Sebelumnya, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul bersama di tempat ini. Tak lupa juga, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang saya hormati kepala sekolah SMP Daar en nisa Islamic school ibu Hilda Apriani S.PD, ibu Sri Agustina S.Si di bidang kurikulum, serta ibu Aulia Yurisdika S.Pd di bidang kesiswaan, dan para guru serta siswi SMP Daar en nisa Islamic school. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato tentang “suara pemuda bangkit Bersama membangun bangsa”. Hadirin sekalian, Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki pemuda-pemudi yang hebat. Pemuda sebagai ujung tombak perubahan, yang mampu membawa bangsa nya untuk bersaing dengan bangsa lain, dan sejajar dengan bangsa lain. Seperti ungkapan yang pernah disampaikan oleh tokoh nasional kita Bung Karno. ”Beri aku sepuluh pemuda, maka akan ku goncangkan dunia”. Kalimat tersebut menyanjung betapa pentingnya keberadaan sebuah komunitas pemuda dalam suatu bangsa dan Negara. Dalam sejarah Indonesia dari awal kemerdekaan sampai Indonesia meredeka pemuda memiliki peranan luar biasa sebagai ujung tombak perubahan. Tonggak kebangkitan lahirnya kesadaran “berbangsa”. Hadirin sekalian. Marilah kita sebagai generasi penerus merenungkan dengan jiwa keinginan bersatu yang tinggi. Apakah ikatan kita sebagai sebuah bangsa sudah kuat dan kokoh? Kemajuan bangsa dan negara bergantung pada bangsanya, jika generasi penerusnya baik, berakhlak, dan mempunya ilmu pengetahuan berlandaskan iman dan taqwa, maka para pendiri bangsa akan merasa aman melepas perjungannya dalam mendirikan bangsa dan agama. Akan tetapi kebalikanya jika mental-mental pemuda rusak, sudah tidak memikirkan masa depan nya maka kita tinggal menunggu kehancuran suatu bangsa apa lagi Diera sekarang ini, kemajuan zaman, dan berbarengan dengan canggihnya teknologi yang membuat para bangsa semakin bermalas malasan. Demikian pidato yang bisa saya sampaikan, bila ada kata yang kurang berkenan dihati saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan akhir kata saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.