Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUMPAH PEMUDA DI ERA


GLOBALISASI

DI SUSUN OLEH :

NAMA: FAHDAN HAYKAL S

NO : 14

KELAS: XI-IA 4
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas sejarah indonesia. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi
tugas dari Sejarah Indonesia. Selain itu juga penulis ingin memberikan pengetahuan kepada
pembaca mengenai makalah sumpah pemuda di era globalisasi.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing
sejarah indonesia yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada penulis dalam
menyusun tugas ini serta kepada semua pihak yang telah membantu .
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penulis mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, khususnya
dari teman-teman dan guru pembimbing.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai pemuda yang berjuang demi Indonesia
dengan cara berprestasi mengharumkan nama Indonesia. Terlepas dari itu semua,pada jaman
sebelum kemerdekaan pemuda mengahargai negeri ini dengan cara rela mati demi
kemerdekaan indonesia yang saat itu tengah dijajah oleh kaum nonpribumi. Kegigihan pemuda
kala itu dapat menghasilkan sebuah kemerdekaan bagi Indonesia dengan cara membuat
organisasi pemuda sehingga menghasilkan “sumpah pemuda”.

Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan bukti otentik bahwa
pada tangga 28 oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya
segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa
Indonesia. Untuk memahami arti penting Hari Sumpah Pemuda kita perlu flashback ke masa
83 tahun yang lalu tepatnya tahun 1928. Pada tahun ini yang namanya Negara, Bangsa dan
Bahasa Indonesia belum lahir yang ada baru gerakan-gerakan kaum muda yang mempunyai
cita-cita membentuk suatu Negara merdeka yang akan diberi nama Indonesia. Semangat atau
cita-cita inilah yang diikrarkan bersama oleh organisasi pemuda dari berbagai suku di
Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 . Bunyi ikrar atau sumpah para pemuda itu adalah
(Sumpah Pemuda versi orisinal) :

Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah
Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa
Indonesia dilahirkan. Karena itu momentum 28 Oktober seharusnya diperingati oleh seluruh
rakyat Indonesia sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia
ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah
kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian
mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan
martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat
Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17
Agustus 1945.
.
2.Rumusan Masalah
1. Makna Sumpah Pemuda di Era Globalisasi
2. Pengaruh Sumpah Pemuda di Era Globalisasi
3.Bagaimana Peran Pemuda dalam Sumpah Pemuda di Era Globalisasi masa kini?

3.Tujuan
Makalah ini di buat dengan tujuan agar para pembaca terutama siswa dapat mangetahui dan
memahami peran pemuda-pemudi dalam sumpah pemuda di era globalisasi masa kini.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana makna sumpah pemuda di era gloalisasi.
2. Untuk mengetahui apa pengaruh sumpah pemuda di era globalisasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana peran pemuda dalam sumpah pemuda di era globalisasi
masa kini.
BAB 2

