Anda di halaman 1dari 3

AMANAT PEMBINA UPACARA SUMPAH PEMUDA

Assalamualaikum wr wb.

Yang terhormat para hadirin yang berbahagia.

Marilah kita pertama-tama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat, kenikmatan, dan kesehatan kepada kita
semua sehingga bisa berkumpul dalam acara upacara bendera dalam
rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ini.

Seperti yang kita ketahui, pada tanggal 28 Oktober tahun 2022 merupakan
salah satu tanggal yang bersejarah di Indonesia, dimana pada saat Itu,
para pahlawan kita mengikrarkan janjinya untuk bersatu. Dengan 3 kalimat
yang mempersatukan wilayah Indonesia. Yang mana kita ketahui bersama
3 kalimat itu. Yakni :
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah air Indonesia
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia. Dan
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Kini, di momen peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-94 tahun 2022
ini, kita kembali diingatkan, untuk tidak melupakan sejarah dan semangat
yang pernah dikobarkan pendahulu kala itu.

Kita memiliki tugas untuk tetap berjuang dan terus berjuang, agar bangsa
Indonesia bisa kembali bangkit dan meraih kejayaannya.

Sekarang ini, perjuangan kita bukanlah bangkit mengusir penjajah. Namun


kita harus melawan perpecahan dan kekacauan di seluruh penjuru
nusantara.

Masa depan bangsa dan negara berada di tangan para pemuda.


Bagaimana keadaan bangsa dan negara kita pada masa yang akan
datang? Itu dapat dilihat dari bagaimana kegiatan para pemuda masa
sekarang.
Jika para pemuda sekarang sudah mempersiapkan diri, giat belajar, tekun
berlatih dan bekerja keras maka masa depan bangsa dan negara kita
cerah. Ada harapan besar untuk menjadi bangsa dan negara yang maju.

Sebaliknya, jika para pemuda sekarang berpangku tangan, bermalas-


malasan, dan berhura-hura, apalagi suka Narkoba, tawuran, mabuk-
mabukan, dan merokok maka masa depan bangsa dan negara kita suram.

Yang perlu saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, Kejaksaan
merupakan Lembaga Negara yang bertugas melakukan penuntutan dan
wewenang lain yang diatur dalam undang-undang mencakup
IPOLEKSOSBUDHANKAM, terutama dibidang Intelijen sesuai dengan
Pasal 30 ayat 3 (tiga) huruf a Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dalam
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2021 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Republik Indonesia, Kejaksaan
turut menyelenggarakan kegiatan peningkatan kesadaran hukum
masyarakat dengan melakukan sosialisasi, konsilidasi baik terhadap
pelajar, pemuda, ormas, tokoh agama dan tokoh masyarakat terhadap hal-
hal yang akan mengancam keutuhan NKRI, diantaranya :

1. Komunis;

2. Radikalisme;

3. Narkoba;

4. Agama;

5. Teknologi;

6. Pornografi;

7. Krisis Kepercayaan dan Krisis Ekonomi Nasional.

Slogan Bung Karno, beri aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut
Semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang Dunia.

Motto untuk menjadi sukses seorang pemuda :

“Kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja tuntas”


Disamping itu juga semboyan Ki Hajar Dewantara “Tut Wuri Handayani”
sebagai seorang pendidik, guru harus dapat memberikan teladan,
dorongan, dan arahan kepada murid-muridnya, ada agium lama
mengatakan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”

Kita harus mencegah kehancuran bangsa. Sebaliknya, kita harus berusaha


sekuat tenaga memajukan bangsa. Hal ini seperti yang dicontohkan oleh
para pemuda pada masa yang lalu.

Para pemuda saat itu prihatin terhadap keadaan bangsa kita yang terjajah.
Mereka berpikir bagaimana caranya memajukan bangsa pada masa yang
akan datang. Dari berpikir dan berusaha itu, mereka yang berasal dari
berbagai daerah sepakat mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928.

Oleh karena itu, Saudara-saudara, kita jangan terlena dengan syair lagu
'Bukan lautan, tapi kolam susu. Kali dan jala cukup menghidupimu." Tidak
bisa, Saudara-saudara. Di masa yang akan datang, kekayaan alam dan
kesuburan tanah semakin berkurang.

Kawan-kawan, kita harus belajar giat dan bekerja keras. Kita tidak perlu
membesar-besarkan perbedaan kita. Kita harus memperbesar persamaan
kita. Darah kita sama-sama merah. Tulang kita sama-sama putih dan kita
juga mempunyai tekad sama, yaitu menjaga tetap tegaknya bendera kita
merah putih sebagai lambang kejayaan bangsa kita.

Maka dari itu, marilah kita bersama-sama berjuang untuk meneruskan


perjuangan para pahlawan kita dengan melakukan hal-hal yang
berkontribusi positif untuk kemajuan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai