Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT. Petrokimia Gresik


PT Petrokimia Gresik adalah suatu Badan Usaha Milik Negara dibawah
koordinasi Menteri Pendayagunaan BUMN yang berdiri pada tahun 1960
berdasarkan Tap MPRS No. II/1960 dan KEPRES No. 260/1960 dan merupakan
proyek prioritas dengan nama Projek Soerabaja. PT Petrokimia Gresik merupakan
pabrik pupk terlengkap bergerak dibidang produksi pupuk, bahan – bahan kimia dan
jasa lainnya seperti jasa konstruksi dan enginering.
Pada tanggal 10 Juli 1972 proyek Petrokimia Soerabaja diresmikan oleh
Presiden Soeharto sebagai usaha berbentuk perusahaan umum dengan nama Perum
Petrokimia Gresik. Pada tanggal 10 Juli 1975 berubah menjadi perseroan dengan
nama PT Petrokimia Gresik (Persero). Pada tahun 1997 berdasarkan PP No. 28/1997
PT. Petrokimia Gresik telah berubah status menjadi Holding Company bersama PT.
Pupuk Sriwijaya Palembang. Pada awalnya perusahaan ini berada dibawah
Derektorat Industri Kimia Dasar, tetapi sejak tahun 1992 berada dibawah departemen
perindustrian dan pada tahun 1998 PT. Petrokimia Gresik dibawah naungan
Departemen Pendayagunaan BUMN. Lalu tahun 2012 berdasarkan SK Kementerian
Hukum & HAM Republik Indonesia, nomor : AHU-17695.AH.01.02 Tahun 2012
PT. Petrokimia Gresik menjadi anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero).
Pada masa perkembangan PT Petrokimia Gresik telah mengalami beberapa kali
perluasan yang telah dilakukan sebagai berikut:
1. Perluasan Pertama (29 Agustus 1979)
Pabrik pupuk TSP I yang dikerjakan oleh Spie Batignoless dari Perancis
dilengkapi dengan sarana pelabuhan, unit penjernihan air di Gunung Sari dan
Booster Pump di kandangan untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi 760
m3/jam.
2. Perluasan Kedua (30 juli 1983)
Pabrik TSP II oleh spie Batignoless yang disertai perluasan pelabuhan dan
unit penjernihan air Babat dengan kapasitas 1500 m 3/jam.
3. Perluasan Ketiga (10 Oktober 1984)

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 5


Pembangunan Pabrik Asam Phospat dan produk samping yang meliputi
Pabrik Asam Sulfat, Pabrik Asam Phospat (ZA II), Pabrik Cement Retarder,
Pabrik Aluminium Florida, Pabrik Aluminium Sulfat dan Unit Utilitas yang
dikerjakan oleh Hitachi Zosen.
4. Perluasan Keempat (2 Mei 1986)
Pabrik Pupuk ZA III yang ditangani oleh tenaga-tenaga PT Petrokimia
Gresik mulai dari studi kelayakan sampai pengoperasian.
5. Perluasan Kelima (29 April 1994)
Pembangunan Pabrik Amoniak dengan teknologi Proses Kellog Amerika
dan Pabrik Urea baru dengan teknologi ASEC-TEC Jepang. Konstruksinya
ditangani oleh PT. Inti Karya Persada Teknik (IKPT) Indonesia. Pembangunan
dimulai awal tahun 1991 dan ditargetkan beroperasi pada bulan Agustus tahun
1993, namun mengalami keterlambatan sehingga baru beroperasi mulai tanggal
29 April 1994.
6. Perluasan Keenam (25 Agustus 2000)
Pembangunan Pabrik Pupuk Phonska dengan menggunakan teknologi
Proses oleh INCRO Spanyol. Konstruksinya ditangani oleh PT. Rekayasa
Industri mulai awal tahun 1999 dengan kapasitas produksi 300.000 ton/tahun
dan ditargetkan pada bulan Agustus 2000.
7. Perluasan Ketujuh (22 Maret 2005)
Pabrik pupuk kalium sulfat (ZK) dengan kapasitas 10.000ton/tahun.
8. Perluasan Kedelapan (2006-2009)
Dibangun pabrik petrobio, NPK Kebomas II, dan III.
9. Perluasan Kesembilan (2010)
Dibangun proyek konversi energi batubara (KEBB) dan phonska IV. Proyek
Phonska IV merupakan pabrik pupuk NPK Phonska Liquid Base, generasi
keempat yang dimliki oleh PT Petrokimia Gresik. Desain dasar dan detail teknik
oleh PT Petrokimia Gresik dengan kapasitas sebesar 600.000 ton/tahun,
dibandingkan dengan 3 pabrik sebelumnya, yaitu Phonska I dengan kapasitas
desain sebesar 300.000 ton/tahun, serta Pabrik Phonska II dan III sebesar
480.000 ton/tahun. Pada tanggal 6 April 2011 Pabrik Phonska IV mengeluarkan
produk pupuk NPK Phonska yang pertama.

