Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Riset Industri Vol. V, No.

2, 2011, Hal 143-151

KUALITAS KOMPOSIT SERBUK SABUT KELAPA DENGAN MATRIK SAMPAH


STYROFOAM PADA BERBAGAI JENIS COMPATIBILIZER
QUALITY OF COMPOSITES MADE FROM COCODUST WITH STYROFOAM WASTE AS A
MATRIX ON THE VARIOUS COMPATIBILIZER
Dwi Wahini Nurhajati, dan Ihda Novia Indrajati
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik
dwiwahini@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis compatibilizer terhadap kualitas komposit serbuk sabut
kelapa dengan matrik sampah styrofoam. Compatibilizer yang digunakan adalah maleat anhidrida, asam stearat
dan asam akrilat. Komposit dibuat menggunakan mesin Laboplastomill. Komposit yang dihasilkan dilakukan
pengujian terhadap kondisi morfologi komposit, karakterisasi gugus fungsi, dan sifat fisis. Hasil uji morfologi
komposit dengan scanning electron microscopy (SEM) menunjukkan telah terbentuk campuran yang homogen
antara serbuk sabut kelapa dan sampah styrofoam, dan hasil terbaik ditunjukkan oleh komposit dengan
compatibilizer maleat anhidrida. Karakterisasi gugus fungsi melalui FTIR menunjukkan munculnya puncak baru
-1
pada transmitansi 1728 cm yang dibentuk dari reaksi esterifikasi dari gugus OH dalam serbuk sabut kelapa.
Komposit dengan compatibilizer maleat anhidrid menunjukkan sifat fisis terbaik yaitu berat jenis1,2 g/cm3,
kekerasan 88 Shore D, kuat tarik 97,27 kg/cm2, perpanjangan putus 6,37%, stabilitas dimensi untuk panjang
0,08%, dan lebar 0,1%.
Kata kunci: Komposit, serbuk sabut kelapa, sampah styrofoam, jenis compatibilizer

ABSTRACT

The objective of this reaseach is to study the influence of the compatibilizer types on the quality of the composite
made from cocodust blend with styrofoam waste as a matrix. Compatibilizer used are maleic anhydride, stearic
acid and acrylic acid. The composites were prepared on a Laboplastomill machine. Test result of the composite
morphology with scanning electron microscopy (SEM) showed a homogeneous mixture has formed between
cocodust and styrofoam waste, and the best results shown by the composites was compatibilized by addition
maleic anhydride. Characterization of functional groups by FTIR showed a new peak transmittance at 1728 cm-1
which is formed from the esterification reaction of the OH group in cocodust. The best physical properties of the
3
composites was compatibilized by addition maleic anhydride performed with 1.2 g/cm density, 88 Shore D
hardness, 97.27 kg/cm2 tensile strength, 6.37% elongation at break, and 0.08% change of length and 0.1 %
change of width respectively.
Keywords: composite, cocodust, styrofoam waste, type of compatibilizer.

PENDAHULUAN serbuk yang jumlahnya sekitar 60%.


Komponen utama serbuk sabut kelapa
Serbuk sabut kelapa (cocodust) merupakan adalah lignin dan selulose dimana secara
limbah pertanian yang potensinya di alami senyawa lignin sellulose bersama
Indonesia cukup besar. Menurut data Ditjen hemi sellulose dan pektin dapat mengalami
Perkebunan tahun 2009, luas areal kebun penguraian dalam waktu relatif lama oleh
kelapa di Indonesia sekitar 3,789 juta ha yang mikrobia.
tersebar di 33 daerah tanam di Sumatera, Cocodust mempunyai kandungan air antara
Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, sulawesi, antara 16-23%, bahan organik berkisar
Maluku, Irian dan diperkirakan mampu 86,87-96,43%, abu 3,57-13,13% dan
menghasilkan serbuk sabut kelapa sekitar 3,3 bersifat dapat terdekomposisi dalam tanah
juta ton/ th. Dengan potensi yang sebesar itu sebagai pentosan lignin (Penny Setyowati,
maka dapat diperkirakan bahwa dkk., 2004). Pada saat ini pengolahan lanjut
memanfaatkan serbuk sabut kelapa sebagai terhadap serbuk sabut kelapa yang sudah
salah satu komoditi yang memiliki potensi dipasarkan masih terbatas pada penggunaan
bisnis yang cukup menjanjikan. Sabut sebagai media tanam (cocopeat), maupun
kelapa sendiri terdiri dari bagian sel serat kompos. Menurut penelitian yang telah
sekitar 40% dan bagian sel non-serat atau dilakukan oleh Bambang Subiyanto (2003)

143
Kualitas Komposit Serbuk Sabut.( Dwi Wahini Nurhajati dkk)

serbuk sabut kelapa dapat dibuat panel Penggabungan serbuk sabut kelapa dengan
papan partikel untuk penyerap air dan oli. plastik yang sifatnya berbeda tentunya
Selain itu tim peneliti di Balai Besar Kulit, membutuhkan bantuan compatibilizer agar
Karet dan Plastik (BBKKP) telah diperoleh komposit yang homogen. Hal ini
memanfaatkan cocodust sebagai bahan dikarenakan permukaan permukaan serbuk
pengisi organik untuk pembuatan karpet sabut kelapa bersifat hidrofilik sedangkan
karet mobil yang mempunyai sifat tahan plastik termoplast bersifat hidrofobik.
terhadap pampatan dan dapat meredam Compatibilizer merupakan senyawa spesifik
suara (Penny Setyowati, dkk 2004). yang dapat digunakan untuk memadukan
Penelitian penggunaan cocodust untuk polimer yang tidak kompatibel menjadi
komposit plastik polyethylene telah campuran yang stabil melalui ikatan
dilaporkan oleh Dwi Wahini Nurhajati, dkk intermolekuler (Mehta & Jain, 2007).
(2008). Oleh karena itu pemanfaatan serbuk Compatibilizer jenis anhidrida seperti asetat
sabut kelapa menjadi komposit anhidrida (AA), maleat anhidrida (MA), suksinat
menggunakan matrik sampah styrofoam anhidrida (SA), dan phthalat anhidrida (PA)
masih berpeluang untuk dikembangkan banyak digunakan dalam pencampuran plastik
lebih lanjut. dengan serat. Penambahan MA banyak
Penggunaan komposit polimer thermoplastik diaplikasikan secara luas karena harga yang
dengan bahan pengisi lignoselulose telah lebih murah, toksisitas rendah dan
berkembang pesat dibidang konstruksi (meja kemudahan anhidrida dicangkok pada
kayu, frame jendela, interior kamar mandi, dan polimer dengan suhu pencairan normal
sebagainya) dan industri otomotif (dashboard). tanpa homopolimerisasi yang signifikan.
Dalam sistim komposit ini sifat termal seperti Penambahan MA bisa dilakukan pada
stabilitas panas, dan ekspansi panas larutan atau saat kondisi pencairan. Reaksi
merupakan faktor penting yang diawali dengan inisiator seperti benzoyl
mempengaruhi kualitas produk akhir peroxide (BPO) atau dikumil peroksida
(Bodirlau, R, et al, 2009). (DCP). Menurut Apri Heri lswantol and Fauzi
Febrianto (2005) konsentrasi maleat
Kemasan plastik jenis polistirena foam atau
anhidrida pada pembuatan komposit recycle
yang dikenal dengan nama styrofoam
poly propylene (RPP) sekitar 6% dari berat
banyak dipilih masyarakat untuk mengemas
RPP dan DCP divariasi 15% (berdasar
pangan siap saji, segar, maupun yang
berat MAH) memberikan hasil terbaik.
memerlukan proses lebih lanjut. Hal ini
dikarenakan styrofoam mampu mem- Kosonen dkk (2000) telah menggunakan asam
pertahankan pangan yang panas/ dingin, tetap akrilat sebagai coupling agent pada penelitian
nyaman dipegang, mempertahankan pembuatan komposit dari polistirena dengan
kesegaran dan keutuhan pangan yang serbuk kayu. Compatibilizer yang digunakan
dikemas, ringan, dan inert terhadap keasaman pada pencampuran polistirena daur ulang
pangan (Anonim, 2008). Styrofoam sendiri dengan serbuk kayu adalah asam akrilat
dibuat dari expanded poly styrene (EPS). (Neng Sri Suharty dan Maulidan Firdaus,
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, 2007). Bodirlau, et al (2009) menggunakan
impor styrofoam tahun 2006 mencapai maleat anhydride sebagai compatibilizer
3.472,667 ton dengan nilai US$ 7.938.106. untuk membuat komposit dari PVC dengan
Akibat dari itu sampah yang ditimbulkan serbuk gergaji.
juga meningkat. Kemasan plastik jenis Mengingat styrofoam yang berbahan baku
polistirena sering menimbulkan masalah polistirena merupakan plastik yang bersifat
pada lingkungan karena bahan ini sulit getas, maka agar dapat diperoleh komposit
mengalami peruraian biologik dan sulit yang tidak rapuh perlu penambahan bahan
didaur ulang sehingga tidak diminati oleh pemlastis (plasticizer). Menurut penelitian
pemulung. Padahal styrofoam termasuk Dwi Wahini Nurhajati, dkk (2003) telah
jenis termoplast sehingga dapat di daur berhasil membuat styrofoam yang semula
ulang dengan pemanasan seperti plastik bersifat rapuh menjadi lebih plastis dengan
termoplast lainnya. penambahan pemlastis dioctyl phthalate
(DOP), dimana yang terbaik sifatnya adalah

