Produk tersebut telah
mendapatkan sertifikat ISO 9002, ISO 14000 yang berarti bahwa produk utama
tersebut telah terjamin standar mutunya. Salah satu produknya yaitu urea. Pupuk
urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia
NH2CONH2 merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat
mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang
kering dan tertutup rapat.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan salah satu perusahaan yang
menghasilkan urea untuk memenuhi kebutuhan tanaman dan kebutuhan
permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan tersebut maka produk urea yang dihasilkan haruslah produk yang
berkualitas tinggi. Untuk memenuhi hal tersebut, maka Laboratorium Pengujian
Produk (LPP) memiliki peranan penting dalam pengujian urea yang dihasilkan.
Salah satu parameter pengujian produk urea adalah penentuan kadar air.
Penentuan kadar air ini bertujuan untuk menentukan kandungan air dalam contoh
urea prill. Kadar air yang terdapat dalam butiran urea dapat mempengaruhi tekstur
butiran urea serta ketahanan hancur butiran urea tersebut. Apabila kadar air
butiran urea tinggi maka akan menyebabkan tekstur urea yang mudah rapuh dan
menyebabkan rendahnya kekuatan butiran urea terhadap daya tekannya sehingga
butiran urea tersebut tidak tahan lama dan mudah pecah. Besarnya kadar air yang
diperbolehkan untuk pupuk urea oleh SNI 02-2801-2010 Butir 6.2 yaitu sebesar
maksimal 0,50%.
Penentuan kadar air dalam butiran urea dilakukan menggunakan instrument
Aquatitrator dengan prinsip titrasi menggunakan bahan pereaksi Karl Fisher yang
merupakan campuran iodin, SO2, piridin, dan metanol. Metode Karl Fisher
merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menentukan kandungan
air dari berbagai substansi dalam berbagai rentang konsentrasi. Prinsip
penggunaan metode titrasi ini adalah adanya reaksi bunsen antara iodium dengan
sulfur dioksida dalam medium air. Karl Fisher menemukan bahwa reaksi ini dapat
digunakan untuk menentukan kandungan air dengan adanya modifikasi yaitu

37
adanya sistem yang berisi sulfur dioksida berlebih, reagen lain yang digunakan
adalah metanol yang berfungsi sebagai agen pelarut sedangkan piridin digunakan
untuk buffer.
Sampel sekitar 2 gram dilarutkan dalam metanol yang kemudian dititrasi
menggunakan pereaksi Karl Fisher. Aquatitrator memiliki elektroda platina. Bila
air bereaksi dengan larutan pereaksi Karl Fisher tersebut maka elektroda platina
dari alat aquatitrator akan terpolarisasi yang menyebabkan sejumlah besar arus
akan mengalir ke mikrometer. Kelebihan iodine sedikit saja akan mendepolarisasi
elektroda dan akan menunjuk titik akhir titrasi. Jumlah air dalam sampel dihitung
berdasarkan konsentrasi iodium didalam titrasi Karl Fisher dengan jumlah
pereaksi yang terlibat.
Dari hasil analisa menunjukkan kadar air pada sampel urea berkisar antara
0,27% sampai dengan 0,44%. Hasil tersebut masih berada dalam batas normal
yang ditentukan. Yang mana diketahui bahwa besarnya kadar air pada pupuk urea
yang diproduksi oleh PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang telah memenuhi
spesifikasi persyaratan dengan standar maksimal 0,50% yang telah ditetapkan
oleh Badan Standarisasi Nasional atau telah memenuhi persyaratan mutu
berdasarkan SNI 02-2801-2010.
Parameter pengujian produk urea lainnya adalah penentuan kadar besi.
Kadar besi (Fe) merupakan salah satu parameter dalam persyaratan teknis yang
harus dipenuhi dalam pupuk. Besarnya kadar besi yang diperbolehkan untuk
pupuk urea yaitu 0,05 0,50 ppm. Penetapan angka ini mempunyai pertimbangan
agar pupuk yang ditambahkan ke dalam tanah tidak sampai meracuni tanaman.
Kelarutan besi dalam kondisi anaerobik sangat tinggi, sehingga ada kekhawatiran
bila kadar Fe dalam pupuk melebihi angka tersebut berpotensi meracuni tanaman
bila pupuk ditambahkan ke dalam tanah.
Unsur Fe termasuk unsur hara mikro yang diperlukan tanaman dalam
jumlah sedikit tapi bila berlebih dalam tanah maka akan berpotensi meracuni
tanaman. Fe diserap oleh akar dalam bentuk ion Fe3+ atau Fe2+. Besi berfungsi
sebagai unsur penting pada pembentukan klorofil, pembentukan karbohidrat,
lemak dan protein. Dan besi juga berperan pada proses-proses fisiologis tanaman,
seperti proses pernapasan dan proses fotosintesis.