PEMBAHASAN

1.Makna Sumpah Pemuda di Era Globalisasi

Sumpah pemuda adalah tonggak sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia, seperti yang kita
ketahui ada tiga butir penting sumpah pemuda yaitu : bertanah air satu, berbangsa satu dan
berbahasa satu tiga hal inilah merupahkan faktor penting sebagai pemersatu negara indonesia.
Sumpah pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 bangsa
indonesia melalui pemudanya bersumpah dan berikrar dalam satu kesatuan yang tak
terpisahkan. Ini adalah buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas
dibawah kolonialisme, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda
pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat harkat dan martabat bangsa
Indonesia. Kini setelah 80 tahun lebih momen itu berlalu, generasi demi generasi muda lahir
dan tumbuh berkembang, apakah Sumpah Pemuda dikenang dengan gejolak emosi yang
sama?
Bagi kaum muda yang dibesarkan di era berkelimpahan materi masihkah bisa mereka
menghayati sakitnya perjuangan meraih kemerdekaan? Bagi mereka tanah air, bangsa dan
bahasa sudah taken for granted , identitas keindonesiaan itu sudah terberi , sudah diwariskan
oleh para pendiri bangsa. Mereka mungkin bertanya : memang masih penting ya bicara
Sumpah Pemuda? Masihkah relevan bicara semangat cinta nusa , tanah air , bangsa dan bahasa
di era global ini?
Globalisasi adalah segala hal yang bersifat lintas bangsa, transnasional, internasional.
Globalisasi adalah lintas batas wilayah geografis nation. Globalisasi adalah cosmopolitan.
Globalisasi itu kampung seluas bola dunia atau global village, bukan seluas desa, kota atau
Negara.
Tehnologi komunikasi dan digital telah menghubungkan manusia lintas batas nation dalam satu
klik di depan komputer. Berbagai peristiwa di pelosok dunia dilihat dan diperbincangkan
banyak orang di berbagai belahan dunia melalui TV dan HP. Berbagai peluang dan kesempatan
pengembangan diri diakses melalui internet. Untuk berinteraksi dan ngobrol orang cukup
duduk di depan komputer dan mengklik mouse. Alat komunikasi sekarang ini sebagian besar
tidak dilakukan lewat mulut manusia ,tapi banyak lewat gerakan tangan di atas tuts-tuts
komputer. Lewat internet orang diintegrasikan dalam satu interaksi global.
Globalisasi dan tehnologi komunikasi telah mengaburkan batas-batas Negara, bangsa dan
bahasa.
Kaum muda era ini adalah produk dari budaya atau gaya hidup global. Tidak ada ciri yang
membedakan kaum muda dalam hal gaya hidup menyangkut selera entertainment (musik,film,
sastra, game,dsb), makanan dan cara berpakaian atau fashion. Bagi kaum muda , identitas
Negara dan bangsa tidak lagi penting. Idola atau role model kaum muda bukan lagi para
pahlawan pendiri bangsa apalagi politisi dan birokrat saat ini. Memang ada politisi atau pejabat
Negara yang patut dijadikan idola kaum muda? (Wuuiih. No Way !).
Bagi pemuda Indonesia dimasa lalu, makna sumpah pemuda sangatlah berarti dimana suatu
keinginan dan harapan hingga terwujudlah kemerdekaan pada tahun 1945 tertuang semua
dalam tiga sumpah yang telah disebutkan diatas. Makna yang mendalam itu menjadi sebuah
sejarah yang hanya akan dijadikan sebagai suatu kenangan belaka oleh pemuda-pemuda
Indonesia di era globalisasi ini. Kenangan yang ditinggalkan dalam sebuah ketikan-ketikan
yang membentu satu karangan dalam buku. Buku yang hanya dibaca dan dipelajari namun
tidak pernah terbesit untuk menjadikan sumpah pemuda itu sebagai alat pengobar semangat
didalam diri pemuda-pemuda globalisasi seperti saat ini.
Dimasa-masa seperti ini bangsa Indonesia sangat memerlukan pemuda-pemuda yang
memiliki kreatifitas dan pemikiran yang dilandaskan ketiga sumpah pemuda tersebut. Bangsa
Indonesia memerlukan solusi yang terbaik sehingga makna sumpah pemuda tersebut tidak
hanya dijadikan sebagai filosofis sejarah. Makna sumpah pemuda sangat mendalam dan
diperlukan dalam pembangunan dan moralitas bangsa ini. Apabila makna sumpah pemuda
tersebut direnungkan secara mendalam maka akan menciptakan sebuah kobaran api semangat
dari dalam diri pemuda bangsa Indonesia.
Pemuda yang memiliki semangat nasionalisme akan dengan mudah menemukan jati dirinya
dan berpikir secara logis tentang apa yang akan ia lakukan untuk membantu perkembangan
bangsa ini. Sehingga, beban bangsa sedikit demi sedikit akan menyusut dalam arti beban
bangsa ini akan berkurang walaupun tidak berkurang sepenuhnya.
Dengan melihat dan merenungkan kekuatan sumpah pemuda yang sangat mengagumkan,
para pemuda globalisasi ini tentu dengan mudah saling bergandengan tangan untuk bersatu
dan memberikan ketulusan cinta masing-masing pemuda. Memberikan ketulusan cinta akan
membuat para pemuda bangsa ini menimbulkan rasa rindu kebersamaan satu sama lain.
Ketika, pemuda merindukan kebersamaan itu secara otomatis pemuda-pemuda itu akan
bersatu dan memikirkan satu sama lain. Sehingga, terciptalah rasa kesatuan yang tinggi dan
dengan rasa kesatuan tersebut akan menumbuhkan semangat-semangat sumpah pemuda yang
pernah berkobar pada masa lalu.