144
Jurnal Riset Industri Vol. V, No.2, 2011, Hal 143-151

dengan penambahan DOP 20 bagian per setelah kering, cocodust dihaluskan dengan
100 bagian styrofoam. mesin grinder dan diayak dengan saringan 50
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari mesh.
pengaruh jenis compatibilizer terhadap sifat
fisis komposit serbuk sabut kelapa dengan Perlakuan pendahuluan sampah
matrik sampah styrofoam. styrofoam

BAHAN DAN METODE PENELITIAN


Sampah styrofoam perlu dilakukan
perlakuan awal sebelum dicampur dengan
Bahan cocodust dan bahan aditif lainnya.
Perlakuan awal terhadap sampah
Bahan penelitian terdiri atas serbuk sabut styrofoam dilakukan dengan pemanasan
kelapa (lolos saringan 50 mesh) hasil dan penekanan menggunakan alat tekan
pengolahan masyarakat Kulon Progo, hidrolik (hydraulic press) pada suhu
sampah styrofoam (EPS), compatibilizer 170 oC dan tekanan 170 kg/cm 2, selama
(maleat anhidrid, asam stearat, dan asam 13 menit. Tujuan dari perlakuan ini adalah
akrilat), dikumil peroksida (DCP) sebagai untuk menghilangkan pori-pori pada
inisiator, dioctyl phthalate (DOP) sebagai styrofoam. Setelah proses penekanan,
plasticizer, heat stabilizer, antioksidan, dan dilanjutkan dengan pencacahan agar
pelumas. styrofoam dapat diproses lebih lanjut
dengan mudah.
Alat
Pembuatan komposit
Alat yang digunakan meliputi laboplastomil
Serbuk sabut kelapa dan sampah styrofoam
merk Toyoseiki, alat tekan hidrolik merk
yang telah melewati perlakuan pendahuluan
Gonno, Scanning Electron Microscopy (SEM)
dicampur dengan bahan aditif lainnya sesuai
merk Toyoseiki, Fourier Transform Infra Red
formula menggunakan mesin laboplastomil.
(FTIR) merk Shimadzu, tensile strength tester
Perbandingan Serbuk sabut kelapa/sampah
Merek Kao Tieh, model KT 7010A, seri
styrofoam yang dipakai pada penelitian ini
70287dan hardness tester merek Toyoseiki
adalah 50/50 bagian. Bahan aditif
(Durometer D).
ditambahkan dalam jumlah tetap. Bahan
aditif yang digunakan adalah dioctyl
Metode phthalate (DOP) sebanyak 10%, antioksidan
1%, asam stearat sebagai pelumas 0,4%,
Penelitian terdiri atas 3 tahap yaitu: inisiator DCP 0,1%, dan heat stabilizer 1%
berat bahan baku. Pada kegiatan ini
Perlakuan pendahuluan (pre-treatment) digunakan tiga jenis compatibilizer, yaitu
serbuk sabut kelapa maleat anhidrida, asam stearat dan asam
akrilat, dengan jumlah masing-masing 5%
berat bahan baku. Proses pembuatan
Serbuk sabut kelapa terlebih dahulu di- komposit disajikan pada Gambar 1.
keringkan dengan sinar matahari dan
dipisahkan dari serat yang terbawa. Kemudian