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 6


2.2 Lokasi Industri PT Petrokimia Gresik
Kawasan industri PT Petrokimia Gresik terletak di area seluas 450 Ha,
sementara luas area lahan yang telah ditangani adalah 300 Ha. Area lahan yang
ditempati berada di tiga Kecamatan yang meliputi 10 desa yaitu :
1. Kecamatan Gresik, meliputi :
Desa Ngipik, desa Karangturi, desa Sukorame, desa Tlogo Pojok.
2. Kecamatan Kebomas, meliputi :
Desa Kebomas, desa Tlogo Patut, desa Randu Agung.
3. Kecamatan Manyar, meliputi Desa Roomo Meduran, desa Pojok Pesisir, dan
desa Tepen.
Dipilihnya Gresik sebagai lokasi pendirian Pabrik Pupuk merupakan hasil studi
kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek – proyek Industri (BP3I) di
bawah Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan dengan atas dasar
pertimbangan keuntungan teknis dan ekonomis yang optimal antara lain :
1. Tersedianya lahan yang kurang produktif.
2. Tersedianya sumber air dari sungai Brantas dan sungai Bengawan Solo.
3. Dekat dengan daerah konsumen pupuk terbesar yaitu perkebunan dan petani
tebu.
4. Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk mengangkat peralatan
pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku dan pendistribusian hasil
produksi melalui angkatan laut.
5. Dekat dengan Surabaya yang melangkapi kelengkapan yang memadai antara lain
tersedianya tenaga terlatih.

2.3 Logo Perusahaan dan Arti

Gambar 2.1 Logo Perusahaan


Sumber : PT Petrokimia Gresik

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7


2.3.1 Dasar Pemilihan Logo
Binatang kerbau dipilih sebagai logo karena :
1. Untuk menghormati daerah Kebomas
2. Mempunyai sifat loyal, tidak buas, pemberani, dan giat bekerja.
3. Dikenal masyarakat luas Indonesia dan sahabat petani.
2.3.2 Arti Logo
Logo PT Petrokimia Gresik mempunyai tiga unsur utama yaitu :
1. Kerbau dengan warna kuning emas yang mempunyai arti :
• Penghomatan terhadap daerah tempat perusahaan berada yaitu Kecamatan
Kebomas.
• Sifat positif kerbau yaitu dikenal suka bekerja, ulet dan loyal.
• Warna kuning emas pada gambar kerbau merepresentasikan keagungan,
kejayaan, dan keluhuran budi.
2. Daun Hijau berujung lima yang mempunyai arti :
• Daun hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan.
• Lima melambangkan kelima sila pancasila.
3. Tulisan PG berwarna putih yang mempunyai arti :
• PG kepanjangan dari Petrokimia Gresik.
• Warna putih melambangkan kesucian, kejujuran, dan kemurnian.
4. Warna hitam pada penulisan nama perusahaan melambangkan kedalaman,
stabilitas, dan keyakinan yang teguh. Nilai-nilai yang kuat selalu mendukung
proses kerja.
Arti keseluruhan dari Logo Perusahaan adalah :
“ Dengan hati yang bersih dan suci berdasarkan sila kelima Pancasila, Petrokimia
Gresik berusaha mencapai masyarakat yang adil dan makmur menuju keagungan
bangsa”.

