Dalam sejarah perjuangan bangsa, kepeloporan pemuda selalu tampil sebagai kekuatan penentu.
Mereka adalah kelompok intelektual yang karena usia dan tingkat perkembangannya, memiliki
idealisme yang tinggi, semangat pengabdian tanpa pamrih, dan rela berkorban demi kepentingan
bangsa. Meskipun berasal dari latar belakang sosial, budaya, organisasi, bahkan ideologi yang
berbeda, namun karena persamaan nasib sebagai bangsa yang dijajah, mereka menyatukan diri
sebagai satu bangsa dan dalam kesatuan itu mereka berjuang bersama-sama melawan penjajah.
Upaya pembentukan bangsa Indonesia sebagai nation telah dirintis oleh para pemuda pada awal
abad ke-20, yaitu menumbuhkan kesadaran nasional di kalangan rakyat melalui organisasi-
organisasi pergerakan nasional. Pergerakan nasional merupakan alternatif baru perjuangan untuk
menghapuskan penjajahan setelah cara lama yaitu perjuangan bersenjata, mengalami kegagalan.
Kevakuman dalam kepemimpinan perjuangan setelah para raja dan bangsawan berhasil dipaksa
oleh Belanda menandatangani korte verklaring, diisi oleh para pemuda. Sebagai golongan
terpelajar, mereka belajar dari sejarah. Kegagalan perjuangan masa lalu memberi pelajaran para
mereka, bahwa perlawanan yang terpisah-pisah dan hanya bertumpu pada kharisma pemimpin
tidak mungkin berhasil mengalahkan penjajah. Karena itu dicari taktik yang sepadan dengan
taktik yang dipakai penjajah. Karena Belanda berhasil menanamkan kekuasaannya dengan taktik
memecah belah, maka untuk melawannya harus dipergunakan taktik persatuan. Untuk itu rasa
persatuan perlu ditanamkan dengan menyadarkan rakyat bahwa mereka itu memiliki persamaan
nasib sebagai bangsa terjajah. Sebagai wadah, dipergunakan organisasi modern, melalui mana
kesadaran sebagai satu bangsa ditanamkan secara berangsur-angsur.
Tokoh-tokoh lain pun mulai aktif dalam pergerakan nasional pada usia yang masih muda.
Muhammad Hatta mulai memimpin Perhimpunan Indonesia ketika usianya baru mencapai 21
tahun. Ketika menghadiri sidang Liga Anti Kolonialisme di Paris, usianya baru 23 tahun. Agus
Salim dan Cokroaminoto mulai aktif memimpin Sarekat Islam pada umur 22 tahun. Soekarno
tampil sebagai tokoh pergerakan nasional pada umur 22 tahun dan menjadi ketua Partai Nasional
Indonesia (PNI) pada usia 26 tahun. Muhammad Yamin ketika ikut merumuskan Sumpah
Pemuda di tahun 1928, umurnya baru 22 tahun. Ia mulai aktif dalam Jong Sumatranen Bond
pada usia 19 tahun.
Dari uraian di atas, ingin ditampilkan peranan pemuda dalam sejarah pembentukan bangsa
Indonesia sebagai nation. Merekalah yang pertama menemukan konsep persatuan sebagai satu
bangsa, pada awal abad ke-20. Peristiwa itu dapat disebut sebagai lahirnya bangsa Indonesia
dalam bentuk idea. Dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, bangsa Indonesia tidak lagi
berupa idea, melainkan telah menjelma menjadi konsep, karena telah memiliki batasan yang
jelas. Konsep bangsa Indonesia menjadi aktual dengan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan merupakan saat lahirnya bangsa Indonesia secara aktual,
juga karena peranan pemuda yang waktu itu bergabung dalam berbagai kelompok, seperti
kelompok pelajar, kelompok Peta, kelompok mahasiswa maupun kelompok pemuda lainnya.
Kepelopran pemuda juga merupakan kekuatan yang menentukan dalam perjuangan
mempertahankan eksistensi bangsa Indonesia.
Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan ini akan sangat membanggakan bagi
masyarakat Indonesia apabila dapat menjadi kenyataan. Akan tetapi, faktanya membuktikan
bahwa generasi muda di Indonesia saat ini cenderung mengkhawatirkan perilakunya bagi
kelanjutan masa depan bangsa ini, melunturnya nilai nilai sosial dalam masyarakat saat ini
menjadi salah satu pemicu perbuatan pemuda cendering bertindak mememtingkan dirinya sendiri
tanpa melihat dampat yang akan ditimbulkan bagi lingkungannya.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi pada generasi muda antara lain kasus
narkoba yang makin marak saat ini, kejahatan, pergaulan bebas, dan lain sebagainya. Peranan
pemuda dan pelajar tentunya masih sangat diperlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan dan
melanjutkan cita-cita bangsa ini yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu, jika
pemuda dulu berjuan dengan semangat nasionalismenya merebut kemerdekaan dengan
berperang sampai titik darah penghabisan maka saat ini pemuda haruslah memiliki juga nilai-
nilai nasionalisme dan tentunya untuk mempertahankan kemerdekaan.
Peranan pemuda dan pelajar terlihat sudah mulai terarah ke gerakan pemuda dan pelajar pada
zaman reformasi. Dilihat dari segi positifnya, peranan pemuda terhadap kemajuan bangsa sudah
membaik, misalnya dengan memenangkan kompetisi antar negara. Dengan pemuda menjadi
pemenang atau hanya berpartisipasi, itu sudah menjadi peranan dalam kemauan bangsa.
Peranan Sumpah Pemuda yang terpenting dalam mempersatukan bangsa adalah sebagai berikut.
Dalam persidangan, para pemuda berusaha membangkitkan nasionalisme peserta sidang dengan
memasang simbol. Simbol-simbol tersebut untuk mengingatkan perlunya persatuan. Warna
merah dan putih, yang merupakan warna bendera, digunakan untuk hiasan ruang sidang. Pada
lagu "Indonesia Raya" kata "merdeka" diganti sementara dengan kata "mulia". Belanda melarang
lagu "Indonesia Raya" dinyanyikan bila ada kata "merdeka"
Sumpah Pemuda telah memberi semangat kebangsaan bagi bangsa Indonesia. Berbagai
pergerakan nasional mulai tumbuh. Diantaranya adalah Muhammadiyah, Parindra (Partai
Indonesia Raya), PSII (Partai Sarikat Islam Indonesia), Perserikatan Perkumpulan Istri
Indonesia, Kongres Wanita I (22-12-1928) di Yogyakarta, dan Kongres Wanita II di Bandung.
Tanggal 22 Desember kemudian ditetapkan sebagai hari Ibu.
Sumpah Pemuda mampu menjadi pendorong tumbuhnya persatuan bangsa. Sumpah Pemuda
mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia digunakan
oleh semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Antar suku bangsa yang berbeda bahasa dapat
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan telah tumbuh dan berkembang dengan pesat pada masa kemerdekaan ini.
Dengan adanya sumpah pemuda (berkat sumpah pemuda) arah perjuangan bangsa indonesia
menjadi semakin tegas, yaitu untuk mencapai kemerdekaan indonesia. karena inti dari sumpah
pemuda adalah satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.
1. Ketua : M. Tabrani
2. Wakil : Sumarto
4. Bendahara : Suwarso
5. Anggota-anggota :
1. Bander Johan
2. Sarbaini
4. Paul Pinantoan
5. Hamami
6. Sanusi Pane