145
Kualitas Komposit Serbuk Sabut.( Dwi Wahini Nurhajati dkk)

Sampah Styrofoam serbuk sabut kelapa

Penghilangan pori
P = 170 kg/cm 2 Penggilingan
o
T = 170 C (Grinding)
T = 13 menit

Pencacahan Pengayakan
( 50 mesh)

Compatibilizer, DOP, Asam


Pencampuran
stearat, DCP , antioksidan,
T = 175oC
heat stabilizer

Pembuatan slab Pembuatan pelet


T = 175oC T = 175oC
P = 50 kg/cm2

Pelet (granul)
Pengujian

Hasil uji

Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan komposit

Pengujian 14059-1996: Kantong plastik untuk


pembibitan tanaman. Uji stabilitas
Pengujian terdiri pengujian morfologi dan dimensi atau pengerutan karena panas
pengujian sifat fisis berdasar SNI. 06-4902-1998: Lembaran
PVC rigid dan SNI. 03-4060-1996:
a. Pengujian Morfologi
Tegel plastik PVC, sedangkan uji
Uji morfologi dilakukan dengan tujuan
kekerasan mengacu pada ASTM D
mengetahui distribusi serbuk sabut kelapa
2240: Durometer hardness.
di dalam matriks polimer (sampah
styrofoam), juga untuk melihat efek
compatibilizer pada komposit serbuk HASIL DAN PEMBAHASAN
sabut kelapa/sampah styrofoam. Uji
morfologi dilakukan menggunakan alat Kualitas komposit serbuk sabut kelapa dengan
SEM. Selain itu dilakukan pula matrik sampah styrofoam menggunakan
karakterisasi gugus fungsi pada variasi jenis compatibilizer disajikan pada
komposit dengan menggunakan alat Gambar 2, Gambar 3, dan Tabel 1
FTIR.
b. Pengujian sifat fisis Uji morfologi permukaan melintang
Pengujian sifat fisis komposit terdiri dari komposit styrofoam-cocodust
kuat tarik dan kemuluran, kekerasan,
dan kestabilan ukuran. Uji kuat tarik dan
Pengamatan melalui SEM dilakukan untuk
kemuluran dilakukan berdasar SNI. 19-
melihat kondisi permukaan (morfologi)

146
Jurnal Riset Industri Vol. V, No.2, 2011, Hal 143-151

komposit. Pengamatan morfologi komposit matrik menjadi lebih homogen.


melalui SEM dilakukan menggunakan metode Penambahan maleat anhidrida sebagai
secondary electron image dengan perbesaran compatibilizer memudahkan kontak
750x. Hasil foto SEM komposit hasil langsung antara serbuk kayu dan matrik
penelitian disajikan pada Gambar 2. polistirena, serta meningkatkan penyebaran
Hasil uji morfologi pada Gambar 2 a dan 2b dalam fase matriks ketika seluruh serat telah
menunjukkan komposit lebih homogen dan tertutupi oleh lapisan bahan matriks.
sulit untuk membedakan antara serbuk sabut Distribusi cocodust dalam komposit yang
kelapa dan sampah styrofoam. Kondisi ini menggunakan compatibilizer maleat
menunjukkan ikatan antara serbuk sabut anhidrida lebih homogen dibanding
kelapa dan sampah styrofoam pada komposit komposit yang menggunakan compatibilizer
yang menggunakan compatibilizer maleat asam stearat seperti yang ditunjukkan pada
anhidrid dan asam stearat relatif lebih baik Gambar 2a dan Gambar 2b.
daripada komposit yang menggunakan asam Gambar 2c memperlihatkan serbuk sabut
akrilat (Gambar 2c). Sebagai pembanding kelapa terlihat utuh dan terpisah dari
ditampilkan SEM dari styrofoam (Gambar sampah styrofoam. Hal ini disebabkan oleh
2d) terbentuknya ikatan hidrogen diantara
permukaan serbuk sabut kelapa dan adanya
perbedaan sifat polaritas antara serbuk
sabut kelapa dengan matriksnya yang
menyebabkan serbuk sabut kelapa cenderung
mengelompok/ menggumpal terpisah dari
styrofoam dengan adanya rongga disepanjang
serbuk sabut kelapa. Akhirnya terjadilah
a b distribusi yang tidak sama rata disepanjang
matrik menyebabkan terbentuknya ruang
disepanjang serat serbuk sabut kelapa,
sehinnga serat menjadi terbuka. Hal ini
menunjukkan penambahan asam akrilat
sebagai compatibilizer masih belum dapat
c d menaikkan ikatan kompatibilitas dan kontak
antara serbuk sabut kelapa dan sampah
Gambar 1. Hasil uji SEM penampang styrofoam sebagai matriksnya.
komposit dengan berbagai jenis
compatibilizer: Hasil Spektrum FTIR
a. Maleat anhidrida, b. Asam stearat, c.
Asam akrilat, d. Styrofoam sebagai Spektrum FTIR komposit hasil penelitian
pembanding relatif sama seperti yang tersaji pada
Gambar 3. Karakteristik pita serapan
Hal ini sesuai dengan penjelasan Febrianto komposit dengan compatibilizer maleat
dkk (1999) bahwa penambahan MA sebagai anhidrid, asam stearat, dan asam akrilat
compatibilizer pada komposit plastik dengan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
serbuk kayu mencegah terbentuknya ikatan daerah seperti disajikan pada Tabel 1, Tabel
hidrogen diantara serbuk kayu dan 2, dan Tabel 3.
menyebabkan sifat permukaan serbuk dan

147
Kualitas Komposit Serbuk Sabut.( Dwi Wahini Nurhajati dkk)

Compatibilizer MA a Compatibilizer AS b

C=O C=O
OH OH
1728 1728
phenolic phenolic
1271 1271

Compatibilizer AA c

C=O OH
1728 phenolic
1271

Gambar 3 Spektra FTIR komposit denganberbagai compatibilizer :


a. Maleat anhidrida, b. Asam stearat, c. Asam akrilat

1
Dari Gambar 3, untuk semua spektra FTIR terlihat pendek dan kecil, namun untuk
komposit hasil penelitian terlihat puncak komposit yang menggunakan compatibilizer
serapan sekitar 3400 cm-1 (lebar). Puncak maleat anhidrid dan asam stearat puncak
ini utamanya ditandai adanya ikatan serapan 1728 cm-1 yang merupakan puncak
intermolekuler dan hydrogen bebas dari O-H baru yang dibentuk dari reaksi esterifikasi
stretching vibrasi dari serbuk sabut kelapa. dari grup OH dalam serbuk sabut kelapa
Ada dua puncak yang juga menonjol di terlihat lebih panjang dan sangat jelas ini
daerah 2850-3103 cm-1 yang diduga adalah berarti maleat anhidrid dan asam stearat
C-H stretching dari kelompok methyl dan berfungsi lebih baik dibanding asam akrilat.
methylene dari lignin serbuk sabut kelapa
tetapi juga tumpang tindih dengan pita Hasil uji sifat Fisis
serapan styrofoam (H-C-H Stretches of
alkanes). Puncak 1728-1726 cm-1 diduga
Data pengujian sifat fisis terhadap komposit
C=O stretching dari karbonil (Kuo et al.,
hasil penelitian yaitu komposit yang
1988; Anderson et al., 1991) merupakan
menggunakan compatibilizer maleat anhidrid
puncak baru yang dibentuk dari reaksi
(KMA), asam stearat (KAS), dan asam
esterifikasi dari grup OH dalam serbuk sabut
akrilat (KAA) dibandingkan dengan data
kelapa.
kompon sampah styrofoam (KS) dan
Untuk komposit yang menggunakan komposit komersial yang dijual dipasaran
compatibilizer asam akrilat puncak 1726 cm- (FP). Secara lengkap hasil uji sifat fisis