38
Kekurangan zat besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun
menguning atau nekrosa, daun muda tampak putih karena kurang klorofil,
pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran mati, tulang daun yang
berwarna hijau berubah kekuningan, sehingga pertumbuhan tanaman seolah
berhenti. Dan kelebihan zat besi terhadap pemberian pupuk dengan kandungan
tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik hitam pada
daun.
Kandungan besi pada urea dapat berasal dari proses produksi. Besi dalam
produk urea tidak berbahaya hanya saja dapat mengurangi kemurnian produk urea
tersebut. Pengukuran kadar besi pada sampel urea menggunakan alat
Spektrofotometri UV-Vis dengan prinsip penyerapan cahaya oleh larutan yang
berwarna pada panjang gelombang yang spesifik sehingga menghasilkan
absorbansi yang maksimal. Panjang gelombang yang digunakan untuk mengukur
kadar besi pada sampel urea adalah 520 nm.
Setelah dianalisa dan dilakukan perhitungan terhadap sampel urea P-III, di
dapatkan data hasil pengamatan kadar besi selama 4 minggu yaitu 0.33, 0.20,
0.18, dan 0.35. Dari data hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa kadar
besinya masih berada dalam rentang yang diperbolehkan atau masih memenuhi
persyaratan mutu berdasarkan DL-Pusri-051.01.

39
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari tujuan khusus yaitu Analisa Kadar Air Dan Kadar Besi Pada Sampel
Urea P-III Di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dapat disimpulkan bahwa :

1. Kualitas urea P-III yang diproduksi oleh PT. PUSRI masih berada
pada standar SNI yang telah ditentukan.
2. Kadar air urea P-III yang diproduksi oleh PT. PUSRI masih berada
dibawah 0,50%.
3. Kadar air yang terdapat dalam butiran urea dapat mempengaruhi
tekstur butiran urea serta ketahanan hancur butiran urea tersebut.
4. Kadar besi urea P-III yang diproduksi oleh PT. PUSRI masih berada
dibawah 0,50 ppm.
5. Kandungan besi dalam produk urea tidak berbahaya hanya saja dapat
mengurangi kemurnian produk urea tersebut.

6.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan setelah pelaksanaan KP (Kerja Praktik) di


PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang bagi institusi tempat Kerja Praktik dan bagi
pembaca adalah sebagai berikut :

1. Dalam segala kegiatan yang dilakukan faktor keselamatan kerja


adalah hal yang harus selalu diperhatikan dan diutamakan.
2. Alat- alat yang digunakan untuk analisa sebaiknya diperiksa terlebih
dahulu agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
3. Periksa bahan untuk analisa agar hasil yang didapatkan tidak salah.
4. Pengawasan pada saat analisa bahan baku, proses produksi dan pada
saat analisa produk akhir urea lebih ditingkatkan.
5. Instrumentasi di laboratorium harus selalu diperbaharui dan
dikalibrasi sesuai jadwal demi menjaga keefektifan dan efisiensi
analisa itu sendiri.

40
DAFTAR PUSTAKA

Dianto, H. 2010. Spektrofotometri. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.


Goenawan. 1999. Industri Pupuk. Jakarta: Gramedia Widiasrama Indonesia.
http://www.pusri.co.id/ina/urea-tentang-urea/ tanggal akses : 1 Januari 2017
http://www.pusri.co.id/ina/urea-proses-produksi-urea/ tanggal akses : 1 Januari
2017
https://wocono.wordpress.com/2013/03/04/spektrofotometri-uv-vis/ tanggal akses
: 1 Januari 2017
repository.usu.ac.id tanggal akses : 2 Januari 2017
http://dimasrobisatria99.blogspot.com/2016/04/proses-industri-kimia-pupuk-
urea.html?m=1 tanggal akses : 2 januari 2017

41

Anda mungkin juga menyukai