Anda di halaman 1dari 4

Pergi ke laut cari mutiara

Mutiara ditemu di bawah perahu


Hadirin yang berbahagia
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang terhomat Dewan Juri, Bapak/Ibu Guru dan teman-teman yang saya
banggakan.
Tiada kata lain selain syukur alhamdulillah atas segala karunia Allah SWT
sehingga kita dapat mengikuti kegiatan APKRES 2019 dalam keadaan sehat
walafiat.
Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW.
Hadirin yang berbahagia
Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato yang
berjudul “Mengukir prestasi untuk mengisi kemerdekaan”. Setelah berabad – abad
lamanya kita berada di dalam belenggu penjajah yang bertindak sewenang-wenang,
Alhamdulillah pada 17 Agustus 1945, bangsa kita mendapatkan anugerah yang amat
besar, yaitu kemerdekaan. Kemerdekaan yang kita peroleh bukanlah sesuatu yang
gratis. Kemerdekaan ini diperoleh dari perjuangan panjang para pahlawan. Ada air
mata, tetesan peluh, darah serta jutaaan nyawa yang dikorbankan.
Teman-teman yang saya banggakan
Setelah 74 tahun Indonesia merdeka, bukan berarti perjuangan telah usai.
Kita tidak lagi berperang melawan penjajah secara fisik, tetapi sebagai generasi
penerus bangsa kita harus memberi makna baru dalam mengisi kemerdekaan sesuai
perkembangan zaman. Kekuatan pemuda dalam sejarah bangsa ini tidak diragukan
lagi. Siapa yang tidak tahu bahwa konggres pemuda yang melahirkan ikrar sumpah
pemuda adalah tonggak persatuan bangsa. Oleh karena itu, marilah kita lahirkan
semangat dan tekad dalam diri kita untuk berkontribusi terhadapa kemajuan bangsa.
Jangan biarkan nasionalisme dan kepedulian kita kepada negara memudar
oleh timang-timang euforia kehidupan anak muda zaman now. Jangan biarkan rasa
manja membuat kita terlena dalam pelukan Ayah-Bunda. Kita adalah garda terdepan
pembangunan umtuk kemajuan bangsa.
Standar perjuangan kita sebagai pelajar adalah belajar dan sekolah dengan
rajin. Sudahkah teman-teman melakukannya? Saya yakin, semua yang hadir disini
sudah melakukan lebih dari itu. Namun di luar sana, banyak dari kita yang lalai.
Mereka sekolah dengan malas, belajar tidak sungguh-sungguh, foya-foya dengan
harta orang tua, mencicipi miras dan narkoba, membudayakan pacaran, bahkan
pergaulan bebas. Lalu bagaimana prestasi itu akan terukir kawan? Bagaimana
Indonesia mendatang jika generasi muda sebagai penerima estafet kepemimpinan
adalah yang generasi yang kosong otaknya dan miskin hatinya. Di surga sana, para
pahlawan menangis melihat kebodohan kita yang telah menyia-nyiakan pengorbanan
mereka.
Kawan, marilah mengisi hari-hari kita dengan hal-hal positif. Jika kita
memiliki kemampuan akademik yang baik, maka belajarlah, sehingga kita
menorehkan prestasi dengan menjadi juara kelas. Bahkan kalau perlu menjuarai
olimpiade. Jika kita memiliki bakat dan kemampuan seni, maka asahlah itu agar
kelak kita menjadi seniman hebat. Jika kita memiliki bakat olahraga, maka
berlatihlah tanpa lelah, sehingga kita menjadi atlet profesional yang mengharumkan
nama Indonesia di mata dunia.
Selain itu prestasi bukanlah sekedar nilai dan juara. Namun prestasi yang
tertinggi dan tidak ternilai harganya adalah keluhuran budi pekerti. Banyak orang
cerdas dan memiliki segudang prestasi. Namun tidak memiliki budi pekerti yang
luhur, sehingga prestasi dan kehebatannya justru menghancurkan bangsa ini. Sebagai
contoh generasi muda yang unggul di Bidang IT justru menjadi hacker yang meretas
situs-situs pemerintah. Marilah kita berbenah diri. Semoga pendidikan karakter yang
telah diterapkan di sekolah-sekolah mampu menyentuh nurani kita agar memiliki
kepribadian yang baik.
Selanjutnya saya ingin mengajak anak-anak Indonesia yang berada di Sabah
ini untuk terus mengembangkan bakat dan prestasinya. Meski kita tumbuh besar di
negeri asing, darah kita tetaplah merah Indonesia, tulang kita tetaplah putih
Indonesia. M e l a n j u t k a n p e r j u a n g a n p a h l a w a n u n t u k m e n g i s i
kemerdekaan juga tanggung jawab kita, seperti yang tergambar
dalam lirik lagu berikut:

Bangun pemudi pemuda indonesia


Lengan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmulah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa (2x)
Demikianlah pidato saya. Tiada gading yang tak retak. Mohon maaf atas segala
kekurangan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
NASKAH LOMBA PIDATO
BAHASA INDONESIA
APKRES 2019

CLC SMPT PAHANG 2


2019

TEKS STORY TELLING


“CRIYING STONE”
APKRES 2019

CLC SMPT PAHANG 2


2019

Anda mungkin juga menyukai