148
Jurnal Riset Industri Vol. V, No.2, 2011, Hal 143-151

komposit berupa berat jenis, kekerasan, tentunya berat jenis lebih dari 1 karena
stabilitas dimensi, kuat tarik, dan serbuk kayu mempunyai berat jenis 1,30
perpanjangan putus disajikan pada Tabel 1. g/cm3. Kekerasan komposit hasil penelitian
Tabel 1 memperlihatkan bahwa berat jenis lebih keras dari komposit komersial yang
komposit hasil penelitian lebih besar ada dipasaran. Untuk stabilitas dimensi
dibanding dengan komposit komersial, ini maka komposit dengan compatibilizer asam
berarti komposit komersial yang dijual akrilat mempunyai kestabilan yang sangat
dipasaran lebih berongga dibanding bagus, dan dibanding dengan komposit
komposit hasil penelitian. Komposit pasaran komersial yang beredar di pasaran, maka
dibuat dari bahan polietilen dan serbuk komposit hasil penelitian lebih stabil.
kayu, secara teori bila komposisinya terdiri
dari 50% plastik dan 50% serbuk kayu

Tabel 4. Hasil pengujian sifat fisis komposit hasil penelitian

Hasil Uji/Kode
No Macam Uji
KMA KAS KAA KS KP
1 Densiti, g/cm3 1,2 1,19 1,17 0,92 0,95
2 Kekerasan, Shore D 88 87 88 89,4 85
3 Stabilitas Dimensi, mm
3.1. Panjang, % 0,08 0,05 0 0,1 0,17
3.2. Lebar, % 0,1 0,03 0 0,1 2,3
4. Kuat Tarik, kg/cm2 97,27 89,99 67,36 0,75 60,04
5 Perpanjangan putus, % 6,37 4,55 3,50 8,33 9,82

Keterangan:
KMA : Komposit hasil penelitian dengan compatibilizer maleat anhidrid
KAS : Komposit hasil penelitian dengan compatibilizer asam stearat
KAA : Komposit hasil penelitian dengan compatibilizer asam akrilat
KS : Kompon sampah styrofoam
KP : Komposit komersial yang dijual dipasaran dengan bahan baku polietilena dan serbuk
kayu

Kekuatan tarik komposit hasil penelitian akrilat. Hal ini dikarenakan ikatan interfacial
yang menggunakan compatibilizer maleat antara serbuk sabut kelapa dan sampah
anhidrid, asam stearat dan asam akrilat styrofoam pada komposit yang menggunakan
lebih bagus dibanding komposit komersial compatibilizer maleat anhidrid relatif lebih baik
yang ada di pasaran. Dengan demikian daripada komposit yang menggunakan asam
compatibilizer maleat anhidrid dan asam stearat dan asam akrilat seperti ditunjukkan
stearat lebih bagus dibanding asam akrilat. pada Gambar 2. Hasil uji kekuatan tarik ini
Kekuatan tarik dan perpanjangan putus juga membuktikan bahwa penambahan
komposit hasil penelitian yang serbuk sabut kelapa dapat menaikkan sifat
menggunakan compatibilizer maleat kuat tarik dibandingkan dengan kompon
anhidrid lebih tinggi dibanding yang styrofoam (Fs). Produk komposit bentuk
menggunakan asam stearat dan asam slab dan pelet disajikan pada Gambar 4.

