Anda di halaman 1dari 5

Assalamualaikum wr. Wb.

Best wish for all of us, om Swastiastu

the honorable principal of SMAN 5 Batanghari.

The honorable judges

The honorable teachers and all my beloved friends

First of all, Let us be grateful for the chance to be able to stand here in a healthy body and mind in this
nice morning, all thanks to the Almighty Allah SWT. Shalawat and salam are given to our great prophet
Muhammad SAW. Hopefully those who pray get intercession from him in the final yaumil later.

I also would like to thank my respectable teachers and my beloved friends here for taking a little time to
listen to my short speech

Today, please allow me Chusnul khotimah to deliver a speech with the theme "

Ladies and gentlemen

Today we celebrate Youth Pledge day in which on this date, exactly ninety years ago, the Indonesian
youth pledged and declared for one motherland, one nation and one language.

Hari ini kita merayakan hari Sumpah Pemuda dimana pada tanggal ini tepatnya sembilan puluh tahun
yang lalu, pemuda Indonesia berjanji dan mendeklarasikan untuk satu tanah air, satu bangsa dan satu
bahasa

To memorize the Youth Pledge Day, let us reflect on ourselves, Have we contributed well to this
country? Do we have a high national spirit? Is this country already very strong and strong?

Untuk mengenang kembali hari Sumpah Pemuda marilah kita merenungkan diri, Apakah kita sudah
berkontribusi dengan baik untuk negara ini? Apakah kita memiliki semangat kebangsaan yang tinggi?
Apakah negara ini sudah sangat kokoh serta kuat?

As the youth of the nation and who have a young soul, we should unite to raise the nation.
sebagai pemuda pemudi bangsa serta yang memiliki jiwa muda sudah sepatutnya kita bersatu
membangkitkan bangsa.

This is in accordance with the philosophy of the Youth Pledge which is the struggle of the youth for the
unity of Indonesia.

Hal ini sesuai dengan filosofi Sumpah Pemuda yang merupakan perjuangan dari para pemuda demi
persatuan Indonesia.

But unfortunately, the Indonesian youth lack a warrior spirit and a sense of nationalism and patriotism.

Namun sayangnya, para pemudi dan pemuda Indonesia kurang memiliki jiwa pejuang dan rasa
nasionalisme serta patriotisme.

This can be proven from the many cases of delinquency and crime committed by young people, even
though these youths have an important role for the nation and state.

Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya kasus kenakalan dan kriminal yang dilakukan oleh para pemuda,
padahal para pemuda ini memiliki peran yang penting bagi bangsa dan negara.

The youth supposedly symbolize the forces that never became weak quickly. For this reason atau even,
the former president of Indonesia Sukarno has once said, “Give me ten youth and I would shake the
world”. From this statement we can sum up the Sukarno appreciated the young people more than the
old. Why? Do you know the reason? Because they play significant roles, have great potency and great
energy that can be prided.

Pemuda seharusnya melambangkan kekuatan yang tidak pernah menjadi lemah dengan cepat. Bahkan,
mantan presiden Indonesia Sukarno pernah berkata, “Beri aku sepuluh pemuda dan aku akan
mengguncang dunia”. Dari pernyataan ini kita dapat menyimpulkan bahwa Sukarno lebih menghargai
kaum muda daripada yang tua. Mengapa? Apakah Anda tahu alasannya? Karena mereka memainkan
peran penting, memiliki potensi besar dan energi besar yang bisa dibanggakan.

Before I close my speech, Let's together. In the spirit of  October 28 we generate spirit of development.
All this merely for the sake of sacrifice to the homeland and country.If  not we who carry out the
development, who else???
Oleh karena itu, sebelum saya menutup pidato saya, mari kita bersama-sama. Dengan semangat 28
Oktober, kami membangkitkan semangat pembangunan. Semua ini semata-mata demi pengorbanan
untuk tanah air dan negara. Jika bukan kita yang melaksanakan pembangunan, siapa lagi???

We are the hope of nation who will carry out the strangle for the sake of brighter future of the country.
It was yelled as:

Kita adalah harapan bangsa yang akan melakukan pencekikan demi masa depan negara yang lebih
cerah, yang akan menjadi pemimpin untuk selanjutnya. Itu diteriakkan sebagai:

“TODAY IS YOUNG, TOMORROW WILL BE LEADER”

“HARI INI MUDA, ESOK AKAN MENJADI PEMIMPIN”

Ladies and gentlemen

I think that's all my speech. I hope it is useful for you all. I am sorry for any words or behavior that
unpleasing your heart. Thank you very much for the occasion and your kind attention.
Hari ini kita merayakan hari Sumpah Pemuda dimana pada tanggal ini tepatnya sembilan puluh tahun
yang lalu, pemuda Indonesia berjanji dan mendeklarasikan untuk satu tanah air, satu bangsa dan satu
bahasa

Untuk mengenang kembali hari Sumpah Pemuda marilah kita merenungkan diri, Apakah kita sudah
berkontribusi dengan baik untuk negara ini? Apakah kita memiliki semangat kebangsaan yang tinggi?
Apakah negara ini sudah sangat kokoh serta kuat?

sebagai pemuda pemudi bangsa serta yang memiliki jiwa muda sudah sepatutnya kita bersatu
membangkitkan bangsa.

Hal ini sesuai dengan filosofi Sumpah Pemuda yang merupakan perjuangan dari para pemuda demi
persatuan Indonesia.

Namun sayangnya, para pemudi dan pemuda Indonesia kurang memiliki jiwa pejuang dan rasa
nasionalisme serta patriotisme.

Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya kasus kenakalan dan kriminal yang dilakukan oleh para pemuda,
padahal para pemuda ini memiliki peran yang penting bagi bangsa dan negara.

Hadirin sekalian

Pemuda seharusnya melambangkan kekuatan yang tidak pernah menjadi lemah dengan cepat. Bahkan,
mantan presiden Indonesia Sukarno pernah berkata, “Beri aku sepuluh pemuda dan aku akan
mengguncang dunia”. Dari pernyataan ini kita dapat menyimpulkan bahwa Sukarno lebih menghargai
kaum muda daripada yang tua. Mengapa? Apakah Anda tahu alasannya? Karena mereka memainkan
peran penting, memiliki potensi besar dan energi besar yang bisa dibanggakan.

Oleh karena itu, sebelum saya menutup pidato saya, mari kita bersama-sama. Dengan semangat  28
Oktober, kami membangkitkan semangat pembangunan. Semua ini semata-mata demi pengorbanan
untuk tanah air dan negara. Jika bukan kita yang melaksanakan pembangunan, siapa lagi???
Kita adalah harapan bangsa yang akan melakukan pencekikan demi masa depan negara yang lebih
cerah, yang akan menjadi pemimpin untuk selanjutnya. Itu diteriakkan sebagai:

“HARI INI MUDA, ESOK AKAN MENJADI PEMIMPIN”

Anda mungkin juga menyukai