2. Pengaruh Sumpah Pemuda di Era Globalisasi

Dari memaknai Sumpah pemuda kita dapat menumbuhkan sikap idealisme, sikap
nasionalisme, integritas, dan konsistensi perjuangan yang tidak pernah gentar terhadap
sesuatu kekejaman dan kemungkaran yang mensengsarakan dan menindas rakyat. Sikap
tersebutlah yang seharusnya wajib ditumbuhkan dan tertanam di setiap jiwa pemuda-
pemudi Indonesia, dalam setiap tindakannya untuk memajukan bangsa dan negara ini.
Tapi alangkah lucunya dan miris jika kita melihat sebagian dari pemuda-pemudi
Indonesia, tidak bersikap dan bertindak sesuai pemaknaan dari sumpah pemuda. Apakah
itu seorang Mahasiswakah? Pelajar SMPkah? Pelajar SMAkah? Sikap-sikap tersebut kian
terkikis dengan kemajuan zaman, bahkan ada yang hilang sama sekali dari dirinya.
Terutama di era globalisasi ini.
Arus globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia, baik yang positif maupun negatif. Pengaruh positifnya antara lain,
pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, meningkatkan devisa negara
dengan terbukanya pasar internasional, dapat meniru kedisiplinan dan etos kerja yang
tinggi dan kemajuan IPTEK. Sedangkan pengaruh negatifnya antara lain, menumbuhkan
sikap individualisme, cinta produk luar negeri yang berlebihan, gaya hidup cenderung
kebarat-baratan, kesenjangan sosial yang ketara antara miskin dan kaya. Jika ditinjau
maka pengaruh negatif lebih mendominasi dalam kehidupan di Negara Indonesia.
Kenapa ini bisa terjadi? Jawabannya ada pada diri kita sendiri. Apakah kita bisa
memfilterkan pengaruh-pengaruh tersebut sesuai dengan cerminan bangsa kita?
Apakah kita mampu menahan arus globalisasi yang begitu dahsyatnya? Yang
kemungkinan bisa membawa kearah kebaikan ataupun mungkin bisa kearah keburukan.
Hal ini kembali lagi kepada kita, sebagai seorang pemuda yang meneruskan perjuangan
generasi dahulu.
Pengaruh-pengaruh tersebut begitu cepat merasuk kedalam
masyarakat terutama kalangan pemuda. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat
banyak pemuda-pemudi kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini
ditunjukan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari pemuda dan
pemudi sekarang. Misalnya dari cara berpakaian dan berdandan seperti artis yang
cenderung ke budaya barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim dengan gaya
rambut dicat beraneka warna. Sebagian pemuda pemudi tingkah lakunya tidak mengenal
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan, misalnya adanya
geng motor anak muda yang mengganggu ketentraman dan kenyamana masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi pemuda
tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan
pemuda. Hubungannya dengan nilai sumpah pemuda yang menimbulkan rasa
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri
dan rasa peduli terhadap masyarakat.
Padahal generasi pemuda tidak hanya diklasifikasikan sebagai lapisan masyarakat
berusia muda, tetapi lebih jauh dari itu selalu digambarkan sebagai sebuah generasi yang
di isi oleh sosok – sosok yang penuh idealisme, nasionalisme, berani berkorban, berani
menderita, dan menjadi pelopor setiap perubahan sosial ataupun politik untuk
kepentingan bangsanya. Generasi pemuda adalah penerus masa depan bangsa. Dilihat
dari fenomena-fenomena negatif yang melanda sebagian generasi pemuda zaman
sekarang yang sangat jauh dari image seorang pemuda.

3.Bagaimana Peran Pemuda dalam Sumpah Pemuda di Era Globalisasi masa kini?

Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Kaum
Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Karena itu, tiap tiap pemuda Indonesia, baik
yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang telah selesaikan pendidikannya
merupakan factor-faktor penting yang benar-benar diandalkan oleh Bangsa Indonesia di dalam
mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa.Dalam upaya
mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaultan bangsa ini pasti dapat menghadapi
banyak permasalahan, hambatan, rintangan dan apalagi ancaman yang mesti dihadapi.
Masalah-masalah yang mesti dihadapi itu bermacam ragam. Banyak kasus yang timbul sebagai
warisan masa lalu, kasus yang timbul saat ini maupun kasus yang timbul di masa depan negara
kita.Dengan masalah-masalah yang telah tersedia maupun yang dapat datang, penting bagi
rakyat Indonesia, lebih-lebih kaum pemuda dan mahasiswa untuk membiasakan diri di dalam
meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai Bangsa Indonesia.

Pemuda dan Nasionalisme


Belajar dari sejarah, mencatat bahwa pergerakan dan perjuangan yang dilakukan oleh pemuda
masa lalu adalah berlandaskan kecintaan pada negeri, bentuk nasionalisme.Di masa
sebelum kemerdekaan, di tengah suasana bangsa masih carut marut, friksi dan pertempuran
kecil masih terjadi di beberapa daerah, para pemuda waktu itu mampu mencanangkan ikrar
Sumpah Pemuda.

