Di susun oleh:
JURUSAN SOSIOLOGI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai produsen pupuk terlengkap dan terbesar di Indonesia, PT Petrokimia Gresik
yang berdiri secara resmi tanggal 10 Juli 1972 dan menempati area lebih dari 450 hektar,
saat ini telah memiliki 26 pabrik yang terdiri dari 17 pabrik pupuk dan 9 pabrik non pupuk
dengan total 7.707.600 juta ton per tahun.
Perkembangan perusahaan yang sangat pesat di lahan yang terbatas, menjadikan
perusahaan yang semula berdiri jauh dari pemukiman masyarakat, kini berada di tengah
kota atau pemukiman masyarakatkota Gresik. Kondisi ini tentu dapat menimbulkan
persepsi yang tidak tepat atau salah bagi mereka yang tidak mengetahui dengan baik
sejarah berdirinya PT Petrokimia Gresik dengan mengatakan ada kesalahan kebijakan atas
pembanguna pabrik di tengah kota.
Kondisi tersebut membawa konsekuensi logis bahwa Perusahaan harus dikelola dengan
baik dengan menerapkan standar-standar operasional yang berlaku baik secara nasional
maupun internasional, memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku,
menjalankan usaha secara etis, menghormati dan mempertimbangkan serta merespon
kepentingan stakeholder perusahaan secara seimbang sesuai kemampuan perusahaan.
Sebagai entitas bisnis yang berdiri di suatu daerah yang menghasilkan produk yang
dijual dan didistribusikan ke seluruh pelosok negeri, maka PT Petrokimia Gresik harus
mewujudkan Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayah yang terdampak oleh
produk, layanan dan operasional perusahaan.
Sejauh ini perusahaan telah melaksanakan CSR melalui Program Kemitraan Bina
Lingkungan (PKBL) yang dilaksanakan oleh Departemen PKBL. Sejak April 2016,
perusahaan mengubah nama Departemen PKBL menjadi Departemen CSR dengan tugas
dan tanggungjawab yang lebih luas yakni menjalankan program CSR berbasis ISO 26000
dengan prinsip Triple Bottom Line (TBL).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Implementasi CSR di PT Petrokimia Gresik ?
2. Apasaja Program CSR yang dilaksanakan oleh PT Petrokimia Gresik ?
C. Manfaat
BAB II
A. Profil Perusahaan
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia, yang
pada awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya. Kontrak pembangunannya
ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8
Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal
10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia
Gresik.
Perubahan status perusahaan :
1. Perusahaan Umum (Perum)
PP No. 55/1971
2. Persero
PP No. 35/1974 jo PP No. 14/1975
3. Anggota Holding PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
PP No. 28/1997
4. Anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero)
SK Kementerian Hukum & HAM Republik Indonesia, nomor : AHU-
17695.AH.01.02 Tahun 2012
Menempati areal seluas lebih dari 450 hektar, PT Petrokimia Gresik mengelola
kawasan industry secara terpadu, serta menghasilkan produk pupuk dan non pupuk yang
berdaya saing tinggi. PT Petrokimia Gresik mengoperasikan lebih dari 21 pabrik yang
terdiri dari pabrik pupuk dan pabrik yang memproduksi non-pupuk, dengan kuantum
produksi diatas 6 juta ton/tahun.
Melalui kegiatan riset dan inovasi yang terus dilakukan PT Petrokimia Gresik
berhasil menemukan dan mengembangkan produk-produk baru, antara lain pupuk NPK
spesifik lokasi dan komoditi, pupuk hayati, biokomposer, probiotik, benih unggul, dan
beras berindeks glikemik rendah. PT Petrokimia Gresik juga mampu mengolah sisa
produksi pupuk menjadi produk yang bermanfaat seperti Kapur Pertanian.
PT Petrokimia Gresik adalah industri yang berbasis tekhnologi. Di tengah
pesatnya kemajuan tekhnologi dan persaingan yang semakin tajam dalam pupuk dan
produk kimia, PT Petrokimia Gresik mampu membangun keunggulan kompetitif
melalui pengembangan produk-produk yang mampu bersaing di pasar global. Di
kombinasikan dengan profesionalisme yang terus ditempa, keunggulan kompetitif ini
menjadikan PT Petrokimia Gresik sebagai pemimpin dalam industri yang ditekuninya.
a. Sarana Prasarana
Dalam menunjang kelancaran aktivitas produksi maupun pemasaran, PT
Petrokimia Gresik memiliki berbagai saana dan prasarana penunjang yang memadai
yang menjadi penompang keberhasilan PT Petrokimia, antara lain:
1. Dermaga
Dermaga bongkar muat berbentuk huruf T dengan panjang 819m dan lebar
36m, mampu disandari sekaligus tiga buah kapal berbobot 40.000-60.000
DWT pada sisi laut dan tiga buah kapal berbobot 10.000 DWT pada sisi
darat. Total kapasitas bongkar muat bias mencapai 7 juta ton/tahun.
Dermaga ini dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat yang meliputi
Continuous Ship Unloader (CSU) untuk membongkar bahan curah
berkapasitas 2.000 ton/jam, Multiple Loading Craneyang dapat memuat hasil
produksi ke kapal dalam bentuk curah dengan kapasitas 300 ton/jam.
Fasilitas lainnya adalah dua buah Cangaroo Crane yang merupakan alat
bongkar curah dengan kapasitas masing-masing 350 ton/jam, serta belt
convenyor dengan panjang keseluruhan mencapai 22 km. dermaga PT
Petrokimia Gresik juga dilengkapi fasilitas untuk bongkar muat bahan kimia
cair berkapasitas 60 ton/jam untuk Amoniak dan 90 ton/jam untuk Asam
Sulfat.
PT Petrokimia Gresik juga memiliki dermaga khusu batubara dengan
kapasitas bongkar muat mencapai 480.000 ton/tahun.
2. Pembangkit Tenaga Listrik
Untuk memenuhi dan menjamin kontinyuitas pasokan daya listrik bagi
seluruh fasilitas produksi dan sarana penunjang lainnya, PT Petrokimia
Gresik mengoperasikan Gas Turbine Generator (GTG) dan Steam Turbine
Generator yang secara keseluruhan menghasilkan daya listrik sebesar 53
MW.
3. Unit Utilitas Batubara
Untuk mengantisipasi kesulitan pasokan gas dan kenaikam harga energi yang
susah diprediksi serta melihat kekayaan bahan baku tambang batubara di
Indonesia, maka PT Petrokimia Gresik membangun Proyek Konversi Energi
Batubara untuk Utilitas yang berkapasitas 25 MW. Unit Utilitas Batubara ini
memiliki dua boiler dengan kapasitas masing-masing 150 ton/jam yang bisa
menggantikan boiler-boiler di pabrik yang saat ini masih menggunakan
BBM. Selain untuk mensuplai kebutuhan listrik ke pabrik II, pengoprasian
Unit Utilitas Batubara juga mampu menghemat penggunaan gas sebesar 6,3
MMSCFD.
4. Laboratorium
Sebagai industri yang selalu mengutamakan kualitas, PT Petrokimia Gresik
memiliki laboratorium produksi yang berfungsi untuk melakukan
pengendalian terhadap kualitas bahan baku, proses produksi dan produk jadi.
Sedangkan laboratorium uji kimia untuk hal-hal yang berkaitan dengan
sertifikasi produk.
5. Rancang Bangun dan Perekayasaan
Keahlian dan pengalaman yang dimiliki dalam pembangunan beberapa
pabrik membuat PT Petrokimia Gresik mempunyai kemampuan untuk
menangani kegiatan jasa Rancang Bangun dan Perekayasaan dan jasa
perbengkelan, seperti kemampuan membuat basic design pabrik NPK, pabrik
Asam Fosfat dan Asam Sulfat, steam turbin generator, dll. Selain digunakan
untuk menunjang kegiatan pabrik juga dimanfaatkan untuk melayani
permintaan jasa dari perusahaan lain.
6. Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Sebagai sebuah industri dengan tingkat konsumsi air yang sangat tinggi, PT
Petrokimia Gresik memiliki dua instalasi penjernihan air, yaitu IPA
Gunungsari di Surabaya memanfaatkan bahan baku air dari sungai
Bengawan Solo yang dialirkan melalui pipa sepanjang 60km. total kapasitas
duan Instalasi Penjernihan Air ini sebesar 3.200 m3/jam.
7. Pengolahan Limbah
Sebagai perusahaan berwawasan lingkungan, PT Petrokimia Gresik terus
berupaya meminimalisir adaya limbah sebagai akibat dari proses produksi,
sehingga tidak membahayakan lingkungan sekitarnya. PT Petrokimia Gresik
melakukan pengolahan limbah dengan menggunakan system reuse, recycle
dan recovery (3R) dengan dukungan : unit pengolahan limbah cair
berkapasistas 240 m3/Jjam, fasilitas pengendali emisi gas di setiap unit
produksi, di antaranya bag filter, cyclonic separator, dust collector, electric
precipitator (EP), dustscrubber, dll.
8. Pusat Riset
Pusat Riset meliputi : Laboratorium tanah dan tanaman, laboratorium
mikrobiologidan bioproses, laboratorium benih dan pemuliaan tanaman,
laboratorium kultur invitro, rumah kaca dan screen house, lahan uji coba
skala lapang, kandang ternak ungags dan kolam ikan, unit percontohan
pengolahan sampah kota.
9. Sarana Distribusi
Untuk memperlancar distribusi pupuk ke petani, PT Petrokimia Gresik telah
membangun jaringan pemasaran yang kuat, didukung oleh ratusan
distributor, ribuan kios resmi, dan sales supervisor yang tersebar di seluruh
Indonesia. Selain itu juga didukung oleh armada darat dan laut, gudang-
gudang penyangga, serta distribution center di beberapa lokasi strategis
Indonesia.
b. Anak Perusahaan dan Usaha Patungan
1. PT. Petrosida Gresik
Indutri ini memproduksi formula pupuk cair pestisida, dalam industry ini saham
PT. Petrokimia Gresik sebesar 99,99% dan 00,01% oleh K3PG.
2. PT. Petrokimia Kakayu
Industry memproduksi formulasi pupuk insektisida, herbisida, dan fungisida.
Dalam Industri ini saham PT. Petrokimia Gresik berjumlah 60%, 20% dari
Nippon Kakayu Co. Ltd, dan 20% dari Mitsubisi Corporation.
3. PT. Kawasan Indusri Gresik (KIG)
Bisnis Utama :Menyiapkan lahan, sarana, prasarana dan berbagai fasilitas yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan aneka industri, termasuk di dalamnya
Kawasan Berikat (Export Processing Zone).
Saham PT Petrokimia Gresik : 35%
4. PT. Petronika
Bisnis Utama : Produsen bahan platicizer Diocthyl Phthalate (DOP)
Saham PT Petrokimia Gresik : 20%
5. PT Petrocental
Bisnis Utama : Produsen Sodium Tripoly Phosphate (STPP)
Saham PT Petrokimia Gresik : 9,8%
6. PT Petro Jordan Abadi
Bisnis Utama : Produsen Asam Fosfat (Phosphoric Acid)
Saham PT Petrokimia Gresik : 50%
7. PT Pupuk Indonesia Energi
Saham PT Petrokimia Gresik :10%.
c. Info Produk
B. Sumber Data
Dalam observasi ini kelompok kami melakukan wawancara dengan dua narasumber
yaitu:
1. Sugito
Manager CSR PT Petrokimia Gresik
2. Dwi Asmoko, S.T
Kabag Bina Lingkungan
Dept. CSR PT. Petrokimia Gresik
Implementasi integrative ke tujuh aspek CSR dengan prinsip Triple Bottom Line yaitu
digambarkan sebagai berikut :
Sedangkan rencana CSR yang di lakukan setahun sekali oleh PT Petrokimia yaitu antara
lain :
Perpustakaan digital
3. Peningkatan Kesehatan
PT Petrokimia Gresik memberikan peningkatan kesehatan kepada masyarakat yang
meliputi :
Program kampung sehat
Operasi katarak
Fogging
Fogging
5. Sarana Ibadah
Semarak Ibadah Ramadhan
Do’a seribu anak yatim
Pembangunan dan renovasi masjid
Dalam hal ini biasanya masyarakat atau warga mengajukan proposal terlebih
dahulu agar mendapatkan sumbangan dana darp PT Petrokimia Gresik
Agar program CSR dapat dilaksanakan secara efektif, maka diperlukan keterlibatan
stakeholder perusahaan. Perusahaan harus menggali masukan dari stakeholder untuk
merumuskan strategi CSR dan program CSR yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan
stakeholder. Pelibatan stakeholder ini penting untuk mewujudkan kepedulian
perusahaan terhadap isu sosial dan lingkungan yang berkembang di masyarakat. Selain
keterlibatan stakeholder juga perlunya keterlibatan karyawan, karyawan merupakan
asset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan. Mengingat CSR harus dilaksanakan
dalam setiap interaksi organisasi, maka peran dan keterlibatan karyawan diseluruh
jajaran organisasi memiliki peras penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan
program CSR perusahaan. Perusahaan harus secara terus menerus melibatkan dan
memotivasi karyawan untuk oeduli terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan.
Petrokimia-gresik.,2014[online],(http://www.petrokimia-gresik.com/Resources/Docs/Program
%20Kemitraan%20dan%20Bina%20Lingkungan%20%202016.pdf diakses pada tanggal 05
Mei 2018 pukul 21:38)
LAMPIRAN
Di Susun Oleh :
JURUSAN SOSIOLOGI
2018
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN OBSERVASI DAN WAWANCARA
CSR
Oleh :
Anindra Dwi W. P.
Yuzela kurnia E.
Nikmahtul Luthfia
Mengetahui
Dekan Fisip
Secara historis dan sosiologis, kemunculan sosiologi industri tidak bisa dilepaskan
dari terjadinya Revolusi Industri, Revolusi Sosial, penemuan teknologi. Cakupan Teori
Sosiologi Industri termasuk luas. Kemudian, ada tiga Teori Pendekatan dalam Sosiologi
Industri; pendekatan non sosiologis, pendekatan sosiologis, pendekatan hubungan
industrial. Ruang lingkup sosiologi industri, secara internal, analisis tingkah laku manusia
dalam hubungan kerja diperusahaan atau industri; hubungan kerja dalam industri,
organisasi, manajemen industri, dan kepemimpinan dalam industri. Secara eksternal,
analisis kegiatan manusia dengan latar belakang sosial ekonomi dan kultural yang
berbeda- beda. Hal itu meliputi; tipologi masyarakat industri, perkembangan masyarakat,
birokrasi, analisis dampak lingkungan, dan CSR (Corporate Social Responbility).
CSR merupakan tanggung jawab sosial perusahaan, komitmen perusahaan atau dunia
bisnis untuk berkontribusi dalam perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan yang menitik beratkan pada
keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Perusahaan yang melakukan
suatu tanggung jawab sosial terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas,
dan lingkungan (stakeholder) dalam segala aspek operasional perusahaan. Tanggung
jawab sosial melekat pada semua perusahaan baik dari Sumber Daya alam maupun non
Sumber Daya Alam. Menurut WBCSD atau (World Bussiness Council for Sustainable
Development) CSR adalah komitmen berkelanjutan untuk bertindak etis dan memberikan
kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat untuk masyarakat
luas.
Dengan dasar diatas, maka di pandang perlu untuk melaksanakan kunjungan lapangan
ke lokasi perusahaan yang menjalankan program CSR untuk masyarakat. Hal itu adalah
untuk mensinergikan peran pekerja sosial dengan CSR yang telah dilaksanakan oleh
pihak perusahaan. Selanjutnya, diharapkan sumbangsih besar dari pekerja sosial dapat
diterapkan dalam pelaksanaan program CSR tersebut.
Maka dari itu, kami Mahasiswa Jurusan Sosiologi yang sedang berkonsentrasi pada
bidang industri ingin mengadakan kunjungan observasi, wawancara dan dokumentasi
pada industri PT. PETROKIMIA GRESIK, guna untuk memperdalam informasi antara
perusahaan dan dunia pendidikan di Perguruan Tinggi, sehingga mahasiswa sudah
mempunyai bekal untuk meningkatkan wawasan dalam dunia indusri, selain itu untuk
mempelajari proses–proses pembuatan serta mempelajari managemen pasar dan
mengetahui infromasi lebih terkait program CSR yang telah dilaksanakan.
C. NAMA KEGIATAN
DASAR PELAKSANAAN
D. SASARAN
Observasi, Wawancara dan Dokumentasi diadakan pada tanggal 3 Mei 2018 pukul
08.00 – 11.00 WIB. Tempat pelaksanaan PT. PETROKIMIA GRESIK
PT.
04 Penutupan dan 11.30 – 12.15 WIB Anindra Dwi
PETROKIMIA
Dokumentasi GRESIK
Yuzella Kurnia
Nikmahtul L
Jl. Jendral
Ahmad Yani,
Gresik
G. PENUTUP