Anda di halaman 1dari 4

Pemuda Indonesia, Penentu Arah Bangsa

Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda,
niscaya akan kuguncang dunia. Begitulah kata-kata pamungkas yang pernah diutarakan oleh salah
satu putra terbaik bangsa, Bung Karno. Kata-kata yang menyiratkan bahwa ditangan pemudalah
nasib bangsa kita berada. Dari campur tangan pemudalah Indonesia dapat berdiri. Dan dari tangan
para pemudalah kemudia terlahir momen-momen penting yang bersejarah di negara kita. Kita tidak
bisa memungkiri bahwa sejarah kemerdekaan kita tidak lepas dari peranan para pemuda. Berbagai
peristiwa-peristiwa menjelang kemerdekaan terdapat campur tangan pemuda bangsa. Dimana para
pemuda saat itu yang mendesak Bung Karno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
Republik Indonesia. Hal ini adalah sebagian bukti bahwa pemuda memang memiliki peranan
penting untuk membangun bangsa. Coba bayangkan seandainya para pemuda tidak mendesak Bung
Karno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan? Akankah Republik Indonesia akan
terbentuk? Begitu besarnya dampak yang diakibatkan dari adanya campur tangan pemuda-pemudi
bangsa ini. Sebentar lagi kita akan memperingati sebuah momen penting bersejarah bagi bangsa
Indonesia, khususnya para pemuda Indonesia. Sebuah momen yang merupakan suatu pengakuan
dari pemuda-pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Ya,
peringatan hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda yang dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928
ini merupakan hasil rumusan dari Kongres Pemuda II, sebuah kongres yang digagas oleh
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh berbagai wakil organisasi
kepemudaan seperti Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Ambon, dan lain sebagainya. Di
dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang bersejarah itu juga diperdengarkan lagu kebangsaan
Indonesia Raya ciptaan W.R. Soepratman untuk dalam versi biola pertama kalinya. Namun tentu
saja hal ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan telah melalui serangkaian proses panjang yang
tidak mudah. Sumpah Pemuda merupakan salah satu peristiwa bersejarah bangsa Indonesia yang
menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa, yang mampu menyatukan pemuda-pemudi di
seluruh nusantara, untuk bersama-sama mengikrarkan bahwa kita ini satu. Bertanah air satu tanah
air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia. Ikrar ini
membantu menyadarkan rakyat Indonesia di awal perjuangan dalam merebut kemerdekaan untuk
bersama-sama saling bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Kini
setelah Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya, tidak banyak dari kita, para
pemuda, yang merasa masih memiliki hutang terhadap negeri ini. Hutang untuk terus melanjutkan
perjuangan para pemuda-pemudi terdahulu untuk memajukan bangsa, dengan tetap memegang
teguh persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah negara yang sangat
kaya. Kekayaannya tersebar dari Sabang hingga Merauke. Terdiri dari berbagai macam kekayaan
alam, kekayaan budaya, beragam suku bangsa, dan bahasa. Dengan adat dan kebudayaan yang

berbeda-beda ini, maka akan sangat rawan terjadi perselisihan satu dengan yang lainnya, apabila
tidak dilandasi dengan rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam di hati masing-masing individu.
Sampai saat ini pun masih kita saksikan peristiwa-peristiwa seperti tawuran, perang antar suku, dan
lain sebagainya. Padahal seharusnya kita bangga dengan dengan adanya kemajemukan di Indonesia,
dimana hal ini merupakan sebuah warisan budaya bangsa yang wajib kita jaga dan kita lestarikan.
Meskipun kita memiliki bahasa daerah masing-masing dan berasal dari dari berbagai macam suku
yang tersebar di seluruh nusantara, kita ini tetap sama, kita ini satu, bangsa Indonesia, sesuai dengan
semboyan bangsa kita, Bhineka Tunggal Ika. Jangan sampai dengan adanya perbedaan-perbedaan
kecil ini, lantas bisa menjadi alasan pemicu terjadinya perpecahan yang dapat mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti yang kita tahu, di era globalisasi saat ini, arus informasi
mengalir tanpa batas. Kita seperti sudah tidak mengenal lagi batas teritori. Bahkan karena terlalu
bebas, banyak informasi yang beredar tetapi tidak terjamin kebenarannya. Hal-hal kecil yang
kelihatannya sepele dan sering luput dari perhatian kita seperti ini ternyata juga dapat mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, kita harus pandaipandai memilih informasi, jangan melahap mentah-mentah semua arus informasi yang ada,
melainkan benar-benar memastikan kebenarannya. Selain itu, untuk menghindari adanya konflik
antar sesama, salah satu cara yang harus kita lakukan adalah jangan mudah tersulut emosi. Banyak
orang berkata bahwa kaum muda sering terlalu terburu-buru dalam mengambil tindakan dan
keputusan, tidak berpikiran jauh kedepan tetapi lebih menuruti emosi sesaat. Hal ini tidak
sepenuhnya benar, tetapi juga tidak salah. Untuk itu, kita harus bisa mengendalikan emosi dan
berpikir secara jernih dalam menanggapi suatu permasalahan, sehingga kita tidak terjerumus ke
dalam hal-hal yang tidak mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dan dapat
menimbulkan perpecahan. Kini 85 tahun sudah semenjak Sumpah Pemuda diikrarkan. Namun
sudahkah kita merenung dan berpikir sejenak, kontribusi apa yang sudah kita berikan untuk bangsa
ini? Berbicara tentang kontribusi mungkin sebagian dari kita berpikir ini adalah hal yang klise.
Bahkan mungkin masih banyak dari kita yang mengambil sikap masa bodoh terhadap setiap
peristiwa yang terjadi di dalam negara kita, baik itu merupakan sesuatu yang baik ataupun yang
buruk sekalipun. Tidakkah kita beripikir bahwa dunia ini terus bergerak? Maka kita sebagai
pemuda, yang kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ini, tidak boleh menutup diri akan
adanya perubahan. Kita harus selalu terbuka terhadap informasi-informasi yang ada, karena kini
persaingan yang akan kita hadapi akan semakin bebas. Namun meskipun terbuka terhadap arus
informasi, tentu saja kita tetap perlu menyeleksi arus informasi yang ada, karena persoalan yang
akan kita hadapai beberapa tahun yang akan datang akan jauh lebih rumit daripada saat ini. Dan
siapakah yang akan menyelesaikannya? Tentu saja kita, para pemuda-pemudi bangsa Indonesia.
Beberapa tahun lagi kita juga akan menghadapi CAFTA (China- Asean Free Trade Area), dimana

kita akan bersaing dengan orang-orang dari banyak negara. Jika kita tidak bersatu dan berjuang
bersama-sama, lantas bagaimana kita dapat berhasil dalam bersaing dengan bangsa lain? Untuk
menjaga keberlangsungan dan eksistensi negara dan bangsa Indonesia kita membutuhkan semangat
nasionalisme dan kebangsaan. Kita harus bersatu untuk bersama-sama membangun bangsa
Indonesia, mengukir prestasi dan membawa nama Indonesia di kancah dunia. Karena itu, untuk
menghadapi CAFTA tersebut, kita perlu mempersiapkan hal ini sedini mungkin. Dengan harapan,
hasil yang akan kita dapatkan dikemudian hari sesuai dengan jerih payah yang telah kita usahakan
bersama-sama. Beberapa hari lagi, kita akan memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-85.85
tahun bukanlah usia yang sedikit, namun jika tidak diisi dengan semangat persatuan dan kesatuan
bangsa, maka usia yang sudah berpuluh-puluh tahun ini tidak akan ada artinya. Adanya peringatan
ini hendaknya tidak hanya menjadi ajang formalitas dan cereonial belaka, namun momentum ini
harus kita jadikan bahnan renungan, makna apa yang sebenarnya terkandung di dalam Sumpah
Pemuda ini. Ikrar yang telah diucapkan oleh para pemuda-pemudi bangsa Indonesia sejatinya
merupakan salah satu fondasi sejarah bangsa, yang harus kita jaga, kita pertahankan, kita lestarikan,
dan yang paling penting kita laksanakan. Kita harus menghargai perjuangan para pemuda Indonesia
kala itu untuk menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kita jangan sampai keliru dalam
menafsirkan persatuan dan kesatuan. Bersatu tidak berarti kita harus meniadakan kemajemukan
yang sejatinya telah ada di dalam diri masyarakat Indonesia. Bersatu adalah bagaiman kita
melangkah bersama-sama menuju satu tujuan yang sama dengan tetap menjaga, menghormati, dan
menerima adanya kemajemukan dan pluralisme, sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia,
Bhineka Tunggal Ika. Jangan jadikan adanya kemajemukan dan pluralisme ini sebagai suatu
hambatan untuk dapat bersatu bersama-sama membangun bangsa Indonesia. Jadikanlah
kemajemukan ini sebagai suatu kekuatan untuk membuat negara Indonesia lebih maju dari yang
sekarang. Para pemuda harus bangkit. Para pemuda harus bersatu. Karena beberapa tahun lagi,
persaingan kita akan benar-benar jauh lebih berat dari saat ini. Persaingan bebas Asean dan China
akan segera datang beberapa tahun lagi. Dan ditangan pamuda-pemudilah bangsa Indonesia
menaruh harapan besar. Momentum Sumpah Pemuda ini hendaknya kita jadikan suatu refleksi diri
masing-masing, apa yang telah kita lakukan untuk bangsa Indonesia, apa ynag sudah kita
persiapkan untuk menghadapi ketatnya persaingan yang akan datang. Semangat persatuan dan
kesatuan, semangat nasionalisme dan kebangsaan yang telah dimiliki oleh pemuda-pemudi bangsa
Indoensia terdahulu harus kita kobarkan di dalam jiwa setiap pemuda Indonesia. Karenanya mari
kita bersama-sama mengikrarkan sekali lagi Sumpah Pemuda. Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku
berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Bangkitlah pemuda Indonesia, karena engkaulah penentu arah bangsa.

Biodata Diri
Nama

: Nur Maulida

NRP

: 2513100045

Tempat/ Tanggal Lahir

: Jember/ 9 Agustus 1995

No. HP

: 085746518856

Anda mungkin juga menyukai