Anda di halaman 1dari 2

PIDATO WOYY

Assalamualaikum wr. wb
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua!
Kepada yang terhormat ... selaku Kepala Sekolah ...
Yang terhormat bapak dan ibu dewan guru,
Serta teman–teman yang saya cintai.
Marilah bersama-sama kita memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt. Tuhan Yang Maha
Esa. Berkat rahmat dan inayah-Nya lah kita semua bisa berkumpul di dalam ruangan ini dalam
rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan kondisi yang sehat walafiat.
Selain itu, tidak lupa juga selawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi besar
Muhammad saw. yang telah membawa kita keluar dari zaman kebodohan, semoga kita semua
akan diberikan syafaatnya di Yaumil Akhir kelak, amin.
Pada pagi hari yang cerah ini, saya akan menyampaikan sebuah pidato yang berjudul, "Ayo
Kembali ke dalam Semangat Persatuan". Semoga apa yang bisa saya sampaikan ini dapat
mendorong kita untuk kembali ke semangat persatuan seperti yang para pemuda sebelum kita
dalam sumpah pemudanya.
Hadirin yang saya hormati,
Hari ini, tepat ... tahun yang lalu, sebuah peristiwa yang sangat bersejarah terjadi di negeri
tercinta kita ini. Pada waktu itu, semua aktivis pemuda dari berbagai organisasi kepemudaan
di seluruh Indonesia bersatu dan berkumpul untuk berdiskusi, dan memprakarsai tonggak
persatuan bangsa, yang tertuang pada teks Sumpah Pemuda, yang berbunyi:
• Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah
Indonesia.
• Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
• Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa
Indonesia.
Sumpah tersebutlah yang kemudian mempersatukan seluruh pemuda di Nusantara untuk sama-
sama berjuang demi bangsa kini.
Hadirin yang berbahagia,
Namun, yang terjadi saat ini sungguh ironis. Kini kesakralan Sumpah Pemuda sedikit demi
sedikit mulai memudar karena kurangnya pemaknaannya oleh para pemuda saat ini. Pada
zaman dahulu, pemuda-pemuda Indonesia dan seluruh bangsa ini menghadapi musuh yang
nyata, yaitu para penjajah.
Namun, para pemuda dan bangsa ini menghadapi musuh yang berbeda, "musuh semu", yang
perlahan-lahan terus menyusup ke dalam budaya bangsa kita ini. Satu di antaranya adalah
individualisme. Hal inilah yang membuat pemuda menjadi individualis dan tak acuh terhadap
keadaan yang terjadi di sekitarnya.
Padahal, Ir. Soekarno, presiden pertama Indonesia, pernah berkata, "Beri aku 10 pemuda maka
akan kuguncangkan dunia". Beliau menganggap pemuda sebagai "Agent of Change", pelopor
perubahan dan kemajuan dalam masyarakat ini.
Hadirin yang berbahagia,
Saat ini, bangsa Indonesia menghadapi permasalahan yang makin kompleks dari hari ke hari.
Misalnya, permasalahan hukum, politik, pendidikan, kesenjangan ekonomi, dan kesejahteraan
sosial masyarakat yang makin gencar menggerus kehidupan bangsa ini.
Lalu, ke mana perginya para pemuda saat ini? Ke mana perginya mereka ketika Indonesia
membutuhkan tenaga mereka demi perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik?
Para pemuda saat ini banyak yang memilih tidak mau tahu. Mereka pura-pura tidak melihat,
menutup mata dan telinga. Mereka disibukan dengan urusan masing-masing tanpa
menghiraukan keadaan yang terjadi di sekitarnya. Padahal, banyak sekali kebijakan yang butuh
dikritisi dengan memberikan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Wahai para pemuda-pemudi bangsa,
Peran pemuda saat ini sangat dibutuhkan untuk membentuk sebuah negara harmonis dan kuat.
Dengan perkembangan tekhnologi saat ini dan kebebasan berpendapat yang makin dijunjung
tinggi, seharusnya pemuda bisa lebih optimal lagi dalam menjalankan perannya sebagai "Agent
of Change".
Kita dapat menyampaikan pendapat melalui berbagai cara, seperti melalui film, musik,
fotografi, maupun media lain. Dengan begitu, sebagai pemuda kita mejadi aktif dalam menjaga
bangsa ini bukannya hanya diam.
Sebenarnya, Sumpah Pemuda bukan hanya berprean sebagai pemersatu bangsa, tetapi juga
sebagai pendorong para pemuda agar tetap bersemangat dalam berkarya dan memberikan
kontribusi yang nyata demi Indonesia.
Hadirin yang berbahagia,
Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Di akhir pidato ini saya
berpesan kepada seluruh pemuda-pemudi Indonesia untuk tidak hanya diam, tetapi ikut aktif
dalam mengawasi jalannya pemerintahan Indonesia saat ini.
Terima kasih atas perhatiannya, akhir kata, saya ucapkan Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai