Anda di halaman 1dari 6

Prestasi megawati selama 3 tahun memerintah : 1.

Menstabilkan fundamen ekonomi makro meliputi inflasi, BI rate, pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah thdp dolar, angka kemiskinan 2. Tidak membiarkan pemerintahannya terkooptasi oleh konflik kepentingan konglomerat yaitu dgn tidak mengangkat pengusaha bermasalah menjadi bagian dari pemerintahannya sehingga tidak terjadi state capture corruption sebagaimana terjadi saat ini 3. Melakukan stabilisasi kondisi polhukkam dalam negeri peninggalan pemerintahan sebelumnya (1998-2001) yang penuh dgn kegaduhan sehingga Indonesia bisa kembali membangun 4. Memberikan kondisi yang kondusif bagi legislative untuk melakukan fungsi legislasinya sehingga banyak UU yang telah disahkan pada masa kepemimpinan mega dibandingkan masa pemerintah lain (HBB, GD, Sby) 5. Melakukan pembangunan infrastruktur yang vital diantaranya meliputi Tol Cipularang (Cikampek-bandung), Tol Cikunir, Jembatan Suramadu Jatim, Rel ganda Serpong - Jkt, Rel ganda Jakarta - Bandung & bnyk pembangunan infrastruktur laennya 6. Punya kemauan yang kuat untuk menyelesaikan masalah BLBI yang sejak 1998 tidak terselesaikan diantara nya keberanian menerbitkan Keppres R&D sehingga masalah yang sangat berat ini tidak perlu diwariskan kepada pemerintah selanjutnya. Pada masa mega 2 orang pengemplang BLBI berhasil dijebloskan ke penjara (David Nusa Wijaya dan Hendrawan). 7. Mulai melakukan pemberantasan KKN diantaranya dengan keberanian me -nusakambang- kan dan memenjarakan kroni Soeharto (Tommy Soehato, Bob Hasan dan Probosutedjo) dan menangkap konglomerat bermasalah Nurdin Halid. KPK didirikan pada masa pemerintahan megawati. 8. Berhasil menyehatkan perbankan nasional yang collapse setelah krisis ekonomi 1998 terbukti dengan dibubarkan BPPN pada Feb 2004 yang telah selesai melaksanakan tugasnya. Hasilnya bisa dirasakan saat ini perbankan nasional menjadi relative sehat. 9. Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis ekonomi yg terjadi sejak tahun 1998 dan Indonesia yang lebih mandiri 10. Berani menerbitkan Keppres no 34/2004 tentang penertiban bisnis TNI tetapi sampai saat ini tidak ditindaklanjuti pemr Sby karena konflik kepentingan 11. Melakukan pemerataan pembangunan dengan membentuk provinsi baru berdasarkan

kebutuhan yaitu Kepulauan Riau dan Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Papua Barat 12. Politik luar negeri yang lebih bebas dan aktif diantaranya dengan mengutuk agresi militer yg dilakukan AS ke Iraq dan menolak permintaan AS untuk menyerahkan Abu Bakar Baasyir ke AS 13. Berhasil membeli pesawat tempur Sukhoi dan heli Mi-35 dari Rusia tanpa perlu gembar gembor dan memberatkan APBN. Ini juga menjaga citra kemandirian Indonesia dari kooptasi Negara adi daya Amerika Serikat. 14. Berhasil menghasilkan 45 milyar dolar AS dari penjualan LNG Tangguh ke China, Korea dan Meksiko selama 20 tahun ke depan. Harga kontrak dapat dievaluasi setiap 4 tahun. 15. Berhasil mengungkapkan para pelaku terorisme diantaranya Bom Bali I dan II yang telah menewaskan ratusan orang yaitu dengan menangkap Amrozi, Imam samudra, Mukhlas dan Al faruq dan kasus pengeboman lain yaitu Bom JW marriot, Kedubes Australia dan Bom BEJ dan Medan, sehingga pemboman pada tahun berikutnya menjadi relative berkurang 16. Melakukan operasi kesejahteraan dan militer di Aceh yaitu dgn mengembalikan proporsi pendapatan dari Lapangan Arun sebagian besar kepada rakyat Aceh dgn status daerah Otonomi Khusus dan menangkap anggota GAM bersenjata sehingga jumlahnya hanya tinggal ratusan dan lari ke hutan. Anggota GAM bersenjata telah melakukan pembakaran ribuan gedung sekolah dan pemerintahan dan memungut pajak dari rakyat Aceh secara tidak sah. Pada operasi militer kali ini, jurnalis dan wartawan ikut dilibatkan bersama prajurit TNI sehingga dapat menilai pelaksanaan hak asasi manusia pada saat oprasi. TNI berhasil membebaskan pelancong asing yg disandera GAM dengan selamat. Indonesia juga berhasil menangkap dan mengadili ratusan anggota GAM dan para petinggi GAM di Indonesia yaitu Muzakir manaf, Irwandy Yusup dll dan memenjarakannya 17. Melakukan diplomasi internasional dengan pihak Swedia sehingga Swedia bersedia menangkap Hassan Tiro, Malik Mahmud dll dengan tuduhan melakukan terorisme di Indonesia (pemboman BEJ dan Medan. Malik Mahmud dibebaskan setelah ada perjanjian Helshinki karya Jusuf Kalla.

Sukses Megawati Soekarnoputri Selama kurun waktu tiga tahun menjabat Presiden RI -5, Megawati Soekarnoputri telah membuktikan prestasinya.

Karya gemilang yang dicapai pemerintahan Megawati Soekarnoputri antara lain: Pertama, cadangan devisa negara melampaui angka US$ 37 miliar. Nilai yang belum pernah dicapai selama kemerdekaan RI. Kedua, dalam kurun waktu dua tahun, penerimaan pajak mencapai sekitar Rp 700 triliun. Pada 20 tahun sebelumnya, jumlah penerimaan pajak hanya sekitar Rp 600 triliun( masa pemerintahan Soeharto yang katanya pada saat itu pembangunan sedang hebat-hebatnya). Ketiga, pengurangan jumlah utang warisan pemerintahan Soeharto (di luar utang sektor swasta), termasuk diluar utang dalam bentuk obligasi pada 1999, nilainya mencapai US$ 148,098 rniliar. Selama dua tahun pernerintahan Mega jumlahnya menyusut hingga US$ 133,074 miliar pada tahun 2001 dan bunga pinjaman (yang sempat tidak terbayar) dibayar tanpa hentinya oleh pernerintahan Mega. Ini berarti dalam temnpo dua tahun, pemerintah berhasil mengurangi beban utang negara. Selain itu, setiap tahun pemerintah menetapkan 40% dari total Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dialokasikan untuk membayar bunga pinjarnan dan cicilan utang. Angka ini jelas menunjukkan kemampuan pemerintahan Mega memulihkan citra dan kepercayaan luar negeri terhadap Indonesia. Hal itu terjadi karena Megawati Soekarnoputri baik sebagai permrnpin maupun sebagai presiden RI memiliki rasa harga diri serta memiliki rasa tanggungjawab. Untuk lebih mengetahui seberapa besar pembayaran bunga maupun cicilan utang selama masa pemerintahan presiden Megawati Soekarnoputri, saya anjurkan sebaik-nya menghubungi Departemen Keuangan Republik Indonesia. Pemerintahan Mega berhasil membebaskan Indonesia dari jerat krisis ekonomi berkepanjangan, meningkatkan pendapatan rakyat dan, daya saing perekonornian nasional. Dan pemerintahan Mega telah berhasil membangun kernbali sistem perekonornian yang sehat (yang hancur semasa pemerintahan Soeharto). Keempat, Presiden Megawati Soekarnoputri menjelang berakhir masa jabatannya, untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia, berhasil melakukan ekspor beras ke luar negeri karena memiliki

surplus produksi. Kelima, meningkatkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk bidang pendidikan. Untuk pertama kali anggaran pendidikan menempati pos terbesar pada APBN. Hal ini menunjukan kepedulian yang tinggi presiden Megawati Soekarnoputri perlunya peningkatan pendidikan. Keenam, pemerintahan Mega memberikan subsidi beras dalam program beras untuk rakyat miskin (raskin) kepada sekitar 40 juta rakyat miskin secara intensif setiap bulan berupa bantuan 20 kg beras seharga Rp 1.100/ kg. Ketujuh, rakyat memperoleh fasilitas pengobatan gratis (cuma-cuma) di setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) yang tersebar di seluruh Indonesia. Kedelapan, kepercayaan masyarakat internasional atas Indonesia meningkat. Indonesia memperoleh tingkat kepercayaan luar negeri yang cukup signifikan. Kesembilan, secara perlahan tapi pasti, hukum mulai ditegakkan seiring digalakkannya upayaupaya pemberantasan korupsi. Masih banyak prestasi yang dicapai selama pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Meskipun, sisa-sisa masalah pemerintahan sebelumnya harus ditanggung, tetapi Mega tetap tegar dan konsisten menjalankan roda pemerintahan. Mega telah berhasil melakukan rehabilitasi kerusakan-kerusakan yang diwariskan oleh pemerintahan Soeharto dengan melakukan perbaikan-perbaikan. Hal ini merupakan prestasi yang cukup gemilang dalam waktu yang singkat. Jujur saya akui, saya tidak pernah memperkirakan prestasi yang gemilang itu, karena saya mengetahui betapa beratnya situasi dan kondisi yang diwariskan kepada seorang perempuan bernama Megawati Soekarnoputri - Presiden RI periode 2001-2004. Berbagai persoalan yang dihadapi Mega selama menjabat Presiden, dapat diatasinya dengan baik, tanpa harus mengumbar - umbar janji-janji kosong. Mega tidak mau menebar janji-janji. Dia adalah figur yang tidak banyak bicara, tapi bekerja keras untuk kesejahteraan dan keutuhan bangsanya

Kesalahan2x Megawati 1. Tidak adanya penyelesaian hukum untuk kasus Kudatuli

Mungkin sudah banyak yang melupakan kasus penyerbuan berdarah terhadap pendukung Mega di DPP PDIP di jalan Diponegoro 58, Jakarta pada pagi hari tanggal 27 Juli 1996 yang dilakukan oleh sekelompok orang dan menurut Komnas HAM mengakibatkan 5 orang tewas, 23 hilang dan 149 luka-luka ringan dan berat. Pada saat Mega menjadi presiden, justru beberapa orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut, yaitu Sutiyoso (mantan Pangdam Jaya saat kasus) didukung untuk terpilih kembali menjadi gubernur Jakarta periode 2002-2007 dan Susilo Bambang Yudhoyono (mantan KaStaf Kodam Jaya saat kasus) diangkat sebagai Menko Polkam. Tidak adanya usaha menuntaskan kasus tersebut dan bahkan mendukung mereka yang terlibat mengakibatkan para pendukungnya kecewa dan tidak lagi memilih PDIP maupun dirinya, sehingga perolehan suara PDIP menurun jauh dibandingkan dengan perolehan suara pada pemilu 1999 dan gagal melanjutkan kedudukan sebagai presiden. 2. Penjualan gas LNG Tangguh dengan harga sangat murah. Berdasarkan kontrak penjualan jangka panjang, Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh kontraktor minyak Beyond Petroleum yang telah ditunjuk oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral serta BP Migas selaku operator proyek LNG Tangguh, harus memasok ke Fujian Cina 2,6 juta ton per tahun untuk masa 25 tahun dengan harga US$ 3,35/MMBtu (million metric british thermal unit) dengan patokan harga minyak mentah US$ 38/bbls. Harga tersebut jauh dibawah harga jual LNG Badak yang tidak membatasi fluktuasi harga minyak mentah, kalau harga minyak mentah naik menjadi sekitar US$ 70/bbls, harga jual LNG Badak menjadi sekitar US$ 10/MMBtu. Sungguh ironisketika industri dalam negeri harus membeli gas dengan harga tinggi, bahkan sempat kekurangan pasokan, Cina justru mendapat pasokan melimpah plus harga supermurah. 3. Teror peledakan bom dan konflik di banyak tempat di Indonesia. Pada masa pemerintahan Mega, rakyat merasa tidak aman dan tenteram karena banyaknya terjadi kasus peledakan dan terror bom pada banyak tempat di Indonesia. Peledakan bom yang paling dahsyat adalah di Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 yang menewaskan 183 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga negara Australia. Selain itu masih terjadi banyak peledakan bom lainnya, antara lain hotel Marriot (5 Agustus 2003), kedutaan besar Australia (9 September 2004). Selain itu banyak terjadi konflik yang menelan banyak korban yang disebabkan oleh SARA di beberapa tempat di daerah, antara lain di Ambon, Poso dan Sambas. Hal tersebut menunjukkan bahwa fungsi dinas intelijen dan keamanan sangat lemah dan tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik untuk mencegah hal itu terjadi. 4. Lemahnya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi Banyaknya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) untuk beberapa konglomerat, diantaranya: Syamsul Nursalim, Prayogo Pangestu, Hendra Rahardja, Sudono Salim, The Nin

King yang tersangkut dalam kredit macet BLBI yang mengakibatkan kerugian negara dalam jumlah puluhan trilyun rupiah mengundang banyak reaksi keras dari banyak pihak yang menilai Mega tidak memiliki keinginan untuk menegakkan hukum dan memberantas korupsi karena pejabat dipemerintahannya juga ikut terlibat. Penilaian tersebut ternyata terbukti dengan dihukumnya mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar dan mantan Dirjen Bimbingan masyarakat dan Pelaksanaan Ibadah Haji, Taufik Kamil karena terbukti menyalahgunakan Dana Abadi Umat serta mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Theo F Tomeon karena melakukan korupsi kasus korupsi dana pelaksanaan Tahun Investasi Indonesia (Indonesia Investment Year) 2003-2004. Masih banyak kasus-kasus lain yang menunjukkan kelemahan Mega ketika berkuasa selama lebih dari 3 tahun, bahkan saudara-saudaranya sendiripun (Rachmawati dan Sukmawati) menilai Mega tidak mempunyai visi dalam memimpin bangsa dan lemah dalam penegakan hokum, sehingga akhirnya memutuskan untuk mendirikan partai. Tulisan ini dibuat secara obyektif, tidak memihak kepada siapapun dan tidak ada kepentingan apapun, hanya semata-mata untuk mengingatkan para calon pemilih menjelang pemilu dan sekaligus untuk menyeimbangkan tulisan terdahulu di Membedah Iklan Yoyo Partai Demokrat & SBY.

Anda mungkin juga menyukai