Anda di halaman 1dari 1

Judul: (Belum tahu, masih mencari)

Ahlan Wa Sahlan keluarga baru kami, mahasiswa baru kampus kerakyatan! Insan-insan yang lahir dengan
mental pejuang! Ketahuilah, kehadiran kalian di kampus tercinta ini bukan merupakan suatu kebetulan
semata melainkan merupakan perjuangan yang tak kenal lelah demi menggapai cita-cita. Wahai
mahasiswa baru, tidak banyak yang bisa kami berikan, para seniormu (re: orang yang lebih dahulu
merasakan euforia maba seperti kalian), sebagai ungkapan kebahagian dan persaudaraan kita, baik
karena kita satu lingkungan akademik terlebih lagi karena kita adalah saudara seiman. Dimana pun kalian
berada, kami senantiasa berdoa semoga selalu dalam lindungan Allah taala.

Perjuangan yang dilalui dengan bersaing bersama ribuan orang demi mencantumkan nama di kampus ini
adalah perjuangan yang perlu disyukuri, karena perjuangan itu berbuah manis bagi kalian. Mulailah
untuk memanfaatkan segala yang ada agar dapat meraih tujuan hidup sesungguhnya. Kalian boleh
bercita-cita menjadi Habibie abad ini, Soekarno masa depan, atau apapun yang kalian inginkan lewat
ilmu yang akan didapatkan di perguruan tinggi. Kami yakin cita-cita kalian untuk membangun negeri ini
tulus dan ikhlas, maka tentunya jangan lupa untuk meniatkan segalanya, termasuk niat kuliah kalian
untuk meraih ridho Allah semata.

Sukses tidaknya kita dalam menempuh pendidikan di universitas sangat ditentukan bagaimana kita
menjaga, membawa diri, dan bersikap kritis terhadap setiap masalah yang ada. Sebagai umat Islam,
pegangan yang paling mutlak untuk dijadikan pedoman dalam menjaga dan membawa diri adalah Al-
Quran dan As sunnah. Di dalamnya terdapat aturan-aturan yang mengatur seluruh sisi kehidupan kita
dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mulai dari masalah pribadi hingga masalah kenegaraan.

Pemuda yang cerdas di negeri ini sangatlah banyak, bahkan dunia mengakuinya lewat prestasi-prestasi
yang ditorehkan. Sangatlah tragis bila kapasitas kecerdasan bangsa kita tidak diiringi dengan akhlak dan
moral yang baik, mulai dari kebiasaan menyontek hingga kebablasan menjadi korupsi hingga kebiasaan
berburuk sangka yang menjadi ajang saling menjatuhkan sesama. Tidak, kami tidak ingin hal ini menjadi
siklus kehidupan yang abadi. Jadikan rantai itu putus di tangan kalian, di tangan kita, di tangan seluruh
mahasiswa negeri ini.

Oleh karena itu, mulailah berbenah! Tetaplah semangat menuntut ilmu di bangku perkuliahan, namun
tentunya tetap berpedoman kepada nilai-nilai islam. Dengan keduanya, maka akan lahir pemimpin-
pemimpin cerdas dan beriman!

Anda mungkin juga menyukai