149
Kualitas Komposit Serbuk Sabut.( Dwi Wahini Nurhajati dkk)

(a) (b) (c)

Gambar 4. Produk komposit (a) & (b) bentuk slab, (c) bentuk pelet

KESIMPULAN Bodirlau, R, Teaca, C.A., Spiridon, I., 2009,


BioResources 4(4), 1285-1304.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Dwi Wahini Nurhajati, 2002, Prosiding
sebagai berikut: Seminar Nasional II, hal. 569-576,
1. Dari hasil SEM terlihat bahwa Yogyakarta.
compatibilizer maleat anhidrid (MA) Dwi Wahini Nurhajati, Penny Setyowati, dan
memberikan homogenitas pencampuran Sri Nadilah, 2008, Majalah Polimer
yang paling baik. Indonesia (Indonesian Polymer Journal)
2. Komposit dari serbuk sabut kelapa dengan Vol. 11, No. 1, hal. 51-55, ISSN 1410-
matrik sampah styrofoam menggunakan 7864.
perbandingan 50/50 hasil penelitian Febrianto, F., Yoshioka, M., Nagai, Y.,
mempunyai kualitas yang lebih baik dari Mihara, M., and Ssiraishi, N., 1999,
pada komposit komersial yang dijual di Composite of Wood and trans -1, 4-
pasaran yang terbuat dari plastik Isoprene Rubber I : Mechanical,
polietilena dan serbuk kayu. Physical, and Flow Behaviour, Journal
3. Kualitas komposit hasil penelitian Wood Science, 45: pp 38-45.
terbaik dengan compatibilizer maleat Kosonen, M. L., Wang, Bo, Caneba, G.T.,
anhidrida sebagai berikut : densiti 1,2 Gardner D.J., Rials, T.G., 2000, Clean
g/cm3, kekerasan 88 Shore D, kuat tarik Products and Process 2 117-123,
97,27 kg/cm2, perpanjangan putus Springer-Verlag
6,37%, stabilitas dimensi untuk panjang, Maldas, D. and B.V. Kokta. 1991. Influence
0,08%, dan lebar, 0,1%. of organic peroxide on the performance
of maleic abhydride coated cellulose
DAFTAR PUSTAKA fiber filled thermoplastic composites.
Polym. J. 23(10):1163-1171.
Mehta AK, Jain D. 2007. Polymer blends
Anonim, 2008, Kemasan Polistirena Foam and alloys part-I compatibilizers- ageneral
(Styrofoam), Info POM, Vol. 9, No. 5, survey. www.plusspolymers.com. Tanggal
September 2008, ISSN 1829-9334, akses: 17 Mei 2010.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Neng Sri Suharty dan Maulidan Firdaus,
Republik Indonesia. 2007, Buku Abstrak Simposium Polimer
Apri Heri lswantol and Fauzi Febrianto Nasional VII, hal. 59.
(2005), Peronema Forestry Science Penny Setyowati, Sri Nadilah, Any
Journal Vol.1, No.2, September 2005, Setyaningsih, dan Hernadi Surip, 2004,
ISSN 1829 6343, hal. 46-49. Pemanfaatan Limbah Pertanian Serbuk
Bambang Subiyanto, Raskita Saragih dan Sabuk Kelapa (Cocodust) Untuk
Effendy Husin, 2003, J. Ilmu & Pembuatan Komposit Karet (Lanjutan),
Teknologi Kayu Tropis Vol. 1 No. 1. Departemen Perindustrian dan
Perdagangan, BBKKP, Yogyakarta.

150
Jurnal Riset Industri Vol. V, No.2, 2011, Hal 143-151

Daftar Pertanyaan:

1. Pada pendahaluan istilah cocodust cukup disebut 1 kali.


2. Gambar 1 s/d 3 sebaiknya dijadikan Gambar 1 a,b,c dan kemudian dibandingkan dengan
foto SEM styrofoam murni.
3. Tabel yang sama hendaknya dijadikan satu.
4. SNI tidak perlu dicantumkan pada daftar pustaka, demikian pula pada tabel hasil
pengujian.
5. Pada kesimpulan poin 2 perlu dijelaskan komposit pasaran terbuat dari bahan baku apa.
6. Pustaka sebaiknya terbitan tahun 2000 keatas
7. Pada gambar spektrum FTIR perlu dicantumkan angka panjang gelombang pada peak
yang menonjol.

151

Anda mungkin juga menyukai