Anda di halaman 1dari 1

Menurut data statistik Direktorat Jendral Peternakan, jumlah produksi daging ayam ras di

Indonesia di tahun 2017 diperkirakan mencapai 1.848.061 ton. Jumlah ini cukup besar
dibandingkan produksi daging ternak lainnya. Proses produksi daging ayam akan meninggalkan
limbah berupa bulu ayam. Bulu ayam yang melimpah dan tidak dimanfaatkan dapat
membahayakan lingkungan dan kesehatan. Saat ini, pemanfaatan bulu ayam hanya sebatas sebagai
bahan pakan ternak dan bahan kerajinan. Hasil penelitan di Universitas Deleware mengungkapkan
bahwa bulu ayam mengandung 47,83% karbon dengan penyusun keratin sebesar 91%. Jumlah
karbon dan keratin tersebut membuat bulu ayam berpotensi dibuat suatu material komposit berupa
Carbon Fibers.

Carbon fibers memiliki beragam kegunaan karena memiliki tingkat kekakuan yang tinggi,
kekuatan tarik yang tinggi, ringan, tahan terhadap temperatur tinggi dan tekanan rendah (Minus &
Kumar, 2005). Sifat-sifat tersebut menjadikan Carbon fibers menjadi material yang banyak
digunakan di dunia konstruksi, penerbangan, militer, hingga otomotif seiring dengan biaya
produksinya yang diusahakan semakin rendah. Salah satu alternatif pembuatan Carbon fibers
dengan biaya produksi yang rendah adalah dengan menggunakan limbah bulu ayam.

Pirolisis

Bibliography

Minus, M. L., & Kumar, S. (2005). The processing, properties, and structure of carbon fibers. JOM, 57(2),
52-58. Retrieved 11 21, 2017, from https://link.springer.com/article/10.1007/s11837-005-0217-
8

Anda mungkin juga menyukai