Anda di halaman 1dari 4

Selamat pagi, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.


Yang terhormat bapak dan ibu dewan guru yang dirahmati Tuhan, serta anak-anakku sekalian
yang saya cintai.
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan karena telah memberi kita kesempatan
berkumpul di sini dalam keadaan sehat, tanpa halangan suatu apa pun.
Pada pagi yang indah kali ini, saya ingin menyampaikan cerita singkat tentang perjuangan para
pemuda pada masa penjajahan dulu. Tepatnya yang akan saya ceritakan ialah saat Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 1928.
Dulu, nama Indonesia tidak pernah ada, yang ada adalah Jawa, Sunda, Madura, Batak, Bugis, dan
suku-suku lainnya. Akan tetapi, demi kemenangan Indonesia melawan penjajahan Belanda,
semua suku rela membuang gengsinya. Bersatu, saling menerima perbedaan satu sama lain.
Persatuan dan toleransi semacam itulah yang mulai hilang dari pemuda-pemuda Indonesia. Saat
ini, banyak orang saling menghina hanya karena perbedaan agama, budaya, atau pandangan
politik. Akhirnya, karena terlalu sibuk berdebat, akhirnya lupa Indonesia punya masalah-masalah
yang lebih penting.
Oleh karena itu, anak-anakku, generasi muda harapan bangsa, mari bersama-sama kita semua
berusaha. Menjaga toleransi dan kerukunan, meski punya latar belakang berbeda. Jangan sampai
sedikit perbedaan malah menghalangi kita untuk jadi SDM Indonesia yang unggul.
Ingatlah filosofi dari gerakan Sumpah Pemuda, gerakan yang mati-matian dibentuk pendahulu
kita di masa lalu. Terus semangat belajar dan jadilah generasi yang bisa mengharumkan nama
Indonesia di masa depan, semangat!
Jika ada kurang lebihnya, saya mewakili segenap bapak ibu guru mengucapkan mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga ilmu yang sudah kalian dapatkan bisa diterapkan sebaik-baiknya.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Selamat pagi, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.


Salam sejahtera buat kita semua.
Hadirin yang saya hormati, pada kesempatan berbahagia ini saya akan membawakan pidato
tentang pemuda sebagai generasi kunci masa depan Indonesia.
Tahukah saudara-saudara, mau tidak mau kita sebagai pemuda generasi sekarang adalah pelopor
kesuksesan NKRI. Sama seperti para pemuda dan pemudi pada zaman prakemerdekaan. Mereka
adalah generasi penentu Indonesia pada zaman mereka.
Kenapa bisa saya berkata demikian? Ini dibuktikan dari perjuangan mereka untuk menciptakan
sumpah pemuda. Mereka berjanji bahwa kita bertanah air satu, bertumpah darah satu, dan
berbahasa satu, Indonesia. Selanjutnya janji mereka diperjuangkan lagi dengan cara mendesak
para pemimpin negara untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Bahkan mereka menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok hanya untuk mendesak
mereka.
Tanpa aksi pemuda-pemudi tersebut, para golongan tua hanya menunggu janji kemerdekaan dari
Jepang, yang mungkin belum diketahui pasti apakah akan diberikan atau tidak.
Lalu beberapa puluh tahun berikutnya, para pemuda era 90-an melancarkan aksinya melawan
pemerintahan otoriter Soeharto. Era reformasi dan negara demokrasi lahir berkat para pemuda.
Dari dua contoh itu, bisa dibayangkan betapa kuatnya pengaruh pemuda bagi bangsa. Kita tidak
bisa diam, asyik dengan gawai kita, dan malas-malasan untuk berkegiatan. Kitalah yang
menentukan nantinya Indonesia akan seperti apa. Kitalah masa depan Indonesia. Sekian pidato
saya, terima kasih.

Assalamualaikum wr. wb.

Yang Kami Hormati Bapak dan Ibu Guru


Yang Bapak Banggakan Anak-anaku Seluruh Siswa SMP Negeri 1 Mayong

Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT
karena berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat
wal’afiat pada hari yang cerah ini.

Hari ini tanggal 28 oktober 2022 mengingatkan kembali kepada kita semua sebuah
peristiwa yang terjadi 94 tahun silam dimana terjadi sebuah sumpah bersama yang
dilakukan seluruh pemuda anak negeri ini yang kemudian sekarang kita kenal
dengan sumpah pemuda.

Kita tentu sangat ingat isi sumpah pemuda tersebut. SUMPAH Pemuda, yang
diikrarkan para pemuda yang tergabung dalam berbagai ‘joung’ pada 28 Oktober
1928 ikut menandai sejarah perjalanan bangsa ini. Adapun isi dari sumpah pemuda :

1. Kami putra putri indonesia mengaku, bertumpah darah yang satu tanah air
Indonesia.
2. Kami putra putri indonesia mengaku, berbangsa yang satu bangsa Indonesia.
3. Kami putra putri indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Semangat baru ini dikobarkan para pemuda di tengah masa penjajahan. Tujuannya
satu, mencapai cita-cita kemerdekaan. Sumpah Pemuda, Kebangkitan Nasional 20
Mei 1908 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah “benang merah” sejarah
perjuangan untuk mencapai Indonesia yang berdaulat.

Aneka peristiwa mewarnai pejuangan tiga tonggak sejarah itu. Antara periode
tersebut selalu ditandai dengan semangat perjuangan dengan mendepankan
persatuan, kesatuan dan tujuan kemerdekaan.

Pada saat itu, orang berbicara tentang pentingnya kesatuan, karena melihat kondisi
kehidupan masyarakat terpecah-pecah oleh kolonialisme Belanda. Saat
dicetuskan, Sumpah Pemuda didasari keinginan memiliki satu bangsa, satu bahasa
dan tanah air.
Anak-anak ku yang Bapak banggakan

Lihatlah! Betapa semangat mereka berjuang demi tegaknya kedaulatan negara ini.
Pemikiran, jiwa dan raga mereka rela korbankan. Untuk siapa? Tentu tidak buat
mereka. Apakah mereka sekarang menikmati?Tidak, mereka sudah gugur. Jadi, buat
siapa lagi buah perjuangan mereka kalau bukan buat kita yang sekarang tinggal
menikmati dan menjaga.

Apa yang harus mulai kita pikirkan untuk dilakukan?


Ada beberapa yang mungkin bisa kita lakukan dalam memaknai sumpah pemuda ini,
diantaranya:

Pertama, Semangat dan jiwa Sumpah Pemuda perlu kita gelorakan kembali dalam jiwa kita
semua sebagai kaum muda.

Kita meyakini sebuah kenyataan, masa depan bangsa ini terletak pada etos kerja dan
semangat kaum muda. Dalam sejarah bangsa manapun di dunia , kaum muda tetap
menduduki posisi penting pada setiap perubahan tatanan sosial.

Arah dan perjuangan bangsa terletak pada sikap kritis dari kaum muda. Perbaikan
keadaan yang buruk tertumpu pada kaum muda. Akan lebih tragis jika kaum muda
terpengaruh dan menuruti jejak keadaan bangsa yang memburuk. Ini tentu tidak kita
kehendaki.

Kaum muda adalah harapan seluruh warga, sama dengan harapan di masa lalu,
saat Sumpah Pemuda dikumandangkan. Gelora dan semangat kaum muda juga tak
luput dituntut di masa sekarang. Munkin bentuknya yang lain. Bisa berupa semangat
belajar, meraih suatu prestasi, aktif di organisasi ekstrakurikuler, dsb.

Kedua, Kalian munkin harus sudah mulai untuk memikirkan diri supaya lebih mandiri
dan lebih selektif dalam memilih lingkungan dan teman bergaul. Kita sudah melihat
sekelompok anak muda yang mengatasnamakan diri sebagai geng motor bergitu
beringas melakukan kriminal dan kekerasan.

Juga kita melihat berkali-kali tawuran antar sekolah, tawuran antar mahasiswa dan
perslisihan antar kelompok lainya. Ini tentu kenyataan yang sangat menyedihkan.
Kita begitu sedih melihat mental mereka yang begitu mengkhawatirkan. Sangat
bertolak belakang dengan semangat sumpah pemuda.

Karenanya, mari kita tahan diri dan jaga hati untuk tidak terjebak kepada hal-hal
negatif seperti itu. Mungkin sangat tepat kata-kata bijak yang pernah disampaikan.
"Seribu kawan masih kurang, musuh satu kebanyakan".

Maka carilah teman sebanyak-bantaknya dan hindari untuk memicu terjadinya


permusuhan. Lebih baik usia kalian yang masih muda ini di manfaatkan untuk
berbuat hal-hal yang positif dan mengembangkan diri untuk menjemput keberhasilan
dimasa depan.

Kita maknai sumpah pemuda ini untuk terus membangun semangat perbaikan.

Sekian dulu apa yang saat ini bapak sampaikan. Semoga bermanfaat buat
semuanya. Semoga semangat sumpah pemuda senantiasa melekat dala diri kita.

Assalamualaikum wr. wb.***

Anda mungkin juga menyukai