Nasionalisme dengan melestarikan budaya

Generasi muda bisa menunjukkan nasionalismenya dengan tetap menjaga dan


mempertahankan niali-nilai yang sejak dahulu ada di negeri ini. Jika perkembangan teknologi
cenderung menumbuhkembangkan sifat dan perilaku individualistis, maka tugas generasi
mudalah untuk menumbuhsuburkan nilai-nilai komunal bangsa ini yaitu satu sama lain saling
memiliki kepedulian yang positif.

Contoh sederhana yang bisa kita lihat sehari-hari adalah ada gejala hampir punahnya bahasa
ibu di beberapa daerah di Indonesia. Kenapa bisa terjadi? Karena penggunaan bahasa lokal
sudah jarang digunakan. Nah disinilah peren pemuda bagaimana memebrikan contoh pada
masyarakat, dengan menggunakan bahasa lokal dsalam aktifitas sehari-hari.

Beberapa nilai budaya yang dimiliki negeri ini, seperti sikap yang humanis, menghargai
perbedaan, menghargai moral dan etika, religius, taat aturan sosial, aturan agama dan aturan
hukum, sudah saatnya diteguhkan kembali.

Meneguhkan budaya bangsa yang akhir-akhir ini hampir punah, merupakan bentuk
nasionalisme, bentuk cinta tanah air.

Karena pemuda merupakan generasi penerus, yang akan memegang tongkat kepemimpinan di
masa depan, maka pemuda sudah selayaknya mempelopori untuk meneguhkan kembali budaya
negeri ini.

Jika nasionalisme pada masa lalu adalah mengorbankan tenaga, darah dan nyawa, maka tugas
generasi muda adalah menunjukkan nasionalisme dengan menjaga, melestarikan dan
meneguhkan kembali budaya negeri ini.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

1.makna sumpah pemuda dizaman era globalisasi sangat berbeda dimasa lalu. Makna sumpah
pemuda tersebut sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kobaran-kobaran api semangat dalam
diri pemuda-pemuda Indonesia saat ini. Dengan tidak menjadikan sumpah pemuda sebagai
filosofis sejarah belaka pemuda akan dengan mudah mengamalkan makna sumpah pemuda
tersebut dalam kehidupan mereka. Serta sudah selayaknya pula pemuda saling bersatu
mengenggam tangan satu sama lain agar rasa kebersamaan selalu ada dan tidak surut oleh
zaman globalisasi yang memberikan dampak yang sangat besar bagi kepribadian bangsa ini.
Kita juga harus tetap bangga karena kita masih disatukan dengan sumpah pemuda yang
mengatakan memiliki tanah air satu, berbangsa satu, serta tetap menjunjung tinggi bahasa
Indonesia yaitu bahasa nasional.

2. Dalam mengembalikan image generasi pemuda yang sempat tercoreng, generasi


pemuda harus kembali bangun dan berjuang untuk tetap pada langkahnya dan tegar dengan
fungsinya. Sebagaimana yang tertuang dalam sumpah pemuda. Hal yang perlu diubah antara
lain cara pandang dan berpikir generasi pemuda sekarang. Dimana konteks permasalahan-
permasalahan yang dihadapi bangsa di era globalisasi saat ini berbeda dengan masa lalu. Kita
harus mampu merubah cara pandang dan berpikir kita terhadap sebuah masalah. Menambah
penguasaan ilmu kita. Kemudian bertindak, ilmu hanya dapat menjadi kekuatan jika kita dapat
mengelolanya menjadi kegiatan dan program yang nyata. Tindakan merupakan faktor
pamungkas untuk mengubah ilmu menjadi kenyataan dan sebagai pengukir peradaban sejarah.
Sehingga tidak ada image bahwa ”pemuda hanya pandai berbicara saja”, kita buktikan melalui
action!
DAFTAR PUSTAKA

1.http://vestoticzone.blogspot.co.id/2011/10/sumpah-pemuda-versi-dahulu-dan-sekarang.html

2. http://duniahadija.blogspot.co.id/2015/05/pemaknaan-sumpah-pemuda-di-era.html

3. http://www.krsumsel.com/2016/10/makna-sumpah-pemuda-di-era-globalisasi.html

4. http://motivasipelajar.com/2017/10/22/peran-pemuda-di-era-globalisasi/

5. http://www.serempak.id/sumpah-pemuda-dan-nasionalisme-di-era-global/

Anda mungkin juga menyukai