2.4 Visi dan Misi PT Petrokimia Gresik


2.4.1 Visi
PT Petrokimia Gresik bertekad untuk menjadi produsen pupuk dan produk kimia
lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen.

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 8


2.4.2 Misi
1. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program
swasembada.
2. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional dan
pengembangan usaha.
3. Mengembangkan potensi usaha untuk pemenuhan industri kimia nasional dan
berperan aktif dalam community development.

2.5 Nilai – nilai Dasar PT Petrokimia Gresik


1. Meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan dalam setiap kegiatan
operasionalnya.
2. Memanfaatkan profesionalisme untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis.
4. Meningkatkan integritas di atas segala hal.
5. Berupaya membangun semangat kelompok yang sinergistik.

2.6 Tri Darma Karyawan


1. Rumongso Melu Handarbeni
( Rasa ikut memiliki )
2. Rumongso Melu Hangrungkebi
( Rasa ikut bertanggung jawab )
3. Mulat Sariro Hangroso Wani
( Berani mawas diri atas segala tindakan )

2.7 Unit Produksi


2.7.1 Unit Produksi I (Unit Pupuk Nitrogen)
Yang terdiri dari :
1. Pabrik Ammonia
Dengan kapasitas 400.000 ton / tahun
2. Pabrik Pupuk ZA
Pabrik pupuk ZA dengan kapasitas 650.000 ton / tahun dengan perincian
kapasitas sebagai berikut :
• Pabrik Pupuk ZA I (1972)

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 9


Kapasitas produksi sebesar 200.000 to / tahun. Bahan baku berupa aam
sulfat dan ammonia.
• Pabrik Pupuk ZA II (1984)
Kapasitas produksi sebesar 250.000 ton / tahun. Bahan baku berupa
gypsum dan ammonia dimana gypsum diperoleh dari hail samping
pembuatan asam fosfat secara operasional mauk unit produk III.
• Pabrik Pupuk ZA III
Kapaitas produksi sebesar 200.000 ton / tahun. Bahan baku berupa
asam sulfat dan ammonia.
3. Pabrik Pupuk Urea (1994)
Kapasitas produksi sebesar 450.000 ton / tahun. Bahan baku berupa CO 2
dan ammonia.
Selain pabrik Ammonium, pabrik ZA dan pabrik pupuk urea terdapat
produk samping antara lain :
1. CO2 cair dengan kapasitas sebesar 10.000 ton / tahun.
2. CO2 padat (dry ice) dengan kapasitas 4.000 ton / tahun.
3. Nitrogen (gas) dengan kapasitas sebesar 500.000 ton / tahun
4. Nitrogen (cair) dengan kapasitas sebasar 1 ton / jam
5. Oksigen (ga) dengan kapasitas sebesar 600.000 ton / tahun.
6. Oksigen (cair) dengan kapasitas sebesar 0,9 ton / jam.

2.7.2 Unit Produksi II (Unit Pupuk Phospat)


Yang terdiri dari :
1. Pabrik Pupuk Fosfat I (1979)
Dengan kapasitas 500.000 ton / tahun. Produk berupa TSP, pabrik pupuk
Fosfat I telah diubah menjadi pabrik RFO-I pada tahun 2002 dengan produksi
pupuk phonska, dengan kapasitas 550.000 ton/tahun. Pada tangal 14 oktober
2009 pabrik RFO-I telah diresmikan oleh menteri BUMN menjadi pabrik
Phonska II
2. Pabrik Pupuk Fosfat II (1983)
Dengan kapasitas 500.000 ton / tahun. Produksi berupa pupuk TSP sejak
januari 1995 diubah menjadi SP-36. pada tahun 2009 pabrik TF-II telah
dimodifikasi untuk memproduksi pupuk phonska dengan kapasitas 600.000

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 10


ton/tahun, dan telah diresmikan oleh Meneg BUMN pada tanggal 14 oktober
2009 menjadi pabrik phonska III
3. Pabrik Pupuk Majemuk (2000)
Kapasitas produksi sebesar 300.000 ton / tahun. Produksi berupa pupuk
Phonska.
4. Pabrik pupuk NPK Kebomas
a. Pabrik NPK Granulasi I (2005)
Kapasitas produksi sebesar 100.000 ton/tahun.
b. Pabrik NPK Granulasi II (2008)
Kapasitas produksi sebesar 100.000 ton/tahun.
c. Pabrik NPK Granulasi III dan IV (2009)
Kapasitas produksi sebesar 2X 10.000 ton/tahun.
5. Pabrik pupuk ZK (2004)
Kapasitas produksi 10.000 ton/tahun dan produk samping berupa HCL
dengan kapasitas produksi 20.000 ton/tahun.
6. Pabrik pupuk ROP Granule I (2009)
Pabrik pupuk ROP Granule I memproduksi pupuk SP-36 atau SP-18 dengan
kapasitas produksi 500.000 ton/tahun. Pabrik pupuk ROP Granule I telah
diresmikan oleh Meneg BUMN menjadi pabrik TF-1 pada tanggal 14 oktober
2009.
7. Pabrik pupuk ROP Granule II (2009)
Memproduksi pupuk SP-36/SP-18 dengan kapasitas produksi 500.000
ton/tahun. Pabrik pupuk ROP Granule II telah diresmikan oleh Meneg BUMN
menjadi pabrik TF-2 pada tanggal 14 oktober 2009.

2.7.3 Unit Produksi III (Unit Asam Fosfat)


Yang terdiri dari :
1. Pabrik Pupuk Fosfat (100% P2O5)
Dengan kapasitas 171.450 ton / tahun. Produksi berupa pupuk TSP-36.
2. Pabrik Asam Sulfat
Dengan kapasitas 510.000 ton / tahun. Produksi berupa bahan baku asam fosfat,
ZA dan SP-36.

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 11


3. Pabrik Cement Retarder
Kapasitas produksi sebesar 400.000 ton / tahun. Produksi berupa bahan baku
pengatur kekerasan untuk industri semen.
4. Pabrik Alum Fluorida (AlF3)
Kapasitas produksi sebesar 12.600 ton / tahun. Produksi berupa bahan baku
penurunan titik lebur pada industri peleburan Aluminium.

2.8 Unit Prasarana


Unit – unit prasarana berfungsi untuk menunjang kegiatan operasional
perusahaan. Unit – unit prasarana yang dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik antara
lain :

2.8.1 Dermaga Khusus


Dermaga Khusus ini berfungsi sebagai penunjang kegiatan transportasi bahan
baku dan hasil produksi. Dermaga ini dibangun menjorok kelaut sepanjang 1 km
dengan bentuk T dengan ukuran panjang 625 m, lebar 36 m dan 25 m dengan
kedalaman air laut 15 – 17 m.
a. Kapasitas Dermaga
1. Kapasitas bongkar muat 3.000.000 – 5.000.000 ton / tahun.
2. Kapasitas sandar 6 kapal sekaligus, terdiri dari :
• 3 kapal berbobot mati 40.000 – 60.000 DWT (sisi laut)
• 3 kapal berbobot mati 10.000 DWT (sisi darat)
b. Fasilitas Bongkar Muat.
1. Dua crane bongkar curah dengan kapasitas masing – masing 350 ton/jam.
2. Satu crane muat terpadu dengan kapasitas muat curah 120 ton/jam dan
dalam kantong kemasan @ 50 kg dengan kapasitas 120 ton / jam.
3. Continuous ship unloader untuk membongkar bahan curah dengan kapasitas
1000 ton/jam.
4. 3 jalur ban berjalan yang terdiri dari :
• 1 buah ban berjalan yang berguna untuk mengangkut bahan baku dari
kapal ke unit.
• 1 buah ban berjalan yang berguna untuk mengangkut produksi berupa
kantong yang dengan berat 50 kg.

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 12


• 1 buah ban berjalan yang berguna untuk mengangkut produksi yang
berupa produk curah.
5. Fasilitas perpipaan untuk mengangkut bahan cair.

2.8.2. Unit Pengolahan Air


Kebersihan air bersih untuk keperluan air proses produksi dan keperluan lainya
dipenuhi oleh dua unit pengolahan air, yaitu :
a. Pengolahan Air Gunung Sari Surabaya.
Dari sungai brantas dialirkan melalui pipa sepanjang 22 km dengan diameter 14 in
yang berkapasitas 720 m3/jam.
b. Pengolahan Air Babat Lamongan.
Dari sungai bengawan solo dialirkan ke Gresik dengan pipa berdiameter 28 in
sepanjang 60 km dengan kapasitas sebesar 1500 – 2500 m3/jam.

2.8.3 Pembangkit Tenaga Listrik


Di PT Petrokimia Gresik terdapat 5 unit pembangkit tenaga listrik antara lain:
a. Gas Turbin Generator (GTG) untuk unit pabrik I dengan kapaitas 22 MW.
b. Steam Turbin Generator (STG) untuk unit pabrik III A dengan kapasitas 8,5 dan
11, 5 MW.
c. Utilitas Batu Bara untuk unit pabrik II dan III dengan kapasitas 25 MW.
d. Steam Turbin Generator (STG) untuk unit pabrik III B dengan kapasitas 17, 5
MW.
Pembangkit listrik untuk keperluan penerangan pabrik, perumahan dinas
Petrokimia gresik dan lain – lainnya menggunakan jasa PLN sebesar 12 MW.

2.8.4 Work Shop


Merupakan tempat pembuatan suku cadang dan fabrikasi peralatan pabrik. Unit
ini dimanfaatkan baik untuk kepentingan perusahaan sendiri maupun perusahaan
lain.

2.8.5 Ban Berjalan (Belt Conveyor)


Ban berjalan merupakan saran penunjang transportasi bahan baku dan hasil
produksi yang menghubungkan antara unit pabrik I, II dan III dengan dermaga
sepanjang 25 km.
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 13
2.8.6 Kereta Api
Kereta api merupakan sarana transportasi yang digunakan untuk menyalurkan
hasil produksi dari PT. Petrokimia Gresik ke kota lainnya agar penyaluran lebih
lancar dan tepat waktu.

2.9. Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan


Beberapa anak perusahaan dan perusahaan patungan yang dimiliki PT.
Petrokimia Gresik antara lain :
1. PT Petrokimia Kayaku
Hasil Produksi : Insektisida, Herbisida, dan Fungisida

Saham : PT. Petrokimia Gresik 60 %


Nippon Kayaku 20 %
Mitsubishi 20 %
2. PT Petrosida Gresik
Hasil Produksi : Diazinon, Carbofuron, Carbaryl, MIPC.
Saham : PT. Petrokimia Gresik 99,99 % Yayasan 0,01 %
3. PT Petronika
Hasil Produksi : DOP (Diocthyl Phthalat)
Saham : PT Petrokimia Gresik 20 %
4. PT Petrowidada.
Hasil Produksi : Phythalic Anhydride, Maleik Anhydride
Saham : PT. Petrokimia Gresik 1,47 %
5. PT Petrocentral
Hasil Produksi : Sodium Tripoly Phosphate
Saham : PT Petrokimia Gresik 9,8 %
6. Kawasan Industri Gresik.
Bergerak dibidang pengolahan kawasan industri Gresik dan
pengoperasian Export Processing Zone (EPZ). Saham yang dimiliki PT.
Petrokimia Gresik sebesar 35 % dan Semen Gresik 65 %.
7. PT Petro Jordan Abadi
Hasil Produksi : Asam Fosfat (Phosphoric Acid)
Saham : PT Petrokimia Gresik 10 %

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 14


8. PT Pupuk Indonesia Energi
Saham : PT Petrokimia Gresik 10 %

2.10 Ketenagakerjaan PT Petrokimia Gresik


2.10.1 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Petrokimia Gresik


Sumber : PT Petrokimia Gresik

2.10.2 Dewan Komisaris


Komisaris Utama : Dr. Ir.Sumarjo Gatot Irianto, M.S, DAA
Komisaris : Romulo Robert Simbolon, S.IP, M.M
Dr. Julian Aldrin Pasha, M.A, PhD
Agus Supriyanto
Ir. Nugraha Budi Eka Irianto

2.10.3 Direksi
Direktur Utama : Nugroho Christijanto
Direksi Produksi : I Ketut Rusnaya
Direktur Teknik & Pengembangan : Arif Fauzan
Direktur Keuangan : Pardiman
Direktur Pemasaran : Meinu Sadariyo
Direktur SDM dan Umum : Rahmad Pribadi

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 15


2.10.4 Posisi Tenaga Kerja

Berdasarkan Tingkat Jabatan (posisi akhir Januari 2016)


Jabatan Jumlah (Orang)
Direksi 6
Eselon I (General Maneger & setingkat) 25
Eselon II (Manager & setingkat) 74
Eselon III (Kepala Bagian & setingkat) 199
Eselon IV (Kepala Seksi & setingkat) 747
Eselon V (Kepala Regu & setingkat) 1.097
Pelaksana & setingkat 1.020
Bulanan Percobaan 0
Jumlah 3.168

Berdasarkan Tingkat Pendidikan (posisi akhir Januari 2016)


Pendidikan Akhir Jumlah (Orang)
Pasca Sarjana 96
Sarjana 571
Sarjana Muda 42
SLTA 2.303
SLTP 156
SD 0
Jumlah 3.168

2.11 Yayasan Petrokimia Gresik


Yayasan dibentuk pada tanggal 26 Juni 1965. Misi utamanya ialah
mengusahakan kesejahteraan karyawan dan pensiunan PT Petrokimia Gresik.
Salah satu program yang dilakukan adalah pembangunan sarana perumahan
bagi karyawan.
Sampai dengan tahun 1999, Program Yayasan Petrokimia Gresik lainnya adalah
pemeliharaan kesehatan para pensiunan PT Petrokimia Gresik serta menyediakan
sarana bantuan sosial dan menyelenggarakan pelatihan bagi karyawan yang
memasuki Masa Persiapan Purna Tugas (MPP).

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 16


2.12 K3PG
Untuk lebih meningkatkan kesejahteraan karyawan sejak 13 Agustus 1983 telah
didirikan sebuah koperasi dengan nama Koperasi Karyawan Keluarga Besar
Petrokimia Gresik (K3PG).
• K3PG
1. Sebagai salah satu anggota dari Petrokimia Gresik yang bergerak dibidang
perkoperasian.
2. Sebagai saran petrokimia Gresik, ketenangan kerja karyawan dan keluarga.
3. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
• Beberapa Penghargaan K3PG
1. Koperasi Fungsional Terbaik I Nasional 1989.
2. Koperasi Fungsional Teladan Nasional 1990.
3. Koperasi Fungsional Teladan Nasional 1991.
4. Koperasi Fungsional Andalan Pemula Jawa Timur 1990.
5. Koperasi Fungsional Andalan Tingkat Jawa Timur 1991.
• Bidang Usaha K3PG
1. Unit Pertokoan
2. Unit Apotik
3. Unit Kantin
4. Unit Pompa Bensin (SPBU)
5. Unit Simpan Pinjam
6. Jasa Cleaning Service, Service AC, Foto copy dan lain – lain.

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 17

Anda mungkin juga menyukai